Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF OBJEKTIF

dokumen-dokumen yang mirip
STATUS PASIEN. Alamat : Jl. Sungai ngirih, Selakau. Status Perkawinan : Menikah Masuk RS tanggal : Senin, 21 Desember 2015 pukul

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

IDENTITAS PASIEN. Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) JL. Terusan Arjuna No. 16 Kebon Jeruk - Jakarta Barat

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS ACUTE CORONARY SYNDROME. PEMBIMBING: dr. H. Syahrir Nurdin, Sp.JP. DISUSUN OLEH: Bellinda Paterasari

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

LAPORAN JAGA. 26/1/ 2010 pukul WITA 21-22/6/2014 pukul WITA. Jaga : Ludi Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

STATUS OBSTETRI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat SMF OBSTETRI RS RAJAWALI - BANDUNG

M/ WITA/ P4A0

KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA STATUS ANESTESIOLOGI SPINAL SMF ILMU ANASTESI RS BAYUKARTA. NIM : Tanda tangan :

Wanita 29 tahun G2P1A0 dengan post-term, fetal distress, dan ruptura uteri iminens

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK ANASTESI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT BAYUKARTA KARAWANG

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

LAPORAN KASUS UVEITIS ANTERIOR OD

STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB I REKAM MEDIS I. IDENTIFIKASI

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

PORTOFOLIO KASUS MEDIK

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

BAB III LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK

Kasus 1 (SGD 1,2,3) Pertanyaan:

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th

BAB I LAPORAN KASUS. Jenis Kelamin : Perempuan : Tempuksari 20/7 candisari secang

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk Jakarta Barat

Laporan Operasi Tonsilektomi

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

SEORANG LAKI-LAKI USIA 21 TAHUN DENGAN FRAKTUR TERTUTUP CLAVICULA DEXTRA 1/3 TENGAH

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

Fraktur Mandibula. Oleh : Uswatun Hasanah Radinal. Pembimbing : dr. Irzal. Supervisor : dr. John Pieter. Jr, Sp.B(K) Onk

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F6. Upaya Pengobatan Dasar HIPERTENSI STAGE II. Disusun Oleh: dr. Deanita Puspitasari

Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

LAPORAN JAGA IGD Tgl 3 Juni 2015

BAB I STATUS PASIEN. Riwayat Penyakit Sekarang Satu bulan sebelum masuk rumah sakit os mengalami demam selama 3 hari, demam naik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

Nama Pendamping : dr. Meldayeni Busra dan dr. Dwi Sepfourteen. Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis

LAPORAN KASUS (CASE REPORT)

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

LAPORAN KASUS POLIKLINIK Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Oleh : Pandu Respati. : Ngelembu Rt 007/ Rw 001 Jawa Tengah. No MasalahAktif Tanggal No

BAB III RESUME KEPERAWATAN

KEPANITERAAN KLINIK STATUS OBSTETRI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA SMF OBSTETRI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA

PENGKAJIAN PNC. kelami

GLAUKOMA ABSOLUT POST TRABEKULEKTOMI DAN GLAUKOMA POST PERIFER IRIDEKTOMI

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk - Jakarta Barat

KEJANG DEMAM KOMPLEK

DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE II

SEORANG LAKI-LAKI 68 TAHUN DENGAN SIROSIS HEPATIS DECOMPENSATA CHILD PUGH C ET CAUSA HEPATITIS B DENGAN ASCITES PERMAGNA. Oleh: Winda Aisyah Panjaitan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial : dr. Nia Ayu Saraswati

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

BAB III ILUSTRASI KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

BAB III TINJAUAN KASUS

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Congenital rubella syndrome (CRS) adalah kumpulan kelainan kongenital yang

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS

Topik: Haemorrhoid grade IV Tanggal (kasus) : 04 september 2013 Nama Pasien : Tn. N No. RM :

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING

Transkripsi:

Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF Pasien Tn.D, 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 malam yang lalu. Selain itu os juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam dirasakan hilang timbul, selain itu os mengatakan urinnya berwarna merah, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien. Os merupakan seorang petani yang sehari hari membantu pekerjaan orangtua bekerja di sawah. Os mengatakan tidak ada riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis, asma atau pun riwayat mengkonsumsi minum obat obatan dalam jangka lama. OBJEKTIF Kesadaran : Composmentis, GCS 15 (E 4 V 5 M 6 ) Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Tanda Vital Tekanan darah : 120/80 mmhg Denyut nadi : 80 x/menit, reguler, isi cukup Pernapasan : 20 x/menit, reguler, kedalaman cukup Suhu : 36,8 o C Kepala : deformitas (-), rambut hitam tidak mudah dicabut Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor (ø 3mm), refleks cahaya (+/+) Telinga : serumen (-), secret (-) Hidung : deformitas (-), deviasi septum (-), secret (-) Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T 1 -T 1 Leher : pembesaran KGB (-) Abdomen : Inspeksi : simetris Auskultasi : peristaltik normal Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak teraba,nyeri ketok CVA kiri (+),nyeri tekan pada pubic (-) Perkusi : timpani Paru : Inspeksi : simetris pada inspirasi dan ekspirasi Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi : sonor/sonor Auskultasi :vesikular,rhonki-/-,wheezing -/- Jantung : Inspeksi : iktus kordis terlihat Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga 5 linea midklavikularis sinistra Perkusi : batas jantung kiri 2 jari medial linea midklavikularis sinistra, batas jantung kanan di linea sternalis kanan Auskultasi : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-) Ektremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-, sianosis -/-

Laboratorium Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan HEMATOLOGI RUTIN Hemoglobin 14 12-16 g/dl Hematokrit 35 37-37 % Eritrosit 4.6 4.3 6.0 juta/ul Leukosit 13.500 4.800-10.800/ul Trombosit 251.000 150.000-400.000/ul KIMIA KLINIK Glukosa Darah Sewaktu 110 <140 mg/dl URIN RUTIN: Warna: kemerahan Kejernihan: keruh Protein: - Reduksi : - Bilirubin : - Leukosit : Penuh Eritrosit : 3-4 /LPB ASSESMENT Pasien Tn.D, 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 malam yang lalu. Selain itu os juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam dirasakan hilang timbul, selain itu os mengatakan urinnya berwarna merah, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien. Dari pemeriksaan fisik ditemukan kesadaraan baik dan terdapat nyeri ketok CVA kiri. Dari pemerikaan darah rutin didapatkan leukositosis dengan nilai 13.500. sementara dari pemeriksaan urin rutin didapati warna urin kemerahan, leukosit penuh dan eritrosit berjumlah 3-4/LPB. DIAGNOSIS KERJA BSK Nefrolhitiasis TERAPI IVFD RL 20 tpm Ciprofloxacin tab 2x1 Nifedipin tab 2x1 Na. Diclofenac tab 2x 1 Paracetamol 3x1 (k/p) RENCANA Pro USG Ginjal PROGNOSIS Dubia at bonam

Topik pembahasan : Jenis-Jenis diagnosis a. Diagnosis ditinjau dari prosesnya 1).Diagnosis Awal atau Diagnosis Kerja - Batu Saluran Kemih 2).Diagnosis Banding (Differential Diagnoses) - Batu Saluran Kemih - Nefrolitiasis - Uretherolitiasis 3).Diagnosis Akhir ( Final Diagnoses) - Nefrolitiasis b.diagnosis ditinjau dari keadaan penyakitnya, antara lain: 1).Diagnosis Utama (Prinsipal Diagnoses) - Nefrolitiasis 2).Diagnosis Komplikasi (Complication Diagnoses) - tidak ada 3).Diagnosis Kedua, Ketiga (Co Morbid) - tidak ada c. Jenis-jenis diagnosis lainnya 1). Diagnosis klinis : Nefrolitiasis 2). Diagnosis laboratorium : Leukositosis, Hematuria 3) Diagnosis radiologis : tidak ada 4) Admitting diagnosis : Batu Saluran Kemih 5) Dual diagnosis : tidak ada 6) Diagnosis perawat : tidak ada 7) Remote diagnosis : tidak ada 8) Computer-aided diagnosis : tidak ada 9)Wastebasket diagnosis : tidak ada

Diagnosis 1. Pendahuluan Diagnosis medis atau untuk singkatnya Diagnosis sebenarnya menerangkan suatu proses dari usaha mengidentifikasi kemungkinan dari penyakit atau kelainan. Proses ini merupakan suatu proses kognitif yang dilakukan seorang dokter dengan berdasar pada potongan data-data dari segala sumber yang ada dan menempatkannya dalam satu gambaran yang tidak beda seperti menyusun sebuah puzzle. Pada tahap awal diagnosis yang ditegakkan hanya mengkategorikan penyakitnya (misalnya sakit infeksi), sebelum akhirnya dikerucutkan dengan potongan data-data pemeriksaan tambahan kepada diagnosis yang lebih spesifik (misalnya sakit infeksi demam berdarah). 2. Pengertian Diagnosis Diagnosis adalah kata yang digunakan dokter untuk menyebut suatu penyakit atau gangguan kesehatan seseorang atau suatu keadaan yang menyebabkan seseorang memerlukan, mencari, mendatangi atau menerima asuhan medis dan pelayanan kesehatan (Anggraini M, 2004). 3. Fakta Tentang Diagnosis Medis Berasal bahasa latin yang berarti menentukan. Sejarah penegakan diagnosis sudah ada semenjak zaman Mesir kuno oleh Imhotep dan zaman Yunani kuno oleh Hippocrates. Juga sudah dimulai oleh ilmu kedokteran tradisional dari Cina. Dapat dilakukan oleh seluruh tenaga medis termasuk dokter, dokter gigi, bidan, perawat, terapi fisik, bahkan seorang ilmuan pada ilmu medis. Karena pada esensinya penegakan diagnosis bukan hanya untuk menentukan penyebab dari suatu kondisi atau penyakit, tapi lebih jauh untuk mengoptimalkan penanganan dan menentukan prognosis dari kondisi medis atau penyakit tersebut. Sehingga diagnosis sebenarnya dapat berupa sebuah nama dari penyakit, kondisi medis, disfungsi, kecacatan, dan derajat ketidaknormalan. 4. Macam-macam Diagnosis a.diagnosis ditinjau dari prosesnya, antara lain: 1).Diagnosis Awal atau Diagnosis Kerja Penetapan diagnosis awal yang belum diikuti dengan pemeriksaan yang lebih mendalam. 2).Diagnosis Banding (Differential Diagnoses)

Sejumlah diagnosis (lebih dari satu) yang ditetapkan karena adanya kemungkinankemungkinan tertentu guna pertimbangan medis untuk ditetapkan diagnosisnya lebih lanjut. 3).Diagnosis Akhir ( Final Diagnoses) Diagnosis yang menjadi sebab mengapa pasien dirawat dan didasarkan pada hasil-hasil pemeriksaan yang lebih mendalam. b.diagnosis ditinjau dari keadaan penyakitnya, antara lain: 1).Diagnosis Utama (Prinsipal Diagnoses) Merupakan diagnosis dari penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam. 2).Diagnosis Komplikasi (Complication Diagnoses) Merupakan diagnosis dari penyakit komplikasi karena berasal dari penyakit utama. 3).Diagnosis Kedua, Ketiga (Co Morbid) Merupakan diagnosis dari penyakit penyerta diagnosis utama yang bukan berasal dari penyakit utamanya atau sudah ada sebelum diagnosis utama ditemukan. (Shofari B, 2002) c. Diagnosis penyebab kematian 1). Penyebab langsung (Immediate Cause) Kondisi yang hanya terdiri satu langkah atau penyebab langsung kematian. 2). Penyebab Antara I (Intervening Cause I) Penyakit atau kondisi yang tidak menyebabkan kematian secara langsung atau akibat dari penyebab antara II. 3). Penyebab Antara II (Intervening Cause II) Diisi tentang penyakit yang tidak menyebabkan kematian secara langsung atau akibat dari Penyebab Dasar kematian. (WHO, 2004) 5. Jenis-Jenis Diagnosis Lainnya 1. Diagnosis klinis; didapat dari hasil pemeriksaan klinis. 2. Diagnosis laboratorium; didapat dari hasil pemeriksaan laboratorium. 3. Diagnosis radiologis; didapat dari hasil pencitraan. 4. Admitting diagnosis; diagnosis awal saat pasien masuk RS. 5. Diagnosis banding (differential diagnosis); kemungkinan-diagnosis-diagnosis lain dari kondisi medis pasien. 6. Prenatal diagnosis; diagnosis yang ditegakkan untuk suatu kelainan bayi sebelum lahir. 7. Dual diagnosis; saat pasien memiliki lebih dari satu kelainan medis. 8. Diagnosis perawat; ditegakkan oleh perawat yang biasanya berupa kondisi dan situasi dari pasien dalam perawatan.

9. Remote diagnosis; diagnosis yang ditegakkan dokter bila tidak bertemu langsung dengan pasiennya. 10. Computer-aided diagnosis; dewasa ini menjadi semakin marak, karena ditegakkan oleh komputer via internet atau program atas input yang diberikan kepadanya. 11.Wastebasket diagnosis (diagnosis keranjang sampah); tidak enak mendengarnya, tapi bisa ditegakkan bila memang tidak ada diagnosis