LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Kecamatan Arcamanik. LAKIP Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun

KECAMATAN BANDUNG WETAN

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

User [Pick the date]

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

1.1 Gambaran Umum Kecamatan Cibeunying Kidul

Kecamatan Cicendo IKHTISAR EKSEKUTIF

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

Kecamatan Cicendo IKHTISAR EKSEKUTIF

Kecamatan Cinambo Kota Bandung

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

LKIP [Laporan Kinerja Instansi Pemerintah] 2014

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Arcamanik Tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kecamatan Regol Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kecamatan Sukajadi IKHTISAR EKSEKUTIF

RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

LKIP [Laporan Kinerja Instansi Pemerintah] 2015

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Bandung, 5 Desember Camat Rancasari, Hj. AI SUTRIANSIH, S.Sos, M.Pd. NIP

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Laporan Kinerja Pemerintahan [LKIP] Pemerintah Kota Bandung Kecamatan Cidadap Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB III HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2014 DAN TRIWULAN 1 TAHUN 2015

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KECAMATAN ANDIR PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kinerja Tahunan Kecamatan Rancasari Pemerintah Kota Bandung Tahun

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV RENCANA KINERJA TAHUN 2016

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LKIP(2014( KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2014

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1 PENDAHULUAN LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) KECAMATAN BANDUNG KIDUL TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKIP 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

KECAMATAN BANDUNG WETAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil LKIP Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap

IKHTISAR EKSEKUTIF. Kecamatan Lengkong

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 i

IKHTISAR EKSEKUTIF. Kecamatan Lengkong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, 2015 Kepala Dinas Kependudukan dan 0Pencatatan Sipil Kota Bandung,

R E N C A N A K E R J A K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N T A H U N

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Dinas Pemakaman dan Pertamanan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KECAMATAN PANYILEUKAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 telah dapat disusun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini disusun sebagai implementasi dari TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. KATA PENGANTAR Berpedoman pada ketentuan-ketentuan tersebut di atas, dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pada akhir tahun anggaran, Panyileukan Kota Bandung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) terdiri dari empat bagian yaitu pendahuluan, perencanaan kinerja, akuntabilitas kinerja dan penutup dengan dilengkapi oleh Format Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Format Perjanjian Kinerja (PK). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini merupakan gambaran bagaimana Panyileukan melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai Visi, Misi, dan Tujuan Instansi serta dalam mendukung dan mewujudkan Visi dan Misi Kota Bandung. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini pun memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai segala kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dan memberikan persentase tingkat pencapaian kinerja kecamatan secara keseluruhan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja Panyileukan dalam melaksanakan tupoksi dan kewenangannya, agar dalam pelaksanaan kegiatan di tahun-tahun berikutnya dapat lebih baik lagi. Demikian, semoga dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini dapat memberikan penjelasan yang memadai serta dapat lebih meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Panyileukan Kota Bandung. Amin. Bandung, Februari 2015 Camat Panyileukan Dra. Hj. UUM SUMIATI, M.Si Pembina Tk.I NIP. 19691022 198803 2 001 2 3

003 I KATA PENGANTAR 005 I DAFTAR ISI 008 I DAFTAR TABEL 012 I DAFTAR GRAFIK BAB 1 PENDAHULUAN 014 I 1.1. Latar Belakang 016 I 1.2. Gambaran Umum Panyileukan 016 I 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi 018 I 1.2. Isu Strategis 019 I 1.2. Landasan Hukum DAFTAR ISI 020 I 1.2. Sistematika BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 023 I 2.1. Perencanaan Strategis 023 I 2.1.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 026 I 2.1.2. Indikator Kinerja Utama 027 I 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 4 5

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 031 I 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja 032 I 3.2. Capaian Indikator Utama 033 I 3.3. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis 068 I 3.4. Akuntabilitas Keuangan BAB 4 PENUTUP DAFTAR ISI 6 7

025 I Tabel 2.1.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja sebelum review dan setelah review Panyileukan Kota Bandung 026 I Tabel 2.1.2 Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria Indikator Hasil Review Panyileukan Kota Bandung 028 I Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Perubahan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 038 I Tabel 3.3.8 Data Jumlah Pengaduan Administratif Panyileukan Tahun 2015 039 I Tabel 3.3.9 Rekapitulasi Bulanan Jumlah Pengaduan Administratif Panyileukan Tahun 2015 042 I Tabel 3.3.10 Data Jumlah Pengaduan 043 I Tabel 3.3.11 Data Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 044 I Tabel 3.3.12 Data Perbandingan Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan DAFTAR TABEL 032 I Tabel 3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 034 I Tabel 3.3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 034 I Tabel 3.3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 034 I Tabel 3.3.3 Pencapaian Target Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 035 I Tabel 3.3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 036 I Tabel 3.3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan 036 I Tabel 3.3.6 Nilai Unsur Pelayanan (Indeks Pelayanan) Panyileukan Tahun 2015 dan Tahun 2014 037 I Tabel 3.3.7 Data Perbandingan Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Instansi lain ( lain) masyarakat Versi OMBUDSMAN RI dengan Instansi lain ( lain) 046 I Tabel 3.3.13 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas 048 I Tabel 3.3.14 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan 048 I Tabel 3.3.15 Data Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu Panyileukan Tahun 2015 050 I Tabel 3.3.16 Data Perbandingan Pelayanan KTP dan KK Tepat Waktu dengan Instansi lain ( lain) 051 I Tabel 3.3.17 Data Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu Panyileukan Tahun 2015 052 I Tabel 3.3.18 Data Perbandingan Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu dengan Instansi lain ( lain) 052 I Tabel 3.3.19 Data Persentase Kelurahan Dengan Kriteria Tahun 2015 8 9

053 I Tabel 3.3.20 Data Perbandingan Kelurahan Kriteria dengan Instansi lain ( lain) 054 I Tabel 3.3.21 Data Persentase RW Juara Tahun 2015 055 I Tabel 3.3.22 Data Perbandingan Persentase RW Juara dengan Instansi lain ( lain) 056 I Tabel 3.3.23 Data Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif Tahun 2015 057 I Tabel 3.3.24 Data Perbandingan Persentase Lembaga 065 I Tabel 3.3.32 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Panyileukan Tahun 2014 065 I Tabel 3.3.33 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Panyileukan Tahun 2013 066 I Tabel 3.3.34 Data Perbandingan Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan Instansi lain ( lain) 067 I Tabel 3.3.35 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi DAFTAR TABEL Kemasyarakatan Aktif dengan Instansi lain ( lain) 058 I Tabel 3.3.25 Data Rasio Anggota LINMAS Aktif Panyileukan 2014 059 I Tabel 3.3.26 Data Perbandingan Rasio Anggota LINMAS dengan Instansi lain ( lain) 061 I Tabel 3.3.27Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan 062 I Tabel 3.3.28 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi 063 I Tabel 3.3.29 Data Nilai Evaluasi AKIP Panyileukan 2014-2013 064 I Tabel 3.3.30 Data Perbandingan Nilai Evaluasi AKIP dengan Instansi lain ( lain) 065 I Tabel 3.3.31 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Panyileukan Tahun 2015 068 I Tabel 3.4.1 Pagu, Realisasi Anggaran dan Efisiensi Anggaran terhadap Capaian Sasaran Panyileukan Kota Bandung 069 I Tabel 3.4.2 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 069 I Tabel 3.4.3 Penyerapan Anggaran pada setiap Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 10 11

033 I Grafik 3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 036 I Grafik 3.3.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan Panyileukan tahun 2015 dan 2014 049 I Grafik 3.3.2 Perbandingan Persentase Penyebab Pelayanan Administrasi Kependudukan Tidak Tepat Waktu 051 I Grafik 3.3.3 Grafik persentase pelayanan administrasi umum DAFTAR GRAFIK lainnya tepat waktu 054 I Grafik 3.3.4 Grafik Capaian Persentase RW Juara 058 I Grafik 3.3.5 Grafik Capaian Rasio Anggota LINMAS Aktif 065 I Grafik 3.3.6 Grafik Perbandingan Jumlah Temuan Tahun 2015, 2014 dan 2013 12 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping juga karena adanya pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahanperubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Paradigma baru di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang diarahkan oleh otonomi daerah menggeser peran pemerintah dari power kepada empowerment. Paradigma ini mengarahkan peran aparatur pemerintah kepada posisi yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat secara profesional. Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pewujudan good government adalah akuntabilitas. Akuntabilitas dimaksud adalah dalam konteks (1) kinerja sesuai dengan Tupoksi, dan (2) keuangan sesuai dengan dokumen anggaran yang telah disusun diawal tahun. Akuntabilitas pemerintahan yang dipercaya oleh publik dan stakeholder akan membangun pemerintah yang kuat dan berdaya saing tinggi. Pemerintahan yang kuat dan berdaya saing tinggi adalah kunci keberhasilan dalam persaingan dewasa ini. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Panyileukan selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja 14 15

diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Panyileukan sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presisden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut Panyileukan Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan 16 LKIP Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. 1.2 Gambaran Umum Panyileukan Panyileukan merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung yang secara de jure terbentuk melalui penetatapan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pamekaran dan Pembentukan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung, tetapi secara de pacto berjalan setelah diresmikannya wilayah kerja Panyileukan oleh Walikota Bandung pada tanggal 20 Maret 2007. Utara Selatan Barat Timur Batas Wilayah Panyileukan Cibiru dan Ujung Berung Gedebage Cinambo Cileunyi Kabupaten Bandung Pembagian Wilayah Panyileukan No. KELURAHAN RW JUMLAH RT 1. Cipadung Kulon 11 52 2. Cipadung Wetan 6 19 3. Cipadung Kidul 14 78 4. Mekarmulya 6 35 Jumlah 37 184 Sumber : Seksi Pemerintahan Panyileukan Tahun 2015 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi UU No. 22 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa adalah perangkat daerah yang mendapat pelimpahan sebagian kewenangan Walikota/Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berkaitan dengan pelimpahan kewenangan tersebut, Pemerintah Kota Bandung telah menerbitkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat dan Lurah. Panyileukan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 14 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD), Panyileukan mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Panyileukan mempunyai fungsi : 1. Mengkoordinasikan Pemberdayaan Masyarakat 2. Mengkoordinasikan Ketentraman dan Ketertiban Umum 3. Mengkoordinasikan Penerapan Penegakan Peraturan Perundangundangan 4. Mengkoordinasikan Pemeliharaan Prasarana dan fasilitas Pelayanan Umum 5. Membina Pemerintahan Kelurahan diwilayah Kerjanya KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI KETENTRAMAN & KETERTIBAN CAMAT KELURAHAN CIPADUNG KULON KELURAHAN CIPADUNG WETAN KELURAHAN CIPADUNG KIDUL KELURAHAN MEKARMULYA SEKSI PENDIDIKAN & KEMASYARAKATAN Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Panyileukan dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh : 1. Sekretaris, membawahi: Sub bagian Umum dan Kepegawaian Sub bagian Program dan Keuangan 2. Seksi-seksi sebagai unsur Lini terdiri dari: Seksi Pemerintahan Seksi Keamanan dan Ketertiban Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Seksi Pelayanan 3. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Lurah, membawahi Sekretaris Kelurahan Seksi Pemerintahan Seksi Kemasyarakatan Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Seksi Pelayanan SUB.BAG. UMUM & KEPEGAWAIAN SKRETARIS KECAMATAN SEKSI EKONOMI PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP SUB.BAG. KEUANGAN & PROGRAM SEKSI PELAYANAN 17

1.4 Isu Strategis Pemerintah Panyileukan Kota Bandung dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahanperubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konprehensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan isu isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Panyileukan Kota Bandung pada tahun 2014-2018 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain : 1. Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima, belum optimalnya kualitas pelayanan publik pada ; 2. Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan; 3. Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya; 4. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen; 5. Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Panyileukan Kota Bandung, sebagai berikut : 1. Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan. 2. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas. 3. Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. 4. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat 5. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis. Tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian/ Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Panyileukan dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Panyileukan, sebagai berikut: 1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 80%; 2. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan sebesar 70%; 3. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat ; 4. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD; 5. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008; 6. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah; 7. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan; 8. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah; Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Panyileukan, sebagai berikut: 1. Kurangnya SDM dan Kelurahan; 2. Masih belum optimalnya pelaporan Program dan Kegiatan dan Kelurahan kepada Pemerintah Kota Bandung; 3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan. 1.5 Landasan Hukum LKIP Panyileukan Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP}; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. 18 19

1.6 Sistematika Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014 adalah sebagai berikut: BAB I BAB II PENDAHULUAN Meliputi Latar Belakang, Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika PERENCANAAN KINERJA Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah review BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan BAB IV LAMPIRAN PENUTUP 1. Perjanjian Kinerja; 2. Lain-lain yang dianggap perlu 20 21

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah. 2.1 Perencanaan Strategis 2.1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Panyileukan Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Panyileukan Kota Bandung. Rencana Strategis Panyileukan Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Panyileukan Kota Bandung Nomor 050/56-Kec.Pnylk Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Panyileukan Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah akan menjadi akuntabel. Renstra Panyileukan Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018. Penyusunan Renstra Panyileukan Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2014-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Panyileukan Kota Bandung 22 23

merupakan hasil kesepakatan bersama antara Panyileukan Kota Bandung dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Panyileukan Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Panyileukan Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Panyileukan Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. 1. Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Panyileukan Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, Bandung Juara. Visi Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah : KECAMATAN PANYILEUKAN YANG UNGGUL MELALUI PELAYANAN PRIMA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. Misi Sedangkan untuk mewujudkan Visi Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut : Mewujudkan pelayanan publik yang prima di Panyileukan; Mewujudkan kinerja Pemerintah Panyileukan yang efektif, transparan, dan akuntabel. 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2014-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja dilakukan review terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil review tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Panyileukan 2015. Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan review Rencana strategis di NO lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain : Rekomendasi Bappeda Kota Bandung, yaitu : a). Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing; b). Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus. Rekomendasi Narsumber Kementrian TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN SEBELUM REVIEW Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yaitu : a). Penggabungan beberapa indikator menjadi indikator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan ; b). Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan; c). Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu Tabel 2.1.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja sebelum review dan setelah review Panyileukan Kota Bandung INDIKATOR SASARAN SATUAN INDIKATOR SASARAN SATUAN SETELAH REVIEW TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik di Panyileukan 2. Meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Panyileukan Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai AKIP Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Rata-rata Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) Nilai AKIP Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti Tertib administrasi barang/asset daerah Nilai Kategori Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik Persentase RW Juara Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif Rasio Anggota Linmas Nilai AKIP % Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti % Nilai 75 80 82,5 85 87,5 % 100 100 100 100 100 Nilai 825 850 875 900 925 % 60 95 96 97 98 % 60 95 96 97 98 % 25 75 100 100 100 % 20 50 60 70 80 % 60 70 75 80 85 Rasio 1 : 0,7 1 : 1 1 : 1,2 1 : 1,5 1 : 2 Nilai 51 60 65 70 72,5 % 100 100 100 100 100 24 25

NO ditambah kriteria yang lainnya; d). Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja; e. Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masingmasing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja. Berdasarkan hasil review dan tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel 2.1. TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN STRATEGIS SEBELUM REVIEW 2.1.2 Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Tabel 2.1.2 Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria Indikator Hasil Review Panyileukan Kota Bandung INDIKATOR KINERJA SATUAN INDIKATOR KINERJA SATUAN SETELAH REVIEW ALASAN TARGET PADA TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Panyileukan Indeks Kepuasan Masyarakat Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Rata-rata Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) Nilai Kategori Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik Persentase RW Juara Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif Nilai Karena merupakan Tugas dan fungsi % Karena merupakan Tugas dan fungsi % Karena merupakan Tugas dan fungsi % Karena merupakan Tugas dan fungsi % Karena merupakan Tugas dan fungsi % Karena merupakan Tugas dan fungsi serta Rencana Aksi Walikota Bandung % Karena merupakan Tugas dan fungsi 75 80 82.5 85 87.5 100 100 100 100 100 60 95 96 97 98 60 95 96 97 98 25 75 100 100 100 20 50 60 70 75 65 70 75 80 85 NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN STRATEGIS SEBELUM REVIEW INDIKATOR KINERJA SATUAN INDIKATOR KINERJA SATUAN SETELAH REVIEW ALASAN TARGET PADA TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Panyileukan 2 Meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Panyileukan Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai AKIP Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Rasio Anggota Linmas Nilai Evaluasi AKIP Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah, Indikator Kinerja Utama Panyileukan ditetapkan melalui Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.Pnylk Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Panyileukan Kota Bandung. Bersamaan dengan reviu rencana strategis juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil. Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikaotr Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas Aktif dan Nilai AKIP karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di. Uraian Indikator Kinerja Utama hasil sebelum dan setelah reviu beserta penjelasannya dapat dilihat pada tabel 2.1.2. Angka Rasio Nilai % BUKAN IKU 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Panyileukan Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2015 dengan uraian ditabel 2.2 26 27

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Perubahan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET RENCANA ANGGARAN (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan 3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 4.693.184.288,00 Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan % 100 administratif yang ditindaklanjuti Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Nilai 850 Persentase pelayanan administrasi % 95 7.460.281.950,00 kependudukan tepat waktu Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya % 95 tepat waktu Persentase Kelurahan yang memenuhi standar % 75 kriteria baik Persentase RW Juara % 50 Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 1 Nilai AKIP nilai 60 12.025.000,00 Persentase temuan BPK / Inspektorat yang % 100 ditindaklanjuti 28 29

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/ pemberi amanah. Panyileukan Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Panyileukan Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/ IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masingmasing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2014-2018 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. 3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut : No Capaian Kinerja Interpretasi 1. 2. 3. > 100% = 100% < 100% Melebihi/ Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini, Panyileukan Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator 30 31

kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masingmasing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2014-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2015 hasil review dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec. Pnylk Tahun 2015, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari Sasaran 2 terdiri dari Sasaran 3 terdiri dari 3 indikator 6 indikator 2 indikator 3.2 Capaian Indikator Utama Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Panyileukan Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.Pnylk Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Panyileukan Kota Bandung. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Panyileukan Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Panyileukan Kota Bandung tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut: Tabel 3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 RENSTRA (2018) NO IKU/ INDIKATOR KINERJA SATU-AN TARGET REALISASI CAPAIAN % TARGET CAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 80,05 100,06 87,5 91,49 2. Persentase Keluhan/ pengaduan % 100 100 100 100 100 pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 3. Persentase pelayanan administrasi % 95 99,24 104,46 98 101,27 kependudukan tepat waktu 4. Persentase waktu pelayanan adm. % 95 97,72 102,86 98 99,71 Umum lainnya tepat waktu 5. Persentase Kelurahan yang memenuhi % 75 75 100 100 75 standar kriteria baik 6. Persentase RW Juara % 50 51,36 102,72 75 68,48 7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 73,33 104,76 85 86,27 Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : Grafik 3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 28,57% CAPAIAN IKU 71,43% MELEBIHI TARGET SESUAI TARGET TIDAK MENCAPAI TARGET Capaian kinerja yang melebihi/ melampaui target sebanyak 5 (lima) indikator atau sebesar 71,43% ditunjukan pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian kinerja 100,06%, pada indikator persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 104,46%, pada indikator Persentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu dengan capaian kinerja 102,86%, pada indikator persentase RW Juara dengan capaian kinerja 102,72%, pada indikator persentase Lembaga Kemasyarakatan aktif dengan capaian kinerja 104,76%. Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 28,57% ditunjukan pada indikator persentase keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dengan capaian kinerja 100% dan pada indikator persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, dengan capaian kinerja 100%. Pada Tahun 2015 untuk pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) tidak ada capaian kinerja yang tidak mencapai target 100% atau tercapainya seluruh target yang ditetapkan. 3.3 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Secara umum Panyileukan Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2014-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran. Tahun 2015 adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Panyileukan Kota Bandung disajikan di Tabel 3.3.1. Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja disajikan di Tabel 3.3.2. Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Dari 11 Indikator Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan disajikan di Tabel 3.3.3. Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Panyileukan Kota Bandung disajikan di Tabel 3.3.4. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis. 32 33

NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN (1) (2) (3) 1. Melebihi/ melampaui target 7 (tujuh) Indikator sasaran/ 63,64% 2. Sesuai target 4 (empat) Indikator sasaran/ 36,36% 3. Tidak mencapai target Tidak ada NO Tabel 3.3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI Tabel 3.3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 SASARAN JUMLAH INDIKATOR SASARAN MELAMPAUI TARGET (>100%) TINGKAT PENCAPAIAN SESUAI TARGET (=100%) BELUM MENCAPAI TARGET (>100%) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan 2. Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan 3. Sasaran 3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi CAPAIAN (%) REALISASI (2014) RENSTRA (2018) TARGET CAPAIAN (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 80,05 103,81 77,86 87,5 91,49 2. Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 3. Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI 4. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 5. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu 6. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % 100 100 100 100 100 100 Nilai 850 865 115,15 950 950 91,05 % 95 99,24 155,92 93,55 98 101,27 % 95 94,54 157,57 94,54 98 99,71 % 75 75 100 25 100 75 7. Persentase RW Juara % 50 51,36 121,60 24,32 75 68,48 8. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 73,33 111,12 66,67 85 86,27 9. Rasio Anggota Linmas rasio 1 : 1 1 : 1 100 1 : 0,7 1 : 2 60 10. Nilai AKIP nilai 60 63,88 100,71 51,36 75 85,17 11. Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti Tabel 3.3.3 Pencapaian Target Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain : kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. % 100 100 100 100 100 100 3 2 67 1 33 - - 6 4 67 2 33 - - 2 1 50 1 50 - - kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional. NO KATEGORI JUMLAH INDIKATOR PERSENTASE (1) (2) (3) (4) A. Sasaran 1 1. Melebihi/ melampaui target 2 67% 2. Sesuai target 1 33% 3. Tidak mencapai target - - B. Sasaran 2 1. Melebihi/ melampaui target 4 67% 2. Sesuai target 2 33% 3. Tidak mencapai target - - C. Sasaran 3 Tabel 3.3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 1. Melebihi/ melampaui target 1 50% 2. Sesuai target 1 50% 3. Tidak mencapai target - - Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Panyileukan Kota Bandung tahun 2014-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam Tabel 3.3.5: Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator: Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat, Persentase keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dan Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI. Analisa capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat. Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 80,05 dari target sebesar 80 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,06% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 Panyileukan telah melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Representatif sebesar 77,86 yang berarti kinerja nyata pada tahun 2015 mengalami kenaikan Indeks kepuasan masyarakat sebesar 2,19. Capaian tahun 2015 sebesar 80,05 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 91,49%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Pelayanan Panyileukan disajikan di Tabel 3.3.6. Nilai Unsur Pelayanan atau Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperoleh dari hasil survey kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Panyileukan terhadap 150 responden dengan perhitungan sebagai berikut: Nilai Indeks Unit Pelayanan = Nilai Unsur Pelayanan (NRR) x penimbang (0,071) Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks Unit Pelayanan x Nilai Dasar (25), maka diperoleh hasil : Nilai IKM setelah dikonversi = 3,202 x 25 = 80,05. 34 35

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) representatif 2. Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Tabel 3.3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Target Tahun 2015 Realisasi Capaian % Realisasi Tahun 2014 Target Tahun 2018 Capaian % indeks 80 80,05 100,06 77,86 87,5 91,49 % 100 100 100 100 100 100 nilai 850 865 101,76 950 950 91,05 Rata-rata Capaian Indikator 100,61 94,18 Tabel 3.3.6 Nilai Unsur Pelayanan (Indeks Pelayanan) Panyileukan Tahun 2015 dan Tahun 2014 NO UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA UNSUR PELAYANAN TAHUN 2015 TAHUN 2014 NILAI INDEKS UNIT PELAYANAN NILAI RATA-RATA UNSUR PELAYANAN NILAI INDEKS UNIT PELAYANAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Prosedur Pelayanan 3,09 0,219 3,08 0,219 2 Persyaratan pelayanan 3,03 0,215 3,02 0,214 3 Kejelasan Petugas Pelayanan 3,16 0,224 3,10 0,220 4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3,08 0,219 3,08 0,219 5 Tanggung Jawa Petugas Pelayanan 3,07 0,218 3,07 0,218 6 Kemampuan Petugas Pelayanan 3,00 0,210 2,96 0,210 7 Kecepatan Pelayanan 3,21 0,228 3,20 0,227 8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3,15 0,224 3,14 0,223 9 Kesopanan dan Keramahan Petugas Pelayanan 2,77 0,197 3,21 0,228 10 Kewajaran Biaya Pelayanan 3,65 0,259 3,29 0,233 11 Kepastian Biaya Pelayanan 3,93 0,282 3,51 0,249 12 Kepastian Jadual pelayanan 3,49 0,248 3,21 0,228 13 Kenyamanan Lingkungan 3,28 0,233 2,93 0,208 14 Keamanan Pelayanan 3,19 0,226 3,07 0,218 45,100 3,202 43,870 3,115 IKM Unit Pelayanan 80,05 77,87 Mutu Pelayanan B B Kinerja Unit Pelayanan Sumber data : Seksi Pelayanan Panyileukan 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 0,500 - Grafik 3.3.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan Panyileukan tahun 2015 dan 2014 Perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan tahun 2015 & 2014 2014 2015 Dari tabel 3.3.5, tabel 3.3.6 dan grafik 3.3.1 dapat dianalisa capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai berikut : Pada tahun 2015 dilihat dari nilai unsur pelayanan yang rendah (dibawah 3,00) ada pada unsur kesopanan dan keramahan petugas pelayanan, selain itu unsur ini juga mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 0,44 poin dibandingkan dengan tahun 2014. Untuk unsur kesopanan dan keramahan petugas pelayanan artinya masyarakat menilai kurangnya kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan atau memberikan penjelasan mengenai prosedur pelayanan yang diberikan. Hal ini bisa disebabkan dari beberapa petugas pelayanan yang baru yang belum memperoleh pelatihan greeting standard maupun pelatihan standar pelayanan. Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu harus dilakukan pelatihan pelayanan prima secara berkala dan dilakukan knowledge test berkala setiap bulan bagi petugas pelayanan. Bila dibandingkan dengan Indeks Tabel 3.3.7 Data Perbandingan Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA IKM 1 KECAMATAN ANDIR 85,99 2 KECAMATAN ANTAPANI 82,04 3 KECAMATAN ARCAMANIK 79,50 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 80,03 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 82,55 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 78,53 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 75 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 81,75 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 75,55 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 83 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 80,03 12 KECAMATAN BUAHBATU 82,30 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 86,6 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 76,08 15 KECAMATAN CIBIRU 80,36 16 KECAMATAN CICENDO 80,76 17 KECAMATAN CIDADAP 79,5 18 KECAMATAN CINAMBO 84,75 19 KECAMATAN COBLONG 80,25 20 KECAMATAN GEDEBAGE 81,03 21 KECAMATAN KIARACONDONG 81,33 22 KECAMATAN LENGKONG 81,72 23 KECAMATAN MANDALATI 80,14 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 80,05 25 KECAMATAN RANCASARI 82,21 26 KECAMATAN REGOL 82,64 27 KECAMATAN SUKAJADI 78,32 28 KECAMATAN SUKASARI 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 78,15 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 83,19 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung 36 37

Pelayanan 30 (tiga puluh) lainnya IKM Panyileukan berada diatas rata-rata capaian IKM 30 (tiga puluh), capaian IKM Panyileukan (80,05) diatas rata-rata IKM 30 (tiga puluh) dengan rata-rata Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Kota Bandung 79,00. Capaian kinerja indikator Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Capaian kinerja nyata indikator Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah terdapat 18 (delapan belas) keluhan/ pengaduan dalam kurun waktu 1 tahun (tahun 2015) dan seluruhnya telah ditindaklanjuti. Pada tahun 2015 pengaduan dapat dilakaukan melalui beberapa macam cara yaitu mayarakat bisa datang langsung ke bagian pengaduan di Panyileukan, melalui telepon atau sms pengaduan, melalui situs LAPOR, twitter, facebook dan melalui kotak saran yang kami sediakan. Pengaduan pada tahun 2015 yang ditujukan kepada Kecamtan Panyileukan seluruhnya melalui media sosial yaitu melalui situs LAPOR, twitter dan facebook. Seluruh pengaduan ini telah ditindaklanjuti, sehingga capaian kinerja sebesar 100% dari target sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai target yang diperjanjikan. Indikator Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti bersifat rutin dengan capaian kinerja 100% sama setiap tahunnya selama 5 (lima) Tahun Renstra dan tidak bersifat akumulasi sehingga capaian Indikator Kinerja Tahun 2014 sebesar 100% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Seksi Pelayanan Panyileukan. Pengaduan terkait pelayanan yaitu mengenai keterlambatan penerbitan/ pencetakan e-ktp Tindaklanjut dari ketiga pengaduan tersebut telah dilakukan oleh seksi pelayanan dengan memberikan penjelasan mengenai keterlambatan dimaksud dan meneruskan pengaduan tersebut ke SKPD terkait. Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu perlu ditingkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dengan membangun sistem koordinasi yang baik dengan SKPD lainnya. Pembuatan sistem informasi pelayanan yang memadai juga dapat menjadi solusi agar masyarakat penerima pelayanan dapat memperoleh informasi secara langsung tentang layanan yang diberikan ataupun alur proses pelayanan. Pengaduan terkait keamanan dan ketertiban mengenai parkir kendaraan Tabel 3.3.9 Rekapitulasi Bulanan Jumlah Pengaduan Administratif Panyileukan Tahun 2015 Bulan Jumlah Pengaduan Media Pengaduan Ditindaklanjuti Januari 1 twitter 1 Februari 1 twitter 1 Maret 3 twitter 3 April 3 twitter 3 Mei 1 Lapor 1 Juni - - - Juli 3 twitter, Facebook 3 Agustus - - - September 1 twitter 1 Oktober 1 Lapor 1 November 1 Lapor 1 Desember 3 twitter 3 Jumlah 18 18 yang tidak tertib, pembuangan sampah/ limbah sembarangan dan banjir pada saat hujan besar. Tindaklanjut pengaduan ini telah dilakukan oleh seksi trantib dan seksi ekbang LH dengan melakukan koordinasi dengan warga dan Instansi/ Dinas terkait. Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu perlu dilakukan peningkatan penyampaian informasi mengenai K3 baik melalui sosialisasi maupun melalui media sarana informasi lainnya seperti spanduk dan papan informasi. Penambahan jumlah personil/ tenaga kebersihan kewilayahan, gorong-gorong, LINMAS juga diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan ini Januari Capaian kinerja Persentase Keluhan/ Pengaduan Pelayanan Administratif yang ditindaklanjuti masing-masing di Kota Bandung 30 (tiga puluh) capaiannya sebesar 100% hal ini merupakan sebuah komitmen yang tinggi dari masingmasing untuk mewujudkan zero complain dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Berikut tabel perbandingan jumlah pengaduan 30 (tiga puluh). Capaian kinerja indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Capaian kinerja nyata indikator Nilai Tabel 3.3.8 Data Jumlah Pengaduan Administratif Panyileukan Tahun 2015 Media Pengaduan Jumlah Pengaduan Jumlah Pengaduan ditindaklanjuti Capaian Keterangan Situs LAPOR 3 3 100% Ditindaklanjuti oleh seksi trantib dan pelayanan Twitter 14 14 100% Ditindaklanjuti oleh seksi trantib dan pelayanan Facebook 1 1 100% Ditindaklanjuti oleh seksi trantib dan pelayanan SMS Pengduan - - 100% - Ruang Pengaduan Pelayanan - - 100% - 38 39

Februari Juli Maret Agustus Nihil September April Oktober Mei November Juni Nihil 40 41

Desember Tabel 3.3.11 Data Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI NO VARIABEL PENILAIAN KATEGORI KOMPONEN INDIKATOR BOBOT NILAI VARIABEL NILAI 1. Sistem Pelayanan Terpadu Utama Satu Atap/ Satu Pintu 60 60 2. Standar Pelayanan Utama Dasar hukum 50 50 Persyaratan 50 50 Sistem mekanisme dan prosedur SOP 50 50 Bagan Alur 50 50 Produk pelayanan 50 50 Jangka waktu penyelesaian 100 100 Biaya/ tarif 100 100 NO NAMA SKPD / UNIT KERJA JUMLAH PENGADUAN JUMLAH PENGADUAN DITINDAKLANJUTI CAPAIAN (%) 1 KECAMATAN ANDIR 20 20 100 2 KECAMATAN ANTAPANI 5 5 100 3 KECAMATAN ARCAMANIK 27 27 100 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 19 19 100 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 3 3 100 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 16 16 100 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 28 28 100 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 16 16 100 12 KECAMATAN BUAHBATU 35 35 100 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 15 KECAMATAN CIBIRU 21 21 100 16 KECAMATAN CICENDO 19 19 100 17 KECAMATAN CIDADAP 18 KECAMATAN CINAMBO 4 4 100 19 KECAMATAN COBLONG 20 KECAMATAN GEDEBAGE 0 0 100 21 KECAMATAN KIARACONDONG 22 KECAMATAN LENGKONG 30 30 100 23 KECAMATAN MANDALATI 0 0 100 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 18 18 100 25 KECAMATAN RANCASARI 32 32 100 26 KECAMATAN REGOL 13 13 100 27 KECAMATAN SUKAJADI 11 11 100 28 KECAMATAN SUKASARI 15 15 100 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG Tabel 3.3.10 Data Jumlah Pengaduan 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 18 18 100 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung Sarana, prasarana, atau fasilitas Ruang Tunggu 20 20 Pendingin Ruangan/ AC 10 10 Tempat duduk 20 20 Sarana Antrian (tiket) 10 10 Toilet 10 10 Televisi 10 10 Loket/Meja Pelayanan 10 10 Tempat Parkir yang memadai 10 10 Profile Pelaksana/ Jumlah pelaksana 20 20 Tata Tertib 10 10 Kode Etik 10 10 3. Maklumat Layanan Utama Ketersediaan Maklumat Pelayanan 50 50 4. Sistem Informasi Pelayanan masyarakat Utama Ketersediaan Sistem Informasi Pelayanan masyarakat secara manual atau elektronik (Booklet/ Pamflet/Banner Website, dsb) 100 100 5. Pelayanan Khusus Utama Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus : Ram 5 0 Jalur pemandu 5 0 Pegangan rambatan 5 5 Tombol Lift timbul & suara 0 0 Toilet khusus 5 5 Ruang khusus ibu menyusui dan anak 5 5 Loket khusus 5 0 6. Pengelolaan Pengaduan Utama Mempunyai unit pengaduan khusus yang mengelola unit pengaduan 10 10 Pejabat Pengelola Pengaduan 20 20 Loket Pengaduan / Ruangan Pengaduan 10 10 Sarana Pengaduan (SMS/ Telpon/Fax/ email/ dll) 20 20 Informasi prosedur/tata cara pengaduan 10 10 Informasi pengelolaan pengaduan yang dipajang di ruang pengelola pengaduan dan atau di ruang pelayanan 10 10 7. Penilaian Kinerja Utama Sarana pengukuran kepuasan pelanggan 20 20 8. Visi Misi dan Moto Tambahan Visi dan Misi 20 20 Motto 10 10 9. ISO 9001:2008 Tambahan Adopsi ISO 9001:2008 20 20 10. Atribut Tambahan Petugas penyelenggara layanan menggunakan pakaian seragam Sumber data : Seksi Pelayanan Panyileukan Petugas penyelenggara layanan menggunakan ID card 10 10 10 10 TOTAL 1000 950 42 43

Kelurahan Nilai hasil self assesment Cipadung Kulon 820 Cipadung Kidul 810 Adapun perbandingan dengan Instansi lain ( lain) Capaian kinerja nyata indikator Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan masyarakat Versi OMBUDSMAN RI adalah sebagai berikut: Cipadung Wetan 815 Mekarmulya 810 Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 865 dari target sebesar 850 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 101,76% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Pada Tahu 2015 penilaian dilakukan terhadap beserta 4 (empat) Kelurahan sehingga diperoleh rata-rata nilai sebesar 865. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 sebesar 950 dari target sebesar 825 atau capaian 115,15% jelas menalami penurunan, namun pada taun 2014 pengukuran hanya dilakukan terhadap saja dan bukan merupakan akumulasi dengan 4 (empat) Kelurahan yang ada di Panyileukan. Pengukuran dilakukan terhadap masing-masing unit kerja agar memperoleh hasil yang relevan karena setiap unit di memiliki Gedung Kantor serta sarana dan prasarana pelayanan masing-masing. Bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 91,05%. Untuk Kelurahan dilakukan penilaian dengan metode self assesment. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Seksi Pelayanan Panyileukan. Pada Tahun 2014 nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi OMBUDSMAN RI yang belum terpenuhi ada pada pelayanan khusus hal ini karena di Panyileukan belum disediakan sarana prasarana pelayanann bagi yang berkebutuhan khusus. Pada Tahun 2015 walaupun tidak seluruhnya tetapi sudah dilakukan perbaikan seperti digambarkan berikut ini: Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu harus dilakukan adalah penambahan sarana dan prasarana pelayanan bagi yang berkebutuhan khusus. Namun untuk dapat merealisasikannya dibutuhkan anggaran dana yang cukup besar. 5. Pelayanan Khusus Utama Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus : Ram 5 0 Jalur pemandu 5 0 Pegangan rambatan 5 0 Tombol Lift timbul & suara 0 0 Toilet khusus 5 0 Ruang khusus ibu menyusui dan anak 5 0 Loket khusus 5 0 5. Pelayanan Khusus Utama Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus : Ram 5 0 Jalur pemandu 5 0 Pegangan rambatan 5 5 Tombol Lift timbul & suara 0 0 Toilet khusus 5 5 Ruang khusus ibu menyusui dan anak 5 5 Loket khusus 5 0 Tabel 3.3.12 Data Perbandingan Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan masyarakat Versi OMBUDSMAN RI dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA NILAI 1 KECAMATAN ANDIR 964 2 KECAMATAN ANTAPANI 906 3 KECAMATAN ARCAMANIK 950 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 940 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 940 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 950 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 990 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 965 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 892,22 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 850 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 980 12 KECAMATAN BUAHBATU 938 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 920 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 950 15 KECAMATAN CIBIRU 975 16 KECAMATAN CICENDO 850 17 KECAMATAN CIDADAP 965 18 KECAMATAN CINAMBO 975 19 KECAMATAN COBLONG 995 20 KECAMATAN GEDEBAGE 990 21 KECAMATAN KIARACONDONG 940 22 KECAMATAN LENGKONG 980 23 KECAMATAN MANDALATI 940 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 865 25 KECAMATAN RANCASARI 904 26 KECAMATAN REGOL 890 27 KECAMATAN SUKAJADI 990 28 KECAMATAN SUKASARI 980 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 970 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 925 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung Program dan Kegiatan Capaian Kinerja Sasaran 1 No. PROGRAM URAIAN/ PENJELASAN (1) (2) (3) 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (program penunjang) 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (program penunjang) 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (program penunjang) 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (program penunjang) Capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan didukung oleh Program : Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah tersedianya (jasa komunikasi, sumber daya air, kebutuhan listrik dan internet), jasa kebersihan kantor, jasa perbaikan peralatan kerja, Alat Tulis Kantor (ATK), barang cetakan dan penggandaan, peralatan dan perlengkapan kantor, Bahan bacaan dan Peraturan Perundangundangan, makanan dan minuman dan Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Tersedianya Gedung Kantor yang memadai, Kendaran dinas operasional yang memadai, Terpeliharanya gedung kantor dan Terpeliharanya kendaraan dinas operasional Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Tersedianya Pakaian Dinas Lengkap beserta atribut, Tersedianya pakaian batik dan pakaian olahraga Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Meningkatnya kinerja pegawai kecamatan panyileukan dengan terlaksananya kegiatan pembinaan kinerja aparatur 44 45

Tabel 3.3.13 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan No. Program Kegiatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Kegiatan Penyedian Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Kegiatan Rapat koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional Kegiatan pengadaan perlengkapan gedung kantor Kegiatan Pengadaan Pengadaan Mebelair Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas Operasional Kegiatan Pengadaan pakaian ksusus hari-hari tertentu Kegiatan Pembinaan kinerja aparatur Pagu Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Output 99.010.000 80.005.800 Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan internet 98.473.660 97.712.900 Tersedianya Jasa kebersihan Kantor 25.000.000 21.282.500 Tersedianya Jasa perbaikan peralatan kerja 54.040.000 53.962.900 Tersedianya Alat Tulis Kantor (ATK) 48.040.000 47.145.500 Tersedianya Barang cetakan dan penggandaan 26.600.000 26.420.500 Tersedianya Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 316.854.000 306.624.500 Tersedianya Peralatan dan perlengkapan kantor 17.050.000 16.905.000 Tersedianya Peralatan Rumah Tangga 12.750.000 12.145.000 Tersedianya Bahan bacaan dan Peraturan Perundang- undangan 55.400.000 51.851.500 Tersedianya Makanan dan minuman 76.661.300 76.400.146 Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 1.509.825.710 1.478.169.210 Tersedianya Gedung Kantor yang memadai 275.150.000 272.240.000 Tersedianya Kendaran dinas operasional yang memadai 611.793.796 604.538.976 Terpeliharanya kelengkapan gedung kantor yang memadai 93.700.000 92.205.400 Tersedianya meblair kelengakapan gedung kantor yang memadai 879.398.070 861.589.990 Terpeliharanya gedung kantor 361.856.252 323.474.000 Terpeliharanya kendaraan dinas operasional 73.111.500 72.460.500 Tersedianya pakaian batik dan pakaian olahraga 38.470.000 37.562.000 Meningkatnya kinerja pegawai kecamatan panyileukan Dampak (baik/ kurang) Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut : Faktor pendukung 1. Anggaran yang memadai ditunjang oleh swadaya murni masyarakat; 2. Panyileukan memiliki Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pelayanan dan telah dilaksanakan dengan baik oleh petugas pelayanan; 3. Panyileukan telah memilik situs yang berisi informasi produk pelayanan beserta prosedurnya sebagai sarana publikasi; 4. Sarana pengaduan yang memadai berupa ruang pengaduan, kotak saran, situs LAPOR dan saluran telepon dan sms pengaduan; 5. Program dan kegiatan yang terarah dari RPJMD sampai dengan PK Panyileukan. Faktor Penghambat 1. Peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis berubah-rubah; 2. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung yang lambat; 3. Kurangnya koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Panyileukan; 4. Sarana dan prasarana yang masih belum memenuhi kebutuhan; 5. Kurangnya kebutuhan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian. Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : 1. Penetapan peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis secara pasti dan lebih awal; 2. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung tepat waktu; 3. Adanya sistem yang memadai dalam mengatur koordinasi dengan SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Panyileukan; 4. Perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana; 5. Permohonan penambahan jumlah SDM aparatur serta pelatihan dan pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas SDM. Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dalam tabel 3.3.14. Sasaran meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan dapat dilihat dari 6 (enam) indikator: Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu, Persentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu, Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, Persentase RW Juara, Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif dan Rasio Anggota Linmas. 46 47

Tabel 3.3.14 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan No Indikator Kinerja Sasaran Satuan 1. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 2. Persentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu 3. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik Capaian kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu Capaian kinerja nyata indikator persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 99,24% dari target sebesar 96% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 104,46% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Capaian ini merupakan penjumlahan persentase dari 2 (dua) jenis pelayanan yaitu KTP tepat waktu (98,59%) Target Tahun 2015 Realisasi Capaian % Realisasi Tahun 2014 Target Tahun 2018 Capaian % % 95 99,24 104,46 93,55 98 101,27 % 95 97,72 102,86 94,54 98 99,71 % 75 75 100 25 100 75 4. Persentase RW Juara % 50 51,36 102,72 24,32 75 68,48 5. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 73,33 104,76 66,67 85 86,27 6. Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 1 1 : 1 100 1 : 0,7 1 : 2 50% Rata-rata Capaian Indikator 102,47 80,12 dan KK tepat waktu (99,91%) hingga diproleh capaian 99,24%. Capaian Tahun 2015 lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya (2014) yang capaiannya sebesar 93,55% atau meningkat sebesar 5,69%, capaian tahun 2015 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 101,24%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Pelayanan Panyileukan. Jumlah pelayanan KTP tepat waktu = 2630 / 2668 = 98,59% Jumlah pelayanan KK tepat waktu = 2199 / 2201 = 99,91% Capaian Kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu = ( 98,59% + 99,24% ) / 2 = 99,24% Permasalahan jumlah pelayanan administrasi kependudukan (KK/ KTP) tidak tepat waktu dapat diidentifikasi dari 2 (dua) permasalahan, yaitu faktor perangkat pendukung (tools) dan manusia (human error). Faktor tools yaitu perangakat komputer penunjang yang sering mengalami gangguan. Sedangkan faktor manusia (human error) yaitu sering terjadinya kesalahan entry data oleh operator. Dari jumlah pelayanan KTP tidak tepat waktu sebanyak 30 disebabkan server mengalami down dan aplikasi yang tidak dapat diakses, 5 merupakan gagal cetak/ kesalahan cetak sehingga dilakukan entry ulang data. Sedangkan penyebab KK tidak tepat waktu sebanyak 2 merupakan gagal cetak (human error). Solusi untuk mengatasi faktor tools dapat dilakukan dengan perbaikan SOP penerbitan KTP/ KK untuk Kelurahan dan penambahan anggaran pemeliharaan peralatan komputer beserta jaringannya. Sedangkan untuk mengatasi faktor human error dapat dilakukan dengan penambahan operator atau SDM yang dapat membantu. Grafik 3.3.2 Perbandingan Persentase Penyebab Pelayanan Administrasi Kependudukan Tidak Tepat Waktu 14% KTP faktor tools human error faktor lainnya 0% KK faktor tools human error faktor lainnya 0% Tabel 3.3.15 Data Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu Panyileukan Tahun 2015 Bulan Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu KTP Jumlah Pelayanan Persentase Tepat Waktu % Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu KK Jumlah Pelayanan Persentase Tepat Waktu % Januari 256 0 256 100 175 0 175 100 100 Februari 186 0 186 100 135 0 135 100 100 Maret 244 0 244 100 163 0 163 100 100 April 256 0 256 100 163 0 163 100 100 Mei 326 0 326 100 202 0 202 100 100 Juni 421 0 421 100 260 0 260 100 100 Juli 223 0 223 100 140 0 140 100 100 Agustus 65 0 65 100 250 0 250 100 100 September 144 0 144 100 202 0 202 100 100 Rata-rata Capaian % Oktober 199 31 230 86,52 152 2 154 98,70 92,61 November 125 4 129 96,90 157 0 157 100 98,45 Desember 185 0 188 98,40 200 0 200 100 99,20 Jumlah 2630 35 2668 98,59 2199 2 2201 99,91 99,24 Sumber data : Seksi Pelayanan Panyileukan 86% 100% 48 49

Tabel 3.3.16 Data Perbandingan Pelayanan KTP dan KK Tepat Waktu dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA CAPAIAN PELAYANAN KK & KTP TEPAT WAKTU % 1 KECAMATAN ANDIR 80,04 2 KECAMATAN ANTAPANI 93,91 3 KECAMATAN ARCAMANIK 89,48 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 100 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 100 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 99,82 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 99,82 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 100 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 88,51 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 70,3 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 100 12 KECAMATAN BUAHBATU 90,84 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 86,13 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 100 15 KECAMATAN CIBIRU 83,56 16 KECAMATAN CICENDO 93,98 17 KECAMATAN CIDADAP 100 18 KECAMATAN CINAMBO 100 19 KECAMATAN COBLONG 93,61 20 KECAMATAN GEDEBAGE 100 21 KECAMATAN KIARACONDONG 98,80 22 KECAMATAN LENGKONG 96,06 23 KECAMATAN MANDALATI 96 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 99,24 25 KECAMATAN RANCASARI 94,87 26 KECAMATAN REGOL 92,73 27 KECAMATAN SUKAJADI 97,91 28 KECAMATAN SUKASARI 97,14 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 98,34 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 95,21% Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung Tabel 3.3.17 Data Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu Panyileukan Tahun 2015 No Jenis Pelayanan Jangka Waktu sesuai SOP Capaian Kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu = (99,84% + 100% + 93,33%) / 3 = 97,72% Pelayanan administrasi umum lainnya dilakukan secara manual belum menggunakan sistem (tools), sehingga permasalahan jumlah pelayanan administrasi lainnya tidak tepat waktu lebih kepada faktor manusia (human) seperti pejabat yang memiliki otoritas penandatanganan tidak ada di tempat hingga pada keterbatasan jumlah SDM. Persentase capaian terendah ada pada layanan penerbitan Domisili Perusahaan yang memerlukan survey lapangan untuk mengetahui kondisi sesungguhnya. Solusi untuk mengatasi faktor human yaitu dengan mengajukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk dan Kelurahan. Solusi lainnya adalah dengan membuat tools yang tepat sebagai alat bantu pelayanan, Jumlah Pelayanan Jumlah Pelayanan tepat waktu Jumlah Pelayanan tidak tepat waktu Capaian % 1. Legalisir 7 hari 1222 1220 2 99,84 2. Keterangan Tidak Mampu 7 hari n/a n/a n/a n/a 3. SK Miskin 7 hari n/a n/a n/a n/a 4. Surat Keterangan 7 hari 302 302 0 100 5. Domisili Perusahaan 14 hari 75 70 5 93,33 6. Domisili Kelembagaan 14 hari n/a n/a n/a n/a Sumber data : Seksi Pelayanan Panyileukan contoh : membuat aplikasi layanan berbasis web Capaian kinerja indikator Persentase Kelurahan memenuhi standar kriteria baik Capaian kinerja nyata indikator Persentase Kelurahan memenuhi standar kriteria baik adalah 3 (tiga) Kelurahan dari total 4 (empat) Kelurahan di Panyileukan dengan capaian sebesar 75,00 dari target sebesar 75,00 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai target yang diperjanjikan. Capaian Tahun 2015 lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya (2014) yang capaiannya sebesar 25% atau meningkat sebesar 50%, capaian tahun 2015 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 75%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Ekbang LH dan Seksi Pemerintahan Panyileukan. Capaian kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu Capaian kinerja nyata indikator persentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu dilakukan terhadap 6 (enam) jenis pelyanan administrasi lainnya dengan capaian sebesar 97,72% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 102,56% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Capaian Tahun 2015 lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya (2014) yang capaiannya sebesar 94,54% atau meningkat sebesar 3,18%, capaian tahun 2015 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 99,71%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Pelayanan Panyileukan. 105,00 100,00 95,00 90,00 85,00 80,00 Grafik 3.3.3 Grafik persentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu Perbandingan capaian pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu tahun 2015 & 2014 Legalisir Keterangan Tidak Mampu SK Miskin Surat Keterangan Domisili Perusahaan Domisili Kelembagaan 2014 2015 50 51

Tabel 3.3.18 Data Perbandingan Pelayanan KTP dan KK Tepat Waktu dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA CAPAIAN ADMINISTRASI UMUM LAINNYA TEPAT WAKTU % 1 KECAMATAN ANDIR 86,75 2 KECAMATAN ANTAPANI 100 3 KECAMATAN ARCAMANIK 99,88 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 100 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 100 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 100 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 97,72 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 100 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 100 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 73,1 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 100 12 KECAMATAN BUAHBATU 100 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 100 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 100 15 KECAMATAN CIBIRU 100 16 KECAMATAN CICENDO 98,35 17 KECAMATAN CIDADAP 100 18 KECAMATAN CINAMBO 100 19 KECAMATAN COBLONG 93,19 20 KECAMATAN GEDEBAGE 81,03 21 KECAMATAN KIARACONDONG 100 22 KECAMATAN LENGKONG 100 23 KECAMATAN MANDALATI 100 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 97,72 25 KECAMATAN RANCASARI 100 26 KECAMATAN REGOL 100 27 KECAMATAN SUKAJADI 100 28 KECAMATAN SUKASARI 100 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 97,45 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 100 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung No Tabel 3.3.19 Data Persentase Kelurahan Dengan Kriteria Tahun 2015 Kriteria Kelurahan Cipadung Kulon Cipadung Wetan Cipadung Kidul Mekarmulya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Menyampaikan minimal 75% dari seluruh laporan rutin tepat waktu 2 Menuntaskan dan atau turut serta membantu penuntasan minimal 75% dari keluhan masyarakat dalam pelayanan administratif 3 Rasio Sumur Resapan min 1:1 baik - 4 Rasio Lubang Biopori min 1:1 baik 5 Kerb telah dicat warna hitam dan putih tidak pudar pada triwulan ke 3 setiap tahun 6 Terpelihara/ tidak ada rumput liar/ gulma yang mencolok setiap triwulan Dari tabel 3.3.19 dari 4 (empat) Kelurahan yang ada di Panyileukan hanya 1 (satu) Kelurahan yang belum memenuhi seluruh kriteria baik, Kriteria memenuhi Kriteria Kelurahan baik adalah harus terpenuhinya 6 (enam) Kriteria diatas. Perhitungan Capaian Kelurahan memenuhi standar kriteria baik yaitu Kelurahan yang memenuhi 6 (enam) kriteria baik dibagi jumlah Kelurahan di lingkungan Panyileukan. Satu kelurahan (Kelurahan Cipadung Wetan) terkendala pada pemenuhan kriteria rasio sumur resapan minimal 1:1 baik yaitu jumlah sumur resapan dengan kondisi baik di tiap RW. Solusi yang dapat dilakukan untuk Kelurahan Cipadung Wetan untuk dapat memenuhi standar Kriteria baik yaitu dengan membuat sumur resapan sejumlah RW yang belum memiliki sumur resapan diwilayahnya. Pembuatan sumur resapan ini bisa dilakukan melalui penganggaran dalam APBD Kota Bandung maupun melalui bantuan dan swadaya masyarakat. NO NAMA SKPD / UNIT KERJA JUMLAH KELURAHAN JUMLAH KELURAHAN KRITERIA BAIK 1 KECAMATAN ANDIR 6 6 2 KECAMATAN ANTAPANI 4 3 3 KECAMATAN ARCAMANIK 4 3 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 6 3 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 6 3 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 4 2 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 3 2 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 8 6 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 4 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 6 5 12 KECAMATAN BUAHBATU 4 4 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 6 6 15 KECAMATAN CIBIRU 16 KECAMATAN CICENDO 6 4 17 KECAMATAN CIDADAP 18 KECAMATAN CINAMBO 4 3 19 KECAMATAN COBLONG Tabel 3.3.20 Data Persentase Kelurahan Dengan Kriteria Tahun 2015 20 KECAMATAN GEDEBAGE 4 3 21 KECAMATAN KIARACONDONG 6 3 22 KECAMATAN LENGKONG 7 7 23 KECAMATAN MANDALATI 4 4 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 4 3 25 KECAMATAN RANCASARI 4 3 26 KECAMATAN REGOL 7 4 27 KECAMATAN SUKAJADI 5 3 28 KECAMATAN SUKASARI 4 4 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 5 4 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung 52 53

Capaian kinerja indikator Persentase RW Juara Capaian kinerja nyata indikator Persentase RW Juara adalah 19 (sembilan belas) RW dari 37 (tiga puluh tujuh) RW yang ada di Panyileukan, maka diperoleh capaian sebesar 51,35% dari target sebesar 50% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 102,72% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Capaian Tahun 2015 lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya (2014) yang capaiannya sebesar 24,32% atau meningkat sebesar 27,04%, capaian tahun 2015 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 68,48%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Ekbang LH dan Seksi Pemerintahan Panyileukan. Dari grafik 3.3.4 dapat dilihat dari 37 (tiga puluh tujuh) RW di 4 (empat) Kelurahan di Panyileukan kendala terbesar ada pada pemenuhi kriteria memiliki metode pegelolaan sampah berbasis masyarakat. Karena keseluruhan kriteria harus terpenuhi maka hanya 19 (sembilan belas) RW yang memenuhi seluruh kriteria. Hal ini lebih disebabkan program dan kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator persentase RW Juara belum optimal dilaksanakan. Solusi untuk pemenuhan kriteria ini memang diperlukan peningkatan Tabel 3.3.21 Data Perbandingan Pelayanan KTP dan KK Tepat Waktu dengan Instansi lain ( lain) No. Kriteria RW Juara Cipadung Kulon Jumlah RW Di Panyileukan Cipadung Wetan Cipadung Kidul Mekarmulya Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah RW 11 6 14 6 37 1. Memiliki metode pengelolaan sampah berbasis masyarakat Persentase RW Juara 6 2 7 4 19 51,35% 2. Menyampaikan laporan administratif RW 11 6 14 6 37 100% 3. Memiliki 5 dari 21 Kriteria RW Juara 11 6 14 6 37 100% 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Jumlah RW Juara 6 2 6 2 19 51,35% Grafik 3.3.4 Grafik Capaian Persentase RW Juara Cipadung Kulon Cipadung Wetan Cipadung Kidul Mekarmulya Memiliki metode pengelolaan sampah berbasis masyarakat Menyampaikan laporan administratif RW Memiliki 5 dari 21 kriteria RW Juara partisipasi dari masyarakat, untuk itu pada tahun 2016 perlu optimalisasi program dan kegiatan RW Juara, terutama pada pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Capaian kinerja indikator Persentase Lembaga Kemasyarakatan aktif Capaian kinerja nyata indikator Persentase Lembaga Kemasyarakatan aktif adalah 11 (sesebelas) LKK dari 15 (lima belas) LKK, 15 LKK diperoleh dari (5 unit kerja x 3 LKK) dengan capaian sebesar 73,33 dari target sebesar 70 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 104,76% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Capaian Tahun 2015 lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya (2014) yang capaiannya sebesar 66,67% atau meningkat sebesar 6,66%, capaian tahun 2015 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 86,27%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Dikmas. Tabel 3.3.22 Data Perbandingan Persentase RW Juara dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA JUMLAH RW JUMLAH RW JUARA 1 KECAMATAN ANDIR 54 42 2 KECAMATAN ANTAPANI 15 3 KECAMATAN ARCAMANIK 51 22 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 47 26 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 57 33 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 34 14 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 36 15 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 83 44 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 46 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 44 30 12 KECAMATAN BUAHBATU 55 26 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 87 45 15 KECAMATAN CIBIRU 16 KECAMATAN CICENDO 56 25 17 KECAMATAN CIDADAP 18 KECAMATAN CINAMBO 25 16 19 KECAMATAN COBLONG 20 KECAMATAN GEDEBAGE 40 4 21 KECAMATAN KIARACONDONG 85 52 22 KECAMATAN LENGKONG 65 48 23 KECAMATAN MANDALATI 51 36 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 37 19 25 KECAMATAN RANCASARI 52 21 26 KECAMATAN REGOL 60 40 27 KECAMATAN SUKAJADI 49 32 28 KECAMATAN SUKASARI 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 58 45 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung 54 55

Tabel 3.3.23 Data Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif Tahun 2015 No Skpd/ Unit kerja TP. PKK Karang taruna LPM Jumlah % 1 KECAMATAN 1 0,5 0,5 2 66,67 2 CIPADUNG KIDUL 1 0,75 0,5 2,25 75,00 3 CIPADUNG KULON 1 0,55 0,75 2,3 76,67 4 CIPADUNG WETAN 1 0,5 0,55 2,05 68,33 5 MEKARMULYA 1 0,65 0,75 2,4 80,00 JUMLAH 5 2 4 11 73,33 Dari tabel 3.3.23, dapat dilihat bahwa : 1. Jumlah SKPD/Unit Kerja di wilayah Panyileukan = 5 SKPD/Unit Kerja 2. Setiap SKPD/Unit Kerja (/ Kelurahan) mempunyai 3 Lembaga Kemasyarakatan, yaitu TP. PKK, Karang Taruna dan LPM 3. Dengan demikian jumlah Lembaga Kemasyarakatan di wilayah Panyileukan = 15 Lembaga 4. Sedangkan jumlah Lembaga Kemasyarakatan dan Kelurahan yang memenuhi kriteria aktif = 11 Lembaga sesuai ruang lingkup (/ Kelurahan); c). Lembaga Kemasyarakatan / kelurahan melaksanakan minimal 60% dari seluruh agenda/ program kerja yang direncanakan pada tahun berjalan; d). Ketua Lembaga Kemasyarakatan aktif mengikuti kegiatan/ lomba / kejuaraan di tingkat Kota minimal 2 kegiatan. Jadi Jumlah persentase Lembaga Kemasyarakan Aktif di wilayah Kec. Panyileukan mencapai 73,33%. Angka persentase tersebut didapat dari perhitungan sebagaimana rumus di bawah ini: 2. Jumlah Karang Taruna yang memenuhi kriteria aktif baik dan Kelurahan =2,95 yang diperoleh dari pemenuhan kriteria baik pada indikator/ kriteria yang telah ditentukan. 3. Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang memenuhi kriteria aktif baik dan Kelurahan = 3,05. Jumlah tersebut didapat berdasarkan pertimbangan yang berpedoman pada indikator/kriteria yang telah ditentukan. Solusi Untuk peningkatan pencapaian indikator lembaga kemsyarakatan aktif memang diperlukan peningkatan partisipasi aktif dari setiap kelompok masyarakat baik ditingkat maupun ditingkat Kelurahan, untuk itu pada tahun 2016 perlu optimalisasi program dan kegiatan yang bersifat menunjang terhadap aktivitas setiap kelompok masyarakat, seperti penunjang pelaksanaan administrasi setiap lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM), anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan rutin lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) dan anggaran penunjang kegiatan lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) yang bersifat inovatif. Diharapkan dengan adanya program dan kegiatan yang menunjang aktivitas lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) lembaga masyarakat ini dapat berperan lebih aktif. Tabel 3.3.24 Data Perbandingan Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA PERSENTASE LEMBAGA KEMASYARAKATAN AKTIF % 1 KECAMATAN ANDIR 66,67 2 KECAMATAN ANTAPANI 71,43 3 KECAMATAN ARCAMANIK 80 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 90,48 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 50 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 40 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 67 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 83,33 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 70,37 5. Adapun kriteria/indikator Lembaga Kemasyarakatan Aktif yaitu sebagai berikut : a). Seluruh Lembaga kemasyarakatan / kelurahan mempunyai rencana/ agenda/ program kerja tahunan yang menunjang pembangunan dan pemberdayaan sesuai ruang lingkup (/ Kelurahan); b). Seluruh Lembaga kemasyarakatan / kelurahan mempunyai rencana/ agenda/ program kerja tahunan yang menunjang pembangunan dan pemberdayaan Rumus Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif : Jumlah Lembaga Kemasyarakatan dan Kelurahan yang memenuhi kriteria aktif X 100% Jumlah Lembaga Kemasyarakatan dan Kelurahan Maka berdasarkan rumus tersebut, didapat : 11/15 x 100% = 73,33% Adapun faktor-faktor penyebab lembagalembaga kemasyarakatan tersebut dikatagorikan lembaga kemasyarakatan aktif atau tidak aktif adalah sebagai berikut : 1. Jumlah TP. PKK yang memenuhi kriteria aktif baik dan Kelurahan =5 Lembaga, artinya TP. PKK telah memenuhi indikator/kriteria Lembaga Kemasyarakatan Aktif sebagaimana yang disyaratkan. 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 70 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 80,95 12 KECAMATAN BUAHBATU 71,66 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 73,33 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 76,19 15 KECAMATAN CIBIRU 73,33 16 KECAMATAN CICENDO 66,67 17 KECAMATAN CIDADAP 83,33 18 KECAMATAN CINAMBO 66,67 19 KECAMATAN COBLONG 90,47 20 KECAMATAN GEDEBAGE 69,23 21 KECAMATAN KIARACONDONG 90,44 22 KECAMATAN LENGKONG 100 23 KECAMATAN MANDALATI 66,67 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 73,33 25 KECAMATAN RANCASARI 93,33 26 KECAMATAN REGOL 38,10 27 KECAMATAN SUKAJADI 71,42 28 KECAMATAN SUKASARI 93,30 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 100 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 100 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung 56 57

Capaian kinerja indikator Rasio Anggota Linmas Capaian kinerja nyata indikator Rasio Anggota Linmas adalah sebesar 1 : 1 dari target sebesar 1 : 1 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai target yang diperjanjikan. Capaian Tahun 2015 lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya (2014) yang capaiannya sebesar 1 : 0,7 atau meningkat sebesar 30%, capaian tahun 2015 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 50%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Trantib. Dari tabel 3.3.24 dapat dilihat bahwa tidak semua RT memiliki anggota LINMAS atau jumlah anggota LINMAS Aktif belum sebanding dengan jumlah RT yang ada. No. Uraian Kondisi ini menunjukan bahwa mayoritas penduduk Panyileukan tinggal di komplek perumahan, dimana penjagaan keamanan dilakukan oleh satpam komplek. Dari grafik 3.3.5 rasio LINMAS terendah ada di Kelurahan Cipadung Kidul yang disebabkan mayoritas penduduk di Kelurahan Cipadung Kidul tinggal di Komplek Perumahan Bumi Panyileukan yang keamanannya dilakukan oleh satpam. Faktor kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan lingkungan juga menjadi faktor penghambat peningkatan rasio anggota LINMAS. Solusi untuk meningkatkan rasio anggota LINMAS aktif adalah dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan pelatihan LINMAS tingkat dan sosialisasi kepada masyarakat melalui ketua RT tentang pentingnya menjaga keamanan lingkungan. Tabel 3.3.25 Data Rasio Anggota LINMAS Aktif Panyileukan 2014 Kelurahan Cipadung Kulon Cipadung Wetan Cipadung Kidul Mekar-mulya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jumlah LINMAS 52 34 63 35 138 2. Jumlah RT 52 19 78 35 184 Jumlah Rasio LINMAS 1 : 1 Langkah lainnya yaitu melalui pembentukan anggota LINMAS baru dimana seksi keamanan RT diarahkan untuk menjadi anggota LINMAS. Tabel 3.3.26 Data Perbandingan Rasio Anggota LINMAS dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA RASIO ANGGOTA LINMAS 1 KECAMATAN ANDIR 1 : 1,5 2 KECAMATAN ANTAPANI 1 : 1,09 3 KECAMATAN ARCAMANIK 1 : 1,4 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 1 : 1,07 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 1 : 1 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 1 : 2 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 1 : 0,5 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 1 : 1,2 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 1 : 1,06 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 1 : 1 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 1 : 1,5 12 KECAMATAN BUAHBATU 1 : 1,5 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 1 : 1,5 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 1 : 1 15 KECAMATAN CIBIRU 1 : 1,14 16 KECAMATAN CICENDO 1 : 1,01 17 KECAMATAN CIDADAP 1 : 1,6 18 KECAMATAN CINAMBO 1 : 1,64 19 KECAMATAN COBLONG 1 : 1,0 20 KECAMATAN GEDEBAGE 1 : 1,9 2,00 1,80 1,60 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 - Grafik 3.3.5 Grafik Capaian Rasio Anggota LINMAS Aktif Anggota LINMAS Aktif Cipadung Kulon Cipadung Wetan Cipadung Kidul Mekarmulya Anggota LINMAS Aktif 21 KECAMATAN KIARACONDONG 1 : 1,1 22 KECAMATAN LENGKONG 1 : 1 23 KECAMATAN MANDALATI 1 : 1,19 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 1 : 1 25 KECAMATAN RANCASARI 1 : 1,31 26 KECAMATAN REGOL 1 : 1 27 KECAMATAN SUKAJADI 1 : 1,1 28 KECAMATAN SUKASARI 1 : 0,71 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 1 : 0,94 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 1 : 1,2 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung 58 59

Program dan Kegiatan Capaian Kinerja Sasaran 2 Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan didukung oleh Program : No. PROGRAM URAIAN/ PENJELASAN (1) (2) (3) 1. Program Peningkatan Peran dan Kelurahan 2. Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Output program beserta kegiatan didalamnya antara lain Simpul Space, 30 kampung Kreatif Wisata, Creative District Project, (termasuk pembinaan KUKM, Profil Potensi Ekonomi), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Rumah Sehat, Kampung Berkebun, Bike Sharing, Jum at Bersepeda, Gerakan Zero Waste Home, Bank Sampah, Motor Sampah Kelurahan, Supermarket Sampah, Tempat Sampah RW/ Jalan Utama, Sejuta Biopori/ Sumur Resapan, Mesin Pencacah Sampah, Pengajuan Mobil Pembersih, Bendungan Sampah, Septic Tank Communal, Hemat Air dan Daur Ulang, River Green Wall, Gerakan Atap Hijau, Gerakan Pagar Hijau, Gerakan Satu Rumah Satu Pohon, Gerakan Bandung Green N Clean, Gerakan Bandung Bersih, Jalan Caang Baranang, Media Kampanye Bandung Bebas, Banjir,Perkerasan paving Kotak, Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh, Kebinamargaan, Pasukan Gorong Gorong (termasuk MUSRENBANG), Penanganan Pasar Tumpah, Satpol PP, Forum PKL, Media Brosur Tertib PKL (termasuk operasional SATPOL PP, Pembinaan LINMAS, SATWANKAR) SATGASUS PKL, Balai RW/ Markas Karang Taruna, Safari Aspirasi Walikota Dengan Warga Level RW Setiap RW Setiap Minggu, Honor RW RT (termasuk pembinaan RW RT), (termasuk operasional Pelayanan masyarakat di dan Kelurahan) Jumlah Sub Kegiatan Inovatif pada setiap LKK Tabel 3.3.27 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan No. Program Kegiatan Pagu Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Output (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Program Peningkatan Peran dan Kelurahan 2. Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat dan Kelurahan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan dan Kelurahan Kegiatan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat dan Kelurahan Kegiatan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat dan Kelurahan Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Kelurahan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup RW Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK 72.675.000 72.613.050 Terbinanya (UKM, Koperasi/ Pra Koperasi), Tersedianya Produk Unggulan, Tersedianya data perekonomian masyarakat yang akurat, Meningkatnya wawasan warga akan peluang usaha, Tersedianya data laporan pelaksanaan Bawaku Makmur 390.845.000 387.420.150 Terbinanya Lembaga Kemasyarakat-an (PKK, PMI, Karang Taruna, LPM, Posyandu), Terlaksananya kegiatan peringatan hari jadi dan hari besar keagamaan, Meningkatnya koordinasi dan Kerjasama dengan DKM Se- Panyileukan, Tersedianya data valid Bidang Pendidikan dan Kemasyarakatan, Terlaksananya kegiatan penyuluhan kesehatan dan pola hidup sehat 1.192.338.950 1.184.793.450 Tersedianya dokumen laporan musrenbang tingkat kecamatan, Tersedianya bibit tanaman hias, pelindung dan produktif, Terjaganya kebersihan wilayah kecamatan, Tertatanya ligkungan kecamatan dankelurahan, Terpeliharanya saluran air dan jalan di lingkungan, Terlaksananya monitoring hasil pembangunan sadaya murni dan bantuan pemerintah 247.475.000 245.020.150 meningkatnya pemahaman warga tentang Perda K3, Terbinanya anggota LINMAS, Meningkatnya wawasan satwankar akan penanggulangan bencana kebakaran, Meningkatnya wawasan warga akan penanggulangan bencana alam, Tertibnya PKL di Lingkungan 74.698.000 74.406.950 Tersedianya data valid bidang kependudukan, Tersedianya data monografi dan profil dan Kelurahan, Terpilihnya kelurahan terbaik tingkat (lomba kelurahan), Meningkatnya wawasan warga mengenai PBB dan BPHTB, Meningkatnya Kualitas Administrasi RW dan RT, Meningkatnya wawasan warga mengenai Perda Administrasi Pertanahan 123.900.000 121.492.450 Meningkatnya wawasan warga mengenai mekanisme pelayanan dan perijinan yang diselenggarakan, Tersedianya Data valid pemohon KK dan KTP, Tersedianya Data valid WNA dan Penduduk Urban, Meningkatnya Kinerja RT/RW atas pelayanan kepada masyarakat Dampak (baik/ kurang) 4.153.350.000 4.132.650.000 Terfasilitasinya pemberdayaan lingkup RW 400.000.000 398.230.000 Terfasilitasinya pemberdayaan lingkup PKK Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang Taruna 405.000.000 398.530.000 Terfasilitasinya pemberdayaan lingkup Karang Taruna Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM 400.000.000 396.251.500 Terfasilitasinya pemberdayaan lingkup LPM 60 61

Pada Tahun 2015 Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Panyileukan disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut : Faktor pendukung 1. Komitmen yang tinggi dari aparatur Panyileukan 2. Adanya swadaya murni masyarakat; 3. Peran aktif masyarakat Panyileukan walaupun masih perlu peningkatan; 4. Program dan kegiatan yang terarah dari RPJMD sampai dengan PK Panyileukan. Faktor Penghambat 1. Peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis berubah-rubah; 2. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung yang lambat; 3. Kurangnya koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Panyileukan; 4. Kurangnya kebutuhan jumlah SDM aparatur di dan Kelurahan. Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : 1. Penetapan peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis secara pasti dan lebih awal; 2. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung tepat waktu; 3. Perbaikan sistem koordinasi dengan SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Panyileukan lebih ditingkatkan; 4. Permohonan penambahan jumlah SDM aparatur untuk dan Kelurahan. Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dalam tabel 3.3.28: Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi dapat dilihat dari 2 (dua) indikator : Nilai evaluasi AKIP dan Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti. Capaian kinerja indikator Nilai Evaluasi AKIP Capaian kinerja nyata indikator Nilai Evaluasi AKIP adalah sebesar 63,88 dari target sebesar 60 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 106,47% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Nilai Evaluasi AKIP tahun 2014 adalah 51,36 yang artinya Nilai Evaluasi AKIP tahun 2015 mengngalami peningkatan sebesar 12,52. Capaian tahun 2015 sebesar 63,88 bila dibandingkan dengan target akhir renstra yaitu 75 maka persentase capaian kinerjanya mencapai 85,17%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Sekretariat Panyileukan. Dari tabel 3.3.29 dapat dilihat diuraikan permasalahan sebagai berikut: Komponen perencanaa kinerja nilai terendah ada pada implementasinya, yang artinya perencanaan kinerja di Panyileukan belum sepenuhnya dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Keselarasan antara rencana dan implementasi belum menunjukan keterkaitan yang disebabkan kurang baiknya dalam menyusun perencanaan, terutama Perncanaan Strategis (RENSTRA). Komponen pengukuran kinerja walaupun sudah ada tetapi belum diukur secara tepat baik dalam penggunaan alat ukur maupun metode pengukurannya, sehingga hasil pengukuran kinerja menjadi bias. Indikator kinerja yang diukur juga tidak bersifat kuantitatif sehingga sulit untuk dilakukan penhgukuran. Komponen pelaporan kinerja walaupun sudah ada tapi tidak menunjukan gambaran kinerja yang sesungguhnya yang disebabkan oleh ketidakselarasan tahap perencanaan dan implementasi, Alat ukur dan metode pengukuran yang kurang sesuai dan Indikator Kinerja yang tidak bersifat kuantitatif. Solusi dari permsalahan diatas adalah dengan melakukan perbaikan dalam penyusunan perencanaan pelaporan serta pemanfaatan dokumen tersebut berupa implementasi dalam program dan kegiatan Capaian kinerja indikator Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti Capaian kinerja nyata indikator Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00 dari target sebesar 100 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,00% atau sesuai target yang diperjanjikan. Jumlah temuan Tahun 2015 sebanyak 7 (tujuh) temuan dibandingkan temuan tahun 2014 sejumlah 3 (tiga) berarti mengalami penurunan namun jumlah temuan pada tahun 2015 merupakan akumulasi dari tiga tim pemeriksa inspektorat. Dilihat dari pemenuhan setiap temuan sudah ditindaklanjuti menunjukan bahwa kinerja tahun 2015 dan tahun 2014 terpenuhi dengan capaian 100%, Tabel 3.3.29 Data Nilai Evaluasi AKIP Panyileukan 2014-2013 Tabel 3.3.28 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Tahun 2015 Realisasi Tahun 2018 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Capaian Tahun Capaian Target Realisasi % 2014 Target % 1. Nilai Evaluasi AKIP Nilai 60 63,88 106,47 51,36 75 85,17 2. Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100 Rata-rata Capaian Indikator 103,23 92,59 NO KOMPONEN PENGUKURAN LKIP NILAI 2014 2013 1 PERENCANAAN KINERJA 26,85 22,12 2 PENGUKURAN KINERJA 13,31 6,25 3 PELAPORAN KINERJA 10,63 12,56 4 EVALUASI INTERNAL 4,83 n/a 5 PENCAPAIAN SASARAN DAN KINERJA ORGANISASI 8,26 10,43 63,88 51,36 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung 62 63

capaian tahun 2015 sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100,00% dikarenakan target tiap tahun adalah sama. Tabel 3.3.30 Data Perbandingan Nilai Evaluasi AKIP dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA NILAI AKIP 1 KECAMATAN ANDIR 62,42 2 KECAMATAN ANTAPANI 62,88 3 KECAMATAN ARCAMANIK 64,83 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 64,98 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 64,76 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 65,47 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 60,95 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 60,78 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 60,23 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 60 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 65,16 12 KECAMATAN BUAHBATU 60,56 13 KECAMATAN CIBENYING KALER 73,06 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 60,77 15 KECAMATAN CIBIRU 58,46 16 KECAMATAN CICENDO 64,54 17 KECAMATAN CIDADAP 63,87 18 KECAMATAN CINAMBO 62,86 19 KECAMATAN COBLONG 72,70 20 KECAMATAN GEDEBAGE 69,50 21 KECAMATAN KIARACONDONG 65,4 22 KECAMATAN LENGKONG 61,37 23 KECAMATAN MANDALATI 50,18 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 63,88 25 KECAMATAN RANCASARI 69,07 26 KECAMATAN REGOL 61,06 27 KECAMATAN SUKAJADI 60,75 28 KECAMATAN SUKASARI 64,24 Tabel 3.3.31 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Panyileukan Tahun 2015 No Unsur Pemeriksaan Temuan Rekomendasi Ditindaklanjuti % 1 Kebijakan Daerah - - - - 2 Kelembagaan 1 1 1 100% 3 Pengelolaan Pegawai Daerah 1 1 1 100% 4 Pengelolaan Keuangan Daerah 3 3 3 100% 5 Pengelolaan Barang Daerah 2 2 2 100% Sumber data : Skretariat Panyileukan JUMLAH 7 7 7 100% Tabel 3.3.32 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Panyileukan Tahun 2014 No Unsur Pemeriksaan Temuan Rekomendasi Ditindaklanjuti % 1 Kebijakan Daerah - - - - 2 Kelembagaan 1 1 1 100% 3 Pengelolaan Pegawai Daerah 1 1 1 100% 4 Pengelolaan Keuangan Daerah - - - - 5 Pengelolaan Barang Daerah 1 1 1 100% Sumber data : Skretariat Panyileukan JUMLAH 3 3 3 100% Tabel 3.3.33 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Panyileukan Tahun 2013 No Unsur Pemeriksaan Temuan Rekomendasi Ditindaklanjuti % 1 Kebijakan Daerah - - - - 2 Kelembagaan - - - - 3 Pengelolaan Pegawai Daerah 1 1 1 100% 4 Pengelolaan Keuangan Daerah 1 1 1 100% 5 Pengelolaan Barang Daerah 1 1 1 100% Sumber data : Skretariat Panyileukan 3,5 3 2,5 JUMLAH 3 3 3 100% Grafik 3.3.6 Grafik Perbandingan Jumlah Temuan Tahun 2015, 2014 dan 2013 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 61,48 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 65,16 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung 2 1,5 1 2015 2014 2013 0,5 0 Kebijakan Daerah Kelembagaan Pengelolaan Pegawai Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah Pengelolaan Barang Daerah 64 65

Tabel 3.3.31; 3.3.32 dan 3.3.33 menunjukan tingkat komitmen yang tinggi Panyileukan dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi melalui tindaklanjut setiap temuan/ rekomendasi Inspektorat/ BPK. Namun dengan masih adanya temuan pada unsur kelembagaan, pengelolan pegawai daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang daerah menunjukan bahwa masih lemahnya pengendalian internal (internal control) yang dilakukan Panyileukan. Jumlah temuan pun mengalami kenaikan yang berbanding terbalik dengan kinerja atau dengan kata lain pada tahun 2015 mengalami penurunan kinerja. Soliusi yang harus dilakukan adalah melakukan pembinaan terhadap setiap pegawai dilingkungan terhadap unsurunsur yang masih menjadi temuan. Perlunya perbaikan Sistem Pengendalian Internal juga merupakan solusi yang wajib dilakukan oleh Keamatan Panyileukan. Dari tabel 3.3.34 dapat dilihat bahwa hampir disetiap di Kota Bandung mengalami kenaikan jumlah temuan, namun keseluruhannya telah ditindaklanjuti. Solusi yang dapat dilakukan oleh setiap adalah meningkatkan pengawasan dan pengendalian internal melalui monitoring dan evaluasi (monev) berkala yang efektif dengan menggunakan tools yang tepat. Tabel 3.3.34 Data Perbandingan Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan Instansi lain ( lain) NO NAMA SKPD / UNIT KERJA JUMLAH TEMUAN 1 KECAMATAN ANDIR 14 2 KECAMATAN ANTAPANI 3 KECAMATAN ARCAMANIK 7 4 KECAMATAN ASTANAANYAR 5 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 5 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 11 7 KECAMATAN BANDUNG KULON 8 KECAMATAN BANDUNG WETAN 7 9 KECAMATAN BATUNUNGGAL 15 10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 4 11 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 12 KECAMATAN BUAHBATU 8 13 KECAMATAN CIBENYING KALER Program dan Kegiatan Capaian Kinerja Sasaran 3 Capaian kinerja sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Panyileukan Tahun 2015 didukung oleh Program : No. PROGRAM URAIAN/ PENJELASAN (1) (2) (3) 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan No. Program Kegiatan 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Output program dan kegiatan tersebut antara lain laporan Renja, Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Tapkin, Lkip, Laporan Realisasi Anggaran Semesteran, Laporan Prognosis, dan Laporan Keuangan dimana output tersebut menunjang pencapaian kinerja sasaran. Program ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan yaitu (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realiasasi Kinerja SKPD dan (2) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Pagu Anggaran (Rp) Faktor Penghambat 1. Peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis berubah-rubah; 2. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung yang lambat; Tabel 3.3.35 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Realisasi Anggaran (Rp) Output 7.850.000 7.850.000 Tersedianya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD yang memadai, berupa: Renja, Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Perjanjian Kinerja, LKIP. 4.175.000 4.175.000 Tersedianya laporan keuangan akhir tahun SKPD yang memadai, berupa: Laporan Keuangan Semesteran dan Laporan Keuangan Akhir Tahun Dampak (baik/ kurang) 14 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 15 KECAMATAN CIBIRU 0 16 KECAMATAN CICENDO 3 17 KECAMATAN CIDADAP 18 KECAMATAN CINAMBO belum pemeriksaan 19 KECAMATAN COBLONG 20 KECAMATAN GEDEBAGE blm ada LHP 21 KECAMATAN KIARACONDONG 22 KECAMATAN LENGKONG 10 23 KECAMATAN MANDALATI 14 24 KECAMATAN PANYILEUKAN 7 25 KECAMATAN RANCASARI 16 26 KECAMATAN REGOL 7 27 KECAMATAN SUKAJADI 3 28 KECAMATAN SUKASARI 29 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 30 KECAMATAN UJUNG BERUNG 4 Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung Pada Tahun 2015 Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut : Faktor pendukung 1. Komitmen tinggi dari aparatur Panyileukan; 2. Program dan kegiatan yang terarah dari RPJMD sampai dengan PK Panyileukan. 3. Sistem Pengendalian Internal Panyileukan belum berfungsi dengan baik. Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : 1. Penetapan peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis secara pasti dan lebih awal; 66 67

2. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung tepat waktu; 3. Perbaikan fungsi Sistem Pengendalian Internal Panyileukan. 3.4 Akuntabilitas Keuangan Selama tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Panyileukan Kota Bandung dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Panyileukan Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar Rp. 17.492.268.644,00 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 5.326.777.406,00 yang merupakan komponen gaji, serta Belanja Langsung (BL) Rp. 12.165.491.238,00 sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 17.113.197.238,00 terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 5.140.068.216,00 dan Belanja Langsung (BL) Rp. 11.973.129.022,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai 97,83%, dengan SILPA sebesar (Rp. No. Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Anggaran 17.113.197.238,00) Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Panyileukan Kota Bandung pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Dari tabel 3.4.1 dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian sasaran organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Panyileukan Kota Bandung pada tahun 2015. Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Sasaran Panyileukan Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja sasaran dan anggaran yang digunakan pada tahun 2015 sebagaimana tabel 3.4.2. Pencapaian Sasaran pada Tahun 2015 merupakan akumulasi pencapaian kinerja tahun pertama Renstra 2014-2018, dengan demikian diuraikan pula capaian sasaran berdasarkan realisasi anggaran selama kurun Tabel 3.4.1 Pagu, Realisasi Anggaran dan Efisiensi Anggaran terhadap Capaian Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Panyileukan 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Rata-rata Penyerapan Anggaran (%) Rata-rata capaian kinerja (%) Rata-rata Tingkat Efisiensi (%) 4.693.184.288,00 4.549.696.322,00 96,94 100,61 3,67 7.460.281.950,00 7.411.407.700,00 99,34 102,47 3,13 waktu 1 (satu) tahun disajikan di tabel 3.4.3 Dengan rata-rata persentase realisasi anggaran terhadap pagu indikatif Renstra No. Kategori Jumlah Indikator Presentase Capaian Kinerja Anggaran Realisasi (Rp) % A. Sasaran 1 3 4.549.696.322,00 96,94 1 Melebihi/ melampaui target 2 66,67% 2 Ssesuai target 1 33,33% 3 Tidak mencapai target - - B. Sasaran 2 6 7.411.407.700,00 99,34 1 Melebihi/ melampaui target 4 66,67% 2 Ssesuai target 2 33,33% 3 Tidak mencapai target - - C. Sasaran 3 2 12.025.000,00 100,00 1 Melebihi/ melampaui target 1 50% 2 Ssesuai target 1 50% 3 Tidak mencapai target - - No. Sasaran A. Sasaran-1 Mewujudkan pelayanan publik yang prima di Panyileukan B. Sasaran-2 Mewujudkan kinerja Pemerintah Panyileukan yang efektif, transparan dan akuntabel Tabel 3.4.2 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 Pagu Indikatif Renstra (Rp.) sebesar 93,87% maka secara umum efektifitas anggaran terhadap capaian sasaran Panyileukan Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa Tabel 3.4.3 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 Realisasi Anggaran tahun ke- 1 2 3 4 5 Jumlah % (dari Pagu Indikatif) 4.486.580.228,00 4.549.696.322,00 4.549.696.322,00 101,41 7.409.767.000,00 7.411.407.700,00 7.411.407.700,00 100,02 3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 12.025.000,00 12.025.000,00 100,00 103,23 3,23 Jumlah/ Rata-rata 7.182.400.000,00 6.987.456.040,00 102,10 98,76 3,34 C. Sasaran-3 Mewujudkan kinerja Pemerintah Panyileukan yang efektif, transparan dan akuntabel 15.000.000,00 12.025.000,00 12.025.000,00 80,17 68 69

anggaran yang digunakan efektif terhadap capaian kinerja misi organisasi. Prestasi dan Juara Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Panyileukan Kota Bandung dilakukan secara optimal dengan mengerahkan sumber daya dan potensi yang dimiliki, sehingga Panyileukan Kota Bandung telah memperoleh penghargaan yang diberikan oleh pimpinan maupun stakeholder atas prestasi yang dicapai, prestasi dan penghargaan selama kurun waktu 1 (satu) tahun tersebut, sebagai berikut : Prestasi Tingkat Nasional No. Prestasi Juara Tahun 1. Merupakan salah satu kecamatan unggulan sebagai Sehat Juara I 2015 Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat No. Prestasi Juara Tahun 1. Lomba Kesrak pelaksanaan LBS (Kel. Cipadung Kidul) Juara I 2015 Prestasi Tingkat Kota Bandung No. Prestasi Juara Tahun 1. Keluarga Harmonis (kelurahan Cipadung Kidul) Juara II 2015 2. Akseptor Lestari 15 Tahun Harmonis (kelurahan Cipadung Kulon) Juara II 2015 3. Juara Vocal Group PKK Juara I 2015 4. Sebagai Role Model Project Standar Pelayanan Versi Ombudsman 5. Sebagai Role Model Project Reformasi Birokrasi versi kemenpan RB 6. Sebagai Role Model Project Analisis Jabatan versi BKN, kemenpan RB dan Kemendagri 2015 2015 2015 7. Camat Juara Tahun 2015 Juara I 2015 8. Stand Pameran Gelar PIPPK Thn 2015 Juara favorit 2015 9. Penerima KNPI Award kategori Kec dgn Reformasi Birokrasi Terbaik Juara I 2015 10. Penghargaan laporan kependudukan tepat waktu 2015 11. Lomba Pusat Layanan Informasi Perlindungan Perempuan dan Anak (RW 10 Cpd Kidul ) Juara I 2015 70 71

BAB 4 PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015. Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat menggambarkan kinerja Panyileukan Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Dalam tahun 2015 Panyileukan Kota Bandung menetapkan sebanyak 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 100,61% atau interpretasi memuaskan Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator dengan nilai 102,47% atau interpretasi memuaskan Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 103,23% atau interpretasi memuaskan Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 3 (tiga) sasaran tersebut, secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran > 85 100 yang termasuk dalam Interpretasi Memuaskan. Dalam Tahun Anggaran 2015 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Panyileukan Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 pada Belanja Langsung (BL) sebesar Rp. 12.165.491.238,00 sedangkan realisasi anggaran Belanja Langsung (BL) mencapai Rp. 11.973.129.022,00 atau dengan serapan dana APBD Anggaran Belanja Langsung (BL) mencapai 98,42. Renstra Panyileukan Kota Bandung 2014-2018 menetapkan sebanyak 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) 72 73

indikator kinerja tersebut telah dilaksanakan melalui Rencana Kinerja Tahunan pada tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018, dengan rincian pencapaian sasaran renstra sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator dengan capaian 94,18% Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator dengan capaian 80,12% Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator dengan capaian 92,59% Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Panyileukan Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Panyileukan Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung. Bandung, Maret 2015 Camat Panyileukan Dra. Hj. UUM SUMIATI, M.Si Pembina Tk.I NIP. 19691022 198803 2 001 74 75