Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun
|
|
- Liani Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9
2
3 2.1 Tanaman Sayuran Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun Uraian A. 1 Bawang Merah Tahun * Luas Panen (Ha) 2,00 7,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 45,00 90,00 * Produksi (Ton) 9,00 63,00 2 Bawang Putih * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 3 Bawang Daun * Luas Panen (Ha) 15,00 2,00 7,00 11,00 11,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 177,87 45,00 49,00 54,27 61,50 * Produksi (Ton) 266,80 9,00 34,30 59,70 67,70 30
4 No 4 Kentang Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 5,00 2,00 9,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 91,20 93,00 90,44 * Produksi (Ton) 45,60 18,60 81,40 5 Kubis * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 6 Kembang Kol * Luas Panen (Ha) 1,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 12,00 * Produksi (Ton) 1,00 7 Petsai/Sawi * Luas Panen (Ha) 53,00 34,00 25,00 22,00 14,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 26,06 33,02 20,00 42,68 42,14 * Produksi (Ton) 138,10 112,30 60,90 93,90 59,00 8 Wortel * Luas Panen (Ha) 1,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 100,00 * Produksi (Ton) 10,00 9 Lobak * Luas Panen (Ha) 1,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 1,00 * Produksi (Ton) 0,10 31
5 No Uraian Tahun 10 Kacang Merah * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 11 Kacang Panjang * Luas Panen (Ha) 126,00 113,00 91,00 70,00 54,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 18,36 22,45 38,43 44,43 52,81 * Produksi (Ton) 231,30 253,70 349,70 311,00 285,20 12 Cabe Besar * Luas Panen (Ha) 35,00 52,00 17,00 42,00 17,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 31,51 20,69 41,41 40,95 34,12 * Produksi (Ton) 110,30 107,60 70,40 172,00 58,00 13 Cabe Rawit * Luas Panen (Ha) 117,00 141,00 98,00 109,00 91,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 37,11 35,98 42,94 58,69 48,09 * Produksi (Ton) 434,20 507,40 420,80 639,70 437,60 14 Paprika * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 15 Jamur * Luas Panen (Ha) 0,39 0,96 3,59 3,44 2,76 * Produktivitas (Ku/Ha) 17,95 116, , ,30 702,90 * Produksi (Ton) 0,70 11, , ,00 194,00 32
6 No 16 Tomat Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 21,00 20,00 4,00 7,00 8,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 56,38 26,20 80,00 24,28 86,00 * Produksi (Ton) 118,40 52,40 32,00 17,00 68,80 17 Terong * Luas Panen (Ha) 21,00 41,00 25,00 17,00 9,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 129,14 56,88 96,84 131,59 190,00 * Produksi (Ton) 271,20 233,20 242,10 223,70 171,00 18 Buncis * Luas Panen (Ha) 41,00 27,00 23,00 16,00 10,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 25,05 21,18 34,30 36,44 52,40 * Produksi (Ton) 102,70 57,20 78,90 58,30 52,40 19 Ketimun * Luas Panen (Ha) 20,00 17,00 9,00 16,00 28,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 31,70 30,35 61,11 58,56 112,43 * Produksi (Ton) 63,40 51,60 55,00 93,70 314,80 20 Labu Siam * Luas Panen (Ha) 18,00 18,00 15,00 16,00 15,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 164,17 162,94 481,80 152,50 268,60 * Produksi (Ton) 295,50 293,30 722,70 244,00 402,90 21 Kangkung * Luas Panen (Ha) 70,00 60,00 41,00 39,00 41,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 40,21 36,27 64,71 50,46 72,27 * Produksi (Ton) 281,50 217,60 265,30 196,80 296,30 33
7 No 22 Bayam Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 51,00 29,00 14,00 28,00 24,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 13,21 11,69 24,28 16,75 22,37 * Produksi (Ton) 67,40 33,90 34,00 46,90 53,70 B 1 Melon * Luas Panen (Ha) 14,00 20,00 30,00 33,00 26,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 196,36 325,30 247,93 123,24 257,31 * Produksi (Ton) 274,90 650,60 743,80 406,70 669,00 2 Semangka * Luas Panen (Ha) 12,00 9,00 9,00 4,00 1,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 100,42 548,00 297,78 168,75 250,00 * Produksi (Ton) 120,50 493,20 268,00 67,50 25,00 3 Blewah * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 4 Strowberi * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 34
8 Grafik Produksi Tanaman Sayuran Grafik Produksi Tanaman Bawang Daun, Petsai / Sawi, Tomat dan Bawang Merah Tahun Bawang Daun Petsai / sawi Tomat Bawang Merah Grafik Produksi Tanaman Buncis, Ketimun, Bayam dan Kentang Tahun Buncis Ketimun Bayam Kentang 35
9 Grafik Produksi Tanaman Kacang Panjang, Cabe Besar, Cabe Rawit dan Terong Tahun Kacang Panjang Cabe Besar Cabe Rawit Terong Grafik Produksi Tanaman Labu Siam, Kangkung, Melon dan Semangka Tahun Labu Siam Kangkung Melon Semangka 36
10 Grafik Produksi Tanaman Lobak Tahun ,15 Lobak 0,10 0,05 Lobak Grafik Produksi Tanaman Jamur Tahun Jamur Jamur 37
11 Grafik Produksi Tanaman Kembang Kol dan Wortel Tahun Kembang Kol Wortel 38
12 2.2 Tanaman BuahBuahan Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Buah Buahan Tahun No A.1 Alpukat Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 234,44 87,12 655,29 387,06 575,47 * Produktivitas (Ku/Ha) 15,71 45,87 38,08 46,13 38,54 * Produksi (Ton) 368,40 399, , , ,70 2 Belimbing * Luas Panen (Ha) 59,77 23,90 57,88 58,32 53,36 * Produktivitas (Ku/Ha) 64,83 375,35 111,81 143,44 67,79 * Produksi (Ton) 387,50 897,20 647,10 836,50 361,70 3 Duku/Langsat * Luas Panen (Ha) 2,42 57,69 136,19 65,21 50,82 * Produktivitas (Ku/Ha) 14,88 60,98 79,82 62,57 79,61 * Produksi (Ton) 3,60 351, ,10 408,00 404,60 4 Durian * Luas Panen (Ha) 173,60 448, ,90 555, ,35 * Produktivitas (Ku/Ha) 147,43 318,48 234,83 129,43 144,28 * Produksi (Ton) 2.559, , , , ,40 5 Jambu Biji * Luas Panen (Ha) 14,50 7,51 19,10 18,09 15,60 * Produktivitas (Ku/Ha) 30,75 197,60 53,56 53,36 58,03 * Produksi (Ton) 44,60 148,40 102,30 96,50 90,50 39
13 No 6 Jambu Air Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 21,71 28,47 24,67 33,44 24,47 * Produktivitas (Ku/Ha) 24,83 32,81 38,06 22,79 29,22 * Produksi (Ton) 53,90 93,40 93,90 76,20 71,50 7 Jeruk Siam/Keprok * Luas Panen (Ha) 0,22 0,86 0,67 0,83 15,31 * Produktivitas (Ku/Ha) 55,40 37,21 37,15 21,77 96,69 * Produksi (Ton) 1,20 3,20 2,50 1,80 148,00 8 Jeruk Besar * Luas Panen (Ha) 2,94 6,59 8,87 7,97 2,72 * Produktivitas (Ku/Ha) 43,20 38,09 25,37 32,62 98,90 * Produksi (Ton) 12,70 25,10 22,50 26,00 26,90 9 Mangga * Luas Panen (Ha) 1.338, , , , ,24 * Produktivitas (Ku/Ha) 39,76 42,01 40,09 37,36 48,27 * Produksi (Ton) 5.322, , , , ,50 10 Manggis * Luas Panen (Ha) 38,78 130,08 355,21 25,14 336,41 * Produktivitas (Ku/Ha) 65,55 39,00 42,73 24,58 58,76 * Produksi (Ton) 254,20 507, ,90 61, ,60 11 Nangka/Cempedak * Luas Panen (Ha) 1.666,34 410,31 638,56 464,46 360,03 * Produktivitas (Ku/Ha) 30,13 63,92 71,19 26,11 29,44 * Produksi (Ton) 5.020, , , , ,80 40
14 No 12 Nanas Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 0,07 0,05 0,09 0,04 0,02 * Produktivitas (Ku/Ha) 666, ,89 851,25 853, ,18 * Produksi (Ton) 4,50 6,30 7,60 3,50 11,70 13 Pepaya * Luas Panen (Ha) 32,40 13,47 53,78 63,42 58,41 * Produktivitas (Ku/Ha) 112,68 291,73 89,70 147,09 114,76 * Produksi (Ton) 365,10 392,90 482,40 932,90 670,30 14 Pisang * Luas Panen (Ha) 839,83 391, , , ,81 * Produktivitas (Ku/Ha) 140,10 303,57 142,75 169,71 122,01 * Produksi (Ton) , , , , ,60 15 Rambutan * Luas Panen (Ha) 269,07 70,00 238,00 352,00 310,95 * Produktivitas (Ku/Ha) 43,00 360,00 370,00 50,00 74,00 * Produksi (Ton) 1.177, , , , ,90 16 Salak * Luas Panen (Ha) 181,03 55,00 342,00 343,00 289,50 * Produktivitas (Ku/Ha) 120,00 620,00 330,00 180,00 174,00 * Produksi (Ton) 2.132, , , , ,90 17 Sawo * Luas Panen (Ha) 35,29 34,00 106,00 63,00 77,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 105,00 100,00 90,00 20,00 12,00 * Produksi (Ton) 372,70 339,00 922,00 97,00 95,20 41
15 No Uraian 18 Markisa/Konyal Tahun * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 19 Sirsak * Luas Panen (Ha) 18,89 6,11 43,75 41,42 33,98 * Produktivitas (Ku/Ha) 25,52 94,76 92,53 36,63 52,38 * Produksi (Ton) 48,20 57,90 404,80 151,70 178,00 20 Sukun * Luas Panen (Ha) 34,45 12,73 30,27 36,25 47,76 * Produktivitas (Ku/Ha) 17,10 78,71 18,63 24,63 34,40 * Produksi (Ton) 58,90 100,20 56,40 89,30 164,30 21 Apel * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 22 Anggur * Luas Panen (Ha) 0,12 0,09 0,01 0,02 0,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 258,62 123,59 200,00 142,86 333,33 * Produksi (Ton) 3,00 1,10 0,20 0,30 0,10 B1. Melinjo * Luas Panen (Ha) 340,15 160, ,83 866,91 315,37 * Produktivitas (Ku/Ha) 7,37 38,93 23,08 19,41 7,39 * Produksi (Ton) 250,70 624, , ,40 233,10 42
16 No 2 Petai Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 300,67 344, , ,83 661,93 * Produktivitas (Ku/Ha) 31,04 52,93 34,16 35,96 33,25 * Produksi (Ton) 933, , , , ,10 3 Jengkol * Luas Panen (Ha) 110,41 47,79 323,42 262,34 34,38 * Produktivitas (Ku/Ha) 42,53 45,30 55,74 70,92 52,39 * Produksi (Ton) 469,60 216, , ,40 180,10 Grafik Produksi Alpukat, Mangga dan Nangka Tahun Alpukat Mangga Nangka 43
17 Grafik Produksi Rambutan, Melinjo, Petai dan Jengkol Tahun Rambutan Melinjo Petai Jengkol Grafik Produksi Pisang, Salak dan Durian Tahun Pisang Salak Durian 44
18 Grafik Produksi Belimbing, Manggis, Pepaya dan Sawo Tahun Belimbing Manggis Pepaya Sawo Grafik Produksi Jambu Biji, Jambu Air dan Sukun Tahun Jambu Biji Jambu Air Sukun 45
19 Grafik Produksi Jeruk siam dan Jeruk besar Tahun Jeruk Siam Jeruk Besar Grafik Produksi Nanas dan Anggur Tahun ,0 10,0 5,0 Nanas Anggur 46
20 Grafik Produksi Duku dan Sirsak Tahun Duku Sirsak 47
21 2.3 Tanaman Biofarmaka Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Biofarmaka Tahun No A.1 Jahe Uraian Tahun * Luas Panen (Ha) 117,65 132,04 140,90 138,90 184,47 * Produktivitas (Ku/Ha) 120,05 123,00 119,84 102,37 112,28 * Produksi (Ton) 1.412, , , , ,10 2 Laos/Lengkuas * Luas Panen (Ha) 15,42 18,14 11,68 14,72 16,05 * Produktivitas (Ku/Ha) 199,07 216,71 251,45 256,65 195,93 * Produksi (Ton) 306,87 393,13 293,57 377,71 314,54 3 Kencur * Luas Panen (Ha) 8,74 8,48 7,37 5,50 11,34 * Produktivitas (Ku/Ha) 126,03 93,05 127,68 136,01 70,83 * Produksi (Ton) 110,09 78,92 94,10 74,78 80,32 4 Kunyit * Luas Panen (Ha) 111,33 124,28 148,51 138,13 72,15 * Produktivitas (Ku/Ha) 243,83 125,91 103,38 139,04 288,88 * Produksi (Ton) 2.714, , , , ,33 5 Lempuyang * Luas Panen (Ha) 19,09 24,19 17,27 20,03 20,70 * Produktivitas (Ku/Ha) 230,17 95,57 98,55 344,58 115,96 * Produksi (Ton) 438,21 231,21 170,23 690,34 240,04 48
22 No Uraian Tahun 6 Temulawak * Luas Panen (Ha) 60,61 72,57 75,65 68,04 65,99 * Produktivitas (Ku/Ha) 249,63 170,89 180,98 215,12 184,15 * Produksi (Ton) 1.512, , , , ,28 7 Temuireng * Luas Panen (Ha) 3,91 6,51 5,87 4,75 4,88 * Produktivitas (Ku/Ha) 457,53 110,67 155,00 418,26 129,48 * Produksi (Ton) 179,03 72,08 90,97 198,55 63,21 8 Temukunci * Luas Panen (Ha) 11,97 12,58 2,71 1,90 6,11 * Produktivitas (Ku/Ha) 121,37 51,20 261,89 144,62 107,23 * Produksi (Ton) 145,30 64,39 70,95 27,51 65,56 9 Dlingo/Dringo * Luas Panen (Ha) * Produktivitas (Ku/Ha) * Produksi (Ton) 10 Kapulaga * Luas Panen (Ha) 0,10 0,26 0,02 0,03 4,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 100, , ,50 172,65 15,18 * Produksi (Ton) 1,01 66,54 0,35 0,59 6,07 11 Mengkudu/Pace * Luas Panen (Ha) 3,68 3,82 0,75 4,60 0,39 * Produktivitas (Ku/Ha) 1.200, , ,73 472, ,15 * Produksi (Ton) 441,05 580,99 162,41 191,96 78,44 49
23 No Uraian Tahun 12 Mahkota Dewa * Luas Panen (Ha) 0,05 0,05 0,12 0,16 0,002 * Produktivitas (Ku/Ha) 300,00 324,09 971,96 91,61 940,00 * Produksi (Ton) 1,52 1,51 11,37 1,42 0,19 13 Kejibeling * Luas Panen (Ha) 0,50 0,48 0,04 0,04 0,02 * Produktivitas (Ku/Ha) 431,36 156,76 168,75 95,75 183,00 * Produksi (Ton) 21,53 7,46 0,68 0,38 0,37 14 Sambiloto * Luas Panen (Ha) 0,17 0,20 0,05 0,03 0,0001 * Produktivitas (Ku/Ha) 20,00 74,21 82,60 273, ,00 * Produksi (Ton) 0,34 1,46 0,41 0,68 0,08 15 Lidah Buaya * Luas Panen (Ha) 0,09 0,05 0,05 * Produktivitas (Ku/Ha) 201,11 98,64 40,78 * Produksi (Ton) 1,81 0,51 0,21 50
24 Grafik Produksi Jahe, Kunyit dan Temulawak Tahun Jahe Kunyit Temulawak Grafik Produksi Laos, Lempuyang dan Mengkudu Tahun Laos Lempuyang Mengkudu 51
25 Grafik 2.3.3Produksi Kapulaga dam Kejibeling Tahun Kapulaga Kejibeling Grafik Produksi Mahkota Dewa, Sambiloto dan Lidah Buaya Tahun Mahkota Dewa Sambiloto Lidah Buaya 52
26 Grafik 2.3.5Produksi Kencur, Temuireng, dan Temukunci Tahun Kencur Temuireng Temukunci 53
27 2.4 Rekapitulasi Alat dan Mesin Pertanian Hortikultura Tahun Rekapitulasi Alat dan Mesin Pertanian Hortikultura Tahun 2015 Nomor Urut Kondisi Baik Kondisi Rusak Jumlah A 1 Shading Net (Jaringan Pelindung) 2 Perangkap Serangga / OPT Green/Screen House (Tempat/Rumah Kaca/Transparen Selonoid Pump 5 Jenis Alat/Mesin Pertanian Alat/Mesin Budidaya Fogger (Alat pengabut/penyiram air/pengasapan) B C 6 Alat Pembuat Kompos/Alsin Organik Cultivator (Alat Penanaman) Boiler 9 Steamer 1 1 Alat/Mesin Panen/Pasca Panen 1 Alat Sortasi 2 Alat Pemilah 3 Mesin Pengering Cold Storage (Mesin Pendingin) 5 Wrapping 6 Sealer 7 Pembuka Durian Alat/Mesin Pengolahan 1 Vacuum Frying (Penggoreng Hampa Udara) Alat/Mesin Perajang Pulper/Filter Press (Pemeras Buah Buahan) 4 Blender Pengolahan Hasil Chopper (Alat Penghancur/Pemarut Rimpang) 54
28 59
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA A. Sasaran Umum Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 2019) Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan pangan, 2.
Lebih terperinciPedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5
Lampiran 2. Konversi Hortikultura 1. Konversi Jarak Tanam, Populasi dan Umur Panen Sayuran dan Buahbuahan Semusim (SBS). a. Sayuran Semusim Jarak Populasi Umur Mulai No Tan / ha Tanam / cm Panen (Hari)
Lebih terperinciLUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015
LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 Komoditas Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des TOTAL 1 Kacang Panjang 1 2-1 - - 1 5 2 Cabe Besar 1 2 - - - 1-4 3 Cabe Rawit - 1 1-1
Lebih terperinci2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun
2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4
Lebih terperinciRepublik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)
RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani
Lebih terperinciLEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser
Lebih terperinciPedoman Pengumpulan Data Hortikultura
IV. KONSEP DAN DEFINISI 4.1. Tanaman Sayuran Semusim Tanaman Sayuran Semusim adalah tanaman sumber vitamin, mineral dan lainlain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah dan umbinya,
Lebih terperinciBadan Pusat Statistik Kota Palu i STATISTIK PERTANIAN KOTA PALU 2015/2016 Katalog : 5101006.7271 ISSN : 2502-2563 No. Publikasi : 72710.1619 Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Jumlah Halaman : x + 39 halaman Naskah
Lebih terperinciA. Realisasi Keuangan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%
Lebih terperinciKatalog BPS:
Katalog BPS: 5205.003.32 PRODUKSI HORTIKULTURA JAWA BARAT 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, BPS Provinsi Jawa Barat tahun ini kembali mempublikasikan data statistik
Lebih terperinci(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas
BA PUSAT STATISTIK DEPARTEMEN PERTANIAN LAPORAN TANAMAN SAYURAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM RKSPH-SBS (Isian dalam Bilangan Bulat) PROPINSI : BANTEN 3 6 Bulan JANUARI 1 KAB./KOTA : LEBAK 2 Tahun 217 1 7 Luas Luas
Lebih terperinciPERTANIAN DAN KEHUTANAN DALAM ANGKA 2014
PERTANIAN DAN KEHUTANAN DALAM ANGKA 2014 A. TANAMAN PANGAN A.1. Padi Palawija Luas Panen (ha) 1 Padi Sawah 17.148 20.943 19.116 17.614 18.692 6,12 2 Padi Gogo 328 512 707 788 439 (44,29) Jumlah Padi 17.476
Lebih terperinciSTATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017
STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 ISBN : Ukuran Buku : 21 cm x 16,5 cm Jumlah Halaman : viii + 55 halaman
Lebih terperinciKOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)
KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh
Lebih terperinciPerkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia. Agronomi & Hortikultura
Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia Agronomi & Hortikultura Kecenderungan Perubahan Perubahan gaya hidup &cara pandang terhadap pangan akan berubah: tuntutan konsumen terhadap keamanan, nilai
Lebih terperinci2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke atas.
V. CARA PENGISIAN DAFTAR Semua isian daftar SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TBF, SPH-TH, SPH-ALSIN dan SPH-BN adalah dalam bilangan bulat (dibulatkan) dan ditulis dengan pensil hitam, untuk memudahkan pengisian
Lebih terperinciDASAR-DASAR HORTIKULTURA
DASAR-DASAR HORTIKULTURA Departemen Agronomi & Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor 2/10/2013 1 Satuan Kredit Semester kegiatan tatap muka terjadwal dengan dosen selama 50 menit, kegiatan
Lebih terperinciTabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi
Tabel 39., dan Bawang Merah Menurut 6.325 7.884 854.064 7,4 7,4 2 Sumatera 25.43 9.70 3.39 2.628 7,50 7,50 3 Sumatera Barat 8.57 3.873.238.757 6,59 7,90 4 Riau - - - - - - 5 Jambi.466.80 79 89 8,9 6,24
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
Lebih terperinci(SPH Online) PANDUAN PENGOLAHAN SPH BADAN PUSAT STATISTIK (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) Revisi Juni 2016
BADAN PUSAT STATISTIK PANDUAN PENGOLAHAN SPH (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) (SPH Online) Revisi Juni 2016 2015 Pedoman Pengolahan SPH 0 h t t p : / / p e n g o l a h a n. b p s. g o. i d / p r o d
Lebih terperinciDATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016
DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan
Lebih terperinciSURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016
BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016 RAHASIA KIN : (Kode diisi BPS) VN-HORTI NRT I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama NRT Hortikultura a. Alamat Lengkap
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Direktorat Jenderal Hortikultura, sebagai salah satu institusi lingkup Kementerian Pertanian, telah berperan sebagai pendukung pembangunan pertanian di Indonesia melalui
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN GANTI RUGI TANAMAN PADA TANAH YANG TERKENA PEMBEBASAN BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain memiliki masa panen yang cukup pendek, permintaan
Lebih terperinciDATA JUMLAH POHON, POHON PANEN, PRODUKSI,PROVITAS DAN HARGA TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN DI PACITAN TAHUN 2010
Komoditi : Adpokat 1 Donorojo 517 86 4 0.41 2,000 2 Punung 2,057 427 8 0.19 2,000 3 Pringkuku 49,947 0 0 0 4 Pacitan 406 150 5 0.35 2,000 5 Kebonagung 590 590 19 0.33 1,750 6 Arjosari 1,819 1,327 7 0.05
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya dan Kabupaten
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Taikmalaya berada sekitar 360 km sebelah Tenggara Jakarta dengan ibukota Singaparna. Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak di antara
Lebih terperinciTabel/Table 1.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Buah - Buahan Harvest Area, Production and yield Rate of Fruits Tahun/ Year 2013
Tabel/Table 1.4 No Jenis Tanaman/ Yang Sedang / Rata-rata Kinds of Vegetable Menghasilkan Kuintal (Ku/Ha) (Ha) 2 3 4 1 Alpukad 332,530 17.218 51,78 2 Belimbing 25,297 4.319 170,75 3 Duku/Langsat 11,080
Lebih terperinciBab 5 H O R T I K U L T U R A
Bab 5 H O R T I K U L T U R A Komoditas hortikultura yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Pengelolaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,
Lebih terperinciUkuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram
Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes
Lebih terperinciKonsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017
Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret 2016 Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017 SUSENAS Sejak 1963- Sekarang Cakupan Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota Responden: Rumah Tangga Biasa
Lebih terperinciTUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN
TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Teknologi Produksi Tanaman AGROTEKNOLOGI Kelas D Disusun Oleh : Widi Elsa Nursuci Lestari 150510150095 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciProsiding Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN HORTIKULTURA DI WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh Sarno Politeknik Banjarnegara Jl. Raya Madukara
Lebih terperinciANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO
ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO Akhmad Faruq Hamdani Universitas Kanjuruhan Malang Email: hamdani_af@ymail.com Abstrak Pertumbuhan wilayah suatu daerah ditentukan oleh pemanfaatan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Tanda tangan,
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN SERAT, ASUPAN CAIRAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA VEGETARIAN DI PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYAWIRA Saya
Lebih terperinci6.1. Tahapan Pengolahan Daftar SPH
VI. PENGOLAHAN DATA 6.1. Tahapan Pengolahan Daftar SPH Pengolahan daftar SPH dimulai dengan melakukan penerimaan dokumen, penyuntingan dan penyandian (editing and coding), pemeriksaan, entry data dan imputasi.
Lebih terperinciPETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR
PETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR Universitas Brawijaya, 5 November 2014 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA
Lebih terperinciREVISI RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN
REVISI RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015-2019 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT
Lebih terperinciStatistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi
Lebih terperinciVacuum fryer Laboratorium Pilot Plant
Lampiran 1. Spesifikasi alat penggoreng vakum Spesifikasi Vacuum fryer Laboratorium Pilot Plant Vacuum fryer Laboratorium BBIA Kapasitas 10 kg/jam 5-5.5 kg/ jam Lama proses Disesuaikan 50-75 menit Tipe
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki tanaman pangan maupun hortikultura yang beraneka ragam. Komoditas hortikultura merupakan komoditas pertanian yang memiliki
Lebih terperinciRepublik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Hortikultura) PERHATIAN
hd-2 Republik Indonesia SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Hortikultura) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan HD-2 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang dibayar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral serta bernilai ekonomi tinggi. Sayuran memiliki keragaman yang sangat banyak baik
Lebih terperinciKuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali
67 Lampiran 1 : Kuesioner Food Frekuesi (FFQ) Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif Nama : Umur : Jenis kelamin : Tanggal wawancara : No. Sampel : Bahan Makanan Berapa kali konsumsi per... Porsi tiap
Lebih terperinciLampiran 2. Impor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Impor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007
Lampiran 1. Ekspor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Ekspor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007 Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volum Nilai (US$) e (Kg) Tanaman pangan
Lebih terperinciMostproduced freshwater fish reached 4, tons of milkfish, and most produced saltwater fish reached 2, tons of gulamah fish.
272 Luas lahan pertanian yang ada di Surabaya bisa dibedakan berdasarkan jenis peruntukan tanamannya. Sebagai lahan tanaman pangan, di tahun 2015 petani Surabaya telah memanen 2,224 Ha untuk jenis padi,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Belajar merupakan sesuatu yang tidak terlepas dalam kehidupan manusia sejak lahir hingga mati. Berbagai macam cara belajar telah dilakukan oleh manusia,
Lebih terperinciBAB V PERTANIAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka
BAB V PERTANIAN A. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Pembangunan di Sektor Pertanian khususnya Pertanian Tanaman Pangan dari tahun ke tahun terus ditingkatkan untuk dapat memelihara kemantapan swasembada pangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN HORTIKULTURA 1.1 Ruang Lingkup Hortikultura... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.18 Tes Formatif 1..... 1.18 Perkembangan
Lebih terperinciPERTANIAN. Bandung Dalam Angka Tahun
Pertanian mencakup pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan peternakan serta kehutanan. Pembangunan dalam bidang pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan
Lebih terperinciLaporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 POTENSI SUMBER DAYA PERTANIAN
Tahun 9 POTENSI SUMBER DAYA BAB PERTANIAN VIII Sejak Repelita VI sebagai awal pembangunan jangka panjang, orientasi pembangunan pertanian mengalami perubahan yang mendasar dari orientasi peningkatan produksi
Lebih terperinci1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C
SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN HORTIKULTURA KABUPATEN TUBAN TAHUN Oleh : Markus Patiung
ANALISIS PENETAPAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN HORTIKULTURA KABUPATEN TUBAN TAHUN 2015 Oleh : Markus Patiung markuspatiung@uwks.ac.id ABSTRAK Judul Analisis Penetapan dan Pengembangan Produk Unggulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sampai saat ini masih memegang peranan penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Subsektor hortikultura merupakan bagian dari sektor pertanian yang mempunyai peran penting dalam menunjang peningkatan perekonomian nasional dewasa ini. Subsektor ini
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciKuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1
Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian
Lebih terperinciRepublik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Hortikultura) PERHATIAN
HD-2 Republik Indonesia SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Hortikultura) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan HD-2 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang dibayar
Lebih terperinciPERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS
PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN GANTI RUGI ATAS TANAMAN PADA TANAH YANG TERKENA PEMBEBASAN UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN
Lebih terperinciIV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o sampai dengan
IV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Keadaan fisik Kabupaten Sleman Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o 13 00 sampai dengan 110 o 33 00 Bujur Timur, dan mulai 7ᵒ34 51 sampai dengan 7ᵒ47 03 Lintang
Lebih terperinci:// tp ht.id ps.g o m.b ja ti Indikator Pertanian Provinsi Jawa Timur 2016 ISBN : 2407-3164 Nomor Publikasi : 35530.1707 Katalog BPS : 5102001.35 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 21 cm X 29,7 cm : ix halaman
Lebih terperinciLampiran Surat Penawaran Harga
Lampiran Surat Penawaran Harga i i. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Kop Perusahaan DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PENAWARAN : Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan Satuan Kerja : Lembaga Pemasyarakatan
Lebih terperinciSetelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hortikultura
Standar Kompetisi : Setelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hortikultura Kompetisi Dasar Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITI BASIS SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN PASER
Penentuan Komoditi Basis Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura (Achmad Zaini) PENENTUAN KOMODITI BASIS SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN PASER (Determined bases commodities of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang diartikan pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya
Lebih terperinciSURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2012
RAHASIA VP-HORTI REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2012 BLOK I. PENGENALAN TEMPAT KIP : (diisi oleh BPS) 1. Propinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Nama
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor terpenting dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan sektor pertanian dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
96 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Letak Geografis Jawa Barat Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5º50'- 7º50' Lintang Selatan dan 104º 48'- 108º 48' Bujur Timur, dengan luas wilayah daratan 3.710.061,32
Lebih terperinciLAKIP Direktorat Jenderal Hortikultura TA.2012 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Dalam tahun 2012, Direktorat Jenderal Hortikultura telah diberi amanat untuk melaksanakan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura berkelanjutan, mencakup
Lebih terperinciAnalisis Potensi Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Di Kabupaten Sleman (Pendekatan Location Qoutient dan Shift Share)
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Analisis Potensi Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Di Kabupaten Sleman (Pendekatan Location Qoutient dan Shift
Lebih terperinciRenstra Dispakan RENCANA STRATEGIS DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN
RENCANA STRATEGIS DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016-2021 Renstra Dispakan DINAS PANGAN DAN PERIKANAN Jl. Raya Soreang Km 17 Soreang 40911 (022) 5891695 dispakan@bandungkab.go.id KATA
Lebih terperinciSURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2015
VP-HORTI PERUSAHAAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 RAHASIA KIP I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama Perusahaan Hortikultura a. Alamat Lengkap Perusahaan :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (Back to nature) telah menjadi trend baru masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan
Lebih terperinciTabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar
KOTA BALIKPAPAN I. KEADAAN UMUM KOTA BALIKPAPAN 1.1. LETAK GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI Kota Balikpapan mempunyai luas wilayah daratan 503,3 km 2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160,1 km 2. Kota Balikpapan
Lebih terperinciDaftar Harga Produk Sayuran
Daftar Harga Produk Sayuran Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 Telp: x @berandaorganik a @berandaorganik Pengkinian: 205-0-02 ID Produk SAY-0 Bayam Hijau 200 Rp 7.000 SAY-02 Bayam Merah 200 Rp
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikian Buku Statistik Hortikultura Provinsi Jawa Tengah 2016 kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
1 KATA PENGANTAR Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian Jawa Tengah. Sebagian masyarakat Jawa Tengah memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas
Lebih terperinciSURVEI USAHA NON RUMAH TANGGA (NRT) HORTIKULTURA TAHUN 2015
VN-HORTI NRT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI USAHA NON RUMAH TANGGA (NRT) HORTIKULTURA TAHUN 2015 RAHASIA KIN I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama NRT Hortikultura a. Alamat Lengkap NRT hortikultura
Lebih terperinciVII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR
VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR 7.1 Komoditas Unggulan di Kecamatan Pamijahan Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) terhadap komoditas pertanian di Kabupaten Bogor yang menggambarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang menopang kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu terus dikembangkan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48/Permentan/OT.140/2009 TANGGAL : 19 Oktober 2009
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48/Permentan/OT.140/2009 TANGGAL : 19 Oktober 2009 PEDOMAN BUDIDAYA BUAH DAN SAYUR YANG BAIK (GOOD AGRICULTURE PRACTICES FOR FRUIT AND VEGETABLES) A. Latar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan 109⁰29 109⁰45 50 Bujur Timur. Berada pada jalur pegunungan di bagian tengah
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD) UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. SKB No. 5 Karadenan Cibinong Bogor, 16913 Telp. (0251) 8654702 8654705 Fax. 8654701
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan kemanusiaan purba yang bersifat laten dan aktual sekaligus. Ia telah ada sejak peradaban manusia ada dan hingga kini masih menjadi
Lebih terperincihasil tanaman seperti yang diharapkan. Syarat tumbuh tanaman dari faktor teknologi budidaya tanaman (T) meliputi: (a) jenis dan varietas tanaman; (b)
BAB I PENGANTAR Guna melakukan budidaya tanaman, agar tanaman dapat menghasilkan secara optimal, maka harus memerhatikan syarat tumbuh tanaman, sebab setiap jenis tanaman memiliki kekhasan sendiri-sendiri.
Lebih terperinciPOTENSI WILAYAH KECAMATAN BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN KARANGANYAR
POTENSI WILAYAH KECAMATAN BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN KARANGANYAR Ratna Nur Prihati, Darsono, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciDaftar Harga Produk Utama
Daftar Harga Produk Utama Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 < +62 82 8308 797 x @berandaorganik a @berandaorganik @ berandaorganik@gmail.com www.berandaorganik.weebly.com Pengkinian: 205--9 ID
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI FEBRUARI 2017 INFLASI 0,45 PERSEN
BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.038/03/2017, 10 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI FEBRUARI 2017 INFLASI 0,45 PERSEN Pada Februari 2017 terjadi Inflasi sebesar 0,45
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi makanan yang sehat.
Lebih terperinciTahun Bawang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan melalui usaha agribisnis, mengingat potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Seiring dengan kebijakan otonomi daerah yang telah diterapkan sejak tahun 1999, masing-masing daerah harus bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan daerahnya masing-masing.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gamping Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang
A. Karakteristik Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian minat masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang dilakukan di tiga wilayah
Lebih terperinciAGRIBISNIS SAYURAN DAN BUAH: PELUANG PASAR, DINAMIKA PRODUKSI DAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING
Daya Saing Produk Pertanian AGRIBISNIS SAYURAN DAN BUAH: PELUANG PASAR, DINAMIKA PRODUKSI DAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING Bambang Irawan dan Ening Ariningsih PENDAHULUAN Globalisasi ekonomi dan liberalisasi
Lebih terperinciLampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
LAMPIRAN 74 Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Daftar bahan makanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dinyatakan
Lebih terperinci