LAMPIRAN 1 WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. INDO JAYA SUKSES MAKMUR

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PT. RANIA IRAMA. Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka dengan mengajukan

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA SKYNINDO

LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. AMIRAH

Kuesioner. Lampiran 1

Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing

LAMPIRAN 1. KUISIONER ANALISIS SWOT PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SUB DIVISI IT PRODUCT

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

LAMPIRAN 1 Wawancara Penelitian CV. Rejeki Mapan Lestari

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

LAMPIRAN. Kuesioner pengembangan website untuk PT.Karya Baja Semesta sebagai Perusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

Universitas Bakrie LAMPIRAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

LAMPIRAN 1 DATA - DATA. Sumber: (Diakses pada tanggal 26 oktober 2013)

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

WAWANCARA HASIL PENELITIAN ANALISIS TRATEGI BISNIS PADA PT GARDA BINA UTAMA

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. LANG JAYA MAKMUR BERSAMA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Wawancara Hasil Penelitian. Analisis Strategi Bisnis pada PT. Indopay Mechant Services

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

LAMPIRAN 1. KUESIONER ANALISIS SWOT PADA PT. INDO SEMAR SAKTI. Penulis adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi dan Manajemen Universitas

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB 6 PENUTUP. 122 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Produk/jasa apa sajakah yang ditawarkan oleh perusahaan ini?

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

WAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffe Q. (S1) semester 8, dan saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi.

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

BAB I PENDAHULUAN. mesin/peralatan industri tekstil dan produk tekstil menyatakan bahwa industri

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/2008

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

DAFTAR KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

Binus University. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008. Ferdinand Aloysius

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kedua negara berada pada tingkat yang bisa dibilang sangat baik. Hubungan

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Wawancara

(STUDI RESEARCH. Memperoleh Gelar. Pada Program

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

Kuesioner Responden. Bapak / Ibu / Saudara /i yang terhormat,

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP. Kerangka pemikiran yang dituangkan dalam penelitian ini berdasarkan

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter yang dialami oleh bangsa

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

LAMPIRAN. 1. Ibu Lita, bisa di ceritakan Sejarah berdirinya Cemara Ban ini? Cemara Ban berdiri pada tahun 1998 dan terletak pada Jln.

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang dimiliki. Dimana dengan diberlakukannya Asean Free Trade

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura)

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Didalam era globalisasi ekonomi dewasa ini, dunia usaha dituntut untuk bisa lebih

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing

Lampiran : 1 SURVEI TOKO

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

VII. FORMULASI STRATEGI

Departemen Arsitektur Lanskap Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA

I. PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003 menyebabkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. INDO JAYA SUKSES MAKMUR Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyan dan dijawab secara tertulis kepada Bapak Indra selaku bagian Keuangan PT. Indo Jaya Sukses Makmur dengan sepengetahuan Bapak Ahmad Aidil selaku Asisten Manejer Operasional. Data-data hasil dari kuesioner ini, maupun data pendukung lainnya setelah ini tidak akan disebarluaskan kepada pihak manapun karena hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian skripsi penulis di Binus University. Saya adalah mahasiswa semester akhir jurusan Ekonomi Manajemen Binus University dengan jenjang studi Strata 1 (S1) yang sedang dalam proses penyusunan skripsi. Kami mohon kiranya Bapak berkenan meluangkan sedikit waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan kuesioner berikut ini. Terima kasih. Hormat saya, Frengky Hariyanto 85

Dilihat dari faktor Internal perusahaan : 1. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan perusahaan?. 2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi kelemahan perusahaan?. Dilihat dari faktor Eksternal perusahaan : 1. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi peluang perusahaan?. 2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi ancaman perusahaan?. 86

LAMPIRAN 2 WAWANCARA KUISIONER PEMBOBOTAN IFE dan EFE Kuesioner ini bertujuan sebagai landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara faktor-faktor. Dengan membandingkan dua alternatif dari faktor-faktor yang telah ditentukan, pilihlah salah satu dari alternatif yang ada. Adapun bobot yang dapat diberikan adalah: 1= Sama penting 2= Lebih penting 3= Sangat penting 4= Jauh lebih penting Kuisioner Pembobotan Faktor Internal Faktor Pembanding Mana Yang Berpengaruh Bobot S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia 87

S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W1. Trend profitabilitas menurun S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W3. Kurangnya tenaga profesional S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia 88

W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W7. Belum memiliki sertifikat ISO S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W1. Trend profitabilitas menurun S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S2. Eksistensi perusahaan cukup lama 89

W3. Kurangnya tenaga profesional S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W7. Belum memiliki sertifikat ISO S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis 90

W1. Trend profitabilitas menurun S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W3. Kurangnya tenaga profesional S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W7. Belum memiliki sertifikat ISO S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah 91

S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W1. Trend profitabilitas menurun S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W3. Kurangnya tenaga profesional S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W7. Belum memiliki sertifikat ISO S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan 92

S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W1. Trend profitabilitas menurun S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W3. Kurangnya tenaga profesional S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W7. Belum memiliki sertifikat ISO S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup 93

W1. Trend profitabilitas menurun S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W3. Kurangnya tenaga profesional S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W7. Belum memiliki sertifikat ISO W1. Trend profitabilitas menurun W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W1. Trend profitabilitas menurun 94

W3. Kurangnya tenaga profesional W1. Trend profitabilitas menurun W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W1. Trend profitabilitas menurun W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W1. Trend profitabilitas menurun W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W1. Trend profitabilitas menurun W7. Belum memiliki sertifikat ISO W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W3. Kurangnya tenaga profesional W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 95

W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W7. Belum memiliki sertifikat ISO W3. Kurangnya tenaga profesional W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W3. Kurangnya tenaga profesional W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W3. Kurangnya tenaga profesional W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W3. Kurangnya tenaga profesional W7. Belum memiliki sertifikat ISO W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun 96

W7. Belum memiliki sertifikat ISO W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W7. Belum memiliki sertifikat ISO W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W7. Belum memiliki sertifikat ISO Keterangan Tabel : W= Weakness/kelemahan, S=Strength/kekuatan Kuisioner Pembobotan Faktor Eksternal O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O3. Infrastruktur negara semakin berkembang O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O4. Trasmigrasi ke kota besar 97

O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T1. Pesaing yang semakin kompeten O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T5. Harga perawatan mesin yang mahal O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O3. Infrastruktur negara semakin berkembang 98

O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O4. Trasmigrasi ke kota besar O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T1. Pesaing yang semakin kompeten O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 99

T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T5. Harga perawatan mesin yang mahal O3. Infrastruktur negara semakin berkembang O4. Trasmigrasi ke kota besar O3. Infrastruktur negara semakin berkembang O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T1. Pesaing yang semakin kompeten O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O3. Infrastruktur negara semakin berkembang 100

T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T5. Harga perawatan mesin yang mahal O4. Trasmigrasi ke kota besar O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O4. Trasmigrasi ke kota besar T1. Pesaing yang semakin kompeten O4. Trasmigrasi ke kota besar T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O4. Trasmigrasi ke kota besar T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O4. Trasmigrasi ke kota besar T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O4. Trasmigrasi ke kota besar T5. Harga perawatan mesin yang mahal 101

O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T1. Pesaing yang semakin kompeten O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T5. Harga perawatan mesin yang mahal T1. Pesaing yang semakin kompeten T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di 102

Indonesia T1. Pesaing yang semakin kompeten T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T1. Pesaing yang semakin kompeten T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T1. Pesaing yang semakin kompeten T5. Harga perawatan mesin yang mahal T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia T5. Harga perawatan mesin yang mahal T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor 103

T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T5. Harga perawatan mesin yang mahal T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T5. Harga perawatan mesin yang mahal Keterangan Tabel : O= Opportunities/peluang, T= Threat/ancaman 104

LAMPIRAN 3 WAWANCARA KUISIONER RATING IFE dan EFE Berikan peringkat dengan tanda (X) pada masing-masing variabel dibawah ini berdasarkan tingkat kepentingannya Faktor internal PT Indo Jaya Sukses Makmur Peringkat 1 2 3 4 S1 Pembangunannya mencakup seluruh wilayah Indonesia S2 Eksistensi perusahaan cukup lama S3 Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S4 Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S5 Investor lama masih percaya pada perusahaan S6 Masih memiliki modal operasional yang cukup 105

W1 Trend profatibilitas menurun W2 Peralatan yang dimiliki kurang modern W3 Kurangnya tenaga profesional W4 Kuantitas loyalitas konsumen menurun W5 Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W6 Tidak ada rekanan ke pemerintahan W7 Belom memiliki sertifikat ISO Keterangan 4 = Kekuatan Besar 3 = Kekuatan Kecil 2 = Kelemahan Kecil 1 = Kelemahan Besar 4,3 hanya untuk kekuatan 1,2 hanya untuk kelemahan Faktor Eksternal PT Indo Jaya Sukses Makmur Peringkat 1 2 3 4 O1 Pendapatan perkapita meningkat O2 Kebijakan Masterplan pemerintah 106

O3 Infrastruktur negara semakin berkembang O4 Transmigrasi ke kota besar O5 Akan adanya ACFTA tahun 2015 T1 Pesaing semakin kompeten T2 Inflasi ekonomi di Indonesia T3 Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T4 Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T5 Harga perawatan mesin mahal Keterangan 4 = peluang besar 3 = peluang kecil 2 = ancaman kecil 1 = ancaman besar 4,3 hanya untuk peluang 1,2 hanya untuk ancaman 107

Pengolahaan data IFE menggunakan 123ahp: 108

Pengolahaan data EFE menggunakan 123ahp: 109

LAMPIRAN 4 WAWANCARA KUISIONER PEMBOBOTAN CPM Kuesioner ini bertujuan sebagai landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara faktor-faktor. Dengan membandingkan dua alternatif dari faktor-faktor yang telah ditentukan, pilihlah salah satu dari alternatif yang ada. Adapun bobot yang dapat diberikan adalah: 1= Sama penting 2= Lebih penting 3= Sangat penting 4= Jauh lebih penting Faktor Pembanding Mana Yang Berpengaruh Bobot CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP2. Tenaga ahli profesional CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP3. Modal perusahaan CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP4. Cakupan wilayah pembangunan 110

CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP5. Alat-alat yang dimiliki CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP6. Sistem kerjasama CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP7. Waktu penyelesaian proyek CP2. Tenaga ahli profesional CP3. Modal perusahaan CP2. Tenaga ahli profesional CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP2. Tenaga ahli profesional CP5. Alat-alat yang dimiliki CP2. Tenaga ahli profesional CP6. Sistem kerjasama CP2. Tenaga ahli profesional CP7. Waktu penyelesaian proyek 111

CP3. Modal perusahaan CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP3. Modal perusahaan CP5. Alat-alat yang dimiliki CP3. Modal perusahaan CP6. Sistem kerjasama CP3. Modal perusahaan CP7. Waktu penyelesaian proyek CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP5. Alat-alat yang dimiliki CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP6. Sistem kerjasama CP4. Modal perusahaan CP7. Waktu penyelesaian proyek CP5. Alat-alat yang dimiliki CP6. Sistem kerjasama 112

CP5. Alat-alat yang dimiliki CP7. Waktu penyelesaian proyek CP6. Sistem kerjasama CP7. Waktu penyelesaian proyek 113

Pengolahaan data CPM menggunakan 123ahp: 114