2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

dokumen-dokumen yang mirip
G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat Ring Polinom

Sifat Lapangan pada Bilangan Kompleks

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

I. PENDAHULUAN. Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara historis

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Jurusan Pendidikan Matematika

Teorema Dasar Aljabar Mochamad Rofik ( )

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESKRIPSI MATA KULIAH : STRUKTUR ALJABAR I

Elvri Teresia br Sembiring adalah Guru Matematika SMA Negeri 1 Berastagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

SISTEM BILANGAN BULAT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI. Latar Belakang Berawal dari definisi grup periodik yaitu misalkan grup, jika terdapat unsur (nonidentitas)

AKAR-AKAR POLINOMIAL SEPARABLE SEBAGAI PEMBENTUK PERLUASAN NORMAL PADA RING MODULO

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI GRUP

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

APLIKASI SIFAT-SIFAT GRUP JUMLAHAN MODULO 7 DALAM MENENTUKAN HARI. Pardomuan N. J. M. Sinambela. Abstrak

SOAL. Pada himpunan bilangan real, selidiki apakah merupakan grup terhadap operasi yang didefinisikan sebagai berikut: PEMBAHASAN

SIFAT GELANGGANG NOETHERIAN DAN GELANGGANG PERLUASANNYA. ABSTRAK Suatu gelanggang R disebut gelanggang Noetherian jika memenuhi sifat :

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

KONSTRUKSI HOMOMORFISMA PADA GRUP BERHINGGA

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

GRUP PERMUTASI. Bambang Priyo Darminto Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak

ORDER UNSUR DARI GRUP S 4

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL PADA GELANGGANG POLINOMIAL

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Diktat Kuliah. Oleh:

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

SISTEM BILANGAN REAL

STRUKTUR ALJABAR: RING

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Pembentukan -aljabar Komutatif dan Implikatif dari Sebuah Lapangan. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

SISTEM BILANGAN REAL. 1. Sistem Bilangan Real. Terlebih dahulu perhatikan diagram berikut: Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan Irasional

UNNES Journal of Mathematics

HIMPUNAN BILANGAN KOMPLEKS YANG MEMBENTUK GRUP

SUBGRUP C-NORMAL DAN SUBRING H R -MAX

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

BUKU AJAR STRUKTUR ALJABAR

EKSISTENSI SUPREMUM DAN INFIMUM DENGAN TEOREMA CANTOR DEDEKIND. Nursiya Bito. Staf Dosen Jurusan Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

Grup Permutasi dan Grup Siklis. Winita Sulandari

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

POLINOMIAL ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

Pembentukan Ideal Prim Gelanggang Polinom Miring Atas Daerah ( )

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

PERAN TEOREMA COHEN DALAM TEOREMA BASIS HILBERT PADA RING DERET PANGKAT

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

KETERKAITAN RG-ALJABAR DAN STRUKTUR GRUP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

Bab 3 Gelanggang Polinom Miring

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Generalized Inverse Pada Matriks Atas

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL ATAS RING KOMUTATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BENTUK - BENTUK IDEAL PADA SEMIRING ( ( ) )

1 P E N D A H U L U A N

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

APOTEMA: Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 2, Nomor 2 Juli 2016 p ISSN BILANGAN SEMPURNA GENAP DAN KEPRIMAAN BI LANGAN MERSENNE

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

DASAR-DASAR ALJABAR MODERN: TEORI GRUP & TEORI RING

SEMI-HOMOMORFISMA BCK-ALJABAR. Deffyana Prastya A. 1 dan Suryoto 2. Program Studi Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH, Semarang, 50275

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

MODUL ATAS RING MATRIKS ( ) Arindia Dwi Kurnia Universitas Jenderal Soedirman Ari Wardayani Universitas Jenderal Soedirman

Transkripsi:

2 G R U P Struktur aljabar adalah suatu himpunan tak kosong S yang dilengkapi dengan satu atau lebih operasi biner. Jika himpunan S dilengkapi dengan satu operasi biner * maka struktur aljabar tersebut dinyatakan dengan (S, *) dan jika S dilengkapi dengan dua operasi biner * dan o maka struktur aljabar tersebut dinyatakan (S, *, o) atau (S, o, *). Definisi 1. Himpunan G dengan operasi biner o disebut grup jika memenuhi semua syarat berikut: G1 G tertutup terhadap operasi o, yaitu a o b G, a, b G. G2 Operasi o bersifat assosiatif, yaitu (a o b) o c = a o (b o c), a, b, c, G. G3 Terdapat elemen identitas e G sedemikian sehingga a o e = e o a = a, a G. G4 Terdapat elemen invers yaitu untuk setiap a G ada elemen a -1 G sedemikian sehingga a o a -1 = a -1 o a = e. Dari Defenisi 1 tersebut, jika himpunan G terhadap operasi o merupakan grup, maka cukup ditulis bahwa (G, o) adalah grup. Demikian pula apabila (G, ) sebuah grup, maka yang dimaksud adalah bahwa G dengan operasi adalah grup. Contoh 1. 1. Himpunan bilangan bulat Z merupakan grup terhadap operasi penjumlahan. 2. Himpunan bilangan asli N bukan grup terhadap operasi penjumlahan. 3. Himpunan bilangan kompleks C merupakan grup terhadap operasi penjumlahan. 4. Himpunan bilangan real R - {0} merupakan grup terhadap operasi perkalian. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013

5. Himpunan bilangan rasional Q merupakan grup terhadap operasi penjumlahan. 6. Jika H = {0, 1, 2, 3} dan merupakan penjumlahan pada bilangan bulat modulo 4, maka (H, ) adalah grup. Definisi 2. Grup (G, o) disebut grup komutatif atau grup abel jika operasi o pada grup tersebut bersifat komutatif yaitu a o b = b o a, a, b, G. Contoh 2. Himpunan semua bilangan bulat Z terhadap penjumlahan iasa (+) merupakan grup dan juga (Z, +) merupakan grup abel karena a + b = b + a, a, b, G. Teorema 1. Jika (G, o) sebuah grup, maka berlaku: 1. G. 2. Elemen identitas e dalam grup G adalah unik (tunggal). 3. Elemen invers dari a yaitu a -1 adalah unik. 4. Sifat kanselasi atau pelenyapan atau penghapusan: a, b, c, G berlaku: a. Jika a o b = a o c maka b = c, disebut kanselasi kiri. b. Jika a o c = b o c maka a = b disebut kanselasi kanan. 5. Jika a dan b adalah unsur-unsur dari grup G maka persamaan-persamaan: a o x = b dan y o a = b masing-masing mempunyai solusi yang unik. 6. Untuk setiap a dan b unsur-unsur dari grup G maka: a. (a -1 ) -1 = a b. (a o b) -1 = b -1 o a -1. Bukti: 1. Jelas G karena terdapat elemen identitas e G. 2. Misalkan elemen identitas di dalam G adalah tidak unik, sebutlah elemen identitas tersebut e dan e 1, dengan e e 1. Maka diperoleh e = e o e 1 = e 1. Hal 2 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013

ini bertentangan dengan permisalan di awal bahwa e e 1, sehingga haruslah e = e 1, dan ini berarti bahwa elemen identitas dalam grup G adalah unik. 3. Pembuktiannya sama dengan point 2. 4. Diketahui (G, o) adalah grup. Maka ada a -1 G a G, sehingga a o a -1 = a -1 o a = e, dengan e elemen identitas dari G. a. Dengan demikian, untuk a o b = a o c, maka: a -1 o (a o b) = a -1 o (a o c) a -1 o a o b = a -1 o a o c e o b = e o c b = c Terbukti. b. Dengan cara yang sama maka dapat ditunjukkan kanselasi kanan. 5. Misalkan solusi dari a o x = b tidak unik, sebutlah solusinya itu adalah x 1 dan x 2 dengan x 1 x 2. Karena x 1 dan x 2 masing-masing merupakan solusi dari a o x = b maka diperoleh (i). a o x 1 = b a -1 o a o x 1 = a -1 o b e o x 1 = a -1 o b x 1 = a -1 o b (ii). a o x 2 = b a -1 o a o x 2 = a -1 o b e o x 2 = a -1 o b x 2 = a -1 o b Dari (i) dan (ii) terlihat bahwa x 1 = x 2. Hal ini kontradiksi dengan permisalan bahwa x 1 x 2. Sehingga haruslah solusi dari a o x = b adalah unik dan solusi dari a o x = b adalah x = a -1 o b. 6. Untuk setiap a dan b unsur-unsur dari grup G maka: a. Akan ditunjukkan (a -1 ) -1 = a. Untuk a G maka terdapat a -1 G sedemikian sehingga a o a -1 = a -1 o a = e, untuk e suatu elemen identitas di G. Karena a -1 G maka ada (a -1 ) -1 G sedemikian sehingga a -1 o (a -1 ) -1 = (a -1 ) -1 o a -1 = e. 3 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013

dari kedua persamaan tersebut, maka diperoleh: a -1 o a = a -1 o (a -1 ) -1. Dengan menggunakan Sifat 4.a maka diperoleh a = (a -1 ) -1. Terbukti. b. Ditinggalkan sebagai latihan. Defenisi 3. Order dari suatu grup G adalah banyaknya elemen yang berbeda dari grup G tersebut. Berdasarkan Defenisi 3 maka sebuah grup G disebut grup hingga jika order dari grup G itu hingga, dan grup G disebut grup tak hingga jika order dari grup G tersebut tak hingga. Order dari suatu grup G dinyatakan sebagai o(g) atau #G. Contoh 3. a. Misalkan Z 5 = {0, 1, 2, 3, 4} merupakan himpunan semua bilangan bulat modulo 5 dan merupakan penjumlahan pada bilangan bulat modulo 5, maka (Z 5, ) adalah grup dan (Z 5, ) merupakan grup hingga karena o(g) = 5. b. Jika Z merupakan himpunan semua bilangan bulat, maka (Z, +) merupakan grup tak hingga karena o(z) adalah tak hingga. 4 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013

Sumber [1]. Durbin, John R., 2005., Modern Algebra: An Introduction 5 th Edition, John Wiley & Sons, Inc.; New York. [2]. Susanto, Hery., 2002., Pengantar Teori Grup, Departemen Pendidikan Universitas Negeri Malang FMIPA Jurusan Matematika, Malang [3]. Wahyudin., 2000., Pengantar Aljabar Abstrak, CV. Delta Bawean; Bandung. 5 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013