SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

dokumen-dokumen yang mirip
DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

RANK MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF

Aljabar Linear Elementer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI MATRIKS LESLIE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN SUATU POPULASI

KAJIAN METODE KONDENSASI CHIO PADA DETERMINAN MATRIKS

Ruang Baris, Ruang Kolom, dan Ruang Null (Kernel)

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 7 TRANSFORMASI LINEAR PADA RUANG VEKTOR

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR (SVD) TUGAS AKHIR. Oleh : DEWI YULIANTI

MATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PEMBAGI ELEMENTER INTISARI

BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

ALJABAR LINEAR BASIS RUANG BARIS DAN BASIS RUANG KOLOM SEBUAH MATRIKS. Dosen Pengampu: DARMADI, S.Si, M.Pd. Oleh: Kelompok III

SUMMARY ALJABAR LINEAR

ALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

APLIKASI DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA KOMPRESI UKURAN FILE GAMBAR

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Menentukan Nilai Eigen Tak Dominan Suatu Matriks Definit Negatif Menggunakan Metode Kuasa Invers dengan Shift

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

7. NILAI-NILAI VEKTOR EIGEN. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Diagonalisasi Diagonalisasi Ortogonal

REDUKSI RANK PADA MATRIKS-MATRIKS TERTENTU

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR (SVD) TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA INDAH MARNI

Yang dibahas : Ortogonal Basis ortogonal Ortonormal Matrik ortogonal Komplemen ortogonal Proyeksi ortogonal Faktorisasi QR

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

BAB III MATRIKS HERMITIAN. dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan matriks Hermitian. Matriks

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

PENENTUAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL MENGGUNAKAN METODE PANGKAT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

MATRIKS UNITER, SIMILARITAS UNITER DAN MATRIKS NORMAL. Anis Fitri Lestari. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

Reduksi Rank pada Matriks-Matriks Tertentu

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 2

Pertemuan 2 & 3 DEKOMPOSISI SPEKTRAL DAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE Row Space, Column Space, Nullspace 5.6. Rank & Nullity

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 6 RUANG HASIL KALI DALAM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

MODEL VEKTOR DAN MATRIKS DARI DOKUMEN SERTA SUDUT ANTARA DUA VEKTOR DAN DUA SUBRUANG UNTUK MENDUGA DINI PLAGIARISME DOKUMEN

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

SYARAT CUKUP DAN SYARAT PERLU AGAR RUANG BERNORMA MENJADI RUANG HASIL KALI DALAM

PENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV

Trihastuti Agustinah

Kompresi Citra Menggunakan Truncated Singular Value Decomposition (TSVD), Sebuah Eksplorasi Numerik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

Eigen value & Eigen vektor

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

(MS.3) SUBRUANG CONINVARIAN DARI MATRIKS KUADRAT KOMPLEKS

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

OPERASI MODIFIKASI ARITMATIKA INTERVAL TERHADAP INVERS MATRIKS INTERVAL

MODUL V EIGENVALUE DAN EIGENVEKTOR

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

BAB II LANDASAN TEORI

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

ANALISIS REDUKSI DATA CITRA MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Baris Ruang Kolom Ruang Nol TIM KALIN

Aljabar Linier Elementer

BAB V DIAGONALISASI DAN DEKOMPOSISI MATRIKS. Sub bab ini membahas tentang faktorisasi matriks A berorde nxn ke dalam hasil

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR

Invers Tergeneralisasi Matriks atas Z p

Part II SPL Homogen Matriks

RUANG VEKTOR UMUM AKSIOMA RUANG VEKTOR

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD SKRIPSI. Oleh : Irdam Haidir Ahmad J2A

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Suatu matriks didefinisikan dengan huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya A,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL) Dengan Dekomposisi QR

Bab 4 RUANG VEKTOR. 4.1 Ruang Vektor

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 2014 Vol. 8 No. 1 METODE KARMARKAR SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR

SIFAT-SIFAT KESETARAAN PADA MATRIKS SECONDARY NORMAL ABSTRACT

KAJIAN OPERASI ARITMETIKA INTERVAL DAN SIFAT-SIFATNYA

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matriks Leslie dan Aplikasinya dalam Memprediksi Jumlah dan Laju pertumbuhan Penduduk di Kota Makassar

Bab 2 LANDASAN TEORI

KONSTRUKSI MATRIKS SINGULAR DARI SUATU MATRIKS YANG MEMENUHI SIFAT KHUSUS TUGAS AKHIR

DIKTAT PERKULIAHAN. EDISI 1 Aljabar Linear dan Matriks

Transkripsi:

Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2014), hal 91 98. SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR Febrianti, Evi Noviani, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Suatu sistem persamaan linear dikatakan konsisten apabila terdapat solusi yang memenuhi sistem persamaan linear tersebut. Jika tidak ada solusi yang memenuhi dalam sistem persamaan linear maka dikatakan tak konsisten. Sistem persamaan linear tak konsisten masih dimungkinkan mencari nilai x sedekat mungkin dengan b yaitu, x r. Matriks A yang merupakan matriks koefisien dari sistem persamaan linear tak konsisten difaktorkan menjadi dua matriks ortogonal dan sebuah matriks diagonal dengan bentuk A=U V T. Matriks merupakan matriks diagonal yang entri-entri diagonal utamanya berupa nilai-nilai singular dari A T A dan AA T. Matriks U kolom-kolomnya berupa vektor-vektor ortonormal dengan vektor eigen dari AA T. Matriks V kolom-kolomnya berupa vektor-vektor ortonormal dengan vektor eigen dari A T A.. Matriks U dan V akan membentuk basis ortonormal. Selanjutnya untuk mencari solusi pendekatan terbaik yaitu dengan proyeksi ortogonal Ax r pada R(A), dengan R(A) merupakan ruang baris pada matriks A. Kata kunci: SistemPersamaan Linear, Dekomposisi Nilai Singular, Basis ortonormal. PENDAHULUAN Sering dijumpai suatu sistem persamaan linear tak konsisten. Pada kasus ini sistem tidak mempunyai solusi dan tidak berada dalam ( ), dengan ( ) merupakan ruang baris pada matriks. Dalam hal ini, hanya bisa dihitung pendekatan terbaik dari solusinya yaitu vektor, sehingga dengan berada dalam ( ) dan adalah vektor yang jaraknya terdekat dengan. Untuk memperoleh yang jaraknya terdekat dengan dapat diperoleh dengan memproyeksikan ortogonal pada ( )[1]. Proyeksi ortogonal dipandang sebagai aproksimasi (pendekatan). Jika P adalah sebuah titik di dalam ruang berdimensi 3 dan W adalah sebuah bidang yang melewati titik asal ruang tersebut, maka titik Q pada W yang jaraknya terdekat dengan P dapat diperoleh dengan memproyeksikan P secara tegak lurus terhadap W. Misalkan, jarak antara P dan W diberikan oleh persamaan, sehingga sebagai pendekatan terbaik bagi u relatif terhadap vektor-vektor pada W. Berdasarkan teorema mengenai pendekatan terbaik, jika adalah subruang berdimensi hingga dari suatu ruang hasil kali dalam dan jika adalah sebuah vektor pada, maka merupakan pendekatan terbaikbagi pada,sehingga berlaku untuk setiap vektor w pada yang bukan. Teorema pendekatan terbaik dijelaskan sebagai berikut, untuk setiap vektor w pada W dapat dituliskan (1) dengan merupakan selisih dari dua buah vektor pada W dan ortogonal terhadap W, sehingga kedua suku pada sisi kanan (1) saling ortogonal. Dengan demikian, Jika maka suku kedua dari penjumlahan di atas akan bernilai positif, sehingga 91

92 FEBRIANTI, E N0VIANI, N KUSUMASTUTI atau secara ekuivalen. Salah satu cara untuk menentukan solusi pendekatan sistem persamaan linear tak konsisten dengan proyeksi ortogonal yaitu menggunakan Dekomposisi Nilai Singular [2]. DekomposisiNilai Singular merupakan pemfaktoran matriks koefisien ke dalam dua matriks ortogonal U dan V, dan sebuah matriks diagonal [3]. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini mengkaji lebih lanjut tentang bagaimana menentukan solusi pendekatan terbaik suatu sistem persamaan linear tak konsisten menggunakan Dekomposisi Nilai Singular. Dalam penelitian ini, matriks yang digunakan adalah matriks atas real berordo. Ruang hasil kali dalam yang dikaji menggunakan ruang hasil kali dalam Euclidean. DekomposisiNilai Singular Dekomposisi Nilai Singular merupakan pemfaktoran matriks koefisien menjadi tiga bagian yaitu dua matriks ortogonal dan sebuah matriks diagonal. Salah satu dari ketiga matriks tersebut adalah matriks yang entrinya merupakan nilai singular dari matriksnya [4]. Definisi 1 [3] Dekomposisi nilai singular matriks real adalah faktorisasi (2) dimana dan merupakan matriks ortogonal dan adalah matriks diagonal. Matriks diagonal memuat nilai singular dari dan secara terurut dari besar ke kecil sedangkan entri lainny aadalah nol, yaitu (3) dengan merupakan matriks diagonal yang entri-entri diagonalnya yaitu nilai-nilai singular tak nol. Matriks selanjutnya dinyatakan dengan Definisi 1 dapat dijelaskan sebagai berikut, dimisalkan matriks merupakan matriks diagonal berordo dengan entri diagonalnya yaitu nilai singular dari. Matriks merupakan matriks ortogonal dengan kolom-kolomnya vektor eigen yang dinormalisasikan yaitu: dengan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen. Untuk setiap, akan membentuk basis ortonormal untuk ( ) ( ), dengan ( ) merupakan ruang null pada matriks. Sedangkan untuk setiap, akan membentuk basis ortonormal untuk ( ) dan himpunan membentuk basis ortonormal untuk. Sedangkan matriks matriks ortogonal dengan vektor-vektor kolomnya memuat vektorvektor eigen yang dinormalisasikan yaitu: untuk setiap, akan membentuk basis ortonormal untuk ( ). Sedangkan untuk setiap, akan membentuk basis ortonormal untuk ( ) dan himpunan membentuk basis ortonormal untuk. Banyaknya elemen diagonal adalah.

Solusi Pendekatan Terbaik Sistem Persamaan Linear Tak Konsisten... 93 min{ } dari dan, yaitu yang lebih kecil diantara banyaknya baris dan banyaknya kolom. Sedangkan kolom matriks adalah vektor-vektor ortonormal dengan vektor eigen dari dan bersesuaian dengan nilai eigen dan kolom matriks adalah vektor-vektor ortonormal dengan vektor eigen dari dan bersesuaian dengan nilai eigen. Karena kolom-kolom dan adalah vektor-vektor ortonormal dengan vektor eigen dari matriks simetris dan maka kolom-kolom dan saling ortogonal sedemikian sehingga. Selanjutnya akan diberikan teorema mengenai Dekomposisi Nilai Singular. Teorema2 [4] Jika adalah sebarang matriks berordo, maka mempunyai Dekomposisi Nilai Singular. Bukti: Jika adalah matriks berordo, maka adalah matriks simetri, oleh karena itu nilai eigen dari adalah tak negatif dan mempunyai yang ortogonal. Dapat diasumsikan bahwa kolom-kolom dari telah tersusun urut sehingga nilai-nilai eigen yang bersesuaian memenuhi: nilai singular dari diberikan oleh dengan. Banyaknya kolom sama dengan banyaknya kolom, yaitu dan ( ) ( ) sehingga ( ) ( ). Karena simetris, maka ranknya sama dengan banyaknya nilai eigen tak nolnya. Jadi, setelah diurutkan dalam penulisan nilai eigen diperoleh: (untuk nilai-nilai eigen positif) dan (untuk nilainilai eigen bernilai nol). Hubungan yang sama juga berlaku untuk nilai-nilai singularnya, yaitu: dan. Misalkan adalah matriks dengan kolom-kolomnya vektor-vektor ortonormal dengan vektor eigen dari dan adalah matriks dengan kolom-kolomnya vektor-vektor ortonormal dengan nilai eigen yang bernilai nol. Matriks dinyatakan oleh: Misalkan adalah matriks diagonal berordo yang entri-entri diagonal utamanya adalah nilainilai singular tak nol. Matriks dinyatakan pada persamaan (3). Karena kolom-kolom dari adalah vektor-vektor eigen dari yang bersesuaian dengan. Jadi dengan. Kolom-kolom dari kemudian membentuk basis ortonormal untuk ( ) ( ). Dengan demikian,. Karena adalah matriks ortogonal, maka. Karena, maka: (perkalian matriks) ( ) ( ) (sifat distributif) (karena ) Selanjutnya akan dikonstruksikan matriks ortogonal yang berordo yaitu: (persamaan (2)) (kedua ruas dikalikan dengan ) (karena ) (4) Selanjutnya membandingkan kolom-kolom pertama dari setiap ruas persamaan, sebagai berikut:

94 FEBRIANTI, E N0VIANI, N KUSUMASTUTI (operasi perkalian matriks) (5) (operasi skalar pada matriks) (6) Dari persamaan (5) dan (6) diperoleh: dengan. Jadi dapat didefinisikan: dengan dan maka persamaan (4) menjadi: Kolom-kolom dari akan membentuk himpunan ortonormal, karena: (( ) ( )) (dengan dan ) (7) (( ) ( )) (sifat transpose matriks) ( ) ( adalah skalar) ( mempunyai ). Berdasarkan persamaan (7), maka setiap, akan berada di dalam ( ). Dimensi untuk ( ) adalah, membentuk basis ortonormal untuk ( ). Ruang vektor ( ) ( ) mempunyai dimensi. Misalkan { } adalah basis ortonormal untuk ( ) dan tetapkan, sehingga Matriks akan membentuk basis ortonormal untuk, sehingga adalah matriks ortogonal. Diperoleh : [ ] (sifat operasi perkalian matriks) karena dapat ditunjukkan bahwa (persamaan (2)) maka teorema 1 terbukti. Mencari Solusi Pendekatan Terbaik Sistem Persamaan Linear Tak Konsisten Menggunakan Dekomposisi Nilai Singular Pada kasus ini sistem persamaan linear tak konsisten, sehingga hanya bisa dihitung pendekatan terbaik dari solusinya. Dalam hal ini, solusi pendekatan terbaik tersebut adalah vektor sehingga dimana di dalam R(A) dan adalah vektor yang terdekat dengan. Solusi pendekatan terbaik pada kasus ini diberikan oleh persamaan yaitu (8)

Solusi Pendekatan Terbaik Sistem Persamaan Linear Tak Konsisten... 95 dimana yaitu vektor-vektor dengan, yaitu vektor-vektor dengan dan yaitu nilai-nilai singular tak nol dengan disebut sebagai solusi pendekatan terbaik, artinya jika, maka adalah vektor di R(A) yang terdekat dengan. Sehingga vektor ( ) akan tegak lurus dengan setiap vektor di R(A) termasuk vektor yang merentang R(A) yaitu vektor-vektor dengan, adalah vektor yang ortonormal, maka berlaku: ( ) ( ) ( ( ( ( )) ) ) ( ). Dengan demikian dari persamaan di atas, bahwa tegak lurus terhadap ( ) dan solusi yang diperoleh pada persamaan (8) merupakan solusi pendekatan terbaik [2]. Contoh1 Tentukan solusi dari sistem persamaan linear berikut Jawab : Sistem persamaan linear (9) direduksi dalam perkalian matriks diperbesar dan menentukan r(a) dan r(a b) yaitu, (9) Terlihat r(a) = 2 dan r(a b) = 3 maka r(a) r(a b) sehingga SPL pada Contoh1 tak konsisten. Jika, maka. Selanjutnya akan dicari matriks ortogonal dan. Menentukan. Mencari nilai eigen dan vektor eigen dari ( ) ( ) ( )( ) ( )( ) Dari persamaan (10) dan (11) maka diperoleh dan. Selanjutnya ditentukan vektor eigen yang bersesuaian dengan persamaan (10) yaitu: (10) (11)

96 FEBRIANTI, E N0VIANI, N KUSUMASTUTI { } sehingga dan vektor eigen yang bersesuaian dengan persamaan (11) yaitu: { } sehingga. Kemudian mengortonormalkan vektor-vektor eigen tersebut agar diperoleh matriks Untuk ; yang ortogonal. Untuk ; Sehingga basis ortonormal adalah [ ], [ Selanjutnya mencari nilai eigen dan vektor eigen dari ( ) ]. yaitu: ( )( )( ) ( ) ( )( )( ) ( ). Dari persamaan (12) dan (13) maka diperoleh dan. Selanjutnya ditentukan vektor eigen yang bersesuaian dengan persamaan (12) yaitu: (12) (13) (14) { } sehingga vektor eigen yang bersesuaian dengan persamaan (13) yaitu: { } sehingga dan vektor eigen yang bersesuaian dengan persamaan (14) yaitu: { } sehingga Kemudian mengortonormalkan vektor-vektor eigen tersebut agar diperoleh matriks yang ortogonal, untuk ;

Solusi Pendekatan Terbaik Sistem Persamaan Linear Tak Konsisten... 97 Untuk ;. Untuk ; Sehingga basis ortonormal untuk adalah [ ], [ ], [ ]. Matriks U dan V, serta matriks diagonal yang terbentuk yaitu:, [ [ ] Selanjutnya mencari solusi pendekatan terbaik untuk SPL pada contoh 1, yaitu: = ] dan [ [ ] [. ] ]. [ ] [ ]= [ ] [ Sehingga diperoleh solusi pendekatan terbaik untuk sistem persamaan linear tak konsisten (9) yaitu: dan dengan mensubsitusikan kembali nilai dan ke persamaan sistem persamaan linear (9) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ). ] PENUTUP Sistem persamaan linear tak konsisten dapat dicari solusi pendekatan terbaiknya yaitu vektor sehingga, dimana di dalam R(A) dan adalah vektor yang terdekat dengan. Pada kasus ini diberikan oleh persamaan yaitu. dimana yaitu vektor-vektor dengan, yaitu vektor-vektor dengan dan yaitu nilai-nilai singular tak nol dengan disebut sebagai solusi pendekatan terbaik, artinya jika, maka adalah vektor di R(A) yang terdekat dengan. Sehingga vektor ( ) akan tegak lurus dengan setiap vektor di R(A). Langkah pertama untuk mencari solusi pendekatan terbaik SPL tak konsisten menggunakan Dekomposisi Nilai Singular menentukan

98 FEBRIANTI, E N0VIANI, N KUSUMASTUTI nilai eigen dan vektor eigen dari dan. Kemudian membentuk matriks V dengan kolomkolomnya berupa vektor eigen dari merupakan himpunan ortonormal, sedangkan matriks U dengan kolom-kolomnya berupa vektor eigen dari merupakan himpunan ortonormal dan membentuk matriks diagonal dengan entri-entrinya akar kuadrat dari nilai eigen dan (nilai singular tak nol dari A) yang terurut dari yang paling besar hingga yang paling kecil. Dalam hal ini, nilai singular tak nol merupakan jumlah rank dan akar jumlah kuadrat nilai-nilai singularnya sebagai norm dari matriks A. DAFTAR PUSTAKA [1]Anton, H. Aljabar Linear Elementer [Pantur Silaban (alihbahasa)]. EdisiKelima. Jakarta: Erlangga;1987. [2] Ahmad, I.H. danratnasari, L. Menyelesaikan Persamaan Linear Menggunakan Analisis SVD. JurnalMatematika. 2010; 13: 40-45 [3] Akritas, A.G.; Malaschonok, G.I. and Vigklas, P.S.The SVD - Fundamental Theorem of Linear Algebra. Nonlinear Analysis:Modelling and Control. 2006;11: 123-136. [4] Leon, S.J. Aljabar Linear dan Aplikasinya [alih bahasa: Alit Bondan]. Edisi Lima. Jakarta: Erlangga;2001 FEBRIANTI : FMIPA Universitas Tanjungpura, Pontianak, feb_rianti89@yahoo.com EVI NOVIANI : FMIPA Universitas Tanjungpura, Pontianak, evi_noviani@mipa.untan.ac.id NILAMSARI KUSUMASUTI :FMIPA Universitas Tanjungpura, Pontianak, uminilam@yahoo.com