DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Budidaya Serealia, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP Laporan Tahunan 2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA (LKJ)

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

I. EVALUASI UPSUS 2015

Laporan Tahunan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

BERITA RESMI STATISTIK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ANGKA RAMALAN II 2015

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

BERITA RESMI STATISTIK

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015)

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

RENCANA KINERJA TAHUNAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik.

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

peningkatan produksi dan produktifitas melalui intensifikasi, ekstensifikasi,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011)

Laporan Tahunan 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan 2012

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1 Hal. A. Latar Belakang. 1 B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan 4 C. Sumber Daya Manusia 5 D. Dukungan Anggaran 6 E. Permasalahan. 6 BAB II. PERENCANAAN KINERJA 8 A. Rencana Startegis 2015-2019 8 B. Rencana Kinerja Tahun 2015 10 C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015. 10 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 12 A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran 12 B. Capaian Kinerja Organisasi 12 C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut 21 D. Realisasi Anggaran. 22 E. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan 23 2015 BAB V. PENUTUP 24 LAMPIRAN.. 26 i ii iii iv V vi ii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015-2019 (Sasaran Indikatif) 2 Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015.. 11 Tabel 3. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015 11 Tabel 4. Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Perjanjian Kinerja dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015. 12 Tabel 5. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2015... 13 Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun 2015 14 Tabel 7. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011-2015..... 15 Tabel 8. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2015.... 15 Tabel 9. Realisasi Bansos GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015.... 16 Tabel 10. Capaian Tanam GP-PTT Padi dan Jagung terhadap Realisasi Bansos Tahun 2015... 18 Tabel 11. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun2015... 19 Tabel 12. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Produktivitas Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) dan Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015) 20 Tabel 13. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015.... 20 Tabel 14. Capaian Produktivitas GP-PTT Jagung terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015.... 21 Tabel 15. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Tahun 2015. 23 Hal. iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011-2015 15 Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2015.. 16 Hal. iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Hal. Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Serealia... 26 Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2015... 27 Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Tahun 2015 28 Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 29 Lampiran 5. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Budidaya Serealia.. 30 Lampiran 6. Rerata Produksi Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015). 31 Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015)... 32 Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015) 33 Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015) 34 Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015) 35 Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015) 36 Realisasi Bansos, Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas GP-PTT Padi Tahun 2015 37 Realisasi Bansos, Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas GP-PTT Jagung Tahun 2015 38 Realisasi Anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2014 39 v

RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Capaian produktivitas padi berdasarkan ARAM II 2015 sebesar 52,89 ku/ha atau 102,89% dari target Perjanjian Kinerja (PK) 51,40 ku/ha (sangat berhasil), jagung 51,39 ku/ha atau 101,68% dari targetperjanjian Kinerja (PK) 50,54 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas padi sebesar 100,28% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 99,46% (berhasil) dari target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2. Produksi padi tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 74,99 juta ton GKG atau 102,11% dari target 73,44 juta ton GKG (melampaui target sebesar 1,55 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 4,14 juta ton GKG (5,84%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60 juta ton GKG (6,54%). Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 19,83 juta ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,48 juta ton PK). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK (4,37%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 0,95 juta ton PK (5,03%). 3. Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2011-2015 menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 65,741 juta ton GKG pada tahun 2011 menjadi 73,445 juta ton GKG tahun 2015 atau rata-rata tumbuh 3,38% per tahun. Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2011-2015 menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 17,64 juta ton PK pada tahun 2011 menjadi 19,83 juta ton PK tahun 2015 atau ratarata pertumbuhan 3,10% per tahun. 4. Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian sebesar 346.834 ha atau mencapai 99,10% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar 346.306 ha (98,94%) dari sasaran (berhasil). Realisasi bansos GP-PTT jagung menunjukan capaian sebesar 101.500 ha atau mencapai 99,51% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar 101.125 ha (99,14%) dari sasaran (berhasil). 5. Capaian produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 64,53 ku/ha, apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 125,54% (sangat vi

berhasil), GP-PTT jagung mencapai 125,88% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 122,36% (sangat berhasil) dan produktivitas GP-PTT jagung mencapai 123,12% (sangat berhasil).apabila dibandingkan dengan target 65,00 ku/ha, produktivitas GP- PTT padi mencapai 99,28% (berhasil), produktivitas GP-PTT jagung mencapai 106,03% dari target 60,00 ku/ha (sangat berhasil). vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke- 3 (2015-2019) difokuskan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pemerintah Kabinet Kerja melalui Nawacita sebagai garis besar yang dicanangkan selama tahun 2015-2019 (prioritas sasaran yang akan dicapai) dengan tetap memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025. 1 Nawacita menetapkan sembilan perubahan yaitu: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seuruh warga negara 2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia Dalam mewujudkan kemandirian ekonomi perlu menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dengan menetapkan lima prioritas sasaran yaitu: a. Membangun kedaulatan pangan b. Mewujudkan kedaulatan energi 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 1

c. Mewujudkan kedaulatan keuangan d. Mendirikan bank petani/nelayan dan UMKM e. Mewujudkan penguatan teknologi Kedudukan subsektor tanaman pangan sangat bersentuhan pada prioritas keenam dan ketujuh dari nawacita. Sebagai penanggung jawab simpul koordinasi dalam pembangunan subsektor tanaman pangan dan dengan mempertimbangkan permasalahan, tantangan yang dihadapi, dan capaian pembangunan selama ini, maka visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019, adalah: Terwujudnya pemenuhan kebutuhan yang cukup secara berkelanjutan dalam memperkuat kedaulatan pangan dan energi nasional. Berkaitan dengan implementasi visi dan misi tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menetapkan tujuan sebagai berikut: 1) Mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai, 2) Meningkatkan kapasitas dan mutu produksi ubi kayu, 3) Meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sasaran strategis pembangunan pertanian tanaman pangan tahun 2015-2019 meliputi: 1) Peningkatan Areal Tanam (Luas Tanam/Luas Panen), 2) Peningkatan Produktivitas, 3) Penurunan Kehilangan Hasil Produksi dan 4) Peningkatan Mutu Hasil Produksi. Sejalan dengan sasaran strategis tersebut, maka selama tahun 2015-2019, terdapat dua komoditas yang menjadi tanggung jawab Direktorat Budidaya Serealia yang harus diwujudkan dalam konteks swasembada yaitu padi dan jagung untuk mencapai swasembada berkelanjutan. Selain padi dan jagung, juga dikembangkan komoditas pangan alternatif gandum dan sorgum untuk pengamanan dan diversifikasi pangan. Sasaran produksi padi dan jagung sebagai indikator keberhasilan pencapaian swasembada sesuai Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 tertera pada tabel berikut; Tabel 1. Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015-2019 (sasaran indikatif) No. Komoditi Sasaran Produksi (000 Ton) Pertumbuhan 2014 (base) 2015 2016 2017 2018 2019 (%/tahun) 1 Padi 70,607 73,445 76,226 78,132 80,085 82,078 3.06 2 Jagung 19,127 20,314 21,354 22,360 23,485 24,700 5.25 2

Untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut, maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata 3,06% per tahun dan jagung 5,25%per tahun. Target pertumbuhan tersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penduduk secara nasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun, permintaan bahan baku industri dalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangka stabilitas harga, pemenuhan peluang ekspor serta pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat maka target pertumbuhan tersebut dianggap relevan. Berdasarkan cita-cita tersebut di atas, maka pada tahun 2015 telah ditetapkan sasaran (target) produksi padi 73,445 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,314 juta ton pipilan kering (PK). Penetapan sasaran tersebut tertuang dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Pertanian Tahun 2015, yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian pada tanggal 10 Juni 2014 di Jakarta. Sedangkan pengembangan komoditas serealia lainnya seperti gandum dan sorgum tetap menjadi perhatian sebagai komoditas alternatif dalam rangka pengamanan dan diversifikasi pangan. Untuk mencapai sasaran produksi komoditas padi dan jagung tahun 2015, program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Panganuntuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Adapun kegiatan utama yang dikelola Direktorat Budidaya Serealia dalam rangka mendukung program tersebutyaitupengelolaan Produksi Tanaman Serealia yang meliputi: kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Adapun kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat meliputi: rancangan pengembangan budidaya serealia, pedoman pelaksanaan dan pengembangan budidaya serealia, laporan pengelolaan produksi serealia, laporan evaluasi kegiatan serealia, laporan administrasi ketatausahaan, perangkat pengolah data dan komunikasi serta peralatan dan fasilitas perkantoran. Kegiatan yang dikelola Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi) adalah laporan pengelolaan produksi serealia, sedangkan kegiatan yang dikelola Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah laporan pengelolaan produksi serealia, laporan evaluasi kegiatan serealia, jumlah lokasi ubinan padi/jagung serta gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT) komoditas padi dan jagung. Adapun tujuan kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealiaadalah untuk meningkatkan produktivitas padi dan jagung melalui penerapan teknologi 3

budidaya tanaman pangan yangtepat dan berkelanjutan dalam rangka mencapai ketahanan pangan. Sasaran strategis kegiatan ini adalah Meningkatnya Perluasan Penerapan Budidaya Tanaman Serealia yang Tepat untuk Peningkatan Produksi Melalui Peningkatan Produktivitas Per Satuan Luas. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang hendak dicapai adalah: (1) Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Padi (GAP) (ha); (2) Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Jagung (GAP) (ha); dan (3) Terlaksananya pembinaan dan pengawalan. Adapun kegiatan pendukung dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas adalah: a. Koordinasi/sosialisasi/workshop/penyuluhan/desiminasi peningkatan produksi padi dan jagung, b. Pembinaan dan pengawalan, c. perencanaan teknis, d. monitoring dan evaluasi, e. pendidikan dan pelatihan teknis, f. temu usaha dan teknologi. B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Budidaya Serealia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedurdan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya serealia. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktorat Budidaya Serealia melakukan fungsinya sebagai berikut : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya. b. Pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya. c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lainnya. 4

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lainnya. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dilakukan dalam bagian Direktorat Budidaya Serealia yang terdiri dari 5 (lima) sub direktorat/bagian, yaitu: 1)Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa: - Seksi Padi Irigasi - Seksi Padi Rawa 2)Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering: - Seksi Padi Tadah Hujan - Seksi Padi Lahan Kering 3)Subdirektorat Jagung: - Seksi Intensifikasi Jagung - Seksi Pengembangan Jagung 4)Subdirektorat Serealia Lainnya: - Seksi Intensifikasi Serealia Lainnya - Seksi Pengembangan Serealia Lainnya 5)Subbagian Tata Usaha C. Sumber Daya Manusia Jumlah sumber daya manusia lingkup Direktorat Budidaya Serealia tahun 2015 sebanyak 76 orang, terdiri dari 64 orang PNS dan 12 tenaga kontrak. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 51orang dan perempuan 25orang. Berdasarkan golongan, golongan I tidak ada, golongan II 14orang, golongan III sebanyak 40 orang dan golongan IV sebanyak 10 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan meliputi S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 14orang, S1/D4 sebanyak 27 orang, SM/D3 sebanyak 3 orang, SLTA sebanyak 15 orang, SLTP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 2 orang. Berdasarkan distribusi di masing-masing unit kerja Eselon III dan Subbagian Tata Usaha terdiri dari: Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa 12 orang, Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering 8 orang, Subdirektorat 5

Jagung12 orang, Subdirektorat Serealia Lain 7 orang dan Subbagian Tata Usaha37 orang. D. Dukungan Anggaran Pada tahun 2015 Direktorat Budidaya Serealia mengelola APBN Sektoral (BA.018) melalui kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar Rp.1.344.064.929.000,-. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Rincian alokasi sebagai berikut: Satker Pusat Rp.19.028.305.000,- (1,41 %)dari pagu total, Dinas Provinsi (Dana Dekonsentrasi) Rp.24.027.094.000,- (1,79%) dari pagu total, Tugas Pembantuan Dinas Prov/Kabupaten/Kota Rp.1.301.009.530.000,- (96,80%) dari pagu total. E. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi Direktorat Budidaya Serealia dalam mencapai produksi padi dan jagung antara lain: a. Alih fungsi lahan pertanian produktif (terutama lahan sawah) ke penggunaan non pertanian (industri, perumahan, dan lainnya). b. Terbatasnya lahan yang siap untuk perluasan areal. c. Belum optimalnya pengawasan pupuk bersubsidi oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di daerah masing-masing. d. Lambatnya inovasi dan penerapan teknologi spesifik lokasi di tingkat lapangan. e. Ketersediaan sumberdaya air cenderung berkurang akibat terjadinya anomali iklim dan perusakan daerah tangkapan air. f. Sarana prasarana irigasi primer banyak yang rusak dan tidak berfungsi optimal. g. Belum optimalnya penggunaan alat mesin pertanian sebagai penunjang peningkatan produktivitas. h. Terbatasnya akses permodalan karena petani belum memiliki kemampuan untuk mengakses sumber permodalan dari lembaga keuangan formal. i. Resiko kegagalan usaha tani lebih besar, karena lebih rentan terhadap serangan OPT dan DPI. 6

j. Belum optimalnya keterpaduan dan sinergi kegiatan (antar sektor, sub sektor, pusat-daerah). 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis 2015-2019 Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, maka Direktorat Budidaya Serealia menyusun Rencana Strategis (Renstra) sesuai tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggungjawab Direktorat Budidaya Serealia. Mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2011-2015 yang telah menetapkan visi, misi dan tujuan strategis, maka Direktorat Budidaya Serealia sesuai dengan tugas pokok dan fungsi telah menyusun Renstra yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Direktorat Budidaya Serealia dalam rangka pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Rencana Strategis Direktorat Budidaya Serealia disusun sebagai acuan dan arahan bagi unit Eselon III dan IV di lingkungan Direktorat Budidaya Serealia dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan tanaman serealia periode tahun 2015-2019 secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi. 1. Visi Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup secara berkelanjutan dalam memperkuat kedaulatan pangan dan energi nasional 2. Misi Mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan melalui pengembangan kawasan-kawasan yang terpadu Meningkatkan kualitas kinerja Direktorat Budidaya Serealia 3. Tujuan Mewujudkan swasembada padi dan jagung berkelanjutan Meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Budidaya Serealia 8

4. Sasaran Untuk mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, ditetapkan sasaran Direktorat Budidaya Serealia, yaitu peningkatan produksi komoditas padi dan jagung. Dalam rangka mewujudkan swasembada berkelanjutan, produksi padi dan jagung tersebut ditargetkan meningkat setiap tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.Sesuai dengan renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan nomor 31.a/HK.310/C/4/2015 tanggal 2 April 2015,produksi padi naik dari 73,44 juta ton GKG pada tahun 2015 menjadi 82,08 juta ton GKG di tahun 2019 (kenaikan rata-rata 3,06% per tahun), produksi jagung naik dari 20,31 juta ton pipilan kering tahun 2015 menjadi 24,70 juta ton pada tahun 2019(kenaikan rata-rata 5,25% per tahun). a. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2015 Fokus utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2015 adalah peningkatan produktivitas melalui GP-PTT berbasis kawasan dan non kawasan. Cakupan areal GP-PTT padi seluas 350 ribu ha, terdiri dari: 1) GP-PTT padi inbrida kawasan seluas 75.000 ha 2) GP-PTT padi inbrida non Kawasan seluas 225.000 ha 3) GP-PTT padi hibrida non kawasan seluas 50.000 ha b. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Jagung Tahun 2015 Fokus utama pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2015 adalah peningkatan produktivitas melalui GP-PTT berbasis kawasan dan non kawasan. Cakupan GP-PTT jagung seluas 102 ribu ha, terdiri dari: 1) GP-PTT jagung kawasan seluas 10.500 ha 2) GP-PTT jagung non kawasan seluas 91.500 ha c. Strategi Pencapaian Sasaran Strategi pencapaian sasaran produktivitas padi dan jagung tahun 2015 dilakukan melalui: peningkatan penggunaan benih varietas unggul spesifik lokasi dengan produktivitas tinggi termasuk benih padi hibrida, peningkatan jumlah populasi tanaman dengan sistem tanam jajar legowo untuk padi, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik lokasi serta berimbang dengan pemakaian pupuk organik serta pupuk bio-hayati, 9

pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya disertai dengan peningkatan pengawalan, pendampingan, pemantauan dan koordinasi. 5. Arah Kebijakan Direktorat Budidaya Serealia Dari arah kebijakan pembangunan pertanian tahun 2015-2019 dan kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maka yang terkait langsung dengan tugas dan fungsi Direktorat Budidaya Serealia yaitu: peningkatan produktivitas dengan penerapan pengelolaan tanaman terpadu dan adopsi teknologi dalam penerapan budidaya. 6. Program dan Kegiatan Pada tahun 2015-2019, program dan kegiatan yang dilaksanakan sudah mengacu pada kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.Program pembangunan pertanian yang menjadi tugas dan tanggung jawab Direktorat Budidaya Serealia adalah program peningkatan produktivitas padi dan jagung untuk mencapai swasembada berkelanjutan. B. Rencana Kinerja Tahun 2015 Penetapan sasaran produksi padi dan jagung untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan tahun 2015 yang menjadi tanggung jawab Direktorat Budidaya Serealia berdasarkan pada kondisi lingkungan strategis, sumberdaya yang tersedia dan trend pertumbuhan selama periode lima tahun sebelumnya.sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan tahun 2015 meliputi: padi 73,44 juta ton GKG dan jagung 20,31 juta ton PK. C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 Mengacu pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 dengan sasaran program berupa peningkatan produksi tanaman pangan maka indikator kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sesuai tupoksinya adalah tercapainya produkastivitas padi 51,40 ku/ha dan jagung 50,54 ku/ha. Sejalan dengan itu, untuk mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maka Direktorat Budidaya Serealia memiliki sasaran program kegiatan berupa perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat untuk meningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas maka indikator kinerja Direktorat Budidaya Serealia sesuai tupoksinya adalah meningkatkan produktivitas melalui penyaluran bantuan pengembangan budidaya: Padi inbrida pada lokasi kawasan minimal 1,00 ton/ha, Padi inbrida non kawasan minimal 0,5 ton/ha 10

Padi hibrida non kawasan minimal 0,75 ton/ha Jagung hibrida pada lokasi kawasan minimal 1 ton/ha Jagung hibrida non kawasan 0,5 ton/ha. Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatkan produksi tanaman pangan 1 Tercapainya Produktivitas Padi (ku/ha) 51,40 2 Tercapainya Produktivitas Jagung (ku/ha) 50,54 Tabel 3. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015 NO. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktifitas per satuan luas 1. Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Padi/GAP dengan meningkatnya produktivitas: - Padi Inhibrida pada lokasi kawasan minimal 1,00 ton/ha - Padi Inhibrida pada lokasi non kawasan/rintisan/reguler minimal 0,5 ton/ha - Padi Hibrida pada lokasi non kawasan/rintisan/reguler minimal 0,75 ton/ha 2. Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Jagung/GAP dengan meningkatnya produktivitas: - Jagung Hibrida pada lokasi kawasan minimal 1,00 ton/ha - Jagung Hibrida pada lokasi non kawasan/rintisan/reguler minimal 0,5 ton/ha 3. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan 350.000 ha 102.000 ha 1 paket 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja dikelompokan berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring dengan kategori: (1) sangat berhasil: realisasi >100% dari target, (2) berhasil: realisasi 80-100% dari target, (3) cukup berhasil: realisasi 60-79% dari target, dan (4) kurang berhasil: realisasi <60% dari target. Pengukuran capaian sasaran kinerja Direktorat Budidaya Serealia tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sasaran strategis terhadap target yang telah ditetapkan. Status angka produktivitas tahun 2015 yang digunakan pada penyusunan Laporan Kinerja ini adalah Angka Ramalan II yang dirilis secara resmi oleh BPS-RI. B. Capaian Kinerja Organisasi 1. Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2015 Capaian produktivitas padi berdasarkan ARAM II 2015 sebesar 52,89 ku/ha atau 102,89% dari target Perjanjian Kinerja (PK) 51,40 ku/ha (sangat berhasil), jagung 51,39 ku/ha atau 101,68% dari target perjanjian kinerja (PK) 50,54 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas padi sebesar 102,89% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 101,68% (sangat berhasil) dari target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Tabel 4.Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Perjanjian Kinerja dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 Sasaran Program Indikator Kinerja Target (ku/ha) PK Renstra*) Realisasi **) Realisasi thd PK Capaian (%) Realisasi thd Renstra Kategori Realisasi thd Target PK Meningkatkan produksi tanaman pangan Tercapainya Produktivitas Padi (GKG) 51,40 51,40 52,89 102,89 102,89 Sangat Berhasil Jagung (PK) 50,54 50,54 51,39 101,68 101,68 Sangat Berhasil Keterangan : *) Target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019 **) Realisasi tahun 2015 Angka Ramalan II BPS 12

2. Capaian Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015 a. Capaian Produksi Padi Tahun 2015 Produksi padi tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 74,99 juta ton GKG atau 102,11% dari target 73,44 juta ton GKG (melampaui target sebesar 1,55 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 4,14 juta ton GKG (5,84%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60 juta ton GKG (6,54%). Tabel 5. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2015 Uraian Produksi (000 T on) Luas Panen (000 Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Rerata 2011-2015 ATAP 2014 Target Realisasi 2015 * 2015 % Capaian 2015 Thd. Rerata ATAP Target 2011-2015 2014 2015 % Selisih % Selisih % Selisih 70.39 70.85 73.44 74.99 6.54 4.60 5.84 4.14 102.11 1.55 13.69 13.80 14.29 14.18 3.58 0.49 2.75 0.38 99.23 (0.11) 51.42 51.35 51.40 52.89 2.86 1.47 3.00 1.54 102.90 1.49 Kenaikan produksi padi tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 relatif besar, hal ini terjadi karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 1,54 ku/ha (3,00%) dan luas panen seluas 380 ribu ha (2,75%). Terjadinya kenaikan produksi padi tahun 2015 dibandingkan dengan rerata 5 tahun terakhir dikarenakan adanya peningkatan luas panen seluas 490 ribu ha (3,58%) dan kenaikan produktivitas sebesar 1,47 ku/ha (2,86%). Namun demikian, luas panen padi tahun 2015 belum mencapai target, hal ini dikarenakan adanya kekeringan pada tahun 2015 akibat pengaruh elnino sehingga terjadi mundur tanam dan carry over panen ke tahun 2016. Peningkatan produksi padi tahun 2015 diperkirakan terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Aceh dan Lampung.Sementara itu ada juga beberapa daerah yang mengalami penurunan produksi padi tahun 2015 yang relatif besar, yakni di Provinsi 13

Jawa Barat (468 ribu ton GKG), Jambi (103 ribu ton GKG) dan Bali (7 ribu ton GKG). b. Capaian Produksi Jagung Tahun 2015 Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 19,83 juta ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,48 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK (4,37%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 0,95 juta ton PK (5,03%). Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun 2015 Uraian Rerata 2011-2015 ATAP 2014 Target 2015 Realisasi* 2015 % Capaian 2015 Thd. Rerata ATAP Target 2011-2015 2014 2015 % Selisih % Selisih % Selisih Produksi (000 Ton) 18.88 19.00 20.31 19.83 5.03 0.95 4.37 0.83 97.64 (0.48) Luas Panen (000 Ha) 3.87 3.84 4.02 3.86 (0.26) (0.01) 0.52 0.02 96.02 (0.16) Produktivitas (Ku/Ha) 48.79 49.54 50.54 51.39 5.34 2.60 3.73 1.85 101.68 0.85 Terjadinya kenaikan produksi jagung tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dikarenakan adanya kenaikan produktivitas sebesar 1,85 ku/ha (3,73%) dan luas panen seluas 20 ribu ha (0,52%). Produksi jagung tahun 2015 dibandingkan dengan rerata 5 tahun terakhir terjadi kenaikan karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 2,60 ku/ha (5,34%). Begitu juga apabila dibandingkan dengan target, terjadi kenaikan produktivitas sebesar 0,85 ku/ha (101,68%). c. Perkembangan Produksi Padi dan Jagung Tahun 2011-2015 Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2011-2015 menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 65,757 juta ton GKG pada tahun 2011 menjadi 74,992 juta ton GKG tahun 2015 atau rata-rata tumbuh 3,37% per tahun. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas dari 49,80 ku/ha tahun 2011 menjadi 52,89 ku/ha 14

tahun 2015, serta luas panen 13,204 juta ha tahun 2011 menjadi 14,178 juta ha tahun 2015. Tabel 7. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011-2015 No Uraian Tahun 2011 2012 2013 2014 2015*) 1. Target (000 ton) 65.741 67.825 72.064 72.340 73.445 2 Realisasi (000 ton) 65.757 69.056 71.280 70.846 74.992 3. % Capaian 100,02 101,82 98,91 97,93 102,11 Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011-2015*) Keterangan: *) Produksi padi tahun 2015 = ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2011-2015 menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 17,64 juta ton pipilan kering pada tahun 2011 menjadi 19,83 juta ton pipilan kering tahun 2015 atau rata-rata pertumbuhan 3,10% per tahun. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas dari 45,65 ku/ha tahun 2011 menjadi 51,39 ku/ha tahun 2015. Tabel 8. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2015 No Uraian Tahun 2011 2012 2013 2014 2015*) 1. Target (000 ton) 22,000 18,862 19,831 19,000 20,314 2 Realisasi (000 ton) 17,643 19,387 18,512 19,127 19,833 3. % Capaian 80.20 102.78 93.35 100.67 97.63 *) ARAM II BPS-RI 15

Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2015 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000-2011 2012 2013 2014 2015*) Target (000 ton) Realisasi (000 ton) Tahun Keterangan: *) Produksi jagung tahun 2015 = ARAM II BPS-RI 3. Capaian Kegiatan Pendukung Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015 Pencapaian sasaran produksi padidan jagung tahun 2015 didukung oleh kegiatan utama melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) berbasis pola kawasan dan non kawasan. Tabel 9.Realisasi Bansos GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 No. Kegiatan Sasaran (ha) Diserap Bansos (ha) Persentase (%) Tidak Diserap Dikembalikan ke Kas Negara Yang Dimanfaatkan Serapan Bansos Pemanfaatan Bansos Kategori Realisasi thd Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)-(6) (8)=(4):(3) (9)=(7):(3) (10) 1 GP-PTT Padi 350.000 346.834 3.166 528 346.306 99,10 98,94 Berhasil 2 GP-PTT Jagung 102.000 101.500 500 375 101.125 99,51 99,14 Berhasil Keterangan: Data dukung berdasarkan laporan daerah Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian sebesar 346.834 ha atau mencapai 99,10% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar 346.306 ha (98,94%) dari sasaran (berhasil). Hal ini dikarenakan ada 528 ha bansos yang sudah diserap dikembalikan lagi ke kas Negara. Bansos GP-PTT padi yang dikembalikan lagi ke kas negara terdiri dari: 1) Provinsi Aceh yakni di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 80 ha. 16

2) Provinsi Sumatera Selatan yakni di Kabupaten Ogan Komering Ilir besarannya setara dengan luas areal 400 ha. 3) Provinsi Nusa Tenggara Barat yakni di Kabupaten Lombok Barat sebesar 43 ha. 4) Provinsi Gorontalo yakni di Kabupaten Bone Bolango sebesar 5 ha. Ada juga bansos GP-PTT padi yang tidak diserap. Bansos GP-PTT padi yang tidak diserap sebesar 3.166 ha, terdapat di daerah: 1) Provinsi Riau di Kabupaten Pelelawan, besarannya setara dengan luas areal 224 ha. 2) Provinsi Jambi di Kabupaten Merangin sebesar 100 ha. 3) Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Ogan Ilir besarannya setara dengan luas areal 252 ha. 4) Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bekasi sebesar 1.000 ha. 5) Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Bengkayang sebesar 25 ha. 6) Provinsi Sulawesi Utara di Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 75 ha. 7) Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Konawe sebesar 25 ha. 8) Provinsi Maluku di Kabuapten Seram Bagian Barat sebesar 314 ha. 9) Provinsi Maluku Utara di Kabupaten Halmahera Timur sebesar 876 ha. 10) Provinsi Papua Barat di Kabupaten Sorong sebesar 275 ha. Realisasi bansos GP-PTT jagung menunjukan capaian sebesar 101.500 ha atau mencapai 99,51% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar 101.125 ha (99,14%) dari sasaran (berhasil). Hal ini dikarenakan ada 375 ha bansos yang sudah diserap dikembalikan lagi ke kas Negara. Bansos GP-PTT jagung yang dikembalikan lagi ke kas negara terdiri dari: 1) Provinsi Sumatera Selatan, di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 330 ha 2) Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Kabupaten Lombok Barat sebesar 45 ha. Ada juga bansos GP-PTT jagung yang tidak diserap.bansos GP-PTT jagung yang tidak diserap sebesar 500 ha terdapat di Provinsi Sulawesi Utara di Kabupaten Bolaang Mongondow. 17

Tabel 10. Capaian Tanam GP-PTT Padi dan Jagung terhadap Realisasi Bansos Tahun 2015 No. Kegiatan Sasaran (ha) Realisasi Bansos (ha) Diserap Yang Dimanfaatkan Realisasi Tanam (ha) Sisa Bansos Yang Belum Ditanam (ha) Sasaran % Capaian Tanam terhadap Bansos yang Diserap Bansos Yang Dimanfaatkan % Bansos yang Belum Ditanam Kategori Realisasi Tanam thd Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5)-(6) (8)=(6):(3) (9)=(6):(4) (10)=(6):(5) (11)=(7):(5) (12) 1 GP-PTT Padi 350.000 346.834 346.306 325.588 20.718 93,03 93,87 94,02 5,98 Berhasil 2 GP-PTT Jagung 102.000 101.500 101.125 97.299 3.826 95,39 95,86 96,22 3,78 Berhasil Keterangan: Data dukung berdasarkan laporan daerah Realisasi tanam GP-PTT padi mencapai 325.588 ha (93,03%) dari sasaran (berhasil), namun bila dibandingkan dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan maka realisasi tanam GP-PTT padi mencapai 94,02%. Dengan demikian masih ada sisa bansos sebesar 20.718 ha (5,98%) yang belum ditanam pada tahun 2015. Sisa bansos yang belum ditanam pada tahun 2015 direncanakan tanam pada awal tahun 2016. Realisasi tanam GP-PTT jagung mencapai 97.299 ha (95,39%) dari sasaran (berhasil), namun bila dibandingkan dengan realisasi bansos jagung yang mencapai 96,22%, maka ada sisa bansos sebesar 3.826 ha (3,78%) yang belum ditanam pada tahun 2015. Sisa bansos yang belum ditanam pada tahun 2015 direncanakan tanam pada awal tahun 2016. Belum optimalnya pelaksanaan GP-PTT padi dan jagung tahun 2015 diantaranyadisebabkan oleh: Adanya calon petani dan calon lokasi pelaksana kegiatan GP-PTT yang mengalami perubahan karena adanya overlaping dengan kegiatan lain sehingga terjadi perubahan jadwal tanam. Adanya musim kering yang berkepanjangan akibat pengaruh El-Nino sehingga jadwal tanam GP-PTT mengalami mundur tanam, bahkan ada yang mundur tanam ke tahun 2016 untuk mengurangi resiko kegagalan. Capaian produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 64,53 ku/ha, apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 125,54% (sangat berhasil), GP-PTT jagung mencapai 125,88% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 122,36% (sangat berhasil) dan produktivitas GP-PTT jagung mencapai 123,12% (sangat berhasil). 18

Apabila dibandingkan dengan target 65,00 ku/ha, produktivitas GP-PTT padi mencapai 99,28% (berhasil), produktivitas GP-PTT jagung mencapai 106,03% dari target 60,00 ku/ha (sangat berhasil). Tabel 11. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun2015 Target (ku/ha) Capaian (%) Sasaran Program Indikator Kinerja Kegiatan PK Renstra*) GP-PTT Realisasi (ku/ha) Realisasi thd PK Realisasi thd Renstra Realisasi thd Target GP-PTT Kategori Realisasi thd Target GP-PTT Meningkatkan produksi tanaman pangan Tercapainya Produktivitas Padi (GKG) Jagung (PK) GP-PTT Padi: 64,53 125,54 122,36 99,28 Berhasil - Padi Inbrida Kawasan 63,11 122,78 119,66 97,09 Berhasil 51,40 52,74 65,00 - Padi Inbrida Non Kawasan 61,62 119,88 116,84 94,81 Berhasil - Padi Hibrida Non Kawasan 77,60 150,97 147,14 119,39 Sangat Berhasil GP-PTT Jagung: 63,62 125,88 123,12 106,03 Sangat Berhasil - Jagung Hibrida Kawasan 50,54 51,67 60,00 70,87 140,22 137,15 118,11 Sangat Berhasil - Jagung Hibrida Non Kawasan 62,70 124,06 121,35 104,50 Sangat Berhasil Keterangan: *) Target Renstra Ditjen Tanaman Pangan, Tahun 2015. **)Data dukung berdasarkan laporan daerah Apabila dirinci menurut kawasan dan komoditi, capaian produktivitas GP-PTT padi inbrida kawasan bila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 mencapai 122,78% (sangat berhasil), padi inbrida non kawasan mencapai 119,88% (sangat berhasil) dan padi hibrida non kawasan mencapai 150,97% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas padi inbrida kawasan mencapai 119,66% (sangat berhasil), padi inbrida non kawasan mencapai 116,84% (sangat berhasil) dan padi hibrida non kawasan mencapai 147,14% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan target maka produktivitas GP-PTT padi inbrida kawasan mencapai 97,09% (berhasil), padi inbrida non kawasan mencapai 94,81% (berhasil) dan padi hibrida non kawasan mencapai 119,39% (sangat berhasil). Sementara untuk jagung, capaian produktivitas GP-PTT jagung kawasan bila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015mencapai 140,22% (sangat berhasil) dan jagungnon kawasan mencapai 124,06% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas jagung kawasan mencapai 137,15% (sangat berhasil) danjagung non kawasan mencapai 121,35% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan target maka produktivitas GP-PTT jagungkawasan mencapai 118,11% (sangat berhasil) dan jagungnon kawasan mencapai 104,50% (berhasil). 19

Tabel 12. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Produktivitas Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) dan Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015) Produktivitas (ku/ha) Peningkatan Produktivitas Terhadap Sasaran Program Indikator Kinerja Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) Rerata 5 Tahun Terakhir Realisasi GP- PTT Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) Rerata 5 Tahun Terakhir ku/ha GKG (%) ku/ha GKG (%) Meningkatkan produksi tanaman pangan Tercapainya Produktivitas Padi (GKG) 51,35 51,38 64,53 13,18 25,67 13,15 25,59 Jagung (PK) 49,54 48,80 63,62 14,08 28,42 14,82 30,36 Produktivitas GP-PTT padi tahun 2015jika dibandingkan dengan produktivitas paditahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 13,18 ku/ha (25,67%), sedangkan GP-PTT jagung mengalami peningkatan sebesar 14,08 ku/ha (28,42%). Bila dibandingkan dengan rerata produktivitas padi lima tahun terakhir(tahun 2011-2015), produktivitasgp-ptt padi tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 13,15 ku/ha (25,59%), sedangkan GP-PTT jagung mengalami peningkatan sebesar 14,82 ku/ha (30,36%). Dengan demikian, apabila mengacu pada kriteria ukuran keberhasilan sasaran kinerja, capaian produktivitas GP-PTT padi dan jagung tahun 2015 tergolong sangat berhasil. Tabel 13. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 Uraian Padi Inbrida Kawasan Produktivitas (ku/ha) Padi Inbrida Non Kawasan Hibrida Non Kawasan Produktivitas Sasaran GP-PTT Padi (PK Direktorat Serealia) > 10,00 5,00 > 7,50 Produktivitas Padi ATAP 2014 51,35 51,35 51,35 Produktivitas Realisasi GP-PTT Padi 63,11 61,62 77,60 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi GP-PTT thd ATAP 2014 11,76 10,27 26,25 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi terhadap Sasaran GP-PTT (PK Direktorat Serealia) 1,76 5,27 18,75 Apabila dibandingkan dengan produktivitas padi nasional tahun sebelumnya yakni tahun 2014 (ATAP 2014, BPS) maka produktivitas GP-PTT padi inbrida kawasan meningkat 11,76 ku/ha, padi inbrida non kawasan meningkat 10,27 ku/hadan padi hibrida non kawasan meningkat 26,25 ku/ha. Apabila capaian produktivitas GP-PTT padi tersebut dibandingkan dengan Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 maka GP-PTT padi inbrida baik 20

kawasan maupaun non kawasan serta GP-PTT padi hibrida kawasan produktivitasnya melebihi sasaran dengan angka kelebihan produktivitas masing-masing sebesar1,76 ku/ha, 5,27 ku/ha dan 18,75 ku/ha. Sementara untuk jagung, apabila dibandingkan dengan produktivitas jagung nasional tahun sebelumnya yakni tahun 2014 (ATAP 2014, BPS) maka produktivitas GP-PTT jagungkawasan meningkat 21,33 ku/ha danjagung non kawasan meningkat 13,16 ku/ha. Apabila capaian produktivitas GP-PTT jagung tersebut dibandingkan dengan Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 maka GP-PTT jagung kawasan maupaun non kawasan produktivitasnya melebihi sasaran dengan angka kelebihan produktivitas masing-masing sebesar11,33 ku/ha dan 8,16 ku/ha. Tabel 14. Capaian Produktivitas GP-PTT Jagung terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 Uraian Produktivitas (ku/ha) Jagung Kawasan Jagung Non Kawasan Produktivitas Sasaran GP-PTT Jagung (PK Direktorat Serealia) > 10,00 5,00 Produktivitas Jagung ATAP 2014 49,54 49,54 Produktivitas Realisasi GP-PTT Jagung 70,87 62,70 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi GP-PTT thd ATAP 2014 21,33 13,16 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi terhadap Sasaran GP-PTT (PK Direktorat Serealia) 11,33 8,16 C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut Ada beberapa masalah dalam pelaksanaan GP-PTT tahun 2015, diantaranya: Adanya musim kering yang berkepanjangan akibat pengaruh El-Nino sehingga jadwal tanam GP-PTT mengalami mundur tanam, bahkan ada yang mundur tanam ke tahun 2016 untuk mengurangi resiko kegagalan. Adanya calon petani dan calon lokasi pelaksana kegiatan GP-PTT yang mengalami perubahan karena adanya overlaping dengan kegiatan lain sehingga terjadi perubahan jadwal tanam. Adanya daerah yang tidak dapat melaksanakan GP-PTT sehingga bansos tidak diserap. 21

Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas diantaranya adalah: Menjadwal ulang kegiatan GP-PTT padi dan jagung untuk mengurangi dampak dari kekeringan, namun tetap mengoptimalkan pertanaman GP-PTT pada tahun 2015 dengan berpedoman pada surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 1155/RC.230/C/11/2015 tanggal 30 November 2015 tentang Pemanfaatan Anggaran Bansos Transfer Uang dan Transfer Barang Tahun anggaran 2015 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian seluruh Indonesia. Bila masih memungkinkan maka mencari CPCL pengganti dan melakukan revisi CPCL bilamana CPCL overlaping dengan kegiatan lain sebagaimana surat Direktur Budidaya Serealia No. 293/RC.210/C3.6/09/2015 tanggal 9 September 2015 tentang Optimalisasi Anggaran Kegiatan GP-PTT 2015 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Pelaksana Kegiatan GP- PTT Padi dan Jagung tahun 2015. Melakukan percepatan tanam pada musim tanam MH 2015/2016 untuk mengoptimalkan pertanaman pada tahun 2015 yang tertunda karena dampak kemarausebagaimana arahan Menteri Pertanian RI melalui surat Menteri Pertanian RI No. 4895/TP.010/A/12/2015 tanggal 10 Desember 2015 yang ditujukan kepada Bupati/Walikota Wilayah UPSUS Padi Jagung dan Kedelai serta kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten dan Kota se Indonesia tentang gerakan percepatan tanam serentak seluruh Indonesia dan surat Menteri Pertanian RI No. 4896/TP.010/A/12/2015 tanggal 10 Desember 2015 yang ditujukan kepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) tentang gerakan penyuluh mendukung percepatan tanam serentak seluruh Indonesia. D. REALISASI ANGGARAN Pada tahun 2015 Direktorat Budidaya Serealia mengelola APBN Sektoral (BA.018) melalui kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar Rp.1.344.064.929.000,-. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. dengan rincian alokasi: Satker Pusat Rp.19.028.305.000,- (1,41%) dari pagu total, Dinas Provinsi (Dana Dekonsentrasi) Rp.24.027.094.000,- (1,79%) dari pagu total, Tugas Pembantuan Dinas Prov/Kabupaten/Kota Rp.1.301.009.530.000,- (96,80%) dari pagu total. 22

Kinerja serapan anggaran APBN melalui kegiatan utama pengelolaan produksi tanaman serealia sebesar Rp. 1.317.499.305.747,-(98,02%) dari total pagu. Realisasi tersebut meliputi kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat sebesarrp. 9.913.109.581,-(52,10%),Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi) Rp. 19.742.233.832,-(82,17%), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/KotaRp. 1.287.843.962.334,-(98,99%). E. ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN DAN KEGIATAN 2015 Pelaksanaan anggaran dan kegiatan secara umum efektif dan efesien, tercermin dari sasaran bansos GP-PTT padi sebesar 1,055 trilyun telah realisasi sebesar 1,045 trilyun (99,06%) dan fisiknya telah realisasi sebesar 326 ribu ha (93,03%) dan bansos GP-PTT jagung dari sasaran sebesar 222 milyar telah realisasi sebesar 221 milyar (99,51%) dan fisiknya telah realisasi sebesar 97.299 ha (95,39%). Selain itu, efektifitas dan efesiensi kegiatan tercermin dari outcome kegiatan terhadap petani pelaksana dan terhadap negara secara umum.gp-ptt padi diperkirakan dapat menyumbang outcome terhadap petani pelaksana rata-rata sebesar 29,684 juta rupiah per hektar dan 20,847 juta rupiah per hektar untuk GP- PTT jagung. Dengan demikian outcome yang disumbangkan terhadap negara untuk GP-PTT padi diperkirakan bisa mencapai 8,620 trilyun dari total GP-PTT padi yang telah ditanam dan GP-PTT jagung diperkirakan dapat menyumbang outcome terhadap negara sebesar 1,807 trilyun dari total GP-PTT jagung yang telah ditanam. Dengan asumsi seluruh pelaksana GP-PTT padi dan jagung bisa panen dalam kondisi baik, produktivitas rata-rata yang dicapai untuk GP-PTT padi 64,53 ku/ha dan jagung 63,62 ku/ha, harga jual sesuai HPP untuk padi atau sesuai harga jual rata-rata di pasaran untuk jagung dan tanpa memperhitungkan biaya lain-lain (seperti biaya olah tanah, biaya panen dan pasca panen dan lainnya). Tabel 15. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Tahun 2015 No Kegiatan Pagu (Rp.ooo) Keuangan Realisasi (Rp.000) Fisik % Target (Ha) Realisasi (Ha) % produktivitas GP-PTT (ku/ha) Harga Jual Pendapatan per kg **) per ha Pendapatan pd Areal Total GP- PTT (Rp. 000) Pendapatan terhadap Biaya (Rp.000) (1) (2) (3) (4) (5)=(4):(3) (6) (7) (8)=(7):(6) (9) (10) (11)=(9)*(10) (12)=(11)*(7) (13)=(12)-(4) 1 GP-PTT Padi 1.054.825.000 1.044.948.614 99,06 350.000 325.588 93,03 64,53 4.600 29.683.800 9.664.686.403 8.619.737.789 2 GP-PTT Jagung 222.156.000 221.067.000 99,51 102.000 97.299 95,39 63,62 3.277 20.847.436 2.028.434.654 1.807.367.654 Keterangan: **) sesuai HPP untuk padi dan sesuai harga jual rata-rata di pasaran untuk jagung 23

BAB V PENUTUP 1. Capaian produktivitas padi berdasarkan ARAM II 2015 sebesar 52,89 ku/ha atau 102,89% dari target Perjanjian Kinerja (PK) 51,40 ku/ha (sangat berhasil), jagung 51,39 ku/ha atau 101,68% dari targetperjanjian Kinerja (PK) 50,54 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas padi sebesar 100.28% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 99,46% (berhasil) dari target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2. Produksi padi tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 74,99 juta ton GKG atau 102,11% dari target 73,44 juta ton GKG (melampaui target sebesar 1,55 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 4,14 juta ton GKG (5,84%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60 juta ton GKG (6,54%). Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 19,83 juta ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,48 juta ton PK). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK (4,37%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 0,95 juta ton PK (5,03%). 3. Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian angka sementara sebesar 346.784 ha atau mencapai 99,08% dari sasaran (berhasil). Realisasi bansos GP- PTT jagung menunjukan capaian angka sementara sebesar 101.500 ha atau mencapai 99,51% dari sasaran (berhasil). Realisasi tanam GP-PTT padi mencapai 325.588 ha (93,03%) dari sasaran (berhasil). Realisasi tanam GP-PTT jagung mencapai 97.299 ha (95,39%) dari sasaran (berhasil). 4. Capaian produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 64,53 ku/ha, apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 125,54% (sangat berhasil), GP-PTT jagung mencapai 114,17% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 122,36% (sangat berhasil) dan produktivitas GP-PTT jagung mencapai 111,67% (sangat berhasil).apabila dibandingkan dengan target 65,00 ku/ha, produktivitas GP-PTT padi mencapai 99,28% (berhasil), produktivitas GP-PTT jagung mencapai 96,17% dari target 60,00 ku/ha (berhasil). 24