III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

IV. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

IV. METODE PENELITIAN

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB II TINJAUAN TEORITIS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

III. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis kelayakan finansial perluasan tambak budidaya udang vaname di Cantigi Indramayu

MODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI

20 Peneliian ini berujuan merumuskan sraegi pada model pengelolaan yang cocok unuk keberlanjuan perikanan angkap di daerah ersebu. Daa yang diambil be

Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) Jantan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL Yunica Safitri, Zainal Abidin, Novi Rosanti ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA IKAN NILA WANAYASA PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA MEKARSARI

Tuanku Zakaria 1, Zakiah 1, Indra 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan perkotaan, baik secara ekonomi maupun dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

Transkripsi:

23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW 08 Kelurahan Ciracas. Penenuan lokasi peneliian ini dienukan dengan purposive sampling (sengaja) dengan beberapa perimbangan yaiu erdapanya masyaraka yang memanfaakan sampah unuk usaha daur ulang sera erdapa kelompok masyaraka yang peduli kebersihan lingkungan dan pernah bekerjasama dengan beberapa LSM seperi JICA dan Bina Swadaya. Sedangkan unuk mengeahui kelayakan usaha kompos, penelii mengambil conoh sudi kasus di pabrik kompos Muu Elok RW 10 Perumahan Cipinang Elok Jakara Timur. Peneliian dilaksanakan pada bulan Agusus s.d bulan Sepember 2009. 3.2 Ala dan Panduan Ala yang digunakan adalah ala ulis menulis, kamera digial, perangka lunak berupa sofware Microsof Excel 2007, sofware SPSS 15. Unuk wawancara digunakan panduan kuisioner (Lampiran 12) 3.3 Meode Pengumpulan Daa dan Pengambilan Sampel 3.3.1 Jenis dan sumber daa Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode deskripif dengan jenis sudi kasus dan meode survey. Meode sudi kasus berujuan mempelajari laar belakang keadaan sekarang dan ineraksi lingkungan dari suau uni sosial, sedangkan meode survey merupakan meode yang digunakan unuk memperoleh faka-faka dari gejala-gejala yang ada sera mencari keerangan secara fakual insiusi sosial, ekonomi, dan pendidikan. Daa yang akan dikumpulkan berupa: jumlah penduduk, produksi sampah perumahan, sekor-sekor penghasil sampah erbesar, perauran daerah enang kebersihan, perilaku dan parisipasi masyaraka, manfaa ekonomi dari usaha daur ulang dan pengomposan. Unuk memudahkan pengumpulan daa maka kebuuhan daa, jenis dan sumber daa sera eknik pengumpulan daa disajikan pada Tabel 1.

24 Tabel 1 Dafar kebuuhan daa, jenis, sumber dan eknik pengumpulan daa Tujuan Peneliian Daa yang dibuuhkan Sumber Daa Teknik Pengumpulan Daa Mengeahui Perilaku dan Parisipasi Masyaraka Mengeahui Manfaa Ekonomi sera Kelayakan Usaha Daur Ulang dan Pengomposan Sampah Koa Mengeahui permasalahan sera pengaruh usaha daur ulang sampah dan pengomposan erhadap sisem pengelolaan sampah koa. 1. Karakerisik Masyaraka : a. Tingka pendidikan formal b. Jenis Pekerjaan c. Jumlah pendapaan/bln d. Lama meneap 2. Parisipasi Masyaraka : a. Keersediaan empa sampah di rumah b. Keerlibaan dalam pelaksanaan kebersihan lingkungan c. Keikuseraan memilah sampah d. Cara membuang sampah Rumah e. Hal yang dilakukan jika empa inggal koor f. Pendapa masyaraka erhadap pemisahan sampah organik dan anorganik g. Pengeahuan warga enang TPA 1. Karakerisik Pemulung (Dapa diliha pada lampiran 3) 2. Benuk usaha pemanfaaan sampah koa 3. Pemasaran produk 4. Nilai jual produk 1. Kelembagaan (Sisem organisasi formal pengelolaan sampah di Dinas Peramanan, Keindahan & Kebersihan) a. Srukur Organisasi b. Taa kerja c. Personil d. Sarana dan Prasarana e. Tingka Pelayanan f. Dasar Hukum dan Perauran Daerah enang Kebersihan, Keindahan dan Keeriban 2. Teknik Pengelolaan Sampah a. Sumber sampah b. Volume sampah/jumlah imbunan sampah c. Komposisi sampah d. Laju pengangkuan sampah dari TPS ke TPA e. Kapasias ampung dan perubahan kapasias ampung TPA, sera laju pemusnahan sampah di TPA 3. Pembiayaan Pengelolaan Sampah a. Besar reribusi yang diperoleh dari masyaraka 4. Kondisi Umum a. Leak geografis dan iklim di Jakara imur khususnya Kec. Ciracas b. Jumlah penduduk Daa Primer dari masyaraka RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW 08 Kelurahan Ciracas Daa Sekunder dari Kecamaan Ciracas Daa Sekunder Dari pemulung, lapak, pengusaha daur ulang dan pengomposan Daa sekunder dari Dinas Kebersihan dan Kecamaan Kuisioner dan Observasi Lapang Wawancara, buku kas proyek a.observasi Lapang b.sudi Pusaka c.wawancara

25 Daa primer diperoleh melalui wawancara dan observasi lapang. Daa sekunder diperoleh dari sudi kepusakaan yakni mengumpulkan daa yang elah menjadi arsip pengelola, melalui penelusuran informasi dari lembaga/insansi erkai (Dinas Kebersihan Jakara Timur, Kanor kecamaan, Kanor Kelurahan, Perpusakaan) dalam benuk laporan maupun buku. 3.3.2 Pengambilan sampel dan penenuan responden Kecamaan Ciracas merupakan salah sau kecamaan yang pengelolaan sampahnya berbasis masyaraka. Kecamaan Ciracas erleak di daerah Koamadya Jakara Timur. Kecamaan ini memiliki 5 Kelurahan yaiu Cibubur, Ciracas, Susukan, Kelapa Dua Wean dan Rambuan. Namun dari lima kelurahan ersebu hanya dua kelurahan yang erpilih yaiu kelurahan Susukan, kelurahan Ciracas. Dalam peneliian ini pengambilan sampel wilayah dilakukan secara purposive sampling yaiu pemilihan sampel berdasarkan beberapa krieria dianaranya yaiu erdapa sekelompok masyaraka peduli lingkungan sera pernah bekerjasama dengan LSM seperi JICA dan Bina Swadaya, erdapa pengusaha daur ulang dan masyaraka yang memiliki profesi bekerja sebagai pemulung dan pengumpul. Adapun wilayah kelurahan berdasarkan krieria yang disebukan di aas dapa diliha pada Tabel 2. Tabel 2 Kelurahan erpilih berdasarkan krierianya No. Perimbangan/Krieria Sampel Kelurahan Jumlah Responden 1. Masyaraka Peduli Lingkungan dan Pengusaha Daur Ulang 2. a. Pemulung b. Pengumpul a. Susukan a. 30 orang b. Ciracas b. 30 orang a. Cibubur a. 50 orang orang Meode dalam peneliian memerlukan responden yang erdiri dari 3 kaegori, perama: pemulung dan lapak, kedua: pihak pengusaha daur ulang (pengusaha kompos) dan masyaraka Kelurahan Susukan dan Kelurahan Ciracas, sedangkan kaegori keiga : Dinas Kebersihan. Penenuan responden unuk mengeahui parisipasi masyaraka di dua kelurahan dipilih berdasarkan sraified random sampling yaiu responden dibagi menjadi beberapa grup elemen yang disebu sraa dalam hal ini diliha dari ingka pendidikan dianaranya yaiu amaan SD sederaja, SMP-SMA sederaja dan perguruan inggi. Sau kelurahan sebanyak 30 responden, dari 30 responden ersebu akan di bagi sama banyak

26 yaiu unuk amaan SLTP ke bawah sebesar 10 orang, amaan SLTA 10 orang dan amaan perguruan inggi 10 orang. 3.4 Analisis Daa Daa kualiaif yang diperoleh di lapangan disajikan secara deskripif dan diberikan gambar hasil dokumenasi selama dilakukannya peneliian. Dari hasil daa kuaniaif yang didapa dilapangan akan dibua grafik, perhiungan skor, persenase, nilai raaan hasil. Analisis daa kuaniaif dihiung sebagai beriku: 3.4.1 Penenuan Skoring Peringka Parisipasi Pengukuran unuk seiap indikaor akan diberikan bobo (kuanifikasi yang sesuai dengan besar skor). Keenuan pemboboan berdasarkan kaegori beriku : a. Nilai skor 1 = kaegori rendah b. Nilai skor 2 = kaegori sedang c. Nilai skor 3 = kaegori baik Selanjunya dilakukan penjumlahan dari seiap indikaor dari ke empa sub variabel ingka parisipasi masyaraka. Penenuan kaegori didasarkan pada jumlah skor yang dicapai dibandingkan dengan skor sandar. Penenuan skor sandar diperhiungkan dengan rumus : 1. Variabel Parisipasi Dari seiap jawaban peranyaan yang diberikan oleh responden diberi nilai aau skor 1 sampai 3. Pada skor 1-3 ersebu dapa diliha apakah parisipai masyaraka erhadap lingkungan maupun masalah sampah pada khususnya semakin inggi aau sebaliknya. Semakin inggi skor aau nilai yang diperoleh maka semakin baik juga. Misalnya saja peranyaan mengenai keikuseraan responden dalam kegiaan kerja baki dilingkungannya. Resonden yang menjawab idak pernah diberi skor 1, responden yang menjawab kadang-kadang diberi skor 2 sedangkan unuk responden yang menjawab selalu diberi skor 3.

27 2. Variabel Idenias Penenuan variabel idenias erdiri dari pendidikan, jenis pekerjaan, pendapaan dan lama meneap responden. Misalnya saja unuk jenis pekerjaan yang dimiliki responden. Unuk responden yang idak memiliki pekerjaan eap diberi skor 1, yang memiliki pekerjaan eap diberi skor 2 dan responden yang memiliki pekerjaan eap dan ambahan diberi skor 3. 3. Penghiungan Peringka Dalam menenukan range unuk Parisipasi ada 11 iem peranyaan yang digunakan oleh penulis, jumlah kaegori ada 3 dengan bobonya 1-3, kaegori (rendah = 1, sedang = 2 dan inggi = 3), sehingga skor eringgi yang diperoleh sebesar 32 dan skor erendah sebesar 11, dan dari penghiungan peringka diperoleh besaran range skor masing-masing kaegori adalah 7. Dengan demikian pengelompokan kaegori unuk parisipasi adalah sebagai beriku : Rendah Range nilai : 11-17 Sedang Range nilai : 19-25 Tinggi Range nilai : 26-33 3.4.2 Analisis Nilai Parisipasi Masyaraka Terhadap Lingkungan dalam Pengelolaan Sampah Terpadu Unuk analisis nilai parisipasi masyaraka erhadap pengelolaan sampah insrumen yang digunakan adalah kuisioner berdasarkan variabel-variabel yang diamai yaiu dari aspek yang dapa diliha dalam Tabel 3.

28 Tabel 3 Variabel-variabel yang digunakan unuk megeahui parisipasi masyaraka No. Sub variabel Indikaor Skor 1. Tingka Pendidikan Formal a. SD b. SMP-SMA c. PT (Perguruan Tinggi) 2. Jenis Pekerjaan a. Tidak Punya Pekerjaan Teap b. Memiliki Pekerjaan Teap c. Memiliki Pekerjaan Teap dan ambahan 3. Jumlah Pendapaan per bulan a. Rp 100.000-Rp 250.000 b. Rp 250.000-Rp 500.000 c. > Rp 500.000 4. Lama Meneap - 5 ahun b. 5 ahun- 15 ahun c. > 15 ahun 5. Inensias Keerlibaan dalam Kebersihan lingkungan 6. Keikuseraan dalam memilah sampah 7. Keersediaan empa sampah di rumah a. Tidak pernah mengikui b. Kadang- kadang c. Selalu a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Selalu 8. Cara membuang sampah a. Tidak dipilah b. Dibakar c. Dipilah 9 Hal yang dilakukan Jika Tempa Tinggal Koor 10 Pengeahuan warga enang TPA 11 Pendapa warga erhadap pemilahan sampah organik dan anorganik a. Tidak ersedia b. Tersedia berupa kanong plasik/kardus c. Tersedia berupa bak semen/ bak plasik a. Mendiamkannya b. Mengajak eangga Kerjabaki c. Membersihkan Sendiri a. Tidak ahu b. Tahu c. Mengeri a. Tidak Seuju b. Seuju c. Sanga seuju Daa mengenai parisipasi masyaraka dalam pengelolaan dan penanganan sampah yang dikumpulkan dengan meode dafar kuisioner dianalisis menggunakan meode analisis saisik non paramerik Model Korelasi Spearman. Menuru Siegel (1992) kekuaan dan efisiensi penggunaan model korelasi rank Spearman adalah bahwa apabila dibandingkan dengan korelasi paramerik yang paling kua, r Pearson kira-kira 91 %. Arinya jika r s dipakai dengan suau sampel unuk menguji ada aau idaknya asosiasi dalam populasinya dan apabila anggapan unuan-unuan yang mendasari penggunaan dari r Pearson dipenuhi, yakni manakala populasi iu memiliki disribusi normal bivariae dan pengukuran seidaknya dalam pengerian skala inerval, maka r s 91 % sama ingka efisiensinya dengan r dalam menolak H 0. Kalau suau korelasi anara X dan Y

29 erdapa dalam populasi dengan 100 kasus rs akan menunjukkan korelasi iu pada ingka signifikansi yang sama dengan yang dicapai r dengan 91 kasus. Menuru Walpole (1992) Nilai r s biasanya deka dengan nilai r yang diperoleh berdasarkan pengukuran numerik dan diafsirkan secara sama pula. Nilai r s dapa erjadi dari -1 sampai +1. Nilai +1 aau -1 menunjukkan adanya hubungan anara X dan Y, anda plus dapa diarikan bahwa pemberian peringka iu sejalan, sedangkan anda minus berari bahwa pemberian peringka berolak belakang. Bila r s deka dengan nol, kia menyimpulkan bahwa kedua peubah idak berkorelasi. Variabel yang akan diamai erdiri dari : 1. Variabel pengaruh (Variabel bebas) yakni karakerisik masyaraka yaiu : pendidikan (X1), ingka pendapaan (X2), jenis pekerjaan (X3), lama waku meneap (X4). 2. Variabel erpengaruh (variabel idak bebas) yakni : Tingka parisipasi masyaraka dalam pengelolaan sampah (Y) Model formulasi korelasi peringka Spearman yang digunakan adalah (Siegel, 1992) : r s = 1-6 N 3 -N Keerangan : r s = koefisien korelasi rank spearman N = jumlah responden d i = selisih rangking anara variabel xi dan yi x i = rangking nilai variabel bebas y i = rangking nilai variabel ak bebas Unuk menghiung r s dibua dafar ke 60 responden sebagai subyek. Pada seiap subyek dicanumkan rangking-nya unuk seiap variabel X dan rangking-nya unuk variabel Y. Kemudian dienukan harga d i = perbedaan anara 2 kedua rangking. Seiap di dikuadrakan selanjunya semua harga d i dijumlahkan unuk mendapakan d 2 i kemudian harga ini dan harga N (banyaknya subyek) dimasukkan kedalam rumus pokok.

30 3.4.3 Analisis nilai finansial pemanfaaan sampah sera dampak posiifnya erhadap lingkungan Unuk analisis finansial pengelolaan sampah sera dampak posiifnya erhadap lingkungan, insrumen yang digunakan adalah kuisioner berdasarkan variabel-variabel yang diamai yaiu dari aspek ekonomi anara lain daa pembiayaan pengelolaan sampah (biaya variabel maupun biaya eap), biaya pembuaan sampah organik menjadi kompos, daa pemasaran kompos, laba aau keunungan dari penjualan bahan daur ulang, jenis, sumber sampah dan komposisi sampah dengan jumlah responden 50 orang yang berasal dari pemulung, 2 orang dari lapak. Penghiungan manfaa ekonomi dapa diliha pada Tabel 4. Selain iu juga unuk meliha nilai ekonomi dan keunungan yang diperoleh agar kegiaan perusahaan pengelola sampah layak dilaksanakan aau idak maka dilakukan penghiungan cashflow pada kompos Muu Elok dengan uraian (Tabel 5) dan rumus sebagai beriku. Tabel 4 Manfaa ekonomi sampah anorganik oleh pemulung No. Jenis barang bekas Volume (on) 1. - Keras - Plasik - Kare - Kaca - Logam - Kaleng - Bool - Kardus Jumlah Harga jual (Rp/kg) Nilai ekonomi bahan dauran sampah/on = Besar manfaa ekonomi yang diperoleh / hari = Manfaa ekonomi (Rp) Toal Manfaa Ekonomi (Rp) Volume Toal (on) Nilai ekonomi (Rp) X raaan dauran yang di dapa (on)/hari

31 Tabel 5 Biaya operasional daur ulang sampah organik menjadi kompos No I II III IV V Uraian Komponen Inflow 1. Nilai Produksi 2. Pinjaman 3. Nilai Sewa 4. Grans (banuan) 5. Salvage Value (nilai sisa) Toal Inflow Ouflow 1. Biaya Invesasi 2. Biaya Operasional 2.1 Biaya Variabel 2.2 Biaya Teap 3. Pembayaran Bunga Pinjaman 4. Pajak 5. Biaya Lainnya Toal Ouflow Ne Benefi = (I-II) DF Cash Flow 1 (1 i), dengan i = DR(%) PV Ne Benefi (NPV) = (III)(IV) a. Ne Presen Value (NPV) Keerangan : NPV n B C 0 /1 (1 i) Tahun 1 2. n B = Penerimaan (benefi) pada ahun ke- (Rp) C = Biaya (cos) pada ahun ke- (Rp) i = Discoun rae (%) = Umur usaha (ahun) Penilaian kelayakan finansial berdasarkan NPV: 1. NPV 0; maka usaha layak unuk dilaksanakan 2. NPV < 0; maka usaha idaka layak unuk dilaksanakan b. Ne Benefi-Cos Raio (Ne B/C) Keerangan : Ne B/C n 0 /1 n 0 /1 B (1 B (1 C i) C i) 0 0 B = C = Penerimaan (benefi) pada ahun ke- (Rp) Biaya (cos) pada ahun ke- (Rp)

32 i = Discoun rae (%) = Umur usaha (ahun) Penilaian kelayakan finansial berdasarkan Ne B/C: 1. Ne B/C 1; maka usaha layak unuk dilaksanakan. 2. Ne B/C < 1; maka usaha idak layak unuk dilaksanakan c. Inernal Rae of Reurn (IRR) NPV 1 IRR i1 x ( i2 i1) NPV 1 NPV 2 Keerangan : i1 = Discoun rae yang menghasilkan NPV posiif (%) i2 = Discoun rae yang menghasilkan NPV negaif (%) NPV1 = NPV yang bernilai posiif (Rp) NPV2 = NPV yang bernilai negaif (Rp) Penilaian kelayakan finansial berdasarkan IRR: 1. IRR discoun rae (suku bunga) yang berlaku; maka usaha layak unuk dilaksanakan. 2. IRR < discoun rae (suku bunga) yang berlaku; maka usaha idak layak unuk dilaksanakan. Kelayakan finansial diukur dengan melakukan perhiungan cash flow erhadap berbagai krieria invesasi yaiu NPV, IRR, NET B/C. Keseluruhan perhiungan ersebu dilakukan dengan menggunakan banuan sofware Microsof Excel edisi 2007. 3.4.4 Analisis permasalahan dan pengaruh usaha pemanfaaan sampah Analisis erhadap permasalahan yang dihadapi sera pengaruh usaha pemanfaaan sampah akan disajikan secara deskripif yang menelaah enang masalah-masalah yang erjadi dalam pengelolaan dan pemanfaaan sampah perkoaan di Kecamaan Ciracas Jakara Timur. Mulai dari kelembagaan dinas kebersihannya, cara pengelolaan sampah yang sedang berlangsung saa ini mulai dari pengumpulan hingga pembuangan akhir sera parisipasi masyarakanya yang merupakan aspek pening dalam pengelolaan sampah erpadu berbasis masyaraka.