BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

Grafik Frekuensi Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data mentah dari pelaksanaan Pre-Test atau tes awal dapat dilihat pada lampiran 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Batu Benawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 Eksperimen (3B) Kontrol (3C) Jumlah 44

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI PLUS SUKOWONO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD N Kutowinangun 04 dan SD N Kumpulrejo 02. Untuk SD N Kutowinangun 04 memiliki 30 siswa yang berperan sebagai kelompok kelas kontrol sedangkan SD N Kumpulrejo 02 memiliki 25 siswa berperan sebagai kelompok kelas eksperimen. kelas V SD N Kutowinangun 04 dan SD N Kumpulrejo 02 ini terbiasa dengan metode pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran terpusat pada guru, didalam proses pembelajaran guru hanya menjelaskan, kemudian memberikan tugas. Sedangkan, siswa hanya duduk, diam mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan perintah guru ketika siswa diminta guru untuk mengerjakan soal. Siswa yang memiliki nilai akademis yang rendah atau siswa yang memiliki tingkat konsentrasi yang rendah diberikan tempat tersendiri di deretan bangku depan agar guru dapat memantau dengan baik. Sedangkan siswa yang memiliki nilai akademis yang tinggi ditempatkan di bangku belakang. Hal ini menurut pandangan guru memang baik, tetapi menurut siswa ini menjadi timpang karena, siswa yang memiliki nilai akademis tinggi tidak dapat berinteraksi dengan siswa yang memiliki nilai akademis rendah. Sehingga siswa yang memiliki nilai akademis tinggi tidak dapat membantu siswa yang memiliki nilai akademis rendah apabila mengalami kesulitan dalam pembelajaran, atau yang biasa kita sebut dengan tutor sebaya. Kedua kelas mempunyai varian yang sama pada kemampuan akademisnya, sesuai dengan hasil uji homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki tingkat signifikansi 0,142. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kemampuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam pembagian kelompok juga dibagi sama rata, setiap kelompok memiliki anggota yang memiliki nilai tinggi, nilai sedang, dan nilai rendah. Supaya dalam prakteknya seimbang dan bisa saling membantu apabila anggota kelompok 28

29 mengalami kesulitan dalam proses belajar. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya perbedaan metode eksperimen dengan metode pemecahan masalah, dan sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan pecahan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V semester II SD N Kutowinangun 04 memiliki 30 siswa dan SD N Kumpulrejo 02 memiliki 25 siswa. Kelas dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol yang sudah diuji kesamaan varian menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat dan kelas kontrol diberi perlakuan sama menggunakan metode eksperimen dan metode pemecahan masalah. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Pada kelas eksperimen siswa diberikan pembelajaran dengan metode pemecahan masalah. Pada awal pembelajaran siswa merasa kebingungan dan merasa mendapat beban dengan adanya suatu metode yang tidak biasa mereka dapatkan. Tapi dengan bimbingan dan penjelasan guru, siswa mulai dapat memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan metode ini. Pembelajaran ini dimulai dengan penyampaian materi pembelajaran oleh guru, kemudian guru meminta siswa mencari materi pembelajaran yang belum mereka pahami, dari materi yang belum dipahami siswa tersebut kemudian guru membagi siswa dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang siswa kemukakan tadi. Setelah selesai berdiskusi siswa menampilkan jawabanya di depan kelas. Kemudian siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran ini. Pada kelompok kontrol, siswa diberikan pembelajaran dengan metode eksperimen. Pada awal pembelajaran siswa aktif dalam pembelajaran dan tidak banyak ribut di dalam kelas. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kemudian

30 siswa bekerja dalam kelompok. Tapi siswa terlihat bosan dengan pembelajaran yang dilakukan dan kurang memperhatikan karena dalam kegiatan kelompok hanya beberapa siswa yang aktif sedangkan siswa yang lain tidak memperhatikan dan ikut berdiskusi dalam kelompok. Guru menanggapi siswa dengan wajar dan menegur siswa agar kembali fokus pada pembelajaran. Pada saat pelaksanaan tes, kelompok eksperimen melakukan tes terlebih dahulu pada jam pertama dan kedua. Setelah itu kelompok kontrol mengerjakan tes pada jam ke-3 dan ke-4. Situasi pada kelas eksperimen dan kontrol relatif tenang saat mengerjakan tes tersebut. 4.3. Hasil Penelitian 4.3.1. Dokumentasi Dari penelitian secara dokumentasi didapatkan data berupa daftar nama siswa dan nilai ulangan harian matematika siswa kelas V sebelum materi pecahan. Data ini digunakan untuk menentukan pembagian kelompok eksperimen dan kontrol sesuai dengan nilai ulangan siswa kelas V. Nilai rata-rata dari siswa kelas V SD Kutowinangun 04 adalah 64,90 sedangkan SD kumpurejo 02 adalah 60,40. Dari rata-rata tersebut maka SD Kutowinangun 04 ditempatkan sebagai kelas kontrol sedangkan SD Kumpulrejo 02 ditempatkan sebagai kelas eksperimen. 4.3.2. Observasi Observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran/treatment agar sesuai dengan ketentuan dan metode yang digunakan. Observasi ini dilakukan oleh guru kelas V dan satu teman seangkatan yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil observasi yang dilakukan didapatkan bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan prosedur atau ketentuan dari metode yang digunakan. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan arah yang diharapkan dan optimal sesuai dengan rancangan pembelajaran yang merupakan implementasi dari metode eksperimen dan pemecahan masalah.

31 4.3.3 Tes Nilai ulangan harian matematika siswa kelas V SD Kutowinangun 04 sebelum materi pecahan pada kelompok kontrol ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 64,90. Dan nilai matematika siswa kelas V pada materi pecahan kelompok kontrol setelah dilakukan treatment mempunyai rata-rata 84,3. Kedua rata-rata nilai baik sebelum dan setelah pelaksanaan treatmen telah mencapai batasan minimal ketuntasan belajar di SD Kutowinangun 04 yaitu 62. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pelaksanaan treatmen dengan rata-rata selisihnya 19,40. Kelompok ini memiliki nilai tertinggi (maksimum) 100 dan dan terendah (minimum) 73 dan standard deviasi 9,642. Nilai ulangan harian matematika siswa kelas V SD Kumpulrejo 02 sebelum materi pecahan pada kelompok eksperimen ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 60,40. Dan nilai matematika siswa kelas V pada materi pecahan kelompok eksperimen setelah dilakukan treatment mempunyai rata-rata 91,24. Kedua rata-rata nilai baik sebelum dan setelah pelaksanaan treatmen telah mencapai batasan minimal ketuntasan belajar di SD Kumpulrejo 02 yaitu 60. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pelaksanaan treatmen dengan rata-rata selisihnya 30,84. Kelompok ini memiliki nilai tertinggi (maksimum) 100 dan dan terendah (minimum) 80 dan standard deviasi 6,815. 4.4. Hasil Uji Persyaratan 4.4.1. Uji Normalitas Pre Test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Uji normalitas data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai pre test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for windows version 19.0 pada data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diketahui bahwa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen berdistribusi normal. Menurut Yus Agusyana dan Islandscript (2011:69) data berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah 0,668 dan kelompok eksperimen adalah 0,566. (Lampiran 5, halaman 115)

32 4.4.2. Uji Homogenitas Pre Test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Uji homogenitas data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai pre test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for windows version 19.0 pada data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas di atas 0,05 (2011:69) (0,148 lebih besar dari 0,05), maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen. (Lampiran 5, halaman 115) 4.4.3. Uji Normalitas Post Test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Uji normalitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai post test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for windows version 19.0 pada data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diketahui bahwa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen berdistribusi normal. Menurut Yus Agusyana dan Islandscript (2011:69) data berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah 0,478 dan kelompok eksperimen adalah 0,388. (Lampiran 5, halaman 116) 4.4.4. Uji Homogenitas Post Test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Uji homogenitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai post test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for windows version 19.0 pada data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas di atas 0,05 (2011:69) (0,064 lebih besar dari 0,05), maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang

33 bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen. (Lampiran 5, halaman 117) 4.5. Hasil Analisis Data Penelitian Pengujian dengan menggunakan t-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan total rata-rata hasil belajar matematika antara kelas kontrol dengan menggunakan metode eksperimen dan kelas eksperimen dengan menggunakan metode pemecahan masalah. Analisis data t-test dengan menggunakan SPSS for windows version 19.0. Hasil F hitung Levene's Test sebesar 3,583 dengan probabilitas 0,064 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dikatakan homogen.dengan demikian uji beda t-test harus menggunakan equal variance assumed. Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai t adalah 3,022 dengan probabilitas signifikasi 0,004 < 0,005, berarti Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika kelas kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan rata-ratanya adalah -6,94. Rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol adalah 72,97 lebih rendah dari pada kelas eksperimen, yang rata-ratanya adalah 91,24. Dengan demikian hasil belajar kelas kontrol lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika dari kedua kelas tersebut. (Lampiran 5, halaman 117) 4.6. Uji Hipotesis Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa: Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika kelas V yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dan metode pemecahan masalah Ha : Ada perbedaan hasil belajar matematika kelas V yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dan metode pemecahan masalah.

34 Berdasarkan hasil analisis data uji t-test nampak bahwa nilai t adalah 3,022 dengan nilai signifikansi 0,004, dari nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil dari 0,005 (α) atau 0,004 < 0,005, berarti Ha diterima dan Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas V yang signifikan antara penggunaan metode eksperimen dan metode pemecahan masalah. 4.7. Pembahasan Pada bagian ini peneliti akan menjabarkan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian tentang perbedaan hasil belajar matematika kelas V antara penggunaan metode eksperimen dan metode pemecahan masalah, menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar matematika kelas V antara penggunaan metode eksperimen dan metode pemecahan masalah. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai t sebesar 3,022 dengan nilai signifikansi 0,004 menunjukkan lebih kecil dari 0,005 (α) atau 0,004 < 0,005. Dengan rata-rata hasil belajar matematika dengan menggunakan metode eksperimen adalah 72,97, lebih rendah dari pada menggunakan metode pemecahan masalah, rata-rata hasil belajarnya adalah 91,24. Berdasarkan hasil analisis nilai matematika siswa kelas V semester II SD N Kutowinangun 04 dan SD N Kumpulrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 yang telah dibagi menjadi kelompok eksperimen dan Kontrol menunjukkan bahwa kelompok tersebut homogen. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan penerapan metode pemecahan masalah dan kelas kontrol menggunakan metode eksperimen. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Hasil belajar siswa kelas V SD N kumpulrejo 02 sebagai kelas eksperimen yang dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pemecahan masalah menunjukkan hasil belajar matematika yang lebih tinggi dengan rata-rata 91,24.

35 Hal ini terjadi karena siswa kelas V sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan pemecahan masalah, membuat siswa lebih aktif di dalam kelas, siswa merasa semangat dalam belajar dan mengikuti setiap kegiatan pembelajaran. Para siswa merasa senang dan tida bosan karena suasana pembelajaran menyenangkan. Pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode pemecahan masalah disini siswa menemukan suatu permasalah kemudian siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan dalam kelompok. Kemudian guru bersama siswa membahas dan menyimpukan materi pembelajaran. Sehingga pembelajaran lebih mudah di pahami dan di ingat oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru, didapatkan bahwa proses pembelajaran pada kelompok eksperimen berlangsung dengan baik. Baik dari aspek persiapan, kegiatan inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan sesuai dengan prosedur dalam pembelajaran menggunakan metode pemecahan masalah. Sedangkan hasil belajar siswa kelas V sebagai kelas kontrol yang pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan rata-rata nilainya 84,30 lebih rendah apabila dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode pemecahan masalah. Karena dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen ini tidak semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran terutama dalam diskusi. Dalam pelaksanaan diskusi ada beberapa siswa dalam kelompok hanya melihat dan ada yang asyik bermain sendiri hal ini yang membuat kondisi kelas susah terkendali. Sehingga materi pembelajaran tidak dapat dipahami siswa secara optimal. Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Secara umum adanya perbedaan hasil belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol karena pada kelas eksperimen diterapkan metode pemecahan masalah dan keterampilan siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi, menerima orang lain untuk menyelesaikan tugas secara bersama sehingga memotivasi siswa untuk belajar dan akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar matematika kelas V SD N Kutowinangun 04 dan SD N Kumpulrejo 02.