jcii Wei mi S wwei uwei SAMUEL SEKURITAS INDONESIA RISET SAHAM HARIAN Market Activity Monday, 11 Jan 2016 Market Index Index Movement Market Volume Market Value Close : 4,546.3 : +15.8 (+0.3%) : 2,427 Mn shares : 4,065 Bn rupiah +/- % Leading Movers BBRI 11,600 350 3.1 HMSP 93,100 900 1.0 BMRI 9,275 175 1.9 KLBF 1,410 85 6.4 Lagging Movers TLKM 3,145-65 -2.0 INTP 20,600-500 -2.4 EXCL 3,535-100 -3.4 LPPF 16,125-300 -1.8 Foreign Net Buy / Sell Net Buy (Rpbn) Net Sell (Rpbn) BBRI 76 BBCA 180 KLBF 48 TLKM 107 ADHI 21 BMRI 66 WSKT 17 UNVR 59 WTON 15 LPPF 51 Money Market USD/IDR 13,927-16.0-0.1 JIBOR O/N 5.8 0.0 - Infl (MoM) 1.0 - - Dual Listing Securities TLKM 44.3-0.7-1.6 ISAT 33.0-0.8-2.5 EIDO 20.1-0.2-0.8 World Indices DJIA 16,346-168 -1.0 S&P 500 1,922-21 -1.1 Euro Stoxx 3,033-51 -1.7 MSCI World 1,561-15 -0.9 Nikkei 17,767-424 -2.3 Hang Seng 20,454 120 0.6 Kekhawatiran akan China masih berlanjut Bursa AS dan Eropa ditutup melemah pada perdagangan jumat kemarin seiring kekhawatiran akan masalah China dan harga minyak yang terus berlanjut, meskipun data non-farm payrolls AS tercatat melebihi ekspektasi. Pelemahan pertumbuhan ekonomi China dan ancaman kredit macet di negara itu dikhawatirkan juga akan merembet ke sejumlah negara lain dan semakin mengancam pertumbuhan ekonomi secara global. Pada jumat kemarin, harga minyak agak melemah dan emas sedikit menguat, sementara USD index cenderung melemah. IHSG pada jumat kemarin ditutup menguat 0,35% ke level 4.546 dan investor asing tercatat net sell Rp 601 miliar di pasar reguler. Hari ini, waspadai penurunan IHSG seiring pelemahan bursa global. Sejumlah bursa regional dibuka melemah pagi ini. Highlights Automotive : Penjualan mobil turun 16%YoY GIAA : Tunda IPO Citilink tahun ini PPRO : Telah manfaatkan 72,8% dana IPO TLKM : Cari pinjaman Rp15triliun PTBA : Kenaikan Capex menjadi Rp5triliun BBRI : Berencana menerbitkan obligasi AISA : Bidik Produksi 60,48 juta Capri Sun Commodities WTI Oil 32-0.7-2.0 CPO Malay 2,435 13.0 0.5 Coal Newc 50-1.0-2.0 Nickel 8,530 55.0 0.6 Tin 13,738 11.0 0.1 www.samuel.co.id 1
Automotive: Penjualan mobil turun 16%YoY Penjualan mobil pada periode 2015 tercatat sebesar 1.013juta unit atau turun 16%YoY. Comment: Sesuai dengan ekspektasi kami, penjualan mobil sepanjang tahun lalu mencatat penurunan. Proyeksi kami pada awal tahun lalu memperkirakan penjualan mobil akan mencapai 912.072unit (skenario pesimis) dan mencapai 1.019juta unit (skenario moderate). Pencapaian angka industri tersebut sekitar 0.59% dibawah proyeksi, atau in-line (lihat report kami (20Oct15). Tahun ini, kami memperkirakan penjualan 4W akan bertumbuh sekitar 5%. Pencapaian tersebut kami lihat masih patut diberikan applause mengingat penurunan yang terjadi pada bulan bulan sebelumnya secara year-on-year tercatat lebih dalam. Kunci pertumbuhan industri tahun ini adalah perbaikan aktivitas perekonomian. Market shares kami perkirakan masih akan bersaing dengan ketat antara Astra dan produk Non-Astra. New variant yang akan diluncurkan tahun ini kami lihat masih akan banyak datang dari berbagai merek dan meningkatkan persaingan. (Bisnis Indonesia. Automotive: Neutral). GIAA: Tunda IPO Citilink tahun ini PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali menunda rencana penawaran umum perdana PT Citilink Indonesia tahun ini, seiring dengan rencana perseroan untuk memperkuat kinerja anak usahanya sebelum IPO. Kontribusi Citilink pada GIAA cukup besar terutama dalam menghadapai persaingan bisnis di segmen low cost carrier (LCC). Oleh karenanya GIAA akan terus melakukan perbaikan di tubuh anak usahanya tersebut, sehingga akan lebih matang saat telah IPO. Perbaikan yang akan dilakukan antara lain dari sisi penambahan rute baru, penambahan frekuensi dan peningkatan jumlah armada pesawat. Adapun rute baru Citilink yang dibuka tahun lalu antara lain Bandung-Lombok, Surabaya-Pekanbaru, Pekanbaru-Padang, dan Surabaya-Makassar. Sementara frekuensinya saat ini, lanjut Arif sudah mencapai 250-an penerbangan per hari. Sepanjang tahun 2015, jumlah penumpang Citilink mencapai 9.75juta orang atau naik 26% dibandingkan pencapaian yang sama di 2014. Tahun ini Citilink mentargetkan jumlah penumpang akan mencapai 13juta orang atau naik 33% dari pencapaian tahun lalu. Tahun lalu Citilink memberikan kontribusi pendapatan sekitar US$ 500 juta - US$ 600 juta. Adapun pasca IPO nantinya, dana yang diperoleh Citilink akan digunakan untuk menambah pesawat, memperkuat modal usaha, dan melunasi utang perusahaan. (Kontan. GIAA: Buy, 16E PE: 11.1x, EV/EBITDA: 4.58x). 2
PPRO: Telah manfaatkan 72,8% dana IPO PT PP Properti Tbk (PPRO) telah menyerap dana hasil penawaran umum perdana sebesar Rp 643,7 miliar. Jumlah tersebut sekitar 72,8% dari hasil bersih dana yang diperoleh perusahaan saat IPO (19 Mei 215). Adapun sekitar 75% dana tersebut digunakan untuk investasi atau sebesar Rp422,77miliar, sedangkan 15% diantaranya (Rp132,55miliar) digunakan untuk modal kerja dan Rp 88 miliar atau sisanya (10%) digunakan untuk melunasi utang. Sisa dana IPO saat ini tercatat sebesar Rp 240 miliar. (Kontan. PPRO: Non-Coverage, 16E PE: N/Ax, EV/EBITDA: N/Ax). TLKM: Cari pinjaman Rp15triliun PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk (TLKM) akan mencari dana pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi senilai Rp15triliun. Adapun rencananya sekitar Rp5-Rp10triliun akan digunakan perusahaan untuk modal kerjanya tahun ini. Selain pinjaman perbankan, TLKM masih memiliki sissa PUB sebesar Rp5triliun dari total penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi senilai Rp12triliun. Tahun lalu TLKM mentargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp11.4%YoY, sedangkan tahun ini perusahaan mentargetkan pendapatan akan bertumbuh diatas angka industri telekomunikasi yang diperkirakan sebesar 9%-10%. (Bisnis Indonesia. TLKM: Hold, 16E PE: 18.6x, EV/EBITDA: 6.7x). PTBA: Kenaikan Capex menjadi Rp5triliun PT Bukit Asam Tbk (PTBA), tengah mengkaji untuk menaikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini menjadi Rp5triliun, dari semula Rp3.5triliun. Kenaikan ini didasarkan atas asumsi dimulainya konstruksi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Banko Tengah tahun ini. Saat ini, perseroan masih menunggu kelengkapan letter of intent (LoI) transmisi listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sesuai rencana, jika tiga LoI sudah diterbitkan PLN, perseroan baru bisa memulai konstruksi PLTU Banko Tengah atau Sumsel 8 berkapasitas 2x260 megawatt (MW) di mulut tambang Tanjung Enim. Selain menggunakan ekuitas, salah satu pendanaan Banko Tengah berasal dari The Export-Import Bank of China (Cexim) senilai US$ 1,2 miliar. Facility loan agreement (FLA) telah diteken sejak 27 Maret 2015. Perjanjian PLTU ini berlaku selama 10 tahun, di luar masa tenggang selama 45 bulan masa kontruksi proyek. Selain itu, akhir pekan lalu, Bukit Asam pun menyatakan kesiapan membangun pembangkit listrik berkapasitas hingga 600 megawatt (MW) di proyek Feronikel Halmahera Timur (FHT), Maluku milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam), dengan nilai investasi diperkirakan sekitar US$ 720-US$ 840 juta. (Investor Daily. PTBA: Buy, 16E PE: 6.7x, EV/EBITDA: 3.57x). 3
BBRI: Berencana menerbitkan obligasi BBRI berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 6 triliun di tahun ini, sebagai bagian dari penawaran umum berkelanjutan senilai Rp 12 triliun. Rencananya, akan diterbitkan Rp 3 triliun di bulan ini dan Rp 3 triliun di 2H16. Dana yang didapat akan dipakai untuk membiayai proyek infrastruktur dan mendorong pendalaman pasar keuangan dalam negeri. BBRI akan menjaga Loan to Funding Ratio (LFR) di atas 85% untuk optimalisasi pendanaan. Saat ini, LFR BBRI ada pada posisi 87%. (Investor Daily. BBRI: Buy; 16E PE: 10.8x; PBV: 2.1x) AISA: Bidik Produksi 60,48 juta Capri Sun PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk. (AISA) menargetkan produksi minuman kemasan, yakni Capri Sun sebanyak 25,92 juta kantong pada produksi perdana tahun depan, dan kemudian volumenya dinaikkan secara bertahap sampai 60,48 juta kantong pada tahun 2019. Sesuai dengan rencana, pembangunan fisik pabrik Capri Sun akan dimulai awal tahun ini, dengan investasi sebesar Rp100 miliar, dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun depan. AISA pun berencana untuk memacu lini bisnis makanan, dan menargetkan sumbangan pendapatan sekitar Rp3,5 triliun dari penjualan 4 produk pada tahun ini. (Bisnis Indonesia. Non-Coverage, 16E PE: 9.3x, PBV: 1.0x). 4
5