(SPH Online) PANDUAN PENGOLAHAN SPH BADAN PUSAT STATISTIK (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) Revisi Juni 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

Katalog BPS:



2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura

6.1. Tahapan Pengolahan Daftar SPH

SURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke atas.

(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas

PERTANIAN DAN KEHUTANAN DALAM ANGKA 2014

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURVEI USAHA NON RUMAH TANGGA (NRT) HORTIKULTURA TAHUN 2015

SURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

REVISI RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN

PETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR

USER MANUAL SISTEM INFORMASI PEMBINAAN GEDUNG DAN BAGUNAN

BUKU PANDUAN APLIKASI PELAPORAN DATA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN APLIKASI STATISTIK HARGA PERDAGANGAN BESAR ONLINE

SURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2016

PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI MPO Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

PANDUAN OPERASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PEGAWAI (SIMDAPEG)

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User SKPD)

SURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2012

Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia. Agronomi & Hortikultura

8. Berita Daftar Berita Tambah Berita Pengumuman Daftar Pengumuman Tambah Data Pengumuman Kotak Pesan...

DASAR-DASAR HORTIKULTURA

Tampilan Perangkat PC, Laptop, Netbook, Tablet

2014 User Manual SIKEMAS

KATA PENGANTAR. Demikian Buku Statistik Hortikultura Provinsi Jawa Tengah 2016 kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Survei Pertanian Hortikultura, 2016

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User Kecamatan)

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

MANUAL PENGOPERASIAN

Manual Pengunaan Perijinan Online (Calon Pemohon Ijin)

Daftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3


Sistem Informasi Akademik Akademi Kebidanan Borneo Medistra Balikpapan (SIAKAD AKBMB) merupakan sebuah sistem informasi berbasis website yang

Petunjuk Penggunaan. e-licensing. User External Versi 0.0.2

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MANUAL BOOK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENYEDIA JASA LAINNYA PERORANGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

A. Realisasi Keuangan

KATA PENGANTAR USER MANUAL

KATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA

Manual Book. Model Pelaporan Online

Petunjuk Teknis Aplikasi Web Laporan Berkala BPR (Web BPR)

USER MANUAL SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI ELEKTRONIK KABUPATEN BLORA. Panduan bagi Pengguna Aplikasi E-MONEV Kab. Blora

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PETUNJUK PENGGUNAAN SIAKAD DOSEN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

SITT UNTUK PENGGUNA PUSAT PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TUBERKULOSIS TERPADU DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) Daftar Isi

I PENDAHULUAN Latar Belakang

PANDUAN MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA USULAN ANGGOTA DPRD (RESES) APLIKASI SIMRENBANGDA KABUPATEN BANJARNEGARA

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Buku Panduan Penggunaan Aplikasi SKI

KATA PENGANTAR TTD. Jakarta, November Drs. DUDUNG HERYADI, MM NIP DIREKTUR BINA KELEMBAGAAN PELATIHAN

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9

Created By : Kawah Grafis Indonesia (

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

PANDUAN SIPTL EXTERNAL (SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT) UNTUK ENTITAS

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PANDUAN PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS RUMAH BELAJAR (JEJAK BALI) PROVINSI BALI

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id

PANDUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Sekilas Tentang Sistem Aplikasi

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Akademik (SIPA)

Buku Panduan Penggunaan Aplikasi KM

PANDUAN SIAT RPM. (Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Direktorat Teknologi dan Sistem Informasi UNIVERSITAS PADJADJARAN

Aplikasi KRS Online. User Manual Level Dosen. Versi Desember 2011

Manual Book PERMOHONAN LEGALISASI UNTUK PEMOHON

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI

BUKU PANDUAN TEKNIS. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Versi 2.

BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MANUAL BOOK APLIKASI ABSENSI

01/03/2017 Manual Book. E-Smart (Dosen)

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SURVEY AKSES BERBASIS RUMAH TANGGA

(User Manual) Sistem Informasi Manajemen Kependudukan dan Aset Desa Desaku. Buku Petunjuk Penggunaan Aplikasi

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.1

USER MANUAL (ADMIN) Panduan Penggunaan Aplikasi Pusat Bahasa Telkom University

Panduan Penggunaan (Mahasiswa) Sistem Informasi Kegiatan dan Prestasi Ekstrakurikuler - SIKAPE

PANDUAN PENGELOLAAN GBPP-SAP

Pertanian dan Kehutanan yang Maju serta Berkelanjutan, yang selanjutnya

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK PANDUAN PENGOLAHAN SPH (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) (SPH Online) Revisi Juni 2016 2015 Pedoman Pengolahan SPH 0 h t t p : / / p e n g o l a h a n. b p s. g o. i d / p r o d u k s i / h o r t i k u l t u r a / s p h

KATA PENGANTAR Ketersediaan data statistik pertanian hortikultura yang akurat dan up to date diperlukan dalam pengambilan kebijakan. Dalam rangka mempercepat monitoring pengolahan dokumen Statistik Pertanian Hortikultura (SPH), baik progres pengolahan maupun evaluasi data statistik hortikultura, perlu dikembangkan aplikasi monitoring pengolahan SPH berbasis web, sehingga data-data tersebut dapat dimonitor secara online. Aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari program aplikasi pengolahan Sistem Informasi Manajemen Statiatik Pertanian Hortikultura (SIMSPH) yang masih stand alone. Buku Pedoman Pengolahan Statistik Pertanian Hortikultura ini disusun untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi pengolahan dokumen SPH. Diharapkan buku pedoman ini dapat memperjelas pemahaman dan penggunakaan aplikasi pengolahan SPH. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam pengembangan aplikasi sampai dengan penyusunan buku pedoman ini sehingga dapat digunakan di lingkungan Badan Pusat Statistik, baik BPS RI, BPS Provinsi, maupun BPS Kabupaten/Kota. Jakarta, Februari 2015 Pedoman Pengolahan SPH i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... iii 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Statistik Pertanian Hortikultura... 1 1.2 Aplikasi... 1 2. PENGOPERASIAN... 3 2.1 Dashboard... 3 2.2 Login... 4 2.3 Home... 5 2.4 Manajemen... 9 2.4.1 Submenu Tanaman... 10 2.4.2 Submenu Pengguna... 11 2.4.3 Submenu Wilayah... 13 2.4.4 Submenu Info... 14 2.4.5 Submenu Lock Unlock... 15 2.4.6 Submenu Range... 16 2.5 Entry... 17 2.6 Upload... 25 2.7 Tabulasi... 26 2.8 Grafik... 33 2.9 Help... 34 2.10 Logout... 34 LAMPIRAN... 35 Pedoman Pengolahan SPH ii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Halaman Utama Dashboard... 3 Gambar 2. Dashboard SPH... 4 Gambar 3. Halaman Login... 5 Gambar 4. Halaman Home Aplikasi SPH... 6 Gambar 5. Grafik Absensi SPH-SBS... 6 Gambar 6. Pop Up Menu Unduh... 7 Gambar 7. Tabel Absensi SPH-SBS... 8 Gambar 8. Menu Manajemen... 9 Gambar 9. Daftar Master Tanaman... 10 Gambar 10. Form Master Tanaman... 11 Gambar 11. Daftar Master Pengguna... 12 Gambar 12. Format Master Pengguna... 13 Gambar 13. Daftar Master Wilayah... 13 Gambar 14. Form Upload Master Wilayah... 14 Gambar 15. Daftar Informasi... 14 Gambar 16. Form Tambah Info... 15 Gambar 17. Menu Lock dan Unlock Dokumen... 16 Gambar 18. Daftar Master Range... 16 Gambar 19. Form Tambah Range Harga... 17 Gambar 20. Menu Entry... 18 Gambar 21. Daftar Dokumen... 18 Gambar 22. Contoh Tampilan Sub Menu Entry SPH-SBS... 19 Gambar 23. Tampilan Form Entry... 20 Gambar 24. Tampilan Form Entry SPH-BST... 21 Gambar 25. Tampilan Form Entry SPH-TBF... 22 Gambar 26. Tampilan Form Entry SPH-TH... 23 Gambar 27. Tampilan Form Entry SPH-BN... 24 Gambar 28. Form Upload Data... 25 Gambar 29. Menu Tabulasi... 26 Gambar 30. Filter Tabulasi Menurut Wilayah... 26 Gambar 31. Contoh Tabulasi Menurut Wilayah... 27 Gambar 32. Filter Tabulasi Menurut Jenis Tanaman... 27 Gambar 33. Contoh Tabulasi Menurut Jenis Tanaman... 28 Gambar 34. Filter Tabulasi Rekapitulasi... 28 Gambar 35. Contoh Tabulasi Rekapitulasi... 29 Gambar 36. Filter Tabulasi Rekapitulasi Error... 29 Gambar 37. Contoh Tabulasi Rekapitulasi Error... 30 Gambar 38. Filter Tabulasi Download... 30 Gambar 39. Contoh Tabulasi Hasil Download... 31 Gambar 40. Contoh Tabulasi Menurut Wilayah pada SPH-BN... 31 Gambar 41. Contoh Tabulasi Menurut Tanaman pada SPH-BN... 32 Gambar 42. Contoh Tabulasi Rekapitulasi Error pada SPH-BN... 32 Pedoman Pengolahan SPH iii

Gambar 43. Menu Grafik... 33 Gambar 44. Contoh Grafik... 33 Gambar 45. Contoh Tabel di Menu Grafik... 34 Pedoman Pengolahan SPH iv

1. PENDAHULUAN 1.1 Statistik Pertanian Hortikultura Statistik Pertanian Hortikultura (SPH) merupakan kegiatan mengumpulkan data mengenai tanaman hortikultura yang meliputi empat kelompok tanaman, yaitu: Sayuran dan Buah-buahan Semusim (SBS), Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST), Tanaman Biofarmaka (TBF), dan Tanaman Hias (TH), serta Statistik Perbenihan (BN). Kegiatan SPH ini dilaksanakan oleh Subdirektorat Statistik Hortikultura, Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan BPS RI. Data tanaman hortikultura dikumpulkan oleh Mantri Tani/KCD/PPL dengan menggunakan formulir SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TBF, SPH-TH, dan SPH-BN dari seluruh kecamatan yang ada di Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam SPH-SBS, SPH-BST, SPH- TBF, dan SPH-TH meliputi data luas tanam/jumlah tanaman baru, luas panen/jumlah tanaman produktif, besarnya produksi, dan harga petani. Sementara itu, data yang dikumpulkan dalam SPH-BN meliputi data produksi, perdagangan, dan penggunaan benih. Periode waktu pengumpulan data pada setiap jenis SPH berbeda-beda. Data SPH-SBS dikumpulkan setiap bulan. Data SPH-BST, SPH-TBF, dan SPH-TH dikumpulkan setiap triwulan, sedangkan data SPH-BN dikumpulkan setahun sekali. 1.2 Aplikasi Dalam rangka mendukung progres monitoring, pengolahan, maupun evaluasi dokumen SPH, perlu dikembangkan aplikasi pengolahan SPH berbasis web, sehingga data-data tersebut dapat dimonitor secara online. Aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari program aplikasi pengolahan Sistem Informasi Manajemen Statiatik Pertanian Hortikultura (SIMSPH) yang masih stand alone. Aplikasi berbasis web ini dapat digunakan untuk entri data secara online maupun upload data yang sebelumnya sudah diinput melalui program SIMSPH setelah dilakukan restrukturisasi databasenya. Program aplikasi ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dengan mudah (user friendly). Menu-menu yang disediakan dapat langsung digunakan sesuai kebutuhan dari pengguna. Menu yang disediakan sementara ini memang masih terbatas, akan tetapi cukup memenuhi kaidah pengolahan data yaitu IPO (Input Proses Output). Pedoman Pengolahan SPH 1

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk memulai penggunaan apilkasi pengolahan SPH: 1) Sebelum memulainya pastikan kembali bahwa computer telah terhubung dengan internet. 2) Pilih Internet Explorer Browser, Mozilla Firefox, atau Google Chrome pada komputer anda. 3) Isikan alamat website pengolahan SPH pada alamat browser http://pengolahan.bps.go.id/produksi/hortikultura, seperti pada contoh gambar berikut: 4) Program aplikasi pengolahan SPH sudah berhasil diakses. Pedoman Pengolahan SPH 2

2. PENGOPERASIAN 2.1 Dashboard Dashboard merupakan halaman awal yang muncul ketika mengakses alamat web aplikasi pengolahan SPH. Halaman dashboard berisi penjelasan singkat mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Hortikultura meliputi Survei Statistik Pertanian Hortikultura (SPH), Survei Perusahaan Hortikultura (PH), dan Survei Rumah Tangga Hortikultura (RH). Pada kesempatan ini diutamakan pembahasan mengenai aplikasi pengolahan SPH. Pada halaman dashboard ini, pengguna dapat melihat keterangan secara lengkap dari masing-masing aplikasi dengan menekan tulisan jenis kegiatan di kotak besar, misalnya menekan tulisan SPH atau dengan menekan tulisan Baca selengkapnya. Selain itu, jika ingin langsung mengakses aplikasi pengolahanya, pengguna dapat menekan tulisan menuju ke aplikasi pada kotak besar. Berikut ini merupakan tampilan utama dashboard ketika mengakses alamat http://pengolahan.bps.go.id/produksi/hortikultura. Gambar 1. Halaman Utama Dashboard Dashboard SPH berisi keterangan lengkap kegiatan SPH yang dilakukan Subdirektorat Statistik Hortikultura meliputi tujuan SPH, data yang dikumpulkan, dan jadwal pengolahan daftar isian SPH di BPS Kabupaten/Kota. Pengguna dapat langsung menuju aplikasi pengolahan SPH dengan menekan tombol Menuju ke aplikasi atau kembali ke halaman Pedoman Pengolahan SPH 3

utama dashboard dengan menekan tombol Kembali ke home. Berikut ini merupakan tampilan menu Home SPH. Pengguna juga bisa mengunduh Buku Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura dengan menekan tulisan di sini pada uraian mengenai data yang dikumpulkan. Gambar 2. Dashboard SPH 2.2 Login Menu login merupakan halaman awal yang akan ditemui setelah masuk ke aplikasi utama SPH. Pada halaman ini, pengguna harus mengisi username dan password sesuai dengan jenis pengguna. Pengguna aplikasi SPH ini terbagi menjadi tiga jenis pengguna, yaitu: a. Pengguna level Pusat b. Pengguna level Provinsi c. Pengguna level Kabupaten/Kota Ketiga jenis pengguna tersebut memiliki kewenangan masing-masing. Beberapa menu dalam aplikasi hanya dapat diakses oleh pengguna tertentu. Penjelasan selengkapnya dapat dilihat dalam subbab yang menjelaskan tentang menu aplikasi. Setelah username dan password kemudian menekan tombol Sign In. Jika ingin kembali ke halaman dashboard, pengguna dapat menekan tulisan Go to Dashboard. Berikut ini merupakan halaman login dari aplikasi SPH. Pedoman Pengolahan SPH 4

Gambar 3. Halaman Login 2.3 Home Setelah melakukan login, pengguna dapat melihat halaman utama aplikasi SPH. Halaman ini disebut halaman Home. Pada halaman ini, pengguna dapat melihat perkembangan Absensi Data masing-masing jenis survei, yaitu persentase data yang sudah dientri. Pada bagian header terdapat sederet menu yang dapat diakses. Di bawah menu dengan blok warna jingga terdapat info dalam bentuk teks berjalan. Info ini berisi pemberitahuan bagi pengguna. Berikut contoh tampilan halaman home dengan login sebagai Admin Pusat. Pedoman Pengolahan SPH 5

Gambar 4. Halaman Home Aplikasi SPH Pada halaman Home terdapat grafik absensi untuk setiap jenis SPH pada periode tertentu. Berikut gambar contoh grafik untuk SPH-SBS. Untuk menampilkan grafik, pengguna dapat memilih jenis SPH, memilih tahun dan periode, kemudian menekan tombol Tampil Grafik. Grafik akan ditampilkan di bagian sebelah kanan pilihan. Dari grafik tersebut, pengguna dapat melihat persentase data yang sudah dientri. Gambar 5. Grafik Absensi SPH-SBS Data ditampilkan per wilayah sesuai dengan kewenangan pengguna yang melakukan login. Jika yang melakukan adalah pengguna level pusat, maka dapat melihat data seluruh provinsi di Indonesia, dan dapat melihat detail sampai level kabupaten/kota dari masingmasing provinsi yang dipilih dengan cara menekan batang dari grafik suatu provinsi. Jika yang Pedoman Pengolahan SPH 6

melakukan adalah pengguna level provinsi, maka dapat melihat data seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut dan dapat melihat detail hingga kecamatan dengan cara menekan batang dari grafik suatu kabupaten/kota. Jika yang melakukan adalah pengguna level kabupaten/kota, maka dapat melihat data seluruh kecamatan di kabupaten/kota tersebut. Untuk kembali melihat grafik level sebelumnya, pengguna dapat menekan tombol Kembali ke Absensi Provinsi atau Kembali ke Absensi Kabupaten/Kota. Grafik tersebut dapat diunduh dalam bentuk gambar/dokumen dengan cara menekan tombol kanan atas grafik. Berikut tampilan dari menu pop up unduh grafik. Pengguna dapat memilih jenis file hasil unduhan grafik, yaitu dalam bentuk gambar (.png,.jpeg,.svg) maupun dalam bentuk dokumen (.pdf). Gambar 6. Pop Up Menu Unduh Selanjutnya, terdapat lima kotak untuk setiap jenis SPH yang menjelaskan persentase hasil entri data secara tahunan. Jika tulisan jenis SPH dalam kotak tersebut ditekan,maka akan ditampilkan tabel absensi jenis SPH tersebut. Pengguna dapat mengisi filter data yaitu memilih tahun, provinsi, kabupaten/kota, dan kondisi kuesioner, kemudian menekan tombol Lihat Absensi. Untuk kondisi kuesioner, pengguna dapat memilih apakah akan ditampilkan absensi untuk kuesioner hasil pencacahan saja, kuesioner hasil estimasi, atau semua kuesioner tanpa memandang apakah hasil pencacahan atau estimasi. Tabel akan ditampilkan di bawah filter. Tabel tersebut dapat diunduh dengan menekan tombol Download di pojok kanan atas tabel. Berikut contoh tampilan tabel absensi pada SPH-SBS. Pedoman Pengolahan SPH 7

Gambar 7. Tabel Absensi SPH-SBS Pedoman Pengolahan SPH 8

2.4 Manajemen Manajemen merupakan menu master yang digunakan untuk pengelolaan master data pada aplikasi pengolahan SPH. Menu manajemen ini terdiri dari beberapa submenu. Menu manajemen memiliki 6 (enam) submenu, yaitu: a. Tanaman, untuk manajemen data master tanaman b. Pengguna, untuk manajemen data master pengguna c. Wilayah, untuk manajemen data master wilayah d. Info, untuk manajemen info yang tampil pada teks berjalan e. Lock Unlock, untuk manajemen masa entri data f. Range, untuk manajemen data range harga jual dan range produktivitas Tidak semua submenu dapat diakses oleh semua jenis pengguna. Khusus admin pusat dapat mengakses semua submenu tersebut, sedangkan pengguna level provinsi dan kabupaten hanya dapat mengakses beberapa menu saja. Pengguna level provinsi dan kabupaten hanya dapat mengakses submenu Tanaman, Wilayah, dan Pengguna. Pada submenu Tanaman dan Wilayah, pengguna level provinsi dan kabupaten hanya dapat melihat data saja dan tidak dapat mengubah data. Sedangkan pada submenu Pengguna, pengguna diperbolehkan mengubah data sesuai dengan cakupan wilayahnya saja. Berikut submenu yang ada pada menu Manajemen. Gambar 8. Menu Manajemen Pedoman Pengolahan SPH 9

Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing submenu: 2.4.1 Submenu Tanaman Submenu ini digunakan untuk mengatur jenis tanaman yang dicakup dalam SPH (data master tanaman). Ketika mengakses submenu ini, maka akan ditampilkan tabel yang berisi daftar master tanaman. Pengguna dapat mencari tanaman yang diinginkan dengan mengisi filter pada masing-masing kolom. Untuk pengguna level provinsi dan kabupaten/kota hanya akan tampil tombol view, tanpa tombol edit, hapus, dan tulisan Tambah Tanaman. Jika pengguna level provinsi dan kabupaten/kota ingin melihat detail data tanaman, pengguna dapat menekan tombol view. Gambar 9. Daftar Master Tanaman Pengguna level pusat dapat melakukan hapus data dengan menekan tombol hapus. Selain itu juga dapat melakukan ubah data dengan cara menekan tombol edit dan menambahkan data dengan menekan tulisan Tambah Tanaman. Saat melakukan tambah data, pengguna dapat mengisi form tersebut kemudian menekan tombol create di akhir form untuk menyimpan data yang ditambahkan. Begitu juga pada saat edit data, form akan terisi data yang sudah ada, pengguna dapat mengubah data tersebut kemudian menekan tombol save untuk menyimpan perubahan data. Pada aksi ubah data dan tambah data, akan ditampilkan form tanaman seperti gambar berikut. Pedoman Pengolahan SPH 10

Gambar 10. Form Master Tanaman 2.4.2 Submenu Pengguna Submenu ini digunakan untuk mengatur user sesuai dengan tingkat kewenangannya (data master petugas). Terdapat 3 (tiga) level user, yaitu BPS RI, BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten/Kota. Kewenangan pengguna menurut masing-masing level pengguna adalah sebagai berikut: Tabel 1. Level Pengguna Aplikasi Monitoring No. Pengguna Kedudukan Kewenangan (1) (2) (3) (4) 1. BPS RI Adminitrator pusat Membuat user provinsi Mengeset master tanaman Mengeset master wilayah sesuai MFD Online Semester I tahun sebelumnya (t-1) Memonitor progres pengolahan 2. BPS Provinsi Administrator provinsi 3. BPS Kab/Kota Administrator kab/kota Membuat user kab/kota Memonitor progres pengolahan Menginput dokumen SPH Memonitor progres pengolahan Pedoman Pengolahan SPH 11

Ketika mengakses submenu Pengguna, akan ditampilkan tabel yang berisi daftar master petugas. Data yang ditampilkan sesuai dengan cakupan wilayah pengguna yang melakukan login. Pengguna dapat mencari petugas yang diinginkan dengan mengisi filter pada masing-masing kolom. Gambar 11. Daftar Master Pengguna Melihat pengguna, klik icon untuk melihat pengguna. Mengedit pengguna, klik icon untuk mengedit pengguna. Menghapus pengguna, klik icon untuk menghapus pengguna Semua level pengguna dapat melakukan hapus data dengan menekan tombol hapus. Selain itu juga dapat melakukan ubah data dengan cara menekan tombol edit dan menambahkan data dengan menekan tulisan Tambah Pengguna. Saat melakukan tambah data, pengguna dapat mengisi form tersebut kemudian menekan tombol create di akhir form untuk menyimpan data yang ditambahkan. Begitu juga pada saat edit data, form akan terisi data yang sudah ada, pengguna dapat mengubah data tersebut kemudian menekan tombol save untuk menyimpan perubahan data. Pada aksi ubah data dan tambah data, akan ditampilkan form pengguna seperti gambar berikut. Pedoman Pengolahan SPH 12

Gambar 12. Format Master Pengguna 2.4.3 Submenu Wilayah Submenu ini digunakan untuk mengatur master wilayah administrasi yang digunakan (data master wilayah). Master kecamatan yang digunakan sesuai dengan Master File Desa (MFD) Online. Ketika mengakses submenu ini, akan ditampilkan tabel yang berisi daftar master wilayah. Data yang ditampilkan sesuai dengan cakupan wilayah pengguna yang melakukan login. Pengguna dapat mencari wilayah yang diinginkan dengan mengisi filter pada masing-masing kolom. Untuk pengguna level provinsi dan kabupaten/kota hanya akan tampil tombol view, tanpa tombol edit, hapus, dan tulisan Tambah Wilayah. Jika pengguna level provinsi dan kabupaten/kota ingin melihat detail data wilayah, pengguna dapat menekan tombol view. Gambar 13. Daftar Master Wilayah Pedoman Pengolahan SPH 13

Untuk pengguna level pusat dapat melakukan hapus data dengan menekan tombol hapus. Selain itu juga dapat melakukan ubah data dengan cara menekan tombol edit dan menambahkan data dengan menekan tulisan Tambah Wilayah. Pada aksi tambah data, akan ditampilkan form unggah data wilayah seperti berikut. Gambar 14. Form Upload Master Wilayah Saat melakukan tambah data, pengguna dapat mengisi form tersebut. Pengguna dapat mengisi tahun dan semester data master wilayah kemudian memilih file yang akan diunggah. Setelah itu pengguna dapat menekan tombol Upload di akhir form untuk menyimpan data yang ditambahkan. 2.4.4 Submenu Info Submenu ini digunakan untuk mengatur info yang akan ditampilan pada teks berjalan. Ketika mengakses submenu ini, akan ditampilkan tabel yang berisi daftar info. Pengguna dapat mencari info yang diinginkan dengan mengisi filter pada masing-masing kolom. Submenu ini hanya dapat diakses oleh pengguna level pusat. Gambar 15. Daftar Informasi Pedoman Pengolahan SPH 14

Pengguna dapat melakukan hapus data dengan menekan tombol hapus. Selain itu juga dapat melakukan ubah data dengan cara menekan tombol edit dan menambahkan data dengan menekan tulisan Tambah Info. Pada aksi ubah data dan tambah data, akan ditampilkan form info seperti gambar berikut. Gambar 16. Form Tambah Info Saat melakukan tambah data, pengguna dapat mengisi form tersebut kemudian menekan tombol create di akhir form untuk menyimpan data yang ditambahkan. Begitu juga pada saat edit data, form akan terisi data yang sudah ada, pengguna dapat mengubah data tersebut kemudian menekan tombol save untuk menyimpan perubahan data. 2.4.5 Submenu Lock Unlock Submenu ini digunakan untuk mengatur masa entri data, yaitu batasan waktu yang diberikan admin kepada petugas entri untuk melakukan entri data SPH. Submenu ini hanya dapat diakses oleh pengguna level pusat. Ketika mengakses submenu ini, akan ditampilkan bagian filter untuk memilih data apa yang akan diatur penguncian data. Pada bagian ini pengguna dapat memilih jenis SPH dan tahun, kemudian menekan tombol Go. Selanjutnya akan ditampilkan bagian Lock Unlock. Pada bagian ini pengguna dapat memilih periode waktu yang akan diatur proses penguncian data. Setelah itu pengguna dapat menekan tombol Simpan untuk menyimpan pengaturan. Pedoman Pengolahan SPH 15

Gambar 17. Menu Lock dan Unlock Dokumen 2.4.6 Submenu Range Submenu ini digunakan untuk manajemen data range harga jual dan range produktivitas. Submenu ini hanya dapat diakses oleh pengguna level pusat. Ketika mengakses submenu ini, akan ditampilkan tabel yang berisi daftar range harga jual. Pengguna dapat mencari data yang berkaitan dengan range harga jual yang diinginkan dengan mengisi filter pada masing-masing kolom. Gambar 18. Daftar Master Range Pengguna dapat melakukan hapus data dengan menekan tombol hapus. Selain itu juga dapat melakukan ubah data dengan cara menekan tombol edit. Untuk menambahkan data, pada range harga jual dapat dilakukan dengan menekan tulisan Tambah Range Harga Jual sedangkan untuk range produtivitas dilakukan dengan Pedoman Pengolahan SPH 16

menekan tulisan Tambah Range Produktivitas. Pada aksi ubah data dan tambah data, akan ditampilkan form seperti gambar berikut. Gambar 19. Form Tambah Range Harga Saat melakukan tambah data, pengguna dapat mengisi form tersebut kemudian menekan tombol create di akhir form untuk menyimpan data yang ditambahkan. Begitu juga pada saat edit data, form akan terisi data yang sudah ada, pengguna dapat mengubah data tersebut kemudian menekan tombol save untuk menyimpan perubahan data. Begitu pula untuk submenu range produktivitas. Pengguna dapat menghapus, mengubah, dan menambah data range produktivitas dengan proses yang sama seperti yang dilakukan pada range harga jual. 2.5 Entry Menu Entry merupakan menu utama pada aplikasi ini, yaitu untuk merekam data, sehingga BPS Kabupaten/Kota dapat melakukan entry data secara online. Menu ini terdiri dari beberapa submenu sesuai dengan jenis kelompok survei. Pengguna yang dapat mengakses menu ini adalah pengguna level kabupaten. Selain itu tidak dapat mengakses menu ini. Berikut submenu yang ada pada menu Entry. Pedoman Pengolahan SPH 17

Gambar 20. Menu Entry Untuk memulai proses perekaman data, pilih salah satu submenu yang kemudian akan ditampilkan daftar data yang sudah terekam sebelumnya. Dari daftar tersebut pengguna dapat mencari data yang diinginkan dengan mengisi kotak filter pada kolom tertentu. Pengguna dapat melakukan penambahan data baru, memperbaiki dan menghapus data yang sudah ada, ataupun hanya untuk melihat data saja. Pengguna dapat sekedar melihat detail salah satu data dengan menekan tombol view, sehingga akan ditampilkan data sesuai dengan kuesioner tanpa bisa diubah datanya. Selain itu pengguna juga dapat menghapus data yang sudah ada yaitu hanya data pada tahun berjalan saja dengan cara menekan tombol hapus. Untuk mengubah data, pengguna dapat menekan tombol edit. Data yang dapat diubah sudah diatur dari manajemen Lock Unlock. Jika data sudah terkunci maka data tidak dapat diubah lagi. Data yang akan diubah akan ditampilkan sesuai dengan bentuk kuesioner. Gambar 21. Daftar Dokumen Pedoman Pengolahan SPH 18

Berikut ini merupakan langkah-langkah pada saat akan entry data: 1) Pilih submenu sesuai dengan dokumen SPH yang akan diinput, sehingga akan tampilan submenu entry adalah sebagai berikut (contoh untuk SPH-SBS): Gambar 22. Contoh Tampilan Sub Menu Entry SPH-SBS 2) Klik pada untuk melakukan input data baru. 3) Aplikasi akan menampilkan form untuk merekam data yang sesuai dengan kuesioner. Lakukan input data sesuai dengan dokumen SPH masing-masing. Pada form entri, pengguna terlebih dahulu memilih kecamatan yang akan dientri, serta tahun dan periode data. Selanjutnya pengguna mengisi data sesuai dengan kuesioner yang sudah terisi. 4) Untuk mengakhiri proses perekaman data, pengguna dapat menekan tombol Simpan yang kemudian akan ditampilkan informasi mengenai data yang disimpan, apakah sudah clean atau masih ada yang error. Mekanisme entri untuk setiap kelompok survei adalah sama, hanya beda pada tampilan kuesioner, periode data, dan rule validasi. Entry data hanya dapat dilakukan dengan login user BPS Kabupaten/Kota. Pedoman Pengolahan SPH 19

Input Data SPH-SBS: Gambar 23. Tampilan Form Entry. Rule validasi isian: Kolom (3) : Isian kolom (3) harus sama dengan kolom (8) bulan sebelumnya (t-1) Kolom (4) : - Kolom (5) : - Kolom (6) : Isian kolom (6) Kol. (4) + Kol. (5) + Kol. (6) Kolom (7) : - Kolom (8) : Isian kolom (8) = Kol. (3) Kol. (4) Kol. (6) + Kol. (7) Kolom (9) : Jika kolom (4)>0 maka kolom (9)>0; Range produktivitas: Batas Bawah Kol.(9)/ Kol.(4) Batas Atas Kolom (10) : Jika kolom (5)>0 maka kolom (10)>0; Range produktivitas: Batas Bawah Kol.(10)/ Kol.(5) Batas Atas Kolom (11) : Jika kolom (9) + kolom (10) > 0 maka kolom (11)>0; Range Harga: Batas Bawah Kol.(11) Batas Atas Kolom (12) : Isikan keterangan justifikasi data Pedoman Pengolahan SPH 20

Input Data SPH-BST: Gambar 24. Tampilan Form Entry SPH-BST Rule validasi isian: Kolom (3) : Isian kolom (3) harus sama dengan kolom (8) triwulan sebelumnya (t-1) Kolom (4) : - Kolom (5) : - Kolom (6) : - Kolom (7) : - Kolom (8) : - Kolom (9) : - Kolom (10) : Kol.(3) - Kol.(4) + Kol.(5) = Kol. (6) + Kol. (7) + Kol. (8) + Kol.(9) Kolom (11) : Jika Kol. (7)>0 maka Kol. (11)>0; Range produktivitas: Batas Bawah Kol.(11)/ Kol.(7) Batas Atas Kolom (12) : Jika Kol. (11) > 0 maka Kol.(12)>0; Range Harga: Batas Bawah Kol.(12) Batas Atas Kolom (13) : Isikan keterangan justifikasi data Pedoman Pengolahan SPH 21

Input Data SPH-TBF: Gambar 25. Tampilan Form Entry SPH-TBF Rule validasi isian: Kolom (3) : Isian kolom (3) harus sama dengan kolom (8) triwulan sebelumnya (t-1) Kolom (4) : - Kolom (5) : - Kolom (6) : Isian kolom (6) Kol. (4) + Kol. (5) + Kol. (6) Kolom (7) : - Kolom (8) : Isian kolom (8) = Kol. (3) Kol. (4) Kol. (6) + Kol. (7) Kolom (9) : - Kolom (10) : - Kolom (11) : - Kolom (12) : Isikan keterangan justifikasi data Pedoman Pengolahan SPH 22

Input Data SPH-TH: Gambar 26. Tampilan Form Entry SPH-TH Rule validasi isian: Kolom (3) : Isian kolom (3) harus sama dengan kolom (8) triwulan sebelumnya (t-1) Kolom (4) : - Kolom (5) : - Kolom (6) : Isian kolom (6) Kol. (4) + Kol. (5) + Kol. (6) Kolom (7) : - Kolom (8) : Isian kolom (8) = Kol. (3) Kol. (4) Kol. (6) + Kol. (7) Kolom (9) : Jika Kol. (4)>0 maka Kol. (9)>0; Range produktivitas: Batas Bawah Kol.(9)/ Kol.(4) Batas Atas Kolom (10) : Jika Kol. (5)>0 maka Kol. (10)>0; Range produktivitas: Batas Bawah Kol.(10)/ Kol.(5) Batas Atas Kolom (12) : Jika Kol. (9)+ Kol. (10) > 0 maka Kol.(12)>0; Range Harga: Batas Bawah Kol.(12) Batas Atas Kolom (13) : Isikan keterangan justifikasi data Pedoman Pengolahan SPH 23

Input Data SPH-BN: Gambar 27. Tampilan Form Entry SPH-BN Rule validasi isian: Kolom (3) : - Kolom (4) : Jika kolom (3) > 0 maka kolom (4) > 0 Kolom (5) : Jika kolom (3) > 0 maka kolom (5) > 0 Kolom (6) : - Kolom (7) : Jika kolom (6) > 0 maka kolom (7) > 0 Kolom (8) : - Kolom (9) : - Pedoman Pengolahan SPH 24

2.6 Upload Menu Upload digunakan untuk mengunggah data yang sudah dientri melalui aplikasi desktop (SIMSPH). Adapun langkah-langkah dalam mengunggah data adalah sebagai berikut: 1. Klik menu upload sehingga akan tampil halaman upload sebagai berikut: Gambar 28. Form Upload Data 2. Pilih jenis survei yang akan diunggah. Untuk data yang pernah diunggah maka data tersebut akan di-replace dengan data yang baru. 3. Klik tombol yang berada di bawah tulisan File DBF, arahkan ke tempat data yang akan diunggah. Terdapat batasan besarnya file yang akan diunggah yaitu maksimum 8MB. 4. Selanjutnya klik tombol, maka proses upload data akan dimulai. Tunggu sampai dengan selesai yang ditandai dengan munculnya pesan selesai. 5. Pastikan data yang telah diunggah sudah masuk ke dalam sistem dengan mengecek pada menu Tabulasi. Upload data dapat dilakukan oleh semua user, baik BPS Kabupaten/Kota, BPS Provinsi, maupun BPS RI. Sebelum melakukan upload, database dari SIMSPH harus retrukturisasi terlebih dahulu dengan aplikasi terpisah. Pedoman Pengolahan SPH 25

2.7 Tabulasi Menu Tabulasi merupakan menu untuk menampilkan berbagai jenis tabulasi yang ada dari data yang sudah disimpan. Terdiri dari beberapa submenu yaitu sesuai dengan jenis survei. Untuk melihat tabel, terlebih dahulu pengguna memilih salah satu submenu tersebut. Gambar 29. Menu Tabulasi 2.7.1 Tabulasi untuk SBS, BST, TBF, dan TH Cara membuat tabulasi dan tampilan yang dihasilkan untuk keempat survei ini hampir sama. Tersedia pilihan tabel Menurut Wilayah, Menurut Jenis Tanaman, Rekapitulasi, Rekapitulasi Error, dan pilihan langsung mengunduh tabel luas panen dan produksi. Pada tab Menurut Wilayah, pengguna dapat membuat tabel untuk variabel, komoditas, dan tahun tertentu. Satu tabel hanya untuk satu variabel (misalnya, luas panen), satu komoditas dan satu tahun. Setelah mengisi filter seperti pada gambar di bawah ini, tekan tombol Lihat Tabel. Gambar 30. Filter Tabulasi Menurut Wilayah Pedoman Pengolahan SPH 26

Berikut ini salah satu contoh tabel yang dihasilkan. Tabel tersebut dapat diunduh dengan cara menekan tombol Download di bagian pojok kanan atas. Gambar 31. Contoh Tabulasi Menurut Wilayah Pada tab Menurut Jenis Tanaman, pengguna dapat membuat tabel untuk variabel, wilayah, dan tahun tertentu. Satu tabel hanya untuk satu variabel, satu cakupan wilayah, dan satu tahun. Setelah mengisi filter seperti pada gambar di bawah ini, tekan tombol Lihat Tabel. Gambar 32. Filter Tabulasi Menurut Jenis Tanaman Berikut ini salah satu contoh tabel menurut jenis tanaman yang dihasilkan. Seperti halnya tabel menurut wilayah, tabel menurut jenis tanaman dapat diunduh dengan cara menekan tombol Download di bagian pojok kanan atas. Pedoman Pengolahan SPH 27

Gambar 33. Contoh Tabulasi Menurut Jenis Tanaman Pada tab Rekapitulasi, pengguna dapat membuat tabel untuk semua variabel pada cakupan wilayah dan periode tertentu. Setelah mengisi filter seperti pada gambar di bawah ini, tekan tombol Lihat Tabel. Gambar 34. Filter Tabulasi Rekapitulasi Berikut ini salah satu contoh tabel menurut jenis tanaman yang dihasilkan. Seperti halnya tabel menurut wilayah, tabel menurut jenis tanaman dapat diunduh dengan cara menekan tombol Download di bagian pojok kanan atas. Pedoman Pengolahan SPH 28

Gambar 35. Contoh Tabulasi Rekapitulasi Pada tab Rekapitulasi Error, pengguna dapat membuat tabel rekapitulasi kuesioner yang error untuk cakupan wilayah dan tahun tertentu. Setelah mengisi filter seperti pada gambar di bawah ini, tekan tombol Lihat Tabel. Gambar 36. Filter Tabulasi Rekapitulasi Error Berikut ini salah satu contoh tabel rekapitulasi error yang dihasilkan. Seperti halnya tabel menurut wilayah, tabel rekapitulasi error dapat diunduh dengan cara menekan tombol Download di bagian pojok kanan atas. Pedoman Pengolahan SPH 29

Gambar 37. Contoh Tabulasi Rekapitulasi Error Pada tab Download, pengguna dapat mengunduh tabel luas panen dan produksi baik menurut wilayah maupun menurut jenis tanaman untuk cakupan wilayah dan tahun tertentu. Setelah mengisi filter seperti pada gambar di bawah ini, tekan tombol Download. Gambar 38. Filter Tabulasi Download dihasilkan. Dokumen diunduh dalam bentuk file excel. Berikut ini salah satu contoh tabel yang Pedoman Pengolahan SPH 30

Gambar 39. Contoh Tabulasi Hasil Download 2.7.2 Tabulasi untuk SPH-BN Pada jenis survey ini hanya tersedia pilihan tabel Menurut Wilayah, Menurut Jenis Tanaman, dan Rekapitulasi Error. Pada dasarnya cara membuat tabel sama dengan cara membuat tabel menurut wilayah, jenis tanaman, dan rekapitulasi error yang telah dijelaskan sebelumnya. Hanya saja, pilihan variabel pada tabulasi menurut wilayah dan jenis tanaman tidak ada untuk tabulasi SPH-BN. Pilihan yang ada adalah pilihan kelompok tanaman. Tampilan tabel yang dihasilkan juga berbeda. Berikut ini tampilan tabel-tabel untuk SPH-BN. Gambar 40. Contoh Tabulasi Menurut Wilayah pada SPH-BN Pedoman Pengolahan SPH 31

Gambar 41. Contoh Tabulasi Menurut Tanaman pada SPH-BN Gambar 42. Contoh Tabulasi Rekapitulasi Error pada SPH-BN Pedoman Pengolahan SPH 32

2.8 Grafik Selain dilengkapi dengan tabulasi, aplikasi ini juga menyediakan menu Grafik yang dapat digunakan untuk melihat grafik data yang sudah disimpan. Menu ini terdiri dari beberapa submenu sesuai dengan jenis survei. Grafik yang dihasilkan adalah grafik produksi dan luas panen per bulan untuk cakupan wilayah dan selang periode tertentu. Hal yang pertama dilakukan oleh pengguna adalah memilih submenu yang akan dilihat grafiknya. Gambar 43. Menu Grafik Selanjutnya, pengguna dapat mengisi filter yaitu memilih jenis tanaman, selang periode, dan wilayah. Setelah itu pengguna menekan tombol Tampil Grafik. Grafik akan ditampilkan di sebelah kanan filter. Berikut ini adalah beberapa grafik dari setiap jenis survei. Filter dan tampilan grafik untuk SBS, BST, TBF, dan TH hampir sama. Gambar 44. Contoh Grafik Pedoman Pengolahan SPH 33

Selain grafik, dari menu ini juga dapat ditampilkan yang sesuai dengan grafik yang dibuat. Tabel yang dihasilkan juga dapat diunduh dengan menekan tombol Download. Gambar 45. Contoh Tabel di Menu Grafik 2.9 Help Pada aplikasi pengolahan SPH, terdapat Menu Help yang berisi buku panduan pengolahan SPH. Ketika menekan menu ini, pengguna dapat mengetahui/mempelajari secara lengkap bagaimana cara mengoperasikan aplikasi program SPH. Menu ini dapat diakses semua level pengguna. 2.10 Logout Menu ini digunakan untuk keluar dari aplikasi pengolahan SPH. Ketika menekan menu ini, maka halaman akan kembali ke halaman login. Pedoman Pengolahan SPH 34

LAMPIRAN Pedoman Pengolahan SPH 35

RANGE PRODUKTIVITAS SPH-SBS TANAMAN SPH-SBS RANGE PRODUKTIVITAS MIN MAX SATUAN BM BAWANG MERAH 200 15.000 Kg/Hektar BP BAWANG PUTIH 100 14.300 Kg/Hektar BD BAWANG DAUN 300 15.000 Kg/Hektar KT KENTANG 200 40.000 Kg/Hektar KB KUBIS 200 40.000 Kg/Hektar KK KEMBANG KOL 200 22.500 Kg/Hektar SW PETSAI/SAWI 100 23.000 Kg/Hektar WT WORTEL 100 30.000 Kg/Hektar LB LOBAK 100 30.000 Kg/Hektar KR KACANG MERAH 100 1.750 Kg/Hektar KP KACANG PANJANG 200 15.000 Kg/Hektar CB CABE BESAR 200 10.000 Kg/Hektar CR CABE RAWIT 200 10.000 Kg/Hektar JM JAMUR 1.5 60 Kg/M 2 TM TOMAT 100 35.000 Kg/Hektar TR TERUNG 100 30.000 Kg/Hektar BC BUNCIS 100 17.500 Kg/Hektar KM KETIMUN 100 20.000 Kg/Hektar LS LABU SIAM 200 70.000 Kg/Hektar KG KANGKUNG 200 20.000 Kg/Hektar BY BAYAM 100 6.000 Kg/Hektar ML MELON 100 38.000 Kg/Hektar SM SEMANGKA 100 38.000 Kg/Hektar BL BLEWAH 100 38.000 Kg/Hektar PR PAPRIKA 200 48.000 Kg/Hektar ST STROBERI 100 48.000 Kg/Hektar Pedoman Pengolahan SPH 36

RANGE PRODUKTIVITAS SPH-BST TANAMAN SPH-BST RANGE PRODUKTIVITAS MIN MAX SATUAN AP ALPUKAT 13 100 Kg/Pohon BL BELIMBING 13 70 Kg/Pohon DL DUKU/LANGSAT/KOKOSAN 14 170 Kg/Pohon DR DURIAN 12 152 Kg/Pohon JB JAMBU BIJI 8 50 Kg/Pohon JM JAMBU AIR 4 61 Kg/Pohon JK JERUK SIAM/KEPROK 10 85 Kg/Pohon JR JERUK BESAR 14 196 Kg/Pohon MA MANGGA 20 137 Kg/Pohon MS MANGGIS 8 120 Kg/Pohon NC NANGKA/CEMPEDAK 14 170 Kg/Pohon NN NENAS 1 5 Kg/Rumpun PP PEPAYA 7 67 Kg/Pohon PS PISANG 4 56 Kg/Rumpun RB RAMBUTAN 8 100 Kg/Pohon SL SALAK 1 13 Kg/Rumpun SW SAWO 17 100 Kg/Pohon MK MARKISA/KONYAL 3 40 Kg/Pohon SS SIRSAK 6 30 Kg/Pohon SK SUKUN 12 85 Kg/Pohon ML MELINJO 9 50 Kg/Pohon PT PETAI 12 57 Kg/Pohon AG ANGGUR 9 30 Kg/Pohon AL APEL 12 150 Kg/Pohon JL JENGKOL 10 75 Kg/Pohon Pedoman Pengolahan SPH 37

RANGE PRODUKTIVITAS SPH-TBF TANAMAN SPH-TBF RANGE PRODUKTIVITAS MIN MAX SATUAN JH JAHE 0,24 6,52 Kg/M 2 LL LAOS/LENGKUAS 0,36 7,66 Kg/M 2 KC KENCUR 0,34 4,28 Kg/M 2 KY KUNYIT 0,43 5,13 Kg/M 2 LP LEMPUYANG 0,61 4,11 Kg/M 2 TL TEMULAWAK 0,62 3,95 Kg/M 2 TR TEMUIRENG 0,58 4,39 Kg/M 2 KB KEJI BELING 0,34 3,67 Kg/M 2 DG DRINGO 0,24 4,84 Kg/M 2 KL KAPULAGA 0,17 2,86 Kg/M 2 TK TEMUKUNCI 0,40 4,34 Kg/M 2 MP MENGKUDU/PACE 0,20 36,72 Kg/Phn SB SAMBILOTO 0,30 3,70 Kg/M 2 MD MAHKOTA DEWA 12,00 81,82 Kg/Phn LB LIDAH BUAYA 0.50 15,36 Kg/M 2 Pedoman Pengolahan SPH 38

RANGE PRODUKTIVITAS SPH-TH TANAMAN SPH-TH RANGE PRODUKTIVITAS MIN MAX SATUAN AG ANGGREK 1,00 25,33 Tgk/M 2 AN ANTHURIUM BUNGA 1,00 19,07 Tgk/M 2 AY ANYELIR 1,00 27,89 Tgk/M 2 GB GERBERA 1,00 28,82 Tgk/M 2 GL GLADIOL 1,00 28,44 Tgk/M 2 HC HELICONIA (PISANG-PISANGAN) 1,00 23,03 Tgk/M 2 KR KRISAN 1,00 76,00 Tgk/M 2 MW MAWAR 1,00 22,93 Tgk/M 2 SM SEDAP MALAM 1,00 24,18 Tgk/M 2 DC DRACAENA 1,00 38,92 Phn/M 2 MT MELATI 0,11 38,98 Kg/M 2 PL PALEM 1,00 2,43 Phn AL AGLAONEMA 1,00 20,00 Phn/M 2 KA ADENIUM (KAMBOJA JEPANG) 1,00 50,00 Phn/M 2 EU EUPHORBIA 1,00 50,00 Phn/M 2 PH PHYLODENDRON 1,00 50,00 Phn/M 2 PA PAKIS 1,00 50,00 Phn/M 2 MO MONSTERA 1,00 4,00 Phn/M 2 SO IXORA (SOKA) 1,00 50,00 Phn/M 2 CO CORDYLINE 1,00 20,00 Phn/M 2 DI DIFFENBACHIA 1,00 50,00 Phn/M 2 PE SANSEVIERIA (PEDANG-PEDANGAN) 1,00 32,00 Rmpn/M 2 AD ANTHURIUM DAUN 1,00 48,00 Phn/M 2 CA CALADIUM 1,00 32,00 Phn/M 2 Pedoman Pengolahan SPH 39

RANGE HARGA JUAL PETANI SPH-SBS TANAMAN SPH-SBS RANGE HARGA JUAL PETANI MIN MAX SATUAN BM BAWANG MERAH 300 60,000 RP/KG BP BAWANG PUTIH 400 35,000 RP/KG BD BAWANG DAUN 200 40,000 RP/KG KT KENTANG 400 35,000 RP/KG KB KUBIS 100 12,500 RP/KG KK KEMBANG KOL 400 15,000 RP/KG SW PETSAI/SAWI 400 32,600 RP/KG WT WORTEL 400 35,000 RP/KG LB LOBAK 250 6,000 RP/KG KR KACANG MERAH 200 12,000 RP/KG KP KACANG PANJANG 150 29,000 RP/KG CB CABE BESAR 250 60.000 RP/KG CR CABE RAWIT 200 30.000 RP/KG JM JAMUR 500 28,000 RP/KG TM TOMAT 300 35,000 RP/KG TR TERUNG 200 25,000 RP/KG BC BUNCIS 300 55,000 RP/KG KM KETIMUN 200 27,500 RP/KG LS LABU SIAM 100 11,000 RP/KG KG KANGKUNG 100 20,000 RP/KG BY BAYAM 150 25,000 RP/KG ML MELON 400 15,000 RP/KG SM SEMANGKA 300 50,000 RP/KG BL BLEWAH 300 20,000 RP/KG PR PAPRIKA 1 99.999 RP/KG ST STROBERI 1 99.999 RP/KG Pedoman Pengolahan SPH 40

RANGE HARGA JUAL PETANI SPH-BST TANAMAN SPH-BST RANGE HARGA JUAL PETANI MIN MAX SATUAN AP ALPUKAT 700 12.000 RP/KG BL BELIMBING 800 15.000 RP/KG DL DUKU/LANGSAT/KOKOSAN 800 9.500 RP/KG DR DURIAN 1.500 22.000 RP/KG JB JAMBU BIJI 500 10.000 RP/KG JM JAMBU AIR 500 8.000 RP/KG JK JERUK SIAM/KEPROK 1.000 15.000 RP/KG JR JERUK BESAR 500 10.000 RP/KG MA MANGGA 1.000 16.000 RP/KG MS MANGGIS 500 10.000 RP/KG NC NANGKA/CEMPEDAK 1.000 10.000 RP/KG NN NENAS 600 10.000 RP/KG PP PEPAYA 500 9.500 RP/KG PS PISANG 1.000 15.000 RP/KG RB RAMBUTAN 500 12.500 RP/KG SL SALAK 500 10.000 RP/KG SW SAWO 500 10.000 RP/KG MK MARKISA/KONYAL 500 10.000 RP/KG SS SIRSAK 500 7.500 RP/KG SK SUKUN 500 10.000 RP/KG AL APEL 1 99.999 RP/KG AG ANGGUR 1 99.999 RP/KG ML MELINJO 500 15.000 RP/KG PT PETAI 500 10.000 RP/KG JL JENGKOL 1 99.999 RP/KG Pedoman Pengolahan SPH 41

RANGE HARGA JUAL PETANI SPH-TBF TANAMAN SPH-TBF RANGE HARGA JUAL PETANI MIN MAX SATUAN JH JAHE 1.000 15.000 RP/KG LL LAOS/LENGKUAS 1.000 15.000 RP/KG KC KENCUR 500 9.000 RP/KG KY KUNYIT 800 15.000 RP/KG LP LEMPUYANG 1.000 15.000 RP/KG TL TEMULAWAK 500 10.500 RP/KG TR TEMUIRENG 500 9.000 RP/KG TK TEMUKUNCI 500 6.000 RP/KG DG DLINGO/DRINGO 500 4.000 RP/KG KL KAPULAGA 500 7.500 RP/KG MP MENGKUDU/PACE 500 4.500 RP/KG MD MAHKOTA DEWA 1 99.999 RP/KG KB KEJI BELING 100 10.000 RP/KG SB SAMBILOTO 500 7.000 RP/KG LB LIDAH BUAYA 1 99.999 RP/KG Pedoman Pengolahan SPH 42

RANGE HARGA JUAL PETANI SPH-TH TANAMAN SPH-TH RANGE HARGA JUAL PETANI MIN MAX SATUAN AG ANGGREK 1.000 15.000 RP/TANGKAI AN ANTHURIUM BUNGA 750 10.000 RP/TANGKAI AY ANYELIR 500 5.000 RP/TANGKAI GB GERBERA (HERBRAS) 400 6.000 RP/TANGKAI GL GLADIOL 300 6.000 RP/TANGKAI HC HELICONIA (PISANG-PISANGAN) 250 5.000 RP/TANGKAI KR KRISAN 450 7.000 RP/TANGKAI MW MAWAR 500 8.500 RP/TANGKAI SM SEDAP MALAM 500 5.000 RP/TANGKAI DC DRACAENA 300 2.000 RP/POHON MT MELATI 1.000 35.000 RP/KG PL PALEM 5.000 250.000 RP/POHON AL AGLAONEMA 1 9.999.999 RP/POHON KA ADENIUM (KAMBOJA JEPANG) 1 9.999.999 RP/POHON EU EUPHORBIA 1 9.999.999 RP/POHON PH PHYLODENDRON 1 9.999.999 RP/POHON PA PAKIS 1 9.999.999 RP/POHON MO MONSTERA 1 9.999.999 RP/POHON SO IXORA (SOKA) 1 9.999.999 RP/POHON CO CORDYLINE 1 9.999.999 RP/POHON DI DIFFENBACHIA 1 9.999.999 RP/POHON PE SANSEVIERIA (PEDANG-PEDANGAN) 1 9.999.999 RP/RUMPUN AD ANTHURIUM DAUN 1 9.999.999 RP/POHON CA CALADIUM 1 9.999.999 RP/POHON Pedoman Pengolahan SPH 43