Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5 LEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara Gambar Kulit : Sayur-sayuran dan Buah-buahan Diterbitkan Oleh : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara Semua Isi Materi Buku ini Boleh Dikutip dengan menyebut Sumbernya Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016 iii

6 LEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016 iv

7 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara. Selama ini telah melaksanakan kegiatan Survei Pertanian. Hasil dari survei ini disajikan dalam bentuk publikasi, salah satu diantaranya adalah publikasi Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan yang menggambarkan tentang Data Tanaman Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan, khususnya Produksi, Luas Panen dan Produktivitas per satuan luas. Kami berharap publikasi ini dapat membantu kebutuhan informasi tentang tanaman Sayur-sayuran dan Buah-buahan, dan dapat berguna bagi pihak perencana maupun analis, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, dan lembaga/instansi pemerintah lainnya serta pihak swasta. Publikasi ini masih belum sempurna, mohon maaf jika penyusunan publikasi ini belum seperti yang diharapkan. Kritik dan saran yang membangun sangat Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016 v

8 kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan selanjutnya. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini dapat diterbitkan kami sampaikan ucapan terima kasih. Penajam Paser Utara, November 2016 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Penajam Paser Utara H. SYAHRUNI, SE NIP vi Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016

9 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Lembar Katalog... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Grafik... Halaman Bab I Pendahuluan Penjelasan Data yang dikumpulkan Metodologi Organisasi Pengumpulan Data Pengolahan Konsep dan Definisi... 5 Bab II Ulasan Singkat Luas Panen Sayur dan Buah Semusim Produksi Sayur dan Buah Semusim Produktivitas Sayur dan Buah Semusim.. 15 iii v vii ix Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016 vii

10 2.4 Luas Panen Buah-Buahan Tahunan Produksi Buah-Buahan Tahunan Produktivitas Buah-Buahan Tahunan Lampiran viii Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016

11 DAFTAR GRAFIK DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1 Luas Panen Sayur dan Buah Semusim Kabupaten Grafik 2.2 Penajam Paser Utara Tahun (Ha) Produksi Sayur dan Buah Semusim Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Ton) Grafik 2.3 Produktivitas Sayur dan Buah Semusim Grafik 2.4 Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Ton/Ha)... Banyaknya Tanaman Buah-Buahan Tahunan yang Menghasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Pohon)... Grafik 2.5 Produksi Buah-Buahan Tahunan yang Menghasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Ton)... Grafik 2.6 Produktivitas Buah-buahan Tahunan yang Menghasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Kg/Pohon) Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016 ix

12 DAFTAR GRAFIK Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016 x

13

14

15 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN p 1.1 Penjelasan engelolaan statistik pertanian, termasuk statistik hortikultura yang dilaksanakan selama ini didasari pada beberapa landasan hukum sebagai berikut: a. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683). b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3854). c. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006, tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jendral Tanaman Pengan dan Direktorat Jendral Hortikultura. d. Naskah Kesepakatan Bersama Nomor 443/TU-010/A/5/06 Tahun I/V/KS/2006 e. Departemen Pertanian dengan Badan Pusat Statistik Tentang Pelaksanaan Kegiatan Data Entry SP (Survei Pertanian) melalui Formulir SP Elektronik. Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2015 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU

16 1.2 Data yang dikumpulkan D alam survei pertanian dikumpulkan data tentang luas panen dan produksi sayur-sayuran serta banyaknya pohon dan produksi buah-buahan, melalui daftar SPH-SBS dan SPH-BST. 1.3 Metodologi ada dasarnya metode yang dipakai dalam survei pertanian ini P adalah metode pencacahan lengkap terhadap seluruh kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Untuk pengumpulan data luas panen dan produksi sayur dan buah-buahan semusim, buah dan sayuran tahunan, tanaman biofarmaka/obat-obatan dan tanaman hias dengan menggunakan dokumen SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TBF dan SPH-TH. 1.4 Organisasi Pengumpulan Data aporan tanaman sayuran diisi bulanan dan laporan tanaman buahbuahan diisi triwulanan oleh Kepala Cabang Dinas Kecamatan L (KCDK) dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga). Aslinya dikirimkan kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota, tembusannya dikirimkan ke BPS Propinsi dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota. 1.5 Pengolahan enerbitan publikasi ini merupakan hasil pengolahan dokumen SPH- P SBS (bulanan), SPH-BST (triwulanan), SPH-TBF (triwulanan) dan SPH-TH (triwulanan) yang diolah oleh BPS Kabupaten/Kota melalui aplikasi SIMSPH (Sistem Informasi Manajemen Statistik Pertanian 4 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016

17 PENDAHULUAN Hortikultura). Data tingkat propinsi merupakan rekapitulasi angka tingkat kabupaten/kota. 1.6 Konsep dan Definisi K onsep dan definisi yang disajikan hanya mencakup hal-hal yang sesuai dengan karakteristik yang ditanyakan dalam SPH-SBS (Tanaman sayuran dan buah-buahan semusim) dan SPH-BST (Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan), yaitu: a. Tanaman sayuran dan buah-buahan semusim: 1. Tanaman sayuran semusim adalah sumber vitamin, garam mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah dan umbinya, yang berumur kurang dari satu tahun. Tidak dibedakan antara tanaman sayuran yang ditanam di daerah dataran tinggi dan dataran rendah, begitu juga yang ditanam di lahan sawah dan bukan lahan sawah. 2. Tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah, yang berumur kurang dari satu tahun tidak berbentuk pohon/rumpun, tetapi menjalar dan berbatang lunak. 3. Luas panen habis dibongkar adalah luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim yang dipanen habis/dibongkar pada bulan laporan, termasuk luas panen tanaman sayuran dan buah-buahan yang habis sekali panen dan yang tidak Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2015 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU

18 habis sekali dipanen tetapi pada bulan laporan sudah dipanen semua/dibongkar. 4. Luas panen belum habis adalah luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim yang habis dipanen pada bulan laporan dan akan masih dipanen pada laporan yang akan datang, hanya diperuntukkan bagi sayuran dan buahbuahan yang dipanen lebih dari sekali. 5. Luas disajikan dalam luas kotor. 6. Produksi adalah banyaknya hasil menurut bentuk hasil yang diambil berdasarkan luas yang dipanen pada bulan laporan. Jenis tanaman sayuran dan buah semusim yang dilaporkan beserta bentuk hasilnya meliputi: No Jenis Sayuran Bentuk Hasil 1 Bawang Merah Umbi kering panen dengan daun 2 Bawang Putih Umbi kering panen dengan daun 3 Bawang Daun Daun segar 4 Kentang Umbi basah 5 Kubis Daun krop 6 Kembang Kol Sayuran segar 7 Petsai/Sawi Sayuran segar 8 Wortel Umbi dengan gagang 9 Lobak Umbi dengan daun 10 Kacang Merah Polong basah 11 Kacang Panjang Buah segar 12 Cabe Besar Buah segar 13 Cabe Rawit Buah segar 14 Paprika Buah segar 15 Jamur Sayuran segar 6 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016

19 PENDAHULUAN 16 Tomat Buah segar 17 Terung Buah segar 18 Buncis Buah segar 19 Ketimun Buah segar 20 Labu Siam Buah segar 21 Kangkung Sayuran segar 22 Bayam Sayuran segar 23 Melon Buah segar 24 Semangka Buah segar 25 Blewah Buah segar 26 Stroberi Buah segar b. Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan : 1. Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah dan merupakan tanaman tahunan. 2. Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah dan umbinya, yang berumur lebih dari satu tahun serta berbentuk pohon. Jenis tanaman sayuran dan buah tahunan yang dilaporkan beserta bentuk hasilnya meliputi: No Jenis Sayuran Bentuk Hasil 1 Alpukat Buah segar 2 Belimbing Buah segar 3 Duku/Langsat/Kokosan Buah segar 4 Durian Buah segar Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2015 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU

20 5 Jambu Biji Buah segar 6 Jambu air Buah segar 7 Jeruk Siam/Kepok Buah segar 8 Jeruk Besar Buah segar 9 Mangga Buah segar 10 Manggis Buah segar 11 Nangka/Cempedak Buah segar 12 Nenas Buah segar dengan mahkota 13 Pepaya Buah segar 14 Pisang Buah segar dengan tandan 15 Rambutan Buah segar 16 Salak Buah segar 17 Markisa/Konyal Buah segar 18 Sawo Buah segar 19 Sirsak Buah segar 20 Sukun Buah segar 21 Apel Buah segar 22 Anggur Buah segar 23 Melinjo Buah segar 24 Petai Buah segar 25 Jengkol Buah segar Bentuk produksi buah-buahan dinyatakan dalam satuan setempat kemudian baru dinyatakan dalam satuan standard (ton). Khusus untuk pisang dihitung dengan tandannya dan nenas dihitung beserta mahkotanya (jambul). 8 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab.PPU 2016

21

22

23 ULASAN SINGKAT P BAB II ULASAN SINGKAT embangunan sektor pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara terus mengalami peningkatan. Baik dari segi kualitas maupun kuantitas berbagai komoditas tanaman pangan. Walau demikian beberapa komoditi pertanian masih mempunyai produktivitas dan kualitas yang rendah sehingga sulit untuk bersaing dengan komoditas yang sama dari daerah lain atau dengan komoditas-komoditas impor. Diantara komoditas pertanian tersebut adalah sayuran dan buahbuahan. Jika dilihat dari potensi lahan jenis tanaman yang ada, maka potensi pengembangan kedua kelompok komoditi tersebut sangatlah besar. Luas lahan dan jenis tanaman sayuran serta buah-buahan yang dapat ditanami sangatlah banyak. Hanya saja diperlukan kepedulian dan penanganan yang terpadu dalam mengusahakan komoditi sayuran dan buah-buahan. Publikasi ini menyajikan data mengenai luas panen, produktivitas, dan produksi dari berbagai macam tanaman sayur dan buah-buahan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

24 2.1 LUAS PANEN SAYUR DAN BUAH SEMUSIM P ada tahun 2015 jenis-jenis sayuran semusim yang dipanen di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat beragam, meliputi kacang panjang, cabe besar, tomat, ketimun, cabe rawit, buncis, kangkung, terung, petsai/sawi, bayam, kubis, kembang kol, dan bawang merah. Sedangkan untuk buah-buahan semusim yang dihasilkan Kabupaten Penajam Paser Utara adalah semangka dan melon. Dilihat dari jenis sayuran semusim, luas panen komoditas cabai rawit, cabai besar, kacang panjang, tomat dan terung menjadi tanaman sayur yang mempunyai luas panen paling besar. Luas panen cabai rawit adalah 150 Ha, cabai besar 104 Ha, kacang panjang adalah 90 Ha, tomat sebesar 81 Ha dan terung sebesar 67 Ha. Nilai ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan luas panen sayuran semusim pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun Pada tahun 2014 yang lalu komoditas tomat, kacang panjang, cabai besar, ketimun, dan cabai rawit menjadi tanaman sayur yang mempunyai luas panen paling besar. Dengan luas panen setiap komoditasnya adalah 103 Ha untuk tomat, 90 Ha untuk kacang panjang, 74 Ha untuk cabai besar, 50 Ha untuk ketimun dan 46 Ha untuk cabai rawit. Secara umum, terlihat bahwa pada umumnya terjadi peningkatan angka luas panen untuk setiap komoditi sayur dari tahun 2014 ke 2015, kecuali untuk komoditas sayur ketimun dan tomat yang mengalami penurunan diatas 20 persen. Dapat dilihat melalui grafik 2.1 dibawah ini. 12 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

25 ULASAN SINGKAT Grafik 2.1 Luas Panen Sayur dan Buah Semusim Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Ha) Dari tahun 2014 sampai 2015, grafik diatas menunjukkan luas panen jenis buah semusim, yaitu luas panen komoditas semangka dan melon terlihat mengalami peningkatan. Komoditas semangka mengalami peningkatan luas panen sebesar dua persen, sedangkan komoditas melon mengalami peningkatan drastis yaitu mencapai 200 persen. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya petani yang mulai menanam buah melon di kabupaten ini. 2.2 PRODUKSI SAYUR DAN BUAH SEMUSIM P roduksi tanaman sayur dan buah semusim mempunyai keterkaitan yang erat dengan luas panen tanaman. Pada umumnya hubungan antara produksi dengan luas panen bersifat positif, artinya jika luas panen mengalami peningkatan maka produksi akan meningkat pula. Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

26 Produksi tanaman sayur dan buah semusim selain ditentukan oleh luas panen juga ditentukan oleh tingkat produktivitas dan teknologi pengelolaan tanaman. Grafik 2.2 Produksi Sayur dan Buah Semusim Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Ton) Produksi sayur dan buah semusim Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2015 yang yang memiliki produksi diantaranya, semangka sebanyak 2314,4 ton, terung sebesar 650,1 ton, tomat 547,2 ton, ketimun 480,3 ton, dan cabai besar 472,6 ton. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, komoditi tomat, kacang panjang, semangka, terung dan ketimun memiliki produksi. Berdasarkan grafik 2.2 menjelaskan bahwa secara umum, hampir semua komoditi sayur dan buah semusim mengalami penurunan jumlah produksi, kecuali komoditi melon, bayam, kangkung dan semangka. Untuk komoditi buah melon 14 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

27 ULASAN SINGKAT dan semangka memiliki hubungan yang positif antara luas panen dan jumlah produksi. Produksi lainnya selain lima komoditi tahun 2015 ialah komoditi cabai rawit sbesar 401 ton, kacang panjang sebesar 372,3 ton, kangkung ton, petsai/sawi sebesar 204 ton, bayam 143,6 ton, buncis 106,2 ton, dan melon 25 ton. Selain komoditi tersebut diatas terdapat pula komoditas yang tidak diproduksi di Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu bawang putih, bawang daun, bawang merah, kacang merah, kembang kol, kentang, kubis, labu siam, paprika, stroberi, wortel, lobak dan blewah. Komoditas-komoditas tersebut harus didatangkan dari luar Kabupaten Penajam Paser Utara. 2.3 PRODUKTIVITAS SAYUR DAN BUAH SEMUSIM B erdasarkan produktivitas, komoditi sayur dan buah semusim yang memiliki produktivitas tertinggi di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah komoditi semangka dengan produktivitas 16,07 Ton/Ha. Komoditas ketimun memiliki produktivitas sedikit dibawah terung yaitu 13,34 Ton/Ha. Lalu disusul oleh komoditas terung, melon, dan tomat dengan masing-masing produktivitas sebesar 9,7 Ton/Ha, 8,33 Ton/Ha, dan 6,76 Ton/Ha. Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

28 Grafik 2.3 Produktivitas Sayur dan Buah Semusim Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Ton/Ha) Berdasarkan pada grafik 2.3 menjelaskan bahwa secara umum terjadinya penurunan produktivitas hampir pada semua komoditi buah dan sayur semusim, kecuali pada komoditi semangka. Komoditi semangka menunjukkan peningkatan produktivitas dari 9,27 Ton/Ha menjadi 16,07 Ton/Ha. Produktivitas yang cenderung menurun ini menunjukkan bahwa kecendrungan meningkatnya luas panen komoditi yang tidak didukung oleh meningkatnya produksi komoditi. Hal ini dapat dikarenakan penanganan yang belum tepat terhadap masing-masing komoditi. Pada tahun 2015, nilai produktivitas terendah ialah cabai rawit, sedangkan jika dilihat dari luas panen, komoditi sayur semusim ini memiliki nilai paling tinggi, maka diperlukan penanganan yang tepat 16 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

29 ULASAN SINGKAT untuk komoditi caba rawit untuk menghasilkan produksi yang juga semakin besar. Selanjutnya, rata-rata nilai produktivitas yang diperoleh dari sayur dan buah semusim di Kabupaten Penajam Paser Utara ini adalah sebesar 6,93 Ton/Ha 2.4 LUAS PANEN BUAH-BUAHAN TAHUNAN T anaman buah-buahan tahunan yang dikumpulkan dalam Survei Pertanian terdiri atas 23 jenis tanaman yaitu alpukat, belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk siam/keprok, jeruk besar, mangga, manggis, nangka/cempedak, nenas, papaya, pisang, rambutan, salak, sawo, markisa/konyal, sirsak dan sukun. Sedangkan sayuran tahunan yang dikumpulkan dalam Survei Pertanian adalah melinjo, petai dan jengkol. Berdasarkan grafik 2.3 di bawah, menunjukkan bahwa secara umum banyaknya buah-buahan tahunan mengalami peningkatan. Jenis buah-buahan, tanaman pisang, salak dan rambutan merupakan jenis tanaman yang terbanyak dijumpai di Kabupaten Penajam Paser Utara. Tanaman pisang mencapai rumpun, salak mencapai rumpun, sedangkan tanaman rambutan mencapai pohon. Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

30 Grafik 2.4 Banyaknya Tanaman Buah-Buahan Tahunan yang Menghasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Pohon) Selain pisang, salak dan rambutan, tanaman yang selama tahun 2015 memiliki jumlah pohon/rumpun yang menghasilkan cukup banyak adalah nanas dengan rumpun, nangka/cempedak pohon, jeruk siam/keprok 9046 pohon, durian pohon, papaya 6298 pohon, dan mangga 5004 pohon. Selain tanaman yang telah disebutkan diatas, 18 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

31 ULASAN SINGKAT tanaman lain memiliki jumlah pohon/rumpun yang menghasilkan dibawah 5000 pohon/rumpun. Tanaman dengan jumlah pohon/rumpun menghasilkan paling sedikit adalah markisa/konyal sebanyak 96 pohon. 2.5 PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUNAN T erdapat banyak jenis tanaman buah-buahan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya jenis buah-buahan yang berhasil dipanen pada tahun 2015, dengan produksi adalah tanaman pisang yang mencapai 3004,1 ton, kemudian rambutan sebesar 1080,2 ton, nangka/cempedak 1018,9 ton, jeruk siam/keprok 994,3 ton, durian 729,3 ton, salak sebesar 452,8 ton, manga 410,9 ton, dan papaya 402,9 ton, dan tanaman buahbuahan lainnya dengan jumlah produksinya kurang dari 300 Ton. Grafik 2.5 Produksi Buah-Buahan Tahunan yang Menghasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Ton) Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

32 Grafik 2.5 menunjukkan bahwa produksi buah-buahan tahunan yang menghasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun Sekilas terlihat bahwa komoditi jeruk siam/keprok dan nangka/cempedak mengalami peningkatan produksi yang sangat meningkat. Dibalik produksi yang cenderung meningkat, ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan produksi yaitu komoditi rambutan, sawo, salak, nenas dan sirsak dengan persentase penurunan tertinggi ialah komoditi sawo dengan penurunan sebesar 42, 39 persen yaitu dari produksi sebesar 503,8 ton pada tahun 2014 menjadi 290,2 ton di tahun PRODUKTIVITAS BUAH-BUAHAN TAHUNAN B anyaknya produksi buah-buhan tahunan biasanya berbanding lurus dengan jumlah pohon yang menghasilkan selama tahun tersebut. Survei Pertanian mencatat jumlah produksi tanaman buah-buahan tahunan dan jumlah tanaman menghasilkan setiap triwulan sehingga bisa didapatkan produktivas dengan satuan Kg per pohon/rumpun untuk masing-masing tanaman. Selama tahun 2015, tanaman buah-buahan tahunan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki produktivitas adalah jeruk siam/keprok dengan produktivitas sebesar 110 Kg/pohon. Tanaman dengan produktivitas cukup besar berikutnya yaitu durian dengan produktivitas 106 Kg/pohon, nangka/cempedak dengan produktivitas 85 Kg/pohon, belimbing dengan produktivitas sebesar 83 Kg/pohon, jeruk besar dengan produktivita sebesar 82 Kg/pohon, 20 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

33 ULASAN SINGKAT mangga dengan produktivitas sebesar 82 Kg/pohon, dan sawo dengan produktivitas sebesar 73 Kg/pohon. Selain tanaman yang telah disebutkan di atas, tanamam buah-buahan tahunan lainnya memiliki produktivitas dibawah 70 Kg/pohon. Tanaman dengan produktivitas paling rendah adalah nenas dengan tingkat produktivitas hanya 7 Kg/rumpun. Grafik 2.6 Produktivitas Buah-buahan Tahunan yang Menghasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun (Kg/Pohon) Berdasarkan grafik 2.5 di atas, produktivitas buah-buahan tahunan yang menghasilkan tahun 2015 cenderung mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun Namun, ada beberapa komoditi mengalami penurunan produktivitas, seperti komoditi belimbing, sawo, rambutan, sirsak, pisang, salak dan nenas dengan Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

34 persentase penurunan ialah sebesar 57,3 persen pada komoditi sawo. Diharapkan dengan tersedianya data hasil produksi, luas panen dan produktivitas hasil Survei Pertanian selama tahun 2013 dapat dimanfaatkan oleh semua pihak termasuk pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk melakukan upaya peningkatan hasil produksi komoditi sayur-sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Penajam Paser Utara sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 22 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

35

36

37 LAMPIRAN Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Sayuran dan Buah Semusim Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015 Luas Jenis Tanaman Produksi Produktivitas No. Panen Sayuran/Buah (Ha) (Ton) (Ton/Ha) (5) 1. Bawang Daun Bawang Merah Bawang Putih Bayam ,6 3,682 Blewah Buncis ,2 3,124 Cabai Besar ,6 4,544 Cabai Rawit ,673 Jamur ,23 1,626 Kacang Merah Kacang Panjang ,3 4,137 Kangkung ,9 5,972 Kembang Kol Kentang Ketimun ,3 13,342 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

38 16. Kubis Labu Siam Lobak Melon , Paprika Petsai/Sawi ,643 Semangka ,4 16,072 Stroberi Terung ,1 9, Tomat ,2 6, Wortel Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

39 LAMPIRAN Tabel 2. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bawang Daun Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 2,66 4,23 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

40 Tabel 3. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bawang Merah Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 8,08 7,49 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

41 LAMPIRAN Tabel 4. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bawang Putih Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

42 Tabel 5. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bayam Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 3,88 3,68 Produksi Ton 116,4 144 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 1,62 3,13 Produksi Ton 2, Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

43 LAMPIRAN Tabel 6. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Blewah Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 6 4 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 1,32 2,58 Produksi Ton 8 10 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

44 Tabel 7. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Buncis Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 8,46 3,12 Produksi Ton 262,3 106 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 5,33 5,84 Produksi Ton 4, Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

45 LAMPIRAN Tabel 8. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Cabe Besar Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 13,97 4,54 Produksi Ton 1033,8 473 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 6,27 6,00 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

46 Tabel 9. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Cabe Rawit Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 14,79 2,67 Produksi Ton 680,2 401 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 5,03 4,85 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

47 LAMPIRAN Tabel 10. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jamur Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen M Rata-Rata Hasil Kg/M 2 0,00 16,26 Produksi Kg Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 7,02 10,11 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

48 Tabel 11. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Merah Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

49 LAMPIRAN Tabel 12. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Panjang Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 17,11 4,71 Produksi Ton Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 5,63 4,98 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

50 Tabel 13. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kangkung Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 8,24 5,97 Produksi Ton 230,8 233 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 4,62 5,72 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

51 LAMPIRAN Tabel 14. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kembang Kol Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 1 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 9,00 0,00 Produksi Ton 9 0 Luas Panen Ha 9 11 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 3,72 5,06 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

52 Tabel 15. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kentang Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

53 LAMPIRAN Tabel 16. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ketimun Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 21,19 13,34 Produksi Ton 1059,6 480 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 8,71 8,38 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

54 Tabel 17. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kubis Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 8 4 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,73 4,63 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

55 LAMPIRAN Tabel 18. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Labu Siam Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 119,5 0 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 12,73 9,15 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

56 Tabel 19. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Lobak Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

57 LAMPIRAN Tabel 20. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Melon Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 1 3 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 11,6 8,33 Produksi Ton 11,6 25 Luas Panen Ha 7 13 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 5,61 6,18 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

58 Tabel 21. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Paprika Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

59 LAMPIRAN Tabel 22. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Petsai/Sawi Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 8,37 3,64 Produksi Ton 284,6 204 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 4,52 8,4 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

60 Tabel 23. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Semangka Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 9,27 16,07 Produksi Ton 1306, Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 16,18 19,21 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

61 LAMPIRAN Tabel 24. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Stroberi Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

62 Tabel 25. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Terung Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 28,34 9,7 Produksi Ton 1077,1 650 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 9,29 9,41 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

63 LAMPIRAN Tabel 26. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tomat Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 24,43 6,76 Produksi Ton 2517,3 547 Luas Panen Ha Rata-Rata Hasil Ton / Ha 12,33 10,20 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

64 Tabel 27. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Wortel Tahun 2014 dan 2015 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton 0 0 Luas Panen Ha 0 0 Rata-Rata Hasil Ton / Ha 0,00 0,00 Produksi Ton Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

65 LAMPIRAN Tabel 28. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Sayuran dan Buah Tahunan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015 No. Jenis Tanaman Sayuran/Buah Tanaman Yang Menghasilkan Produksi Produktivitas (Pohon) (Ton) (Kg/Pohon) (5) 1. Alpukat , Anggur Apel Belimbing , Duku/Langsat/ Kokosan , Durian , Jambu Air , Jambu Biji , Jengkol , Jeruk Besar , Jeruk Siam/Keprok , Mangga , Manggis , Markisa/Konyal 96 6,1 64 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

66 15. Melinjo , Nangka/Cempedak , Nenas*) , Pepaya , Petai , Pisang*) , Rambutan , Salak*) , Sawo , Sirsak Sukun Keterangan: *) dalam satuan rumpun 54 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

67 LAMPIRAN Tabel 29. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Alpukat Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 44,85 62,04 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 88,48 95,6 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

68 Tabel 30. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Anggur Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon 0 0 Total Produksi Ton 0 0 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 0,00 0,00 menghasilkan Triwulan Pohon 0 0 Total Produksi Ton 0 0 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 0,00 0,00 56 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

69 LAMPIRAN Tabel 31. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Apel Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon 0 0 Total Produksi Ton 0 0 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 0,00 0,00 menghasilkan Triwulan Pohon 0 0 Total Produksi Ton 0 0 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 0,00 0,00 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

70 Tabel 32. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Belimbing Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 85,96 82,79 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 77,57 91,70 58 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

71 LAMPIRAN Tabel 33. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Duku/Langsat/Kokosan Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 28,50 62,65 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 73,02 53,61 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

72 Tabel 34. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Durian Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 44,58 106,31 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 129,40 87,59 60 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

73 LAMPIRAN Tabel 35. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Jambu Air Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 22,35 46,72 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 62,97 47,89 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

74 Tabel 36. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Jambu Biji Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 20,63 62,70 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 46,03 61,29 62 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

75 LAMPIRAN Tabel 37. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Jengkol Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton 2 51,40 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 60,00 61,63 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton ,10 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 56,85 93,34 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

76 Tabel 38. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Jeruk Besar Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 61,33 82,04 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 136,40 123,56 64 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

77 LAMPIRAN Tabel 39. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Jeruk Siam/Keprok Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 21,19 109,92 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 71,86 162,18 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

78 Tabel 40. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Mangga Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 71,82 82,11 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 100,61 94,15 66 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

79 LAMPIRAN Tabel 41. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Manggis Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton 7 14 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 19,84 44,76 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 54,58 78,53 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

80 Tabel 42. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Markisa/Konyal Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton 5 6,10 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 42,73 63,54 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton 13 17,10 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 57,73 77,38 68 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

81 LAMPIRAN Tabel 43. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Melinjo Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton 50 70,90 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 20,84 58,94 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton ,10 Rata-rata Hasil Kg / Pohon 46,69 41,09 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

82 Tabel 44. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Nangka/Cempedak Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 37,23 84,96 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 115,48 96,46 70 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

83 LAMPIRAN Tabel 45. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Nenas Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Rumpun Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 15,12 6,64 menghasilkan Triwulan Rumpun Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 6,62 6,84 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

84 Tabel 46. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Pepaya Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 50,73 63,97 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 88,90 60,54 72 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

85 LAMPIRAN Tabel 47. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Petai Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 27,60 48,64 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 44,9 60,78 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

86 Tabel 48. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Pisang Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Rumpun Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 35,96 22,68 menghasilkan Triwulan Rumpun Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 47,96 52,17 74 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

87 LAMPIRAN Tabel 49. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Rambutan Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 81,27 42,19 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 75,47 67,63 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

88 Tabel 50. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Salak Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Rumpun Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 12,83 11,99 menghasilkan Triwulan Rumpun Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 20,23 10,97 76 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

89 LAMPIRAN Tabel 51. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Sawo Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 171,01 72,57 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 128,12 106,98 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

90 Tabel 52. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Sirsak Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 44,40 41,38 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 36,66 35,51 78 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU 2016

91 LAMPIRAN Tabel 53. Banyaknya Tanaman Yang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Sukun Tahun 2014 dan Tahun 2015 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 36,82 51,71 menghasilkan Triwulan Pohon Total Produksi Ton Rata-rata Hasil Kg / Pohon 96,80 115,25 Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Kab. PPU

92

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4

Lebih terperinci

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 9 2.1 Tanaman Sayuran Tabel 2.1.1 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 20112015 Uraian A. 1 Bawang Merah Tahun * Luas Panen (Ha) 2,00 7,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 45,00 90,00 * Produksi

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA A. Sasaran Umum Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 2019) Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan pangan, 2.

Lebih terperinci

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani

Lebih terperinci

(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas

(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas BA PUSAT STATISTIK DEPARTEMEN PERTANIAN LAPORAN TANAMAN SAYURAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM RKSPH-SBS (Isian dalam Bilangan Bulat) PROPINSI : BANTEN 3 6 Bulan JANUARI 1 KAB./KOTA : LEBAK 2 Tahun 217 1 7 Luas Luas

Lebih terperinci

LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015

LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 Komoditas Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des TOTAL 1 Kacang Panjang 1 2-1 - - 1 5 2 Cabe Besar 1 2 - - - 1-4 3 Cabe Rawit - 1 1-1

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5 Lampiran 2. Konversi Hortikultura 1. Konversi Jarak Tanam, Populasi dan Umur Panen Sayuran dan Buahbuahan Semusim (SBS). a. Sayuran Semusim Jarak Populasi Umur Mulai No Tan / ha Tanam / cm Panen (Hari)

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

6.1. Tahapan Pengolahan Daftar SPH

6.1. Tahapan Pengolahan Daftar SPH VI. PENGOLAHAN DATA 6.1. Tahapan Pengolahan Daftar SPH Pengolahan daftar SPH dimulai dengan melakukan penerimaan dokumen, penyuntingan dan penyandian (editing and coding), pemeriksaan, entry data dan imputasi.

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik Kota Palu i STATISTIK PERTANIAN KOTA PALU 2015/2016 Katalog : 5101006.7271 ISSN : 2502-2563 No. Publikasi : 72710.1619 Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Jumlah Halaman : x + 39 halaman Naskah

Lebih terperinci

2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke atas.

2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke atas. V. CARA PENGISIAN DAFTAR Semua isian daftar SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TBF, SPH-TH, SPH-ALSIN dan SPH-BN adalah dalam bilangan bulat (dibulatkan) dan ditulis dengan pensil hitam, untuk memudahkan pengisian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki tanaman pangan maupun hortikultura yang beraneka ragam. Komoditas hortikultura merupakan komoditas pertanian yang memiliki

Lebih terperinci

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI) KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh

Lebih terperinci

STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017

STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 ISBN : Ukuran Buku : 21 cm x 16,5 cm Jumlah Halaman : viii + 55 halaman

Lebih terperinci

Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: 5205.003.32 PRODUKSI HORTIKULTURA JAWA BARAT 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, BPS Provinsi Jawa Barat tahun ini kembali mempublikasikan data statistik

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi Tabel 39., dan Bawang Merah Menurut 6.325 7.884 854.064 7,4 7,4 2 Sumatera 25.43 9.70 3.39 2.628 7,50 7,50 3 Sumatera Barat 8.57 3.873.238.757 6,59 7,90 4 Riau - - - - - - 5 Jambi.466.80 79 89 8,9 6,24

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain memiliki masa panen yang cukup pendek, permintaan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sampai saat ini masih memegang peranan penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura IV. KONSEP DAN DEFINISI 4.1. Tanaman Sayuran Semusim Tanaman Sayuran Semusim adalah tanaman sumber vitamin, mineral dan lainlain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah dan umbinya,

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

Tahun Bawang

Tahun Bawang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan melalui usaha agribisnis, mengingat potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014 No. 46/08/82/Th.XIV, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 4.130 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 5.174 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral serta bernilai ekonomi tinggi. Sayuran memiliki keragaman yang sangat banyak baik

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH No. 46/8/15/Th.IX, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 36.715 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 6.764 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 4.836 TON

Lebih terperinci

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 RAHASIA MI-02 Hortikultura REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 53/08/19/Th.XIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.686,00 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.099,80 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.55/08/64/Th.XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 6.774,20 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 6.268,40

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 48/08/73/Th. VIII, 3 Agustus 2015 ANGKA TETAP PRODUKSI HORTIKULTURA KOMODITAS STRATEGIS NASIONAL TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Subsektor hortikultura merupakan bagian dari sektor pertanian yang mempunyai peran penting dalam menunjang peningkatan perekonomian nasional dewasa ini. Subsektor ini

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No. 46/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 17,13 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3,23 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

(SPH Online) PANDUAN PENGOLAHAN SPH BADAN PUSAT STATISTIK (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) Revisi Juni 2016

(SPH Online) PANDUAN PENGOLAHAN SPH BADAN PUSAT STATISTIK (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) Revisi Juni 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PANDUAN PENGOLAHAN SPH (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) (SPH Online) Revisi Juni 2016 2015 Pedoman Pengolahan SPH 0 h t t p : / / p e n g o l a h a n. b p s. g o. i d / p r o d

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN HORTIKULTURA 1.1 Ruang Lingkup Hortikultura... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.18 Tes Formatif 1..... 1.18 Perkembangan

Lebih terperinci

SURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016

SURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016 RAHASIA KIN : (Kode diisi BPS) VN-HORTI NRT I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama NRT Hortikultura a. Alamat Lengkap

Lebih terperinci

PETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR

PETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR PETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR Universitas Brawijaya, 5 November 2014 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No. 46/8/13/Th.XVII, 4 Agustus 214 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 213 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 6.981 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 7.12 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 42.791 TON

Lebih terperinci

No. 05/08/81 Th. III, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 1.890,6 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 2.917,6 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 542,9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 PENGGOLONGAN TANAMAN Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 1 PENGGOLONGAN TANAMAN BERDASARKAN : (A) FAKTOR TANAMAN : 1. Umur Tanaman (Tanaman Setahun, Tahunan, Diperlakukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor terpenting dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan sektor pertanian dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No. 5/8/19/Th.XII, 4 Agustus 214 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 213 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.635,6 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.35,7 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR TON A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di daerah tropis karena dilalui garis khatulistiwa. Tanah yang subur dan beriklim tropis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan buah-buahan. Indonesia menghasilkan banyak jenis buah-buahan.

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, BAWANG MERAH, DAN MANGGA PROVINSI ACEH TAHUN 2011

PRODUKSI CABAI BESAR, BAWANG MERAH, DAN MANGGA PROVINSI ACEH TAHUN 2011 No.36/8/12/I, 1 Agustus 212 PRODUKSI CABAI BESAR, BAWANG MERAH, DAN MANGGA PROVINSI ACEH TAHUN 211 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.179 KUINTAL, BAWANG MERAH SEBESAR 26.4 KUINTAL, DAN MANGGA SEBESAR 27.544

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

No.46/08/17/Th IV, 03 Agustus 2015

No.46/08/17/Th IV, 03 Agustus 2015 No.46/08/17/Th IV, 03 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 46.166,70 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 8.918,30 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No. 45/08/Th.XVIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 5.094 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 2.624 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar KOTA BALIKPAPAN I. KEADAAN UMUM KOTA BALIKPAPAN 1.1. LETAK GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI Kota Balikpapan mempunyai luas wilayah daratan 503,3 km 2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160,1 km 2. Kota Balikpapan

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH No. 45/08/Th.XIX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 7.418 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.606 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 474 TON A.

Lebih terperinci

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 46/08/75/TH. IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 Produksi Cabai Besar Sebesar 3.012 Kwintal, Cabai Rawit Sebesar 117.719 Kwintal, Dan Bawang Merah Sebesar

Lebih terperinci

DATA JUMLAH POHON, POHON PANEN, PRODUKSI,PROVITAS DAN HARGA TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN DI PACITAN TAHUN 2010

DATA JUMLAH POHON, POHON PANEN, PRODUKSI,PROVITAS DAN HARGA TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN DI PACITAN TAHUN 2010 Komoditi : Adpokat 1 Donorojo 517 86 4 0.41 2,000 2 Punung 2,057 427 8 0.19 2,000 3 Pringkuku 49,947 0 0 0 4 Pacitan 406 150 5 0.35 2,000 5 Kebonagung 590 590 19 0.33 1,750 6 Arjosari 1,819 1,327 7 0.05

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang menopang kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu terus dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang diartikan pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 46/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 17,76 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3,17 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

Programa Penyuluhan Kab.Bangka

Programa Penyuluhan Kab.Bangka Programa Penyuluhan Kab.Bangka 2013 1 LEMBAR PENGESAHAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013 Tim Penyusun, Kepala Bidang Penyuluhan Pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka, Koordinator

Lebih terperinci

AGRIBISNIS SAYURAN DAN BUAH: PELUANG PASAR, DINAMIKA PRODUKSI DAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING

AGRIBISNIS SAYURAN DAN BUAH: PELUANG PASAR, DINAMIKA PRODUKSI DAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING Daya Saing Produk Pertanian AGRIBISNIS SAYURAN DAN BUAH: PELUANG PASAR, DINAMIKA PRODUKSI DAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING Bambang Irawan dan Ening Ariningsih PENDAHULUAN Globalisasi ekonomi dan liberalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO

ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO Akhmad Faruq Hamdani Universitas Kanjuruhan Malang Email: hamdani_af@ymail.com Abstrak Pertumbuhan wilayah suatu daerah ditentukan oleh pemanfaatan

Lebih terperinci

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 45/08/73 Th. XVII, 4 Agustus 2014 ANGKA TETAP PRODUKSI HORTIKULTURA KOMODITAS STRATEGIS NASIONAL TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.43/8/34/Th.XV,1 Agustus 213 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 212, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 16,46 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 2,32 RIBU TON,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (Back to nature) telah menjadi trend baru masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 46/8/16/Th. XVII, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 14,8 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3,87 RIBU

Lebih terperinci

No Daftar Isian Cakupan Rekapitulasi a. Di Tingkat Kabupaten/Kota

No Daftar Isian Cakupan Rekapitulasi a. Di Tingkat Kabupaten/Kota II. METODOLOGI 2.1. Daftar Isian yang Digunakan Pengumpulan data hortikultura yang dilakukan di tingkat kecamatan, untuk statistik hortikultura dinamakan Hortikultura (SPH). Pengumpulan data ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia agribisnis di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia umumnya merupakan suatu sistem pertanian rakyat dan hanya sedikit saja yang berupa sistem perusahaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Harga Produsen Sektor Pertanian tahun 1996-2000 merupakan kelanjutan dari seri publikasi sebelumnya, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setiap tahunnya. Mulai

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2013 No. 42/08/14/Th. XV, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 9,09 RIBU TON DAN CABAI RAWIT SEBESAR 6,42 RIBU TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasmani yang normal membutuhkan pangan yang cukup bergizi. Pangan yang bergizi terdiri dari zat pembakar seperti karbohidrat, zat pembangun misalnya protein,

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH No. 45/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2012, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 5.448 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 2.192 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting karena selain sebagai penghasil komoditi untuk memenuhi kebutuhan pangan, sektor pertanian juga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam

TINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Seiring dengan kebijakan otonomi daerah yang telah diterapkan sejak tahun 1999, masing-masing daerah harus bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan daerahnya masing-masing.

Lebih terperinci

Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017

Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017 Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret 2016 Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017 SUSENAS Sejak 1963- Sekarang Cakupan Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota Responden: Rumah Tangga Biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber mata pencarian mayoritas penduduknya. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber mata pencarian mayoritas penduduknya. Dengan demikian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan kemanusiaan purba yang bersifat laten dan aktual sekaligus. Ia telah ada sejak peradaban manusia ada dan hingga kini masih menjadi

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No.50/08/71/Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 5.451 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 8.486 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 1.242 TON

Lebih terperinci

Lampiran 2. Impor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Impor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007

Lampiran 2. Impor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Impor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007 Lampiran 1. Ekspor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Ekspor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007 Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volum Nilai (US$) e (Kg) Tanaman pangan

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 12/07/62/Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 944 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 4.116 TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT No. 55/08/21/Th. VIII, 1 Agustus 2013 PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2012, PRODUKSI CABAI BESAR BESAR 2.235 TON DAN CABAI RAWIT SEBESAR 1.023 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar segar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

LAMPIRAN 1. Tanda tangan, LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN SERAT, ASUPAN CAIRAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA VEGETARIAN DI PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYAWIRA Saya

Lebih terperinci

:// tp ht.id ps.g o m.b ja ti Indikator Pertanian Provinsi Jawa Timur 2016 ISBN : 2407-3164 Nomor Publikasi : 35530.1707 Katalog BPS : 5102001.35 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 21 cm X 29,7 cm : ix halaman

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH No. 56/08/33 Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 167,79 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 107,95 RIBU TON,

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 No. 50/08/33/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 145,04 RIBU TON, CABAI RAWIT 85,36 RIBU TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia. Agronomi & Hortikultura

Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia. Agronomi & Hortikultura Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia Agronomi & Hortikultura Kecenderungan Perubahan Perubahan gaya hidup &cara pandang terhadap pangan akan berubah: tuntutan konsumen terhadap keamanan, nilai

Lebih terperinci

Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali

Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali 67 Lampiran 1 : Kuesioner Food Frekuesi (FFQ) Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif Nama : Umur : Jenis kelamin : Tanggal wawancara : No. Sampel : Bahan Makanan Berapa kali konsumsi per... Porsi tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2014 No. 41/08/14/Th.XVI, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2014 TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 9.355 TON, DAN CABAI RAWIT SEBESAR 6.253 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar

Lebih terperinci

30% Pertanian 0% TAHUN

30% Pertanian 0% TAHUN PERANAN SEKTOR TERHADAP PDB TOTAL I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Julukan negara agraris yang kerap kali disematkan pada Indonesia dirasa memang benar adanya. Pertanian merupakan salah satu sumber kehidupan

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian unggulan yang memiliki beberapa peranan penting yaitu dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, peningkatan pendapatan

Lebih terperinci

Prosiding Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN HORTIKULTURA DI WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh Sarno Politeknik Banjarnegara Jl. Raya Madukara

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No.50/08/71/Th.VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 2.826 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 8.461 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 1.354 TON

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN PELUANG INVESTASI : Ekstensifikasi lahan pertanian di kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Siak, seperti Kecamatan Sungai Apit dan Sungai Mandau; Cetak Sawah Baru (CSB) yang berfungsi mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR HORTIKULTURA

DASAR-DASAR HORTIKULTURA DASAR-DASAR HORTIKULTURA Departemen Agronomi & Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor 2/10/2013 1 Satuan Kredit Semester kegiatan tatap muka terjadwal dengan dosen selama 50 menit, kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah produksi yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk pengembangan

Lebih terperinci

Renstra Dispakan RENCANA STRATEGIS DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN

Renstra Dispakan RENCANA STRATEGIS DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016-2021 Renstra Dispakan DINAS PANGAN DAN PERIKANAN Jl. Raya Soreang Km 17 Soreang 40911 (022) 5891695 dispakan@bandungkab.go.id KATA

Lebih terperinci