LAMPIRAN 1 WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. INDO JAYA SUKSES MAKMUR Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyan dan dijawab secara tertulis kepada Bapak Indra selaku bagian Keuangan PT. Indo Jaya Sukses Makmur dengan sepengetahuan Bapak Ahmad Aidil selaku Asisten Manejer Operasional. Data-data hasil dari kuesioner ini, maupun data pendukung lainnya setelah ini tidak akan disebarluaskan kepada pihak manapun karena hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian skripsi penulis di Binus University. Saya adalah mahasiswa semester akhir jurusan Ekonomi Manajemen Binus University dengan jenjang studi Strata 1 (S1) yang sedang dalam proses penyusunan skripsi. Kami mohon kiranya Bapak berkenan meluangkan sedikit waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan kuesioner berikut ini. Terima kasih. Hormat saya, Frengky Hariyanto 85
Dilihat dari faktor Internal perusahaan : 1. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan perusahaan?. 2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi kelemahan perusahaan?. Dilihat dari faktor Eksternal perusahaan : 1. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi peluang perusahaan?. 2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi ancaman perusahaan?. 86
LAMPIRAN 2 WAWANCARA KUISIONER PEMBOBOTAN IFE dan EFE Kuesioner ini bertujuan sebagai landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara faktor-faktor. Dengan membandingkan dua alternatif dari faktor-faktor yang telah ditentukan, pilihlah salah satu dari alternatif yang ada. Adapun bobot yang dapat diberikan adalah: 1= Sama penting 2= Lebih penting 3= Sangat penting 4= Jauh lebih penting Kuisioner Pembobotan Faktor Internal Faktor Pembanding Mana Yang Berpengaruh Bobot S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia 87
S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W1. Trend profitabilitas menurun S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W3. Kurangnya tenaga profesional S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia 88
W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S1. Pembangunannya mencakup seluruh wilayah indonesia W7. Belum memiliki sertifikat ISO S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S2. Eksistensi perusahaan cukup lama S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W1. Trend profitabilitas menurun S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S2. Eksistensi perusahaan cukup lama 89
W3. Kurangnya tenaga profesional S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S2. Eksistensi perusahaan cukup lama W7. Belum memiliki sertifikat ISO S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis 90
W1. Trend profitabilitas menurun S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W3. Kurangnya tenaga profesional S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S3. Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis W7. Belum memiliki sertifikat ISO S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah 91
S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W1. Trend profitabilitas menurun S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W3. Kurangnya tenaga profesional S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah W7. Belum memiliki sertifikat ISO S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan 92
S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W1. Trend profitabilitas menurun S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W3. Kurangnya tenaga profesional S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S5. Investor yang lama masih percaya pada perusahaan W7. Belum memiliki sertifikat ISO S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup 93
W1. Trend profitabilitas menurun S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W3. Kurangnya tenaga profesional S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan S6. Masih memiliki modal oprasional yang cukup W7. Belum memiliki sertifikat ISO W1. Trend profitabilitas menurun W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W1. Trend profitabilitas menurun 94
W3. Kurangnya tenaga profesional W1. Trend profitabilitas menurun W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W1. Trend profitabilitas menurun W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W1. Trend profitabilitas menurun W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W1. Trend profitabilitas menurun W7. Belum memiliki sertifikat ISO W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W3. Kurangnya tenaga profesional W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 95
W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W2. Peralatan yang dimiliki kurang modern W7. Belum memiliki sertifikat ISO W3. Kurangnya tenaga profesional W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W3. Kurangnya tenaga profesional W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W3. Kurangnya tenaga profesional W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W3. Kurangnya tenaga profesional W7. Belum memiliki sertifikat ISO W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W4. Kuantitas loyalitas konsumen menurun 96
W7. Belum memiliki sertifikat ISO W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W5. Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W7. Belum memiliki sertifikat ISO W6. Tidak ada rekanan ke pemerintahan W7. Belum memiliki sertifikat ISO Keterangan Tabel : W= Weakness/kelemahan, S=Strength/kekuatan Kuisioner Pembobotan Faktor Eksternal O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O3. Infrastruktur negara semakin berkembang O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O4. Trasmigrasi ke kota besar 97
O1. Pendapatan perkapita terus meningkat O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T1. Pesaing yang semakin kompeten O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O1. Pendapatan perkapita terus meningkat T5. Harga perawatan mesin yang mahal O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O3. Infrastruktur negara semakin berkembang 98
O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O4. Trasmigrasi ke kota besar O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T1. Pesaing yang semakin kompeten O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 99
T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) T5. Harga perawatan mesin yang mahal O3. Infrastruktur negara semakin berkembang O4. Trasmigrasi ke kota besar O3. Infrastruktur negara semakin berkembang O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T1. Pesaing yang semakin kompeten O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O3. Infrastruktur negara semakin berkembang 100
T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O3. Infrastruktur negara semakin berkembang T5. Harga perawatan mesin yang mahal O4. Trasmigrasi ke kota besar O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti O4. Trasmigrasi ke kota besar T1. Pesaing yang semakin kompeten O4. Trasmigrasi ke kota besar T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O4. Trasmigrasi ke kota besar T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O4. Trasmigrasi ke kota besar T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O4. Trasmigrasi ke kota besar T5. Harga perawatan mesin yang mahal 101
O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T1. Pesaing yang semakin kompeten O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat O5. Akan adanya ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 nanti T5. Harga perawatan mesin yang mahal T1. Pesaing yang semakin kompeten T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di 102
Indonesia T1. Pesaing yang semakin kompeten T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T1. Pesaing yang semakin kompeten T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T1. Pesaing yang semakin kompeten T5. Harga perawatan mesin yang mahal T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T2. Inflasi ekonomi mencapai 5,31% pada tahun 2013 di Indonesia T5. Harga perawatan mesin yang mahal T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor 103
T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T3. Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T5. Harga perawatan mesin yang mahal T4. Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T5. Harga perawatan mesin yang mahal Keterangan Tabel : O= Opportunities/peluang, T= Threat/ancaman 104
LAMPIRAN 3 WAWANCARA KUISIONER RATING IFE dan EFE Berikan peringkat dengan tanda (X) pada masing-masing variabel dibawah ini berdasarkan tingkat kepentingannya Faktor internal PT Indo Jaya Sukses Makmur Peringkat 1 2 3 4 S1 Pembangunannya mencakup seluruh wilayah Indonesia S2 Eksistensi perusahaan cukup lama S3 Memiliki kantor pemasaran di tempat yang strategis S4 Harga proyek yang ditawarkan lebih murah S5 Investor lama masih percaya pada perusahaan S6 Masih memiliki modal operasional yang cukup 105
W1 Trend profatibilitas menurun W2 Peralatan yang dimiliki kurang modern W3 Kurangnya tenaga profesional W4 Kuantitas loyalitas konsumen menurun W5 Manajemen perusahaan masih kekeluargaan W6 Tidak ada rekanan ke pemerintahan W7 Belom memiliki sertifikat ISO Keterangan 4 = Kekuatan Besar 3 = Kekuatan Kecil 2 = Kelemahan Kecil 1 = Kelemahan Besar 4,3 hanya untuk kekuatan 1,2 hanya untuk kelemahan Faktor Eksternal PT Indo Jaya Sukses Makmur Peringkat 1 2 3 4 O1 Pendapatan perkapita meningkat O2 Kebijakan Masterplan pemerintah 106
O3 Infrastruktur negara semakin berkembang O4 Transmigrasi ke kota besar O5 Akan adanya ACFTA tahun 2015 T1 Pesaing semakin kompeten T2 Inflasi ekonomi di Indonesia T3 Banyak new comer (pesaing baru) di bidang kontraktor T4 Masalah sengketa tanah dengan masyarakat T5 Harga perawatan mesin mahal Keterangan 4 = peluang besar 3 = peluang kecil 2 = ancaman kecil 1 = ancaman besar 4,3 hanya untuk peluang 1,2 hanya untuk ancaman 107
Pengolahaan data IFE menggunakan 123ahp: 108
Pengolahaan data EFE menggunakan 123ahp: 109
LAMPIRAN 4 WAWANCARA KUISIONER PEMBOBOTAN CPM Kuesioner ini bertujuan sebagai landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara faktor-faktor. Dengan membandingkan dua alternatif dari faktor-faktor yang telah ditentukan, pilihlah salah satu dari alternatif yang ada. Adapun bobot yang dapat diberikan adalah: 1= Sama penting 2= Lebih penting 3= Sangat penting 4= Jauh lebih penting Faktor Pembanding Mana Yang Berpengaruh Bobot CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP2. Tenaga ahli profesional CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP3. Modal perusahaan CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP4. Cakupan wilayah pembangunan 110
CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP5. Alat-alat yang dimiliki CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP6. Sistem kerjasama CP1. Harga proyek yang ditawarkan CP7. Waktu penyelesaian proyek CP2. Tenaga ahli profesional CP3. Modal perusahaan CP2. Tenaga ahli profesional CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP2. Tenaga ahli profesional CP5. Alat-alat yang dimiliki CP2. Tenaga ahli profesional CP6. Sistem kerjasama CP2. Tenaga ahli profesional CP7. Waktu penyelesaian proyek 111
CP3. Modal perusahaan CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP3. Modal perusahaan CP5. Alat-alat yang dimiliki CP3. Modal perusahaan CP6. Sistem kerjasama CP3. Modal perusahaan CP7. Waktu penyelesaian proyek CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP5. Alat-alat yang dimiliki CP4. Cakupan wilayah pembangunan CP6. Sistem kerjasama CP4. Modal perusahaan CP7. Waktu penyelesaian proyek CP5. Alat-alat yang dimiliki CP6. Sistem kerjasama 112
CP5. Alat-alat yang dimiliki CP7. Waktu penyelesaian proyek CP6. Sistem kerjasama CP7. Waktu penyelesaian proyek 113
Pengolahaan data CPM menggunakan 123ahp: 114