simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalankan, animasi akan muncul pada dijalankan, ProModel akan menyajikan hasil laporan statistik mengenai

dokumen-dokumen yang mirip
A. Pengertian Hipotesis

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

POSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH DI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG UTAMA USU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performance Model. Real System. Mangukur Utilisasi CPU dan Penggunaan memori. Menghitung Utilisasi CPU dan Penggunaan memori

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling

STATISTIKA NON PARAMETRIK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

PERBANDINGAN KINERJA SKEMA CHANNEL SHARING PADA JARINGAN GSM/GPRS DENGAN MODEL ANTRIAN ERLANG

Lecture 4 : Queueing Theory and Aplications. Hanna Lestari, M.Eng

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

SEBARAN t dan SEBARAN F

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Simulasi Antrian Sistem Pelayanan Nasabah (Studi Kasus: Bank X)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Pengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pusat Statistik dan dari berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

Analisa Data Statistik. Ratih Setyaningrum, MT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

Rancangan Perbaikan Pelayanan Puskesmas dengan Pendekatan Lean Healthcare dan Simulasi di Puskesmas Jombang

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

Statistika Inferensia: Pengujian Hipotesis. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

PENGARUH VARIASI PELUANG CROSSOVER DAN MUTASI DALAM ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH KNAPSACK. Sutikno

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Bab III Metoda Taguchi

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN. Nursihan 1, Sugito 2, Hasbi Yasin 3

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

Bab 3 Metode Interpolasi

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KUARTIL VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DAN PENGATURAN PERINGKAT MEDIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

Rancangan Perbaikan Pelayanan Puskesmas dengan Pendekatan Lean Healthcare dan Simulasi

Elemen Dasar Model Antrian. Aktor utama customer dan server. Elemen dasar : 1.distribusi kedatangan customer. 2.distribusi waktu pelayanan. 3.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

Transkripsi:

37 Gambar 4-3. Layout Model Awal Sistem Pelayaa Kedai Jamoer F. Aalisis Model Awal Model awal yag telah disusu kemudia disimulasika dega waktu simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalaka, aimasi aka mucul pada layar yag merepresetasika sistem yata dari model tersebut. Setelah simulasi dijalaka, ProModel aka meyajika hasil lapora statistik megeai performasi sistem tersebut yaki berupa geeral statistics report. Utuk melakuka aalisa lebih lajut terhadap model tersebut dilakuka dega megamati beberapa eleme dalam geerel report. Dari geeral report model awal dapat dilihat presetase dari utilitas terhadap locatio yag ada. Utilitas meujukka tigkat keguaa dari suatu locatio yag berdasarka dari jumlah etity yag masuk kedalamya. Dega diketahuiya presetase utilitas dari suatu locatio maka dapat diketahui apakah

38 suatu locatio sudah berada dalam keadaa maksimal, belum maksimal, atau bahka sudah melebihi kapasitas maksimal. Tabel 4-3. Geeral report bagia locatio Berdasarka tabel 4-3 dapat dilihat bahwa presetase utilitas dari stasiu kerja dapur cukup tiggi yaitu 78,68%. Utilitas yag tiggi pada suatu lokasi belum tetu meadaka itu baik, karea presetase utilitas merupaka jumlah waktu yag dihabiska etitas di sebuah lokasi. Artiya semaki tiggi utilisasi sebuah lokasi, bisa jadi meadaka bahwa kapasitas lokasi tersebut kurag atau waktu operasi yag terlalu lama. Eleme lai dari geeral report yag dapat diguaka utuk melakuka aalisis terhadap model adalah average miutes per ertry atau waktu rata-rata suatu etity berada di dalam locatio. Average miutes per etry dapat juga dikataka sebagai waktu yag diperluka suatu etity utuk diproses dalam

39 sebuah locatio. Semaki tiggi tigkat average miutes per etry aka memugkika terjadiya bottle eck pada sebuah locatio. Pada tabel 4-3 dapat dilihat bahwa average miutes per etry dari etitas meu di lokasi atria dapur cukup tiggi yaki 0,8 meit. Hal tersebut meadaka bahwa telah terjadi kemaceta di lokasi atria dapur yag ditadai oleh lamaya waktu etitas meuggu di lokasi atria dapur sebelum dilayai oleh server yaitu sebesar 0,8 meit. G. Uji Validasi Model Awal Uji validasi dilakuka utuk megetahui apakah model yag disusu sudah dapat mewakili kodisi yag sesugguhya. Uji validasi model dilakuka dega megguaka metode uji dua rata-rata. Acua yag diguaka sebagai dasar pegujia adalah waktu rata-rata kosume selama berada di dalam sistem. Jumlah data sampel yag diguaka dalam perhituga uji validasi model ii adalah 30 hari da diukur mulai jam 6:30 sampai dega jam :00. Data waktu rata-rata kosume selama berada di sistem yata da hasil simulasi model ditujukka oleh Tabel 4-4 berikut.

40 Hari Sistem Nyata (detik) Hasil Simulasi (detik) Hari Sistem Nyata (detik) Hasil Simulasi (detik) 830,8 37,8 6 3093,6 339,8 3097 300,4 7 377,6 893,8 3 984,86 338,6 8 3075,6 39,4 4 90,48 35, 9 337,4 3469, 5 663,6 769,6 0 33 804,4 6 676,07 84 346 3033,6 7 687,5 60,8 37,8 3364, 8 3309,9 3348 3 3055, 85,4 9 566,85 84,6 4 3553,8 389, 0 36,3 335,8 5 3044,4 3048,6 678,66 859 6 846,4 74,6 305,37 943,6 7 3047,4 689,8 3 3064,34 976,6 8 383,6 305, 4 337,7 33, 9 34, 346,6 5 655,86 950, 30 96, 387,8 Tabel 4-4. Perbadiga waktu rata-rata kosume berada di dalam sistem yata da hasil simulasi model Berdasarka data diatas, maka hipotesis yag diguaka adalah: H0 : μ = μ Tidak ada perbedaa waktu atara sistem yata da hasil simulasi model H : μ μ Ada perbedaa waktu atara sistem yata da hasil simulasi model Model dikataka valid apabila thitug berada di dalam daerah peerimaa:

4 Perhituga ilai batas daerah peerimaa Dega tigkat sigifikasi (α) 5% maka diperoleh ilai ttabel sebagai berikut: Batas peerimaa atas = t (α/, ( + ) -) = t0.05, 58 =,007 Batas peerimaa bawah = -t (α/, ( + ) -) = -t0.05, 58 = -,007 Perhituga ilai thitug thitug = S p Utuk medapatka ilai thitug maka terlebih dahulu dilakuka perhituga ilai rata-rata da variasi gabuga dari kedua sampel tersebut.. Perhituga ilai rata-rata 89469,63 98,3 detik 30 x 9305,6 300,5 detik 30 x

4. Perhituga ilai variasi gabuga S S i 59769 5405, 83 30 i 65074 569, 4 30 S p ( ) ) S ( S (9x5405,83) (9x569,4) 30 30 54663,99 S p 54663,99 33,8 3. Perhituga ilai thitug 8,99 thitug =, 958 60,367 S p Jadi: -,007 < -,958 <,007 Karea thitug berada di dalam daerah peerimaa maka H0 (tidak ada perbedaa waktu atara sistem yata da hasil simulasi model) diterima, sehigga model dikataka valid da mampu merepresetasika sistem yata. H. Peyusua Beberapa Skeario Alteratif Model Berdasarka hasil perhituga karakteristik operasi sistem atria awal da hasil simulasi model awal maka dapat disimpulka bahwa kapasitas pelayaa dari stasiu kerja dapur belum sesuai dega tigkat kedataga kosume saat ii. Utuk memperbaiki hal tersebut maka dikembagka tiga model alteratif perbaika yaitu:

43. Meigkatka keterampila dua dari empat server. Fasilitas pelayaa dapur di Kedai Jamoer saat ii memiliki empat server dega keterampila yag biasa. Pada skeario ii, dua dari empat server yag ada di upgrade kemampuaya sehigga mejadi server terampil. Kecepata proses pelayaa server terampil diasumsika 50% lebih cepat bila dibadigka dega server biasa, maka kecepata pelayaa dapur pada skeario ii meigkat sebesar 5%. Hasil simulasi dari skeario ii meujukka bahwa waktu meuggu di lokasi atria turu mejadi 9,7 meit. Sedagka waktu kosume meuggu utuk memperoleh pesaaya juga turu mejadi 6,5 meit.. Meigkatka keterampila seluruh server dapur. Pada skeario ii seluruh server yag ada di dapur di upgrade mejadi server terampil. Karea kecepata pelayaa server terampil diasumsika 50% lebih baik dari server biasa maka kecepata pelayaa dapur meigkat sebesar 50%. Hasil simulasi dari skeario kedua adalah waktu megatri turu mejadi 6,8 meit da waktu kosume meuggu utuk memperoleh makaaya turu mejadi 3,05 meit. 3. Meigkatka keterampila seluruh server dapur da memidahka satu waiters yag idle ke dapur. Pada skeario ketiga ii, selai meg-upgrade seluruh server dapur juga dilakuka pemidaha satu waiters yag idle ke dapur sehigga kecepata proses pelayaa dapur meigkat sebesar 75%. Hasil simulasi meujukka bahwa waktu megatri turu mejadi,06 meit da waktu meuggu kosume utuk medapatka makaaya turu mejadi 8,5 meit.

44 Perbadiga hasil simulasi model awal dega tiga model alteratif dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Eleme Geeral Report yag diaalisis % Utilitas Waktu meuggu di atria (W q) Waktu meuggu utuk memperoleh pesaa (W s) Model Awal 78,68 % 0,8 meit 8,7 meit Model Alteratif Pertama 49,03 % 9,7 meit 6,5 meit Model Alteratif Kedua 5,63 % 6,8 meit 3,05 meit Model Alteratif Ketiga 44,6 %,06 meit 8,50 meit Tabel 4-5. Perbadiga Hasil Simulasi Model Awal da Model Perbaika I. Perhituga Biaya Pelayaa Utuk melakuka perhituga biaya pelayaa, model biaya yag diguaka adalah: ETC (x) = EWC (x) + EOC (x) ETC : Total Biaya Pelayaa EWC : Biaya waktu meuggu per satua waktu EOC : Biaya operasi fasilitas per satua waktu Karea tigkat kedataga rata-rata λ = kosume/jam da biaya meuggu pegatri diasumsika Rp.000,- per jam. Sehigga total biaya waktu meuggu (EWC) adalah :

45 Waktu megatri Jumlah pegatri Total waktu megatri Biaya Meuggu per jam Total Biaya Meuggu Skeario Pertama 9,7 6,64 Rp.000,00 Rp 6.640,00 Skeario Kedua 6,8 75,36 Rp.000,00 Rp 75.360,00 Skeario Ketiga,06,7 Rp.000,00 Rp.70,00 Tabel 4.6. Perhituga total biaya waktu meuggu per jam Upah utuk server biasa adalah Rp 4.000,- per jam sedagka server terampil adalah Rp 6.000,- per jam maka biaya operasi fasilitas pelayaa (EOC) adalah : server biasa jumlah biaya server biasa server terampil jumlah biaya server terampil Total biaya pelayaa per jam Skeario Pertama Rp 8.000,00 Rp.000,00 Rp 0.000,00 Skeario Kedua 0 0 4 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Skeario Ketiga Rp 4.000,00 4 Rp 4.000,00 Rp 8.000,00 Tabel 4.7. Perhituga biaya operasi fasilitas pelayaa per jam Dari hasil perhituga EOC da EWC diatas maka diperoleh ilai ETC yag disajika ke dalam tabel berikut ii : EOC EWC ETC (Total Biaya) Skeario Pertama Rp 0.000,00 Rp 6.640,00 Rp 36.640,00 Skeario Kedua Rp 4.000,00 Rp 75.360,00 Rp 99.360,00 Skeario Ketiga Rp 8.000,00 Rp.70,00 Rp 40.70,00 Tabel 4.8. Perhituga total biaya pelayaa per jam Berdasarka hasil simulasi da hasil perhituga total biaya pelayaa diatas maka dapat disimpulka bahwa skeario yag palig baik utuk diterapka dalam sistem yata adalah skeario ketiga. Hal ii ditadai dega waktu megatri yag palig kecil yaitu,06 meit serta total biaya pelayaa yag juga palig kecil yaki sebesar 40.70,00 rupiah per jam.

46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpula. Berdasarka hasil aalisis sistem atria awal terlihat bahwa telah terjadi kemaceta atau atria di stasiu kerja dapur, hal ii disebabka oleh keterbatasa kapasitas pelayaa yag ada saat ii.. Berdasarka hasil simulasi model awal maka dapat diketahui performasi sistem yata seperti: presetase utilitas dapur sebesar 78,68%, waktu meu berada di atria dapur yaitu 0,8 meit da waktu proses pelayaa dapur yaitu 8,7 meit. 3. Utuk memperbaiki sistem atria awal di stasiu kerja dapur maka disusulah tiga skeario alteratif. Berdasarka hasil simulasi da perhituga biaya dari ketiga skeario tersebut dapat disimpulka bahwa skeario ketiga merupaka skeario terbaik bila dibadigka dega dua skeario laiya. Hal ii ditujukka oleh waktu megatri yag palig kecil yaitu,06 meit da total biaya pelayaa yag palig kecil yaitu Rp 40.70,00 B. Sara. Hasil peelitia ii baru pada tahap peetua solusi alteratif yag terbaik bagi sistem pelayaa di Kedai Jamoer da dapat dilakuka peelitia lebih medalam megeai optimasi sistem pelayaa di Kedai Jamoer dega megguaka metode optimasi, salah satuya yaitu dega megguaka metode algorithma geetika.