BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK

dokumen-dokumen yang mirip
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Error Kondisi Tunak dan Stabilitas Sistem Kendali

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

BAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Perancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236,

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328

Sistem Pengaturan Waktu Riil

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

BANK SOAL DASAR OTOMATISASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)

BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

Degradasi dan Agradasi Dasar Sungai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

Analisis Kestabilan Sistem Pengendalian Umpan Balik

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

SET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.

Degradasi dan Agradasi Dasar Sungai

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kestabilan. Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar. Agus Arif 1

BAB III TEORI DASAR 3.1. Teori Gelombang

Cahaya tampak adalah bagian spektrum yang mempunyai panjang gelombang antara lebih kurang 400 nanometer (nm) dan 800 nm (dalam udara).

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

X. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.

ANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

Perancangan Pengendali Umpan Balik

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Analisa Kekokohan Tanggapan Tegangan Sistem Eksitasi Generator Terhadap Perubahan Parameterkonstanta Penguatan Generator dengan Berbagai Pengendali

Aplikasi Perbandingan Pengendali P, PI, Dan PID Pada Proses Pengendalian Suhu Dalam Sistem Mini Boiler

PENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan

PERANCANGAN RANGKAIAN KONTROL KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA PHASA MENGGUNAKAN METODE SPACE VECTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Modul 3 Akuisisi data gravitasi

DEFINISI DAN RUANG SOLUSI

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

Transkripsi:

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK 6. KESTABILAN LUP KONTROL 6.. Peramaan Karakteritik R( G c ( G v ( G ( C( H( Gambar 6. Lup kontrol berumpan-balik Peramaan fungi alihnya: C( R( Gc ( Gv ( G ( + G ( G ( G ( H ( c v Dari peramaan fungi alih di ata, peramaan karakteritik lupnya: + G c (G v (G (H( 0 Jika diuraikan dalam bentuk polinomial, maka: a n n + a n- n- + a n- n- + a 0 0 dengan a o, a, a n adalah, koefiien variabel peramaan karakteritik. Agar item tabil, maka eigenvalue-nya haru negatif. Untuk mendapatkannya biaanya menggunakan metode Newton plu Neted Multiplication. Hanya aja, Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 65

metode ini ulit jika a 0 mengandung harga yang belum diketahui, mialnya jika G c K c. 6.. Kriteria Ketabilan Sitem diebut tabil: keluaran item menuju harga tertentu/terbata (tidak haru nol) bila waktunya naik hingga tak berhingga. Agar lup kontrol berumpan-balik tabil, emua akar-akar peramaan karakteritiknya haru bilangan real negatif atau bilangan komplek dengan bagian realnya negatif (lihat Gambar 6.). Imajiner Stabil Tidak Stabil Real Sii kiri Sii kanan Gambar 6. Daerah tabil dan tidak tabil pada bidang 6.. 3 Routh Tet Routh tet: proedur untuk menentukan berapa banyak akar-akar polinomial mempunyai bagian poitif tanpa haru menemukan akar-akar ecara nyata dengan teknik iteratif. Langkah- langkahnya:. Membuat array. Kolom paling kiri haru bertanda ama Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 66

b a a n a n- a n-4 a 0 a n- a n-3 a n-5 a 0 0 b b b 3 0 0 c c c 3 0 0 n a n a a a n n n 3 b a a n n 4 a a a n n n 5 c ba n 3 a b n b c ba n 5 a b n b 3 Contoh: Cari harga ultimate gain item di bawah ini. Gambar 6.3 Sitem kontrol HE Exchanger: G 50 ( C /( kg/ 30 Senor-tranmitter: range yang dikalibrai 50 50 C dan kontanta waktunya 0. Gain 00%,0% C C / ( 50 50),0 H ( % / C 0 Catatan: di ini digunakan ; untuk inyal elektronik, 00% 6 ma dan untuk inyal pneumatik, 00% pi. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 67

Control valve: kapaita makimum,6 kg/ team, karakteritik linear, dan kontanta waktu 3. Dengan menganggap PD kontan:,6( kg / Gain 0,06 ( kg/ / % 00 % G 0,06 ( ( kg / / % v 3 Kontroler: proporional G c ( K c %/% JAWAB: + H( G (G v (G c ( 0 50 0,06 +... K 0 0 30 3 c Diatur lagi: (0 +)(30 +)(3 +) + 0,80K c 0 900 3 + 40 + 43 + ( + 0,80 K c ) 0 900 43 0 40 + 0,80 K c 0 b 0 0 + 0,80 K c 0 0 dengan: b 40.43 900( + 0,08K c ) 760 70K c 40 40 b 0 atau 760 70K c 0 K c 3,8 + 0,8K c 0 atau 0,8K c - K c -,5 Nilai K c terendah: negatif. Ini tidak berarti karena gain negatif berarti kontroler mempunyai kealahan aki. Bata terata gain kontroler merupakan ultimate gain: K cu 3,8 %/% Ini berarti perubahan gain pada kontroler tidak boleh lebih bear dari 3,8 atau mengurangi PB di bawah 4, % (00/3,8). Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 68

Pengaruh Parameter Lup pada Ultimete Gain Gain pada enor-tranmitter diperbear:,0 %/C K cu,9 %/% (etengah K cu aal) Kontanta waktu enor-tranmitter dipercepat: 5 K cu 5,7 %/% Kontanta waktu exchanger diperlambat: 0 K cu 8,7 %/% 6.. 4 Metode Subtitui Langung Metode ini didaarkan pada kenyataan bahwa jika akar-akar peramaan karakteritik angat kontinyu dengan parameter-parameter lup, maka titik di mana lup menjadi tidak tabil (paling edikit atu dan biaanya dua akar) haru terletak pada aki imajiner dari daerah komplek, yakni, di ana haru ada akar imajiner murni. Pada titik ini lup dikatakan berada pada tabil ecara marjinal lihat Gambar 6.3) dan keluaran lupnya: b + b C ( + ω u + ( other _ term ) c in (ω u T + θ) + (other term amplitudo gelombang inu (kontan) ω u frekueni gelombang inu θ udut faa gelombang inu Pada titik tabilita marjinal peramaan karakteritik haru mempunyai epaang akar imajiner murni: r, iw u ω u π, dengan T u ultimate period T u Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 69

Gambar 6.4 Repon item tabil, tabil marjinal dan tidak tabil Metode ubtitui langung: menubtitutikan karakteritik. iw u pada peramaan Contoh: Tentukan ultimate gain dan frekueni kontroler uhu pada contoh ebelumnya dengan ubtitui langung. JAWAB: 900 3 + 40 + 43 + ( + 0,80 K c ) 0 Subtitutikan iw u dan K c K cu 900i 3 ω u 3 + 40 i ω u + 43 iω u + ( + 0,80 K cu ) 0 i -: (-40ω u + + 0,80 K cu ) + i(-900ω u 3 + 43ω u ) 0 +0i -40ω u + + 0,80 K cu 0 Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 70

-900ω 3 u + 43ω u 0 untuk ω u 0 K cu -,5 %/% untuk ω u 0,86 K cu 3,8 %/% dan T u 8,7 Hail metode ubtitui langung untuk kau-kau di ata dapat dilihat pada Tabel 6.. Tabel 6. Pengaruh Perubahan Parameter No KASUS K cu ω u, rad/ T u, Bai 3,8 0,86 8,7 3 4,9 0,86 8,7 H ( 0 5,7 0,906,6 H ( 5 50 8,7 0,345 6,8 G ( 0 6.. 5 Pengaruh Dead-time Routh tet dan ubtitui langung tidak bia digunakan untuk blok pada lup yang mengandung dead-time. Ini karena dead-time menambahkan fungi ekponenial variabel pada peramaan karakteritik. Aprokimai Pade: e t 0 + t t 0 0 Aprokimai yang lebih akurat ada, tapi lebih komplek untuk dipraktekkan. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 7

Contoh: R( G c ( G( C( Gambar 6.5 Diagaram Blok contoh ini t0 Ke G( τ Tentukan ultimate gain dan frekueni lup ebagai fungi parameter proe jika kontrolernya proporional: G c ( K c. JAWAB: Peramaan karakteritik: + G c (G( 0 t KKce + τ 0 0 Subtitui aprokimai Pade: + KK ( c t0 ( τ )( + t ) 0 0 Penghilangan fraki: 0τi + (τ 0 ct 0 ) + + KK c 0 Subtitui: iω u 0τi ω u + (τ 0 ct 0 )iω u + + KK c 0 (- 0τω u + KK c )+ i(τ 0 ct 0 )ω u 0 Pengaturan kembali: ( KK ω u c ) u t τ + t0 0 0 t τ Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 7

Rangkuman pengaruh variai parameter lup ecara umum:. Stabilita mengadakan bataan pada gain lup keeluruhan, edemikian rupa hingga kenaikan gain control valve, tranmitter, atau proe, menghailkan penurunan pada gain kontroler ultimate.. Kenaikan dead-time atau kontanta waktu non-dominan (lebih kecil) dari lup menghailkan penurunan gain lup ultimate dan frekueni ultimate. 3. Kenaikan pada kontanta waktu dominan (lebih bear) dari lup menghailkan kenaikan pada gain lup ultimate dan penurunan pada frekueni ultimate lup. 6. TUNING KONTROLER BERUMPAN-BALIK TUNING: proedur menyetel parameter kontroler berumpan-balik untuk mendapatkan repon lup tertutup yang ditentukan. Perbandingan: menyetel TV. Makin banyak parameter yang dietel, makin ulit. Tuning P/I aja volume Tuning PI kontra dan terang pada BW TV Tuning PID intenita inar hijau, merah, dan biru 6.. Quarter Decay Ratio Repone by Ultimate Gain Pelopor: Ziegler dan Nichol (94) diebut pula metode Ziegler-Nichol (ZNmethod). Ada tahap:. Menentukan karakteritik dinamik lup kontrol.. Mengetimai parameter kontroler yang dietel yang menghailkan repon yang diinginkan untuk karakteritik dinamik yang ditentukan pada tahap pertama. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 73

Karakteritik dinamik dari proe: Ultimate gain Ultimate period Langkah-langkah ekperimennya:. Set kontroler agar hanya P aja (meng-off-kan integral, atau et τ I pada harga makimum/minimum, dan τ D nol).. Set automatik, naikkan PB ampai terjadi amplitudo yang tetap. Catat harga PB (K cu ). Tahap ini haru dilakukan pada inkremen gain yang berlainan, menabrak item dengan mengaplikaikan perubahan et point yang kecil pada tiap gain yang diet. Kenaikan gain eharunya lebih kecil ehingga K cu dapat diperoleh. 3. Dari catatan waktu variabel yang dkontrol, periode oilai diukur dan dicatat ebagai T u. Rumu ZN-method bia dilihat pada Tabel 6.. Tabel 6. Rumu Quarter Decay Tuning Tipe Kontroler Proportional gain, K c Integral time, τ I Derivative time, τ D Proporional aja K c / - - Proporinal-Integral K c /, T u /, - Proporional-Integral- Derivatif K c /,7 T u / T u /8 Perubahan tep pada et point tidak diukai karena menyebabkan overhoot 50%. Biaanya perubahan dilakukan pada diturbance karena bia mencegah deviai awal yang bear dari et point tanpa oilai. Keulitan: perolehan parameter yang dietel tidak unik (tunggal), kecuali untuk kau kontroler P. Pada kau kontroler PI, tiap harga τ I akan diperoleh harga gain yang akan menghailkan quarter decay ratio repone. Begitu pula untuk kau kontroler PID. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 74

Penyetelan dengan ZN-method hitungan lapangan bola yang menghailkan repon cepat untuk kebanyakan lup indutri. 6.. Karakteriai Proe ZN-method adalah atu-atunya yang mengkarakteriai proe dengan menggunakan ultimate gain dan ultimate period. Metode lainnya menggunakan model orde-atu (atau orde-dua) yang ederhana dengan dead-time. Langkah- langkahnya: U( G u ( R( E( M( G c ( G v ( G m ( C( H( Gambar 6.6 Diagram blok lup berumpan-balik R( TL inyal et point M( TL inyal keluaran kontroler C( TL inyal keluaran tranmitter E( TL inyal error U( TL inyal diturbance G c ( fungi alih kontroler G v ( fungi alih control valve G m ( fungi alih proe antara cont. & man. variable G u ( fungi alih proe antara cont. var. & diturbance H( fungi alih enor-tranmitter Bentuk ederhana: penggabungan fungi alih control valve, proe dan enortranmitter dalam atu blok. Ini jela tidak tepat, tapi ecara praktek perlu. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 75

Keuntungan: bentuk ederhana menyoroti dua inyal yang biaanya diobervai dan dicatat U( G u (H( R( E( M( G c ( G v (G m (H( C( Gambar 6.7 Diagram blok hail penyederhanaan Dua model yang digunakan untuk mengkarakteriai proe: Model Firt-Order Plu Dead-Time (FOPDT) G( t0 Ke τ Model Second-Order Plu Dead-Time (SOPDT) t0 Ke G( ( τ )( τ ) t0 Ke G( τ + ξτ 6.. 3 Proce Step Teting Proedur:. Kontroler dietel manual, perubahan tep yang cukup bear pada inyal keluaran kontroler m(t) (MV-manipulated variable) dilakukan.. Repon inyal keluaran tranmitter c(t) dicatat pada (kerta recorder. Hail plot c(t) terhadap waktu (diebut proce reaction curve, Gambar 6.8) haru meliputi eluruh tet dari awal hingga mencapai ketabilan baru. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 76

Yang menjadi pertanyaan: apakah tidak ada gangguan elama tet berlangung? Gambar 6.8 K c m Untuk mencari t 0 dan τ ada 3 metode: Fit. Untuk gari perubahan makimum memotong harga awal t t 0 dan harga akhir t t 0 + t (Gambar 6.9). Modelnya ternyata tidak pa benar (lihat Gambar 6.0a). Gambar 6.9 Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 77

Gambar 6.0a Fit. Seperti Fit, hanya τ didaarkan pada 0,63 c (lihat Gambar 6.0b). Gambar 6.0b Fit 3. Mencari t pada 0,83 c dan t pada 0,63 c, ehingga didapat: τ 3/ (t ) dan t 0 t - τ Gambar 6.0c Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 78

Perkiraan kaar untuk aprokimai pertama: Jika atu kontanta waktu model orde-tinggi lebih bear dari pada lainnya, naka kontanta waktu efektif FOPDT ama dengan kontanta waktu terlama/terbear. Dead-time efektinya adalah jumlah eluruh kontanta waktu yang lebih kecil plu dead-time model orde-tinggi. Contoh: Perkirakan parameter-parameter FOPDT untuk lup kontrol uhu dari HE pada Gambar 6.3. Kombinai fungi alih untuk control valve, exchanger, dan enortranmitter: 50 0,06 G (.. 0 30 3 K 0,8 JAWAB: Aumi: 30 detik adalah kontanta waktu yang lebih bear dari pada kedua lainnya, ehingga: τ 30 detik t 0 0 + 3 3 detik Perkiraaan kaar: G( 0,8e 30 3 (Model A) Gambar 6. adalah hail imulai tiga lag orde-atu pada komputer analog dektop. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 79

Gambar 6. Kurva reaki proe c 4C 00% Proce gain: K. 0,80%/ % m 5% (50 50) C Fit : t 0 7, t 3 6,3 τ 6,5 7, 54,3 7, 0,8e G( 54,3 (Model B) Fit : t 0 7, Pada c(t) 0,63(4C),53C τ 45 7, 37,8 7, 0,8e G( 37,8 (Model C) t 45 Fit 3: Pada c(t) 0,83 (4C),3C τ 3/ (t ) 3/ (45,5) 33,8 t 0 45 33,8, t,5, 0,8e G( 33,8 (Model D) Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 80

Model A(kaar) B(Fit ) C(Fit ) D(Fit 3) t 0, detik 3,0 7, 7,, τ, detik 30,0 54,3 37,8 33,8 t 0 /τ 0,433 0,33 0,90 0,33 6.. 4 Quarter Decay Ratio Repone (lihat Tabel 6.3) Tabel 6.3 Tunging formula K c t I t D Tipe Kontroler Proprtional only P t0 - - K τ Proportinonal-integral PI 3,33t 0 - Proportional-integralderivative 0.9 t K τ 0 PID, t K τ 0 t 0 /t 0 Contoh: Dari contoh di ata bandingkan harga parameter tuning menggunakan Tabel 6. dan Tabel 6.. Harga-harga berikut ini bia digunakan: K cu 3,8 %/%, T u 8,7 K 0,8 %/%, t 0 7, dan τ 54,3 (Fit ) Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 8

JAWAB: On-line Tuning (Tabel 6.) Proporional aja K c 3,8),9 %/% Proporional-integral K c 3,8/, 0,8 %/% τ I 8,7/, 3,9 detik Proporional-integral- derivatif K c 3,8/,7 4 %/% τ I 8,7/ 4,3 detik τ D 8,7/8 3,6 detik K c K c Proce Reaction Curve (Tabel 6.) 0,8 0,9 0,8 7, 54,3 7, 54,3 9,4% / % 8,5%/ % τ I 3,33 (7,) 4,0 detik K c, 0,8 7, 54,3,3%/ % τ I,0 (7,) 4,4 detik τ D 0,5 (7,) 3,6 detik Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 8