ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA"

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA Muhammad Hakiim Rizqi Bintang King Abdul Jabbar 1 Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan judul Analisis Model Bisnis Kanvas Samarinda dengan tujuan untuk menganalisis model bisnis kanvas yang dijalankan oleh Geprek Express Samarinda dalam meningkatkan penjualannya. Serta dapat menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapit oleh Geprek Express Samarinda dalam menerapkan model bisnis kanvas. Objek penelitian ini adalah usaha kuliner pedas yang bernama Geprek di Samarinda. Menurut jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alat analisis model bisnis kanvas yaitu: analisis yang diperoleh dari informan kunci yang memilki keterkaitan langsung dengan objek penelitian terutama yang berhubungan dengan 9 (sembilan) elemen dalam model bisnis kanvas. Hasil penelitian ini yang diperoleh dari pembahasan unsur-unsur yang menyusun tiap elemen dari 9 (sembilan) elemen dalam Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda meliputi customer segments terdiri dari unsur masyarakat konsumtif, mahasiswa, karyawan dan anak kos, elemen value proposition terdiri dari unsur produk, kemasan dan layanan cepat, elemen channel terdiri dari unsur media sosial, dan telepon, elemen customer relationship terdiri dari unsur service excellent, cross selling dan afiliasi, elemen revenue stream terdiri dari unsur penjualan makanan dan minuman, elemen key resource terdiri dari unsur-unsur SDM, SDA, alat dan sistem, elemen key activities terdiri dari unsur-unsur pemasaran, produksi, SDM dan cash, elemen key partners terdiri dari unsur-unsur orang (jasa rekrut), uang (investor), alat (supplier) dan bahan baku (supplier), elemen cost terdiri dari unsur-unsur biaya overhead, biaya operasional dan biaya logistik. Sehingga dapat menemukan strategi bisnis yang tepat dilakukan oleh Geprek Express Sasmarinda untuk meningkatkan penjualannya adalah menekankan hambatan-hambatan yang meminimalisisr penerapan telah dihasilkan oleh peneliti melalui hasil analisis. Kata Kunci: Analisis Model Bisnis Kanvas Pendahuluan Kewirausahaan secara umum adalah sikap, tindakan atau kemampuan untuk membuat sesuatu yang unik dan bermanfaat bagi orang lain atau diri pribadi. Sikap kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang kreatif, inovatif, dan berdaya guna yang dibuat untuk memperoleh pendapatan dari usaha bisnis yang dilakukan. 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. hakiimrizqi@gmail.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Pentingnya menerapkan model bisnis bisa dilihat dari beberapa keuntungannya yaitu: pertama, model bisnis dapat membantu perusahaan mendapatkan informasi mengenai bagaimana, dimana dan kapan produk kita berfungsi dengan baik. Kedua, merancang model bisnis yang baik dapat melemahkan kompetitor lainnya. Keuntungan-keuntungan tersebut bukan hanya mampu meningkatkan reputasi serta daya saing perusahaan, namun juga mampu membantu perusahaan memenangkan kompetisi di pasar. Konsep model bisnis kanvas (MBK) menurut Osterwalder dan Pigneur (2009) adalah cara untuk menggambarkan, menvisualisasikan, menilai dan mengubah model bisnis. Usaha bisnis dapat memetakan model bisnisnya kedalam 9 (sembilan) elemen yaitu: segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran menuju pelanggan, hubungan dengan pelanggan, aliran pendapatan, sumber daya utama, kegiatan utama, mitra utama, dan biaya-biaya. Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini begitu pesat terlihat dari banyak bermunculnya pengembang bisnis kecil maupun bisnis yang telah mendunia dari bisnis offline hingga bisnis online. Apalagi dilihat dari sangat berkembangnya bisnis kuliner di Indonesia yang muncul dengan begitu kreatif dan inovatif. Salah satunya yang sedang sangat fenomenal yaitu: munculnya usaha kuliner ayam pedas di Indonesia yang sudah begitu menjamur ke seluruh Indonesia hingga ke Kota Samarinda sejak awal tahun Terlihat dari beberapa brand ayam pedas yang coba di perkenalkan oleh pengusaha lokal yang ingin mengangkat kulinernya hingga keluar daerah dengan menggunakan model, metode dan strategi yang tepat. Beberapa brand tersebut yaitu: Geprek Express, Geprak Geprek, Geprek Food Truck dan Geprek Gobyos yang didapat oleh peneliti melalui pengamatan terhadap beberapa brand tersebut dan ternyata peneliti menemukan beberapa perbedaan data pada saat observasi ke masing-masing tempat. Data yang didapat dari pra-observasi oleh peneliti menunjukkan bahwa hanya Geprek Express yang telah menggunakan model bisnis kanvas dalam pengembangan model bisnisnya sedangkan yang lainnya tidak. Terjadinya perbedaan presentase dimana Geprek Express mencapai angka presentase %, Geprak Geprek 80.00%, Geprek Food Truck 83.33% dan Geprek Gobyos 88.89%. Dari data tersebut terlihat sangat jelas dari segi target penjualan, omset rata-rata dan presentase dari masing-masing brand menunjukkan bahwa penjualan dan omset beberapa usaha kuliner ayam pedas di Samarinda Geprek Express masih unggul dari segi penjualan dibanding dengan brand lainnya. Geprek Express yang ada di Samarinda merupakan salah satu usaha kuliner yang menjual ayam goreng yang digeprek oleh sambel dengan tingkatan tertentu. Sungguh dapat tidak percaya bahwa ayam geprek sekarang lagi sungguh sangat fenomenal di Samarinda, terbukti dari meningkatnya minat masyarakat Samarinda terhadap ayam geprek ini. Omset penjualan Geprek Express di Samarinda hanya mencapai 63.94% dari total keseluruhan pada tahun 2016 dan rata-ratanya sebesar Rp , oleh karena itu diperlukannya model maupun strategi yang tepat agar penjualan dapat sesuai dengan target atau bahkan maksimal 310

3 Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda (Muh Hakiim Rizqi B) Pasang surutnya dan peningkatan omset penjualan Geprek Express yang fluktuatif pada tahun 2016 beserta dari tabel pesaing yang menunjukkan bahwa penjualan tertinggi yang menjadi kekuatan dalam penerapan model dan strategi dengan melihat serta menangkap 9 (sembilan) unsur elemen model bisnis kanvas Geprek Express saat ini. Terkait dengan kondisi diatas, peneliti memfokuskan pada permasalahan bagaimana mengatasi masalah ketidaktercapaiannya target penjualan Geprek Express, omset penjualan yang fluktuatif pada tahun 2016, mempertahankan keunggulan penjualan dan target ingin membuka cabang baru Geprek Express di Samarinda. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi yang diterapkan oleh Geprek Expres Samarinda karena dengan memahami model pengembangan strategi bisnis, usaha bisnis perlu mengembangkan model dan strategi bisnisnya guna menjawab tantangan persaingan penjualan dalam meraih pangsa pasar yang semakin kompetitif. Dari apa yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan yang berjudul Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda Kerangka Dasar Teori Teori dan Konsep Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsionalnya, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran. Elemen Utama Manajemen Strategis Manajemen strategis memiliki elemen utama yang sangat berpengaruh besar dalam tumbuh dan berkembangnya sebuah bisnis. Menurut Ketchen (2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Proses Manajemen Strategis Menurut David (2011), proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap yaitu: 1. Perumusan strategi 3. Evaluasi strategi 2. Pelaksanaan strategi Jenis-Jenis Strategi Menurut Fred R. David (2011) bahwa ada 4 (empat) kelompok besar jenis strategi dalam manajemen strategis yaitu: 1. Strategi Integrasi 3. Strategi Diversifikasi 2. Strategi Intensif 4. Strategi Defensif 311

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Model Bisnis dan Metode Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5-6) bahwa sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai. a. Pengertian Model Bisnis Sebagal Metode Model ini dapat dilihat dari pendapat (Wheelen dan Hunger, 2010:110) b. Pengertian Lain Model Bisnis Dikaitkan Dengan Strategi Bisnis c. Pengertian Model Bisnis Dapat Dilihat Dari Komponen Atau Elemen Model Bisnis Kanvas (Business Model Canvas) Konsep model bisnis kanvas atau lebih dikenal Business Model Canvas (BMC) dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves. Pendeketannya, model bisnis ini ditampilkan dalam satu lembar kanvas yang berisi peta dengan sembilan elemen (kotak). Sembilan elemen tersebut meliputi: 1. Segmen pelanggan 6. Sumber Daya Utama (customer segments) (key resources) 2. Proposisi nilai 7. Kegiatan Utama (value propositions) (key activities) 3. Saluran menuju pelanggan 8. Mitra Utama (channels) (key partners) 4. Hubungan dengan pelanggan 9. Struktur Biaya (customer relationship) (cost) Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yang diperoleh dari berbagai informan kunci yang memiliki keterkaitan langsung dengan objek penelitian terutama yang berhubungan dengan 9 (sembilan) elemen dalam model bisnis kanvas Objek Objek penelitian ini adalah usaha kuliner ayam pedas yang bernama Geprek Express yang beralaatlamat Jl. Siradj salman ruko Grand Mahakam F11 dan ruko Bumi Sempaja, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data bisa dengan cara yang dapat membantu mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu: a. Wawancara b. Observasi c. Dokumentasi Teknik Analisis Data a. Model Bisnis Kanvas Model bisnis kanvas yang mengacu pada teori Alexander Osterwalder dan Yves dengan melihat 9 (sembilan) unsur elemen. 312

5 Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda (Muh Hakiim Rizqi B) Hasil Penelitian Model Bisnis Kanvas Pada bagian ini analisis model bisnis kanvas digunakan untuk menentukan usaha bisnis dapat memetakan model bisnisnya kedalam 9 (sembilan) elemen serta untuk menentukan hambatan-hambatan saat penerapan Model Bisnis Kanvas pada Geprek Express Samarinda. Model Bisnis Kanvas Geprek Express Saat Ini a. Segmentasi Pelanggan (Customer Segments) a) Masyarakat yang cenderung konsumtif c) Karyawan b) Mahasiswa d) Anak Kos c) Karyawan b. Proposisi Nilai (Value Prepositions) a) Produk (Rasa dan kualitas) c) Layanan (Delivery order) b) Kemasan (Packaging) c. Saluran (Channels) Saluran-saluran yang dimiliki perusahaan tersebut di antaranya: media social, dan telepon. d. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships) a) Service Excellent c) Afiliasi b) Cross Selling e. Aliran Pendapatan (Revenue Stream) Aliran pendapatan bisnis Geprek Express berasal dari penjualan di outlet. f. Sumber Daya Utama (Key Resources) a) Sumber daya manusia c) Alat teknologi canggih b) Sumber daya alam d) Sistem keuangan g. Aktivitas Utama (Key Activities) a) Pemasaran (Marketing) c) Mengelola SDM b) Pembenahan produksi d) Menjaga cash dikas h. Mitra Utama (Key Partnership) a. Orang (Jasa rekrut) c) Alat (Supplier) b. Uang (Investor) d) Bahan baku (Supplier) i. Struktur Biaya (Cost Structure) a) Beban overhead b) Beban operasional Model Bisnis Kanvas Komprehensif Tampilan model bisnis kanvas yang komprehensif dimana dengan 9 (sembilan) elemen model bisnis kanvas dan beserta dengan unsur-unsurnya sebagai berikut 313

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Gambar Model Bisnis Kanvas Komprehensif Pembahasan Hasil penelitian ini membahas hal-hal yang mengenai kondisi nyata yang terjadi dilapangan (outlet Geprek Express), teori model bisnis kanvas yang ditulis oleh Alexander Osterwarlder dan Yves, penelitian terdahulu (kajian empiris) dan analisis peneliti dari hasil penelitian yang sudah dilakukan pada Geprek Express Samarinda dapat dijabarkan sebagai berikut: A. Segmen Pelanggan (Customer Segments) Geprek Express lebih mengarahkan customer segmentsnya pada tipe segmented dimana pembeli dikelompokkan berdasarkan usia dan tingkat pendapatan. Sesuai dengan teori tersebut bahwa Geprek Express mengacu pada pasar massa, men-segmentasi pasarnya dan memplatform banyak sisi. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express tidak menggunakan jenis segmen pelanggan pasar ceruk dan tidak mendiversifikasi jenis pelanggannya. Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan dengan yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kanvas pada segmen pelanggan yang ada di PT. Semen Tonasa yaitu: sama-sama memiliki 4 (empat) segmen pelanggannya dengan Geprek Express. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kanvas pada segmen pelanggan home industry tempe terbilang hanya berfokus pada satu segmen pelanggan saja dalam menjalankan kegiatan usaha home industry tempe ini. Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express men-segmentasikan pelanggan berdasarkan peluang yang ada. Geprek Express menggolongkan usia segmen pelanggannya yaitu:n dari usia tahun dan kalangan ekonominya 314

7 Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda (Muh Hakiim Rizqi B) Geprek Express menarget pasarnya ialah pada kalangan menengah ke bawah. Target pasar Geprek Express sebesar konsumen baru dan konsumen yang di pertahankan setiap bulannya. Saat ini Geprek Express sudah memiliki database pelanggannya, namun hanya sebesar konsumen yang didata lewat delivery order. Terkait hal itu, Geprek Express akan jauh lebih baik jika mendata pelanggannya secara maksimal dan melakukan ekspansi pasar dengan mencari segmen pelanggan baru. B. Proposisi Nilai (Value Propositions) Geprek Express terdapat beberapa elemen yang berkaitan dengan proposisi nilai (value proposisitions) yaitu: newness, perfomance, design, brand, price, usability dan layanan. Beberapa hal yang mengacu teori yaitu: Geprek Express mengacu pada sub elemen kinerja, mengacu pada sub elemen desain, merek/stasus, pengurangan biaya, pengurangan risiko, kemampuan dalam mengakses, kenyamanan/kegunaan dan men-segmentasi pasarnya. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum memiliki sub elemen nilai yang berpacu pada sifat baru, nilai pada harganya dengan yang lebih rendah, nilai yang dapat membantu pelanggan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan dengan proposisi nilai yang ada di PT. Semen Tonasa yaitu: delivery time, layanan purna jual, dan customer solution sebagai unsur tambahan. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kanvas pada home industry tempe yang menerapkan proposisi nilai pada umumnya saja yang hanya berupa potongan harga dan bonus dalam menarik konsumen untuk membeli tempe. Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express menawarkan proposisi nilai kepada pelanggannya seperti produk, kemasan dan layanan. Dalam produknya yang menjadi nilai tambah utama ialah Geprek Express merupakan pioner produk ayam geprek dengan berbagai macam rasa dan tingkatan pedas di Samarinda. Kelebihan pada kemasannya ialah Geprek Express populer dengan desain packagingnya yang menarik, unik berbentuk kotak persegi yang mudah dipegang dan dibawa kemana-mana). Geprek Express selalu mempertahankan desain dan kualitasnya yang terbilang saat ini masih unggul dibandingkan dengan yang lain walaupun rasa produknya yang terbilang masih fluktuatif. Geprek Express harus juga berinisiatif dan berinovasi menciptakan proposisi-proposisi nilai baru terkait dengan era modernisasi yang selalu saja berkembang pesat. C. Saluran Menuju Pelanggan (Channels) 315

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Geprek Express memasarkan produknya ke customer menggunakan 3 unsur saluran yaitu: saluran melalui media sosial, dan telepon. Sesuai dengan teori tersebut bahwa mengacu pada tenaga penjualan, mengacu pada toko sendiri dan penjualan besar. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum memiliki situs web yang dapat dinikmati oleh pelanggannya dan mitra yang dapat membantu memperluas saluran distribusi tidak langsungnya. Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan saluran menuju pelanggan UKM Mitra Mina sama dengan Geprek Express yang awalnya hanya melalui mulut ke mulut (word of mouth) antar pelanggannya untuk mempromosikan produk dan jasa yang ditawarkan perusahaannya. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kanvas saluran home industry tempe di dalam proses distribusi yang hanya menggunakan 1 saluran baik itu saluran distribusi langsung atau saluran distribusi tidak langsung. Adapun hasil observasi bahwa dalam saluran menuju pelanggannya, Geprek Express menggunakan beberapa saluran dalam menjangkau pelanggannya yaitu: media sosial, dan telepon. Berdasarkan upaya yang sudah dilakukan Geprek Express memperluas saluran menuju pelanggannya seperti melalui mouth to mouth, media sosial dan iklan koran berbayar. Riset dari Geprek Express menyatakan bahwa melalui media sosial jauh lebih efektif. Oleh sebab itu, berdasarkan ketiga saluran (media sosial, dan telepon) bahwa saluran utama pada Geprek Express ialah melalui media sosial. Terkait dengan saluran menuju pelanggan Geprek Express perlu memiliki sebuah wadah atau kolam sendiri khusus Geprek Express yang bertujuan untuk menjaring hingga menjangkau seluruh pelanggan dan target pelanggannya secara aman. Selain itu dalam meningkatkan kesadaran pelanggan Geprek Express yang sudah dimiliki oleh Geprek Express peneliti menyarankan ke pihak Geprek Express untuk mempertimbangkan segera dalam membuat member card. Member card (kartu membe). D. Hubungan Dengan Pelanggan (Customer Relationship) Geprek Express memiliki teknik dalam menjaga hubungan pelangganya yaitu: service excellent, cross selling dan afiliasi. Sesuai dengan teori tersebut bahwa mengacu pada bantuan personal, mengacu pada komunitas dan mengacu pada layanan otomatis dalam menjaga 316

9 Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda (Muh Hakiim Rizqi B) hubungan pelanggannya. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum memiliki bantuan personal khusus, menggunakan cara swalayan dan menggunakan koreasi. Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan unsur hubungan pelanggan yang ada di PT. Semen Tonasa yaitu: unsur-unsur marketing yang dimana unsur ini bertujuan agar dapat mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kanvas hubungan pelanggan UKM Mitra Mina hanya mengandalkan bantuan personal yang berupa obrolan dan bantuan pengangkatan barang kepada konsumen dan juga bonus belum berlaku sepenuhnya terhadap konsumen. Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express saat ini telah memiliki teknik tersendiri dalam menjaga hubungan pelanggannya. Teknik yang dilakukan dalam menjaga hubngan pelanggan dibagi menjadi 3 (tiga) teknik yaitu: service excellent yang bertujuan membangun harmonisasi dengan pelanggan, cross selling yang bertujuan untuk membuat pelanggan dapat membeli lebih dan afiliasi yang bertujuan menciptakan kesadaran pelanggan untuk sukarela mereferensikan produk Geprek Express. Geprek Express juga akan jauh lebih baik jika mempertimbangkan untuk merekrut tenaga ahli yang bisa membantu secara personal dan khusus yang bertugas memasarkan dan melayani secara khusus pelanggannya sehingga semua pelanggan. E. Aliran Pendapatan (Reveneu Streams) Aliran pendapatan pada Geprek Express yaitu: pendapatan yang diperoleh perusahaan dari customer segments. Geprek Express saat ini memperoleh pendapatan hanya dari penjualan produk. Sesuai dengan teori tersebut bahwa Geprek Express memiliki arus pendapatan dari biaya penggunaan mengacu pada bantuan personal, mengacu pada komunitas. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum membangun arus pendapatannya melalui penjualan aset, belum memiliki arus pendapatan melalui pinjaman/penyewaan/leasing, belum memiliki arus pendapatan dari biaya langganan dan periklanan. Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan unsur arus pendapatan yang ada pada UKM Mitra Mina sama dengan Geprek Express yang berasal dari penjualan produk dan juga pesan antar (delivery order). Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kanvas arus pendapatan home industry tempe di dalam pendapatannya hanya mengandalkan dari penjualan tempe secara langsung. 317

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express memiliki beberapa sumber pendapatan utama yaitu: hasil dari penjualan produk. Hasil penjualan produk tersebut dibagi menjadi dua yaitu: penjualan produk makanan dan minuman. Geprek Express akan jauh lebih baik jika mempertimbangkan saran dari peneliti agar kedepannya menciptakan inovasi lebih terhadap arus pendapatannya yaitu: Geprek Express tidak hanya berfokus pada penjualan produknya saja melainkan dapat memiliki pendapatan lain selain penjualan produk. F. Sumber Daya Utama (Key Resources) Sumber daya utama (key resources) Geprek Express dapat dilihat dari 4 elemen yaitu: sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), sistem, dan alat. Sesuai dengan teori tersebut bahwa Geprek Express mengacu pada sebagian sumber daya utama dari segi fisik dan dari segi manusia. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum memiliki sumber daya utama yang berupa fisik seperti bangunan (outlet atas kepemilikan sendiri), sistem titik penjualan dan jaringan distribusi, dari segi finansial dan dibidang intelektual Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan unsur sumber daya utama home industry tempe umumnya sama persis memiliki 4 sumber daya utama yaitu: sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya intelektual dan sumber daya finansial, sedangkan sumber daya utama Geprek Express dari hasil penelitian juga memiliki sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya intelektual (alat/kemampuan) dan sistem keuangan (sumber daya finansial). Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis sumber daya utama yang ada di PT. Semen Tonasa yaitu: unsur pabrik, pengantongan semen, dermaga. SDA, SDM dan peralatan yang terbilang lebih banyak dengan sumber daya yang dimiliki. Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express memiliki sumber daya utama yang dimiliki oleh Geprek Express saat ini yaitu: SDM (tenaga ahli, tenaga teknis, tenaga pemasaran, tenaga produksi dan tenaga administrasi), sumber daya alam (cadangan bahan baku utama dan pelengkap), alat (alat penunjang dalam kegiatan operasional Geprek Express) dan sistem (sistem yang membantu mempercepat dan memaksimalkan kegiatan operasional Geprek Express). Keempat sumber daya itu menjadi kunci utama Geprek Express dalam kegiatan operasionalnya dalam upaya meningkatkan penjualannya. Peneliti menyarankan untuk memperhatikan SDM/karyawannya, karena pada saat observasi yang sudah dilakukan secara diam-diam oleh peneliti dioutlet Geprek Express. Peneliti melihat 318

11 Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda (Muh Hakiim Rizqi B) beberapa karyawan cenderung kurang semangat, kurang ramah dan kurang profesional pada saat melayani pelanggan. G. Kegiatan-Kegiatan Utama (Key Activities) Kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh Geprek Express saat ini telah disederhanakan menjadi 4 (empat) macam kegiatan utama. Dari keempat kegiatan utama tersebut yang menjadi prioritas utama. Berikut penjelasan dari keempat kegiatan utama pada Geprek Express yaitu: melakukan pemasaran, pembenahan produksi, mengelola SDM dan menjaga cash dikas. Sesuai dengan teori tersebut bahwa dari segi produksi, pada sebagian sumber daya utama dari segi fisik, pemecahan masalah dan dari segi manusia. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum memiliki kegiatan utama yang dirancang dengan beberapa jaringan. Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan kegiatan utama yang ada di PT. Semen Tonasa yaitu: delivery time, layanan purna jual dan customer solution sebagai unsur tambahan. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kegiatan utama home industry tempe selama ini hanya mengandalkan aktivitas produksi dan penjualan saja di dalam menjalankan aktivitas usahanya. Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express memiliki kegiatan-kegiatan utama yang di antaranya ialah kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan pembenahan produksi, kegiatan kemampuan SDM dan kegiatan cash pada kas. Keempat kegiatan ini menjadi kunci utama Geprek Express dalam bisnisnya. Peneliti tidak terlalu banyak mengkritisi mengenai kegiatan-kegiatan utama yang ada pada Geprek Express, karena kegiatan tersebut sudah sangat efektif jika dilaksanakan dengan maksimal. Maka dari itu Geprek Express akan jauh lebih baik jika bisa membuat waktu saat proses menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut agar lebih cepat dibanding sekarang. H. Mitra Utama (Key Partners) Beberapa mitra utama yang ada di Geprek Express yaitu: orang (jasa rekrut), uang (investor), alat (supplier) dan bahan baku (supplier) Sesuai dengan teori tersebut bahwa mengacu pada skala ekonomi, pengurangan risiko dan akuisisi sumber daya. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum memiliki outsourcing (penggunaan tenaga kerja dari perusahaan lain) dan sistem joint venture. 319

12 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan pada kemitraan utama yang ada pada UKM Mitra Mina sama dengan Geprek Express yaitu: sama-sama bekerjasama dengan pemasok (supplier) dalam memenuhi seluruh kebutuhan logistiknya seperti alat dan bahan baku. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis kemitraan utama home industry tempe selama ini hanya mengandalkan kemitraan utama yang pada umumnya yaitu: hanya dengan toko keledai dengan toko plastik. Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express memiliki kegiatan-kegiatan utama yang di antaranya ialah kegiatan pemasaran Geprek Express sudah memiliki beberapa mitra utama yaitu: berupa orang (jasa rekrut), uang (investor), alat (supplier) dan bahan baku (supplier). Adanya kemitraan utama pada Geprek Express ialah dengan tujuan untuk mengoptimalkan operasional Geprek Express yang sudah berjalan saat ini. Terkait unsur mitra utama, ternyata Geprek Express masih merekrut karyawannya sendiri dan menggunakan jasa rekrut dalam mendapatkan tenaga kerjanya sehingga Geprek Express mempunyai penilaian tersendiri dalam menerima karyawannya. I. Struktur Biaya (Key Activities) Karakteristik struktur biaya (cost) Geprek Express terbagi menjadi tiga yaitu: biaya overhead, biaya operasional dan biaya logistik. Sesuai dengan teori tersebut bahwa pada biaya tetap, skala ekonomi dan terpacu nilai. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu: Geprek Express belum mengacu pada lingkup ekonomi dalam struktur biayanya. Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan pada struktur biaya yang ada di PT. Semen Tonasa berdasarkan oleh biaya produksi, biaya penjualan, dan biaya administrasi dan umum yang tidak jauh berbeda dengan Geprek Express. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis model bisnis struktur biaya home industry tempe yang hanya dibagi menjadi 2 yaitu: biaya tetap dan variabel. Adapun hasil observasi bahwa Geprek Express memiliki Biaya-biaya pada Geprek Express tersebut digolongkan menjadi 3 (tiga) macam yaitu: biaya overhead, biaya operasional dan biaya logistik. Dari ketiga biaya tersebut, biaya terbesar yang dikeluarkan oleh Geprek Express ialah biaya logistiknya yang mencapai 40% dari omset. Terkait dalam menyusun biaya Geprek Express terbilang sangat hebat dalam menekan biaya-biaya yang ada, namun tanpa mengurangi kualitasnya. 320

13 Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda (Muh Hakiim Rizqi B) Hambatan-hambatan dalam penerapan model bisnis kanvas pada Geprek Express Samarinda Hambatan utama Geprek Express dalam menerapkan model bisnis kanvas ialah terletak pada sumber daya manusianya yaitu: hambatan dalam menggerakkan, hambatan dalam memahami, hambatan dalam mendesain dan hambatan dalam mengelola. Selain hambatan yang terjadi pada sumber daya manusia Geprek Express saat penerapan model bisnis kanvas. Geprek Express disarankan untuk lebih memperhatikan kinerja karyawan yang bekerja kurang profesional dan juga Geprek Express diharapkan selalu kreatif hingga inisiatif dalam memberikan inovasi terhadap pelayanan, desain dan produknya. Penutup Berdasarkan identifikasi model bisnis kanvas yang dijalankan oleh Geprek Express Samarinda saat ini sebagian besar sudah memperhatikan setiap elemen yang ada dalam Geprek Express Samarinda dan 9(sembilan) elemen tersebut yaitu: a. Segmen pelanggan pada Geprek Express Samarinda yang menjadi fokus utama adalah karyawan kantor atau bank yang tidak sempat dalam mencari makan siang keluar kantor. Adapun yang perlu ditambahkan adalah anak sekolah karena banyaknya pelanggan Geprek Express yang berstatus pelajar. b. Proposisi nilai pada Geprek Express Samarinda yang menjadi nilai tambahnya ialah produk yang berkualitas, kemasan yang unik, menarik, serta mudah dibawa dan layanan yang menjamin ketersediaan produk hingga layanan pesan antar. Adapun yang perlu ditambahkan ada 7 (tujuh) hal yaitu: newness, price, usability, desain, outlet, live accoustic dan pesanan custom. c. Saluran menuju pelanggan yang dimanfaatkan oleh Geprek Express Samarinda hanya dengan memaksimalkan media sosial dalam pemasaran produk serta telepon dalam pelayanannya ke pelanggan. Adapun yang perlu adalah dengan membuat member card danwebsite resmi Geprek Express. d. Hubungan pelanggan pada Geprek Express Samarinda menggunakan teknik service excellent, teknik cross selling dan teknik afiliasi. Adapun yang perlu ditambahkan adalah maintenance intensif secara berskala. e. Arus pendapatan pada Geprek Express Samarinda saat ini hanya bersumber pada penjualan produk makanan/minuman yang ditawarkan dan juga pesan antar. Terkait dengan pengembangan elemen ini, Geprek Express memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatannya dengan menambahkan pemakaian kartu debit dan membuka waralaba (franchise). f. Sumber daya utama pada Geprek Express Samarinda diantaranya terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam, alat dan sistem yang membantu kegiatan operasional. g. Kegiatan utama pada Geprek Express Samarinda selama ini hanya mengandalkan kegiatan pemasaran, pembenahan produksi, pengelolaan SDM dan menjaga uang tunai (cash) pada kas outlet. Adapun yang perlu ditambahkan 321

14 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: pada elemen kegiatan utama adalah pembuatan serta pengelolaan website resmi Geprek Express dan membangun kerja sama dengan perusahaan perbankan. h. Mitra utama pada Geprek Express Samarinda terdiri dari orang (jasa rekrut), uang (investor), alat (supplier) dan bahan baku (supplier). Terkait pengembangan elemen ini, Geprek Express hanya perlu memperbanyak kenalan pemasok (supplier) yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan operasionalnya. i. Struktur biaya pada Geprek Express Samarinda yang dikeluarkan berhubungan erat dengan biaya penguluaran untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Adapun yang diperlukan ditambahkan adalah biaya-biaya pengeluaran untuk membuat website resmi Geprek Express. Hambatan-hambatan saat dalam menerapkan model bisnis kanvas tersebut meliputi: a. Hambatan dalam menggerakkan c. Hambatan dalam mendesain b. Hambatan dalam memahami d. Hambatan dalam mengelola Terkait dengan hambatan-hambatan tersebut dapat disimpulkan bahwa hambatan terbesar yang mempengaruhi penerapan model bisnis kanvas pada Geprek Express Samarinda ialah pada sumber daya manusianya Peneliti ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat dipertimbangkan dan berguna oleh Geprek Express Samarinda dalam model bisnis kanvas. Saran-saran dalam penelitian ini antara lain: a. Untuk mengembangkan usaha Geprek Express Samarinda diperlukan keberanian dalam menciptakan inovasi baru pada desain, sistem pesanan, menu yang ditawarkan, rasa nyaman dan promosi yang diterapkan oleh Geprek Express. b. Geprek Express perlu meningkatkan kinerja layanan delivery order, terkait banyaknya keluhan pelanggan yang mengeluh dan kecewa atas terjadinya keterlambatan yang cukup lama dalam menggunakan layanan ini. Geprek Express disarankan saat pelanggannya yang pesan melalui via telepon, pihak Geprek memberikan penjelasan waktu atas kepastian pengantaran pesananya dan Geprek Express juga bisa membedakan antara yang memproduksi untuk pesanan di outlet dengan yang memesan melalui layanan delivery order agar ketika terjadi pesanan besar di outlet maupun delivery order tidak berpengaruh atas proses penyediaannya. c. Geprek Express disarankan membuat website resmi Geprek Express yang berisikan dengan story telling dan user exprience sehingga hubungan dengan konsumen dapat dibentuk menjadi lebih intensif. d. Merekrut tenaga kerja khusus yang bertugas melayani dan memasarkan produk secara khusus kepada pelanggannya sehingga pelanggan merasa terpuaskan oleh pelayanan yang diberikan Geprek Express. e. Geprek Express disarankan memberikan training kepada karyawannya agar dapat meningkatkan skill dan profesional mereka, karena karyawan cenderung 322

15 Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda (Muh Hakiim Rizqi B) terlihat kurang profesional dalam melayani pelanggan ketika pimpinannya tidak berada ditempat. f. Memperbaiki layanan dan berinovasi pada pelayanan, desain dan produk harus dilakukan Geprek Express dalam memberikan pelayanan prima yang cepat. g. Supplier Geprek Express akan jauh lebih baik jika lebih dari satu supplier. h. Hambatan utama yang akan dihadapi oleh Geprek Express adalah masalah pada mengelola sumber daya manusia. Oleh sebab itu, Geprek Express harus dapat merekrut karyawan kompeten yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan perkembangan serta yang dibutuhkan oleh Geprek Express Samarinda. Daftar Pustaka David Fred R Manajemen Strategi. Jakarta: Salemba Empat. Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves Business Model Generation. USA. Geprek Express Samarinda Laporan Omset Penjualan Geprek Express Tahun Samarinda: Geprek Express Tim PPM Manajemen 2012, Business Model Canvas: Penerapan di Indonesia. Jakarta: Penerbit PPM Manajemen Wheelen, Thomas L., Hunger, J. David, Strategic Management and. Business Policy Achieving Sustainability. Twelfth Edition: Pearson. Sumber Internet: Ketchen Jr. D. et all "Strategy " (Online), (diakses 05 November 2016). Sumber Jurnal: Asruddin Analisis Model Strategi Pengembangan Bisnis Pada PT. Semen Tonasa. Makassar: Program Magister Managemen Universitas Hasanuddin Makassar Prasetyo 2016, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul Penerapan Business Model Canvas Untuk Menciptakan Alternatif Strategi Bisnis Di Dalam Pengembangan Kegiatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Tahun 2015 (Studi Pada UMKM Home Industry Tempe di Kota Bandar Lampung). Lampung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung Gunawan 2016, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dengan judul Perancangan Business Model Canvas sebagai Alternatif Strategi Bisnis Budidaya Ikan Gurame (Studi kasus pada UKM Mitra Mina. Desa Sridadi, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah). Lampung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung X, Gejayan, Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PIREZ LAUNDRY SAMARINDA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PIREZ LAUNDRY SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 410-424 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PIREZ LAUNDRY SAMARINDA Preti Adam Nirmala 1 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS

ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS Fitri Fatimah Patmana Putri 1), Farah Alfanur 2) Prodi

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kinerja Bank BUMN PT. XYZ pada tahun 2016 mencatat laba bersih sebesar Rp. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. 9,07

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Membahas tentang kebutuhan utama manusia adalah salah satunya kebutuhan akan pangan. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Bab ini menjelaskan mengenai implementasi Business Model Canvas dalam Pooch Village. Business Model Canvas ini terdiri dari Customer Segments, Value Propositions, Channels,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas model bisnis AtelierAMH. Penelitian mendapatkan data untuk membuat kanvas model bisnis AtelierAMH dari wawancara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang

Lebih terperinci

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 552 FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Imelda Christiani Wongkar Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis + Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis Jurusan Manajemen FEB UB Modul Penunjang Laboratorium Kewirausahaan Sri Palupi Prabandari SE., MM Radityo Putro Handrito SE., MM + Business Model dalam Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA C.19 PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA Narto * Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat kebutuhan rumah, kebutuhan alat sekolah dan alat kecantikan di kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS

PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS 2016 BANGUN USAHA Pemasaran Adm & Keuangan Produksi Organisasi & SDM Penjualan Gagasan/Kreativitas Impian/Motivasi 2 Dari Yang Kecil Bergerak cepat Berpikir besar 3 CITA-CITA

Lebih terperinci

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 591 DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Kevin Rudy Tulus Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS DEVELOPMENT ANALYSIS IN PT. BONLI CIPTA SEJAHTERA USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH Abu Hafs

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL

BAB III BUSINESS MODEL BAB III BUSINESS MODEL Business Model Canvas PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv Abstract...

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS MODEL CANVAS

PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS MODEL CANVAS ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2710 PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 292 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS Laurentia Priska Boedianto dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun 17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS A. Abstraksi Penulisan ini akan menunjukkan sebuah daya saing yang cukup kuat di dunia bisnis, dan mengeksplorasi Relationship Marketing

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Customer Segments (Segmentasi Pelanggan) Jenis segmen pelanggan jaket LED ini terbagi menjadi dua yaitu: penyewa sepeda motor dan pembeli individual. Penyewa Sepeda Motor

Lebih terperinci

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER Strategi Memulai Bisnis MEMBANGUN KONSEP BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANVAS Oleh : Intan N. Sutarto Manajer Operasional BTIC MITI MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA BUSINESS TECHNOLOGY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bidang usaha kuliner berkembang pesat saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin menjamurnya rumah makan. Setiap rumah makan bersaing dengan memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Peranan UMKM didalam membangun perekonomian Indonesia dapat diperhitungkan dan berperan penting paska krisis moneter 1998, dimana para investor mengalihkan investasinya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak liberalisasi perbankan tahun 1988, persyaratan pembukaan bank dipermudah, bahkan setoran modal untuk mendirikan bank relatif dalam jumlah yang kecil. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL BISNIS PADA KAFE FRUITEA HOLIC DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALYSIS OF CAFE FRUITEA HOLIC MODEL USING BUSINESS MODEL CANVAS

ANALISIS MODEL BISNIS PADA KAFE FRUITEA HOLIC DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALYSIS OF CAFE FRUITEA HOLIC MODEL USING BUSINESS MODEL CANVAS ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2756 ANALISIS MODEL BISNIS PADA KAFE FRUITEA HOLIC DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALYSIS OF CAFE FRUITEA HOLIC MODEL

Lebih terperinci

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan 5BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan Simpulan terdiri dari tiga bagian yaitu simpulan mengenai perencanaan keuangan, pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan oleh bisnis kuliner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan inovasi produk dan jasa perbankan dalam satu dekade terakhir ini memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Sebagai bisnis yang bergerak di industri makanan, Sushi Dessert menawarkan jenis makanan ringan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. Sebagai bisnis trendsetter di bidang

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533 PERANCANGAN MODEL BISNIS RVN PLANNER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS DESIGN OF RVN PLANNER

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM

ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM Abstrak STRENGTHENING ANALYSIS OF THE BUSINESS MODEL USING

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil perkebunan. Salah satu komoditas hasil perkebunan yang dihasilkan adalah teh. Tanaman teh pertama kali masuk Indonesia pada

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT.Bonli Cipta Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT.Bonli Cipta Sejahtera BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT.Bonli Cipta Sejahtera PT. Bonli Cipta Sejahtera berdiri pada bulan Februari Tahun 2012, yaitu penggabungan tiga perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertengahan abad 20, era informasi telah memasuki dimensi pemasaran dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertengahan abad 20, era informasi telah memasuki dimensi pemasaran dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertengahan abad 20, era informasi telah memasuki dimensi pemasaran dimana kompetisi penjualan produk dan jasa semakin meningkat. Banyak perusahaan menjual produk

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016):

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Learning Outcomes week 12 dan 12a Team mampu mengembangkan desain blok key partnership dan key resources BMC dengan menggunakan feedback and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS BAB VI ANALISA STRATEGI BERSAING AXIS Telekom Indonesia 6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS AXIS saat ini merupakan perusahaan telekomunikasi selular no 4 di Indonesia, di atasnya adalah Telkomsel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia KATA PENGANTAR E-Fest (Entrepeneur Festival) 2017 dengan tema Various Love in Business merupakan salah satu program kerja Kementrian Ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM

ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2718 ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016)

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Industri Kreatif Food Truckdi Kota Bandung Development Strategy on Food Truck Creative Industry in City of Bandung

Strategi Pengembangan Industri Kreatif Food Truckdi Kota Bandung Development Strategy on Food Truck Creative Industry in City of Bandung Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Strategi Pengembangan Industri Kreatif Food Truckdi Kota Bandung Development Strategy on Food Truck Creative Industry in City of Bandung 1 Wijayanto Ramadhan Supeno,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indomarco Prismatama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jaringan ritel waralaba minimarket dengan merek dagang Indomaret. Perusahaan

Lebih terperinci

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN E-BUSINESS Materi E-Business untuk ST INTEN Definisi E-Business E-Business adalah kegiatan transaksi, jual beli, bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet, dan juga perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, pengaruh dari globalisasi berdampak pada sudut pandang masyarakat terhadap gaya berbusana. Masyarakat modern tidak lagi melihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR Michael 1200985533 Indra Setiawan 1000854095 Dicky Christianto 0900801503 Dosen pembimbing : Pangondian T.Siregar, SE, MM.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka dibutuhkan kepraktisan dalam segala hal termasuk penerapan pada sistem penjualan. Salah satu penerapannya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT Angkasa Pura II merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam layanan jasa kebandaraudaraan di Indonesia khususnya wilayah Indonesia bagian

Lebih terperinci

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA Budi Hartono Magister Manajemen budzciamik@hotmail.com Abstrak irepair merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu jasa service produk Apple. Dalam kegiatan

Lebih terperinci