Pertemuan 1 HIMPUNAN. a.himpunan Kosong Ǿ adalah himpunan yang mempunyai nol anggota(tidak mempunyai elemen.)



dokumen-dokumen yang mirip
KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

ANALISIS REAL 1. Perkuliahan ini dimaksudkan memberikan

BAB 1. PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas sekilas mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan himpunan dan fungsi.

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian relasi, relasi ekuivalen, hasil ganda suatu

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

Grup Permutasi dan Grup Siklis. Winita Sulandari

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

Sistem Bilangan Real

Keterbagian Pada Bilangan Bulat

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. August 18, Dosen FMIPA - ITB

BAB I TEORI KETERBAGIAN DALAM BILANGAN BULAT

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

PENGANTAR ANALISIS REAL

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB III SUB BARISAN DAN TEOREMA BOLZANO-WEIERSTRASS

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

Induksi Matematika. Fitriyanti Mayasari

INF-104 Matematika Diskrit

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang

SISTEM BILANGAN REAL

HIMPUNAN. A. Pendahuluan

BAB VI BILANGAN REAL

HAND OUT ANALISIS REAL 1 (MT403) KOSIM RUKMANA

1.1 Pengertian Himpunan. 1.2 Macam-macam Himpunan. 1.3 Relasi Antar Himpunan. 1.4 Diagram Himpunan. 1.5 Operasi pada Himpunan. 1.

) dengan. atau sub barisan (subsequences) dari X ,,,..., kemudian dipilih hasil index barisan Contoh, jika X =

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

Metode pembuktian untuk proposisi yang berkaitan dengan bilangan bulat adalah induksi matematik.

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

Diktat Kuliah. Oleh:

1 INDUKSI MATEMATIKA

HIMPUNAN (Pengertian, Penyajian, Himpunan Universal, dan Himpunan Kosong) EvanRamdan

F. RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1 SISTEM BILANGAN REAL

Contoh-contoh soal induksi matematika

Analisis Real A: Teori Ukuran dan Integral

SISTEM BILANGAN REAL

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi

Materi 1: Teori Himpunan

1 P E N D A H U L U A N

Pengantar Analisis Real

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

Oleh: Naning Sutriningsih

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

INDUKSI MATEMATIS Drs. C. Jacob, M.Pd Pengantar Apakah suatu formula untuk jumlah dari n bilangan bulat positif ganjil

BAB V BILANGAN BULAT

PERTEMUAN 5. Teori Himpunan

STRUKTUR ALJABAR: RING

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

Logika Pembuktian. Matematika Informatika 3 Onggo

Mendeskripsikan Himpunan

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

Mendeskripsikan Himpunan

INF-104 Matematika Diskrit

Induksi 1 Matematika

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MATEMATIKA DISKRIT MATEMATIKA DISKRIT

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

SISTEM BILANGAN BULAT

Logika Matematika Modul ke: Himpunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

TEKNIK PEMBUKTIAN. (Yus Mochamad Cholily)

1 SISTEM BILANGAN REAL

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

HIMPUNAN. A. Pendahuluan

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

Analisis Real. Johan Matheus Tuwankotta 1. December 3,

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

SISTEM BILANGAN REAL

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

PENDAHULUAN INDUKSI MATEMATIKA Di dalam Matematika, sebuah pernyataan atau argumen dan bahkan sebuah rumus sekalipun tidak hanya sekedar dibaca.

Modul ke: Matematika Ekonomi. Himpunan dan Bilangan. Bahan Ajar dan E-learning

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

Transkripsi:

Pertemuan 1 HIMPUNAN 1.3.1. Definisi a.himpunan Kosong Ǿ adalah himpunan yang mempunyai nol anggota(tidak mempunyai elemen.) b. Misalkan nєν Himpunan S dikatakan mempunyai n anggota jika ada suatu fungsi bijektif dari 1,2,3,.. ke S c. Himpunan S dikatakan finite(hingga) jika S adalah himpunan kosong atau S mempunyai n anggota untuk suatu bilangan asli n. d. Himpunan S dikatakan tak terhingga (infinite) jika S bukan merupakan berhingga Hal 18 1.3.6. Definisi a. Himpunan S dikatakan terbilang (denumerable) jika ada suatu fungsi bijektif dari N ke S. b. Himpunan S dikatakan terhitung jika S hingga atau terbilang. c. Himpunan S dikatakan takterhitung (uncountable) jika S bukan himpunan terhitung Contoh Bilangan hingga Z,N,Q,C,P,G,BILANGAN TAK HINGGA bilangan asli adalah bilangan tak hingga, bilangan genap,

N bilangan terbilang. N ke z N ke bilangan Genap N ke bilangan Ganjil Himpunan Singleton himpunan yang memiliki satu anggota. Perenungan berfikir serius atau ngantuk ya???? APAKAH SETIAP HIMPUNAN YANG TERBILANG MERUPAKAN HIMPUNAN TERHITUNG JAWAB Ya jelas definisi Apakah setiap himpunan tak terbilang merupakan himpunan tak terhitungtidak ex himpunan kosongtak terbilanng tapi hingga jd terhitung Apakah himpunan tak terhitung merupakan himpunan tak terbilang Ya APAKAH SETIAPHIMPUNAN TAK HINGGA MERUPAKAN HIMPUNNAN TAK TERBILANG APAKAH SETIAP HIMPUNAN TAK TERHITUNG APAKAH DIA TAK HINGGA YA APAKAH YANG TAK HINGGA DIA TAK TERHITUNG

CONTOH HIMPUNAN TAK TERHITUNG ADALAH R DAN I tak terhingga dan tak terbilang Tak terbilang bisa hingga bisa tak hingga. 1.3.13. Teorema Cantor s (matematikawan yg idenya tidak disetujui pembimbing, justru setelah meninggal idenya disetujui) tidak ada fungsi bijektif dari A ke P(A) /semua subset A Jika A adalah sembarang himpunan maka jika ada surjektif A onto P(A) YAITU semua subset A A=1,2 P(A)={himpunan kosong,1,2,a} 2 A=N, P(N),tidak ada fungsi SURJEKTIF dari A ke P(A), OTOMATIS TIDAK bijektif dari A ke P(A) P(N) himpunan tak HINGGA Tak hingga yg paling sedikit N BUKTI TIDAK LANGSUNG/REDUCTIO ASD ABSORDUM Andaikan ada fungsi A P(A)A

I ELEMEN PSI(i) buikti Andaikan ada fungsi psi dari A ke P(A) yang surjektif A P(A) a PSI (a) psi (a)subset A a0 D=PSI (a0) a ada 2 kemungkinan 1. a anggota subset psi (a) 2. a bukan anggota subset psi (a) D =,D subset A Karena psi surjektif maka ada a0 elemen A SEDEMIKIAN SEHINGGA PSI a0=d Q a0 ADA 2 KEMUNGKINAN 1. aoelemen D makaa0 elemen psi a0 maka a0 bukan elemen D 2. a0 bukan elemen D maka a0 bukan elemen psi a0 maka a0 elemen D a0 elemen D ekuivalen a0 bukan elemen D, a0 bukan elemen d maka a0 elemen d jadi kontradiksi jadi pengandaian salah TIDAK ADA FUNGSI SURJEKTIF DARI

PERTEMUAN 2 Hal 12 2.1.1.Sifat kealjabaran dari R a. (R,+) merupkan grup komutatif b. (R-{0},.) merupakan grup komutatif c. Sifat distributive penjumlahan terhadap kali Hal 25 2.1.5. Sifat Urutan dari R Ada suatu subset dari R yaitu P+ tidak sama dgn 0, P=bilangan Prima, Yang disebut himpunan bilangan2 Riil POSITIP YANG MEMENUHI sifat: 1.jika a,b elemen P positip maka a+b elemen P positip(bilangan Riil POSITIP) 2. jika a,b elemen positip maka a.b elemen p positip 3.sifat trikotomi Jika a anggota R maka hanya tepat satu dari pernyataan berikut yang berlaku a anggota P positip, a=0,-a anggota P positip 2.1.6.Definisi Misalkan a,b anggota R Jika a-b anggota P positip maka ditulis a>b atau b<a

A a anggota P+ jika hanya jika a-0 anggota P + jika hanya jika a>0 Bilangan real dikonstruksi dari bilangan asli, bilangan asli mengkonstruksi bilangan rasional, bilangan rasional dilengkapkan dengan bilangan irasional shg membentuk bilangan Riil R=Q digabung I, (R,+)GRUP APAKAH (Q,+) masih grup? Ya iyalah yaaw (I,+)apakah masih grup? BUKAN LAH YOU, ELEMEN IDENTITA S YAITU 0 BUKAN ELEMEN I (I,.)apakah masih grup?bukan elemen identitas 1 bkn elemen 1, tdk tertutup trhdp operasi kali. I kali I belum tentu I, 2. 2 2 (Q-0,.)masih grup APAKAH SETIAP BILANGAN RASIONAL TIDAK BULAT JIKA DIKALIKAN RASIONAL TDK BULAT PASTI RASIONAL TDK BULAT?BELUM TENTU 5/6.6/5=1.DIKALI INVERS NYA TIDAK BULAT DIKALI BULAT HASILNYA TIDAK BULAT?TIDAK SELALU ½.1=1 TIDAK BULAT DIKUADRATKAN HASILNYA SELALU TIDAK BULAT?YA BILANGAN BULAT APAKAH KUADRAT DARI BILANGAN BULAT,TIDAK SEMUA EX=3. KUADRAT DARI AKAR 3 MKHLUK YG DIKUADRATKAN = 2 PASTI BUKAN BIL RASIONAL 2.1.4 TIDAK ADA BILANGAN RASIONAL r SEDEMIKIAN HINGGA r kuadrat=2 BUKTI Andaikan ada bilangan rasional r dgn sifat rkuadrat=2 Karena r rasional maka ada p danq elemen Z sdmkn hingga r=p/q Asumsi r>0

Karena r rasional maka ada p,q elemen bilanagan asli,sdmkn hingga r=p/q dan p,q relative prima(faktornya hanya bilangan itu sendiri dan 1) ALGORITMA TABU SERACH PEWARNAAN (p/q)kuadrat=pkuadrat/q kuadrat=2 maka pkuadrat=2qkuadrat,pkuadrat genap maka p genap Dketahui P genap,p dan q relative prima maka q harus ganjil krn p genap,p relative prima P genap maka ada k elemen N sdmkn shg p=2k Pkuadrat=(2k)kuadtra=4k kuadrat Pkuadrat=2qkuadrat maka 4k kuadrat =2qkuadrat sehingga qkuadrat genap maka q genap. Pertemuan besok membahas ½ lebih besar dari 0 No 20 hal 30 No 21 hal 30 Well ordering property Pertemuan 4 hal 35 Definisi Misalkan S himpunan bagian dari R dan S tidaks ama dengan himpunan kosong Himpunan S dikatakan terbatas atas (bawah)jika ada bilangan real u(w) sedemikan sehingga s<= u,s>=w untuk semua s elemen S. Bilangan2 real yg bersifat seperti u disebut batas atas dari s S={xelemen R/6<=x<12}

Batas atas =12 karena s<=12untuk semua s anggta S shg 12 batas atas,12 jg batas atas terkecil,(tdk hrs jd anggta s) Supremum=batas atas terkecil Anggota terbesar s yaitu maksimum Apakah 11,999999999999999999???????? Bukan Makhluk terbesar tidak ada Maksimum pasti supremum Tapi supremum belum tentu maksimum 2.3.6 HAL 37 SIFAT KELENGKAPAN R Setiap himpunan yang terbatas atas mempunyai supremum di R REMARK /, 2,, 2.3.2.a. u=sup S (1) u=b.a Hari kamis 2.3.no 2. Dan no 5. h

Barisan Monoton Contoh: n/n+1 monoton naik konvergen ke 1 ex:1/2,2/3,3/4,4/5, 1/n monoton turun yang konvergen ke 0 ex 1,1/2,1/3,1/4, Carilah barisan yang monoton turun tapi tidak konvergen -n monoton naik tidak konvergen : 2n Barisan Xn dikatakan monoton naik jika hanya jika xn<xn+1,untuk setiap n elemen bilanagan asli Barisan Xn dikatakan monoton turun jika hanya jika xn>xn+1,untuk setiap n elemen bilanagan asli Bukti: Xn=n/n+1 Xn+1=n+1/n+2 n+1/n+2/n/n+1 : 1 Jadi terbukti bahwa jadi terbukti barisannya naik 2.barisan Xn=1/n 1 ATAU DENGAN JIKA NAIK MAKA 0 JIKA turun MAKA 0

Contoh: Misalkan xn adalah barisan bilangan real yang didefinisikan sbb: X1=8, untuk setiap n elemen N X1=8, x2=2 1/16, 2 +1/ 2 1/16 X3=2+16/33 X4=2+1/74/33=2+33/74 Jadi. Pembuktian dengan induksi matematika Benar untuk k=1 X1=8< x2=1/ Barisan suatu fungsi () Himpunan{}, yang punya infimum dan suprimum Barisan monoton turun terbatas konvergen ke infimum. Xn konvergen ke x Xn+1 konvergen ke x

½ xn konvergen ke ½ x BARISAN DAN SUB BARISAN BARISAN KONVERGEN MONOTON TERBATAS TIDAK KONVERGEN TIDAK MONOTON TIDAK TERBATAS SUB BARISAN KONVERGEN MONOTON TERBATAS - (BELUM TENTU) - BELUM TENTU BELUM TENTU SETIAP BARISAN BILANGAN REAL YANG TIDAK MONOTON MEMPUNYAI SUATU SUB BARISAN TIDAK MONOTON PERNYATAAN YANG BENAR SETIAP BARISAN BILANGAN REAL YANG TIDAK MONOTON MEMPUNYAI SUATU SUB BARISAN MONOTON PERNYATAAN YANG BENAR SETIAP BARISAN BILANGAN REAL YANG MONOTON MEMPUNYAI SUATU SUB BARISAN TIDAK MONOTON PERNYATAAN YANG BENAR 3.4.7. SETIAP BARISAN BILANGAN REAL MEMPUNYAI SUATU SUB BARISAN TIDAK MONOTON PERNYATAAN YANG BENAR MISALKAN (Xn) adalah barisan bilangan real.suku ke-m yakni Xm dari barisan X disebut suatu puncak (peak) jhj. Contoh (1/n)=(1,1/2,1/3,1/4,1/5, ) 1 puncak dari semua barisan ½ jg puncak

1/3 juga puncak 1/n mempunyai tak hingga banyak puncak. Mempunyai berhingga puncak missal puncakny xr1,xr2,,xrm Barisan; Mempunyai 2 puncak Tidak mempunyai puncak Mempunyai tak berhingga puncak Mempunyai berhingga puncak Missal puncakny xr1,xr2,,xrm.. maka suku ke rm+1 yaitu Xrm+1 bukan puncak shg ad bil asli v1>rm+1 dan Xv1>xrm+1 BARISAN YANG PUNYA 2 PUNCAK Xn=(2,1,-(i/n) kuadrtat) Buka hal 84 3.5.7.barisan kontraktif Hal 64 3.1.3.Barisan konvergen Hal Barisan konvergen jika hanya jika dia Cauchy Barisan kontraktif maka Cauchy maka konvergen 1 2 1 1 1 1 1

Kelas p.mat swa penilaian Usip 1 dan usip 2 20 %, tugas 30%,uas 40%