BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan True Experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya ekspeimen (Sugiyono, 2014:75). Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Pada penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara mengajar disekolah tersebut. 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Prestest-Posttest Control Group Design. Adapun rancangan penelitian dapat dinyatakan dengan tabel berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design R (E) O 1 X O 2 R (K) O 3 O 4 (Sumber: Sugiyono, 2014:76) 36

2 37 Keterangan: R = Pemilihan sampel secara random kelas E = Kelas Eksperimen K = Kelas Kontrol X = Perlakuan Pembelajaran dengan menggunakan media O1 = Pretest O2 = Posttest O3 = Pretest O4 = Posttest Dalam desain ini tedapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi Pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil Pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan (Sugiyono, 2014: 76). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SDN Tambakrejo yang berlokasi di Desa Tambakrejo Waru, Sidoarjo. 2. Waktu Penelitian Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2016/2017 pada Maret 2017.

3 38 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III di SDN Tambakrejo Waru, Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah banyak siswa 159 siswa, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas III SD Negeri Tambakrejo Waru, Sidoarjo Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah III-A III-B III-C III-D Jumlah (Sumber: Guru Kelas III SD Negeri Tambakrejo Waru, Sidoarjo) 2. Sampel 159 Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel yaitu Probability Sampling. Probability Sampling adalah salah satu jenis teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2014:218). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Simple Random Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel (Darmawan, 2013:146). Tidak ada kelas unggulan atau kelas khusus, sehingga semua kelas III di SD Negeri Tambakrejo Waru, Sidoarjo mempunyai kesempatan sama untuk dipilih sebagai kelas

4 39 eksperimen dan kelas kontrol. Peneliti memilih kelas III-A sebagai kelas eksperimen dan III-B sebagai kelas kontrol. D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini untuk memperoleh data menggunakan metodemetode sebagai berikut: 1. Wawancara Pada penelitian ini, wawancara digunakan untuk memperoleh data sebelum penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran matematika, pengggunaan media pada materi operasi perkalian dan media yang digunakan pada pembelajaran matematika. Wawancara yang dilakukan dengan guru kelas III A dan III B sekaligus guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas III. Setelah penelitian, wawancara dilakukan untuk memperoleh data respon siswa kelas III A dan III B setelah mendapat perlakuan dan tidak mendapat perlakuan. 2. Tes Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada ranah kognitif. Tes yang digunakan ada dua yaitu Pre-test dan Post-test. Tes berupa soal uraian. 3. Dokumentasi Dokumentasi diambil untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran pada kelas III-A (kelas eksperimen) kelas III-B (kelas kontrol). Dokumentasi diambil mulai dari Pre-test sampai Post-test pada kedua kelas.

5 40 4. Observasi Pada penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk memperoleh data sebelum penelitian tentang pelaksaan pembelajaran matematika dan media yang digunakan. Peneliti mengamati guru dalam melaksanan pembelajaran matematika dan melihat disekitar kelas III A dan III B pengunaan media yang digunakan. E. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini yaitu: 1. Pedoman Wawancara Penelitian ini menggunakan teknik wawancara yang bebas terpimpin, maksudnya peneliti bebas melakukan wawancara hanya dengan menggunakan pedoman yang memuat garis-garis besarnya. Pedoman wawancara berupa pertanyaan yang diberikan kepada guru kelas yang sekaligus sebagai guru mata pelajaran dan siswa. Pertanyaan wawancara di lampirkan dalam lampiran. 2. Soal Uraian Kemampuan operasi perkalian dalam penelitian ini adalah penilaian ranah kognitif yang diukur dari nilai tes Pre-test dan Posttest. Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes berupa soal uraian yang dilakukan sebelum perlakuan (Pre-test) dan setelah perlakuan (Post-test). Tes pada penelitian ini untuk membandingkan pengaruh perlakuan yang diberikan dan mengukur hasil belajar siswa materi perkalian. Jumlah soal Pre-test dan Post-test dibuat sama, yaitu

6 41 15 butir soal. Soal serta tabel kisi-kisi soal Pre-test dan Post-test terdapat pada lampiran. 3. Pedoman Dokumentasi Instrumen dokumentasi berupa kegiatan pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol dari Pre-test dan Post-test. Foto tersebut dapat digunakan sebagai bukti proses pembelajaran sebelum diberi perlakuan sampai sesudah diberi perlakuan. Foto-foto kegiatan selama pembelajaran terdapat pada lampiran. 4. Pedoman Observasi Pedoman observasi pada penelitian ini untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan media atau tidak terutama pada operasi perkalian. F. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data statistika. Analisis data statistik ini digunakan untuk menganalisa data kuantitatif yang berupa data nilai siswa dengan uji-t menggunakan SPSS versi 21 for Windows. Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media Batang Napier terhadap kemampuan operasi perkalian siswa kelas 3, data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam uji-t yaitu: 1. Data harus berdistribusi normal (Uji Nomalitas) Analisis uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2014:172). Distribusi

7 42 normal itusendiri memiliki data yang bervariasi (nilai bervariasi). Untuk menguji normalitas data menggunakan uji Distribusi Frekuensi dengan menggunakan Skewness (nilai kemiringan) dan Kurtosis (titik kemiringan) untuk mengetahui nilai Skewness dan nilai Kurtosis menggunakan alat bantu komputer program SPSS. Dengan syarat nilai Skewness dan nilai Kurtosis terletak ±2. Dengan rumus sebagai berikut: Nilai Skewness = Nilai Kurrtosis = Skewness Standard Erorr Of Skewness Kurtosis Standard Erorr Of Kurtosis 2. Varians antara kelompok itu harus sama atau homogen (Uji Homogenitas Varians) Uji homogenitas varian digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel yang diambil mempunyai varians populasi penelitian yang homogen atau tidak. Langkah ini penting karena uji-t dilakukan pada data dengan asumsi dua kelompok populasi memiliki kesamaan varian (homogenitas). Hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah (Sukardi, 2013:132): H 0 = kedua varian populasi adalah homogen atau sama H 1 = kedua varian populasi adalah tidak homogen atau berbeda a) Berdasarkan perbandingan F hitung dengan F tabel Syarat: Ho diterima : Jika F hitung < nilai F tabel

8 43 Ho ditolak : Jika F hitung > nilai F tabel b) Berdasarkan nilai probabilitas Kriteria pengujian untuk homogenitas varian ini dengan melihat probabilitasnya (sig.) sebagai berikut. Jika probabilitasnya > 5%, maka H 0 diterima pada taraf signifikasi 5%. Jika probabilitasnya < 5%, maka H 0 ditolak pada taraf signifikasi 5%. Setelah melakukan beberapa syarat dan diketahui bahwa data berdistribusi normal dan bersifat homogen, langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji independent sample t- test. Data yang digunakan yaitu nilai post-test hasil kemampuan operasi perkalian antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dilakukan pengujian terhadap perbedaan antara nilai-nilai data independent. Prosedur uji-t independent ini digunakan untuk menguji 2 sampel, apakah mempunyai rata-rata yang berbeda secara nyata atau tidak, dengan hipotesis sebagai berikut. a. H 0 = Tidak ada pengaruh media Batang Napier terhadap kemampuan operasi perkalian siswa kelas III SDN Tambakrejo Waru, Sidoarjo. b. H 1 = Ada pengaruh media Batang Napier terhadap kemampuan operasi perkalian siswa kelas III SDN Tambakrejo Waru, Sidoarjo.

9 44 Taraf nyata = 5% dengan melihat probabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika probabilitasnya >5%, maka H 0 diterima. b. Jika probabilitasnya < 5%, maka H 0 ditolak.