METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

Menurut Knox (1985) terdapat tiga faktor yang menentukan kesiapan menikah, yaitu usia menikah, pendidikan, dan rencana karir. Pada dasarnya usia

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Keluarga

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA DAN KETAHANAN KELUARGA LANJUT USIA FASIH VIDIASTUTI SHOLIHAH

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Ketegangan Suami Isteri dengan Konflik pada Keluarga Bercerai

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

Transkripsi:

19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga pada tahapan baru menikah hingga keluarga setengah baya dan dikumpulkan hanya pada satu waktu serta tidak berkelanjutan. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara purposive, yaitu tiga desa di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Tepatnya di Desa Babakan, Desa Cikarawang, dan Desa Ciherang. Tempat tersebut dipilih karena termasuk lima wilayah dengan jumlah lansia terbesar di Kabupaten Bogor (BKKBN Kabupaten Bogor 2011). Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni-Juli 2012. Teknik Penarikan Contoh Populasi penelitian ini adalah keluarga dengan pasangan lanjut usia. Contoh dibatasi pada orang yang berusia 60 tahun ke atas berdasarkan UU nomor 13 tahun 1998, baik wanita maupun pria. Contoh dipilih secara purposive dengan spesifikasi yaitu lansia awal (60-75 tahun), masih memiliki pasangan bukan duda ataupun janda, dan tidak lagi memiliki tanggungan dalam keluarganya. Tanggungan yang dimaksud adalah tidak lagi memiliki anak yang harus dipenuhi kebutuhan finansialnya. Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dipilih secara purposive sebagai tempat pengambilan contoh. Data jumlah lansia didapatkan dari informasi Badan Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Bogor dan Biro Pusat Statistik Kabupaten Bogor tahun 2011. Setelah itu, responden dipilih sesuai dengan kriteria dengan bantuan kader PKK di desa masing-masing kemudian dimintai kesediaannya menjadi contoh dalam penelitian ini. Contoh dalam penelitian ini sebanyak 34 orang lansia. Rincian contoh yaitu 8 orang dari Desa Babakan, 9 orang dari Desa Ciherang, dan 17 orang dari desa Cikarawang. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Dilihat dari sumbernya, jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini mencakup data primer. Data tersebut bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner

20 yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kuesioner berisi pertanyaanpertanyaan mengenai: (1) karakteristik contoh, (2) karakteristik keluarga contoh, (3) kepemilikan aset keluarga, (4) manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan tahapan keluarga hingga tahapan keluarga setengah baya (nilai cronbach s alpha 0,872), dan (5) ketahanan keluarga lansia (nilai cronbach s alpha 0,637). Instrumen kuesioner mengenai ketahanan keluarga yang digunakan pada penelitian ini diadopsi dari Sunarti (2008) dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan oleh peneliti. Kuesioner manajemen sumberdaya keluarga dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan konstrak yang diadopsi dari Firdaus dan Sunarti (2008), Rusydi LN (2010), Lewis et al. (1953), Deacon dan Firebaugh (1988), Gross dan Crandall (1973), Nickell dan Dorsey (1959), Walker (1976), dan diktat kuliah Manajemen Sumber daya Keluarga (Guhardja 1992) 1. Tabel 3 Variabel dengan data primer dan kategorinya Variabel Skala Kategori Karakteristik contoh Usia Rasio 60-75 tahun Jenjang pendidikan Ordinal [1] Tidak Sekolah; [2] Tidak tamat SD; [3] Tamat SD; [4] Tamat SMP; [5] Tamat SMA; [6] Diploma; [7] S1-S3 Lama pendidikan Rasio Bilangan lama pendidikan contoh (tahun) Pendapatan sekarang Rasio Bilangan pendapatan contoh perbulan (rupiah) Sumber pendapatan Nominal [1] Sendiri; [2] Anak; [3] Sendiri dan anak; [4] Saudara; [5] Pensiunan Jumlah anak Rasio Bilangan jumlah anak contoh (orang) Lama menikah Rasio Bilangan lama menikah contoh (tahun) Karakteristik keluarga Usia Rasio Bilangan usia anak contoh, kemudian diolah menjadi rataan jarak usia antar anak Status perkawinan anak Ordinal [1] Menikah; [2] Belum Menikah; [3] Cerai Jenjang pendidikan terakhir Ordinal [1] Tidak sekolah; [2] Tidak tamat SD; [3] Tamat SD; [4] Tamat SMP; [5] Tamat SMA; [6] Diploma; [7] S1-S3 Lama pendidikan Rasio Bilangan lama pendidikan anak contoh (tahun) Pekerjaan Nominal [1] Tidak bekerja; [2] Buruh; [3] Satpam; [4] Wiraswasta; [5] PNS; [6] Pegawai swasta; [7] lain-lain Sumbangan pendapatan untuk lansia Rasio Besaran uang tunai yang diberikan anak kepada lansia setiap bulan 1 Guhardja S, Puspitawati H, Hartoyo, Martianto DH. 1992. Diktat Manajemen Sumberdaya Keluarga. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

21 Tabel 4 Variabel dalam kuesioner dengan data primer Variabel Skala Sumber kuesioner Detail kuesioner Manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan tahapan keluarga Empat belas pertanyaan Manajemen sumber Ordinal Konstrak buku utama, Tujuh pertanyaan daya manusia Manajemen waktu Ordinal Rusydi (2011), serta Firdaus dan Sunarti Empat pertanyaan Manajemen finansial Ordinal (2009) Tiga pertanyaan Ketahanan keluarga 76 item dari 83 item Ketahanan fisik Ordinal 24 pertanyaan Modifikasi dari Ketahanan psikologis Ordinal 25 pertanyaan Sunarti (2008) Ketahanan sosial Ordinal 27 pertanyaan Pengolahan dan Analisis Data Data yang terkumpul dari kuesioner diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry data ke komputer, cleaning dan analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer yang sesuai dengan kebutuhan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan rataan, frekuensi untuk mengetahui sebaran, dan analisis statistik inferensia. Data manajemen sumber daya keluarga dan ketahanan keluarga sistem skoring yang konsisten yaitu semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kategorinya. Untuk memeroleh kategori tersebut maka digunakan teknik skoring dengan rumus Slamet (1993): Interval kelas (IK) = (nilai maksimum-nilai minimum) Jumlah kategori yang diinginkan Pada saat melakukan pengolahan data variabel manajemen sumber daya keluarga dan ketahanan keluarga diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara skoring. Sehingga didapatkan kategorisasi untuk mengkuantitifkan data variabel manajemen sumberdaya keluarga dan ketahanan keluarga. Selanjutnya skor capaian digunakan untuk mengolah data manajemen sumber daya keluarga dan ketahanan keluarga. rumus : Skor capaian didapatkan dari hasil perhitungan dengan Y = skor yang didapatkan x 100% skor maksimum

22 Analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara rinci dijelaskan sebagai berikut: 1. uji deskriptif digunakan untuk mengolah data karakteristik contoh, karakteristik keluarga, manajemen sumber daya keluarga dan ketahanan keluarga guna mengetahui sebaran variabel tersebut yang terdapat pada contoh. Karaktersitik keluarga yang digunakan adalah usia contoh, lama pendidikan, lama menikah, jumlah anak, rataan jarak usia antar anak, dan pendapatan perkapita, 2. manajemen sumber daya keluarga diukur dengan menggunakan tiga peubah yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen waktu, dan manajemen keuangan. Kuesioner dikembangkan berdasarkan konstrak Diktat Manajemen Sumber Daya Keluarga (Guhardja 1992), Walker (1973), Lewis (1953), Deacon dan Firebaugh (1988), Gross dan Crandall (1973), Nickell dan Dorsey (1959), Walker (1976), Firdaus dan Sunarti (2008), dan Rusydi LN (2010). Pemberian skor dilakukan dengan memberikan skor 0 jika tidak melakukan dan 1 jika melakukan. Selanjutnya dijumlahkan masing-masing tahapan keluarga berdasarkan tujuh tahapan perkembangan keluarga yang diambil dari delapan tahapan perkembangan keluarga menurut Duvall (1971) yaitu dari tahapan keluarga baru menikah hingga keluarga setengah baya. Skor masing-masing peubah (manajemen sumber daya manusia, manajemen waktu, dan manajemen keuangan) tersebut dijumlahkan mulai dari tahapan satu sampai tahapan tujuh kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif serta dilihat sebarannya dan dikelompokkan berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi. Hasil tersebut dibuat persentase dengan dibagi oleh nilai maksimum yang seharusnya dicapai perpeubah. Persentase ketiga peubah tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan nilai capaian manajemen sumber daya keluarga kemudian dilihat sebarannya dan dikelompokkan berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi, 3. ketahanan keluarga diukur dengan menggunakan tiga peubah, yaitu ketahanan fisik, ketahanan psikologis, dan ketahanan sosial pada tahapan keluarga lansia. Kuesioner dikembangkan berdasarkan konstrak diadopsi dari Sunarti (2008) dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan oleh peneliti.

23 Pemberian skor dilakukan dengan memberikan skor 0 jika tidak melakukan dan 1 jika melakukan. Skor masing-masing komponen ketahanan keluarga dijumlahkan kemudian dibuat menjadi persentase dengan dbagi oleh nilai maksimum yang seharusnya dicapai untuk masing-masing komponen. Nilai tersebut merupakan nilai capaian kemudian dilihat sebarannya dan dikategorikan berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi. Nilai capaian ketiga peubah tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan nilai capaian ketahanan keluarga kemudian dilihat sebarannya dan dikelompokkan berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi, 4. uji korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel dan melihat hubungan antara karakteristik keluarga, manajemen sumberdaya manusia, manajemen waktu, dan manajemen keuangan dengan ketahanan keluarga lansia, 5. faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan keluarga lansia diuji dengan menggunakan uji pengaruh yaitu dengan regresi linier berganda (metode enter) dengan persamaan regresi linier sebagai berikut: Model umum :Y= Ketahanan keluarga Kemudian akan dijabarkan dengan model khusus yaitu sebagai berikut: Model 1: Y 1 = f (X 1 ) Keterangan: Y 1 = ketahanan keluarga lansia (skor/indeks) X 1 = manajemen sumber daya keluarga (Skor/indeks) Model 2: Y 2 = f (X 1 +X 2 + X 3 + X 4 + X 5 + X 6 + X 7 ) Keterangan: Y 2 = ketahanan keluarga lansia (skor/indeks) X 1 = manajemen sumber daya keluarga (total skor/indeks) X 2 =usia lansia (tahun) X 3 = lama menikah (tahun) X 4 = lama pendidikan (tahun) X 5 = rataan jarak usia antar anak (tahun) X 6 = jumlah anak (orang) X 7 = pendapatan perkapita (rupiah)

24 Definisi Operasional Keluarga lansia yang dijadikan contoh adalah keluarga yang orangtuanya merupakan suami-istri lansia. Sesuai dengan UU No. 13 tahun 1998 adalah seseorang yang berusia diatas 60 tahun. Keluarga ini juga diharuskan yang tidak lagi memiliki tanggungan nafkah bagi anaknya. Dengan kata lain, anak-anaknya telah keluar dari rumah dan mampu menghidupi dirinya sendiri. Contoh adalah responden dari pasangan lansia yang berusia 60-75 tahun dan sudah tidak memiliki tanggungan. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya yang hidup dari pengelolaan sumberdaya yang sama selama tahapan keluarga sebelum masuk tahapan lansia. Rataan jarak usia antar anak adalah jarak kelahiran antar anak masing-masing contoh yang kemudian dibuat rataannya. Pendapatan perkapita lansia adalah jumlah uang yang diterima oleh keluarga lansia, baik dari pendapatan sendiri maupun dari pemberian anggota keluarga lain pada tahapan keluarga lansia. Pendidikan adalah jenjang dan lama pendidikan formal yang ditempuh oleh lansia. Lama menikah adalah waktu lansia dalam membina hubungan suami-istri diukur sejak awal menikah tanpa cerai. Manajemen sumber daya keluarga adalah manajemen yang dilakukan oleh keluarga melingkupi manajemen sumber daya manusia, manajemen waktu, dan manajemen keuangan dari tahapan keluarga baru menikah hingga keluarga setengah baya. Manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan dalam mengelola anggota keluarga dengan pembagian tugas dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak serta dan saling mendorong antara suami-istri dan orangtua-anak. pengaturan orang tersebut untuk menjamin semua fungsi berjalan dari tahapan keluarga baru menikah hingga keluarga setengah baya.

25 Manajemen waktu adalah kegiatan dalam mengelola waktu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan penyusunan kegiatan anggota keluarga secara efektif dan produktif serta esfisien. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perencanaan kegiatan, penggunaan alat elektronik untuk mengerjakan pekerjaan domestik, dan pengerjaan pekerjaan rumah secara parallel dari tahapan keluarga baru menikah hingga keluarga setengah baya. Manajemen keuangan adalah kegiatan dalam merencanakan, menggunakan, dan mengevaluasi keuangan dalam keluarga dengan memerhatikan kebutuhan dan tujuan keluarga. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kontrol pendapatan agar lebih kecil dari pengeluaran, alokasi tabungan keluarga, dan adanya usaha keluarga untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari tahapan keluarga baru menikah hingga keluarga setengah baya. Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk mengelola sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seiring dengan masalah yang dihadapi keluarga pada tahapan keluarga lanjut usia. Ketahanan fisik adalah kemampuan keluarga memanfaatkan sumberdaya fisik untuk menanggulangi masalah fisik yang dihadapi oleh keluarga dan meraih kesejahteraan fisik keluarga pada tahapan keluarga lanjut usia. Ketahanan psikologis adalah kemampuan keluarga memanfaatkan sumberdaya non fisik untuk menanggulangi masalah psikologis yang dihadapi oleh masing-masing anggota keluarga dan meraih kesejahteraan psikologis keluarga pada tahapan keluarga lanjut usia. Ketahanan sosial adalah kemampuan keluarga memanfaatkan sumber daya non fisik untuk menanggulangi masalah sosial yang dihadapi oleh keluarga dan meraih kesejahteraan sosial keluarga pada tahapan keluarga lanjut usia. Tahapan perkembangan keluarga adalah tahapan yang dilalui sebuah keluarga mulai dari menikah, memiliki bayi, memiliki anak prasekolah, memiliki anak sekolah, memiliki anak remaja, anak keluar dari rumah, keluarga setengah baya, dan keluarga lansia.