BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan"

Transkripsi

1 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Sejarah PT. Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan oleh bank pembangunan daerah seluruh Indonesia dan diikuti oleh pemerintah tingkat 1 seluruh daerah sebagai sebuah perusahaan pemerintah (BUMN) yang menawarkan perlindungan asuransi atas semua resiko dan kehilangan, khususnya bagi gedung-gedung pemerintahan dan juga asset-aset milik pemerintah lainnya. Perusahaan ini adalah perusahaan asuransi berskala nasional, yang didirikan pada tanggal 2 Desember 1989 dibawah badan hukum Raharti Sudjardjati, SH, dan dengan persetujuan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia (berdasarkan keputusan pemerintah No. KEP.192/KM.B/1990, dd. 14 Maret 1990). Pertama kali berdiri perusahaan ini dimiliki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD), lalu pada tahun 1996 sebuah keputusan penting dibuat oleh Menteri Dalam Negeri yang bertujuan untuk memperluas kepemilikan perusahaan asuransi ini, dengan mengikutsertakan 33 instansi pemerintahan daerah (propinsi), yang karenanya telah membuat profil perusahaan menjadi lebih kuat khususnya dalam hal partisipasi Askrida dalam mengembangkan industri asuransi di Indonesia.

2 Profil PT. Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Bangun Askrida adalah suatu badan usaha milik negara (BUMN) yang menawarkan perlindungan asuransi atas semua resiko dan kehilangan, khususnya bagi gedung-gedung pemerintahan dan juga asset-aset milik pemerintah lainnya.moto yang dimiliki oleh Askrida adalah Mitra Dalam Usaha Pelindung Dalam Duka dengan menawarkan solusi dalam bentuk perlindungan asuransi yang lengkap dan cerdas.pemegang saham utama PT. Asuransi Bangun Askrida adalah Bank Pembangunan Daerah danbumd,dengan begitu Askrida memfokuskan pelayanannya kepada kepentingan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pada saat ini perusahaan telah berkembang dengan memiliki 317 karyawan, 15 kantor cabang di seluruh Indonesia, 4 kantor perwakilan, 8 kantor pemasaran Produk-produk meliputi Asuransi Kebakaran, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Rekayasa, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Penyimpanan Uang, Asuransi Pengangkutan Barang, Asuransi Surat- Surat Penjaminan dan Asuransi Kerugian lainnnya. Dari tahun ke tahun Askrida telah menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan keuntungan yang terus meningkat, yang dalam waktu dekat bertujuan untuk bisa mencapai target premi bruto hingga 1 triliun. Pada tahun 2011 PT. Asuransi Bangun Askrida menempati peringkat ke 23 perusahaan asuransi umum dalam kategori perusahaan asuransi umum berpremi bruto 200 milliar ke atas, dengan premi bruto RP. 351,730 juta.

3 Visi dan Misi PT. Asuransi Bangun Askrida Visi PT. Asuransi Bangun Askrida: Menjadi salah satu dari 10 besar perusahaan asuransi nasional yang dikelola secara profesional dan mempunyai anak perusahaan yang saling menunjang satu sama lain Misi PT. Asuransi Bangun Askrida: Memajukan dan mengembangkan Askrida agar dapat memberikan manfaat kepada Bank Pembangunan Daerah dan Pemerintah Provinsi selaku Shareholder. Mendorong tumbuhnya kesadaran berasuransi, khususnya dilingkungan Pemerintah Daerah (PEMDA), dan berusaha menjamin kepentingankepentingan PEMDA dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta masyarakat pada umumnya. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya kepada semua relasi.

4 Struktur Organisasi PT Asuransi Bangun Askrida RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DEWAN KOMISARIS DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA DIREKTUR PEMASARAN DIREKTUR TEKNIK DIREKTUR KEUANGAN DIVISI PEMASARAN DIVISI UNDERWRITING & REASURANSI DIVISI KEUANGAN DIVISI UMUM & SDM DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS DIVISI REASURANSI DIVISI AKUNTANSI DIVISI PENGAWAS DIVISI KLAIM DIVISI TEKNOLOGI DIVISI BONDING STAF AHLI SEKERTARIS PERUSAHAAN KANTOR OPERASIONAL KANTOR CABANG KANTOR PERWAKILAN UNIT DEWAN PENGAWASAN SYARIAH Sumber: PT. Asuransi Bangun Askrida Gambar 4.1 Struktur organisasi PT. Asuransi Bangun Askrida

5 Analisi Kompetitif Model Kekuatan Porter pada PT. Asuransi Bangun Askrida Menurut Porter ada 5 hal dasar yang menentukan dalam persaingan antar perusahaan, yaitu persaingan di antara perusahaan sejenis, produk subtitusi, daya tawar pemasok, daya tawar konsumen, dan ancaman masuknya pendatang baru. Berikut ini adalah gambaran singkat tentang model lima kekuatan porter pada PT. Asuransi Bangun Askrida. Produk Subtitusi Tabungan Perbankan Daya Tawar Pemasok Bank (pemerintah dan swasta) Kontraktor Rumah sakit Bengkel Perusahaan yang bersaing Zurich Insurance Indonesia Asuransi Dayin Mitra Kekuatan tawar menawar konsumen Individu Perusahaan/Mitra Kerja Potensi Masuknya Pesaing Baru Sangat Besar (berdasarkan meningkatnya pendapatan premi perusahaan asuransi umum, dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia). Sumber: hasil penelitian Gambar 4.2 Model Lima Kekuatan Porter pada PT. Askrida

6 57 Perusahaan yang bersaing Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga. Saat ini di Indonesia beroperasi empat perusahaan reasuransi, 44 perusahaan asuransi jiwa, 83 perusahaan asuransi umum, lima perusahaan asuransi jaminan sosial, sehingga secara keseluruhan ada 136 perusahaan asuransi dan reasuransi. Pesaing utama PT. Asuransi Bangun Askrida berdasarkan peringkat perusahaan asuransi umum berpremi bruto 200 miliar ke atas tahun 2011 dimana PT. Asuransi Bangun Askrida berada di peringkat 23 sedangkan PT Asuransi Dayin Mitra berada di peringkat 24, dan PT. Zurich Insurance Indonesia berada di peringkat 22. Potensi masuknya pesaing baru Berdasakan pangsa pasar asuransi Indonesia yang masih luas dengan perbandingan PDB hanya 1% saja yang dibandingkan Singapore dibagian asuransi bisa menyumbangkan 5% dari PDB. maka Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar yang bagus dan menggiurkan dalam 5 tahun kedepan untuk merupakan suatu data yang sangat menarik untuk investasi membangun perusahaan asuransi baru di indonesia maupun dari investor asing atau investor local untuk mencoba mencari keuntungan dalam bidang asuransi.

7 58 Produk subtitusi Produk subtitusi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, diferensiasi produk, dan faktor lainnya. Misalnya seperti Ketatnya persaingan bank yang menawarkan berbagai macam produk seperti deposito dengan bunga tinggi. Produk bank yang menawarkan bunga tinggi dengan menabung dibank bisa mendapatkan cover asuransi. Daya tawar pemasok Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. hal ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier. supplier dari perusahaan asuransi lebih bekerja sama dengan bank. Jika jumlah bank lebih banyak, perusahaan memiliki lebih banyak alternative dalam memilih bank, suku bunga tinggi, biaya rendah dan service yang lebih bagus. Pemasok lainnya adalah kontraktor, rumah sakit dan bengkel yang melayani jasa sesuai produk asuransi yang ada, Produk-produk utama PT. Asuransi Bangun Askrida meliputi Asuransi Kebakaran, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Rekayasa, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Penyimpanan Uang, Asuransi Pengangkutan Barang, Asuransi Surat-Surat Penjaminan dan Asuransi Kerugian lainnya. Kekuatan tawar menawar konsumen

8 59 Hal ini dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya. PT. Asuransi bangun Askrida menawarkan produk-produk yang dapat dibeli oleh individu dan perusahaan atau mitra kerja sesuai dengan kebutuhannya. 4.2 Tahap Masukan (input) Matriks EFE PT. Asuransi Bangun Askrida Peluang eksternal PT. Asuransi Bangun Askrida Tabel 4.1 peluang eksternal PT. Asuransi Bangun Askrida No O1 O2 O3 O4 O5 Peluang eksternal PT. Asuransi Bangun Askrida Kepedulian Masyarakat Yang Tinggi Akan Kesejahteraan Hidup di Masa Yang Akan Datang Meningkatnya Pengguna Kendaraan Bermotor Berkembangnya Pemukiman Penduduk Tingginya Tingkat Kriminalitas Sehingga Masyarakat Memerlukan Perlindungan Banyak Masyarakat Indonesia Yang Belum Mengenal Asuransi Sumber: PT. Asuransi Bangun Askrida Keterangan tabel: O = Opportunity/peluang O1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang untuk mengantisipasi bencana atau musibah yang tidak dapat diprediksi.

9 60 O2. Berdasarkan data badan pusat statistik, jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2010 meningkat sebanyak unit dari tahun sebenarnya (2009). O3. Berdasarkan data badan pusat statistik, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 meningkat sebanyak jiwa dari tahun O4. Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Sutarman dalam laporan akhir tahun 2010 menyebutkan bahwa peristiwa kriminal sepanjang 2010 secara kuantitas menurun 3,56% namun secara kualitas meningkat. O5. Menurut data salah satu lembaga riset di bidang asuransi (LIMRA) pada akhir tahun 2010 menunjukan bahwa hanya 3% dari total penduduk indonesia yang memegang polis asuransi. Ancaman eksternal PT. Asuransi Bangun Askrida Tabel 4.2 Ancaman eksternal PT. Asuransi Bangun Askrida No T1 T2 T3 T4 T5 Ancaman eksternal PT. Asuransi Bangun Askrida Masuknya Perusahaan Asing Sejenis Menurunnya Biaya Asuransi Banyaknya Produk Yang Sejenis Yang Menawarkan Banyak Keunggulan Pesaing Memiliki Teknologi Yang Lebih Canggih Kemunculan Produk Pengganti Sumber: PT. Asuransi Bangun Askrida Keterangan tabel: T = Threat/ancaman T1. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi daya tarik bagi industri asuransi. Tidak heran jika banyak perusahaan asing bermain di sektor ini apalagi peraturan pemerintah memberikan kelonggaran 80% saham asing di perusahaan asuransi indonesia. T2. Dengan banyaknya perusahaan asuransi, maka perusahaan-perusahaan tersebut berlomba-lomba menurunkan biaya asuransi.

10 61 T3. Menurut Wikipedia.Org jumlah perusahaan asuransi di Indonesia ada 90. Setiap perusahaan memiliki produk yang hampir sama dengan keunggulan masing-masing. T4. Pesaing dapat melakukan komunikasi dengan pelanggan secara online contohnya Zurich Insurance Indonesia. T5. Contoh produk pengganti asuransi seperti broker asuransi, asuransi syariah, dan tabungan perbankan. Berdasarkan identifikasi variabel-variabel eksternal PT. Asuransi Bangun Askrida diatas pemberian rating dilakukan oleh pihak perusahaan, dan bobot berdasarkan pada peluang dan ancaman relatif perusahaan, maka tabel EFE dapat terbentuk sebagai berikut. Tabel 4.3 matriks EFE NO Faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat Peluang 1 Kepedulian Masyarakat Yang Tinggi Akan Kesejahteraan Hidup di Masa Yang Akan Datang 2 Meningkatnya Pengguna Kendaraan Bermotor Nilai Tertimbang Berkembangnya Pemukiman Penduduk Tingginya Tingkat Kriminalitas Sehingga Masyarakat Memerlukan Perlindungan 5 Banyak Masyarakat Indonesia Yang Belum Mengenal Asuransi Ancaman 1 Masuknya Perusahaan Asing Sejenis Menurunnya Biaya Asuransi Banyaknya Produk Yang Sejenis Yang Menawarkan Banyak Keunggulan

11 62 4 Pesaing Memiliki Teknologi Yang Lebih Canggih 5 Kemunculan Produk Pengganti Total Sumber: Hasil pengolahan data Dari tabel matriks EFE diatas diperoleh total skor bobot untuk PT. Asuransi Bangun Askrida adalah skor ini mengindikasikan bahwa respon PT. Asuransi Bangun Askrida terhadap peluang dan ancaman yang ada di bisnis asuransi berada di atas rata-rata atau baik. PT. Asuransi Bangun Askrida sudah dapat memanfaatkan peluang secara efektif dan mampu meminimalkan ancaman yang ada Matriks IFE PT. Asuransi Bangun Askrida Kekuatan internal PT. Asuransi Bangun Askrida Tabel 4.4 kekuatan internal PT. Asuransi Bangun Askrida No Kekuatan Internal PT. Asuransi Bangun Askrida S1 S2 S3 S4 S5 Keuangan Perusahaan Yang Sehat Produk Asuransi Yang Beragam Laba Bersih Yang Meningkat Setiap Tahunnya Proses Klaim Asuransi Yang Cepat Tingkat Turnover Karyawan Yang Kecil Sumber: PT. Asuransi Bangun Askrida Keterangan tabel: S = Strength/kekuatan

12 63 S1. Keuangan perusahaan asuransi di Indonesia didasarkan oleh RBC (Risk Bank Capital). RBC yang ditetapkan oleh pemerintaah sebesar 120%. Sedangkan RBC PT. Asuransi Bangun Askrida ebesar 537% S2. PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki 13 produk asuransi S3. Laba bersih PT. Asuransi Bangun Askrida menunjukan pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun terutama pertumbuhan laba bersih selama 5 tahun terakhir, yakni dari tahun 2006 sampai 2010 rata-rata sebesar 35% S4. Salah satu keunggulan PT. Asuransi Bangun Askrida dari para kompetitornya adalah proses klaim yang cepat. Selama ini belum ada pelanggan yang mengeluh proses klaim. S5. Dalam satu tahun terakhir kurang dari 3 karyawan yang mengundurkan diri. Kelemahan internal PT. Asuransi Bangun Askrida Tabel 4.5 Kelemahan internal PT. Asuransi Bangun Askrida No Kelemahan Internal PT. Asuransi Bangun Askrida W1 W2 W3 W4 W5 Pemasaran Yang Kurang Intensif Sumber: PT. Asuransi Bangun Askrida Masyarakat Belum Banyak Yang Mengenal Askrida Belum Banyaknya Kantor Cabang Sistem Operasional Yang Belum Modern Perusahaan Masih Bergantung Pada Pemerintah Keterangan tabel: W = Weakness/kelemahan W1. PT. Asuransi Bangun Askrida tidak memasang iklan di media cetak maupun elektronik W2. Karena kurangnya pemasaran sehingga belum banyak masyarakat yang mengenal PT. Asuransi Bangun Askrida W3. Per tanggal 30 Desember 2010 PT. Asuransi Bangun Askrida hanya memiliki 30 kantor cabang di setiap ibukota provinsi dan belum menyebar ke seluruh pelosok daerah.

13 64 W4. PT. Asuransi Bangun Askrida belum memiliki fasilitas penjualan secara online. W5. Pemegang saham PT. Asuransi Bangun Askrida adalah pemerintah provinsi dan Bank Pembangunan Daerah. Berdasarkan identifikasi variabel-variabel internal PT. Asuransi Bangun Askrida diatas pemberian rating dilakukan oleh pihak perusahaan, dan bobot berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan, maka tabel IFE dapat terbentuk sebagai berikut. Sumber data: pengolahaan data Tabel 4.6 matriks IFE NO Faktor Internal Kunci Bobot Kekuatan Peringka t 1 Keuangan Perusahaan Yang Sehat Produk Asuransi Yang Beragam Laba Bersih Yang Meningkat Setiap Tahunnya 4 Proses Klaim Asuransi Yang Cepat Tingkat Turnover Karyawan Yang Kecil Kelemahan 1 Pemasaran Yang Kurang Intensif Masyarakat Belum Banyak Yang Mengenal Askrida 3 Belum Banyaknya Kantor Cabang Nilai Tertimbang Sistem Operasional Yang Belum Modern Perusahaan Masih Bergantung Pada Pemerintah Total

14 65 Dari tabel matriks di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai faktor internal untuk PT. Asuransi Bangun Askrida adalah skor ini mengindikasikan bahwa PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki posisi internal yang kuat atau diatas rata-rata, karena nilai yang diperolah mencapai diatas ratarata, yaitu Matriks CPM Tabel 4.7 Matriks CPM Faktor penentu keberhasilan bobot Asuransi Bangun Zurich Insurance Asuransi Dayin Mitra Askrida Indonesia peringkat nilai peringkat nilai peringkat nilai Inovasi produk Kegiatan promosi Kualitas pelayanan Sistem distribusi Kinerja karyawan Manajemen yang handal Riset pasar Kesehatan keuangan Kecepatan proses klaim Loyalitas pelanggan TOTAL Sumber: hasil penelitian Dari tabel matriks CPM diatas menunjukkan bahwa dua pesaing utama PT. Asuransi Bangun Askrida adalah PT. Zurich Insurance Indonesia. Pesaing utama ini berdasarkan peringkat perusahaan asuransi umum berpremi bruto 200

15 66 miliar ke atas tahun 2011 dimana PT. Asuransi Bangun Askrida berada di peringkat 23 sedangkan PT Asuransi Dayin Mitra berada di peringkat 24, dan PT. Zurich Insurance Indonesia berada di peringkat 22. Total skor bobot PT. Asuransi Bangun Askrida adalah , PT. Zurich Insurance Indonesia adalah , dan PT. Asuransi Dayin Mitra adalah skor ini mengindikasikan bahwa PT. Asuransi Bangun Askrida adalah perusahaan yang terkuat dibandingkan dua pesaing utamanya. PT. Asuransi Bangun Askrida mampu bersaing dengan kedua perusahaan sejenis tersebut. Oleh karena itu PT. Asuransi Bangun Askrida diharapkan bisa mempertahankan keunggulannya..4.3 Tahap Pencocokan (matching stage) Matriks SWOT Peluang (Opportunity) 1. Kepedulian masyarakat yang tinggi akan kesejahteraan hidup di masa yang akan datang. 2. Meningkatnya pengguna Tabel 4.8 Matriks SWOT Kekuatan (Strength) 1. Keuangan yang sehat. 2. Produk asuransi yang beragam. 3. Laba bersih yang meningkat setiap tahunnya. 4. Proses klaim asuransi yang cepat. 5. Tingkat turnover karyawan yang kecil. Strategi SO 1. Mencari pangsa pasar baru dengan menawarkan beragam produk asuransi untuk melindungi segala kebutuhan hidup masyarakat Kelemahan (Weakness) 1. Pemasaran yang kurang intensif. 2. Masyarakat banyak yang belum mengenal askrida. 3. Belum banyaknya kantor cabang. 4. Sistem operasional yang belum modern. 5. Perusahaan masih bergantung pada pemerintah. Strategi WO 1. Melakukan pemasaran yang lebih intensif dengan cara meningkatkan promosi. (W1, W3, O1, O2, O3, O4) (Pentrasi Pasar)

16 67 kendaraan bermotor. 3. Berkembangnya pemukiman penduduk. 4. Tingginya tingkat kriminalitas sehingga masyarkat memerlukan perlindungan. 5. Banyak masyarakat indonesia yang belum mengenal asuransi Ancaman(Threat) 1. Masuknya perusahaan asing sejenis. 2. Menurunnya biaya asuransi. 3. Banyaknya produk sejenis yang menawarkan banyak keunggulan. 4. Pesaing memiliki tehnologi yang lebih canggih. 5. Kemunculan produkpengganti. (S2, S4, S5, 01, O2, O3, O3) (Pengembangan Pasar) Strategi ST 1. Terus menginovasi produk baru dan memberikan pelayanan yang berkualitas. (S1, S2, S3, S4, T1, T3, T5) (Pengembangan Produk) Strategi WT 1. Meningkatkan promosi agar nama askrida banyak dikenal masyarakat agar mampu bersaing. (W1, W2, T1, T3) (Pentrasi Pasar) 2. Meningkatkan Tehnologi dan membuat sistem penjualan secara online. Sumber: hasil pengolahan data (W4, T4) (Pengembangan Pasar) Terdapat tiga strategi alternatif dalam Matriks SWOT di atas, antara lain: 1. Pengembangan produk Yaitu dengan cara meningkatkan kualitas barang dan jasa. Seperti terus melakukan inovasi untuk produk baru dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi guna memenuhi kebutuhan konsumen serta menjaga

17 68 loyalitas konsumen, dan mengantasipasi munculnya produk-produk baru dari pesaing. 2. Pentrasi Pasar Yaitu strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produkproduk promosi secara ekstensif, atau pelipatgandaan upaya-upaya pemasaran agar masyarakat banyak yang mengenal PT. Asuransi Bangun Askrida. 3. Pengembangan Pasar Yaitu pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayahwilayah geografis baru. Meliputi mencari pangsa pasar baru dan meningatkan saluran distribusi dengan memperbaiki kualitas teknologi untuk membuat sistem penjualan secara online Matriks IE (Internal External matrix) Matriks IE bertujuan untuk mendapatkan suatu strategi bisnis dengan mengacu pada total skor bobot faktor eksternal (EFE) dan faktor internal (IFE) PT. Asuransi Bangun Askrida. Dari matriks EFE diperoleh total nilai skor bobot dan matriks IFE

18 69 IFE Kuat Sedang lemah Tinggi I II III 3.0 Sedang EFE IV V PT.Asuransi Bangun Askrida (EFE , IFE ) IV Rendah VII VIII XI 1.0 Sumber: hasil penelitian Gambar 4.3 matriks IE PT. Asuransi Bangun Askrida Berdasarkan hasil dari matriks EFE dan matriks IFE dapat diketahui bahwa nilai EFE sebesar dan nilai IFE sebesar Dengan nilai tersebut menunjukkan bahwa PT. Asuransi Bangun Askrida berada di sel V dalam matriks IE, yaitu dalam kondisi hold and maintain. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan penetrasi pasar dan pengembangan produk.

19 Matriks strategi besar (Grand strategy matrix) PERTUMBUHAN PASAR YANG CEPAT Kuadran II Kuadran I PT. Asuransi Bangun Askrida Posisi Kompetitif Yang lemah posisi kompetitif yang kuat Kuadran III Kuadran IV Sumber: Hasil penelitian PETUMBUHAN PASAR YANG LAMBAT Gambar 4.4 Matriks Strategi Besar Pada PT. Asuransi Bangun Askrida Menurut David (2009, pp ) metode grand strategy adalah salah satu metode analisa dalam manajemen strategic yang didasarkan kepada dimensi competitive position (weak and strong) dan market growth (rapid and slow). Untuk dimensi market growth apabila perusahaan memiliki posisi pertumbuhan pasar yang cepat maka perusahaan berada di posisi atas (kuadran 1 atau kuadran

20 71 2), apabila pertumbuhan pasarnya lambat perusahaan berada di posisi bawah (kuadran 3 atau kuadran 4). untuk dimensi competitive position, apabila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat maka posisi perusahaan berada di sebelah kanan (kuadran1 dan kuadran 4), apabila perusahaan memiliki posisis kompetitif yang lemah maka perusahaan berada pada posisi bagian kiri (kuadran 2 dan kuadran 3). Berdasarkan dari gambar 4.4 matriks strategi besar, PT. Asuransi Bangun Askrida berada pada kuadrant 1, yang mengidikasikan bahwa PT. Asuransi Bangun Askrida berapa pada posisi yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat di tahun 2011 yang tumbuh 9,9% dari tahun Pangsa pasar 2011 didominasi kendaraan bermotor sebesar 29,8%, diikuti properti 28,1%, kecelakaan & kesehatan 11,3%, pengangkutan 6,3%, aneka 5,8%, pesawat udara 3,5%, rekayasa 3,4%, energi off shore 2,7%, penjaminan 2,1%, tanggung gugat 2%, kredit 1,7%, dan energi on shore 0,5%. Dan Berdasarkan matriks CPM, PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki total skor bobot sebesar dengan hasil total skor bobot tersebut PT. Asuransi Bangun Askrida berada di posisi paling unggul dari pesaingnya dan menempati posisi kompetitif yang kuat memiliki posisi bersaing yang cukup kuat. Dari hasil Grand strategy matrixyang menempatkan PT. Asuransi Bangun Askrida berada pada kuadrant I, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan pada kuadrant ini adalah Pengembangan produk (product development), Pengembangan pasar(market development), Penetrasi pasar (market penetration), Integrasi ke belakang (backward penetration), Integrasi ke depan (forward penetration), Diversifikasi terkait (concentric diversification). (David, 2009)

21 Tahap Keputusan (decision stage) Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Berdasarkan analisis pada tahap pencocokan, yaitu matriks SWOT, matriks IE, dan matriks Strategi Besar diperoleh beberapa strategi alternatif antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar. Berikut tabel hasil strategi alternatif dari tahap pencocokan. Tabel 4.9 hasil strategi alternatif dari tahap pencocokan Strategi Alternatif Penetrasi pasar Pengembangan pasar Pengembangan produk Sumber: Hasil anilisis tahap pencocokan Tahap Pencocokan Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Strategi Besar Matriks SWOT, Matriks Strategi Besar Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Strategi Besar Berdasarkan Tabel 4.9 maka dapat dilihat bahwa strategi alternatif dalam tahap pencocokan adalah penetrasi pasar pengembangan produk, dan pengembangan pasar Oleh karena itu, kedua strategi alternatif ini akan dievaluasi dalam QSPM. Tabel 4.10 matriks QSPM PT. Asuransi Bangun Askrida Alternatif Strategi Penetrasi Pasar Pengembangan produk Pengembangan pasar Faktor-faktor utama bobot AS TAS AS TAS AS TAS Peluang (opportunities)

22 73 Kepedulian Masyarakat Yang Tinggi Akan Kesejahteraan Hidup di Masa Yang Akan Datang Meningkatnya Pengguna Kendaraan Bermotor Berkembangnya Pemukiman Penduduk Tingginya Tingkat Kriminalitas Sehingga Masyarakat Memerlukan Perlindungan Banyak Masyarakat Indonesia Yang Belum Mengenal Asuransi Ancaman (threats) Masuknya Perusahaan Asing Sejenis Menurunnya Biaya Asuransi Banyaknya Produk Yang Sejenis Yang Menawarkan Banyak Keunggulan Pesaing Memiliki Teknologi Yang Lebih Canggih Kemunculan Produk Pengganti Kekutan (strength) Keuangan Perusahaan Yang Sehat Produk Asuransi Yang Beragam Laba Bersih Yang Meningkat Setiap Tahunnya Proses Klaim Asuransi Yang Cepat Tingkat Turnover Karyawan Yang Kecil Kelemahan (weakness) Pemasaran Yang Kurang Intensif

23 74 Masyarakat Belum Banyak Yang Mengenal Askrida Belum Banyaknya Kantor Cabang Sistem Operasional Yang Belum Modern Perusahaan Masih Bergantung Pada - Pemerintah Total Sumber : Hasil Penelitian Dari matriks QSPM diatas, dapat dilihat bahwa total nilai daya tarik yang terbesar dimiliki strategi pengembangan pasar, yaitu Sedangkan total nilai daya tarik pentrasi pasar sebesar dan total nilai daya tarik pengembangan produk sebesar Angka ini mengindikasikan bahwa strategi pengembangan pasar memiliki daya tarik yang lebih besar untuk diterapkan di perusahaan. 4.5 Implikasi hasil penelitian Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM, yang merupakan tahap terakhir setelah tahap masukan dan tahap pencocokkan dalam kerangka penyusunan strategi yang komprehensif yakni tahap keputusan, diperoleh hasil bahwa strategi pengembangan pasar lebih cocok untuk digunakan pada PT. Asuransi Bangun Askrida. Strategi pengembangan pasar dapat dilakukan dengan upaya- upaya, antara lain:

24 75 1. Perusahaan dapat memperluas pasar ke wilayah-wilayah geografis yang baru di kota-kota atau daerah ke seluruh indonesia khususnya ke kota yang tingkat perekonomiannya sedang berkembang. 2. Menambah frekuensi riset pasar untuk mengetahui target pasar baru yang akan di ekspansi. 3. Meningkatkan saluran distribusi lainnya seperti membuat sistem layanan penjualan secara online dan menambahkan customer service agar calon pelanggan dapat berkomunikasi dengan perusahaan secara mudah di website PT. Asuransi Bangun Askrida.

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA Benny Bagus Piansyah Chartono BINUS University, Jl.Gardu no:12 Condet, jaktim. 08568217925. bennybagus@hotmail.com Sega Pramuda Noordeen BINUS

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Sinar Abadi Home Center. Sinar Abadi Home Centre berdiri di atas lahan seluas 5.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Sinar Abadi Home Center. Sinar Abadi Home Centre berdiri di atas lahan seluas 5. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah dan Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Sinar Abadi Home Center Sinar Abadi Home Centre berdiri di atas lahan seluas 5.000 m2 dan luas area penjualan sebesar 2,500

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah perusahaan ini berawal dari PT. Polymetal Industry yang berdiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah perusahaan ini berawal dari PT. Polymetal Industry yang berdiri 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Indovickers Furnitama Sejarah perusahaan ini berawal dari PT. Polymetal Industry yang berdiri pada tahun 1972. PT. Polymetal merupakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA 100.2 FM AMIRAH RADIO Fadly Syaputra Nainggolan 1000843412 Indra Hendriyadi 1000889350 Hartiwi Prabowo, SE., MM. D2200 PT.Amirah Radio Jalan Hos Cokro Aminoto Blok D 2-3 CBD

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Tunas Arfanal Motor PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun 1998. Pada saat itu perusahaan masih berdiri sendiri dan belum bekerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

Inovasi teknologi yang bagus( contoh : penggunaan injeksi )

Inovasi teknologi yang bagus( contoh : penggunaan injeksi ) B. THE INPUT STAGE Pada tahan input data, kita mengenal menggunkan SWOT untuk membantu analisa dalam perusahaan Honda yang akan kami teliti, sedangkan dalam tahap ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu faktor

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang LPG (Liquid Petrolium Gas) adalah salah satu komoditas sektor migas yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Abstrak Sarwinda Pamareta * Muhammadiyah University of Metro, Metro City 34111, Indonesia Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan merupakan hal yang aneh dan mungkin menjadi kebutuhan primer yang wajib dipikirkan untuk keuangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

METODE PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN ASURANSI UNTUK PENCAPAIAN TARGET PERUSAHAAN

METODE PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN ASURANSI UNTUK PENCAPAIAN TARGET PERUSAHAAN METODE PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN ASURANSI UNTUK PENCAPAIAN TARGET PERUSAHAAN ABSTRACT Ranny Dwi Anggraini 1) 1 Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti rannydwianggraini@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Posisi bank bjb syariah pada industri perbankan syariah adalah bank swasta yang berada di pertengahan bank umum syariah lainnya. Mengacu kepada total aset secara

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci