BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Banyubiru yang beralamat di Desa Wirogomo, Banyubiru Kabupaten Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA dan VIIB. Kelas VIIA berjumlah 26 dan kelas VIIB sebanyak 25 siswa. Kegiatan Siswa hanya belajar pada saat akan menghadapi ulangan harian atau ujian saja bahkan kadang tanpa ada persiapan sama sekali, siswa berkunjung keperpustakaan apabila hanya disuruh oleh guru bukan atas kesadaran sendiri, siswa sibuk dengan kegiatannya sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru. B. Perilaku Belajar Matematika 1. Deskripsi Perilaku Belajar Matematika Deskripsi perilaku belajar digunakan untuk melihat perilaku belajar siswa sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan siswa. Hasil analisis deskripsi dapat dilihat padatabel 7. Tabel 7 Deskripsi Perilaku Belajar Matematika Siswa Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perilaku belajar 51 89 124 108.04 7.725 Valid N (listwise) 51 Berdasarkan Tabel 7, rata-rata perilaku belajar siswa pada kelas VII adalah 108,04. Total nilai tertinggi adalah 124 dan terend ahadalah 89. Nilai standar deviasi pada kelas VII adalah 7,725. 25
26 C. Hasi lbelajar Matematika 1. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Deskripsi hasil belajar digunakan untuk melihat hasil belajar siswa sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan siswa. Hasil belajar siswa kelas VII diperoleh dari guru. Hasil analisis deskripsi dapat dilihat padatabel 8. Tabel 8 Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Hasil belajar 51 25 80 48.53 10.597 Valid N (listwise) 51 Berdasarkan Tabel 8, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas VII adalah 48,53. Nilai tertinggi adalah 80 dan terendah adalah 25. Nilai standar deviasi hasil belajar kelas VII adalah 10,597. Hasil pengukuran hasil belajar dapat dilihat padatabel 9. Tabel 9 Kategori Hasil Belajar Matematika Siswa Interval Hasil belajar Jumlah Persentase siswa 59,127 < x 100 Sangat baik 9 18% 37,933 < X 59,126 Baik 34 67% 0 X 37,933 Kurang baik 8 15% Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa sebanyak 9 siswa memiliki hasil belajar sangat baik dengan persentase 18%. Sebagian
27 besar siswa kelas VII memiliki hasil belajar baik dengan jumlah siswa 34 siswa dan persentasenya adalah 67%, serta 8 siswa memiliki hasil belajar kurang baik dengan persentase 15%. Penyebaran data hasil belajar dapat dilihat pada Gambar 3. 15% 18% 67% Gambar 3 Hasil Belajar Matematika D. Uji Korelasi 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji korelasi. Pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal. 1) Uji Normalitas Perilaku Belajar Matematika Hasil olah data uji normalitas perilaku belajar dapat dilihat padatabel 10
28 Tabel 10 Uji Normalitas Perilaku Belajar Matematika Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Perilaku belajar.106 51.200 * a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan Tabel 10, terlihat nilai sig = 0,200 > 0,05, maka variabel perilaku belajar siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru berdistribusi normal. Sebaran data uji normalitas perilaku belajar dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Sebaran uji normalitas perilaku Belajar Matematika 2) Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Hasil olah data uji normalitas hasil belajar dapat dilihat padatabel 11
29 Tabel 11 Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Hasil belajar.121 51.058 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan Tabel 11, terlihat nilai sig = 0,058 > 0,05 maka variabel berdistribusi normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru berdistribusi normal. Sebaran uji normalitas hasil belajar dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Sebaran Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika b. Uji Linieritas Hasil olah uji linieritas dapat dilihat pada Tabel 12.
30 Tabel 12 Uji Linieritas ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig. hasil belajar * perilaku belajar Between Groups (Combined) 3070.123 25 122.805 1.207.321 Linearity 627.115 1 627.115 6.161.020 Deviation from Linearity 2443.007 24 101.792 1.000.499 Within Groups 2544.583 25 101.783 Total 5614.706 50 Berdasarkan Tabel 12, terlihat nilai sig = 0,020 < 0,05 maka antra variabel perilaku belajar dengan hasil belajar matemtika terdapat hubungan yang linier. Uji linier dapat dilihat pada gambar 6. 80 Linear Regression hasil belajar 70 60 50 hasil belajar = -1,00 + 0,46 * nilai R-Square = 0,11 40 30 90 100 110 120 perilaku belajar Gambar 6 Sebaran Uji Linieritas
31 2. Uji korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk melihat seberapa kuat hubungan antara variabel independent (perilaku belajar ) dan variabel dependent (hasil belajar ). Hasil analisis uji korelasi dapat dilihat padatabel 13. Tabel 13 Korelasi perilakubelajar hasilbelajar Perilaku belajar Pearson Correlation 1.334 ** Sig. (1-tailed).008 N 51 51 Hasil belajar Pearson Correlation.334 ** 1 Sig. (1-tailed).008 N 51 51 Tabel 13, menunjukan perhitungan koefisien korelasi (r) untuk semua variabel yang dimasukkan dalam analisis. Korelasi antara perilaku belajar dengan hasil belajar adalah 0,334 dengan signifikan atau probabilitas 0,008. Signifikan lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti ada hubungan positif antara perilaku belajar dengan hasil belajar. Berdasarkan nilai korelasi perilaku belajar dan hasil belajar pada tabel output r=0,334. Nilai tersebut tergolong rendah, berdasarkan kategori tingkatan dari Sugiyono. Hal ini berarti hubungan perilaku belajar terhadap hasil belajar tergolong rendah.
32 E. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku belajar terhadap hasil belajar. Hasil uji korelasi diperoleh nilai sig = 0,008 < 0,05 yang artinya ada hubungan positif yang signifikan antara perilaku belajar terhadap hasil belajar. Nilai r = 0,334, nilai tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara perilaku belajar dengan hasil belajar pada kategori rendah. Nilai r 2 = 0,1116. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel perilaku belajar memberikan sumbangan sebesar 11,16% terhadap hasil belajar dan 88,84% merupakan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku belajar antara lain faktor fisiologis, psikologis, lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial (Baharuddin dan Wahyuni, 2007). Hasil penjelasan di atas menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara perilaku belajar dengan hasil belajar SMP N 3 Banyubiru. Hasil yang menggambarkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima dengan tingkat hubungan rendah. Hipotesis tersebut memberikan arti bahwa semakin baik perilaku belajar, maka semakin baik pula hasil belajar siswa. Semakin kurang baik perilaku belajar, maka semakin kurang baik pula hasil belajar siswa. Perilaku belajar sering disebut kebiasaan belajar yaitu merupakan proses belajar yang dilakukan siswa secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau spontan. Aspek dari perilaku belajar adalah kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasan membaca buku teks, kunjungan keperpustakan, dan kebiasaan menghadapi ujian. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Ibrahim (2012) yang mengatakan bahwa kebiasaan belajar siswa akan mengkontruksi keyakinan atau pandangan siswa terhadap cara belajar, pada gilirannya akan mempengaruhi atau berkontribusi pada praktik pembelajaran serta cara berinteraksi siswa dengan mata pelajaran. Hasil belajar akan optimal apabila siswa mempunyai kebiasaan belajar yang baik. Djazari & Wahyuningsih (2011) mengatakan bahwa perilaku belajar merupakan faktor yang penting dalam proses belajar, sebagian hasil belajar dapat dilihat dari segi sikap dan perilaku belajar. Perilaku belajar bukanlah
33 suatu bakat atau bawaan lahir yang sudah dimiliki sejak masih kecil. Seorang siswa dikatakan mempunyai perilaku belajar yang baik, jika siswa tersebut memiliki cara-cara belajar yang baik, dengan begitu akan tercapai suasana belajar yang benar-benar mendukung untuk belajar. Suasana belajar yang baik, merupakan suasana yang tepat dalam memahami apa yang sedang dipelajari oleh siswa tersebut, dengan begitu penguasaan terhadap suatu materi pelajaran akan semakin meningkat. Semakin tinggi penguasaan materi pada mata pelajaran yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi hasil belajar yang dicapai oleh siswa itu sendiri. Siswa mempunyai perilaku belajar sendiri-sendiri dalam mempelajari. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran banyak bergantung pada perilaku belajar yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Perilaku belajar siswa yang baik akan mendorong pencapaian hasil belajar yang optimal.