BAB I PENDAHULUAN. Dalam statistika, sebuah penaksir adalah sebuah fungsi dari sample data

dokumen-dokumen yang mirip
DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

Pengantar Statistika Matematika II

KONSISTENSI ESTIMATOR

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ESTIMASI BIAYA GARANSI TV. Pada bab ini akan dibahas tahapan-tahapan yang dilakukan untuk

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

STATISTIKA BISNIS PENDUGAAN STATISTIKA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

Setiap karakteristik dari distribusi populasi disebut dengan parameter. Statistik adalah variabel random yang hanya tergantung pada harga observasi

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Estimasi Titik. (Point Estimation) Minggu ke 1-3. Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, seringkali tidak mungkin untuk melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan kendala menjadi model penuh tanpa kendala,

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

SILABUS MATA KULIAH. : Dapat menganalisis tentang statistika inferensial secara teoritik beserta komponen dan sifat-sifatnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

Teorema Newman Pearson

BAB I PENDAHULUAN. Item Response Model adalah model yang digunakan untuk. menganalisa apakah suatu soal dalam suatu alat tes baik atau tidak.

INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT. Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E SKRIPSI

Laju pertumbuhan penduduk geometrik menggunakan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk sama setiap tahunnya.

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

STATISTIKA DESKRIPTIF

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

TEORI PENDUGAAN STATISTIK. Oleh : Riandy Syarif

Pengantar Statistika Matematika II

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA PENENTUAN UKURAN SAMPEL EKSAK UNTUK DISTRIBUSI NORMAL, DISTRIBUSI POISSON DAN DUA DISTRIBUSI BINOMIAL DALAM MODEL KELUARGA EKSPONENSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Palet Warna pada Gambar Raster dengan Algoritma Divide and Conquer

MENAKSIR PARAMETER µ DARI N( µ, ) DENGAN METODE BAYES

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2

Pengantar Statistika Matematika II

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Analisis Data Panel Tidak Lengkap Model Komponen Error Dua Arah dengan Metode Minimum Variance Quadratic Unbiased Estimation (MIVQUE) SKRIPSI

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

ANALYSIS OF VARIANCE

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

Pengantar Statistika Matematika II

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

PENAKSIR RATA-RATA DISTRIBUSI EKSPONENSIAL TERPOTONG. Agustinus Simanjuntak ABSTRACT

KURVA NORMAL. (Sumber: Buku Metode Statistika tulisan Sudjana)

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

DISTRIBUSI SAMPLING besar

PENAKSIRAN PARAMETER µ DAN σ PADA DISTRIBUSI NORMAL MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN MAKSIMUM LIKELIHOOD SKRIPSI SUNARTO URJOYO PURBA

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI

PORTOFOLIO ENVELOPE PADA ASET FINANSIAL

PENAKSIR MAKSIMUM LIKELIHOOD DENGAN METODE ITERASI NEWTON - RAPHSON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Statistika inferensial adalah statistika yang dengan segala informasi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Model Poisson. Inferensi likelihood. Andi Kresna Jaya November 19, Jurusan Matematika

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis

BAB IV IMPLEMENTASI SKEMA RUNGE-KUTTA. Pada bab ini akan dibahas implementasi skema skema yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siti Nurhayati Basuki, 2013

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. atau tidak semua T1 T2 TN. sehingga banyaknya. keseluruhan observasi data panel adalah

TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen

Metode Sampling dan Teorema Central Limit

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

The Central Limit Theorem

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

Pengantar Statistika Matematika II

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal

BAB III METODE PENELITIAN

PREDIKSI KEBUTUHAN BERAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN METODE FUZZY REGRESI BERGANDA. Ristauli Pakpahan, Tulus, Marihat Situmorang

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

Penaksiran Mean Stratum pada Sampling Acak Stratifikasi dengan Menggunakan Metode Empirical Bayes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam statistika, sebuah penaksir adalah sebuah fungsi dari sample data observasi yang digunakan untuk menaksir parameter populasi yang tidak diketahui. Ada dua jenis penaksir, yaitu penaksir titik dan penaksir interval. Dalam penaksiran titik, kita mencoba langsung menaksir suatu nilai. Penaksiran itu menginginkan agar suatu parameter ditaksir dengan memakai satu bilangan saja. Misalnya kita menaksir parameter-parameter µ, σ atau p dengan memakai statistik-statistik x, s atau x n. Penaksiran seperti ini dapat kita ibaratkan sebagai penembakan titik tertentu dengan panah. Sudahlah pasti bahwa kita akan sering sekali tidak mengenai titik ini. Kebanyakan dari panah kita itu akan berserak di sekitar titik tadi, ada yang sampai, ada yang terlalu jauh, ada yang terlalu kekiri ada yang terlalu ke kanan. Sangat sulit bagi kita untuk tepat mengenainya. Oleh karena itu, kita hanyalah berusaha agar penaksir itu tidak terlalu sering melewati atau tidak sampai kepada yang ditaksir. Kita berusaha agar tersebarnya penaksir-penaksir yang dibuat tidak terlalu jauh dari yang ditaksir. Pada umumnya dapat dikatakan disini, bahwa probabilitas suatu penaksiran titik untuk tepat sekali sangat kecil dan ketidakakurasian sebuah penaksir dalam menaksir disebut fungsi resiko. Fungsi resiko dalam setiap penaksiran besarnya

2 berbeda-beda, bergantung pada ukuran sampel. Biasanya semakin besar ukuran sampel yang digunakan maka resikonya pun akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan semakin besar ukuran sampel maka informasi yang diperlukan tentang yang akan ditaksir semakin tersedia. Teori ukuran sampel besar adalah teori dimana sampel yang digunakan yaitu vektor X ( X X ) =,..., 1 n dengan n adalah anggota dari barisan yang berkorespodensi dengan n = 1, 2,... (atau secara umum n = n0, n0 + 1,... dengan kata lain n ). Secara matematis hasil dari penaksiran pada sampel besar berupa nilai limit. Pada aplikasinya, hasil limit ini digunakan untuk mengaproksimasi kondisi di mana n menjadi suatu nilai yang terbatas. Pembahasaan deficiency merupakan bagian dari pembahasan teori sampel besar. Pada teori sampel besar dibahas bagaimana membandingkan penaksir yang berbeda. Karena tidak seperti pada sampel kecil, sampel besar memiliki beberapa hukum. Deficiency sendiri adalah suatu metode untuk membandingkan dua buah penaksir yang saling asimtotically efficient, dilihat dari nilai fungsi resikonya. Fungsi resiko disini dapat juga berupa nilai dari mean square error (MSE). Menurut Hodges dan Lehmann (1970) untuk mencari deficiency tersebut digunakan MSE dari kedua buah penaksir, yang diperoleh pada order diatas 2 n, di mana n adalah ukuran sampel. Pada tugas akhir ini dipilih distribusi keluarga eksponensial. Sementara penaksir yang dipilih adalah penaksir maksimum likelihood (ML), dan penaksir

3 uniformly minimum-variance unbiased (UMVU/MVUE). Hal ini dikarenakan meski secara umum ML dan UMVU merupakan dua buah penaksir yang berbeda, namun kedua penaksir tersebut dapat diasumsikan identik, jika parameter natural dari distribusi keluarga eksponensial adalah θ [Greenwood and Nikulin, 1996]. Karena adanya asumsi identik dari kedua penaksir ini, maka dapat dibandingkan mana dari kedua penaksir tersebut yang lebih deficient, dilihat dari nilai MSE nya. Menurut [Gudi dan Nagnur, 2004], jika deficiency bernilai positif maka menunjukan bahwa penaksir ML deficient terhadap penaksir UMVU, dan jika deficiency bernilai negatif menunjukan bahwa penaksir UMVU deficient terhadap penaksir ML. Pada tugas akhir ini akan dibahas bagaimana menentukan deficiency dari dua buah penaksir, yaitu maksimum likelihood dan UMVU, pada keluarga distribusi Untuk selanjutnya, tugas akhir ini diberi judul Deficiency Dua Penaksir pada Distribusi Keluarga Eksponensial dengan Satu Parameter. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diutarakan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah: a) Bagaimana menentukan deficiency dari dua buah penaksir pada distribusi keluarga eksponensial dengan satu parameter?

4 b) Bagaimana menentukan deficiency dari penaksir Maksimum Likelihood terhadap penaksir UMVU pada distribusi geometrik melalui contoh kasus? 1.3 Batasan Masalah Karena banyak sekali distribusi yang termasuk ke dalam distribusi keluarga eksponensial, maka dalam contoh kasus hanya akan diambil distribusi geometrik. 1.4 Tujuan Penulisan Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk a) Menentukan deficiency dari dua buah penaksir pada distribusi keluarga b) Menentukan deficiency dari penaksir Maksimum Likelihood terhadap penaksir UMVU pada distribusi geometrik melalui contoh kasus? 1.5 Manfaat Penulisan a) Dapat memberikan wawasan baru serta pemahaman yang lebih jelas bagi penulis mengenai deficiency dua penaksir pada distribusi keluarga b) Dapat memberikan informasi baru dalam dunia matematika khususnya bidang statistik mengenai deficiency dua penaksir pada distribusi keluarga

5 1.6 Sistematika Penulisan BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II: TEORI PENDUKUNG Bab ini berisi berbagai teori yang digunakan untuk mendukung tugas akhir ini. BAB III: DEFICIENCY Bab ini berisi tentang pembahasan utama dalam tugas akhir ini yaitu deficiency dari dua buah penaksir pada keluarga distribusi BAB IV: CONTOH KASUS Bab ini akan membahas contoh kasus yang berkaitan dengan permasalahan dalam tugas akhir ini, yaitu menentukan deficiency dari dua buah penaksir pada distribusi geometrik BAB V: PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan bab sebelumnya.