ANALISIS PERKEMBANGAN ANAK BALITA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan merupakan faktor resiko gangguan pada fetal outcome dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI. Oleh Saepudin Abstrak

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

HUBUNGAN MEKANIKA TUBUH PERAWAT DENGAN RESIKO TERJADINYA LOW BACK PAIN (LBP) PADAPERAWATPELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM PIRNGADI MEDAN 2014

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

INDEKS KUALITAS UDARA

MENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemetaan Penyakit Demam Berdarah (DBD) Kota Makassar Dengan Penduga Empirical Bayes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

Corresponding Author:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

Transkripsi:

ANALISIS PERKEMBANGAN ANAK BALITA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KOTA PADANG Tsnawat, Oksa Sherly Rustka (Polteknk Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of research was to descrbe the level of knowledge of mothers about the stmulaton of the development of preschool chldren (3-6 years) n early chldhood educaton As-Shdq at Pegambran n 2015. Ths type of research was descrptve. The data collecton was done n early chldhood school As-shdq. The study populaton was mothers wth preschoolers, the populaton was 27 people. All the populaton became the subject of research. The analyss used unvarate and bvarate data. The result showed more than half of the mothers (70.4%) are less knowledgeable about the meanng and purpose of stmulatng development. Less than half of the mothers (48.1%) had sold knowledge of the prncples of developmental stmulaton. More than half of the mothers (81.5%) were less knowledgeable about the forms of stmulaton. More than half of the mothers (74.1%) were less knowledgeable about the mplementaton of the stmulaton of the development. It was expected to educators there to ncrease the awareness of parents n stmulatng development of the chld by means of a specal meetng for parents to dscuss ther chldren's growth stages so that chldren can develop well n accordance wth ther age level. Keywords: Nutrtonal Status, Health Status, Stmulaton, Development ABSTRAK Tujuan peneltan untuk mengetahu gambaran tngkat pengetahuan bu tentang stmulas perkembangan anak usa prasekolah (3-6 tahun) d PAUD Permata As-Shdq Kelurahan Pegambran Tahun 2015. Jens peneltan adalah deskrptf. Pengumpulan data dlakukan d PAUD Permata As-Shdq tahun. Populas peneltan adalah bu yang mempunya anak usa prasekolah. Besar populas adalah 27 orang. Semua populas d jadkan subjek peneltan. Analsa data secara unvarat dan bvarat Hasl peneltan ddapatkan lebh dar separoh bu (70,4%) berpengetahuan kurang tentang pengertan dan tujuan stmulas perkembangan. Kurang dar separoh bu (48,1%) berpengetahuan cukup tentang prnsp stmulas perkembangan. Lebh dar separoh bu (81,5%) berpengetahuan kurang tentang bentuk stmulas. Lebh dar separoh bu (74,1%) berpengetahuan kurang tentang pelaksanaan stmulas perkembangan.. Dharapkan kepada Ibu penddk d PAUD Permata As-Shdq agar menngkatkan kesadaran orang tua dalam memberkan stmulas tumbuh kembang anak dengan cara mengadakan pertemuan khusus bag orangtua untuk membcarakan tahapan tumbuh kembang anaknya agar anak dapat berkembang dengan bak sesua dengan tngkat usanya. Kata Kunc: Status Gz, Status Kesehatan, Stmulas, Perkembangan

PENDAHULUAN Perode pentng dalam tumbuh kembang anak adalah masa balta, pada masa balta n perkembangan kemampuan berbahasa, kreatftas, kesadaran sosal, emosonal, ntelegens berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berkutnya. Perkembangan moral serta dasar keprbadan juga dbentuk pada masa tu, sehngga setap kelanan penympangan sekecl apapun apabla tdak terdeteks apalag tdak dtangan dengan bak akan mengurang kualtas sumber daya manusa kelak kemudan har. (Dompas, 2010) Pertumbuhan dan perkembangan anak dpengaruh oleh beberapa faktor, sepert genetk, faktor lngkungan (lngkungan prenatalatau lngkungan postnatal). Faktor postnatal yang mempengaruh tumbuh kembang anak secara umum d golongkan menjad 4 (empat), pertama lngkungan bologs, sepert : ras, jens kelamn, umur, gz, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakt, penyakt krons, fungs metabolsme, dan hormon ; kedua, faktor fsk : cuaca, santas, keadaan rumah, radas ; ketga, faktor pskososal : stmulas, motvas belajar, hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stres, sekolah, cnta dan kash sayang, kualtas nteraks anak orangtua, dan keempat, faktor keluarga melput : pekerjaan/ pendapatan keluarga, penddkan, jumlah saudara. (Ngastyah,2005) Dtnjau dar faktor balta yatu faktor lngkungan bologs, status gz balta merupakan pon pentng yang mempengaruh perkembangannya. Menurut Soedjatmko, pada masa balta otak seorang anak akan berkembang dengan sangat pesat yang nantnya akan mempengaruh kecerdasan anak tersebut. Perkembangan kecerdasan, kreatvtas dan perlaku akan tergantung dar kualtas fungs otak, sementara kualtas fungs otak sendr tergantung oleh banyaknya sel otak, banyaknya percabangan sel otak, kualtas dan kuanttas snaps dan kualtas melnsas. Perkembangan otak anak agar dapat berjalan secara optmal dperlukan asupan nutrs yang berkualtas. (Susant, 2009) Status kesehatan anak juga dapat berpengaruh pada pencapaan pertumbuhan dan perkembangan. Hal n dapat terlhat apabla anak dengan konds sehat dan sejahtera maka percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah, akan tetap apabla konds status kesehatan kurang maka akan terjad perlambatan. (Hdayat, 2009) Mengngat jumlah balta d Indonesa sektar sepuluh persen dar seluruh populas. Maka sebagan calon generas penerus bangsa, kualtas tumbuh kembang balta d Indonesa perlu mendapat perhatan serus yatu mendapat gz yang bak, stmulas

yang memada sesua tumbuh kembangnya serta ntervens dn penympangan tumbuh kembang. Peneltan yang d lakukan d negara Jepang pada tahun 2004 menjelaskan bahwa masalah terbesar yang dhadap anak adalah keterlambatan dalam kemampuan berkomunkas pada saat anak tersebut berumur 3-4 tahun.(tr, 2010( Peneltan yang dlakukan d Equador pada anak 48-61 bulan tahun 2003-2004 tercatat 28,1% anak mengalam keterlambatan motork halus. Dan dar Jurnal Peneltan Indonesa yang dambl dar dua rumah sakt d Jakarta menyebutkan bahwa 11,3% anak mengalam keterlambatan perkembangan motork halus. (Ayu, 2013) Hasl peneltan tahun 2007 sektar 35,4% anak balta d Indonesa menderta penympangan perkembangan sepert penympangan dalam motork kasar, motork halus, serta penympangan mental emosonal. Pada tahun 2008 berdasarkan pemantauan status tumbuh kembang balta, prevalens tumbuh kembang turun menjad 23,1%. Hal n dsebabkan karena Indonesa mengalam kemajuan dalam program edukas. (Tr, 2010) Hasl peneltan yang dlakukan oleh Susan Dew (2007) d TPA dan Play Group Permata Bunda dan PAUD Cahaya Baru Kota Padang menunjukkan bahwa 53% bu mempunya balta yang perkembangan normal, 47% bu mempunya balta dengan perkembangan abnormal. Jumlah balta yang ada d Kota Padang adalah sebanyak 69.054 balta. Cakupan deteks dn tumbuh kembang balta d Kota Padang yang terendah adalah d Puskesmas Bungus, yatu sebanyak 150 balta ( 7,9%) dar 1900 balta. Sedangkan terendah kedua adalah Puskesmas Pegambran, yatu 1142 (28,8%) dar 3961 balta dan terendah ketga adalah Puskesmas Padang Pasr, yatu 1364 balta (37,9%) dar 3601 jumlah balta. (DKK Padang, 2012) D Wlayah Kerja Puskesmas Bungus tahun 2013 jumlah balta yang ada adalah sebanyak 1.966 balta. Cakupan deteks dn tumbuh kembang balta d sana sebanyak 1.126 balta (57%) dar 1.966 balta. Puskesmas Bungus memlk wlayah kerja 6 kelurahan, yatu Kelurahan Bungus Barat, Bungus Tmur, Bungus Selatan, Teluk Kabung Utara, Teluk Kabung Tmur, dan Teluk Kabung Selatan. Cakupan deteks dn tumbuh kembang balta yang terdeteks d Kelurahan Teluk Kabung Utara, yatu sebanyak 184 balta (9%) sedangkan dlhat dar standar nasonal pada target dan ndkator cakupan deteks dn tumbuh kembang balta adalah sebesar 90%. (Puskesmas Bungus) 8. capaan yang jauh dar target, hasl wawancara dengan petugas Puskesmas Bungus, hal yang telah dlakukan oleh petugas terhadap tumbuh kembang anak adalah memberkan penyuluhan tentang tumbuh kembang, tentang gz bay dan balta, penyuluhan tentang berbaga penyakt pada anak. Guna menjawab fenomena tersebut penelt ngn melakukan peneltan tentang Analss Perkembangan Anak Balta serta Faktor Faktor yang Mempengaruhnya delurahan Teluk Kabung Utara Kecamatan

Bungus Teluk Kabung Kota Padang Tahun 2014, METODE PENELITIAN Jens peneltan deskrptf Analtk dengan desan survey analtk dengan pendekatan cross sectonal study. Peneltan dlakukan d Kelurahan Teluk Kabung Utara Kecamatan Bungus Kota Padang tahun 2014 dengan jumlah responden 65 orang. Semua populas djadkan sebaga sauyek peneltan. Pengumpulan data prmer untuk masng masng varabel dperoleh melalu wawancara, HASIL PENELITIAN sedangkan data sekunder dperoleh dar hasl pencatatan yang ada d Dnas Kesehatan Kota Parosdang dan Puskesmas Bungus Padang. Pengolahan data dengan system komputersas melalu tahap-tahap berkut : Edtng, codng, Entry dan Cleanng. Data danalss secara unvarat dan bvarat menggunakan uj statstk Ch squere dengan batas kemaknaan α 0,05 dan derajat kepercayaan 95%. Analss Unvarat Tabel 1. Dstrbus Frekuens Responden Berdasarkan perkembangan Anak Balta dan Faktor yang Mempengaruhnya d Puskesmas Bungus Kota Padang Tahun 2014 Karakterstk Frekuens Persentase Perkembangan Tdak sesua 38 58,5 Sesua 27 41,5 Status gz Gz Kurang 11 16.9 Gz Bak 54 83.1 Status Kesehatan Sakt 2 3,1 Sehat 63 96,9 Pemberan stmulas Kurang bak 35 53.8 Bak 30 46.2 Berdasarkan tabel 1 dapat dlhat bahwa lebh (96,9%) balta memlk status kesehatan dar separo (58,5%) balta memlk perkembangan yang tdak sesua, sebagan besar (83,1%) balta memlk status gz bak, Analss Bvarat sehat, lebh dar separo (53,8%) bu memberkan stmulas yang kurang bak terhadap perkembangan anak baltanya. Tabel 2.Dstrbus Frekuens Responden Berdasarkan Hubungan Faktor yang Mempengaruh Perkembangan Anak Balta d Puskesmas Bungus Kota Padang Tahun 2014 Perkembangan Jumlah P Status gz Tdak sesua Sesua f % f % f %

Gz kurang 10 90,9 1 9,1 11 100 0,020 Gz bak 28 51,9 26 48,1 54 100 Status kesehatan Sakt 1 50,0 1 50,0 2 100 1,000 Sehat 37 58,7 26 41,3 63 100 Pemberan stmulas Kurang bak 26 74,3 9 25,7 35 100 0,011 Bak 12 40,0 18 60,0 30 100 Tabel 2 terlhat bahwa perkembangan anak yang tdak sesua lebh tngg dengan status gz anak yang kurang (90,9%) d bandngkan dengan perkembangan anak dengan status gz yang bak (51,9%), hasl uj statstk menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status gz dengan perkembangan anak statstk tdak terdapat hubungan yang bermakna antara status kesehatan dengan perkembangan anak balta. P = 1,000 (P > 0,05), serta perkembangan anak yang tdak sesua lebh tngg dengan pemberan stmulas bu yang kurang bak (74,3%) d bandngkan dengan pemberan stmulas bu dengan yang baltanya. P = 0,020 (P < 0,05). Dan bak (40,0%), Hasl uj statstk menunjukkan perkembangan anak yang tdak sesua lebh tngg dengan status kesehatan anak yang sehat (58,7%) d bandngkan dengan status kesehatan anak yang sakt (50,0%), hasl uj ada hubungan yang bermakna antara pemberan stmulas bu dengan perkembangan anak baltanya. P = 0,011(P < 0,05). PEMBAHASAN Hasl peneltan menunjukkan bahwa (58,5%) responden d RW 02 Kelurahan Teluk Kabung Utara Kecamatan Bungus Padang memlk perkembangan yang tdak sesua, sedangkan (41,5%) responden memlk perkembangan yang sesua. Berbeda dengan peneltan Susan Dw (2007) bahwa (53%) bu yang mempunya balta yang perkembangannya normal, sedangkan (47%) bu yang mempunya balta dengan perkembangannya abnormal. Pertumbuhan dan perkembangan anak dpengaruh oleh beberapa faktor, sepert genetk, faktor lngkungan bak lngkungan prenatal maupun lngkungan postnatal. Berdasarkan uraan d atas, dapat dketahu bahwa dampak dar keterlambatan perkembangan personal sosal seorang anak adalah anak akan terlambat dalam bersosalsas dengan teman sebayanya sehngga anak juga bermasalah dalam hubungan sosal awal karena tdak dterma oleh teman sebayanya yang akan menyebabkan anak merasa kesepan dan tdak mempunya kesempatan untuk berperlaku sesua dengan harapan teman sebaya. (Darsana, 2007) Kurangnya pencegahan gangguan perkembangan motork halus pada anak akan menyebabkan perkembangannya tdak sesua dengan umur. Msalnya, pada usa balta

seharusnya sudah mampu dalam hal motork halus yang menggambar, meluks, bernyany tetap jka ada penympangan anak hanya mampu melaksanakan tahap perkembangan motork halus dbawah usa perkembangannya. Herlna, 2015 Tngkat perkembangan pada anak sangat pentng dketahu oleh orangtua, karena setap anak akan berbeda tahap perkembangan yang dlalunya karena tergantung dar umur anak. Apabla perkembangan anak terganggu anak bsa mengalam gangguan pada bcara dan bahasa, cerebral palsy, sndrom down, perawakan pendek, gangguan autsme, retardas mental, gangguan pemusatan perhatan dan hperaktvtas. (Depkes, 2008) Hasl peneltan menunjukkan bahwa anak yang dengan status gz kurang memlk perkembangan yang tdak sesua (90,9%) d bandngkan dengan status gz anak yang bak (51,9%). Hasl uj statstk ada hubungan yang bermakna antara status gz dengan perkembangan anak baltanya. (p = 0,020). Berbeda dengan Dew (2009) menunjukkan bahwa dar 2 balta dengan status gz buruk (50%) memlk perkembangan abnormal, dar 11 balta dengan status gz kurang (18,2%) memlk perkembangan abnormal dan dar 27 balta dengan status gz bak (74,1%) memlk perkembangan normal. Hasl uj statstk d dapatkan P = 0,621, artnya tdak ada hubungan yang bermakna antara status gz dengan perkembangan anak balta. Pertumbuhan dan perkembangan anak dpengaruh oleh beberapa faktor, Dantaranya faktor lngkungan bologs, sepert : ras, jens kelamn, umur, status gz, status kesehatan, kepekaan terhadap penyakt, penyakt krons, fungs metabolsme, dan hormone. (Ngastyah, 2005 Pada peneltan yang dlakukan, sesua hasl uj statstk, ada hubungan yang bermakna antara status gz dengan perkembangan anak balta. Artnya status gz anak balta yang kurang bak, dapat member pengaruh terhadap perkembangan anak balta. Gz atau nutrs merupakan salah satu komponen yang pentng dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan balta yang menjad kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan. Apabla kebutuhan tersebut tdak atau kurang terpenuh maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. (Hdayat, 2004) Pentngnya ntervens gz d usa awal dan hubungannya dengan kemampuan kogntf dalam jangka pendek dan jangka panjang sangat jelas. Oleh sebab tu, dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan anak menjad sehat dan kuat, perlu memperhatkan makanan, tdak saja dar seg kuanttas (jumlah) makanan yang dmakan, melankan juga dar seg kualtas (mutu) makanan tu sendr. Pada balta, pemberan makanan yang bergz bermanfaat dalam mengoptmalkan pertumbuhan dan perkembangannya, makanan yang kurang gz dapat berdampak buruk kepada balta yang mempengaruh perkembangan dan pertumbuhannya pula. Status kesehatan yang sehat memlk perkembangan yang tdak sesua (58,7%) d bandngkan dengan status kesehatan anak yang yang sakt (50,0%). Hasl uj statstk tdak terdapat hubungan yang bermakna antara

status kesehatan dengan perkembangan anak balta. (P > 1,000). Hasl peneltan n menunjukkan bahwa 2 orang balta (3,1%) mempunya rwayat penyakt asma. Asma merupakan suatu penyakt yang dkenal dengan penyakt sesak napas yang dkarenakan adanya penyemptan pada saluran pernapasan karena adanya aktvtas berlebh. Pada anak yang menderta penyakt asma akan mempunya dampak terhadap perkembangannya, sepert anak tdak bsa melakukan aktvtas olahraga, berman, dan sebaganya. Peneltan Dyah (2012) menunjukkan bahwa pada aspek personal sosal, pada 11 anak (73.3 %) PJB sanotk menunjukkan perkembangan yang normal, dan pada 22 anak (57.9 %) PJB non-sanotk menunjukkan perkembangan yang dcurga terlambat. Berdasarkan hasl uj statstk, terdapat perbedaan yang bermakna pada perkembangan personal sosal. Pertumbuhan dan perkembangan anak dpengaruh oleh beberapa faktor, Dantaranya faktor lngkungan bologs, sepert : ras, jens kelamn, umur, status gz, status kesehatan, kepekaan terhadap penyakt, penyakt krons, fungs metabolsme, dan hormone. (Ngastyah, 2005) Pada peneltan yang dlakukan tdak terdapat hubungan yang bermakna antara status kesehatan anak balta dengan perkembangan anak balta. Artnya bahwa anak yang mempunya status kesehatan yang sehat atau sakt, perkembangan anak baltanya tetap bak. Faktor yang mempengaruh perkembangan balta tdak hanya status kesehatan anak saja, akan tetap terdapat faktor yang lannya sepert status gz, stmulas, stres, munsas,dll. Hal n dapat terlhat apabla anak dengan konds sehat dan sejahtera maka percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah, akan tetap apabla konds status kesehatan kurang maka akan terjad perlambatan. Walaupun demkan status kesehatan anak juga dapat berpengaruh pada pencapaan pertumbuhan dan perkembangan. (Hdayat, 2009) Kesehatan anak harus mendapat perhatan dar orangtua, yatu dengan cara segera membawa anaknya yang sakt ke tempat pelayanan kesehatan yang terdekat. Jangan sampa penyaktnya sudah menjad parah, yang bsa membahayakan jwanya. Stmulas kurang bak pada anaknya memlk perkembangan yang tdak sesua (74,3%) d bandngkan dengan bu yang memberkan stmulas dengan cara yang bak (40,0%). Hasl uj statstk terlhat ada hubungan yang bermakna antara pembern stmulas bu dengan perkembangan anak baltanya. (P = 0,011). Peneltan Susan (2007) menunjukkan sejalan atau hampr sama dengan peneltan n yatu perkembangan anak yang abnormal dengan pemberan stmulas oleh bu yang kurang bak sangat tngg (31,3%) dbandngkan dengan perkembangan anak yang abnormal dengan pemberan stmulas oleh bu yang bak (8,8%). nla P value yang d dapat 0,048 menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara

tndakan bu terhadap tngkat perkembangan anak baltanya. Aspek tumbuh kembang pada masa anak merupakan suatu hal yang sangat pentng, yang serng d abakan oleh tenaga kesehatan, khususnya dlapangan. Untuk mengetahu adanya penympangan pada tumbuh kembang bay dan balta serta untuk KESIMPULAN DAN SARAN Sebagan besar balta memlk status gz yang bak, status kesehatan yang sehat, lebh dar separo bu memberkan stmulas yang kurang bak dan memlk perkembangan yang tdak sesua, serta terdapat hubungan yang bermakna antara status gz dan pemberan stmulas dengan perkembangan anak balta dan tdak terdapat hubungan yang bermakna antara status kesehatan dengan perkembangan anak balta. mengoreks adanya faktor resko yang memnmalkan dampak anak dapat d cegah, dlakukan deteks dn terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Melalu Pmpnan Puskesmas Bungus Padang, dharapkan agar pemegang program KIA untuk lebh menngkatkan nformas tentang perkembangan anak dan memberkan penyuluhan serta memberkan contoh kepada orang tua tentang cara-cara yang mudah untuk menstmulas perkembangan anak, sepert membacakan buku certa/majalah, mengajak anak perg berekreas saat lburan. DAFTAR PUSTAKA Ayu, Dnda. Hubungan Tngkat Pengetahuan Ibu tentang stmulas Perkembangan dengan Tngkat Perkembangan Motork Halus Pada Masa Prasekolah (3-6 Tahun). Malang; 2013. Dnas kesehatan Kota Padang. Profl kesehatan Kota Padang. 2012. Ngastyah. Perawatan Anak Sakt. Eds ke-2. Jakarta : EGC; 2005. Dompas, robn. Buku saku bdan lmu kesehatan anak. Jakarta : EGC; 2010 Hdayat, A azz. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medka; 2009. Tr Sunarsh. Hubungan Antara Pemberan Stmulas Dn Oleh Ibu Dengan Perkembangam Balta D Taman Balta Mutha Sdo Arum, Sleman. Yogyakarta; 2010. Susan Dew Parmadana. Hubungan Perlaku Stmulas Anak Oleh Ibu Dengan Perkembangan Anak (Balta). Padang : Poltekkes Kemenkes RI. 2007. Susant, Dew. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Anak Balta. Padang : Unverstas Andalas; 2009.