Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Setda Kota Bandung disusun sesuai Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah selama tahun 2015, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Setda Kota Bandung yaitu : MEWUJUDKAN BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH YANG PROFESIONAL, RESPONSIF DAN BERORIENTASI PELAYANAN PUBLIK DALAM RANGKA MENDUKUNG PERWUJUDAN KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN DAN SEJAHTERA, sesuai yang telah ditetapkan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 i

2 dalam Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung dengan kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Hasil pencapaian kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Bandung, Maret 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG, Drs. H. YOSSI IRIANTO, M.Si. Pembina Utama Madya NIP LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 ii

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Sekretariat Daerah Kota Bandung telah berupaya menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang baik dan berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya. Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis organisasi sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat diukur, diuji dan diandalkan. LKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini Sekretariat Daerah Kota Bandung dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Tahun 2015 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran Renstra Setda Kota Bandung Tahun , secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi serta dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung Tahun Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka kategori capaian indikator kinerja dibagi dalam kategori pencapaian sesuai target sebesar 100%, melampaui/melebih target >100% dan tidak mencapai target <100%. Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 iii

4 No. pada masing-masing misi berdasarkan capaian pada tahun 2014 dan capaian berdasarkan target akhir Renstra tahun 2018 sebagai berikut: Berdasarkan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 ditetapkan 11 sasaran dengan 19 indikator sasaran dan mengacu pada 3 misi yang ingin diwujudkan dalam tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut: Misi pertama terdiri dari 5 sasaran dengan 10 indikator sasaran Misi kedua terdiri dari 4 sasaran dengan 5 indikator sasaran Misi ketiga terdiri dari 1 sasaran dengan 3 indikator sasaran Misi Pencapaian target Misi Renstra Tahun 2015 Jumlah Indikator Sasaran Melampaui target (>100%) Tingkat Pencapaian Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Misi n/a 2 Misi Misi Jumlah , ,57 1 5,26 Keterangan : 1 Indikator tidak tersedia data (n/a) - Capaian pada misi pertama, sebanyak 8 indikator kinerja atau 80,00% melampaui target dan 1 indikator kinerja atau 10,00% sesuai target. - Capaian pada misi kedua, sebanyak 1 indikator kinerja atau 20,00% melampaui target dan 4 indikator kinerja atau 80,00% sesuai target. - Capaian pada misi ketiga, sebanyak 3 indikator kinerja atau 75,00% melampaui target dan indikator kinerja atau 100,00% sesuai target yang ditetapkan. - 1 indikator tidak tersedia data Berdasarkan Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun ditetapkan 14 sasaran dengan 43 indikator sasaran dan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 iv

5 No. mengacu pada 3 misi yang ingin diwujudkan, dengan rincian sebagai berikut: Misi pertama terdiri dari 6 sasaran dengan 22 indikator sasaran Misi kedua terdiri dari 6 sasaran dengan 11 indikator sasaran Misi kedua terdiri dari 2 sasaran dengan 10 indikator sasaran Pencapaian Berdasarkan Target Misi Renstra Tahun Misi Jumlah Indikator Sasaran Melampaui target (>100%) Tingkat Pencapaian Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Misi , Misi , ,63 1 9,09 3 Misi Jumlah , ,88 1 2,32 Keterangan : 9 (Sembilan) Indikator tidak tersedia data (n/a) Capaian indikator kinerja berdasarkan besaran target yang telah ditetapkan dalam Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung tahun sebagai berikut: - Misi pertama dengan 22 indikator sasaran diperoleh 11 indikator sasaran atau 50% melampaui target yang ditetapkan, 3 indikator sasaran atau 13,63%. - Misi kedua dengan 11 indikator sasaran diperoleh 3 indikator sasaran atau 27,27% melampaui target yang ditetapkan, 7 indikator sasaran atau 63,63% sesuai target yang ditetapkan dan 1 indikator sasaran atau 9,09% belum mencapai target. - Misi ketiga dengan 10 indikator sasaran diperoleh 4 indikator sasaran atau 40% melampaui target yang ditetapkan, 5 indikator sasaran atau 50% sesuai target. - 9 indikator tidak tersedia data /(n/a). LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 v

6 Daftar Isi Halaman Kata Pengantar... Ikhtisar Eksekutif... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Diagram... Daftar Lampiran... i iii vi viii xi xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Isu Strategis D. Landasan Hukum E. Sistematika Penyusunan BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 7 A. Perencanaan Strategis Sebelum dan Setelah Reviu Visi Misi Tujuan dan sasaran... 9 B. Indikator Kinerja Utama C. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Indikator Kinerja Utama B. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis C. Akuntabilitas Keuangan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 vi

7 BAB IV PENUTUP LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 vii

8 Daftar Tabel Halaman Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Sebelum dan Setelah Reviu.. 11 Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Daerah Kota Bandung. 15 Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perubahan Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 dan Dibandingkan dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.4 Pencapaian Target Misi tahun Tabel 3.5 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran. 28 Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 1 : Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.7 Hasil Evaluasi Kinerja Kecamatan Tahun Tabel 3.8 Hasil Evaluasi Kinerja Kelurahan Tahun Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 2 : Terwujudnya Harmonisasi Dan Sinkronisasi Rancangan Produk Hukum Daerah Yang Sesuai Dengan Peraturan Perundang-Undangan, Kebutuhan Masyarakat Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.10 Jumlah Produk Hukum Daerah Tahun 2000 s/d 2014 Dan Rencana Evaluasi Produk Hukum Tahun 2014 s/d LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 viii

9 Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Pada SKPD Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun Tabel 3.13 Data Hasil Self Asesment Kepatuhan Standar Pelayanan SKPD/Unit Kerja Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun Tabel 3.14 Capaian Kinerja Sasaran 5 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.15 Hasil Evaluasi AKIP Kota Bandung 2012 s/d Tabel 3.16 Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SAKIP Kota Bandung 59 Tabel 3.17 Tabulasi Nilai AKIP Setda Kota Bandung Tahun Tabel 3.18 Analisis Pencapaian Sasaran 6 : Meningkatnya Implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.19 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Prosentase Data Naskah Kerjasama Lingkup Dalam Negeri Sampai Dengan Tahun Tabel 3.20 Analisis Pencapaian Sasaran 7 : Meningkatnya Implementasi Kebijakan Sumber Daya Alam Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.21 Analisis Pencapaian Sasaran 10 : Berkembangnya Ekonomi Kreatif Untuk Mendukung Tercapainya Bandung Sebagai Kota Kreatif Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.22 Analisis Pencapaian Sasaran 11 : Terwujudnya BUMD Yang Sehat dan Profitable Dan Perbandingan Dengan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 ix

10 Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.23 Analisis Pencapaian Sasaran 12 : Terwujudnya Kehidupan Harmoni Intern dan Antar Umat Beragama dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.24 Data Potensi Konflik Tahun 2014 dan Tabel 3.25 Analisis Pencapaian Sasaran 13 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keuangan, Kepegawaian dan Sandi Telekomunikasi dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.26 Temuan BPK / Inspektorat dan Tindakannya Tahun Tabel 3.27 Jenis Temuan BPK / Inspektorat Tahun Tabel 3.28 Analisis Pencapaian Sasaran 14 : Meningkatnya Pelayanan Sarana, Prasarana Internal dan Keprotokolan Kepala Daerah dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun Tabel 3.29 Prasarana Yang Dipelihara Di Lingkungan Sekretariat Daerah Tahun Tabel 3.30 Ruang Kerja Yang Memenuhi Standar Di Lingkungan Sekretariat Daerah Tahun Tabel 3.31 Pagu dan Realisasi Anggaran Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.32 Efektifitas Anggaran Terhadap Capaian Misi Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.33 Penyerapan Anggaran Pada Setiap Misi Sekretariat Daerah Kota Bandung Tabel 3.34 Efektifitas Anggaran Terhadap Capaian Misi Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Sampai Dengan Tahun 2015 (Tahun Kedua) LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 x

11 Daftar Diagram Halaman Diagram 3.1 Capaian IKU Diagram 3.2 Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja Camat Tahun Diagram 3.3 Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja Lurah Tahun Diagram 3.4 Capaian Nilai AKIP Kota Bandung LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 xi

12 Daftar Lampiran Lampiran 1 Lampiran 2 Pengukuran Kinerja Sasaran Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 Sekretariat Daerah LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 xii

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menggantikan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Sekretariat Daerah Kota Bandung selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Sekretariat Daerah Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

14 Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam salah satu pasal dalam undangundang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut Sekretariat Daerah Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 03 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Perda Kota Bandung No. 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung, Sekretariat Daerah Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan perangkat daerah Dalam LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

15 menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Sekretariat Daerah Kota Bandung mempunyai fungsi : a. Penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah; b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah; c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah; d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Sekretariat Daerah Kota Bandung dipimpin oleh Sekretaris Daerah, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh : a. Asisten Pemerintahan, terdiri dari : 1. Bagian Pemerintahan Umum, membawahkan : a) Sub Bagian Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah b) Sub Bagian Bina Pemerintahan Kecamatan; dan c) Sub Bagian Bina Pemerintahan Kelurahan. 2. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia, membawahkan : a) Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan dan Hak Asasi Manusia; b) Sub Bagian Bantuan Hukum; c) Sub Bagian Evaluasi dan Dokumentasi Hukum. 3. Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah,membawahkan: a) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisa Formasi Jabatan; b) Sub Bagian Ketatalaksanaan; c) Sub Bagian Sistem Informasi dan Akuntabilitas Kinerja. 4. Bagian Kerjasama Daerah, membawahkan; a) Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri; dan b) Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

16 b. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari : 1. Bagian Perekonomian, membawahkan : a) Sub Bagian Bina Produksi dan Distribusi; b) Sub Bagian Bina Potensi dan Pengembangan Daya Saing; c) Sub Bagian Pengembangan Usaha Daerah. 2. Bagian Pembangunan dan Sumber Daya Alam,membawahkan: a) Sub Bagian Administrasi Pengendalian Program; b) Sub Bagian Bina Sarana dan Prasarana; c) Sub Bagian Bina Sumber Daya Alam. 3. Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan, membawahkan : a) Sub Bagian Sosial Keagamaan; b) Sub Bagian Kesejahteraan Rakyat; c) Sub Bagian Penanggulangan Kemiskinan. c. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari : 1. Dihapus 2. Dihapus 3. Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah, membawahkan: a) Sub Bagian Keuangan Setda; b) Sub Bagian Kepegawaian Setda; dan c) Sub Bagian Administrasi, Sandi dan Telekomunikasi. 4. Bagian Umum dan Perlengkapan, membawahkan: a) Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan; b) Sub Bagian Protokol; dan c) Sub Bagian Perlengkapan d. Kelompok Jabatan Fungsional C. Isu Strategis Permasalahan utama yang dihadapi oleh Sekretariat Daerah Kota Bandung berdasarkan tugas dan fungsi nya antara lain tingginya ekspetasi terhadap layanan Satuan Perangkat Daerah (SKPD) dalam memberikan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

17 pelayanan kepada masyarakat Kota Bandung daam kerangka Reformasi Birokrasi. D. Landasan Hukum LAKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Penyelengaraan Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun E. Sistematika Penyusunan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Setda Kota Bandung Tahun 2015 adalah : LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

18 BAB I PENDAHULUAN Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika BAB II PERENCANAAN KINERJA Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu, IKU dan Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

19 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. A. Perencanaan Strategis Sebelum dan Setelah Reviu Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Sekretariat Daerah Kota Bandung. Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris Daerah Kota Bandung Nomor 060/Kep.758- Orpad/2014 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel. Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

20 Penyusunan Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung telah melalui tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Sekretariat Daerah Kota Bandung dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Daerah Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Sekretariat Daerah Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. 1. Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Sekretariat Daerah Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun untuk mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, Bandung Juara. Visi Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun adalah : MEWUJUDKAN BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH YANG PROFESIONAL, RESPONSIF DAN BERORIENTASI PELAYANAN PUBLIK DALAM RANGKA MENDUKUNG PERWUJUDAN KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN DAN SEJAHTERA 2. Misi Mengacu kepada uraian tersebut diatas, sebagai bentuk nyata dari visi organisasi yang telah ditetapkan, maka Sekretariat Daerah Kota LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

21 Bandung merumuskan dari 3 (tiga) misi dan misi ini menggambarkan hal-hal yang harus terlaksana dalam mencapai visi tersebut, yaitu : a. Mewujudkan (Keunggulan) Tata Kelola Pemerintahan Daerah Yang Baik; b. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan manusia yang berdaya saing, perekonomian yang kokoh, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan; c. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang baik pada perangkat daerah. 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebanyak 6 (enam) Tujuan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Setda Kota Bandung Tahun sebanyak 18 (delapan belas) menjadi 14 (empat belas) sasaran strategis setelah dilakukan Reviu. Hasil reviu pada rencana strategis Sekretariat Daerah terutama merevisi indicator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indicator juga merevisi penempatan indicator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Sekretariat Daerah Tahun LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

22 Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain : 1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing. Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus. 2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Penggabungan beberapa indikator menjadi indicator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas dan fungsi Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan Penambahan beberapa indikator Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masingmasing pejabat struktural dengan penghitungan bobot dari masingmasing capaian kinerja. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut ditetapkan tujuan, sasaran berikut indicator dan target Sekretariat Daerah Kota Bandung sebelum dan setelah reviu sebagai berikut : LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

23 Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Sebelum dan Setelah Reviu INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA NO. TUJUAN SASARAN SEBELUM REVIU SASARAN SETELAH REVIU SEBELUM REVIU SETELAH REVIU (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah 2 Menata Produk Hukum dan meningkatkan budaya taat hukum 3 Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat daerah 1. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan kecamatan 3. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan kelurahan 4. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan sinergitas program-program penanggulangan kemiskinan 5. Terwujudnya Harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintah daerah 6. Meningkatnya SKPD/ Unit Kerja yang tepat fungsi dan tepat ukuran 7. Meningkatnya Standar Pelayanan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/unit Kerja 8. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kota 1. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (gabungan 4 sasaran no. 1,2,3 dan 4) 2. Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah 3. Meningkatnya SKPD/ Unit Kerja yang tepat fungsi dan tepat ukuran serta ketatalaksanaan yang baik (gabungan sasaran 6 dan 7) 4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun Nilai LPPD 1. Nilai LPPD 2. Jumlah Kecamatan yang melaksanakan Tertib Administrasi Kecamatan 3. Jumlah Kelurahan yang melaksanakan Tertib Administrasi Kelurahan 4. Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) RW 5. Terfasilitasinya penyusunan rancangan Produk Hukum Daerah 6. Tingkat ketepatan struktur dan ukuran organisasi 7. Jumlah SKPD yang melaksanakan Standar Pelayanan 2. Persentase Kecamatan Berkinerja Baik 3. Persentase Kelurahan Berkinerja Baik 4. Prosentase produk hukum daerah yang harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat 5. Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah 6. Persentase SKPD yang Tertata Kelembagaannya 7. Persentase SKPD yang tatalaksana-nya baik 8. Rata-rata IKM Kota Bandung 8. Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik 9. Rata-rata IKM Setda 9. Persentase SKPD yang menerapkan Standar Pelayanan Publik

24 INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA NO. TUJUAN SASARAN SEBELUM REVIU SASARAN SETELAH REVIU SEBELUM REVIU SETELAH REVIU (1) (2) (3) (4) (5) (6) 4 Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan kerjasama daerah dalam dan luar negeri 9. Meningkatnya akuntabilitas kinerja5. Meningkatnya akuntabilitas pemerintah daerah kinerja pemerintah daerah 10. Meningkatnyanya fasilitasi dan koordinasi dalam Penyelenggaraan Kerjasama Daerah 11. Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi urusan kerjasama luar negeri (kerjasama sister city dan/atau dengan instansi lain di luar negeri) 6. Meningkatnya implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri (gabungan sasaran 10 dan 11) 10. Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung 10. Persentase SKPD berbudaya pelayanan prima 11. Persentase SKPD dengan pengelolaan pengaduan pelayanan berkriteria baik 12. Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75, Persentase SKPD yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pelayanan publik 14. Persentase SKPD yang berada di Zona Hijau Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI 15. Rata-Rata IKM Kota Bandung 16. IKM Sekretariat Daerah 17. Persentase SKPD/Unit Kerja yang bersertifikat ISO 18. Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan Kinerja 11. Nilai Evaluasi AKIP Setda 19. Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Daerah 20. Persentase SKPD yang menerapkan manajemen akuntabilitas kinerja berkriteria baik 12. Persentase Implementasi hasil kerjasama lingkup dalam negeri 13. Persentase Implementasi hasil kerjasama lingkup luar negeri 21. Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan 22. Persentase naskah kerjasama aktif lingkup luar negeri yang diimplementasikan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

25 INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA NO. TUJUAN SASARAN SEBELUM REVIU SASARAN SETELAH REVIU SEBELUM REVIU SETELAH REVIU (1) (2) (3) (4) (5) (6) 5 Meningkatkan Pengendalian Pembangunan dan pengembangan manusia yang berdaya saing, perekonomian yang kokoh serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan. 6 Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang baik pada Pimpinan Daerah dan perangkat daerah 12. Meningkatnya Capaian kinerja Kebijakan SDA/LH 13. Meningkatnya kualitas administrasi pengendalian program, bina sarana prasarana dan sumber daya alam 14. Penggunaan instrumen pembiayaan non konvensional dalam pembiayaan pembangunan (obligasi, kemitraan dengan swasta) 15. Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif 7. Meningkatnya implementasi kebijakan sumber daya alam 8. Meningkatnya kualitas administrasi pembangunan 9. Meningkatnya partsipasi pihak swasta dan atau pendonor terhadap pembangunan Kota Bandung 10. Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif 16. Terbinanya BUMD 11. Terwujudnya BUMD yang sehat dan profitable 17. Terwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama 18. Meningkatnya penatausahaan Sekretariat Daerah dan Sekretariat SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung 12. Terwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama 13. Meningkatnya kualitas pelayanan keuangan, kepegawaian dan sandi telekomunikasi 14. Prosentase Capaian Kinerja Kebijakan SDA/LH 15. Jumlah SKPD yang dikendalikan rencana dan realisasi PBJ nya 16. Prosentase PBJ yang difasilitasi melalui ULP 17. Jumlah Perusahaan yang berkontribusi terhadap pembangunan kota 18. Tercapainya parameter kota kreatif yang meliputi kebijakan; infrastruktur; aspek hukum, HKI dan etika kreatif; sistem pendukung; kapasitas dan kontribusi ekonomi kreatif 19. Jumlah Pengembangan Usaha Daerah dan BUMD yang Sehat dan Profitable 20. Terwujudnya pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing 21. Terwujudnya toleransi dan kerukunan umat beragama 22. Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti 23. Jumlah SKPD / Unit Kerja yang menerapkan penatausahaan berbasis Web 23. Persentase SKPD/Unit Kerja yang telah melaksanakan kebijakan SDA/LH 24. Persentase SKPD yang menyampaikan laporan pelaksanaan pembangunan sesuai peraturan 25. Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP dan BIRMS 26. Jumlah Perusahaan dan atau pendonor yang berkontribusi terhadap pembangunan kota 27. Jumlah aktivasi sub sektor ekonomi kreatif 28. Persentase jejaring kota kreatif 29. Jumlah BUMD yang Sehat 30. Jumlah BUMD yang Profitabel 31. Jumlah Pendaftar Haji Per Tahun 32. Peningkatan Penerimaan Zakat 33. Penurunan Jumlah Konflik SARA bernuansa Agama 34. Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti 35. Persentase penyelesaian dokumen keuangan bagian/unit kerja tepat waktu 36. Persentase usulan kepegawaian tepat waktu LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

26 INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA NO. TUJUAN SASARAN SEBELUM REVIU SASARAN SETELAH REVIU SEBELUM REVIU SETELAH REVIU (1) (2) (3) (4) (5) (6) 14. Meningkatnya pelayanan sarana, prasarana internal dan keprotokolan Kepala Daerah 24. Tingkat tertib pengelolaan barang /asset daerah 37. Persentase pengelolaan surat tepat waktu 38. Indeks Kepuasan Layanan Internal Sekretariat Daerah 39. Persentase sarana dan prasarana kondisi baik 40. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar 41. Indeks Kepuasan layanan sarana dan prasarana 42. Persentase penyelenggaraan acara protokol yang sesuai dengan SOP 43. Indeks Kepuasan acara keprotokolan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

27 B. Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Setda Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Sekretaris Daerah Kota Bandung Nomor : 050/Kep.152- Orpad/2015 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Setda Kota Bandung Tahun , berdasarkan hasil Reviu IKU. Adapun Indikator Kinerja Utama Sekretariat Daerah Kota Bandung Hasil reviu sebanyak 8 Indikator. Perubahan IKU Sekretariat Daerah sebelum dan setelah reviu sebagai berikut: Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Daerah Kota Bandung No Indikator Kinerja Utama Sebelum Reviu No Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu Formulasi 1 Nilai LPPD 1 Nilai LPPD Nilai LPPD diukur dari skor evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 2 Jumlah Kecamatan yang melaksanakan Tertib Administrasi Kecamatan 3 Jumlah Kelurahan yang melaksanakan Tertib Administrasi Kelurahan 4 Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) RW 2 Persentase Kecamatan Berkinerja Baik Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Sedang dalam pembahasan - Jumlah Kecamatan yang memenuhi kriteria berkinerja Baik dibandingkan dengan julan Kecamatan se Kota Bandung - LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

28 No Indikator Kinerja Utama Sebelum Reviu No Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu Formulasi 5 Terfasilitasinya penyusunan rancangan Produk Hukum Daerah 6 Tingkat ketepatan struktur dan ukuran organisasi 6 Jumlah SKPD yang melaksanakan Standar Pelayanan 3 Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah Indikator pendukung - Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung 7 Rata-rata IKM Kota Bandung 4 Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik 5 Rata-Rata IKM Kota Bandung 8 Rata-rata IKM Setda Indikator pendukung 9 Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung 6 Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan Kinerja 10 Nilai Evaluasi AKIP Setda Indikator Pendukung - 11 Persentase Implementasi hasil kerjasama lingkup dalam negeri 12 Persentase Implementasi hasil kerjasama lingkup luar negeri 13 Prosentase Capaian Kinerja Kebijakan SDA/LH 14 Jumlah SKPD yang dikendalikan rencana dan realisasi PBJ nya 15 Prosentase PBJ yang difasilitasi melalui ULP 16 Jumlah Perusahaan yang berkontribusi terhadap pembangunan kota 17 Tercapainya parameter kota kreatif yang meliputi kebijakan; infrastruktur; aspek hukum, HKI dan etika kreatif; sistem pendukung; kapasitas dan kontribusi ekonomi kreatif 18 Jumlah Pengembangan Usaha Daerah dan BUMD yang Sehat dan Profitable 19 Terwujudnya pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masingmasing 7 Persentase naskahkerjasama aktif lingkup dalam negeri yang di implementasikan Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung 8 Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP dan BIRMS Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung 9 Jumlah aktivasi sub sektor ekonomi kreatif Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Jumlah Produk Hukum yang ditetapkan memenuhi Mekanisme Penyusunan sesuai prosedur dibandingkan dengan Jumlah seluruh Produk Hukum yang ditetapkan pada tahun berjalan - Rumus Penghitungan : Jumlah SKPD yang memenuhi kriteria dibandingkan dengan jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung x 100% Jumlah Nilai IKM SKPD yang melaksanakan Survey Kepuasan Masarakat dibagi Jumlah SKPD yang melaksanakan Survey Hasil Evaluasi AKIP Komponen Pelaporan Kinerja Kota sesuai dengan Permenpan No. 20/2013 tentang Juklak Evaluasi AKIP Jumlah SKPD yang menyusun RUP melaksanakan lelang melalui ULP dan BIRMS dibandingkan dengan seluruh SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung - Sudah jelas - - LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

29 No Indikator Kinerja Utama Sebelum Reviu No Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu Formulasi 20 Terwujudnya toleransi dan kerukunan umat beragama 21 Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti 22 Jumlah SKPD / Unit Kerja yang menerapkan penatausahaan berbasis Web 23 Tingkat tertib pengelolaan barang /asset daerah Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung Indikator direvisi dan menjadi Indikator pendukung C. Perjanjian Kinerja 2015 Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun , dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015 dan Perubahannya serta hasil reviu. Sekretariat Daerah Kota Bandung telah menyusun Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut: LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

30 Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perubahan Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET Meningkatnya kinerja 1. Nilai LPPD Nilai penyelenggaraan pemerintahan daerah 2. Persentase Kecamatan % Berkinerja Baik 3. Persentase Kelurahan % Berkinerja Baik 2 Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah 4. Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah % Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 4 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah 5 Meningkatnya implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 6 Meningkatnya kualitas administrasi pembangunan 7 Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif 8 Terwujudnya BUMD yang sehat dan profitable 5. Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik 6. Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75,00 7. Rata-Rata IKM Kota Bandung 8. Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan Kinerja 9. Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Daerah 10. Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan 11. Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP dan BIRMS 12. Persentase aktivasi sub sektor ekonomi kreatif 13. Persentase BUMD yang Sehat 14. Persentase BUMD yang Profitabel % % Angka Angka 9.50 Angka 65.1 % 45 % 100 % 25 % 25 % 50 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

31 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 9 Terwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama 10 Meningkatnya kualitas pelayanan keuangan, kepegawaian dan sandi telekomunikasi 11 Meningkatnya pelayanan sarana, prasarana internal dan keptrokolan Kepala Daerah 15. Penurunan Jumlah Konflik SARA bernuansa Agama 16. Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti 17. Persentase sarana dan prasarana kondisi baik 18. Persentase pemenuhan sarana dan prasa sarana sesuai standar 19. Indeks kepuasan layanan sarana dan prasarana Kejadian 0 % 100 % 80 % 80 Angka 70 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Sekretariat Daerah Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masingmasing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun maupun Rencana Kerja Tahun Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Sekretariat Daerah. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

33 Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut : No Capaian Kinerja Interpretasi > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini, Sekretariat Daerah Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dan dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Setda Kota Bandung Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama Setda Kota Bandung hasil reviu berdasarkan Keputusan Sekretaris Daerah tentang IKU Sekretariat Daerah Kota Bandung yang menetapkan 11 (sebelas) sasaran dengan 19 (sembilan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

34 belas) indikator kinerja (out comes dan output penting) dengan rincian sebagai berikut : 1. Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator 2. Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator 3. Sasaran 4 terdiri dari 3 indikator 4. Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator 5. Sasaran 6 terdiri dari 1 indikator 6. Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator 7. Sasaran 10 terdiri dari 1 indikator 8. Sasaran 11 terdiri dari 2 indikator 9. Sasaran 12 terdiri dari 1 indikator 10. Sasaran 13 terdiri dari 1 indikator 11. Sasaran 14 terdiri dari 3 indikator A. Capaian Indikator Kinerja Utama Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Sekretariat Daerah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Sekretaris Daerah Kota Bandung Nomor : 050/Kep.152 -Bag.Orpad tentang Indikator Kinerja Utama Sekretaris Daerah Kota Bandung Tahun Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Sekretariat Daerah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

35 reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Sekretariat Daerah Kota Bandung tahun 2015 sebagai tahun kedua Renstra dan dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2018 menunjukan hasil sebagai berikut: No Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama dan Dibandingkan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Renstra (2018) Realisasi Capaian Kinerja (%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) Target Capaian Kinerja (%) Nilai LPPD Nilai Ket. 2 Persentase Kecamatan Berkinerja Baik 3 Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah 4 Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik 5 Rata-Rata IKM Kota Bandung 6 Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan Kinerja 7 Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan 8 Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP dan BIRMS % % Non kumulatif % n/a n/a n/a belum dilakuka n pengukur an Angka Angka % n/a Telah jauh melampa ui target % Non kumulat if LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

36 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Renstra (2018) Realisasi Capaian Kinerja (%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) Target Capaian Kinerja (%) Persentase aktivasi sub sektor ekonomi kreatif % ,75 57,14 Rata-Rata Capaian IKU Ket. Rata-rata Capaian IKU Setda pada tahun 2015 sebesar % atau melebihi target diluar 1 indikator yang tidak tersedia data Gambaran Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 dapat dilihat pada diagram berikut : Diagram 3.1 Keberhasilan tersebut berdasarkan capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada 5 (lima) indikator yaitu Nilai LPPD dengan capaian kinerja %, pada indikator Persentase Kecamatan Berkinerja Baik dengan capaian kinerja %, pada indikator Rata-Rata IKM Kota Bandung dengan capaian kinerja %, pada indikator Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

37 Kinerja dengan capaian kinerja % dan pada indikator Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan dengan capaian kinerja % serta capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada 3 (tiga) indikator yaitu Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah, pada indikator Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP dan BIRMS, dan pada indikator Persentase aktivasi sub sektor ekonomi kreatif. Sedangkan 1 (satu) indikator tidak tersedia data dan belum dilakukan pengukuran kinerja yaitu pada indikator Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik. B. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis Secara umum Sekretariat Daerah Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Jumlah sasaran yang diperjanjikan untuk mencapai visi dan misi Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun sebanyak 11 (sebelas) sasaran sasaran strategis dengan 19 (sembilan belas) indikator kinerja, sedangkan pengukuran indikator kinerja sasaran pada Rencana Strategis Setda yang meliputi 14 (empat belas) Sasaran dan 43 (empat puluh tiga) indikator kinerja sasaran terlampir. Tahun 2015 adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Sekretariat Daerah, pencapaian kinerja sasaran strategis berdasarkan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 adalah sebagai berikut: LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

38 Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun No Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2018 Target Realisasi % Target Realisasi % Target % Misi Ke-1 1 Meningkatnya kinerja penyelengga raan pemerintahan daerah 2 Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundangundangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah 3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah 5 Meningkatny a implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 1 Nilai LPPD Nilai Persentase Kecamatan Berkinerja Baik 3 Persentase Kelurahan Berkinerja Baik 4 Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah 5 Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik 6 Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75,00 7 Rata-Rata IKM Kota Bandung 8 Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan Kinerja 9 Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Daerah 10 Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan % % % % n/a n/a n/a % Angka Angka Angka % 30 - n/a n/a LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

39 Misi Ke-2 6 Meningkatnya kualitas administrasi pembangunan 7 Berkembang nya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif 8 Terwujudnya BUMD yang sehat dan profitable 9 Terwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama Misi Ke-3 10 Meningkatny a kualitas pelayanan keuangan, kepegawaian dan sandi telekomunika si 11 Meningkatny a pelayanan sarana, prasarana internal dan keprotokolan Kepala Daerah 11 Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP dan BIRMS 12 Persentase aktivasi sub sektor ekonomi kreatif 13 Persentase BUMD yang Sehat 14 Persentase BUMD yang Profitabel 15 Penurunan Jumlah Konflik SARA bernuansa Agama 16 Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti 17 Persentase sarana dan prasarana kondisi baik 18 Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar 19 Indeks kepuasan layanan sarana dan prasarana % % % % , 66 Kejadian % % 80 n/a % 80 n/a Angka n/a n/a Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Sekretariat Daerah pada beberapa table berikut : LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

40 Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN 1 Melebihi/Melampaui Target 63,15% 2 Sesuai Target 31.57% 3 Tidak Mencapai Target 5,26% Keterangan : 1 (satu) indikator sasaran tidak tersedia data (n/a) Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut: No. Misi Tabel 3.4 Pencapaian Target Misi Tahun 2015 Jumlah Indikator Sasaran Melampaui target (>100%) Tingkat Pencapaian Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Misi n/a 2 Misi Misi Jumlah , ,57 1 5,26 Keterangan : 1 Indikator n/a Dari 11 sasaran dengan 19 indikator kinerja, pencapaian kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran No. Kategori Jumlah Indikator Presentase A. Misi 1 1 Melebihi/Melampaui Target % 2 Sesuai Target % 3 Tidak Mencapai Target % LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

41 B. Misi 2 1 Melebihi/Melampaui Target % 2 Sesuai Target % 3 Tidak Mencapai Target % C. Misi 3 1 Melebihi/Melampaui Target % 2 Sesuai Target % 3 Tidak Mencapai Target % Keterangan : 1 Indikator n/a Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain : - kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. - kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. - kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. - kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional. Selanjutnya pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja pada setiap sasaran dan indikator pada tahun 2015 serta sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung tahun , secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2018 Target Realisasi % Target Realisasi % Target % Nilai LPPD Nilai LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

42 2 Persentase Kecamatan Berkinerja Baik 3 Persentase Kelurahan Berkinerja Baik Rata-rata Capaian Kinerja % % Sasaran meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah diukur melalui 3 indikator yang diperjanjikan yaitu Nilai LPPD, Persentase Kecamatan Berkinerja Baik dan Persentase Kelurahan Berkinerja Baik. Dari hasil pengukuran diperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar % atau melebihi target. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah setiap tahun dan setiap akhir masa jabatan Kepala Daerah yang berfungsi sebagai wahana sinergitas dan sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah dan Pemerintah dalam kerangka mengevaluasi kinerja pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah guna menunjang terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Nilai LPPD diukur dari skor evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Nilai LPPD Kota Bandung pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2013 adalah sebesar dengan kategori Sangat Tinggi, capaian tersebut melebihi target yang ditetapkan sebesar atau kategori Tinggi, sehingga capaian kinerja indikator nilai LPPD mencapai capaian kinerja sebesar %. Capaian tersebut meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 yang mencapai nilai LPPD sebesar Meningkatnya capaian kinerja nilai LPPD Tahun 2015 dikarenakan penyajian data dukung LPPD yang semakin baik dan lengkap. Dan bila dibandingkan dengan target Akhir RPJMD maka capaian kinerja Nilai LPPD LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

43 sebesar adalah % dari nilai 3,0185 pada Akhir RPJMD. Berdasarkan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan pada 91 (Sembilan Puluh Satu) Daerah Kota Secara Nasional, Nilai LPPD Kota Bandung Tahun 2015 berada pada urutan ke 15 (Lima Belas). Sedangkan pada tingkat Provinsi Jawa Barat berada pada urutan ke 3 di bawah Kota Cimahi dan Kota Depok. Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaian nilai LPPD antara lain mendorong SKPD untuk memenuhi indicator kinerja kunci dengan akurat dan tepat serta melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Dalam Negeri. Program penunjang peningkatan kinerja pemerintahan adalah Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah Daerah atau Wakil Kepala Daerah dengan Kegiatan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya dengan pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 95.58%. Persentase Kecamatan berkinerja baik pada tahun 2015 dilakukan melalui kegiatan Evaluasi Kinerja Camat yang dilaksanakan satu tahun sekali pada Bagian Pemerintahan Umum yang meliputi evaluasi bidang kualitas pelayanan publik, bidang kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, bidang ketertiban, kebersihan, keindahan dan lingkungan hidup serta bidang inovasi, kreativitas, dan peningkatan indeks kebahagiaan berikut parameter yang digunakan dalam pengukuran. Hasil evaluasi Kinerja Kecamatan Tahun 2015 diperoleh 18 (delapan belas) Kecamatan atau capaian sebesar 60.00% dari 30 Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang berkinerja baik dari 15 (lima belas) Kecamatan yang ditarget atau capaian kinerja indikatornya sebesar %. Capaian tersebut merupakan hasil pembinaan pada Kecamatan yang dilaksanakan baik langsung oleh Pimpinan Daerah maupun Bagian Pemerintahan Umum melalui berbagai kegiatan road map dan atau aksi Bandung Juara pada kewilayahan serta pemanfaatan aplikasi on line LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

44 Sistem Informasi Penilaian (SIP) Bandung Juara dalam pelaksanaan kegiatan Evaluasi Kinerja Camat Tahun Kendala yang dialami dalam melaksanakan evaluasi diantaranya masih terdapat Kecamatan yang tidak menyampaikan laporan bulanan pelaksanaan kegiatan kewilayahan melalui SIP Bandung Juara, yang mana sangat berpengaruh terhadap hasil evaluasi kinerja. Upaya yang dilakukan antara lain sosialisasi dan bimtek kaitan aplikasi on line SIP Bandung Juara, serta mengintensifkan pendampingan dan pembinaan kepada Kecamatan. Bila dibandingkan dengan target akhir renstra pada tahun 2018 sebesar 100% maka capaian kinerja tahun 2015 adalah sebesar 60.00% dan berlaku kondisi promosi dan degradasi pada Kecamatan dikarena kondisi Kecamatan. Indicator kinerja Kecamatan berkinerja baik meningkat sebesar 15.63% dari pencapaian tahun 2014 sebesar 46.67% yang dikarenakan telah dimanfaatkannya website SIP Bandung Juara dalam penilaian Evaluasi Kinerja Camat Tahun 2015, yang sangat memudahkan proses pelaporan, perekapan laporan, dan verifikasi laporan bulanan dan tahunan Kecamatan. Indicator kinerja Kecamatan berkinerja baik belum dapat dibandingkan dengan Kota/Kabupaten lain di Provinsi Jawa Barat karena belum ditemui indicator yang sama. Kecamatan yang berkinerja baik memperoleh raport hijau pada rentang nilai , sedangkan yang lainnya raport kuning dan merah, data Kecamataan yang memperoleh raport hijau sebanyak 18 Kecamatan yaitu Kecamatan Panyileukan, Buahbatu, Cinambo, Cibiru, Arcamanik, Lengkong, Bandung Wetan, Sukajadi, Antapani, Rancasari, Bandung Kidul, Cibeunying Kaler, Sukasari, Mandalajati, Sumur Bandung, Ujungberung, Astana Anyar, dan Andir. Selebihnya 10 Kecamatan berada memperoleh raport Kuning dan 2 Kecamatan memperoleh raport Merah sebagaimana tabel berikut : LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

45 Tabel 3.7 Hasil Evaluasi Kinerja Kecamatan Tahun 2015 No. Raport Hasil Evaluasi Kinerja Jumlah Kecamatan Persentase (%) 1 Hijau Kuning Merah J u m l a h % Sumber : Bagian Pemerintah Umum Setda Kota Bandung 2015 Diagram 3.2 HASIL PENILAIAN EVALUASI KINERJA CAMAT TAHUN Hijau Kuning Merah Sumber : Bagian Pemerintah Umum Setda Kota Bandung 2015 Pada Kecamatan yang memperoleh raport kuning umumnya kekurangan nilai kinerja berada pada bidang ketertiban, kebersihan, keindahan, dan lingkungan hidup. Sedangkan Kecamatan yang memperoleh raport merah dikarenakan tidak menyampaikan data laporan bulanan secara lengkap melalui SIP Bandung Juara. Upaya yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang yakni mengintensifkan pendampingan dan pembinaan kepada Kecamatan merujuk pada target LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

46 kinerja yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kota Bandung di Kewilayahan, khususnya pada bidang ketertiban, kebersihan, keindahan, dan lingkungan hidup, serta melaksanakan sosialisasi dan bimtek kaitan aplikasi on line SIP Bandung Juara. Program pendukung capaian kinerja adalah Program Pemantapan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Wilayah dengan Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Pemerintah Kecamatan dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau penyerapan sebesar 98.41%. Indikator Persentase Kelurahan berkinerja baik pada tahun 2015 diukur melalui beberapa komponen dan indicator kinerja. Capaian Kinerja Kelurahan berkriteria baik pada tahun 2015 adalah sebanyak 67 Kelurahan dari 151 Kelurahan di Kota Bandung atau 44.37%. Capaian tersebut melebihi target yang direncanakan sebesar 30.46% sehingga capaian kinerja Kelurahan berkinerja baik adalah %. Komponen dan kriteria evaluasi Kelurahan tahun 2015 meliputi evaluasi bidang kualitas pelayanan publik, bidang kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, bidang ketertiban, kebersihan, keindahan dan lingkungan hidup serta bidang inovasi, kreativitas, dan peningkatan indeks kebahagiaan berikut parameter yang digunakan dalam pengukuran sama dengan instrument yang digunakan dalam Evaluasi Kinerja Kecamatan, sehingga permasalahan dan solusi tidak jauh berbeda dengan Kecamatan. Capaian tersebut merupakan hasil pembinaan pada Kelurahan yang dilaksanakan baik langsung oleh Pimpinan Daerah maupun Bagian Pemerintahan Umum melalui berbagai kegiatan road map dan atau aksi Bandung Juara pada kewilayahanserta pemanfaatan aplikasi on line Sistem Informasi Penilaian (SIP) Bandung Juara dalam pelaksanaan kegiatan Evaluasi Kinerja Lurah Tahun Bila dibandingkan dengan target akhir renstra pada tahun 2018 maka capaian kinerja tahun 2015 adalah sebesar 44.37% dan berlaku kondisi promosi dan degradasi pada Kelurahan dikarena kondisi LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

47 Kelurahan. Indicator kinerja Kelurahan berkinerja baik meningkat sebesar 37.75% dari pencapaian tahun 2014 sebesar 6.62% yang dikarenakan telah dimanfaatkannya website SIP Bandung Juara dalam penilaian Evaluasi Kinerja Lurah Tahun 2015, yang mana sangat memudahkan proses pelaporan, perekapan laporan, dan verifikasi laporan bulanan dan tahunan Kelurahan. Indicator kinerja Kelurahan berkinerja baik belum dapat dibandingkan dengan Kota/Kabupaten lain di Provinsi Jawa Barat karena belum ditemui indicator yang sama. Kelurahan yang berkinerja baik memperoleh raport hijau pada rentang nilai , sedangkan yang lainnya raport kuning dan merah. Secara utuh jumlah Kelurahan hasil evaluasi tersebut sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Evaluasi Kinerja Kelurahan Tahun 2015 No. Raport Hasil Evaluasi Kinerja Jumlah Kelurahan Persentase (%) 1 Hijau Kuning Merah Jumlah % Sumber : Bagian Pemerintah Umum Setda Kota Bandung 2015 Diagram 3.3 HASIL PENILAIAN EVALUASI KINERJA LURAH TAHUN ,89 44,37 37,74 Hijau Kuning Merah Sumber : Bagian Pemerintah Umum Setda Kota Bandung 2015 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

48 Pada Kelurahan yang memperoleh raport kuning dan merah umumnya kekurangan nilai kinerja berada pada kriteria bidang ketertiban, kebersihan, keindahan dan lingkungan hidup serta tidak menyampaikan data laporan bulanan secara lengkap melalui SIP Bandung Juara. Upaya yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang selain meningkatkan pelaksanaan pembinaan Kelurahan merujuk pada target kinerja yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kota Bandung di Kewilayahan, khususnya pada bidang K3 dan lingkungan hidup, melaksanakan sosialisasi dan bimtek kaitan aplikasi on line SIP Bandung Juara, serta mengusulkan penempatan aparatur/personil yang mahir komputer dan IT di Kelurahan pada tahun anggaran Program pendukung capaian kinerja adalah Program Pemantapan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Wilayah dengan Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Pemerintah Kelurahan dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau penyerapan sebesar 95.96%. Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Terwujudnya Harmonisasi Dan Sinkronisasi Rancangan Produk Hukum Daerah Yang Sesuai Dengan Peraturan Perundang-Undangan, Kebutuhan Masyarakat Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2018 Target Realisasi % Target Realisasi % Target % Prosentase produk hukum daerah yang harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundangundangan dan kebutuhan masyarakat % LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

49 2 Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah Rata-rata Capaian Kinerja % Maksud dari harmonisasi dalam hukum adalah mencakup penyesuaian rancangan produk hukum daerah. Sedangkan sinkronisasi adalah agar substansi yang diatur dalam produk hukum daerah tidak tumpang tindih, saling melengkapi, saling terkait, dan semakin rendah jenis pengaturannya maka semakin detail dan operasional materi muatannya. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain : - Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. Untuk indikator prosentase produk hukum daerah yang harmonis dan sinkron dengan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat, capaian kinerja nyata indikator tersebut melalui kegiatan Evaluasi Produk Hukum Daerah pada Tahun 2015 mencakup Peraturan Daerah yang diterbitkan pada Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2005 sebagaimana direncanakan, meliputi sebanyak 41 buah Peraturan Daerah atau 15,30% dari 268 Peraturan Daerah yang akan dilakukan evaluasi. - Jumlah Peraturan Daerah yang harus dicabut berdasarkan hasil evaluasi tersebut sebagai berikut : LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

50 a. Peraturan Daerah yang diterbitkan pada Tahun 2003 setelah dilakukan evaluasi direkomendasikan sebanyak 4 (empat) buah Peraturan Daerah harus dicabut karena sudah tidak harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat; b. Peraturan Daerah yang diterbitkan pada Tahun 2004 setelah dilakukan evaluasi direkomendasikan sebanyak 13 (tiga belas) buah Peraturan Daerah harus dicabut karena sudah tidak harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat c. Peraturan Daerah yang diterbitkan pada Tahun 2005 setelah dilakukan evaluasi direkomendasikan sebanyak 4 (empat) buah Peraturan Daerah harus dicabut karena sudah tidak harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat; - Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2015 Peraturan Daerah yang dilakukan harmonisasi dan sinkronisasi melalui kegiatan Evaluasi Produk Hukum Daerah sebanyak 41 buah Peraturan Daerah atau 15,30% dari 268 Peraturan Daerah. - Sedangkan Tahun 2014 yang sudah dilakukan harmonisasi dan sinkronisasi sebanyak 75 buah Peraturan Daerah atau 27,99% sehingga capaian pada Tahun 2015 sebanyak 43,28% (penjumlahan dari Tahun 2014 dan Tahun 2015). Sasaran Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum Daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundangundangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah, ditunjukan dengan 2 (dua) indikator yaitu indikator Prosentase produk hukum daerah yang harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat serta indikator Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

51 mekanisme pembentukan produk hukum daerah. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%. Pada indikator pertama produk hukum daerah yang harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat sebagai indikator penunjang diukur berdasarkan kesesuaian dengan Peraturan Perundang-undangan yang baru dan lebih tinggi, serta dibatasi pada produk hukum berupa Peraturan Daerah yang diterbitkan sejak Tahun 2000 sampai dengan Tahun Adapun Jumlah dan rencana kegiatan evaluasi produk hukum daerah direncanakan sebagaimana table berikut : Tabel 3.10 Jumlah Produk Hukum Daerah Tahun 2000 s/d 2014 dan Rencana Evaluasi Produk Hukum Tahun 2014 s/d 2018 NO Tahun Jumlah Perda Jumlah Seluruhnya 268 Keterangan Evaluasi Produk Hukum Daerah Tahun 2014 Evaluasi Produk Hukum Daerah Tahun 2015 Evaluasi Produk Hukum Daerah Tahun 2016 Evaluasi Produk Hukum Daerah Tahun 2017 Evaluasi Produk Hukum Daerah Tahun 2018 Sumber : Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Bandung Tahun 2014 Pada Indikator kedua Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah, LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

52 mulai tahun 2015 dilakukan penataan dalam penyusunan produk hukum daerah khususnya Peraturan Daerah (Perda) sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan jo Permendagri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan produk Hukum Daerah, hal ini dimaksudkan agar memenuhi hal-hal sebagai berikut : 1. Terwujudnya tertib pembentukan peraturan perundang-undangan dengan telah dilakukan melalui mekanisme Program Legislasi Daerah, sehingga pembentukan Peraturan Daerah dapat dilaksanakan dengan terencana dan terpadu mulai dari tahap perencanaan, persiapan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan dan penyebarluasan sampai dengan saat ini; 2. Dalam perumusan Raperda pasca penetapan Program Legislasi Daerah ditindaklanjuti dengan Instruksi Walikota; 3. Penyusunan dalam penetapan Program Legislasi Daerah dan Instruksi Walikota dilaksanakan setiap tahun sebelum penetapan Peraturan Daerah tentang APBD; 4. Setiap usulan Raperda yang telah ditetapkan dalam Program Legislasi Daerah disampaikan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemrakarsa kepada Walikota sesuai dengan jadwal agenda pembahasan dalam Program Legislasi Daerah secara tepat waktu; 5. Setiap Raperda yang diusulkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemrakarsa sebelum disampaikan Walikota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dilakukan pembahasan terlebih dahulu oleh Tim Asistensi pembahasan Lembaran Kota dan Raperda; 6. Setiap produk hukum daerah yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Bandung dilakukan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 7. Seluruh produk hukum daerah yang telah diterbitkan dilakukan evaluasi secara bertahap oleh Tim Evaluasi produk hukum daerah; 8. Meningkatan kesadaran hukum aparat dan masyarakat melalui pubikasi LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

53 produk hukum dan penyuluhan hukum terpadu; 9. Seluruh produk hukum daerah yang sudah diterbitkan telah disosialisasikan dan dipublikasikan setiap tahun melalui media JDIH online, website hukum.bandung.go.id. Pada tahun 2015 jumlah produk hukum daerah berupa Peraturan Daerah (Perda) yang telah sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah adalah sebanyak 11 (sebelas) Peraturan Daerah dari 16 (enam belas) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan melalui Program Legislasi Daerah (Prolegda). Dengan demikian capaian kinerja indikator rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah adalah 100%. Hal-hal yang sedang dan akan dilaksanakan dalam upaya meningkatkan penataan dalam penyusunan produk hukum daerah (Perda) yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif diantaranya melalui: 1. Pelaksanaan pembentukan Peraturan Daerah sesuai dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 2. Peningkatan evaluasi produk hukum daerah khususnya terhadap Peraturan Daerah (Perda) yang sudah tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, penyelenggaraan pemerintahan dan kebutuhan masyarakat; 3. Peningkatan pemahaman dan kesadaran hukum dan HAM bagi aparatur dan masyarakat melalui Peningkatan intensitas sosialisasi dan publikasi dan penyuluhan hukum terpadu. Hal-hal yang menunjang capaian kinerja sasaran Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah, selain ketersediaan anggaran yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut : Program LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

54 Penataan Peraturan Perundang-undangan; Program Pembangunan Produk Hukum Daerah dengan out put kegiatan Evaluasi Produk Hukum Daerah, Kajian Peraturan Perundang-undangan, Legislasi Rancangan Peraturan Daerah, Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Kepala Daerah, Fasilitasi Pelaksanaan RANHAM, Koordinasi/Konsultasi Penyusunan Produk Hukum Daerah, Sosialisasi/Penyuluhan Peraturan Perundangundangan, Pemberian Bantuan Hukum dan Publikasi dan Dokumentasi Peraturan Perundang-undangan. Faktor penghambat yang dialami, antara lain : 1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja; 2. Masih lemahnya pemahaman tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi; 3. Terlalu cepat dan sering berubahnya peraturan perundang-undangan oleh pemerintah pusat yang tidak diikuti dengan peraturan pelaksanaanya cenderung menyebabkan persepsi dan implementasi di daerah berbeda-beda. Yang akan ditempuh Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung dalam rangka mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas adalah dengan merumuskan kebijakan-kebijakan sebagai berikut : 1. Terciptanya sistem hukum dan kesadaran hukum, kemampuan aparat serta sarana dan prasarana hukum sehingga penerapannya dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan efisien; 2. Mendorong SKPD selaku leading sektor untuk lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan Peraturan Daerah, inventarisasi penyempurnaan Peraturan Daerah yang tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku; 3. Terwujudnya jaminan dan perlindungan HAM; 4. Peningkatan pelayanan dan bantuan hukum yang mudah dan cepat; 5. Penyusunan produk hukum daerah (PERDA) sesuai dengan kebutuhan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

55 pemerintah dan masyarakat. Solusi/rekomendasi terkait dengan kurang optimalnya koordinasi maka perlu ditingkatkan pemahaman SKPD terhadap mekanisme penyusunan produk hukum daerah terutama Perda sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan produk Hukum Daerah Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Dan Perbadingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2018 Satuan Target Realisasi % Target Realisasi % Target % Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik 2 Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75,00 3 Rata-Rata IKM Kota Bandung % n/a % Angka n/a n/a Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik diukur dengan 3 (tiga) indikator yang umumnya menggunakan kriteria Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan indicator lainnya yang disusun melalui hasil reviu renstra dan IKU Setda Kota Bandung tahun Dari keseluruhan indicator yang disusun tersebut terdapat 3 indikator yang diperoleh data yang cukup untuk dilakukan pengukuran sedangkan 1 indikator lainnya telah dilakukan pengolahan data. Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pemenuhan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Perda Kota Bandung LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

56 Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pelayanan Publik, indicator ini diukur dengan kriteria yang tercantum dalam Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi (PMPRB) terutama pada area ketatalaksanaan dan pelayanan public, secara teknis kriteria PMPRB disusun secara berjenjang sebagai berikut : 1. Melaksanakan minimal 3 dari 5 kriteria indikator penerapan Standar Pelayanan Publik 2. Melaksanakan minimal 3 dari 5 kriteria indikator budaya pelayanan prima 3. Melaksanakan minimal 4 dari 5 kriteria indikator pengelolaan pengaduan masyarakat 4. Telah melaksanakan survey kepuasan masyarakat minimal 2 tahun secara berkesinambungan 5. Berada pada zona hijau standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI berdasarkan hasil self assesment dan atau penilaian pihak independent Rincian masing-masing kriteria tersebut, sebagai berikut : 1. Penerapan Standar Pelayanan Publik dengan Kriteria Pengukuran : wajib No. 1,2 dan 3 a. Terdapat kebijakan standar pelayanan b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan e. Dilakukan reviu dan perbaikan atas SOP 2. Budaya pelayanan prima, dengan kriteria Pengukuran a. Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima (contoh : kode etik, estetika, capacity building, pelayanan prima) b. Informasi tentang pelayanan mudah di akses melalui berbagai media c. Telah terdapat sistem saksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar d. Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi e. Telah terdapat inovasi pelayanan 3. Pengelolaan pengaduan masyarakat, dengan Kriteria Pengukuran : a. Terdapat media pengaduan pelayanan b. Terdapat SOP pengaduan pelayanan c. Terdapat unit yang mengelola pengaduan pelayanan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

57 d. Telah dilakukan tindaklanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan e. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan Upaya pengumpulan data kinerja telah dilakukan pada bulan Januari 2016 tetapi data yang diperoleh belum cukup untuk mengukur capaian kinerja indicator kinerja Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik. Tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya dan target akhir renstra serta belum diperoleh data pembanding dengan Kota/kabupaten lain. Pengukuran pada indicator Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75,00, Persentase SKPD yang berada di Zona Hijau Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI, Rata-Rata IKM Kota Bandung, IKM Sekretariat Daerah dan Persentase SKPD/Unit Kerja yang bersertifikat ISO. Dari hasil pengukuran 3 indikator tersebut diperoleh rata-rata kinerja sasaran sebesar 107.6%. atau melebihi target. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran tahun 2014 capaian tersebut menurun signifikan lebih dari 78 poin. Pada indicator Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75,00 dengan menggunakan pedoman survey SK Menpan No 25 tahun 2004 ditargetkan sebanyak 30 SKPD atau 49.18% yang memperoleh capaian IKM diatas 75,00 pada Tahun 2015 terdapat 34 SKPD/Kecamatan atau 55.74% memperoleh nilai IKM sama atau lebih dari 75,00, sehingga capaian kinerja indicator adalah sebesar %. Capaian kinerja tersebut menurun bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya sebesar %, tetapi secara riil jumlah SKPD yang memperoleh nilai IKM diatas 75,00 bertambah signifikan sebanyaak 20 SKPD atau meningkat dari 14 SKPD pada tahun 2014 menjadi 34 SKPD pada tahun Jumlah SKPD tersebut belum termasuk 4 SKPD yang melakukan pengukuran dengan metode survey tingkat kepentingan dan kepuasan. Bila dibandingkan dengan target akhir renstra maka capaian LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

58 tersebut telah mencapai 56.69%, dan belum terdapat data pembanding dengan Kota/Kabupaten lain. Pada tahun 2015 indicator Rata-Rata IKM Kota Bandung ditargetkan rata-rata IKM Kota Bandung sebesar dan berdasarkan hasil evaluasi hasil survey diketahui bahwa Kecamatan sangat dominan dalam menyampaikan laporan hasil survey IKM diperoleh rata-rata IKM sebesar atau hanya meningkat sebesar 0.50 point dari capaian tahun 2014 sebesar 75.23, dengan demikian maka capaian kinerja indicator ini pada tahun 2015 bila dibandingkan dengan target yang direncanakan adalah sebesar % atau melebih target yang direncanakan. Bila dibandingkan dengan target akhir renstra sebesar maka capaian tersebut mencapai 93.19%. Survey Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan Amanat UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik, Pemerintah Kota Bandung telah pula mengamanatkan pelayanan publik yang berorientasi pada Kepuasan masyarakat dalam RPJMD Tahun yang hasilnya diperoleh melalui melalui pengukuran kepuasan pelayanan masyarakat kota pada seluruh unit layanan SKPD. Berdasarkan hasil survey kepuasan masyarakat pada SKPD diperoleh rata-rata IKM Kota Bandung, SKPD yang menyampaikan data hasil survey sebanyak 54 SKPD/Unit Kerja, sebanyak 50 SKPD menggunakan metode survey kepuasan masyarakat berdasarkan SK. Menpan Nomor 25 Tahun 2004 dan 4 SKPD menggunakan metode analisis kesejangan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan. Rekapitulasi hasil pengukuran survey kepuasan masyarakat dengan berbagai metode tersebut sebagaimana tabel berikut : LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

59 Tabel Rekapitulasi Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Pada SKPD Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun BERDASARKAN SK. MENPAN NOMOR 25 TAHUN 2004 NO. NAMA SKPD NILAI 1 Sekretariat Daerah Inspektorat; Sekretariat DPRD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat; Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; Dinas Pendidikan; Dinas Sosial; Dinas Tenaga Kerja; Dinas Perhubungan; Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya; Dinas Bina Marga dan Pengairan Dinas Pemakaman dan Pertamanan Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran; Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan; Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan; Dinas Pelayanan Pajak; Dinas Pemuda dan Olah Raga; Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah; RSUD Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak; Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kecamatan Sukajadi; Kecamatan Cidadap; Kecamatan Coblong; Kecamatan Bandung Wetan; Kecamatan Cibeunying Kidul; Kecamatan Kiaracondong; Kecamatan Batununggal; Kecamatan Lengkong; Kecamatan Regol; Kecamatan Astanaanyar; Kecamatan Bojongloa Kaler; Kecamatan Babakan Ciparay; LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

60 39 Kecamatan Bojongloa Kidul; Kecamatan Bandung Kulon; Kecamatan Antapani; Kecamatan Mandalajati; Kecamatan Arcamanik; Kecamatan Ujungberung; Kecamatan Cibiru; Kecamatan Panyileukan; Kecamatan Rancasari; Kecamatan Buah Batu; Kecamatan Bandung Kidul; Kecamatan Gedebage Rata-rata IKM BERDASARKAN TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KEPUASAN NO. NAMA SKPD NILAI 1 Dinas Kesehatan; Kecamatan Andir; Kecamatan Cibeunying Kaler; Kecamatan Cinambo; Sumber: Bagian Orpad Setda Kota Bandung Hasil Pengolahan Data, Tahun 2014 Dari data tersebut di atas menunjukkan gambaran hasil penilaian IKM pada 54 SKPD/Unit Kerja di Lingkungan pemerintah Kota Bandung Tahun Berdasarkan data tersebut secara umum dapat dibagi 2 cara pengukuran kepuasan masyarakat/pelanggan dan rata-rata capaian kinerja IKM berdasarkan SK Menpan Nomor 25 tahun 2004 adalah sebesar atau kategori Baik. Faktor pendorong pencapaian kinerja pelayanan public Kota Bandung adalah komitmen unit pelayanan public dan adanya harapan masyarakat terhadap meningkatnya kinerja pelayanan public seluruh unit pelayanan SKPD. Selain itu dukungan Ombudsman RI dalam melaksanakan penilaian kualitas pelayanan ditunjukan melalui hasil survey independent kepatuhan standar pelayanan public. Data hasil survey Ombudsman RI dan perkembangan hasil self assesment kinerja pelayanan public dimensi tangibles/ bukti fisik pada 30 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

61 SKPD/Kecamatan di lingkungan pemerintah Kota Bandung Tahun 2015, sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.13 Data Hasil Self Asesment Kepatuhan Standar Pelayanan SKPD/Unit Kerja Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 NO. NAMA SKPD NILAI 1 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak; Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kecamatan Sukasari Kecamatan Sukajadi; Kecamatan Andir Kecamatan Cidadap; Kecamatan Coblong; Kecamatan Cibeunying Kaler Kecamatan Cibeunying Kidul; Kecamatan Kiaracondong; Kecamatan Batununggal; Kecamatan Lengkong; Kecamatan Regol; Kecamatan Astanaanyar; Kecamatan Bojongloa Kaler; Kecamatan Babakan Ciparay; Kecamatan Bojongloa Kidul; Kecamatan Bandung Kulon; Kecamatan Antapani; Kecamatan Mandalajati; Kecamatan Arcamanik; Kecamatan Ujungberung; Kecamatan Cibiru; Kecamatan Panyileukan; Kecamatan Rancasari; Kecamatan Buah Batu; Kecamatan Bandung Kidul; Kecamatan Cinambo Kecamatan Gedebage 970 Sumber : Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah Setda Kota Bandung Tahun 2014 Program yang dilaksanakan dalam pencapaian sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yaitu Program Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

62 Output kegiatan pada bidang ketatalaksanaan dalam menunjang peningkatan kualitas pelayanan public Kota Bandung antara lain : Penyusunan dan penyempurnaan SOP administrasi dan SOP teknis pada setiap SKPD di Pemerintah Kota Bandung, dengan mendorong dan memotivasi SKPD untuk selalu melakukan up date dan penyempurnaan SOP disesuaikan dengan dinamika inovasi pelayanan publik bekerjasama dengan pusat studi konstitusi dan hukum pemerintahan unpad, dan bimbingan teknis lanjutan kaitan penyusunan SOP dengan tim Kemenpan RB dan tim UNPAD. Peningkatan kualitas pelayanan publik, dilakukan melalui penataan dengan metode monitoring dan evaluasi (monev) untuk mendorong dan memotivasi semua SKPD untuk menjaga kepatuhan standar pelayanan publik. untuk mempermudah monev disiapkan aplikasi e-standar pelayanan, semua skpd harus meng-entry kondisi tangible secara up todate.. hasilnya sudah terdapat 5 (lima) SKPD yang sudah layak dijadikan role model antara lain BPPT, Disdukcapil, RSUD, Kecamatan Panyileukan dan Sukajadi, diharapkan ke 5 (lima) SKPD ini jadi best practice SKPD yang lainnya. Dibantu oleh Ombudsman dan tim Kemenpan RB secara bersama-sama melakukan evaluasi kaitan implementasi standar pelayanan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. hasilnya kepatuhan Pemerintah Kota Bandung dalam pemenuhan komponen standar pelayanan publik sesuai UU no. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, berdasarkan hasil observasi pada bulan Maret dan Mei 2015 dari Ombudsman untuk Kota Bandung memperoleh rata-rat nilai 79, 82 dalam kategori sedang (zona kuning). Melakukan upaya re-sertifikasi International Standard Organization (ISO), dan kembali membudayakan implementasi pelayanan publik ke semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dengan standard internasional. Pada tahun 2015 terdapat 30 SKPD yang sudah sertifikasi (11 sudah terbit 19 proses penerbitan serifikasi). sisanya 31 SKPD disiapkan untuk mengikuti proses sertifikasi. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

63 Melakukan evaluasi penerapan Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan peraturan standar minimalnya yaitu sebanyak 15 (lima belas) peraturan SPM yang mencakup beberapa SKPD. adapun manfaat SPM adalah lebih terjaminnya penyediaan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat, bermanfaat dlm menentukan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk menyediakan pelayanan public, menjadi landasan dan dasar dalam menentukan anggaran kinerja dan alokasi dalam penentuan perimbangan keuangan yang lebih adil dan transparan, membantu penilaian kinerja Kepala Daerah secara lebih akurat dan terukur sehingga mengurangi kesewenangwenangan dalam menilai kinerja pemda dan menjadi alat bantu utk meningkatkan akuntabilitas pemda kapada masyarakat, karena masyarakat dapat melihat keterkaitan antara pembiayaan dengan pelayanan publik. Tindaklanjut yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik di Kota Bandung, antara lain : a) Meningkatkan Standar Pelayanan Publik (SPP) pada SKPD sesuai ketentuan yang berlaku b) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan publik dan menjadikan bagian dari materi pemeriksaan oleh aparatur pengawasan internal c) Memperluas cakupan zona kepatuhan standar pelayanan publik pada SKPD dan Kelurahan di Kota Bandung d) Pemanfaatan teknologi informasi untuk memeroleh data hasil survey kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat pada SKPD/Unit Kerja LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

64 Tabel 3.14 Capaian Kinerja Sasaran 5 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2018 Target Realisasi % Target Realisasi % Target % Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan Kinerja Angka Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Daerah Angka Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah diukur dengan 2 indikator yang diperjanjikan yaitu Nilai Hasil Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen perencanaan kinerja dan Nilai Hasil Evaluasi AKIP Setda Kota Bandung. Berdasarkan hasil pengukuran pada 2 indikator yang diukur tersebut diperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar %. Pada indicator pertama Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen Pelaporan Kinerja pada Tahun 2015 capaiannya sebesar atau capaian kinerja sebesar %, capaian sebesar meningkat siginifikan sebesar 3.11 point dari capaian sebelumnya sebesar hal tersebut telah menunjukan hasil bahwa komponen pelaporan kinerja pemerintah Kota Bandung telah mulai bergeser dari aspek kualitas menuju implementasi manajemen pelaporan kinerja. Bila dibandingkan dengan target akhir renstra sebesar maka capaian tahun 2015 bergerak menjadi sebesar 94.24%. Dengan demikian perlu mengupayakan kembali aspek kualitas dan implementasi pada komponen pelaporan kinerja pemerintah Kota Bandung dan seluruh SKPD. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

65 Pada indicator kedua Nilai AKIP Sekretariat Daerah pada Tahun 2015 adalah dengan kategori BB. Bila dibandingkan dengan target sebesar 65.1 maka capaian kinerja indikator ini adalah sebesar % atau melebih target yang direncanakan, bila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya (2014) sebesar maka capaian tersebut meningkat 9.3 poin atau meningkat 15.12%. Bila dibandingkan dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung berdasarkan hasil evaluasi AKIP oleh Inspektorat Kota Bandung pada Tahun Pada tahun 2014 nilai AKIP Setda Kota Bandung berada pada peringkat 22 dari 61 SKPD, maka pada tahun 2015 belum diperoleh data dan informasi mengenai hal tersebut secara lengkap. Seiring dengan capaian SAKIP Kota Bandung yang telah mencapai kategori A atau Memuaskan, maka capaian komponen pelaporan kinerja Kota Bandung saat ini berada pada posisi diatas Kota/Kabupaten di Indonesia. Hal ini merupakan capaian yang sangat signnifikan setelah dicanangkannya target SAKIP Kategori A oleh Pemerintah Kota Bandung. Maka saat ini komponen pelaporan Kinerja Kota Bandung menjadi salah satu referensi bagi Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. Diagram 3.4 A BB B CC C Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2014 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

66 Dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja hasil evaluasi AKIP Kota Bandung pada tahun 2015 adalah atau kategori A (Memuaskan) atau telah memenuhi perubahan target yang diperjanjikan Pemerintah Kota Bandung sejak dicanangkannya target tersebut pada tanggal 24 November 2014 oleh Walikota Bandung dalam kegiatan Sosialisasi Perpres Nomor 29 tahun 2014 tentang SAKIP. Capaian tersebut meningkat sangat signifikan sebesar point dari capaian tahun 2014 sebesar 55,14 dengan kategori CC. capaian tersebut merupakan buah komitmen Pimpinan Daerah dan seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, sehingga hasil evaluasi AKIP Kota Bandung tahun 2015 merupakan kebanggaan bersama Pemerintah dan seluruh SKPD, karena nilai sebesar atau kategori A tersebut adalah satu-satunya Kota di Indonesia yang memperoleh kategori tersebut. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

67 Data mengenai perkembangan nilai pada 5 komponen AKIP Kota Bandung sebagaimana table berikut : Tabel 3.15 Hasil Evaluasi AKIP Kota Bandung 2012 s/d 2014 Komponen Bobot Kinerja Komponen berdasarkan Bobot Bobot 2015 Kinerja Komponen berdasarkan Bobot Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Total Kategori C CC CC A Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2014 Dari data tersebut di atas diperoleh gambaran bahwa secara umum terdapat peningkatan pada seluruh komponen SAKIP. Komponen pelaporan kinerja menempati posisi kinerja terendah sebesar % dan kinerja tertinggi pada komponen perencanaan kinerja sebesar 83.20%. Capaian tersebut merupakan buah dari komitmen seluruh ASN Kota Bandung yang secara massif dan terstruktur melakukan perbaikan pada semua komponen SAKIP, langkah strategis bersama dengan Bappeda dan Inspektorat Kota Bandung yang dilakukan antara lain memperkuat komitmen pimpinan, penguatan soliditas tim fasilitasi SAKIP dan pendampingan dari tim Kemenpan-RB, penguatan kapasitas dan kesungguhan kepala SKPD, membangun SILAKIP dan strategi juara. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

68 Upaya perbaikan yang dilaksanakan pada tahun 2015 meliputi 9 rekomendasi perbaikan AKIP Kota Bandung berdasarkan Surat KemenPAN- RB No. B/462/M.PAN-RB/01/2014 Hal Hasil Evaluasi AKIP tanggal 27 Januari 2014, yang selanjutnya dilakukan tindaklanjut perbaikan oleh manajemen perubahan SAKIP Kota Bandung dan SKPD secara terkoordinasi bersama antara Bappeda, Inspektorat serta Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah, antara lain 1. Menyempurnakan rumusan Tujuan dan Sasaran dalam dokumen perencanaan sehingga lebih dapat terukur dan menggambarkan hasil 2. Melengkapi dokumen perencanaan dengan indikator kinerja sasaran yang berorientasi hasil(outcome)iku 3. Menyempurnakan rumusan Indikator kinerja dalam dokumen perencanaan agar memenuhi kriteria suatu indikator kinerja yang baik, antara lain spesifik, relevan dan menggambarkan hasil (SMART) 4. Menyusunan IKU secara formal sebagaimana dimaksud dalam PermenPAN nomor 9 Tahun 2007 dan memanfaatkannya dalam LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

69 dokumen Perencanaan termasuk dokumen PK 5. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap pencapaian targettarget kinerja yang telah diperjanjikan dalam PK 6. Mengungkapkan dalam LAKIP informasi tentang hasil evaluasi dan analisis capaian 7. LAKIP menyajikan informasi ttg Akuntabilitas keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja 8. Melakukan pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya 9. Melakukan evaluasi program sebagai strategi pencapaian sasaran sebagaimana tercantum dalam dokumen perencanaan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian akuntabilitas kinerja pada Bagian Organisasi dan pemberdayaan Aparatur Daerah Setda Kota Bandung adalah Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Kegiatan Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah daerah dan Penyusunan Renstra dan Renja SKPD, Output berdasarkan rekomendasi perbaikan tersebut antara lain : 1. Bimtek peningkatan pemahaman aparatur (seluruh SKPD) untuk mampu membuat rumusan Tujuan dan Sasaran dalam dokumen perencanaan agar seluruhnya terukur dan menggambarkan hasil 2. Perumusan IKU Kota dan SKPD 3. Menyusun dan menetapkan Kepwal Bandung tentang IKU Kota dan SKPD tahun Konsultasi tata cara pemantauan/ monitoring atas pencapaiannya secara berkala 5. Menyusun prosedur dan format pemantauan/ monitoring atas pencapaiannya secara berkala 6. Konsultasi teknis pengumpulan data dan analisis capaian kinerja 7. Bimtek penyusunan LAKIP 8. Bimtek evaluasi AKIP LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

70 9. Pembangunan aplikasi SILAKIP 10. Penyusunan Dokumen cascading PK eselon 3 dan 4 serta Indikator Kinerja Individu 11. Penyusunan Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja Dalam upaya menjaga kesinambungan dan meningkatkan kualitas implementasi SAKIP Kota Bandung, serta untuk lebih mengefektifkan penerapan budaya kinerja perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan, terdapat 5 rekomendasi yang dissampaikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi, sebagaimana surat Nomor B/809/D.I.PAN-RB/02/2016 tanggal 5 Pebruari 27 Januari 2016, yaitu : 1. Memperbaiki siklus penyusunan dokumen perencanaan. Selama ini Rencana Kinerja Tahunan (RKT) sebagai dokumen yang berisi atas kinerja (outcome) yang direncanakan tahun berikutnya disusun setelah KUA-PPAS, bahkan setelah DPA ditetapkan. Seharusnya RKT disusun sebelum pembahasan KUA-PPAS, selanjutnya setelah DPA ditetapkan maka RKT ditetapkan menjadi Perjanjian Kinerja. Dengan siklus seperti itu maka perencanaan anggaran dibahas setelah terlebih dahulu diketahui kinerja (outcome) apa yang hendak dicapai. 2. Memerintahkan Bappeda, bagian Organisasi dan BKD untuk menjabarkan lebih lanjut sasaran strategis dan indicator kinerja pada RPJMD sampai ke indicator kinerja individu sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diharapkan. 3. Menyempurnakan aplikasi keuangan dan kinerja yang ada, sehingga selain dapat mengintegrasikan informasi keuangan dan kinerja namun juga dapat memudahkan penggunaannya baik oleh manajemen maupun petugas yang melaksanakan. 4. Menyempurnakan rumusan program dan kegiatan dengan lebih memfokuskan pada hasil yang diharapkan. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

71 5. Memerintahkan kepada Inspektorat untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa pelaksanaan manajemen kinerja ini telah memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tindak lanjut Perbaikan pada tahun 2016 yang akan dilaksanakan, antara lain sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.16 Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SAKIP Kota Bandung A. KEGIATAN MANAJEMEN PERUBAHAN BIDANG AKUNTABILITAS KINERJA 1. Pelaksanaan tugas tim monev SAKIP Kota Bandung 2. Pelaksanaan tugas tim verifikasi tingkat Kota 3. Penerimaan kunjungan kerja Terdiri dari para Asisten Setda Kota Bandung ditetapkan dengan surat perintah sekda Tugas tim monev a. memastikan monev capaian perjanjian kinerja dilakukan oleh skpd. b. memeriksa laporan triwulan capaian perjanjian kinerja c. memeriksa rencana aksi SKPD sebagai tindak lanjut monev triwulan. d. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Sekda Tim ini terdiri dari staf potensial dari beberapa SKPD. Tim verifikasi akan melaksanakan tugas lanjutan dan ditetapkan dengan surat perintah sekda. Tugas tim verifikasi : a. membantu verifikasi dokumen SAKIP b. verifikasi LKIP triwulanan dan Tahunan c. membantu tim monev SAKIP Kota Bandung Tim ini terdiri dari Bappeda, Inspektorat, Bagian Umum dan Perlengkapan, Bagian Kerjasama dan Bagian Orpadsesuai tugas dan fungsi menerima dan melayani kegiatan kunjungan kerja pemerintah Kota/Kabupaten sesuai dengan kebutuhan NO. URAIAN REKOMENDASI RENCANA AKSI B PENINGKATAN KUALITAS DAN IMPLEMNTASI SAKIP 1 Reviu/Revisi RPJMD/Renstra Reviu/Revisi RPJMD Kota dan Renstra SKPD 2 Cascading Perjanjian Kinerja SKPD masih terdapat indicator kinerja eselon 3 1. Uji coba dan pemanfaatan aplikasi Cascading dalam verikasi dan 4 yang hanya bersifat membagi habis indicator kinerja Organisasi seharusnya menjadi indicator pembentuk kinerja Organisasi / eselon 2 2. Verifikasi Cascading Perjanjian Kinerja SKPD dengan menggunakan aplikasi Cascading untuk memastikan penyusunan indicator kinerja eselon 3 dan 4 adalah indicator pembentuk untuk indicator eselon 2/SKPD LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

72 2 Memperbaiki siklus penyusunan dokumen perencanaan. Selama ini Rencana Kinerja Tahunan (RKT) sebagai dokumen yang berisi atas kinerja (outcome) yang direncanakan tahun berikutnya 3 Menjabarkan lebih lanjut sasaran strategis dan indicator kinerja pada RPJMD sampai ke indicator kinerja individu sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diharapkan menunjang cascading es 3 atau 4 4 Menyempurnakan aplikasi keuangan dan kinerja yang ada, sehingga selain dapat mengintegrasikan informasi keuangan dan kinerja namun juga dapat memudahkan penggunaannya baik oleh manajemen maupun petugas yang melaksanakan 5 Menyempurnakan rumusan program dan kegiatan dengan lebih memfokuskan pada hasil yang diharapkan 6 Meningkatkan kapasitas evaluator untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa pelaksanaan manajemen kinerja Kota dan SKPD telah memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat C. Aplikasi SAKIP 1 Belum adanya aplikasi keuangan yang terintegrasi dengan kinerja 2 Optimalisasi Pengisian data online hasil pengembangan aplikasi SILAKIP 3 Belum adanya Aplikasi pada komponen Evaluasi Kinerja 1. Sosialisasi Penyusunan RKT 2. Penyusunan dan verifikasi RKT Kota/SKPD setelah Reviu Renstra SKPD 1. Konsolidasi Tim 2. Sosialisasi dan penyusunan 3. Membangunan aplikasi IKI menggunakan aplikasi 4. Verifikasi IKI SKPD 1. Integrasi SILAKIP dengan aplikasi Cascading PK eselon 3 dan 4 serta aplikasi RKPD online serta e-monev pada Bappeda 2. Reviu tampilan aplikasi untuk pimpinan daerah, kepala SKPD dan publik Penyempurnaan rumusan program dan kegiatan sesuai dengan hasil yang diharapkan bersamaan dengan reviu Renstra / RPJMD Peningkatan kapasitas evaluator Membangun aplikasi Pra RKA SKPD Sosialisasi, entry data monitoring dan pelaporan al. : - Rencana Aksi atas PK - Cascading PK, IKI dan Pemetaan/Pohon Kinerja - Verifikasi Online Membangun aplikasi e-evaluasi untuk melengkapi komponen SAKIP Pada indicator kedua Nilai AKIP Sekretariat Daerah pada tahun 2015 capaiannya adalah dari target 65.1 atau capaian kinerjanya %. Capaian nilai AKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2015 sebesar atau kategori BB atau interpretasi Sangat Baik berdasarkan Permenpan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP. Capaian tersebut meningkat 9.30 point atau meningkat 15.12% dari nilai capaian ini belum dapat dibandingkan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

73 dengan SKPD lain di lingkungan Pemerintah Kota Bandung karena proses pengolahan data. Data hasil evaluasi AKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2014, sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.17 Tabulasi Nilai AKIP Setda Kota Bandung Tahun 2015 KOMPONEN SUB KOMPONEN Bobot Nilai % Perencanaan Kinerja Renstra RKT Pengukuran Kinerja Pemenuhan Pengukuran 5 n/a n/a Kualitas Pengukuran 12.5 n/a n/a Implementasi Pengukuran 7.5 n/a n/a Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Internal Pemenuhan Pelaporan Kualitas Pelaporan Pemanfaatan Pelaporan Pemenuhan Evaluasi 2 n/a n/a Kualitas Evaluasi 5 n/a n/a Pemanfaatan Evaluasi 3 n/a n/a Capaian Kinerja Kinerja Yang Dilaporkan (output) Kinerja Yang Dilaporkan (outcome) Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang telah ditindaklanjuti n/a n/a n/a JUMLAH Dari data tersebut di atas diketahui bahwa nilai tertinggi pada komponen Perencanaan Kinerja sebesar 87.57% dan terendah pada Komponen Evaluasi Kinerja Internal dengan capaian sebesar 49.60%. beberapa simpulan evaluator implementasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung, antara lain : LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

74 Melengkapi indicator tujuan dan pemantauan/monitoring berkala (triwulan) atas Perjanjian Kinerja pada komponen Perencanaan Kinerja, Menggunakan hasil pengukuran kinerja untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala pada komponen Pengukuran Kinerja; Selain telah melakukan pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya tapi belum mengidentifikasi, mencatat, mencari tahu, mengadministrasikan kemajuan (progress) kinerja dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi hambatan pencapaian kinerja dan melaporkan hasil pemantauan kepada pimpinan pada komponen Evaluasi Kinerja Hal-hal yang direkomendasikan oleh evaluator atas implementasi SAKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung, antara lain : Menyempurnakan rumusan tujuan dalam dokumen perencanaan dengan dilengkapi indicator tujuan Melakukan pemantauan secara berkala teradap pencapaian target-target kinerja yang telah diperjanjikan Memanfaatkan informasi yang disajikan dalam LKIP untuk meningkatkan kinerja, dan Mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi hambatan pencapaian kinerja serta melaporkan hasil pemantauan tersebut kepada pimpinan Pencapaian kinerja nilai AKIP Kota Bandung dan Sekretariat Daerah Tahun 2015 dicapai melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kegiatan Koordinasi Penyusunan Pelaporan Kinerja Pemerintah daerah dan Penyusunan Renstra dan Renja Setda. output yang dihasilkan pada kegiatan tersebut antara lain, sebagai berikut : 1. Bimbingan dan Reviu RPJMD dan Renstra (Reviu terhadap Tujuan, Indikator Tujuan, sasaran, Indikator, Target dan Formulasi Pengukuran) 2. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Penyusunan PK Tahun 2014 dan 2015 berdasarkan Sasaran dan Indikator hasil reviu LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

75 4. Penyusunan Cascading PK untuk eselon 3 dan 4 pada SKPD 5. Penyusunan dan penetapan IKU Kota dan SKPD 6. Penyusunan Indikator Kinerja Individu (IKI) 7. Penyusunan Rencana Aksi atas PK Kota dan SKPD 8. Penyusunan Revisi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota dan SKPD berdasarkan Sasaran dan Indikator hasil reviu. 9. Peningkatan kapasitas Aplikasi SILAKIP dan aplikasi cascading serta integrasi dengan Keuangan. Tabel 3.18 Analisis Pencapaian Sasaran 6 Meningkatnya Implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Dan Perbadingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Tahun 2018 Target Realisasi Target Realisasi Target % 1 Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan % 30 n/a n/a Rata-Rata Capaian IKU Pada tahun 2015 Sasaran Meningkatnya implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri merupakan Kolaborasi atau kerjasama salah satu pilar dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Bandung. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak baik yang bersifat vertikal (dengan pemerintah pusat, Kementerian/LPNK, dan instansi pemerintahan lainnya), maupun kolaborasi horizontal (antar daerah, dan stake holder pembangunan lainnya baik sektor privat maupun masyarakat), bahkan kerjasama dengan mitra dari luar negeri, baik dalam bentuk sister city maupun dengan badan swasta asing di luar negeri, diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan pembangunan di Kota Bandung, baik dalam LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

76 pembangunan infrastruktur maupun non infrastruktur, serta mempercepat penyelenggaraan dan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat kota Bandung, yang pada akhirnya dapat segera mewujudkan visi Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Oleh karena itu setiap kerjasama yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Bandung, harus senantiasa dapat diimplementasikan oleh setiap SKPD terkait dalam tindakan nyata, dan diharapkan dapat terukur hasilnya untuk mengetahui efektivitas dari kerjasama yang telah dibuat tersebut. Meskipun berdasarkan ketentuan Pasal 8 PP No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah disebutkan bahwa pelaksanaan perjanjian kerjasama dapat dilakukan oleh SKPD, namun demikian, sesuai dengan Perwal No. 298 Tahun 2013 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Satuan Organisasi Sekretariat Daerah Kota Bandung, disebutkan bahwa salah satu tugas pokok bagian kerjasama adalah melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan urusan pemerintah daerah lingkup kerjasama. Oleh karena itu implementasi kerjasama yang telah dibuat sudah barang tentu menjadi indikator kinerja bagi Bagian Kerjasama untuk mengetahui efektivitas kerjasama aktif yang telah dibuat. Dalam melakukan pengukuran terhadap capaian indicator kinerja dan sasaran strategis, kriteria pengukuran dari formulasi pengukuran sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya adalah sebagai berikut: a. Kriteria pengukuran untuk kerjasama lingkup dalam negeri: o Naskah kerjasama aktif adalah naskah kerjasama yang jangka waktu kerjasamanya masih berlaku pada tahun anggaran berjalan atau kegiatan yang dilaksanakan atas dasar kerjasama tersebut masih efektif berjalan. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

77 o Batasan naskah kerjasama yang dijadikan objek pengukuran untuk kerjasama lingkup dalam negeri adalah seluruh naskah kerjasama yang terinventarisir dan terdokumentasikan di Bagian Kerjasama yaitu terhitung sejak tahun 2007, dengan bentuk naskah, baik Kesepakatan Bersama, Nota Kesepahaman, Perjanjian Kerjasama, maupun bentuk perikatan hukum lainnya. o Yang dimaksud dengan suatu naskah kerjasama lingkup dalam negeri sudah terimplementasikan atau ditindaklanjuti oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah: Minimal satu dari seluruh ruang lingkup Nota Kesepahaman atau Kesepakatan Bersama aktif ditindaklanjuti oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam bentuk Perjanjian Kerjasama, atau minimal satu dari seluruh ruang lingkup Perjanjian kerjasama aktif dalam naskah kerjasama aktif ditindaklanjuti oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam bentuk tindakan nyata dalam program/kegiatan SKPD., atau minimal satu dari seluruh ruang lingkup Nota Kesepahaman atau Kesepakatan Bersama aktif ditindaklanjuti oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam bentuk tindakan nyata dalam program/kegiatan SKPD, walaupun tidak/belum ditindaklanjuti dalam Perjanjian Kerjasama. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

78 Tabel 3.19 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Prosentase Data Naskah Kerjasama Lingkup Dalam Negeri Sampai Dengan Tahun 2015 No Mitra Kerjasama Jumlah Naskah Kerjasama S/D 2015 Jumlah Naskah Kerjasama Aktif S/D 2015 Ruang Lingkup Naskah Kerjasama Aktif Implementasi Ruang Lingkup Naskah Kerjasama Aktif Prosentase Implementasi (f/e) X 100% a b c d e f g 1 Antar Daerah % 2 Kementerian/LPNK % 3 Perguruan Tinggi % 4 Badan Hukum % TOTAL % Sumber: Bagian Kerjasama, tahun 2015 (data diolah) Terhadap tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang menjadi target capaian kinerja Bagian Kerjasama, sudah barang tentu perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis. Pada indikator persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan, untuk tahun 2015 telah ditetapkan besaran target yang harus dicapai yaitu sebesar 45%, yang diukur berdasarkan formulasi perhitungan persentase jumlah ruang lingkup dari naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang ditindaklanjuti oleh SKPD dibandingkan dengan jumlah keseluruhan ruang lingkup dari naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri. Target Naskah kerjasama yang direncanakan dapat terfasilitasi oleh Bagian Kerjasama untuk Tahun 2015 adalah 11 naskah kerjasama, yang LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

79 terdiri dari 4 naskah kerjasama antar daerah, 1 naskah kerjasama dengan kementerian/lpnk, 3 kerjasama dengan perguruan tinggi dan 3 naskah kerjasama dengan badan hukum. Sementara itu sepanjang tahun 2015, telah terfasilitasi penyusunan naskah kerjasama sebanyak 21 naskah kerjasama, terdiri dari 5 naskah kerjasama antar daerah, 6 naskah kerjasama dengan kementerian/lpnk, 5 naskah kerjasama dengan perguruan tinggi dan 5 naskah kerjasama dengan badan hukum. Jika dilihat dari capaian naskah yang telah terfasilitasi perumusannya, maka telah tercapai 190,90% secara akumulatif, dan untuk capaian per item jenis naskah kerjasama seluruhnya telah melampaui target capaiannya. Sedangkan Target Capaian kinerja untuk tahun 2015 berupa terimplementasikannya naskah kerjasama aktif oleh SKPD adalah 45%, dan untuk tahun 2015 Capaian kinerja adalah sebesar 69,59% dari ruang lingkup naskah kerjasama aktif telah diimplementasikan oleh SKPD. Capaian kinerja ini telah melampaui Target Kinerja Bagian Kerjasama untuk indikator terimplementasikannya naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri, yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar 45%, atau telah melampaui sebesar 24,59% (telah mencapai 154,64%). Tabel 3.20 Analisis Pencapaian Sasaran 7 Meningkatnya Implementasi Kebijakan Sumber Daya Alam Dan Perbadingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Tahun 2018 % Target Realisasi Target Realisasi Target 1 Persentase SKPD/Unit Kerja yang telah melaksanakan kebijakan SDA/LH % n/a Rata-Rata Capaian IKU LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

80 Sasaran meningkatnya implementasi kebijakan sumber daya alam diukur melalui indicator penunjang persentase SKPD/Unit Kerja yang melaksanakan kebijakan SDA/LH pada SKPD yang berhubungan dengan SDA/LH yaitu BPLH, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan serta Bappeda dengan memonitor dan pengkoordinasian perumusan kebijakan bidang SDA/LH dimana formulasi dan kriteria pengukurannya belum jelas. Rumus yang digunakan saat ini adalah diukur dari jumlah SKPD yang melaksanakan kebijakan SDA/LH sedangkan kriteria belum disusun. adapun SKPD yang melaksanakan kebijakan tersebut sebanyak 5 SKPD yaitu BPLH, Dispertapa, Diskamtam, Bappeda dan DBMP. Mengingat Kota Bandung tidak memiliki banyak potensi SDA/LH maka pengukuran hal-hal yang dilakukan terhadap kebijakan SDA selain pada perumusan kebijakan Pemerintah Daerah juga pada penanganan masalah SDA/LH, khususnya yang terkait dengan potensi Udara, Air dan Tanah serta permasalahannya. Pada Tahun 2014 kinerja nyata pada SKPD/Unit Kerja yang melaksanakan kebijakan SDA/LH pada SKPD diperoleh dari implementasi taman tematik, kolam retensi, pengelolaan sampah 3R di tingkat lingkungan pemukiman, pemanfaatan sampah untuk energy metode biodigester, pemanfaatan lahan kritis dan perencanaan bidang SDA/LH dan beberapa kebijakan lainnya, yang secara teknis dilaksanakan pada tahun 2014 dan Pada indicator ini tidak terdapat data yang dapat dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya dan terdapat kesulitan dalam membandingkan capaian kinerja yang sama dengan SKPD maupun dengan Kota / Kabupaten lain, serta sehubungan indicator kinerja ini belum sepenuhnya berorietansi hasil maka diperlukan reviu kembali terhadap sasaran, indicator serta rumusan pengukurannya agar berorientasi hasil Kinerja didukung oleh Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dengan angggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

81 atau penyerapan 99.%. Tabel 3.21 Analisis Pencapaian Sasaran 10 Berkembangnya Ekonomi Kreatif Untuk Mendukung Tercapainya Bandung Sebagai Kota Kreatif Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Tahun 2018 Target Realisasi Target Realisasi Target % 1 Persentase aktivasi sub sektor ekonomi kreatif % ,75 57,14 Rata-Rata Capaian IKU Sasaran Berkembangnya Ekonomi Kreatif untuk mendukung Tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan RPJMD Kota Bandung Tahun pada Misi 4 :Membangun Perekonomian yang Kokoh, Maju dan Berkeadilan Khususnya pada Sasaran 10 : Berkembangnya Ekonomi Kreatif untuk mendukung Tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif dengan outcome Tercapainya parameter kota kreatif yang meliputi kebijakan; infrastruktur; aspek hukum, HKI dan etika kreatif; sistem pendukung; kapasitas dan kontribusi ekonomi kreatif. Indikator dari Sasaran Berkembangnya Ekonomi Kreatif untuk mendukung Tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif terbagi menjadi dua yaitu: Persentase Aktivasi Sub Sektor Ekonomi Kreatif dan Jumlah Jejaring Kota Kreatif. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

82 tentang Badan Ekonomi Kreatif,terdapat 16 Sub Sektor Industri kreatif antara lain : arsitektur; desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; film, animasi dan video; fotografi; kriya; kuliner; musik; fashion; aplikasi dan game developer; penerbitan; periklanan; televisi dan radio; seni pertunjukan; dan seni rupa. Sub sektor- sub sektor industri kreatif tersebut berperan dalam memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Kota Bandung. Agar lebih fokus dan terarah dalam menumbuhkembangkan industri kreatif, dari 16 sub sektor yang ada di tentukan prioritas setiap tahunnya untuk dilakukan aktivasi. Aktivasi Sub Sektor Ekonomi Kreatif dilaksanakan dengan mengacu kriteria kegiatan berupa: pemetaan, pelatihan, dan event yang meliputi jumlah pelaku, kontribusi terhadap PDRB, jumlah pengunjung/peserta, omzet/perputaran rupiah, output data dalam bentuk laporan/publikasi, banyaknya event/pelatihan. Adapun sampai dengan tahun 2015, 4 dari 16 sub sektor ekonomi kreatif telah teraktivasi. Berkenaan dengan hal tersebut, Capaian Persentase aktivasi sub sektor ekonomi kreatif di Kota Bandung tahun 2015 sesuaitargetperencanaan yaitusebesar 25 %, dimana Desain menjadi salah satu sub sektor prioritas. Hal tersebut memberikan prestasi bagi Pemerintah kota Bandung khususnya dalam pengembangan ekonomi kreatif di sub sektor Desain dengan ditetapkannyakota Bandung sebagai salah satu Jejaring Kota Kreatif UNESCO dalam bidang Desain (UNESCO Creative Cities Network) pada tanggal 11 Desember 2015 di Paris.Biladibandingkandengancapaianpadatahun 2014 sebesar 18,75% meningkatsebesar 33,33 %. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

83 Salah satu faktor pendukung tercapainya Sasaran Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif adalah keberadaan Tim Komite Pengembangan Ekonomi Kreatif yang terdiri dari 4 Unsur Quadrohelix (Pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha dan Komunitas) sebagai mitra Pemerintah Kota Bandung dalam melakukan berbagai upaya dan sinkronisasi program secara bersama-sama untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif. Beberapa contoh kolaborasi tersebut antara lain: 1. Pelaksanaan Seminar Design Action dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015; 2. Penyusunan Dossier Pengajuan Bandung sebagai Kota Kreatif Desain Versi UNESCO yang kemudian memberikan hasil pada tanggal 11 Desember 2015 Bandung ditetapkan menjadi Jejaring Kota Kreatif UNESCO; 3. Pelaksanaan Creative Cities Conference pada tanggal April 2015 di Pendopo Kota Bandung yang menghasilkan keputusan penunjukan Kota Solo menjadi Tuan Rumah Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) pertama yang merupakan wadah jejaring kota/kabupaten kreatif di Indonesia. Kegiatan ICCC diharapkan dapat terbentuk sebuah lembaga di tingkat nasional. Faktor faktor yang menghambat pencapaian sasaran Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif antara lain :Belum adanya Regulasi yang berfungsi sebagai payung hukum Pengembangan Ekonomi Kreatif di kota Bandung; Belum optimalnya penjajakan kerjasama dengan kota/kabupaten terkait perluasan jejaring kota kreatif di Indonesia; dan Belum optimalnya sinkronisasi program kegiatan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

84 dengan SKPD terkait pengembangan kota kreatif. Solusi yang diupayakan untuk menghadapi hambatan pencapaian sasaran Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif antara lain: menyusun data dan kajian sebagai dasar pengajuan usulan regulasi sebagai payung hukum Pengembangan Ekonomi Kreatif di kota Bandung; melakukan penjajakan kerjasama kota kreatif melalui Roadshow ke kota-kota yang memiliki potensi maupun komitmen dalam pengembangan ekonomi kreatif baik di dalam maupun di luar negeri; dan mengoptimalkan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif kota Bandungdengan SKPD dan stakeholder terkait. Program kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja sasaran Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif antara lain : 1. Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, Kegiatan Pengkajian Dampak Regulasi / Kebijakan Nasional dengan Output Kegiatan : Buku Kajian Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap Perekonomian Kota Bandung; Updateing data Kredit Barokah GMT; 2. Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, Kegiatan Perencanaan, Koordinasi, dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah dengan Output Kegiatan : Tersusunnya Peraturan Walikota tentang Mekanisme Penciptaan Wirausaha Baru; Buku Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penciptaan Wirausaha Baru; 3. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Teknopolis, Kegiatan Pengembangan Kapasitas Produk Industri Kreatif dengan Output LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

85 Kegiatan: Buku Kajian Indikator Capaian Kota Kreatif Kota Bandung; Buku tentang Ekonomi Kreatif Kota Bandung; Video Kota Kreatif; Web Ekonomi Kreatif; Fasilitasi Aktifitas Ekonomi Kreatif; Seminar Internasional Design Action Tahun 2015 dengan Tema Connecti[c]ity; 4. Program Koordinasi Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi, Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pengembangan Potensi dan Daya Saing Kota dengan Output Kegiatan : Buku Kajian Kerjasama antar Daerah Berbasis Potensi Unggulan Daerah, Seminar internasional Creative Cities Conference, Terbentuknya Indonesia Creative Cities Network; fasilitasi mengikuti seminar internasional; Buku Kajian Pola Alternatif Pengelolaan Aset Daerah; 5. Program Koordinasi Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi, Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Produksi dan Distribusi Barang dan Jasa dengan Output Kegiatan : Buku kajian tentang Tata Kelola Alur Distribusi Rantai Makanan; Fasilitasi tim kebijakan ekonomi; Anggaran yang digunakan dalam menunjang sasaran Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif dari pagu sebesar Rp ,-. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

86 Foto Kota Bandung Sebagai Kota Kreatif Design UNESCO dan Produk Industri Kreatif Kota Bandung Press Release UNESCO LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

87 Salah Satu Artikel Tentang Kota Bandung Sebagai Kota Kreatif Design UNESCO LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

88 Tabel 3.22 Analisis Pencapaian Sasaran 11 Terwujudnya BUMD Yang Sehat dan Profitable Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Tahun 2018 % 1 Persentase BUMD yang Sehat 2 Persentase BUMD yang Profitabel Target Realisasi Target Realisasi Target % % ,66 Rata-Rata Capaian IKU ,33 Sasaran Terwujudnya BUMD yang sehat dan profitable merupakan amanat dari RPJMD Kota Bandung Tahun pada Misi 4 yaitu : Membangun perekonomian yang kokoh, maju dan berkeadilan; khususnya untuk Sasaran 4 yaitu : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah; dengan Outcome jumlah pengembangan usaha daerah yang sehat dan profitable. Sebagaimana tersebut diatas, Outcome dari pengembangan BUMD terbagi menjadi dua indikator yaitu BUMD yang sehat dan BUMD yang profitable. Indikator tersebut diperoleh dari penilaian terhadap Indikator keuangan yaitu laba bersih masingmasing BUMD serta penilaian terhadap Key Performance Indikator (KPI), dimana setiap BUMD memiliki KPI tersendiri. Adapun pada tahun 2015 ini KPI BUMD tersebut sedang dalam proses penyusunan oleh Bagian Perekonomian. Urgensi dari penetapan indikator BUMD yang profitable khususnya terkait dengan sasaran yang ingin dicapai yaitu meningkatnya pendapatan asli daerah. Apabila BUMD tidak mampu menghasilkan profit maka BUMD tersebut tidak dapat memberikan LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

89 PAD melalui kewajiban dividen yang akan disetorkan, sehingga profitable merupakan target yang harus dicapai oleh setiap BUMD. Hal ini pun sejalan dengan tujuan pendirian seluruh BUMD yaitu sebagai bentuk investasi untuk menghasilkan sumber pendapatan disamping untuk mengoptimalkan fungsi layanan sesuai dengan karakteristik masing-masing BUMD. Indikator kinerja BUMD yang sehat dipandang penting untuk menjadi bagian dari pencapaian kinerja perusahaan karena Pemerintah Kota Bandung menginginkan terwujudnya BUMD yang tidak saja mampu menghasilkan profit namun juga tetap mengindahkan tata kelola perusahaan yang baik, mampu memberikan layanan terbaik sesuai dengan bidangnya serta berkontribusi aktif didalam pembangunan. Aktivitas usaha yang hanya menitikberatkan untuk memperoleh laba dapat memiliki berbagai dampak negatif atau trade off terhadap berbagai aspek lainnya seperti aspek lingkungan, sosial, kemasyarakatan, maupun internal perusahaan. Oleh sebab itu indikator BUMD yang sehat penting untuk dijadikan salah satu indikator kinerja disamping indikator pencapaian laba (profitable). Realisasi tahun 2015 untuk BUMD sehat melebihi target yaitu terdapat 2 BUMD sehat (PDAM Tirtawening dan PD. BPR) sehingga capaiannya 200% dan realisasi BUMD profitable tercapai sesuai target yaitu 2 BUMD yang profitable (PDAM Tirtawening dan PD. BPR, sehingga capaiannya 100%. Terdapat peningkatan pada kinerja BUMD yang sehat pada tahun 2015, dimana pada tahun 2014 terdapat 1 BUMD yang sehat dan meningkat di Tahun 2015 menjadi 2 BUMD yang sehat. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

90 Faktor Pendukung Pencapaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD yang Sehat dan Profitable, antara lain: 1. PD. BPR : Terdapatnya penambahan modal; suksesnya pelaksanaan program Kredit Melati; adanya kebijakan menambah jumlah debitur; dana analisis kredit yang lebih akurat dan memperhatikan azas kehati-hatian. 2. PDAM : Adanya upaya penurunan kebocoran yang terus menerus; peningkatan jumlah rasio asset terhadap hutang; dan efisiensi biaya produksi. Faktor Penghambat Pencapaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD yang Sehat dan Profitable, antara lain: 1. PD. Kebersihan : Rendahnya prosentase masyarakat yang membayar retribusi kebersihan; Penetapan tarif yang masih di bawah harga keekonomisan; Belum di tetapkannya sistem penagihan atas jasa pelayanan kebersihan secara proporsional. 2. PD. PasarBermartabat : Belum berakhirnya masa kerjasama dari kontrak penataan pasar sehingga belum dapat dilakukan penyesuaian dan peningkatan kontribusi bagi PD. Pasar Bermartabat; Belum optimalnya upaya ekstensifikasi dan intensifikasi sumber-sumber pendapatan; dan Belum dilakukannya penyesuaian tarif sesuai dengan kondisi terkini. Solusi untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD yang Sehat dan Profitable, antara lain: 1. PD. Pasar :Penyesuain tarif; Ekstensifikasi dan intensifikasi sumber pendapatan yang bersumber dari pendapatan billboard, parkir, dan pengelolaan toilet; danreview kerjasama penataan pasar. LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

91 2. PD. Kebersihan : Melakukan kajian penetapan tarif yang lebih proporsional; Pemisahan biaya-biaya yang seharusnya menjadi beban Pemerintah Daerah seperti Biaya Tipping Fee dan Biaya Public Service Obligation Program kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja sasaran Terwujudnya BUMD yang Sehat dan Profitable antara lain : 1. Program Koordinasi Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi, Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kapasitaas BUMD dengan Output Kegiatan : Penyusunan indikator kunci kinerja BUMD Kota Bandung; Raperwal indikator kunci kinerja BUMD Kota Bandung; Buku Kajian Evaluasi Kinerja BUMD, Tersedianya sistem pelaporan kinerja BUMD secara online; 2. Program Koordinasi Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi, Kegiatan Optimalisasi Pengembangan Usaha Daerah dengan Output Kegiatan : Bahan analisa resiko PD. Kebersihan; draft rencana bisnis BUMD pengelola asset; Anggaran yang digunakan dalam menunjang sasaran Terwujudnya BUMD yang Sehat dan Profitable dari pagu sebesar Rp ,-. Tabel 3.23 Analisis Pencapaian Sasaran 12 Terwujudnya Kehidupan Harmoni Intern dan Antar Umat Beragama Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Tahun 2018 % 1 Penurunan Jumlah Konflik SARA bernuansa Agama Target Realisasi Target Realisasi Target Kejadian Rata-Rata Capaian Kinerja LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

92 Pada indikator ketiga Penurunan Jumlah Konflik Bernuansa SARA bila dihubungkan dalam pandangan fungsional, agama sebagai sarana mempersatukan aspirasi yang paling luhur, memberikan pedoman moral, memberikan ketenangan individu dan membuat kedamaian masyarakat, menjadi sumber tatanan masyarakat dan membuat manusia menjadi beradab, dengan tidak adanya Konflik bernuansa SARA Agama berarti menggambarkan perwujudan dari kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama. Pada tahun 2015 di Kota Bandung tidak ada konflik bernuansa SARA, hal tersebut sesuai dengan target yang direncanakan sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Walaupun demikian bukan berarti pada tahun 2014 tidak ada potensi konflik yang bernuansa SARA, diantaranya 15 aliran keagamaan yang dianggap menyimpang dari norma agama pada beberapa agama, sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.24 Data Potensi Konflik Tahun 2014 dan 2015 No Agama Potensi Konflik Tahun 2014 Tahun Islam 10-2 Non Islam 5 1 Jumlah 15 1 Sumber : Kemenag RI Kota Bandung Tahun 2015 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

93 LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

94 Pada Tahun 2015 Potensi konflik bernuansa SARA menurun 150%, hal tersebut adalah merupakan salah satu keberhasilan yang telah dilakukan Pemerintah Kota Bandung untuk penyelesaian konflik bernuansa SARA pada tahun 2015 melalui dialog/musyawarah dengan dimediasi oleh aparat kewilayahan, Polisi dan Koramil telah berhasil. Kegiatan Silaturahmi Ulama Umaro di Pendopo Kegiatan Silaturahmi Ulama Umaro di Pendopo Kegiatan Silaturahmi Ulama Umaro di Pendopo LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

95 Kerukunan Antar Umat Beragama Kerukunan Antar Umat Beragama Kerukunan Antar Umat Beragama Rapat Pembahasan Kerukunan Antar Umat Beragama bersama FKUB Pembahasan Kerukunan Antar Umat Beragama Bersama Unsur Kepolisian Open House di Pendopo Acara Hala Bihalal Tabel 3.25 Analisis Pencapaian Sasaran 13 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keuangan, Kepegawaian dan Sandi Telekomunikasi Dan Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Target Reali sasi % Tahun 2015 Target Realisasi % Tahun 2018 Target % 1 Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti % Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran meningkatnya Kualitas pelayanan keuangan, kepegawaian dan sandi telekomunikasi di Sekretariat Daerah Kota Bandung ditunjukkan dengan indikator kinerja Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti,. Dari hasil pengukuran indikator tersebut diperoleh rata- LKIP Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KATA PENGANTAR LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahma dan hidayah- Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (L KIP) Se kretariat Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BAGIAN TATA USAHA SETDA KOTA BANDUNG 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) Bagian Tata Usaha Setda Kota Bandug vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 2014 KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terwujudnya suatu tata pemerintah yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan ssstem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tentang Petunjuk Teknis

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KECAMATAN PANYILEUKAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Panyileukan Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015 P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N G E D E B A G E J a l a n G e d e b a g e S e l a t a n N o. 2 9 2 B a n d u n g 2014 KATA

Lebih terperinci

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci

Lebih terperinci

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan kinerjanya sebagai wujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

Kecamatan Arcamanik. LAKIP Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun

Kecamatan Arcamanik. LAKIP Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun LAKIP Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun 2014 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, kami sampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Arcamanik Tahun 2014.

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) HASIL REVIU

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) HASIL REVIU Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) HASIL REVIU GEMAHRIPAHWIBAWAMUKTI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jl Tugu Nomor 1 Telp MALANG Kode Pos 65119

PEMERINTAH KOTA MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jl Tugu Nomor 1 Telp MALANG Kode Pos 65119 PEMERINTAH KOTA MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jl Tugu Nomor 1 Telp. 366065-325644 MALANG Kode Pos 65119 KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG NOMOR : 188.451/ 100 /35.73.112/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2014 yang memuat realisasi kinerja yang diperjanjikan tahun 2014. Dalam bab ini juga akan disajikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

LKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

LKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Hasil Reviu LKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG Jalan Sukabumi No. 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2015 0 1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2015 2 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuknya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kota Malang Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kecamatan Regol Kota Bandung

Kecamatan Regol Kota Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenanya Pemerintah Kecamatan Regol Kota Bandung dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 11 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 11 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI LAPORAN KINERJA TAHUNAN Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG PEMERINTAH KOTA BANDUNG KEPUTUSAN CAMAT SUKASARI Nomor 060/Kep.02.11 Kec.Sksr Tahun 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG CAMAT SUKASARI KOTA

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS SEBELUM DAN SETELAH REVIU Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM i KATA PENGANTAR LAKIP Biro Umum Tahun 2016 ini disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk memantapkan pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci