Laporan Tahunan 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Tahunan 2012"

Transkripsi

1 i

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2012, maka disusunlah Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Laporan Tahunan ini merupakan laporan pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2012 yang berisikan program, sasaran dan realisasi Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), pengembangan, pertemuan koordinasi stakeholder non kedelai, keuangan, ketatausahaan, permasalahan dan upaya tindak lanjut. Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih kurang sempurna, maka saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan. Demikian, semoga Laporan Tahunan ini bermanfaat dan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya dan pengembangan aneka kacang dan umbi dimasa yang akan datang. Jakarta, Januari 2013 Direktur, DR. Ir. Maman Suherman, MM Nip i

3 DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii RINGKASAN EKSEKUTIF... v I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan dan Sasaran... 2 C. Program dan Kegiatan Utama... 2 II. KINERJA PRODUKSI ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN A. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun B. Realisasi Capaian Kinerja Aneka Kacang dan Umbi Tahun III. PELAKSANAAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN A. SL-PTT Kedelai Tahun B. Pengembangan Kedelai Tahun C. Non SL-PTT Kedelai Tahun D. Pengembangan Kacang Tanah Tahun E. Pengembangan Ubikayu Tahun F. Pengembangan Ubijalar Tahun G. Pertemuan Koordinasi Stakeholder Aneka Kacang dan umbi (Non Kedelai) Tahun IV. PELAKSANAAN KEGIATAN LAINNYA... 9 A. Realisasi Tanam Aneka Kacang dan Umbi per Musim Tanam (MT. 2011/2012 dan MT. 2012) dan Perbulan... 9 B. Pertemuan/Koordinasi V. PEMBINAAN SUMBERDAYA MANUSIA A. Kepegawaian B. Persuratan C. Rumah Tangga dan Perlengkapan VI. REALISASI APBN a. Realisasi Keuangan/DIPA TA.2012 Satker Pusat b. Realisasi Keuangan/DIPA TA.2012 Satker Daerah VII. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT A. Permasalahan Produksi Ketatausahaan B. Upaya Tindak Lanjut Produksi Ketatausahaan VIII. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun Capaian Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi ARAM II Tahun 2012 dibandingkan Sasaran dan 4 ATAP Sasaran dan Realisasi Sekolah Lapangan PengelolaanTanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai Tahun Tabel 4. Capaian Produktivitas SL-PTT Kedelai Tahun Tabel 5. Tabel 6. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Model Kedelai Tahun Sasaran dan Realisasi Pengembangan Kacang Tanah Tahun Tabel 7. Capaian Produktivitas Pengembangan Kacang Tanah Tahun Tabel 8. Tabel 9. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubikayu Tahun 2012 di Provinsi NTT... 7 Sasaran dan Realisasi Penyerapan Anggaran Pengembangan Ubikayu Tahun 2012 di Provinsi NTT... 7 Tabel 10. Penyerapan Anggaran Tugas Pembantuan Pengembangan Ubijalar Tahun Tabel 11. Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Stakeholder Non Kedelai Tahun Tabel 12. Sasaran dan Realisasi Tanam Aneka Kacang dan Umbi TA (MT. 2011/2012 dan MT. 2012)... 9 Tabel 13. Realisasi Tanam Kedelai Tahun 2012 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) 10 Tabel 14. Realisasi Tanam Kacang Tanah Tahun 2012 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) 10 Tabel 15. Realisasi Tanam Kacang Hijau Tahun 2012 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) 11 Tabel 16. Realisasi Tanam Ubikayu Tahun 2012 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) 11 Tabel 17. Realisasi Tanam Ubijalar Tahun 2012 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) 12 Tabel 18. Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Tabel 19. Kenaikan Pangkat Periode April dan Oktober 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi... iii

5 Tabel 20. Diklatpim I, II, III dan IV Tahun Tabel 21. Kenaikan Gaji Berkala Periode Januari s/d Desember 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi... Tabel 22. Cuti Periode Januari s/d Desember 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tabel 23. Cuti Melahirkan Tahun 2012 Pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tabel 24. Realisasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka kacang dan Umbi iv

6 RINGKASAN EKSEKUTIF Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mempunyai tujuan meningkatkan produksi komoditi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, ubijalar dan pangan alternatif lainnya; memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; mengupayakan pengembangan sistem dan usaha agribisnis aneka kacang dan umbi yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi serta mendukung diversifikasi pangan. Untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2012 ditetapkan sasaran produksi kedelai 1,9 juta ton biji kering, kacang tanah 1,1 juta ton biji kering, kacang hijau 0,39 juta ton biji kering, ubikayu 25 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,3 juta ton umbi basah. Pencapaian produksi aneka kacang dan umbi tahun 2012 (Aram II) bila dibandingkan dengan sasaran tahun 2012 untuk kedelai mencapai ton (41,22%), kacang tanah ton (64,46%), kacang hijau ton (75,87%), ubikayu ton (90,71%) dan ubijalar ton (105,84%). Sedangkan bila produksi 2012 (Aram II) dibandingkan dengan Atap 2011 mengalami peningkatan untuk komoditi kacang tanah 2,57% dan ubijalar 11,02% sedangkan untuk komoditi kedelai mengalami penurunan sebesar 8,00%, kacang hijau 13,31% dan ubikayu 5,68%. Realisasi kegiatan aneka kacang dan umbi tahun 2012 (kondisi sampai dengan bulan Desember 2012): SL-PTT Kedelai 2012 mencapai ha (93,54%) dari sasaran ha, luas panen ha, produktivitas 14,23 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Kedelai 2012 realisasi tanam mencapai ha (95,22%) dari sasaran ha, luas panen 495 ha, produktivitas 15,69 ku/ha dan produksi 776 ton; kegiatan Pengembangan Kacang Tanah 2012 realisasi tanam mencapai 100% dari sasaran 100 ha, luas panen 79 ha, produktivitas 11,92 ku/ha dan produksi 94 ton; kegiatan Pengembangan Ubikayu 2012 realisasi tanam mencapai 360 ha (120%) dari sasaran 300ha; kegiatan Pengembangan Ubijalar 2012 realisasi tanam 100% dari sasaran 850 ha dan realisasi pelaksanaan kegiatan koordinasi stakeholder non kedelai tersebut mencapai 94,29% dari sasaran 35 kali pertemuan. Realisasi penyerapan anggaran pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi tahun 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 mencapai Rp ,- (93,30%) dari alokasi dana sebesar Rp ,-. Realisasi bansos SL-PTT kedelai tahun 2012 mencapai ,- (93,54%) dari sasaran Rp ,- pengembangan kedelai model Rp ,- (94,74%) dari sasaran Rp ,-; pengembangan kacang tanah 100% dari sasaran Rp ,-; pengembangan ubikayu 100% dari sasaran Rp ,- dan pengembangan ubijalar realisasi 100% dari sasaran Rp ,-. Realisasi tanam komoditi aneka kacang dan umbi tahun 2012 (MT. 2011/2012 dan MT. 2012) untuk komoditi kedelai mencapai ha (45,73%) dari sasaran ha, kacang tanah ha (66,98%) dari v

7 sasaran ha, kacang hijau ha (74,98%) dari sasaran ha, ubikayu ha (81,17%) dari sasaran ha dan ubijalar ha (102,84%) dari sasaran ha. Belum tercapainya sasaran areal tanam tersebut dikarenakan terlambatnya waktu tanam/adanya kemunduran tanam dan persaingan dengan komoditas pertanian lainnya/beralih ke komoditi lain. Upaya yang telah dilakukan antara lain a) mengoptimalkan pembinaan dan bimbingan, b) meningkatkan koordinasi, sosialisasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait di tingkat pusat maupun daerah, c) merencanakan kegiatan yang baik dari segi teknis maupun keuangan. Dalam era otonomi daerah dimana keberhasilan pembangunan Aneka Kacang dan Umbi ditentukan oleh daerah, maka tantangan dimasa depan tentunya akan semakin besar. Untuk itu sebagai langkah antisipasi menghadapi permasalahan/tantangan yang mungkin timbul pada tahun mendatang, Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi akan melakukan perencanaan kegiatan yang lebih baik, melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelatihan bagi petani dan petugas lapang secara intensif serta mengoptimalkan pemanfaatan hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. vi

8 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program diversifikasi pangan merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengalihkan sebagian konsumsi karbohidrat masyarakat dari beras menuju sumber pangan pokok non-beras sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi beras dalam negeri. Aneka kacang dan umbi (Akabi) memiliki peranan penting sebagai pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan bahan bakar dalam negeri yang setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan, pakan dan industri bahan bakar (industri bio-ethanol). Kebutuhan aneka kacang dan umbi meningkat setiap tahun baik untuk konsumsi langsung, bahan baku industri, substitusi bahan bakar minyak (Bio-Ethanol) dan pakan ternak serta ekspor, namun pada sisi lain produksi dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan, sehingga dilakukan impor dari luar negeri. Dalam kurun waktu lima tahun ke depan (tahun ) kebutuhan kedelai setiap tahunnya ± ton biji kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri saat ini baru mampu memenuhi sebanyak ton (ATAP Tahun 2011, BPS) atau 37,01 % dari kebutuhan sedangkan berdasarkan ARAM II tahun 2012 baru mencapai ton atau 34,05 %. Kebutuhan kacang tanah setiap tahunnya ± ton biji kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri saat ini baru mampu memenuhi sebanyak ton (ATAP Tahun 2011, BPS) atau 80,01 % dari kebutuhan sedangkan berdasarkan ARAM II tahun 2012 baru mencapai ton atau 82,07 %. Sehingga untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tersebut harus dipenuhi dari impor. Adanya impor tersebut akan menyebabkan berbagai kerugian bagi Indonesia antara lain: a) hilangnya devisa negara yang cukup besar, b) mengurangi kesempatan kerja bagi rakyat Indonesia, dan c) meningkatkan ketergantungan jangka panjang. Sehingga dengan adanya fenomena ini akan mempengaruhi sistem ketahanan pangan nasional. Kebutuhan kacang hijau setiap tahunnya ± ton biji kering, dengan produksi dalam negeri sebesar ton (ATAP Tahun 2011, BPS) atau 109,05 % dari kebutuhan sedangkan berdasarkan ARAM II tahun 2012 mencapai ton atau 94,54 %. Kebutuhan ubikayu setiap tahunnya ± 21 juta ton, dengan produksi dalam negeri sebesar 24,04 juta ton (ATAP Tahun 2011, BPS) dan berdasarkan ARAM II tahun 2012 mencapai 22,68 juta ton atau 106,65%. Kebutuhan ubijalar setiap tahunnya ± 2 juta ton umbi basah, kemampuan produksi dalam negeri saat ini sudah mampu memenuhi sebanyak 2,19 juta ton (ATAP Tahun 2011, BPS) atau 2,19 % dari kebutuhan sedangkan berdasarkan ARAM II tahun 2012 sudah mencapai 2,44 ton atau 122 %. Dengan terpenuhinya kebutuhan ubijalar, hal ini memberikan peluang bagi pengembangan ubijalar dalam diversifikasi pangan dan adanya peluang pasar internasional. Sehingga untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tersebut harus dipenuhi dari impor. Adanya impor tersebut akan menyebabkan berbagai kerugian bagi Indonesia antara lain: a) hilangnya devisa negara yang cukup besar, b) mengurangi kesempatan kerja bagi rakyat Indonesia, dan c) meningkatkan ketergantungan jangka panjang. Sehingga dengan adanya fenomena ini akan mempengaruhi sistem ketahanan pangan nasional. 1

9 Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya maka dilakukan upaya yaitu dengan peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per hektar dan perluasan areal tanam. Hal ini perlu perencanaan yang baik dengan mempertimbangkan seluruh subsistem lainnya dalam sistem agribisnis sehingga usahatani aneka kacang dan umbi dapat berdaya saing dan berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dengan berakhirnya tahun anggaran 2012, maka perlu kiranya dievaluasi dan disusun dalam bentuk laporan realisasi pelaksanaan kegiatan. B. Tujuan dan Sasaran Tujuan : Mengevaluasi realisasi pelaksanaan program dan kegiatan aneka kacang dan umbi tahun Sasaran : Terevaluasinya pelaksanaan program dan kegiatan aneka kacang dan umbi tahun C. Program dan Kegiatan Utama Program dan Kegiatan utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi TA yaitu pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi dengan cara mendorong peningkatan produktivitas melalui pelaksanaan Sekolah lapangan (SL). Kegiatan utama aneka kacang dan umbi tahun 2012 meliputi: 1. SL-PTT Kedelai ha. 2. Pengembangan Kedelai Model ha. 3. Pengembangan Kacang Tanah 100 ha. 4. Pengembangan Ubikayu 300 ha. 5. Pengembangan Ubijalar 850 ha. 6. Ubinan SL-PTT Kedelai ha. 7. Non SL-PTT Kedelai seluas ha. 2

10 II. KINERJA PRODUKSI ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2012 A. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 Sasaran kedelai tahun 2012 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 13,92 ku/ha dan produksi ton. Sasaran kacang tanah tahun 2012 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 14,00 ku/ha dan produksi ton. Sasaran kacang hijau tahun 2012 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 11,98 ku/ha dan produksi ton. Sasaran ubikayu tahun 2012 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 202,30 ku/ha dan produksi ton. Sasaran ubijalar tahun 2012 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 123,46 ku/ha dan produksi ton. Secara rinci sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kedelai seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 No. Komoditi L.Tanam L.Panen Produktivitas Produksi 1 Kedelai , Kacang Tanah , Kacang Hijau , Ubikayu , Ubijalar , B. Realisasi Capaian Kinerja Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 Realisasi capaian kinerja kedelai apabila angka ramalan (Aram) II 2012 dibandingkan dengan angka tetap (ATAP) 2011 terjadi penurunan untuk luas panen seluas ha (8,32%) dari ha menjadi ha dan produksi sebesar ton (8,00%) dari ton menjadi ton. Sedangkan untuk produktivitas terjadi peningkatan 0,05 ku/ha (0,34%) dari 13,68 ku/ha menjadi 13,73 ku/ha. Sedangkan ARAM II 2012 dibandingkan dengan sasaran baik luas panen, produktivitas maupun produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing Ha (54,36%), 1,47 Ku/Ha (9,69%) dan ton (58,78%). Realisasi capaian kinerja kacang tanah apabila ARAM II 2012 dibandingkan dengan ATAP 2011 terjadi peningkatan untuk luas panen seluas ha (4,17%) dari ha menjadi ha dan produksi sebesar ton (2,57%) dari ton menjadi ton. Sedangkan untuk produktivitas terjadi penurunan 0,19 ku/ha (1,48%) dari 12,81 ku/ha menjadi 12,62 ku/ha. Sedangkan ARAM II 2012 dibandingkan dengan sasaran baik luas panen, produktivitas maupun produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing Ha (28,48%), 1,38 Ku/Ha (9,86%) dan ton (35,54%). Realisasi capaian kinerja kacang hijau apabila ARAM II 2012 dibandingkan dengan ATAP 2011 terjadi penurunan untuk luas panen seluas ha 3

11 (14,53%) dari ha menjadi ha dan produksi sebesar ton (13,31%) dari ton menjadi ton. Sedangkan untuk produktivitas terjadi peningkatan 0,17 ku/ha (1,48%) dari 11,48 ku/ha menjadi 11,98 ku/ha. Sedangkan ARAM II 2012 dibandingkan dengan sasaran baik luas panen, produktivitas maupun produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing Ha (21,94%); 0,33 Ku/Ha (2,75%) dan ton (24,13%). Realisasi capaian kinerja ubikayu apabila ARAM II 2012 dibandingkan dengan ATAP 2011 terjadi penurunan untuk luas panen seluas ha (5,73%) dari ha menjadi ha dan produksi sebesar ton (5,68%) dari ton menjadi ton. Sedangkan untuk produktivitas terjadi peningkatan 0,10 ku/ha (0,05%) dari 202,96 ku/ha menjadi 203,06 ku/ha. Sedangkan ARAM II 2012 dibandingkan dengan sasaran untuk luas panen dan produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing Ha (9,63%) dan Ku/Ha (9,29%) sedangkan untuk produktivitas telah melebihi sasaran 0,76 Ku/ha (0,38%). Realisasi capaian kinerja ubijalar apabila ARAM II 2012 dibandingkan dengan ATAP 2011 terjadi peningkatan untuk luas panen seluas ha (1,38%) dari ha menjadi ha, produktivitas 11,72 ku/ha (9,51%) dari 123,29 ku/ha menjadi 135,01 ku/ha dan produksi sebesar ton (11,02%) dari ton menjadi ton. Sedangkan ARAM II 2012 dibandingkan dengan sasaran untuk luas panen lebih rendah dari sasaran ha (3,07%) sedangkan produktivitas dan produksi lebih tinggi dari sasaran dengan besaran masing-masing 11,36 ku/ha (9,19%) dan ton (5,84%). Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Capaian Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi ARAM II Tahun 2012 dibandingkan Sasaran dan ATAP 2011 No Uraian ATAP 2011 Sasaran ARAM II Peningkatan (5) : (3) Pencapaian (5) : (4) (1) (2) (3) (4) (5) Absolut % * Absolut % ** 1. Kedelai a. Luas Panen (Ha) (51.759) (8,32) ( ) (54,36) b. Produktivitas (Ku/Ha) 13,68 15,20 13,73 0,05 0,34 (1,47) (9,69) c. Produksi (Ton BK) (68.128) (8,00) ( ) (58,78) 2. Kacang Tanah a. Luas Panen (Ha) ,17 ( ) (28,48) b. Produktivitas (Ku/Ha) 12,81 14,00 12,62 (0,19) (1,48) (1,38) (9,86) c. Produksi (Ton BK) ,57 ( ) (35,54) 3. Kacang Hijau a. Luas Panen (Ha) (43.213) (14,53) (71.399) (21,94) b. Produktivitas (Ku/Ha) 11,48 11,98 11,65 0,17 1,48 (0,33) (2,75) c. Produksi (Ton BK) (45.438) (13,31) (94.096) (24,13) 4. Ubikayu a. Luas Panen (Ha) (67.894) (5,73) ( ) (9,63) b. Produktivitas (Ku/Ha) 202,96 202,30 203,06 0,10 0,05 0,76 0,38 c. Produksi (Ton UB) ( ) (5,68) ( ) (9,29) 5. Ubijalar a. Luas Panen (Ha) ,38 (5.715) (3,07) b. Produktivitas (Ku/Ha) 123,29 123,65 135,01 11,72 9,51 11,36 9,19 c. Produksi (Ton UB) , ,84 Keterangan : *) peningkatan terhadap ATAP 2011 **) pencapaian terhadap Sasaran

12 III. PELAKSANAAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2012 Fokus kegiatan peningkatan produktivitas tanaman pangan tahun 2012, khususnya komoditas aneka kacang dan umbi,dilaksanakan melalui : Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai, pengembangan kedelai model, pengembangan kacang tanah, ubikayu dan ubijalar serta koordinasi stakeholder aneka kacang dan umbi non kedelai. Realisasi pelaksanaan adalah sebagai berikut: A. SL-PTT Kedelai Tahun 2012 Kegiatan sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) kedelai pada tahun 2012 disasarkan seluas ha di 28 Provinsi pada 190 Kabupaten. Luasan untuk 1 (satu) unit SL-PTT kedelai + 10 ha yang didalamnya terdapat 1 unit LL minimal 1 ha. Paket bantuan yang diberikan kepada petani pelaksana berupa benih dan saprodi (hanya pada unit LL). Untuk pengadaan benih yang selama ini melalui bantuan langsung benih unggul (BLBU), pada tahun 2012 dilakukan melalui sistim kontrak. Bagi daerah yang pelaksanaan pertanaman bulan Januari - April 2012 pemenuhan benihnya menggunakan benih cadangan benih nasional (CBN) yang nantinya akan menjadi kegiatan non SL-PTT kedelai. Pelaksanaan pertanaman kedelai yang menggunakan benih CBN seluas ha. Realisasi pelaksanaan pertanaman SL-PTT sampai kondisi Minggu IV bulan Desember 2012 dari ha mencapai ha (93,54 %) dengan jumlah kelompoktani pelaksanaan sebanyak kelompoktani, dengan produksi ton dan produktivitas 14,23 ku/ha (Tabel 3). Masih rendahnya realisasi pelaksanaan dikarenakan a) adanya mundur tanam disebabkan keadaan iklim yang tidak mendukung dan b) masih banyak laporan dari pelaksana kegiatan di tingkat Kecamatan yang belum melaporkan ke Kabupaten. Sedangkan untuk anggaran bansosnya sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (93,54%). Secara rinci pada Lampiran 12. Tabel 3. Sasaran dan Realisasi Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai Tahun 2012 No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,54 2 Luas Panen (Ha) ,99 3 Produktivitas (Ku/Ha) 16,00 14,23 88,94 4 Produksi (Ton) ,37 5 Bansos (Rp. 000) ,54 Capaian produktivitas SL-PTT kedelai tahun 2012 lebih rendah dari sasaran (88,94%), namun lebih tinggi bila dibandingkan sebelum ada SL-PTT (104,02%). Untuk capaian produktivitas diuar SL-PTT masih lebih rendah bila dibanding sasaran (94,69%) seperti pada Tabel 4. 5

13 Tabel 4. Capaian Produktivitas SL-PTT Kedelai Tahun 2012 Produktivitas SL-PTT (Ku/Ha) % capaian Provitas diluar SL-PTT (Ku/Ha) Sasaran Sebelum*) Sesudah sebelum dibanding sasaran sesudah dibanding sasaran sesudah dibanding sebelum Sasaran Sesudah**) % Capaian sesudah dibanding sasaran 16,00 13,68 14,23 85,50 88,94 104,02 14,50 13,73 94,69 Ket : *) = Data BPS tahun 2011 **) = Data ARAM II BPS B. Pengembangan Model Kedelai Kegiatan pengembangan model kedelai pada tahun 2012 untuk perluasan areal tanam kedelai yang disasarkan seluas ha di 11 Provinsi pada 29 Kabupaten. Luasan untuk 1 unit 10 ha. Realisasi pelaksanaan dari sasaran ha mencapai ha (95,22%) seperti pada Tabel 5, tidak terlaksananya 100 % pelaksanaan kegiatan pengembangan model kedelai 1 Kabupaten yaitu Kabupaten Indramayu seluas 100 ha tidak merealisasikan dikarenakan kondisi hujan. Sedangkan untuk anggaran bansosnya sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (94,73%). Rincian per Kabupaten terdapat pada Lampiran 13. Tabel 5. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Model Kedelai Tahun 2012 No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,22 2 Luas Panen (Ha) ,89 3 Produktivitas (Ku/Ha) 18,00 15,71 87,28 4 Produksi (Ton) ,70 5 Bansos (Rp. 000) ,73 C. Non SL-PTT Kedelai Kegiatan Non SL-PTT merupakan kegiatan SL-PTT yang benihnya menggunakan benih CBN. Pelaksanaan pertanaman kedelai yang menggunakan benih CBN seluas ha di 14 Provinsi 139 Kabupaten. Realisasi pelaksanaan dari ha mencapai ha (48,23 %), masih rendahnya realisasi pelaksanaan dikarenakan pendropingan benih terlambat berakibat jadwal pertanaman mundur ke musim tanam berikutnya. Secara rinci pada Lampiran 14. D. Pengembangan Kacang Tanah Kegiatan pengembangan kacang tanah pada tahun 2012 disasarkan seluas 100 ha di Provinsi Maluku Utara pada 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Halmahera Selatan dan Halmahera Tengah masing-masing seluas 50 ha. Paket bantuan yang diberikan kepada petani pelaksana berupa bantuan full paket. Realisasi pelaksanaan pertanaman pengembangan kacang tanah sampai kondisi Minggu IV bulan Desember 2012 mencapai 100 ha (100,00%) dengan jumlah kelompoktani pelaksanaan sebanyak 10 kelompoktani, dengan produksi 94 ton dan produktivitas 11,92 ku/ha, secara rinci pada Tabel 6. Rendahnya realisasi panen dikarenakan pada Kabupaten Halmahera Selatan pertanaman kacang tanah kena banjir seluas 21 ha. Sedangkan untuk anggaran bansos sebesar Rp ,- telah terealisasi 100%. 6

14 Tabel 6. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Kacang Tanah Tahun 2012 No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,00 2 Luas Panen (Ha) ,16 3 Produktivitas (Ku/Ha) 17,00 11,92 70,14 4 Produksi (Ton) ,33 5 Bansos (Rp. 000) ,00 Capaian produktivitas pengembangan kacang tanah tahun 2012 lebih rendah dari sasaran (70,14%), namun lebih tinggi bila dibandingkan sebelum ada kegiatan (103,65%). Untuk capaian produktivitas diluar pengembangan kacang tanah masih lebih rendah bila dibanding sasaran (93,57%) seperti pada Tabel 7. Tabel 7. Capaian Produktivitas Pengembangan Kacang Tanah Tahun 2012 Produktivitas Pengembangan (Ku/Ha) % capaian Provitas diluar Pengembangan (Ku/Ha) % Capaian Sasaran Sebelum*) Sesudah sebelum dibanding sasaran sesudah dibanding sasaran sesudah dibanding sebelum Sasaran Sesudah**) sesudah dibanding sasaran 17,00 11,50 11,92 67,65 70,12 103,65 12,44 11,64 93,57 Ket : *) = Data BPS tahun 2011 **) = Data ARAM II BPS E. Pengembangan Ubikayu Kegiatan Pengembangan ubikayu dengan bantuan sarana produksi di 4 Kabupaten Provinsi NTT, yaitu Kabupaten Belu seluas 100 ha telah terealisasi 120% dengan jadwal tanam pertengahan bulan Desember 2012; Kabupaten TTS seluas 50 ha telah terealisasi 120% dengan jadwal tanam bulan Nopember 2012; Kabupaten Manggarai Barat seluas 50 ha telah terealisasi 150% dan Kabupaten Flores Timur seluas 100 ha telah terealisasi 105% dengan jadwal tanam pertengahan bulan Desember Secara rinci pada Tabel 8. Tabel 8. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubikayu Tahun 2012 di Provinsi NTT No Kabupaten Tanam (Ha) Varietas Rencana Realisasi % Jadwal 1 Belu Pertengahan Des. Unggul Lokal 2 TTS Nopember dengan Reko- 3 Manggarai Barat Pertengahan Des. mendasi BPSP 4 Flores Timur Pertengahan Des. Malang VI Total Sasaran anggaran untuk kegiatan pengembangan ubikayu Rp ,-M telah terealisasi 100%, terinci pada Tabel 9. Tabel 9. Sasaran dan Realisasi Penyerapan Anggaran Pengembangan Ubikayu Tahun 2012 di Provinsi NTT No Kabupaten Tanam (Ha) Anggaran (Rp) Rencana Realisasi % Sasaran Realisasi % 1 Belu ,00 2 TTS ,00 3 Manggarai Barat ,00 4 Flores Timur ,00 Total ,00 7

15 F. Pengembangan Ubijalar Kegiatan pengembangan budidaya ubijalar tahun 2012 dilaksanakan pada areal seluas 850 ha di 2 provinsi pada 9 kabupaten/kota, yaitu: 1. Provinsi Papua, di Kabupaten Jayawijaya, Merauke, Nabire dan Keerom. 2. Provinsi Papua Barat, di Kabupaten Sorong, Manokwari, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Sorong Selatan. Pelaksanaan tersebut sampai dengan bulan Desember 2012 realisasi tanam mencapai 850 ha (100%), sedangkan penyerapan dana anggaran tugas pembantuan untuk pengembangan ubijalar tergambar pada Tabel 10. Tabel 10. Penyerapan Anggaran Tugas Pembantuan Pengembangan Ubijalar Tahun 2012 Alokasi Anggaran Target Output Realisasi Hingga November Presentase Nilai (%) Kegiatan/Output KL Lokasi Sumber Dana APBN (Rp Jt) Jumlah Satuan Anggaran (Rp Jt) Fisik Satuan Anggaran (Rp Jt) Fisik Ket. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi - Pengembangan Ubijalar (Rp jt/ha) Provinsi Papua APBN 3.128, hektar 2.840, hektar 90,87 43,00 Kab. Jayawijaya 782, hektar 781, hektar 100,00 100,00 Kab. Merauke 782, hektar 496, hektar 63,47 100,00 Kab. Nabire 782, hektar 781, hektar 100,00 100,00 Kab. Keerom 782, hektar 781, hektar 100,00 100,00 - Pengembangan Ubijalar (Rp jt/ha) Provinsi Papua Barat APBN 3.519, hektar 1.945, hektar 55,29 100,00 Kab. Sorong 782, hektar 782, hektar 100,00 100,00 Kab. Manokwari 782, hektar 781, hektar 100,00 100,00 Kab. Teluk Bintuni 782, hektar 381,00 50 hektar 97,500 50,00 Bansos Kab. Teluk Wondama 391,00 50 hektar 391,00 50 hektar 100,00 100,00 Kab. Sorong Selatan 782, hektar 782, hektar 100,00 100,00 G. Pertemuan Koordinasi Stakeholder Non Kedelai Tahun 2012 Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Stakeholder Non Kedelai Tahun 2012 dilaksanakan di 25 provinsi. Realisasi pelaksanaan kegiatan tersebut sampai dengan bulan Desember 2012 sebanyak 34 kali pertemuan (97,14%) dari sasaran 35 kali pertemuan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 11 dan Lampiran 18. Tabel 11. Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Stakeholder Non Kedelai Tahun 2012 Fisik (Kali) Anggaran (Rp) No Sasaran Realisasi % Sasaran Realisasi % , ,95 8

16 IV. PELAKSANAAN KEGIATAN LAINNYA A. Realisasi Tanam Aneka Kacang dan Umbi per Musim Tanam (MT. 2011/2012 dan MT. 2012) dan per Bulan 1. Realisasi Tanam Komoditas Aneka Kacang dan Umbi per Musim Tanam (MT. 2011/2012 dan MT. 2012) Sasaran tanam kedelai pada tahun 2012 seluas ha terdiri dari MT. 2011/2012 (Oktober 2011 Maret 2012) seluas ha dan MT (April 2012 September 2012) seluas ha. Realisasi tanam MT.2011/2012 dari sasaran ha mencapai ha (45,53 %), sedangkan realisasi tanam MT.2012 dari sasaran ha mencapai ha (45,89 %). Sasaran tanam kacang tanah pada tahun 2012 seluas ha terdiri dari MT. 2011/2012 seluas ha dan MT seluas ha. Realisasi tanam MT.2011/2012 mencapai ha (71,71 %) sedangkan realisasi tanam MT.2012 mencapai ha (58,15 %). Sasaran tanam kacang hijau pada tahun 2012 seluas ha terdiri dari MT. 2011/2012 seluas ha dan MT seluas ha. Realisasi tanam MT.2011/2012 mencapai ha (63,28 %) sedangkan realisasi tanam MT.2012 mencapai ha (87,85 %). Sasaran tanam ubikayu pada tahun 2012 seluas ha terdiri dari MT. 2011/2012 seluas ha dan MT seluas ha. Realisasi tanam MT.2011/2012 mencapai ha (80,73 %) sedangkan realisasi tanam MT.2012 mencapai ha (82,70 %). Sasaran tanam ubijalar pada tahun 2012 seluas ha terdiri dari MT. 2011/2012 seluas ha dan MT seluas ha. Realisasi tanam MT.2011/2012 mencapai ha (103,05 %) sedangkan realisasi tanam MT.2012 mencapai ha (102,59 %). Secara rinci seperti pada Tabel 12. Rincian sasaran dan realisasi tanam komoditas aneka kacang dan umbi per Provinsi per bulan dapat dilihat pada Lampiran Tabel 12. Sasaran dan Realisasi Tanam Aneka Kacang dan Umbi MT. 2011/2012 dan MT 2012 No. Komoditas MT. 2011/2012 (Oktober Maret 2012) MT (April - September 2012) MT. 2011/2012 dan MT Sasaran Realisasi Capaian (%) Sasaran Realisasi Capaian (%) Sasaran Realisasi Capaian (%) 1. Kedelai , , ,37 2. Kacang Tanah , , ,98 3. Kacang Hijau , , ,98 4. Ubikayu , , ,17 5. Ubijalar , , ,84 9

17 2. Realisasi Tanam Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 Realisasi tanam kedelai berdasarkan laporan dari mantri statistik/data Statistik Pertanian (SP) sampai dengan bulan November tahun 2012 sebesar ha dibandingkan dengan ATAP 2011 lebih rendah ha (11,44%) seperti pada Tabel 13. Tabel 13. Realisasi Luas Tanam Kedelai Tahun 2012 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) No. Bulan Realisasi Tanam (Ha) Capaian (%) ATAP Januari ,19 2 Februari ,46 3 Maret ,00 4 April ,19 5 Mei ,62 6 Juni ,06 7 Juli ,06 8 Agustus ,32 9 September ,60 10 Oktober ,75 11 Nopember ,75 12 Desember JUMLAH ,56 Realisasi tanam kacang tanah berdasarkan laporan dari mantri statistik/data Statistik Pertanian (SP) sampai dengan bulan November tahun 2012 sebesar ha dibandingkan dengan ATAP 2011 lebih rendah ha (9,33%) seperti pada Tabel 14. Tabel 14. Realisasi Luas Tanam Kacang Tanah Tahun 2012 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) No. Bulan Realisasi Tanam (Ha) ATAP Capaian (%) 1 Januari ,80 2 Februari ,55 3 Maret ,88 4 April ,19 5 Mei ,11 6 Juni ,76 7 Juli ,85 8 Agustus ,29 9 September ,64 10 Oktober ,52 11 November ,99 12 Desember Total ,67 Realisasi tanam kacang hijau berdasarkan laporan dari mantri statistik/data Statistik Pertanian (SP) sampai dengan bulan November tahun 2012 sebesar ha dibandingkan dengan ATAP 2011 lebih rendah ha (23,40 %) seperti pada Tabel

18 Tabel 15. Realisasi Tanam Kacang Hijau Per Bulan Tahun 2012 No. Bulan Realisasi Tanam (Ha) ATAP Capaian (%) 1 Januari ,08 2 Februari ,34 3 Maret ,09 4 April ,78 5 Mei ,72 6 Juni ,74 7 Juli ,73 8 Agustus ,25 9 September ,35 10 Oktober ,76 11 November ,30 12 Desember Total ,60 Realisasi tanam ubikayu berdasarkan laporan dari mantri statistik/data Statistik Pertanian (SP) sampai dengan bulan November tahun 2012 sebesar ha dibandingkan dengan ATAP ha (17,62 %) seperti pada Tabel 16. Tabel 16. Realisasi Luas Tanam Ubikayu Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) No. Bulan Realisasi Tanam (Ha) ATAP Capaian (%) 1 Januari ,41 2 Februari ,93 3 Maret ,88 4 April ,96 5 Mei ,53 6 Juni ,13 7 Juli ,97 8 Agustus ,36 9 September ,83 10 Oktober ,28 11 November ,60 12 Desember Total ,38 Realisasi tanam ubijalar berdasarkan laporan dari mantri statistik/data Statistik Pertanian (SP) sampai dengan bulan November tahun 2012 sebesar ha dibandingkan dengan ATAP 2011 lebih rendah ha (0,79 %) seperti pada Tabel

19 Tabel 17. Realisasi Luas Tanam ubijalar Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) No. Bulan Realisasi Tanam (Ha) ATAP Capaian (%) 1 Januari ,85 2 Februari ,57 3 Maret ,53 4 April ,03 5 Mei ,24 6 Juni ,30 7 Juli ,33 8 Agustus ,02 9 September ,83 10 Oktober ,57 11 November ,47 12 Desember Total ,21 B. Pertemuan/Koordinasi 1. Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tanaman Pangan Regional V Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan pencampaian swasembada dan swasembada beras berkelanjutan, pemerintah pusat dan daerah telah menetapkan kesepakatan sasaran produksi tahun Sasaran produksi tersebut menjadi komitmen bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk pencapaiannya dengan memperhatikan berbagai dukungan pembiayaan baik dari APBN dan APBD maupun sumber pembiayaan lainnya. Untuk lebih memantapkan kesepakatan dalam upaya mencapai sasaran produksi tanaman pangan tahun 2012, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tanaman Pangan Regional V pada tanggal Februari 2012 di Denpasar, Bali. Pertemuan dibuka secara resmi oleh Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktur Budidaya Serealia, Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Kepala Dinas pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kehutanan Bali dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Peserta pertemuan terdiri dari Dinas Pertanian Kabupaten, Badan Koordinasi Penyuluh, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kabid Produksi Tanaman Pangan Provinsi/Kabupaten/Kota, Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, PT. Sang Hyang Seri (Persero), PT. Pertani (Persero), PT. Pupuk Kaltim dan pemangku kepentingan lainnya yang berasal dari Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Peserta yang hadir sebanyak 135 orang peserta dari target undangan sebanyak 130 orang peserta. a) Pemantapan Pencapaian Produksi Tanaman Pangan Tahun ) Pencapaian produksi tanaman pangan merupakan akumulasi dari upaya yang dilakukan oleh seluruh pemangku tanaman pangan. 12

20 Untuk itu diperlukan komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkannya. 2) Dalam rangka pencapaian surplus produksi padi, swasembada jagung yang berkelanjutan, dan pencapaian swasembada kedelai, serta peningkatan produksi tanaman pangan lainnya, maka sasaran produksi tanaman pangan nasional tahun 2012 telah ditetapkan sebagai berikut: padi sebesar 72,03 juta ton GKG, jagung sebesar 24 juta ton pipilan kering, kedelai sebesar 1,90 juta ton biji kering, kacang tanah 1,1 juta ton polong kering, kacang hijau 0,39 juta ton polong kering; ubi kayu 25 juta ton umbi basah dan ubi jalar sebesar 2,3 juta ton umbi basah. 3) Untuk mencapai sasaran tersebut di atas diperlukan upaya-upaya terobosan untuk peningkatan produksi antara lain: percepatan tanam, penggunaan dan penggantian benih varietas unggul berpotensi produksi tinggi untuk peningkatan produktivitas, inventarisasi lahan untuk perluasan areal tanam, pengamanan produksi dari serangan OPT dengan prinsip SPOT STOP, pengamanan dari dampak perubahan iklim, menekan susut hasil serta melakukan koordinasi dengan stake holders terkait dalam penyiapan sarana produksi (benih dan pupuk) tepat waktu tanam setempat, dan pengawalan proses budidaya oleh penyuluh dan peneliti. 4) Fokus kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dilakukan melalui penerapan Pola Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), meliputi padi non hibrida seluas 2,2 juta ha, padi hibrida 200 ribu ha, padi lahan kering 500 ribu ha, jagung hibrida 200 ribu ha dan kedelai 350 ribu ha. Untuk keberhasilan pelaksanaan SL-PTT pada tahun 2012 beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut : Untuk SLPTT yang akan tanam s/d Maret 2012, karena proses tender pengadaan benih masih berlangsung, benihnya dapat menggunakan benih Cadangan Benih Nasional, dengan pengajuan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan benih khususnya benih BLBU yang berasal dari luar provinsi, sebelum benih tersebut disalurkan ke kelompok tani/petani terlebih dahulu dilakukan pengecekan mutu dan masa berlakunya label benih oleh BPSB setempat. Pengawas benih diminta proaktif dalam pengawasan penyaluran Bantuan Langsung Benih Unggul agar benih yang diterima kelompok tani/petani terjamin mutunya. Keberhasilan pelaksanaan SL-PTT sangat ditentukan oleh koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di semua tingkatan dinas teknis penyedia dan penyebar teknologi serta Pemerintah Daerah dalam kaitannya dukungan pendanaan yang bersumber dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Sesuai Permentan No.45/Permentan/ OT.140/8/2011 tentang Tata Hubungan Kerja Antar Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, dan Penyuluhan Pertanian Dalam Mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). 13

21 Untuk percepatan penyerapan anggaran Bantuan Sosial kegiatan SLPTT akan dibuat surat dari Pusat yang menegaskan bahwa anggaran tersebut agar segera direalisasikan dengan target pada triwulan I dapat menyerap dana sebesar 40 % sesuai arahan Menteri Pertanian. Dalam rangka mendukung penyediaan benih varietas unggul bersertifikat dan penguatan kelembagaan penangkar pada TA.2012 dialokasikan kegiatan Pemberdayaan penangkar Benih. Calon lokasi dan calon penangkar ditetapkan oleh Kepala dinas kabupaten/kota dengan mempertimbangan masukan dari Kepala BPSB. Varietas yang ditangkarkan adalah varietas yang memiliki potensi produksi tinggi sebagai upaya pergantian varietas. b) Hasil Workshop Pertemuan Regional V Tanaman Pangan Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua telah menyepakati hal-hal sebagai berikut : 1) Sasaran Produksi Padi Tahun 2012 Sasaran nasional produksi padi tahun 2012 sebesar ton. Wilayah regional V (tujuh provinsi) awalnya ditargetkan dapat berkontribusi sebesar Ton terhadap sasaran produksi nasional sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masingmasing provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, namun hasil workshop lebih besar, yaitu mencapai sebesar ton (104,8 %), terdiri dari Provinsi Bali sebesar 849,670 ton atau 98,9 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar ton atau 96 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar ton atau 129,7 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Maluku sebesar ton atau 120,3 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Maluku Utara sebesar 72,691 ton atau 108 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Papua Barat sebesar ton atau 134,1 % dari sasaran nasional ( ton); dan Provinsi Papua sebesar ton atau 153,6 % dari sasaran nasional ( ton). 2) Sasaran Produksi Jagung Tahun 2012 Sasaran nasional produksi Jagung tahun 2012 sebesar ton. Wilayah regional V (tujuh provinsi) ditargetkan dapat berkontribusi sebesar Ton dari total sasaran nasional sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masing-masing provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, namun hasil workshop lebih kecil menjadi sebesar (89,4%), terdiri dari Provinsi Bali sebesar ton atau 85 % dari sasaran nasional ( ton); terdiri dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar ton atau 117,3 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar ton atau 77,5 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Maluku sebesar ton atau 127,2 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Maluku Utara sebesar ton atau 109,6 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Papua Barat sebesar ton (328,6 %) dari sasaran nasional (8.332 ton); dan Provinsi Papua sebesar ton (142,4%) dari sasaran nasional (8.332 ton). 14

22 3) Sasaran Produksi Kedelai Tahun 2012 Sasaran nasional produksi kedelai tahun 2012 sebesar ton. Wilayah regional V (tujuh provinsi) ini dapat berkontribusi sebesar ton sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masing-masing provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, sedangkan hasil workshop lebih kecil yaitu sebesar ton (59,2%), yang terdiri dari Provinsi Bali sebesar ton atau 48,4 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar ton atau 57,7 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar ton atau 106,6 % dari sasaran nasional (6.600 ton); Provinsi Maluku sebesar ton atau 57,7 % dari sasaran nasional (4.200 ton); Provinsi Maluku Utara sebesar ton atau 103,5 % dari sasaran nasional (4.500 ton); Provinsi Papua Barat sebesar ton atau 65,1 % dari sasaran nasional (4.800 ton); dan Provinsi Papua sebesar ton atau 142,4% dari sasaran nasional (8.600 ton). 4) Luas Tanam Padi Tahun 2012 Sasaran nasional luas tanam padi tahun 2012 seluas ha. Dari sasaran nasional tersebut diharapkan dari regional V (tujuh provinsi) ini dapat berkontribusi sebesar ha sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masing-masing provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, sedangkan hasil workshop lebih besar yaitu seluas ha (101,3%) yang terdiri dari terdiri dari Provinsi Bali seluas ha atau 96,8 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas ha atau 91,3 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas ha atau 113,2 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Maluku seluas ha atau 152,8 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Maluku Utara seluas ha atau 116,1 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Papua Barat seluas ha atau 107,1 % dari sasaran nasional ( ha); dan Provinsi Papua seluas ha atau 141,6% dari sasaran nasional ( ha). 5) Luas Tanam Jagung Tahun 2012 Dari sasaran nasional luas tanam jagung tahun 2012 seluas ha, wilayah regional V (tujuh provinsi) ditargetkan dapat berkontribusi seluas ha sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masing-masing provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, namun hasil workshop ternyata lebih kecil yaitu seluas ha (94,9 %), terdiri dari Provinsi Bali seluas ha atau 97,2 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas ha atau 103,5 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas ha atau 91,2 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Maluku seluas ha atau 108,8 % dari sasaran nasional (9.160 ha); Provinsi Maluku Utara seluas ton atau 108,6 % dari sasaran nasional ( ton); Provinsi Papua Barat seluas ha atau 187,7 % dari sasaran nasional (748 ha); dan Provinsi Papua seluas ha atau 120,3 % dari sasaran nasional (4.614 ha). 15

23 6) Luas Tanam Kedelai Tahun 2012 Dari sasaran nasional luas tanam kedelai tahun 2012 seluas ha. Wilayah regional V (tujuh provinsi) ditargetkan dapat berkontribusi seluas ha sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masing-masing provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, namun hasil workshop ternyata lebih kecil yaitu seluas ha (59,7 %), terdiri dari Provinsi Bali seluas ha atau 74,1% dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas ha atau 54,8 % dari sasaran nasional ( ha); Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas ha atau 100 % dari sasaran nasional (7.000 ha); Provinsi Maluku seluas ha atau 76,1 % dari sasaran nasional (3.000 ha); Provinsi Maluku Utara seluas ha atau 122,1 % dari sasaran nasional (2.900 ha); Provinsi Papua Barat seluas ha atau 82,9 % dari sasaran nasional (3.000 ha); dan Provinsi Papua seluas ha atau 66,8 % dari sasaran nasional (6.500 ha). 7) Sasaran tanam SL-PTT padi (non hibrida, hibrida dan lahan kering) tahun 2012 di 7 (tujuh) provinsi mencapai ha. Dari luasan tersebut direncanakan akan ditanam pada bulan Maret ha (`13,8 %); April ha (23 %); Mei ha (7,2 %); Juni ha (14,4 %); Juli ha (10,5 %); Agustus ha (5,7 %) dan September ha (7,1 %). Sedangkan sisanya ha (18,2 %) akan ditanam pada bulan Oktober Desember ) Sasaran tanam SL-PTT jagung tahun 2012 di 7 (tujuh) provinsi mencapai ha. Dari luasan tersebut direncanakan akan ditanam pada bulan Maret 835 ha (4,7%); April ha (8%); Mei ha (12,3%); Juni 995 ha (5,6%); Juli 695 ha (3,9%); Agustus 805 ha (4,5%) dan September ha (20,6%). Sedangkan sisanya ha (40,4%) akan ditanam pada bulan Oktober Desember ) Sasaran tanam SL-PTT Kedelai tahun 2012 di 7 (tujuh) provinsi mencapai ha. Dari luasan tersebut direncanakan akan ditanam pada bulan ha (6,8 %); April ha (19,5 %); Mei ha (17,7 %); Juni ha (18,3 %); Juli ha (20,5 %); Agustus ha (14,5 %) dan September ha (2,7 %). 2. Pertemuan Koordinasi Pengembangan Kedelai Melalui Perluasan Areal Tanam (PAT) Pelaksanaan pertemuan dilaksanakan pada tanggal Juni 2012, di hotel Saphir Yogyakarta. Adapun tujuan dari pertemuan adalah mempertemukan antara Kementerian Pertanian dengan instansi-instansi terkait dalam rangka mendukung perluasan areal tanam kedelai untuk peningkatan produksi kedelai menuju swasembada tahun Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah mendorong pertanaman kedelai di lahan baru antara lain lahan kehutanan dan perkebunan untuk mendoronng perluasan areal tanam kedelai dengan mewujudkan swasembada kedelai tahun

24 Peserta yang hadir Sekretaris Menteri Kementerian Pertanian, Staf Ahli Menteri Bidang Investasi, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Direktorat Jenderal Perkebunan, Puslitbangtan, Badan Litbang Kementerian Pertanian, UGM, BATAN, Perum Perhutani Pusat, Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri (AHTRMI), Himpunan Pengusaha Tahu-Tempe Indonesia (HIPERTINDO), KOPTI, Dinas Pertanian Provinsi Sentra Kedelai (Banten, Sumut, Sumsel, Bali, NTB, Sulsel, Jateng, Jatim, Sulut, Aceh, Jabar). Adapun hasil rumusan pertemuan sebagai berikut : a. Pengembangan kedelai harus dilakukan secara kompetitif dan manguntungkan petani dengan memberikan insentif yang memadai kepada petani. Salah satu permasalahan yang mengemuka dalam budidaya kedelai adalah terkait benih karena masa kadaluarsa benih kedelai relatif singkat, perlu dicari teknik penyimpanan dan distribusi benih yang baik supaya benih bisa bertahan dengan daya tumbuh yang optimal. b. Potensi pengembangan kedelai di lahan Perhutani terutama di hutan kayu putih sangat besar karena pada lahan tersebut dapat dilakukan tumpangsari secara terus menerus, dengan menerapkan teknologi sesuai rekomendasi produktivitasnya dapat mencapai 20,00 Ku/Ha. Namun masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan di lahan perhutani, diantaranya persaingan dengan komoditi padi dan jagung, produktivitas kedelai masih rendah dan harga kurang menarik sehingga pada tahun 2012 pelaksanaan GP3K untuk kedelai mengalami penurunan dari ,77 Ha pada tahun 2011 menjadi 4.334,15 Ha pada tahun c. Pengembangan kedelai di lahan perkebunan dapat dilakukan melalui tumpangsari dengan tanaman kelapa, karet, dan kepala sawit. Untuk tanaman kelapa dapat dilakukan tumpangsari sepanjang tahun, namun untuk karet dan kelapa sawit hanya bisa dilakukan sampai dengan umur Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 4 tahun. Potensi tumpangsari tanaman pangan dengan kelapa terbesar ada di Sulawesi dan Maluku. Namun untuk data luas lahan yang cocok ditanami kedelai harus di verifikasi lagi. d. Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri (AHTRMI) melaporkan bahwa sudah disiapkan areal hutan tanaman rakyat untuk mengembangkan kedelai seluas Ha yang tersebar di Kabupaten Muara Tebo, Jambi seluas Ha, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara seluas Ha dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat seluas 800 Ha. Pihak AHTRMI meminta agar Ditjen Tanaman Pangan dapat memfasilitasi bantuan benih dan pupuk serta AHTRMI dapat diperkenankan membuat penangkar benih yang hasilnya dapat dibeli/disalurkan oleh Ditjen Tanaman Pangan. e. Direktorat Perbenihan menyampaikan bahwa untuk mendukung pengembangan kedelai dilakukan melalui pemantapan produksi benih sumber, pemberdayaan penangkar benih, optimalisasi pengawasan mutu dan sertifikasi benih serta peningkatan penggunaan benih bersertifikat. f. KOPTI melaporkan bahwa kebutuhan kedelai rata-rata pengrajin tahu tempe sebesar 1,5 juta Ton/tahun, % kebutuhan berasal dari Impor. Pengrajin tahu lebih memilih kedelai lokal karena kandungan patinya lebih tinggi, namun pengrajin tempe lebih senang menggunakan kedelai impor karena bijinya lebih seragam, pasokannya kontinyu dan harga lebih murah. 17

25 KOPTI/pengusaha tahu tempe bersedia menampung hasil dengan syarat kontinuitas barang dan harga yang sesuai. g. Berdasarkan informasi dari Badan Litbang Pertanian, terdapat potensi lahan untuk pengembangan kedelai di lahan Perhutani seluas Ha. Selain di lahan Perhutani, kedelai dapat ditanam secara tumpangsari dengan tanaman perkebunan dan ubi kayu. Untuk mendapatkan produksi yang optimal harus diperhatikan kesesuaian varietas dan musim tanamnya. Varietas kedelai yang tahan naungan dan berpotensi tinggi adalah varietas argomulyo. h. Berdasarkan informasi tersebut diatas maka terdapat peluang perluasan areal tanam kedelai dapat dilakukan seluas Ha, dengan rincian : GP3K seluas Ha AHTRMI seluas Ha Perhutani seluas Ha i. Untuk mendorong perluasan areal tanam kedelai dilahan kehutanan untuk mencapai swasembada kedelai, diusulkan agar Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan membuat usulan Upaya Khusus (UPSUS) Pengembangan Kedelai di lahan hutan seluas Ha dengan bantuan full paket. j. Untuk keberhasilan perluasan areal tanam kedelai tersebut diatas, perlu dukungan berupa kebijakan regulasi, perbaikan tata niaga kedelai, jaminan pemasaran dan penetapan harga dasar untuk kedelai, yang menguntungkan petani. 3. Pertemuan Agribisnis dan Perluasan Areal Tanam Kedelai Pelaksanaan kegiatan 2013 yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2012 di Hotel Maharani, Jakarta. Pertemuan dihadiri sebanyak 63 peserta terdiri dari Direktur Pengembangan Usaha - Kementerian Transmigrasi, BPS, Bulog, BATAN, DEKENAS, Gapoktindo, pelaksana kegiatan perluasan areal tanam baru (PATB) tahun 2013 pada 12 Provinsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan pelaksana (provinsi Aceh, Sumut, Jambi, Riau, Sumsel, Lampung, Jabar, Jatim, Banten, Kalsel, NTB dan Sulsel) dan 17 Kabupaten (kab.aceh Timur, Simalungun, Muaro Jambi, Tanjab Timur, Rokan Hulu, Lamp.Tengah, Ciamis, Cianjur, Garut, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Pandeglang, HST, Bima dan Bone), Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan-Bogor, P2HP, Perum Perhutani dan Direktorat lingkup Tanaman Pangan. Hasil rapat koordinasi sebagai berikut : 1) Sasaran areal tanam kedelai tahun 2013 sesuai roadmap awal ditargetkan seluas ha dengan produksi ton biji kering dan sesuai usulan revisi roadmap sasaran areal tanam ha dengan target produksi ton biji kering. 2) Untuk mencapai target produksi tersebut, telah dirancang program dan kegiatan meliputi : a. Luas areal tanam yang direncanakan akan dilakukan pembinaan seluas ha, sesuai dengan sasaran usulan revisi dan hasil koordinasi dengan daerah melalui kegiatan peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam, diharapkan tercapai target produksi 1,5 juta ton tahun

26 b. Upaya peningkatan produktivitas pada areal tanam yang sudah ada seluas ha melalui kegiatan SL-PTT seluas ha dan pembinaan areal tanam swadaya petani seluas ha. c. Upaya perluasan areal tanam seluas ha pada lahan yang belum tanam kedelai melalui peningkatan indeks pertanaman (IP), lahan perhutani dan lahan replanting perkebunan dan rencana lahan transmigrasi, melalui kegiatan meliputi sebagai berikut : Pengembangan model PTT seluas ha pola bantuan full paket yang anggarannya telah dialokasikan di Satker Tugas Pembantuan di 22 Kabupaten/kota pada 8 Provinsi dengan masing-masing luas areal ha/kab Perluasan areal tanam baru direncanakan seluas ha dengan pola bantuan full paket yang anggarannya telah dialokasikan di Satker Pusat dengan lokasi 12 Provinsi pada 51 Kabupaten Perluasan areal tanam di lahan transmigrasi dan Perhutani dan swadaya petani seluas ha, yang lahannya masih direncanakan dan diidentifikasi d. Upaya perbaikan kebijakan tata niaga kedelai melalui penetapan HPP, revitalisasi peran Bulog dalam menjamin pasar serta perbaikan system perbenihan 3) Beberapa masukan dari forum rapat meliputi sebagai berikut : a. Daerah sudah menyiapkan lokasi untuk pelaksanaan perluasan areal tanam kedelai seluas ha dan sedang menyiapkan calon petani pelaksana b. Daerah akan melakukan sosialisasi untuk pelaksanaan SL-PTT, berkaitan dengan pola bantuan subsidi benih kedelai c. Berdasarkan data dari Kementerian Transmigrasi Direktorat Pengembangan Usaha, bahwa potensi lahan transmigrasi untuk pengembangan kedelai tersedia kurang lebih ha. Hal ini sebagian sebagai peluang untuk perluasan areal tanam, namun diperlukan dukungan paket bantuan saprodi lengkap. Saat ini data areal tersebut sedang dilengkapi rincian spesifikasi lokasinya hingga tingkat desa/kelompok d. Usulan daerah dalam rangka pencapaian sasaran produksi dan ketepatan pelaksanaan kegiatan adalah : Penyaluran sarana produksi khususnya benih agar tepat waktu dan pertanaman di beberapa lokasi sudah dimulai bulan Februari Maret 2013 Perlunya pemberdayaan penangkar lokal dalam upaya penyediaan benih kedelai Pembinaan tidak hanya produksi tetapi harus terpadu dengan pembinaan pasca panen dan peningkatan mutu benih e. Dalam upaya penyediaan benih bagi program 2013, langkah yang akan dilakukan : 19

27 Badan Tenaga Atom (BATAN) menyiapkan benih varietas Rajabasa, Mitani dan Mutiara. Saat ini tersedia benih kelas BS 130 kg, FS-SS 100 ton dan kelas BS yang akan panen Januari/februari sebanyak 1 ton Badan Litbang (Balitkabi) sedang melakukan pertanaman benih sumber Pemberdayaan penangkar TA.2012 sudah siap dimanfaatkan untuk mendukung penyediaan benih kedelai Menyiapkan penyediaan benih dan kegiatan pengembangan model PTT seluas ha melalui pembinaan kelompoktani untuk memproduksi benih berkoordinasi dengan BPSB Mengusulkan pemanfaatan CBN yang tersedia kurang lebih ton, untuk perluasan areal tanam di lahan transmigrasi benih CBN tersebut sampai saat ini belum termanfaatkan. f. Sejalan upaya penjaminan hasil, Bulog siap menampung hasil setelah ada tugas dari Pemerintah g. Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakopti) siap membeli hasil produksi petani dengan kualitas standar mutu yang baik. Harapan Gakopti agar Pemerintah segera menetapkan HPP h. Agar program pelaksanaan areal tanam tercatat dalam angka BPS, maka BPS meminta Dinas melaporkan kegiatan-kegiatan tersebut pada kantor BPS di masing-masing lokasi. 4. Pertemuan Koordinasi Stakeholder DIY Pertemuan Koordinasi Pengembangan Agribisnis Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012, yang telah dilaksanakan pada tanggal Juni 2012 di Hotel Saphir, Yogyakarta. Adapun hasil pertemuan sebagai berikut: : 1) Pertemuan dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan/ Kepala Seksi yang membidangi komoditas aneka kacang dan umbi Dinas Pertanian di 24 provinsi dan 8 Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian kabupaten (daerah sentra komoditas Akabi), pengusaha dibidang komoditas Akabi, Badan Ketahanan Pangan dan lingkup Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan. 2) Tujuan pertemuan adalah menjalin dan meningkatkan sinergistas yang berkesinambungan antara stakeholder dengan pelaku usaha dalam rangka pengembangan agribisnis komoditas Akabi, dan memfasilitasi penyampaian informasi potensi pengembangan komoditas Akabi dalam kaitannya dengan pemenuhan bahan baku oleh pengguna (pengusaha) melalui upaya kerjasama kemitraan. 3) Narasumber dari Badan Ketahanan Pangan, Direktur BUAKABI, Kasubdit Aneka Kacang, Kasubdit Ubikayu dan Kasubdit Ubijalar Direktorat BUAKABI, Dinas Pertanian Kabupaten Jepara (Kacang Tanah), Kabupaten Demak (Kacang Hijau), Kabupaten Pati (Ubikayu) dan Kabupaten Sumedang (Ubijalar) serta stakeholder dibidang komoditas Akabi yaitu: PT. Garuda Food, CV. Suburin Putra Mandiri, PT. Sumber Manis dan CV. Techtar Farm and Food dan PT. Galih Estetika. 20

28 4) Dalam rangka diversifikasi pangan, BKP telah mengkampanyekan penggunaan sumber karbohidrat yang berasal dari tepung lokal sebagai pangan pokok pengganti beras. Diversifikasi bukan untuk menghilangkan konsumsi beras, tetapi menganekaragamkan konsumsi karbohidrat sehingga mengurangi konsumsi beras. Ditjen Tanaman Pangan tahun 2013 merencanakan pengembangan umbi-umbian untuk mendukung program pengembangan pangan lokal yang berkelanjutan pada 9 provinsi yang menjadi lokasi kajian Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Tanggungjawab melaksanakan diversifikasi pangan tidak hanya di Kementerian Pertanian, tetapi semua institusi dan stakeholder. 5) Kacang Tanah merupakan komoditi potensial di Kabupaten Jepara dengan program pengembangan kluster kacang tanah Selebu Makmur, merupakan kelompok petani kacang tanah dari 3 desa di Kecamatan Pakis Aji, yang bekerjasama memproduksi dan memasarkan kacang tanah dan produk olahannya, yang didukung oleh lembaga dan pihak lainnya (perbankan, teknologi dan informasi) dengan luas lahan 240 ha dari potensi seluas ha. Kemitraan dengan PT. Garuda Food awalnya dengan pemberian benih, pendampingan, dan bantuan permodalan dari Bank Mandiri. Saat ini petani telah memproduksi benih sendiri namun tetap dengan bimbingan perusahaan. Kemitraan yang terjalin menguntungkan kedua pihak, karena terjaminnya kualitas dan harga yang stabil. 6) Peningkatan produksi kacang tanah akan lebih baik apabila tanah diolah lebih dalam, menggunakan alat penugal benih, menggunakan benih unggul bermutu, pemakaian sarana produksi sesuai kebutuhan dan melakukan penyiangan untuk gulma dan penyakit layu bakteri. Perlu penelitian untuk mengurangi serangan layu bakteri, karena serangannya mencapai ± 20%, selama ini pengendaliaannya secara manual dengan cara dicabut lalu dibakar. 7) Pengusaha kacang hijau yang cukup berpengalaman adalah CV. Suburin Putra Mandiri, kemitraannya sebagai pengumpul dan memberikan pendampingan teknis kepada kelompok tani. Kebutuhan kacang hijau yang diinginkan pasar adalah biji kecil (Varietas Arta ijo, Nutri, Manyar, Camar dan Sampeong), dimanfaatkan untuk pembuatan tauge karena mempunyai volume tauge lebih banyak. Sedangkan yang berbiji besar dimanfaatkan menjadi tepung (Varietas No.129, Merak, Kutilang dan Kenari). Sedangkan untuk biji yang sedang kurang diminati oleh pasar, untuk itu diharapkan informasi pasar dapat disampaikan kepada petani/kelompok tani agar memproduksi kacang tanah yang diminati pasar. 8) Ubikayu di Kabupaten Pati sebagian besar digunakan sebagai bahan baku tepung tapioka, glukose, dan industri makanan ringan. Limbah tepung tapioka digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku pembuatan obat nyamuk bakar. PT. Sumber Manis mempunyai industri pengolahan tepung tapioka di Kabupaten Pati dengan kapasitas produksi 5 25 ton ubikayu/hari, dan industri pengolahan glukose dengan kapasitas produksi 500 ton ubikayu/bulan. 9) Dukungan yang diharapkan dari industri pengolahan ubikayu adalah 1) ketersediaan dan peningkatan bibit unggul; 2) penerapan teknologi budidaya; 3) ketersediaan sarana produksi; dan 4) pembentukan 21

29 kelembagaan. Pola kemitraan yang dibangun oleh petani dengan pengusaha agar dilakukan dengan sistem kontrak farming yang difasilitasi oleh pihak pemerintah, sehingga pola agribisnis yang dihasilkan saling menguntungkan kedua belah pihak dan berkelanjutan dengan demikian pendapatan petani akan meningkat. 10) Pola kemitraan umbi-umbian di Provinsi Jawa Barat sudah berjalan dengan baik, antara lain PT. Galih Estetika di Kabupaten Kuningan dimana dengan mengekspor pasta ubijalar ke Jepang dan Korea. Permintaan ekspor ubijalar ke Jepang adalah menggunakan varietas Narito Kintoki, Murasaki, Beniazuma dan Anomomiji dimana telah diintroduksi dari Jepang dan berkembang baik di Indonesia; namun hingga saat ini belum dlakukan pelepasan varietas sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Varietas lokal ubijalar Indonesiai yang berpotensi tinggi juga dianjurkan untuk segera dilakukan pelepasan yaitu Varietas Rancing. 11) Penyakit totol pada ubijalar yang berasal dari bibit ubijalar introduksi sampai saat ini sangat mengganggu dan menurunkan produksi, dikhawatirkan akan mewabah dan merusak pertanaman ubijalar untuk itu perlu segera dilakukan observasi oleh Badan Litbang, BPSB, dan BPTP agar serangan penyakit totol bisa ditanggulangi segera. 12) Permasalahan yang terjadi dalam kemitraan aneka kacang dan umbi adalah kurang tersedianya benih unggul berkualitas, harga jual komoditas Akabi yang tidak stabil, sulitnya pemasaran terutama pada saat panen raya harga jatuh, inovasi teknologi pasca panen pengolahan komoditas Akabi belum optimal, persaingan antar komoditas, belum lancarnya sinergi antar sektor dan antara pusat dengan daerah. C. Gerakan Tanam /Panen Kedelai 1. Gerakan Tanam Kedelai a. Gerakan Tanam di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah Untuk mendorong dan memotivasi petani melakukan percepatan tanam kedelai maka dilaksanakan Pencanangan Tanam Kedelai, kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan petani/kelompok tani dan dihadiri oleh seluruh unsur terkait dalam bidang usaha tani kedelai. Kegiatan Pencanangan Tanam ini merupakan gerakan tanam kedelai Musim Tanam Kedelai Tahun 2012 secara nasional. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pencanangan gerakan tanam kedelai adalah sebagai upaya guna memotivasi petani untuk membudidayakan kedelai dan tanam serentak dengan penerapan teknologi secara optimal sehingga dapat dicapai tingkat produktivitas yang tinggi. Sedangkan sasarannya adalah tercapainya sasaran tanam nasional kedelai seluas Ha secara nasional dan memberikan dampak psikologis mendorong peningkatan produksi kedelai secara nasional. Pencanangan gerakan tanam kedelai telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2012 yang berlokasi di Desa Banjarreja, Kecamatan Puarasan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. 22

30 Acara gerakan tanam kedelai dihadiri oleh Sekretaris Menteri Kementerian Pertanian, Bupati Kebumen, Muspida Kabupaten Kebumen, Kadin Kebumen, Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang diwakili oleh Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen, Camat Kabupaten Kebumen, Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Kabupaten Kebumen, Kelompok tani dan Petani Kabupaten Kebumen sebanyak 300 orang serta instansi terkait lainnya. Gerakan Pencanangan Tanam Kedelai secara simbolis telah dilakukan pada lahan seluas 1000 m 2 oleh : Sekretaris Menteri Kementerian Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang diwakili oleh Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Bupati Kebumen Muspida Kabupaten Kebumen Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen Adapun hal-hal yang mengemuka dalam temu wicara ini antara lain : 1) Petani mempermasalahkan benih kedelai yang diterima petani pada SLPTT kedelai tahun lalu kurang baik dan disarankan agar tahun 2012 ini dapat lebih baik. Hal ini telah ditanggapi Sekretaris Menteri Kementerian Pertanian dan Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi bahwa benih yang disalurkan harus sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan, apabila tidak sesuai petani dapat menolak, minta diganti yang baru. 2) Untuk mendorong peningkatan produksi pangan khususnya padi, petani meminta bantuan untuk JIDES dan JITUT, hal ini telah ditanggapi bahwa program JIDES dan JITUT sudah dialokasikan untuk Jawa Tengah dan Kebumen. 3) Petani juga mempermasalahkan harga jual kedelai terutama pada saat panen raya yang sangat rendah. Hal ini telah ditanggapi bahwa pemerintah sedang berusaha untuk menaikkan pajak bea masuk impor agar harga kedelai naik. 4) Petani juga mengusulkan dapat menjadi penangkar benih. Hal ini telah ditanggapi oleh Dinas Provinsi bahwa sudah ada kegiatan pembinaan penangkar benih termasuk kabupaten Kebumen. 5) Melihat antusiasme petani dan keberhasilan petani kebumen dalam berbudidaya kedelai maka untuk mendorong semangat para petani, Bupati Kebumen dan masyarakat sepakat mengusulkan agar panen SLPTT kedelai ini dapat dilakukan oleh Menteri Pertanian. b. Gerakan Tanam di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh Acara tanam kedelai dilaksanakan di desa Penauron Baru, Kecamatan Penauron Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh pada tanggal 15 Desember 2012 dan dihadiri oleh Menteri Pertanian, Gubernur Provinsi Aceh, Bupati 23

31 kab. Aceh Timur, Ketua DPRD, Dinas Pertanian Provinsi D.I. Aceh, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, D.I. Yogjakarta, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, Petani/kelompoktani Kab. Aceh Timur serta Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Pelaksanaan gerakan penanaman dilakukan pada areal seluas ha di lahan tadah hujan yang sumber benihnya berasal dari cadangan benih nasional (CBN) dengan varietas Anjasmoro dan akan dipanen pada bulan Maret Potensi luas lahan pertanian di Kabupaten Aceh Timur terdiri dari lahan baku sawah ha (lahan sawah pengairan ha dan sawah tadah hujan ha) dan Lahan kering ha (lahan tegalan ha, lahan pekarangan ha dan lahan huma ha). Lahan sawah tadah hujan merupakan sumberdaya yang sangat potensial untuk pengembangan kedelai. Pada tahun 2012 khusus untuk pengembangan kedelai di Kabupaten Aceh Timur telah dicanangkan oleh Menteri Pertanian sebagai lumbung kedelai nasional. Pada tahun 2013 Kabupaten Aceh Timur akan melaksanakan pengembangan kedelai seluas ha yang meliputi ha akan dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan dan ha pada lahan kering untuk kegiatan SL-PTT. Sasaran produksi kedelai pada tahun 2012 sebesar ton belum terpenuhi antara lain disebabkan oleh harga yang kurang mendukung dan kurangnya ketersediaan benih bermutu. Untuk harga Kementerian Pertanian sudah mengusulkan penetapan harga dasar pembelian kedelai dan Kementerian BUMN mempertimbangkan untuk memberi penugasan kepada BULOG menampung hasil panen kedelai petani dengan harga pembelian yang layak. Secara simbolik dilakukan penyerahan bantuan benih kedelai kelas FS (Benih Dasar) sejumlah 5 ton kepada 7 Provinsi yaitu Aceh, Jawa Tengah, D.I. Yogjakarta, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Pemberian bantuan benih tersebut sebagai gelar teknologi pengembangan produksi benih kedelai yang akan digunakan sebagai sumber benih dalam rangka membangun kemandirian benih kedelai melalui Jalur Benih Antar Lapang dan Antar Musim (JABALSIM) di 7 wilayah. Adapun hasil dari temu wicara sebagai berikut : 1) Pemberian bantuan benih pada 7 Provinsi yang akan dijadikan sebagai sumber benih, perlu kiranya dikawal insentif guna memenuhi sebagian sebagian kebutuhan benih kedelai di wilayah masing-masing; 2) Pemerintah daerah dan BUMN bersama-sama mengidentifikasi areal potensial untuk pengembangan areal kedelai; 3) Perlu ditingkat perakitan varietas unggul umur genjah dengan produksi tinggi (>2,5 ton/ha) dan disertai perbaikan teknik produksi pengelolaan tanaman terpadu secara berkelanjutan; 4) Litbang telah berhasil menghasilkan varietas unggul kedelai GEMA dan DERING yang umurnya genjah (73 hari) dengan potensi hasil 2,4 ton/ha; 24

32 5) Peran peneliti, penyuluh, pengamat OPT dan petugas lapang agar mendampingi dan membimbing petani dalam penerapan teknologi sehingga produktivitas kedelai dapat ditingkatkan; 6) Membutuhkan alat olah tanah seperti traktor besar 100 PK sebanyak 3 unit dan herbisida; 7) Kabupaten Aceh Timur sanggup mengembangkan kedelai seluas ha, apabila adanya kepastian harga kedelai minimal sebesar Rp /kg; 2. Gelar Teknologi Kedelai Hitam dan Panen Kedelai di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur Gelar teknologi budidaya kedelai hitam dan kacang hijau berlokasi di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun seluas 5 ha pada lahan sawah dengan pengairan terbatas dan dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, Petrokimia Gresik, PT.FMC, Unilever, Alam Hijau, Bayer, Perusahaan Kecap Bangau, Petrosida, BPTP Jawa Timur, BPTP Jawa Tengah, BPTP Yogjakarta, BPSB Jawa Timur, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Balitkabi-Malang dan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Gelar teknologi tersebut bertujuan untuk mendiseminasikan inovasi teknologi kedelai hitam dan kacang hijau kepada petani setempat dan dari hasilnya terlihat bahwa tanaman kedelai dan kacang hijau sangat baik dan cukup menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut. Di daerah Kabupaten Madiun berkembang penanaman kedelai hitam dengan variasi varietas yang terbatas, Detam 1 dan Detam 2 merupakan varietas kedelai hitam baru yang dapat dipakai sebagai alternative pilihan dengan berbagai keunggulan karakter yang dimiliki. Sedangkan untuk kacang hijau diperkenalkan varietas Vima 1 yang sangat sesuai untuk antisipasi lahan yang berpengairan terbatas atau pada kondisi kekurangan air. Penanaman kedelai hitam dan kacang hijau dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2012 yang mana sebelum dilakukan penanaman dilaksanakan sarasehan dan sosialisasi budidaya kedelai hitam dan kacang hijau. Teknologi yang di implementasikan budidaya kedelai hitam dengan menanam varietas Detam 1 dan Detam 2 yang utama dan sebagai pendamping varietas Argomulyo, Gepak Kuning, Gepak Ijo, Malika, Cikurai dan galur kedelai hitam umur genjah, sedangkan untuk kacang hijau ditanam varietas Vima 1. Keunggulan dari varietas Detam dibanding dengan varietas Malika, dimana untuk varietas Malika setiap pohon mempunyai 8 cabang dan tiap polong ada 2 biji kedelai, sedangkan untuk varietas Detam setiap pohon ada 12 cabang dan tiap polong ada 3 biji kedelai. Untuk hasil kedelai hitam petani setempat telah bekerjsama dengan unilever dengan harga berkisar Rp ,-, sedangkan di pasaran umum harga kedelai hitam berkisar Rp ,- Acara panen secara simbolik dilakukan oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Litbang dan perwakilan dari Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Kemudian dilanjut dengan melihat gelar teknologi berbagai macam varietas varietas kedelai, olahan dari kedelai hitam dan pupuk serta dilakukan temu wicara dengan kelompok tani. 25

33 Secara simbolik diberikan bantuan kepada petani berupa a) 10 paket bantuan lauk pauk untuk korban bencana kekeringan, b) benih padi non hibrida sebanyak kg (15 kelompok tani di Kecamatan Pilangkenceng, 6 kelompok tani di Kecamatan Balerejo dan 4 kelompoktani di Kecamatan Mejayan), c) bantuan 5 buah alat mesin diesel (desa Ngengor, Pulerejo, Krebet, Pilangkenceng dan Kenongorejo) dan d) bantuan benih kedelai hitam varietas Detam 1 dan 2 kelas BD sebanyak 250 kg dan benih kacang hijau varietas Vima kelas BD sebanyak 250 kg. Temu wicara dengan petani didampingi oleh Wakil Bupati, adapun hasil dari temu wicara sebagai berikut : 1) Pola tanam yang biasa dilakukan petani setempat padi-padi-padi akan dirubah menjadi padi-padi-palawija 2) Sudah ada pemetaan tanah di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur yang dibawah koordinasi wilayah (Korwil) daerah untuk melihat status pertanaman 3) Ketersediaan air selama ini di lapangan hanya mengandalkan 3 sumur pompa dalam yang dibangun tahun 1984 dan 2009, akan dikomunikasikan oleh Wakil Bupati dengan PU untuk pengadaan sumur pompa. 4) Petani mengharapkan adanya jaminan harga dari hasil panen mereka 5) DPRD akan memberikan bantuan benih kedepannya apabila penanaman kedelai hitamnya berhasil meningkat D. Penilaian Kelompoktani Berprestasi Penilaian kelompoktani berprestasi dilakukan pada kelompoktani pelaksana kegiatan SL-PTT kedelai. Pemberian penghargaan ini merupakan wujud pengakuan dan apresiasi pemerintah kepada kelompoktani atas segala kemampuan dan upaya serius serta komitmen yang tinggi dalam mewujudkan peningkatan produksi kedelai untuk mendukung ketahanan pangan. Tujuan dari penilaian kelompoktani berprestasi a) mendorong tumbuh dan berkembangnya dinamika petani yang tergabung dalam kelompok tani, terutama yang telah melaksanakan SL-PTT kedelai dan b) meningkatkan hubungan kelembagaan petani dengan mitra usaha. Sedangkan sasarannya adalah a) meningkatnya kerjasama antara petani dalam kelompoktani dan antar kelompoktani dan b) meningkatnya hubungan kelembagaan petani dengan mitra usaha. Penerima penghargaan kelompoktani kedelai pada tahun 2012 sebanyak 4 kelompoktani : 1. Kelompoktani Sumber Mulia Provinsi Sulawesi Tengah 2. Kelompoktani Suka Maju Provinsi Nusa Tenggara Barat 3. Kelompoktani Suka Jaya Provinsi Aceh 4. Kelompoktani Margo Mulyo Provinsi Jawa Timur 26

34 V. PEMBINAAN SUMBERDAYA MANUSIA A. Kepegawaian 1. Pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 Keadaan pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi berjumlah 60 orang. Penyebaran Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 No. Unit Kerja S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP/ Jumlah SD 1 Direktur Subdit Kedelai Subdit Aneka Kacang Subdit Ubikayu Subdit Aneka Umbi Subbag Tata Usaha Sekretaris Jumlah Selain itu terdapat 2 (dua) tenaga kontrak lulusan SLTA di Subbag Tata Usaha pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Pegawai Negeri Sipil Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi menurut golongan : Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah : 8 orang : 36 orang : 13 orang : 3 orang : 60 orang 2. Pegawai yang Pensiun Tahun 2012 Pegawai yang pensiun selama tahun 2012 pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah: a. Bulan Juni tahun 2012: Ir. Djoko Trijatmo, MM b. Bulan Juli tahun 2012: Ir. Kasmin Nadeak, MM dan Ir. Sri Murniati 3. Kenaikan Pangkat Sampai dengan bulan Desember 2012 realisasi kenaikan pangkat/ golongan Pegawai Negeri Sipil periode April dan Oktober 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi sebanyak 9 orang, yang terdiri dari pangkat/ golongan IV sebanyak 1 orang, pangkat/ golongan III sebanyak 5 orang dan pangkat/ golongan II sebanyak 3 orang. Kenaikan pangkat/ golongan tersebut merupakan kenaikan secara regular. Secara rinci kenaikan pangkat periode April dan Oktober 2012 pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada Tabel

35 Tabel 19. Kenaikan Pangkat Periode April dan Oktober 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Golongan No. Nama Dari Menjadi TMT Golongan Golongan 1 Sri Sayekti, SE, MM III/d IV/a April/sdh terealisir 2 Inna Dwi Hidayah, STP III/b III/c April/sdh terealisir 3 Jentina Harianja, SP III/b III/c April/sdh terealisir 4 Marnawati II/d III/a April/sdh terealisir 5 Heri Sucipto II/c II/d April/sdh terealisir 6 Delly Agung Kurniawan II/d III/a April/sdh terealisir 7 Arief Muliawan, SP III/b III/c Okt/sdh terealisir 8 Mangarah Tuah Sinaga II/b II/c Okt/sdh terealisir 9 Sardi II/b II/c Okt/sdh terealisir 4. Diklatpim Tk I, II, III Diklatpim periode Januari s/d Desember 2012 sebanyak dua (2) orang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Diklatpim II, III, IV Tahun 2012 No. Unit Kerja DIKLATPIM II III IV Jumlah 1 Direktur 0 2 Subdit Kedelai 0 3 Subdit Aneka Kacang 0 4 Subdit Ubikayu Subdit Aneka umbi 0 6 Subbag Tata Usaha Kenaikan Gaji Berkala Kenaikan gaji berkala periode Januari s/d Desember 2012 sebanyak 26 orang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Kenaikan Gaji Berkala Periode Januari s/d Desember 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi No. Nama Bulan 1 Nadih Januari/ sdh terealisir 2 Suratiningsih, S. Sos Pebruari/ sdh terealisir 3 Sri Sayekti, SE, MM Maret/ sdh terealisir 4 Ir. Mesalina, MM Maret/ sdh terealisir 5 Sri Suhartini, SP Maret/ sdh terealisir 6 Heri Sucipto Maret/ sdh terealisir 7 Hileri Rosmawati Tobing Maret/ sdh terealisir 8 DR. Ir. Widi Hardjono, M.Sc April/ sdh terealisir 9 Septiana April/ sdh terealisir 10 Delly Agung kurniawan April/ sdh terealisir 11 Kateno April/ sdh terealisir 12 Ir. Sri Murni April/ sdh terealisir 13 Didin arifuddin April/ sdh terealisir 14 Desi Yanti, S.Sos April/ sdh terealisir 15 Diat Tantri DP, SP Mei/ sdh terealisir 16 Mansyur Mei/ sdh terealisir 17 Octobryan, SE Mei/ sdh terealisir 18 Ir. Dona Purba Mei/ sdh terealisir 19 Ir. Kasmin Nadeak, MM Juni/ sdh terealisir 20 Ir. Subiardi Juni/ sdh terealisir 21 Ngadiran, S.Sos Juni/ sdh terealisir 22 Roland Hutajulu, SP, MM Juli/ sdh terealisir 23 M. Soleh Agustus/ sdh terealisir 24 Sri lestari, SE Oktober/ sdh terealisir 25 Arif Muliawan, SP Oktober/ sdh terealisir 26 Renata DN Damanik, SP, MM Desember/ sdh terealisir 28

36 6. Cuti Cuti periode Januari s/d Desember 2012 sebanyak 24 pegawai, yang terdiri dari : Cuti Tahunan : 21 orang Cuti Besar : 3 orang Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Cuti Periode Januari s/d Desember Tahun 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi No. Nama Jabatan Keterangan 1 Ir. Hardian, MM Kasi Intensifikasi Januari 2 Martiana Butar Butar Staf Subdit Kedelai Pebruari dan Agustus 3 Isnul Khotimah, A.Md Staf Subdit Aneka Kacang Pabruari 4 Roland Hutajulu, SP, MM Staf Subdit Ubikayu Maret 5 Octobryan, SE Staf Subdit Kedelai Mei 6 Mira Sahara, A.Md Staf Subdit Aneka Kacang Juli 7 Sardi Staf Subag TU Agustus 8 Ir. Indri Hastuti, MM Kasubdit Aneka Umbi Agustus 9 Ir. Kusyanto Kasi Intensifikasi Agustus 10 Ir. Mesalina Kasi Intensifikasi Agustus 11 Ngadiran, S.Sos Staf Subdit Ubikayu Agustus 12 Arif Muliawan, SP Staf Subdit Kedelai Agustus 13 Renata DN Damanik, SP, MM Kasi Intensifikasi Agustus 14 Marnawati, SP Staf Subdit Aneka Kacang Agustus 15 Sri Sayekti, SE, MM Staf Subag TU September 16 Sukarni Staf Subag TU Nopember 17 Tyas Mila Z, S.TP Staf Subdit Kedelai Nopember 18 Jentina Harianja, SP Staf Subdit Ubikayu Desember 19 Mangarah Tuah Sinaga, SP Staf Aneka Umbi Desember 20 Ernawati azis Staf Subdit Ubikayu Desember 21 Ir. Subiardi Kasi Pengembangan Desember Tabel 23. Cuti Melahirkan Tahun 2012 Pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi No. Nama Bulan 1 Neneng Nur Aida, SP September s/d Desember 2 Sorta Pane, SP Nopember 2012 s/d Pebruari Mira Sahara, A.Md Desember 2012 s/d Maret 2013 c. Ujian Dinas Pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi yang mengikuti ujian dinas tahun 2012 sebanyak 1 (satu) orang yaitu lisa Amelia, A.Md (dari Golongan II/d ke III/a). B. Persuratan Bentuk komunikasi kedinasan yang biasa dilakukan berupa surat menyurat dan pengiriman/penerimaan berita melalui yaitu surat/memo masuk sebanyak

37 surat, surat/memo keluar sebanyak 407 surat, penerimaan faximile sebanyak 500 lembar, pengiriman faximile sebanyak 409 lembar dan surat rahasia tidak ada. C. Rumah Tangga dan Perlengkapan Sebagai fungsi pelayanan untuk kegiatan rumah tangga dan perlengkapan sampai bulan Desember 2012 pada umumnya melaksanakan tugas-tugas pokok sebagai berikut : 1. Pemeliharaan dan kebersihan Pemeliharaan tanaman tetap dilaksanakan terutama pemotongan rumput, pembersihan kantor, halaman, ruang lingkup kantor Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi serta perawatan kendaraan dinas roda empat dan dua serta melakukan servis. 2. Keamanan Keamanan tetap dilaksanakan sebagaimana biasanya oleh 4 orang satpam Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dan 4 orang satpam Direktorat Pasca Panen secara bergiliran siang dan malam harinya. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kantor, membuka dan menutup kembali ruang tempat kerja setelah jam kantor serta pengecekan alat-alat yang berhubungan dengan listrik antara lain computer, AC dan peralatan lain. 3. Perlengkapan a) Menyiapkan kebutuhan alat tulis kantor, membukukan dan mendistribusikan untuk keperluan masing-masing sub unit dan subbag tata usaha. b) Membukukan barang-barang inventaris dari hasil pengadaan barang tahun Daftar hadir/absensi, telah dilakukan pengawasan secara intensif di setiap unit kerja (Subdit dan Tata Usaha) oleh masing-masing atasan langsung dan sekaligus menumbuhkembangkan budaya kerja di setiap unit kerja. 5. Setiap pegawai diwajibkan melakukan absensi elektrik sesuai jam datang dan jam pulang kerja. 6. Selain absen elektrik setiap pegawai yang dating dan pulang kerja juga diwajibkan mengisis absensinya manual (diparaf) sesuai jam dating dan jam pulang. 7. Daftar hadir/absensi setiap 1 minggu sekali dilaporkan ke sekdit, dan daftar hadir/absensi telah dilaksanakan masing-masing Subdit dan Subbag Tata Usaha, direkap dan dilaporkan ke Sekditjen Tanaman Pangan. 30

38 VI. REALISASI APBN Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tahun 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (termasuk dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi) mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,-. Keadaan sampai akhir Desember tahun 2012 terealisasi sebesar Rp ,- (93,25%) secara rinci pada Tabel 24. Tabel 24. Realisasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka kacang dan Umbi No Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian Pagu Realisasi Anggaran *) Indikator Output Realisasi Penanggung-jawab Indikator Output Anggaran Lokasi Binaan Teknis (Rp. 000,-) % Uraian Satuan Target Volume % (Rp. 000,-) PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN ,30 ANEKA KACANG DAN UMBI 1 SL-PTT Kedelai (10 ha/klp) ,54 SL-PTT Kedelai (10 ha/klp) Ha , Kab 2 Ubinan ,08 Ubinan Ha Kab 3 Pengembangan Kedelai Model ,73 Pengembangan Kedelai Model Ha ,22 29 Kab 4 Pengembangan Kc. Tanah (Malut) ,00 Pengembangan Kc. Tanah (Malut) Ha ,00 2 Kab Full Paket 5 Pengembangan Ubikayu (NTT) ,00 Pengembangan Ubikayu (NTT) Ha ,67 4 Kab Full Paket 6 Pengembangan Ubijalar ,00 Pengembangan Ubijalar Ha ,00 9 Kab (Papua dan Papua Barat) Full Paket 7 Pertemuan Koordinasi Stakeholder ,95 Pertemuan Koordinasi Steakholder (35 Kali) Kali ,14 35 Kali (Non Kedelai (2 kali) 8 Pembinaan, Pengawalan, Monev Komoditas Akabi ,58 Pembinaan, Pengawalan, Monev Komoditas Akabi Bulan Satker Provinsi dan Kabupaten ,09 Pusat ,80 Jumlah ,30 Keterangan : Dana Pagu Awal Rp ,- ; ada revisi menjadi Rp ,- perubahan pada satker pusat dari Rp.7 Miliar menjadi Rp. 6,694 M 31

39 a. Realisasi Keuangan/DIPA TA Satker Pusat Pada tahun 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan melalui program peningkatan ketahanan pangan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,-. Keadaan sampai akhir Desember tahun 2012 baru terealisasi sebesar Rp ,- (91,80%). Rincian pengeluaran sub kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 20. b. Realisasi Keuangan/DIPA TA Satker Daerah Pada tahun 2012 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (dana TP dan Dekon) melalui program pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,-. Keadaan sampai akhir Desember tahun 2012 terealisasi sebesar Rp (93,36%). Rincian pengeluaran sub kegiatan dapat dilihat pada Tabel 6 di atas. 32

40 VII. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT A. Permasalahan 1. Produksi a. Pengalihan sistem kontrak BLBU menyebabkan keterlambatan pengiriman benih untuk SL-PTT sehingga tidak sesuai dengan jadwal tanam. b. Keterlambatan revisi anggaran untuk realokasi SL-PTT c. Pelaksanaan SL-PTT mengalami banyak kendala secara teknis maupun non teknis diantaranya kualitas benih yang dikirim rendah. d. Adopsi teknologi di tingkat petani belum optimal dikarenakan keterbatasan modal usaha dan terbatasnya pengetahuan petani sehingga capaian produktivitas tingkat petani masih lebih rendah dari potensi hasilnya. e. Adanya persaingan dengan komoditi lain yang memberikan nilai insentif yang lebih tinggi serta adanya alih fungsi ke komoditi lain. f. Harga penjualan kedelai di tingkat petani belum memberikan insentif yang berarti bagi petani g. Kemitraan belum berkembang dan rendahnya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi usahatani. h. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan kepada petani/kelompok tani mengenai teknologi yang akan diterapkan. i. Terbatasnya penangkar benih sehingga penggunaan benih unggul bermutu masih rendah yang mengakibatkan produksi belum mencapai potensi hasil. j. Pelaporan dari daerah sering terlambat bahkan ada beberapa daerah yang tidak melaporkan pelaksanaan kegiatan. 2. Ketatausahaan Dilihat dari jumlah SDM masih terdapat kekurangan terutama pada operator komputer, pengetik, pramu utus dan tenaga kebersihan. Disamping itu kendaraan operasional sudah tidak layak pakai dan mengalami kerusakan baik kendaraan roda 2 maupun roda 4, perlu perbaikan sarana dan prasarana penunjang seperti daya listrik dan air bersih. B. Upaya Tindak Lanjut 1. Produksi a. Melakukan koordinasi dengan produsen benih dalam penyediaan benih yang lebih efisien agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman. b. Pemantapan alokasi CPCL agar tidak terjadi realokasi 33

41 c. Memantapkan persiapan pelaksanaan SL-PTT di tingkat Kelompok tani, Dinas Kabupaten, Dinas Provinsi, Pusat dan stakeholder yang terkait. d. Meningkatkan peran penyuluh di tingkat petani agar mempercepat adopsi teknologi. e. Penetapan harga dasar kedelai di tingkat petani untuk menarik minat petani menanam kedelai f. Menjalin dan meningkatkan koordinasi yang lebih serasi, sinergis dan berkesinambungan dengan instansi terkait termasuk dengan perusahaan industri/perbankan khususnya dalam penyediaan sumber modal usaha tani dan pemasaran hasil. g. Meningkatkan pembinaan, bimbingan dan monitoring terhadap upayaupaya efisiensi usahatani dan peningkatan produktivitas/produksi aneka kacang dan umbi, khususnya pada daerah-daerah sentra produksi dalam upaya peningkatan daya saing. h. Konsistensi daerah untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin. 2. Ketatausahaan a. Penambahan sarana kerja berupa komputer dan meningkatkan kapasitas komputer sesuai perkembangan teknologi, b. Penggantian pendingin ruangan (AC) yang tidak layak pakai. c. Penambahan kendaraan operasional dalam menunjang kelancaran kerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. d. Mengoptimalkan pengoperasian mesin diesel e. Mengoptimalkan pengoperasian mesin fotocopy. f. Spesialisasi mesin fax dan telepon. 34

42 VIII. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Realisasi tanam komoditi aneka kacang dan umbi MT. 2011/2012 dan MT untuk komoditi kedelai mencapai ha (45,73%), kacang tanah ha (66,98%), kacang hijau ha (74,98%), ubikayu ha (81,17%) dan ubijalar ha (102,84%) dari sasaran tahun Belum tercapainya sasaran areal tanam tersebut dikarenakan terlambatnya waktu tanam/adanya kemunduran tanam dan persaingan dengan komoditas pertanian lainnya/beralih ke komoditi lain. 2. Pencapaian produksi aneka kacang dan umbi tahun 2012 (Aram II) bila dibandingkan dengan sasaran tahun 2012 untuk kedelai mencapai ton (41,22%), kacang tanah ton (64,46%), kacang hijau ton (75,87%), ubikayu ton (90,71%) dan ubijalar ton (105,84%). Sedangkan bila produksi 2012 (Aram II) dibandingkan dengan Atap 2011 mengalami peningkatan untuk komoditi kacang tanah 2,57% dan ubijalar 11,02% sedangkan untuk komoditi kedelai mengalami penurunan sebesar 8,00%, kacang hijau13,31% dan ubikayu 5,68%. 3. Realisasi kegiatan aneka kacang dan umbi tahun 2012 (kondisi sampai dengan bulan Desember 2012): SL-PTT Kedelai 2012 mencapai ha (93,54%), luas panen ha, produktivitas 14,23 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Kedelai 2012 realisasi tanam mencapai ha (95,22%), luas panen 495 ha, produktivitas 15,69 ku/ha dan produksi 776 ton; kegiatan Pengembangan Kacang Tanah 2012 realisasi tanam mencapai 100 ha (100%), luas panen 79 ha, produktivitas 11,92 ku/ha dan produksi 94 ton; kegiatan Pengembangan Ubikayu 2012 realisasi tanam mencapai 360 ha (120%); kegiatan Pengembangan Ubijalar 2012 realisasi tanam 850 ha (100%) dan realisasi pelaksanaan kegiatan koordinasi stakeholder non kedelai tersebut mencapai 94,29% dari sasaran 35 kali pertemuan. 4. Realisasi serapan anggaran pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi tahun 2012 sebesar Rp ,- (93,30%) dari alokasi dana sebesar Rp ,-. Realisasi satker pusat sebesar Rp ,- (91,80%) dari alokasi dana sebesar Rp ,- dan satker daerah (Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan) realisasi Rp ,- (93,36%) dari alokasi dana sebesar Rp ,-. B. Saran Dalam upaya pencapaian sasaran produksi di masa mendatang untuk itu diharapkan kepada Daerah : a. Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan bimbingan terhadap peningkatan produksi/produktivitas di daerah-daerah sentra produksi. Hal ini penting artinya untuk meningkatkan efisiensi dan produk yang berdaya saing. b. Mendorong Pemda Propinsi dan Kabupaten/Kota untuk memfasilitasi dan memediasi terjalinnya tumbuh dan berkembangnya kemitraan usaha dengan pihak swasta/industri yang memanfaatkan bahan baku dari komoditas aneka kacang dan umbi. 35

43 L A M P I R A N 36

44 Lampiran 1

45 Lanjutan Lampiran 1

46 Lampiran 2 MT. 2011/2012 No. Provinsi Okt Nov Des Jan Feb Mar Okt 11 - Mar 12 T R T R T R T R T R T R T R (%) 1 Aceh ,44 2 Sumut ,50 3 Sumbar ,35 4 Riau ,07 5 Kep Riau Jambi ,92 7 Sumsel ,09 8 Bangka Belitung Bengkulu ,91 10 Lampung ,66 Sumatera ,45 11 Jabar ,61 12 Banten ,14 13 Jateng ,83 14 D.I. Yogya ,42 15 Jatim ,67 Jawa ,63 16 Bali ,80 17 N T B ,46 18 N T T ,42 Bali & NT ,87 19 Kalbar ,26 20 Kalteng ,58 21 Kalsel ,99 22 Kaltim ,30 Kalimantan ,36 23 Sulut ,00 24 Gorontalo ,74 25 Sulteng * * * ,41 26 Sulsel ,12 27 Sulbar ,05 28 Sultera ,22 Sulawesi ,76 29 Maluku * * * ,26 30 Malut ,24 31 Papua * * ,98 32 Papua Barat ,96 Maluku & Papua ,47 LUAR JAWA ,22 INDONESIA ,00 Keterangan : T = Target R = Realisasi * = Prediksi Rencana dan Realisasi Tanam MT. 2011/2012 (Oktober Maret 2012) Komoditi : Kedelai

47 Lampiran 3 Rencana dan Realisasi Tanam MT (April - September 2012) Komoditi : Kedelai MT No. Provinsi Apr Mei Jun Jul Ags Sep Jumlah T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ,28 2 Sumut ,16 3 Sumbar ,90 4 Riau ,81 5 Bangka Belitung Jambi ,74 7 Sumsel ,97 8 Kep Riau Bengkulu ,18 10 Lampung ,40 Sumatera ,16 11 Jabar ,10 12 Banten ,70 13 Jateng ,97 14 D.I. Yogya ,65 15 Jatim ,83 Jawa ,70 16 Bali ,80 17 N T B ,30 18 N T T ,24 Bali & NT ,10 19 Kalbar ,81 20 Kalteng ,23 21 Kalsel ,93 22 Kaltim ,50 Kalimantan ,96 23 Sulut ,80 24 Gorontalo ,40 25 Sulteng ,36 26 Sulsel ,59 27 Sulbar ,61 28 Sultera ,79 Sulawesi ,99 29 Maluku ,12 30 Malut ,83 31 Papua ,59 32 Papua Barat ,36 Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Keterangan : T = Target R = Realisasi * = Prediksi , , ,35

48 Lampiran 4 Rencana dan Realisasi Tanam MT. 2011/2012 (Oktober Maret 2012) Komoditi : Kacang Tanah (Ha) Bulan No Provinsi Okt Nop Des Jan Peb Mar Okt Mar 2012 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ,70 2 Sumatera Utara ,24 3 Sumatera Barat ,66 4 Riau ,50 5 Jambi ,47 6 Sumatera Selatan ,19 7 Bengkulu ,63 8 Lampung ,39 9 Bangka Belitung ,91 10 Kep. Riau ,77 Sumatera ,09 11 DKI Jakarta ,93 12 Jawa Barat ,37 13 Jawa Tengah ,05 14 D.I.Yogyakarta ,15 15 Jawa Timur ,06 16 Banten ,47 Jawa ,42 17 Bali ,75 18 NTB ,39 19 NTT ,36 Bali & NT ,27 20 Kalimantan Barat ,73 21 Kalimantan Tengah ,74 22 Kalimantan Selatan ,17 23 Kalimantan Timur ,79 Kalimantan ,98 24 Sulawesi Utara ,05 25 Sulawesi Tengah ,44 26 Sulawesi Selatan ,01 27 Sulawesi Tenggara ,67 28 Gorontalo ,86 29 Sulawesi Barat ,00 Sulawesi ,88 30 Maluku ,55 31 Maluku Utara ,28 32 Papua Barat ,59 33 Papua ,32 Maluku & Papua ,02 LUAR JAWA ,38 INDONESIA ,71 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Bukabi) R = Realisasi *) = Prediksi

49 Lampiran 5 (Ha) MT No Provinsi Apr Mei Jun Jul Ags Sep Jumlah T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh * * * * * ,34 2 Sumatera Utara * * * * * ,68 3 Sumatera Barat * * * * ,57 4 Riau * * * * * ,26 5 Jambi * * * * * ,72 6 Sumatera Selatan * * * * * ,24 7 Bengkulu * * * * * ,65 8 Lampung * * * * ,13 9 Bangka Belitung * * * * * ,46 10 Kep. Riau * * 19 8 * 9 3 * 17 8 * ,51 Sumatera ,48 11 DKI Jakarta * 3 - * 2 - * 2 - * 1 - * Jawa Barat * * * * * ,77 13 Jawa Tengah * * * * * ,87 14 D.I.Yogyakarta * * * * ,52 15 Jawa Timur * * * * * ,51 16 Banten * * * * * ,52 Jawa * * * ,06 17 Bali * * * * * ,60 18 NTB * * ,12 19 NTT * * * * * ,01 Bali & NT * * * ,08 20 Kalimantan Barat * * * ,11 21 Kalimantan Tengah * * * * * ,91 22 Kalimantan Selatan * * * * * ,64 23 Kalimantan Timur * * * * * ,44 Kalimantan * * * ,19 24 Sulawesi Utara * * * * * ,43 25 Sulawesi Tengah * * * * * ,64 26 Sulawesi Selatan * * * * * ,10 27 Sulawesi Tenggara * * * * * ,04 28 Gorontalo * * * * * ,32 29 Sulawesi Barat * * * * * ,66 Sulawesi * * * ,47 30 Maluku * * * * * ,47 31 Maluku Utara * * * * * ,73 32 Papua Barat * * * * * ,30 33 Papua * * * * * ,21 Maluku & Papua ,96 LUAR JAWA ,74 INDONESIA ,15 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Bukabi) R = Realisasi *) = Prediksi Rencana dan Realisasi Tanam MT (April September 2012) Komoditi : Kacang Tanah

50 Lampiran 6 Rencana dan Realisasi Tanam MT. 2011/2012 (Oktober Maret 2012) Komoditi : Kacang Hijau (Ha) Bulan No Provinsi Okt Nop Des Jan Feb Mar Okt Mar 2011 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ,82 2 Sumatera Utara ,39 3 Sumatera Barat ,88 4 Riau ,68 5 Jambi ,19 6 Sumatera Selatan ,77 7 Bengkulu ,95 8 Lampung ,62 9 Bangka Belitung Kep. Riau ,00 Sumatera ,23 11 DKI Jakarta Jawa Barat ,34 13 Jawa Tengah ,71 14 D.I.Yogyakarta ,52 15 Jawa Timur ,09 16 Banten ,47 Jawa ,12 17 Bali ,62 18 NTB ,65 19 NTT ,45 Bali & NT ,60 20 Kalimantan Barat ,43 21 Kalimantan Tengah ,00 22 Kalimantan Selatan ,54 23 Kalimantan Timur ,56 Kalimantan ,32 24 Sulawesi Utara ,83 25 Sulawesi Tengah ,41 26 Sulawesi Selatan ,92 27 Sulawesi Tenggara ,65 28 Gorontalo ,91 29 Sulawesi Barat ,72 Sulawesi ,24 30 Maluku ,35 31 Maluku Utara ,98 32 Papua Barat ,89 33 Papua ,83 Maluku & Papua ,40 LUAR JAWA ,28 INDONESIA ,28 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Bukabi) R = Realisasi *) = Prediksi

51 Lampiran 7 Rencana dan Realisasi Tanam MT (April September 2012) Komoditi : Kacang Hijau (Ha) MT No Provinsi Apr Mei Jun Jul Ags Sep Jumlah T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh * * * * * ,84 2 Sumatera Utara * * * * * ,48 3 Sumatera Barat * * * * ,28 4 Riau * * * * * ,43 5 Jambi * * * * * ,63 6 Sumatera Selatan * * * * * ,93 7 Bengkulu * * * * * ,65 8 Lampung * * * * ,93 9 Bangka Belitung #DIV/0! 10 Kep. Riau #DIV/0! Sumatera ,39 11 DKI Jakarta #DIV/0! 12 Jawa Barat * * * * * ,57 13 Jawa Tengah * * * * * ,62 14 D.I.Yogyakarta * * 72 4 * 31 6 * ,37 15 Jawa Timur * * * * * ,03 16 Banten * * * * * ,87 Jawa ,25 17 Bali * * 27 7 * * * ,77 18 NTB * * ,20 19 NTT * * * * * ,79 Bali & NT ,11 20 Kalimantan Barat * 38 9 * * ,97 21 Kalimantan Tengah * * * * * ,47 22 Kalimantan Selatan * * * * 38 1 * ,29 23 Kalimantan Timur * * * * * ,91 Kalimantan ,55 24 Sulawesi Utara * * * * * ,89 25 Sulawesi Tengah * * * * * ,77 26 Sulawesi Selatan * * * * * ,56 27 Sulawesi Tenggara * * * * * ,84 28 Gorontalo * 48 6 * 30 2 * * 4 5 * ,56 29 Sulawesi Barat * * * * * ,31 Sulawesi ,51 30 Maluku * * * * 33 2 * ,40 31 Maluku Utara * * * * * ,05 32 Papua Barat * * * * 71 3 * ,53 33 Papua * * * * * ,77 Maluku & Papua ,69 LUAR JAWA ,02 INDONESIA ,85 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Bukabi) R = Realisasi *) = Prediksi

52 Lampiran 8 Rencana dan Realisasi Tanam MT. 2011/2012 (Oktober Maret 2012) Komoditi : Ubikayu (Ha) Bulan No Propinsi Oktober 2011 Nopember 2011 Desember 2011 Januari 2012 Pebruari 2012 Maret 2012 Oktober Maret 2012 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ,31 2 Sumatera Utara ,34 3 Sumatera Barat ,07 4 Riau ,34 5 Jambi ,57 6 Sumatera Selatan ,49 7 Bengkulu ,84 8 Lampung ,81 9 Bangka Belitung ,18 10 Kepulauan Riau ,48 SUMATERA ,53 11 D.K.I. Jakarta ,04 12 Jawa Barat ,39 13 Jawa Tengah ,63 14 D.I.Yogyakarta ,16 15 Jawa Timur ,26 16 Banten ,85 JAWA ,54 17 Bali ,84 18 Nusa Tenggara Barat ,44 19 Nusa Tenggara Timur ,07 BALI & NT ,80 20 Kalimantan Barat ,51 21 Kalimantan Tengah ,83 22 Kalimantan Selatan ,21 23 Kalimantan Timur ,40 KALIMANTAN ,66 24 Sulawesi Utara ,33 25 Sulawesi Tengah ,63 26 Sulawesi Selatan ,83 27 Sulawesi Tenggara ,11 28 Gorontalo ,74 29 Sulawesi Barat ,25 SULAWESI ,51 30 Maluku ,24 31 Maluku Utara ,70 32 Papua Barat ,31 33 Papua ,42 MALUKU & PAPUA ,44 LUAR JAWA ,72 INDONESIA ,73 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Bukabi) R = Realisasi *) = Data olahan

53 Lampiran 9 Rencana dan Realisasi Tanam MT (April - September 2012) Komoditi : Ubikayu (Ha) Bulan No Propinsi April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 Agustus 2012 September 2012 April - September 2012 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh * * ,14 2 Sumatera Utara * * ,06 3 Sumatera Barat * * ,64 4 Riau * * ,22 5 Jambi * * ,61 6 Sumatera Selatan * * ,65 7 Bengkulu * * ,05 8 Lampung * * ,72 9 Bangka Belitung * * ,83 10 Kepulauan Riau * * ,01 SUMATERA ,54 11 D.K.I. Jakarta * 4 - * ,93 12 Jawa Barat * * ,62 13 Jawa Tengah * * ,62 14 D.I.Yogyakarta * * ,08 15 Jawa Timur * * ,89 16 Banten * * ,29 JAWA ,03 17 Bali * * ,89 18 Nusa Tenggara Barat * * ,15 19 Nusa Tenggara Timur * * ,17 BALI & NT ,04 20 Kalimantan Barat * * ,80 21 Kalimantan Tengah * * ,95 22 Kalimantan Selatan * * ,69 23 Kalimantan Timur * * ,31 KALIMANTAN ,91 24 Sulawesi Utara * * ,16 25 Sulawesi Tengah * * ,75 26 Sulawesi Selatan * * ,81 27 Sulawesi Tenggara * * ,11 28 Gorontalo * * ,44 29 Sulawesi Barat * * ,65 SULAWESI ,59 30 Maluku * * ,80 31 Maluku Utara * * ,58 32 Papua Barat * * ,82 33 Papua * * ,87 MALUKU & PAPUA ,38 LUAR JAWA ,73 INDONESIA ,70 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Buakabi) R = Realisasi

54 Lampiran 10 Rencana dan Realisasi Tanam MT. 2011/2012 (Oktober Maret 2012) Komoditi : Ubijalar (Ha) Bulan No Provinsi Oktober 2011 Nopember 2011 Desember 2011 Januari 2012 Pebruari 2012 Maret 2012 Oktober Maret 2012 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ,67 2 Sumatera Utara ,80 3 Sumatera Barat ,24 4 Riau ,54 5 Jambi ,90 6 Sumatera Selatan ,23 7 Bengkulu ,38 8 Lampung ,67 9 Bangka Belitung ,40 10 Kep. Riau ,59 Sumatera ,45 11 DKI Jakarta Jawa Barat ,54 13 Jawa Tengah ,71 14 D.I.Yogyakarta ,73 15 Jawa Timur ,35 16 Banten ,27 Jawa ,60 17 Bali ,05 18 NTB ,64 19 NTT ,53 Bali & NT ,99 20 Kalimantan Barat ,27 21 Kalimantan Tengah ,28 22 Kalimantan Selatan ,95 23 Kalimantan Timur ,21 Kalimantan ,00 24 Sulawesi Utara ,64 25 Sulawesi Tengah ,81 26 Sulawesi Selatan ,16 27 Sulawesi Tenggara ,53 28 Gorontalo ,59 29 Sulawesi Barat ,13 Sulawesi ,06 30 Maluku ,94 31 Maluku Utara ,48 32 Papua Barat ,10 33 Papua ,85 Maluku & Papua ,85 LUAR JAWA ,97 INDONESIA ,05 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Buakabi) R = Realisasi *) = Data olahan

55 Lampiran 11 Rencana dan Realisasi Tanam MT (April - September 2012) Komoditi : Ubijalar (Ha) Bulan No Propinsi April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 Agustus 2012 September 2012 April - September 2012 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh * * * * * ,86 2 Sumatera Utara * * * * * ,70 3 Sumatera Barat * * * * * ,46 4 Riau * * * * * ,41 5 Jambi * * * * * ,18 6 Sumatera Selatan * * * * * ,03 7 Bengkulu * * * * * ,60 8 Lampung * * * * * ,25 9 Bangka Belitung * * * * * ,50 10 Kepulauan Riau * * * 9 16 * 9 16 * ,17 SUMATERA ,03 11 D.K.I. Jakarta Jawa Barat * * * * * ,15 13 Jawa Tengah * * * * * ,47 14 D.I.Yogyakarta * * * * * ,55 15 Jawa Timur * * * * * ,42 16 Banten * * * * * ,33 JAWA ,80 17 Bali * * * * * ,34 18 Nusa Tenggara Barat * * * * * ,93 19 Nusa Tenggara Timur * * * * * ,72 BALI & NT ,42 20 Kalimantan Barat * * * * * ,32 21 Kalimantan Tengah * * * * * ,38 22 Kalimantan Selatan * * * * * ,53 23 Kalimantan Timur * * * * * ,66 KALIMANTAN ,06 24 Sulawesi Utara * * * * * ,68 25 Sulawesi Tengah * * * * * ,84 26 Sulawesi Selatan * * * * * ,33 27 Sulawesi Tenggara * * * * * ,78 28 Gorontalo * * * * 8 16 * ,73 29 Sulawesi Barat * * * * * ,69 SULAWESI ,59 30 Maluku * * * * * ,89 31 Maluku Utara * * * * * ,09 32 Papua Barat * * * * * ,43 33 Papua * * * * * ,05 MALUKU & PAPUA ,62 LUAR JAWA ,73 INDONESIA ,59 Keterangan : T = Target/sasaran (sasaran indikatif Dit. Buakabi) R = Realisasi *) = Data olahan

56 Lampiran 12 Sasaran dan Realisasi SL - PTT Kedelai Tahun 2012 Per 21 Januari 2013 No. Lokasi Sasaran Tanam Realisasi Anggaran (Rp) Tanam % Panen Provitas Ku/Ha) Poduksi Provinsi Kabupaten (Ha) (Unit) SL (Ha) LL (Unit) Tanggal SL LL (Ha) Tanggal LL SL (Ton) Sasaran Realisasi % 1 Aceh ,00 99,60 99, , ,00 1 Aceh Timur ,00 April 100,00 100, , Aceh Utara ,00 Maret 100,00 100, , Bireuen ,00 Awal April 100,00 100, , Pidie ,00 Maret 100,00 100, , Aceh Tamiang ,00 Maret 100,00 100, , Bener Meriah ,00 100,00 100, Pidie Jaya ,00 Maret 98,14 98, , Aceh Jaya ,00 100,00 100, Sumatera Utara ,69 60, ,88 9 Asahan ,00 Februari 80,00 80, Deli Serdang ,00 99,50 99, Langkat ,00 Februari 100,00 100, Mandailing Natal ,70 83,40 83, Simalungun ,00 96,00 96, Tapsel ,00 82,50 82, Serdang Bedagai Padang Lawas ,00 83,33 83, Batu Bara ,00 100,00 100, Labuhan Batu ,00 Februari 100,00 100, Padang Lawas Utara Nias Selatan ,00 8,50 8, Sumatera Barat ,00 43,48 43, ,95 10,20 134, ,48 21 Agam Pasaman Pesisir Selatan ,00 55,56 55, Dharmas Raya ,00 100,00 100, Pasaman Barat ,00 100,00 100, ,95 10, Riau ,26 25,26 - #DIV/0! ,26 26 Indragiri Hilir ,00 100,00 100, Indragiri Hulu Kampar ,00 100,00 100, Rokan Hilir Rokan Hulu ,00 35,88 35, Jambi ,30 49,22 49, , , ,50 31 Batanghari ,30 Akhir Maret 67,82 67, ,00 158, Bungo ,00 Mgu I April 66,67 66, , Merangin Muaro Jambi ,00 Akhir Maret 40,00 40, , Sarolangon ,00 100,00 100, Tanjab Barat ,00 75,00 75, , Tanjab Timur ,00 32,73 32, , Tebo ,00 62,11 62,

57 No. Provinsi Lokasi Sasaran Tanam Realisasi Anggaran (Rp) Tanam % Panen Provitas Ku/Ha) Poduksi Kabupaten (Ha) (Unit) SL (Ha) LL (Unit) Tanggal SL LL (Ha) Tanggal LL SL (Ton) Sasaran Realisasi % 6 Sumatera Selatan ,00 84,38 84, ,90 11, , ,38 39 Lahat ,00 87,89 87, ,90 15, , Musi Rawas ,00 100,00 100, , Muara Enim ,00 95,00 95, , OKI ,00 100,00 100, OKU Timur ,00 100,00 100, OKU Selatan ,00 100,00 100, OKU , Bengkulu ,60 - #DIV/0! #DIV/0! ,60 46 Rejang Lebong , , Kaur , , Seluma , , Lebong , , Bengkulu Tengah , , Lampung ,00 100,00 100,00 - #DIV/0! ,50 51 Lampung Selatan ,00 100,00 100, Lampung Tengah ,00 100,00 100, Lampung Utara ,00 100,00 100, Lampung Timur ,00 100,00 100, Tulang Bawang ,00 100,00 100, Way Kanan ,00 100,00 100, Jawa Barat ,00 97,52 97, ,52 15, , ,48 57 Ciamis ,00 100,00 100, , , Cianjur ,00 100,00 100, , , Garut ,00 100,00 100, , , Indramayu ,00 100,00 100, ,11 14, , Kuningan ,00 100,00 100, ,52 16,48 405, Majalengka ,00 100,00 100, ,06 15, , Subang ,00 100,00 100, ,68 13, , Sukabumi ,00 100,00 100, ,78 15, , Sumedang ,00 Maret 100,00 100, ,73 16, , Tasikmalaya ,00 100,00 100, ,74 12,08 998, Bandung Barat ,00 100,00 100, ,67 175, Kota Banjar Jawa Tengah ,00 98,52 98, , , ,95 69 Banjarnegara ,00 100,00 100, Banyumas ,00 100,00 100, ,28 71 Blora ,00 100,00 100, Boyolali ,00 100,00 100, Brebes ,00 13,95 13, ,95 74 Cilacap ,00 100,00 100, Demak ,00 100,00 100, Grobogan ,00 s.d.nov ,00 100, Kebumen ,00 100,00 100, Kendal ,00 s.d.des ,00 100, Klaten ,00 100,00 100, ,65 395, ,80 80 Pati ,00 Juni 100,00 100, ,84 18, , Purworejo ,00 Juli 100,00 100, Rembang ,00 100,00 100, ,30 901, Sragen ,00 100,00 100, Sukoharjo ,00 Mei 100,00 100, Wonogiri ,00 100,00 100,

58 No. Provinsi Lokasi Sasaran Tanam Realisasi Anggaran (Rp) Tanam % Panen Provitas Ku/Ha) Poduksi Kabupaten (Ha) (Unit) SL (Ha) LL (Unit) Tanggal SL LL (Ha) Tanggal LL SL (Ton) Sasaran Realisasi % 11 D.I. Yogyakarta ,00 100,00 100, , Bantul ,00 100,00 100, , Gunung Kidul ,00 Februari 100,00 100, , Kulon Progo ,00 100,00 100, , Jawa Timur ,00 95,61 95, , ,83 89 Bangkalan ,00 100,00 100, Banyuwangi ,00 79,95 79, , ,95 91 Blitar ,00 100,00 100, Bojonegoro ,00 100,00 100, Jember ,00 100,00 100, Jombang ,00 100,00 100, Lamongan ,00 100,00 100, Lumajang ,00 100,00 100, Madiun ,00 100,00 100, Magetan ,00 100,00 100, Mojokerto ,00 83,00 83, Nganjuk ,00 100,00 100, Ngawi ,00 100,00 100, Pacitan ,00 100,00 100, Pasuruan ,00 93,60 93, , Ponorogo ,00 100,00 100, Sampang ,00 100,00 100, Sidoarjo ,00 100,00 100, Sumenep ,00 100,00 100, Trenggalek ,00 100,00 100, Tuban ,00 85,50 85, Tulungagung ,00 Maret 100,00 100, Banten ,00 100,00 100,00 - #DIV/0! Lebak ,00 100,00 100, Pandeglang ,00 Maret 100,00 100, Serang ,00 100,00 100, Bali ,00 100,00 100, , Badung ,00 100,00 100, Klungkung ,00 100,00 100, Jembrana ,00 100,00 100, , Tabanan ,00 100,00 100, Nusa Tenggara Barat ,00 98,39 98, , , Bima ,00 100,00 100, , Dompu ,00 100,00 100, , Lobar ,00 100,00 100, Loteng ,00 100,00 100, , Lotim ,00 96,00 96, , Sumbawa ,00 100,00 100, , Kota Bima ,00 100,00 100, , Sumbawa Barat ,00 100,00 100, Mataram Kalsel ,50 58,47 58, #DIV/0! 12, HS. Tengah ,00 100,00 100, Kota Baru ,70 33,86 33, ,86 51, Tabalong ,00 100,00 100, ,61 193, Tanah Laut ,00 35,00 35, ,93 167, Balangan ,80 97,00 97,

59 No. Provinsi Lokasi Sasaran Tanam Realisasi Anggaran (Rp) Tanam % Panen Provitas Ku/Ha) Poduksi Kabupaten (Ha) (Unit) SL (Ha) LL (Unit) Tanggal SL LL (Ha) Tanggal LL SL (Ton) Sasaran Realisasi % 17 Kalteng ,20 97,27 97, , Barito Selatan ,00 100,00 100, Kapuas ,20 90,40 90, Katingan ,00 100,00 100, Lamandau ,00 100,00 100, Pulang Pisau ,00 100,00 100, , Barito Timur ,00 100,00 100, , Kalimantan Barat ,50 17,31 17,31 - #DIV/0! , Bangkayang ,00 100,00 100, Sambas Sintang ,50 75,00 75, Kubu Raya ,00 100,00 100, Pontianak Sulawesi Selatan ,00 100,00 100, ,79 15, , Bantaeng ,00 100,00 100, Bone ,00 100,00 100, Enrekang ,00 100,00 100, Gowa ,00 100,00 100, , Jeneponto ,00 100,00 100, Luwu ,00 100,00 100, Luwu Utara ,00 100,00 100, Maros ,00 100,00 100, Pangkep ,00 100,00 100, ,79 17, Pinrang ,00 100,00 100, Soppeng ,00 100,00 100, Takalar ,00 100,00 100, Wajo ,00 100,00 100, Luwu Timur ,00 100,00 100, Gorontalo ,00 100,00 100,00 - #DIV/0! Pohuwato ,00 100,00 100, Kalimantan Timur ,00 93,83 93,83 - #DIV/0! , Berau ,00 100,00 100, Bulungan ,00 50,00 50, Kutai Timur ,00 100,00 100, Kutai Kartanegara ,00 100,00 100, Sulawesi Tengah ,00 100,00 - #DIV/0! , Banggai ,00 100,00 100, Donggala ,00 100,00 100, Morowali ,00 100,00 100, Parigi Moutong ,00 100,00 100, NTT ,00 100,00 100,00 - #DIV/0! Belu ,00 100,00 100, Manggarai*) #DIV/0! #DIV/0! Timor Tengah Selatan ,00 100,00 100, Manggarai Barat ,00 100,00 100, Manggarai Timur ,00 100,00 100,00-24 Sulawesi Barat ,00 61,00 61,00 - #DIV/0! Mamuju ,00 100,00 100, Mamuju Utara ,00 40,00 40,

60 No. Lokasi Sasaran Tanam Realisasi Anggaran (Rp) Tanam % Panen Provitas Ku/Ha) Poduksi Provinsi Kabupaten (Ha) (Unit) SL (Ha) LL (Unit) Tanggal SL LL (Ha) Tanggal LL SL (Ton) Sasaran Realisasi % 25 Sulawesi Tenggara ,56 61, , , Konawe ,00 66,67 66, Kolaka ,00 100,00 100, Konawe Selatan ,70 74,70 74, , , Kolaka Utara ,90 57,74 57, Buton Bombana ,80 62,86 62, Papua ,00 100,00 100, , Merauke ,00 100,00 100, , Nabire ,00 100,00 100, Keerom ,00 100,00 100, Papua Barat ,00 100,00 100, Sorong ,00 100,00 100, Manokwari ,00 100,00 100, Teluk Bintuni ,00 100,00 100, Sulawesi Utara ,00 96, ,00 19, , Bolaang Mangondow ,00 100,00 100, Minahasa ,00 100,00 100, ,00 6, Minahasa Selatan ,00 100,00 100, Bolmong Utara ,00 100,00 100, Minahasa Utara ,00 13, Bolmong Selatan ,00 100,00 100, Bolmong Timur ,00 40,00 40, Jumlah 27 Prov, 190 Kab ,54 93, , ,54

61 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Kedelai Model Tahun 2012 Lampiran 13 No. Lokasi Sasaran Tanam Realisasi Anggaran (Rp) Tanam Panen Provitas Poduksi Provinsi Kabupaten (Ha) (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) Sasaran Realisasi % 1 Aceh ,00 1 Aceh Timur ,00 2 Aceh Utara ,00 3 Bireuen ,00 4 Aceh Pidie Pidie Jaya Keterangan 2 Riau ,00 5 Rokan Hulu ,00 3 Jambi , ,00 6 Batanghari ,00 Benih kedelai yang dipesan dari Jawa belum sampai ke klp tani 7 Bungo ,00 8 Merangin ,00 9 Tanjab Timur , ,00 10 Tebo ,00 4 Sumsel , ,00 11 Lahat , ,00 12 OKI ,00 5 Lampung ,00 13 Tulang Bawang ,00 14 Way Kanan ,00 15 Lampung Selatan ,00 6 Jabar , ,33 16 Ciamis ,00 17 Cianjur , ,00 18 Garut , ,00 19 Indramayu Majalengka ,00 7 Jateng , ,94 21 Banyumas ,88 Rencana Tanam Juli Pati , ,00 Rencana Tanam Mei DIY ,98 159, ,00 23 Gunung Kidul ,98 159, ,00 Tanam Bln Peb Jatim ,86 24 Bojonegoro ,66 25 Pacitan ,00 26 Trenggalek ,00 10 Sulsel ,00 27 Bone ,00 11 NTB , ,00 28 Bima ,00 29 Sumbawa , ,00 Jumlah 11 Prov, 29 Kab , , ,73

62 Lampiran 14 Sasaran dan Realisasi Non SL - PTT Kedelai Tahun 2012 No. Provinsi Lokasi Kabupaten Sasaran Realisasi Tanam Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Poduksi (Ha) Ha % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) 1 Sumatera Selatan Lahat* - 2 Banyuasin - 3 OKU Timur - 4 OKU Selatan - 5 Empat Lawang*) - 2 Lampung #DIV/0! - 6 Lampung Selatan - 7 Lampung Tengah - 8 Lampung Utara - 9 Lampung Timur - 3 Jawa Barat , ,42 845,63 10 Bandung Barat - 11 Indramayu - 12 Kuningan ,00 13 Ciamis ,36 14 Majalengka - 15 Sukabumi ,00 16 Sumedang , ,42 845,63 17 Tasikmalaya ,00 18 Garut ,00 19 Cianjur ,00 4 Jawa Tengah Banyumas - 20 Blora - 21 Boyolali - 22 Demak - 23 Karanganyar - 24 Kendal - 25 Pati - 26 Purbalingga - 27 Tegal -

63 No. Provinsi Lokasi Sasaran Realisasi Kabupaten Tanam Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Poduksi (Ha) Ha % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) 28 Wonogiri - 5 DIY Sleman - 30 Bantul - 5 Jawa Timur , Pacitan ,00 32 Banyuwangi ,00 33 Tulungagung ,00 34 Blitar ,00 35 Jember ,00 36 Mojokerto ,00 37 Nganjuk ,00 38 Bojonegoro ,00 39 Sampang ,00 6 Banten Lebak - 41 Pandeglang - 7 Nusa Tenggara Barat , Lombok Tengah ,00 43 Lombok Timur ,00 44 Dompu ,00 45 Bima ,00 8 Sulawesi Tenggara Konawe - 47 Konawe Selatan - 48 Konawe Utara - Jumlah 8 Prov, 56 Kab , ,42 846

64 Lampiran 15 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pengembangan Kacang Tanah Tahun 2012 No Provinsi Kabupaten Sasaran Realisasi Anggaran (Rp) Tanam Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) Sasaran Realisasi % 1 Maluku Utara 1 Halmahera Selatan ¹) ,00 14, Halmahera Tengah ,44 10, Provinsi, 2 Kabupaten Ket : 1) Kab. Halmahera Selatan = Kec. Bacan Selatan dan Bacan Timur, Tanam Awal Mei 21 ha kena banjir besar pada bulan Juni, Panen bulan Juli ,72 11,

65 Lampiran 16 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pengembangan Ubikayu Tahun 2012 No Provinsi Kabupaten Sasaran Realisasi Anggaran (Rp) Tanam Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) Sasaran Realisasi % 1 Nusa Tenggara Timur 1 Belu Timor Tengah Selatan Manggarai Barat Flores Timur Provinsi, 4 Kabupaten Ket: Rencana tanam bulan September-November ,

66 Lampiran 17 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pengembangan Ubijalar Tahun 2012 No Propinsi Kabupaten Sasaran Realisasi Anggaran (Rp) Tanam Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) Sasaran Realisasi % 1 Papua ,50 120, Jayawijaya ,00 120, Merauke ,50 112, Nabire ,92 130, Keerom ,57 117, Papua Barat , Sorong , Manokwari Teluk Bintuni Teluk Wondama Sorong Selatan Provinsi, 9 Kabupaten ,50 103,

67 Lampiran 18 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Stakeholder Non Kedelai Tahun 2012 Anggaran No Propinsi Sasaran Realisasi % Keterangan % Sasar Rencana 1 Aceh ,00 2 Sumatera Utara ,00 3 Sumatera Barat , April 2012 dan Nov April 2012 dan 3-4 des April 2012 dan Nov , , ,10 4 Riau , Juni ,86 5 Ja m b i , Juli ,54 6 Sumatera Selatan ,00 16 Mei 2012 dan 19 Oktober ,98 7 Bengkulu ,00 23 April 2012 dan Nov ,03 8 Lampung , ,78 9 Jawa Barat ,00 12 April ,60 10 Banten ,00 25 April ,96 11 Jawa Tengah , Maret ,22 12 D.I Yogyakarta ,00 1 & 15 Mei ,32 13 Jawa Timur , April ,00 14 B a l i , Mei ,93 15 Nusa Tenggara Barat , April ,80 16 Kalimantan Barat , April ,37 17 Kalimantan Tengah , ,00 18 Kalimantan Selatan , Mei ,65 19 Kalimantan Timur , April ,00 20 Sulawesi Utara , ,58 21 Sulawesi Tengah , April ,89 22 Gorontalo ,00 13 Maret ,90 23 Sulawesi Selatan ,00 6 April ,80 24 Sulawesi Barat , Des ,80 25 Sulawesi Tenggara , April ,00 Jumlah , ,95

68 Lampiran 19 REKAPITULASI KEGIATAN TAHUN 2012 DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI Per : 11 Januari 2012 NO JUMLAH REALISASI SISA DANA KODE KEGIATAN/SUB KEGIATAN JENIS BELANJA/RINCIAN BELANJA DANA % % (RP) (RP) Rp Belanja Bahan , , Honor yang Terkait dengan Output Kegiatan , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , , Belanja Sewa , , Belanja Jasa Lainnya , , Belanja Perjalanan Lainnya (DN) , , Belanja Modal Peralatan dan Mesin , , Belanja Modal Lainnya , ,03 Jumlah Total Anggaran , ,20

69 REALISASI KEGIATAN APBN SEKTORAL (018) TA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN (Posisi Laporan Tanggal 21 Januari 2013) No Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian Indikator Output Pagu Anggaran (Rp. 000,-) Realisasi Anggaran *) Indikator Output Realisasi (Rp. 000,-) % Uraian Satuan Target Volume % Lokasi PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN ,30 ANEKA KACANG DAN UMBI 1 SL-PTT Kedelai (10 ha/klp) ,54 SL-PTT Kedelai (10 ha/klp) Ha , Kab 2 Ubinan ,08 Ubinan Ha Kab 3 Pengembangan Kedelai Model ,73 Pengembangan Kedelai Model Ha ,22 29 Kab 4 Pengembangan Kc. Tanah (Malut) ,00 Pengembangan Kc. Tanah (Malut) Ha ,00 2 Kab Full Paket 5 Pengembangan Ubikayu (NTT) ,00 Pengembangan Ubikayu (NTT) Ha ,67 4 Kab Full Paket 6 Pengembangan Ubijalar ,00 Pengembangan Ubijalar Ha ,00 9 Kab (Papua dan Papua Barat) Full Paket 7 Pertemuan Koordinasi Stakeholder ,95 Pertemuan Koordinasi Steakholder (35 Kali) Kali ,14 25 Provinsi (Non Kedelai (2 kali) 8 Pembinaan, Pengawalan, Monev Komoditas Akabi ,58 Pembinaan, Pengawalan, Monev Komoditas Akabi Bulan Satker Provinsi dan Kabupaten ,09 Pusat ,80 Jumlah ,30 Keterangan : Dana Pagu Awal Rp ,- ; ada revisi menjadi Rp ,- perubahan pada satker pusat dari Rp.7 Miliar menjadi Rp. 6,694 M

70 i

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik.

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Negara PAN dan RB-RI No. 10/2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit kerja dibawahnya

Lebih terperinci

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN N LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 Jl. Raya Ragunan No. 15 Pasar Minggu PO. BOX 7356/Jks, Jakarta

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 HASIL SEMBIRING DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 31 MEI 2016 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2014 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, maka sesuai amanat instruksi Presiden RI No.7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2015 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2015, maka disusunlah Laporan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012.

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) No. 45/07/35/Th XII,1 Juli 2014 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 Bahan Rapat Koordinasi Dengan Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Timur Terkait Rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden Tentang Ancaman OPT Dan Progrnosa Produksi Padi Tahun

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) No. 40/07/13/Th.XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) A. PADI Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ATAP

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017 PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017 Disampaikan pada Rapat Kerja Nasional Tanggal 4 Januari 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OUTLINE 1. Evaluasi 2016 2. Sasaran luas tanam

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No.02 /07/3321/Th.I,1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi Kabupaten Demak tahun 2014 mencapai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015 2015 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sejalan dengan prioritas pembangunan Kabinet Kerja 2015-2019, Kementerian Pertanian menetapkan sasaran swasembada pangan dengan prioritas lima komoditas pangan utama,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014) No. 75/11/35/Th.XII, 3 November 2014 A. PADI Produksi Padi Provinsi Jawa Timur berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 48/11/Th. XVII, 03 November 2014 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) Sampai dengan Subround II (Januari-Agustus) tahun 2014, telah

Lebih terperinci

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA NTT (ANGKA TETAP 2009 DAN ANGKA RAMALAN II 2010) No. 03/07/53/Th.XIII, 1 Juli 2010 PUSO NTT 2010 MENGHAMBAT PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat padi dan kedelai guna memenuhi kebutuhan benih untuk pelaksanaan budidaya tanaman pangan secara nasional, Pemerintah telah memprogramkan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No. 48/07/33/Th.IX, 1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi tahun 2014 di Jawa Tengah mencapai 9,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Laporan Tahunan 2013 2013 Laporan Tahunan RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai telah ditetapkan sasaran produksi padi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BAHAN TANAM TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan i

KATA PENGANTAR. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan i Laporan Tahunan 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2011 ini dapat disusun tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013) BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th XI.,1 November PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun ) A. PADI B. JAGUNG Angka Ramalan (ARAM) II produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015) No. 47/07/35/Th XIII,1 Juli 2015 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2014 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) No. 32/07/36/Th. VIII, 1 Juli 2014 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) PRODUKSI PADI 2013 MENINGKAT SIGNIFIKAN DIBANDING TAHUN 2012, TAHUN 2014 DIPREDIKSI AKAN

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2011

Laporan Tahunan 2011 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2011 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Lebih terperinci

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Samarinda, 1 Maret 2017 1 LATAR BELAKANG Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 40/11/34/Th. X, 03 November 2008 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan III (ARAM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan

KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang ditindak

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) No. 52/11/36/Th. VIII, 3 November 2014 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) TAHUN 2014 LUAS PANEN PADI SAWAH MENINGKAT TETAPI PRODUKTIVITAS MENURUN Berdasarkan Angka Ramalan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2015) BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.19/03/35/Th XIV,1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun ) A. PADI Angka Sementara () produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar 13,15 juta ton Gabah Kering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki peranan yang besar

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2009)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2009) BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/11/33/Th. III, 2 November 2009 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2009) A. PADI Angka Ramalan III (ARAM III) produksi padi Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 diperkirakan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Ramalan II 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Ramalan II 2015) BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 74/11/35/Th XIII, 2 November PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Ramalan II ) A. PADI Angka Ramalan (ARAM) II produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 13,05 juta ton Gabah

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI TAHUN 2015 (ANGKA SEMENTARA) TURUN 5,00 PERSEN

PRODUKSI PADI TAHUN 2015 (ANGKA SEMENTARA) TURUN 5,00 PERSEN PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) PRODUKSI PADI TAHUN (ANGKA SEMENTARA) TURUN 5,00 PERSEN No. 16/03/91/Th. X, 1 Maret 2016 PADI Produksi padi tahun sebesar

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN SAGU TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR Seperti

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Perecanaan Pembangunan Pertanian Tahun 2018 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 1 SASARAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR KATA PENGATAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 setiap Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) No. 20/03/33 Th.X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 diperkirakan 11,30 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Februari 2013 Laporan AkLrntabilitas

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) No. 47/07/33/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar 11,30 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.5-/216 DS995-2521-7677-169 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI TAHUN 2014 (ANGKA SEMENTARA) TURUN 12,11 PERSEN

PRODUKSI PADI TAHUN 2014 (ANGKA SEMENTARA) TURUN 12,11 PERSEN PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) PRODUKSI PADI TAHUN (ANGKA SEMENTARA) TURUN 12,11 PERSEN No. 16/03/91/Th. IX, 2 Maret 2015 PADI Produksi padi pada tahun

Lebih terperinci

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu

Lebih terperinci

Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015)

Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015) No. 62 /11 /94 /Th. VII, 2 November Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun (Berdasarkan Angka Ramalan II ) A. PADI Produksi padi Provinsi Papua tahun diperkirakan mencapai 204.891 ton gabah kering

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Maret 2014 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016

SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 EVALUASI E-PROPOSAL DAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN-RI 1 SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 NO. KOMODITI LUAS TANAM LUAS PANEN

Lebih terperinci

Katalog BPS

Katalog BPS Katalog BPS. 5214.32 PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA JAWA BARAT TAHUN 2010-2014 ISSN: - Nomor Publikasi: 32.530.15.01 Katalog BPS: 5214.32 Ukuran Buku: 19 cm x 28 cm Jumlah Halaman: vii + 71 halaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. KATA PENGANTAR Kekayaan sumber-sumber pangan lokal di Indonesia sangat beragam diantaranya yang berasal dari tanaman biji-bijian seperti gandum, sorgum, hotong dan jewawut bila dikembangkan dapat menjadi

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010) NO. 53/11/33/TH. IV, 1 NOVEMBER 2010 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010) A. PADI ARAM III produksi padi Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 10,079 juta ton Gabah Kering Giling (GKG),

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013) A. PADI No. 45/07/35/Th.XI,1 Juli 2013 Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 produksi Padi Provinsi Jawa

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun ) No.22/03/35/Th XIII,2 Maret 2015 A. PADI Angka Sementara (ASEM) produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar 12,398 juta ton Gabah

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013) BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/10/1208/Thn. XVII, 20 Oktober PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN ) ANGKA TETAP PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 103.881 TON GABAH KERING GILING (GKG),

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XIX, 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 4.044.829 TON GKG, NAIK SEBESAR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) No. 57/11/63/Th.XV, 1 November PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN ) Produksi padi tahun (ARAM III) diperkirakan sebesar 2.001.274 ton Gabah Kering Giling (GKG), naik sebesar 159.185 ton

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TRIWULAN III TAHUN 2016 DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, Kementerian Pertanian merupakan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR 2015 Laporan Tahunan KATA PENGANTAR Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2015, maka menyusun laporan tahunan. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 ini merupakan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP KATA PENGANTAR Dalam upaya peningkatan produksi pertanian tahun 2010, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas sarana produksi, antara lain subsidi pupuk untuk sektor pertanian. Tujuan pemberian

Lebih terperinci

STABILISASI HARGA PANGAN

STABILISASI HARGA PANGAN STABILISASI HARGA PANGAN Oleh : Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2008 PERANAN KOMODITAS PANGAN PRODUSEN KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN KONSUMEN RUMAH TANGGA AKSES UNTUK GIZI KONSUMEN

Lebih terperinci

ANGKA RAMALAN 2 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

ANGKA RAMALAN 2 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA No. 72/11/71/Th. IX, 2 November 2015 ANGKA RAMALAN 2 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA A. PADI Angka Ramalan 2 (Aram 2) produksi padi tahun 2015 diperhitungkan sebesar 673.712 ton Gabah Kering

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BAHAN TANAM TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER

Lebih terperinci

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA No. 4/7/71/Th. VIII, 1 Juli 214 ANGKA TETAP TAHUN 213 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 214 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 213 diperhitungkan sebesar 638.373 ton

Lebih terperinci

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU No. 19/03/17/IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU (ANGKA SEMENTARA 2014) Angka Sementara (ASEM) 2014 produksi padi Provinsi Bengkulu sebanyak 593.195 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 37/07/73/Th. V, 1 Juli 2014 14 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2013,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No. 64/11/72/Th.XVIII, 02 November 2015 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) A. PADI Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 diperkirakan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI No. 1/08/3309/Th.I, 11 Agustus 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KAB. BOYOLALI (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Kabupaten Boyolali Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur terletak di bagian Timur Pulau Jawa, dengan luas wilayah 47.154,70 kilometer persegi, dikelilingi oleh 2.916 km garis pantai. Batas wilayah di sebelah

Lebih terperinci