A. Model Program Linear

dokumen-dokumen yang mirip
INTEGER PROGRAMMING. Rudi Susanto, M.Si

Program Integer. Riset Operasi TIP FTP UB

Program Integer. Riset Operasi TIP FTP UB

PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1

B. Persoalan Batasan Campuran

BAB 2 LANDASAN TEORI

Integer Programming (Pemrograman Bulat)

Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB 2 PROGRAM INTEGER. Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber

TENTUKAN MODEL MATEMATISNYA!

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.

BAB 2 LANDASAN TEORI

12/15/2014. Apa yang dimaksud dengan Pemrograman Bulat? Solusi yang didapat optimal, tetapi mungkin tidak integer.

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL. Pertemuan 6

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab

sejumlah variabel keputusan; fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan disebut sebagai fungsi objektif, Ax = b, dengan = dapat

Manajemen Operasional

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

INTEGER PROGRAMMING. Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc.

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB II METODE SIMPLEKS

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bentuk standar PL secara umum adalah: Maksimumkan atau minimumkan z = Σcjxj Terhadap Σaijxj = bi

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS)

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

DEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1

SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA

III RELAKSASI LAGRANGE

BAB III PEMBAHASAN. linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND (B&B)DALAM MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM PENJUALAN TEMPE

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming

OPTIMASI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN POLA PEMOTONGAN SATU DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKIT KOLOM (COLUMN GENERATION TECHNIQUE) SKRIPSI

PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINIER BILANGAN BULAT MURNI DENGAN METODE REDUKSI VARIABEL

BAB III. METODE SIMPLEKS

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

BAB 2 LANDASAN TEORI

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL...

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING

1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

PEMROGRAMAN LINIER. Metode Simpleks

Pemrograman Linier (1)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengambilan Keputusan Multi Kriteria. Riset Operasi TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. Knapsack adalah suatu permasalahan dalam menentukan pemilihan objek

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS BESAR RISET OPERASI

Pemrograman Linier (6)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Metode Simpleks Minimum

BAB 2 LANDASAN TEORI

III KERANGKA PEMIKIRAN

METODE SIMPLEKS (THE SIMPLEX METHOD)

Introduction to Management Science: Pengantar Program Linear: Formulasi Model dan Solusi Grafik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 MODEL PERSOALAN LOKASI FASILITAS BERKAPASITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Primal - Dual

BAB VI Program Linear Bilangan Bulat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL. (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT.

Model umum metode simpleks

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Pemrograman Linier (3)

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

Transkripsi:

Program Integer

A. Model Program Linear Pada model program linear sebelumnya sering terjadi solusi yang menghasilkan bilangan pecahan. Misal :23,73 mangkok dan 8,51 cangkir. Pada saat metode simpleks menghasilkan nilai noninteger, kadang diasumsikan bahwa nilai solusi bisa dibulatkan ke nilai terdekat. Misal : x1 = 7000,4 paku dibulatkan menjadi x1 = 7000 paku. Tetapi bila kasus x1 nya adalah kapal selam maka pembulatan mempengaruhi keuntungan bermiliar2 dolar. Pada materi ini dipelajari pendekatan pemecahan yang menghasilkan bilangan integer optimal. Tiga jenis model program linear integer : (1) model total integer, (2) model 0-1 integer, (3) model integer campuran. Pada (1) semua solusi harus menghasilkan nilai integer, pada (2) solusi berupa nilai integer 0 atau 1, pada (3) beberapa nilai peubah keputusan mempunyai nilai integer.

1. Contoh Model Total Integer Pemilik toko merencanakan membeli mesin pencetak dan mesin bubut. Pemilik memprediksi setiap mesin pencetak akan menaikan keuntungan sebesar $100 per hari dan mesin bubut menaikan keuntungan $150 per hari. Luas tempat dan harga masing-masing sebagai berikut: Mesin Luat tempat (ft) Harga Beli ($) Pencetak 15 8000 Bubut 30 4000 Anggran pembelian mesin adalah $40.000 sedangkan tempat tersedia 200 feet persegi. Pemilik ingin mengetahui berapa banyak mesin yang dapat dibeli supaya keuntungan maksimum. Dalam hal ini tidak diperbolehkan menghasilkan solusi yang pecahan.

Model Linearnya adalah sebagai berikut: Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x1, x2 0 dan integer Diketahui : x1 = jumlah mesin pencetak x2 = jumlah mesin bubut 2. Contoh Model Integer 0 1 Bapeda sebuah kota merencanakan untuk membangun fasilitas rekreasi., yaitu : kolam renang, lapangan tenis, lapangan atletik, dan gelanggang olah raga. Pengguna, biaya dan lahan yang diperlukan disajikan pada tabel berikut :

Tabel data contoh integer 0-1 Fasilitas Rekreasi Anggaran yang disediakan $120.000 dan luas lahan 12 acre. Karena ada pada lahan yang sama, lahan kolam renang atau lapangan tenis hanya akan didirikan salahsatu saja. Bapeda ingin mengetahui fasilitas mana saja yang harus didirikan agar pengguna menjadi maksimum. Formulasi Model PL : Maksimumkan Z = 300x1 + 90x2 + 400x3 + 150x4 Batasan 35.000x1 + 10.000x2 + 25.000x3 + 90.000x4 120.000 4x1 + 2x2 + 7x3 + 3x4 12 x1 + x2 1 x1, x2, x3, x4 = 0 atau 1 Banyaknya Pengguna (orang/ hari) Biaya ($) Kolam renang 300 35.000 4 Lapangan tenis 90 10.000 2 Lapangan atletik 400 25.000 7 Gelanggan Olah Raga 150 90.000 3 x1 = pendirian 1 kolam renang; x2 = pendirian 1 lapangan tenis; x3 = pendirian 1 lapangan atletik; x4 = pendirian 1 gelanggang olah raga Luas Lahan ( acre)

Nilai 1 artinya perlu didirikan, nilai 0 artinya tidak perlu didirikan 3. Contoh Model Integer Campuran Seorang pengusaha memiliki kelebihan uang $250.000 dan akan di investasikan pada 3 alternatif, yaitu : kondominium, tanah, dan obligasi. Dia ingin menginvestasikan uangnya dengan tujuan pengembalian terbesar diperoleh pada akhir tahun. Data jenis investasi: Jenis Investasi Harga Ketersedia n Keuntungan per tahun Kondominium $50.000/ unit 4 unit $9.000 Tanah $12.000/ acre 15 acre $1.500 Obligasi $ 8.000/ obligasi 20 obligasi $1.000

Model PL nya: Maksimumkan Z = 9.000x1+1.500x2+1.000x3 Batasan : 50.000x1 + 12.000x2 + 8.000x3 250.000 x1 4 x2 15 x3 20 x2 0 x1, x3 0 dan integer x1 = # kondominium yang dibeli x2 = # acre tanah yang dibeli x3 = # obligasi yang dibeli x1 dan x3 harus integer, sedangkan x2 bilangan real

B. Solusi Model Program Integer Ada beberapa cara untuk menyelesaikan program linear dan yang paling mudah adalah metode pembulatan. Contoh untuk persoalan banyaknya mesin yang ingin di beli. Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x1, x2 0 dan integer Diketahui : x1 = jumlah mesin pencetak x2 = jumlah mesin bubut Hasil pecahan untuk model ini dapat dilihat pada tabel simpleks. Solusi Simpleks Optimal cj Variabel Dasar Kuantitas 100 150 0 0 x1 X2 s1 s2 100 x1 2,22 1 0 0,00016-0,022 150 x2 5,55 0 1-0,00008 0,044 zj 1.054,5 100 150 0,004 4,4 cj - zj 0 0-0,004-4,4

Solusi berdasarkan tabel simpleks x1 = 2,22 dan x2 = 5,55 bulatkan pada bilangan yang terdekat, sehingga x1 = 2 dan x2 = 6 akan tetapi bila dimasukan nilai-nilainya ke batasan 2 maka nilainya 15(2) + 30(6) 200 210 200 tidak feasibel. Jika semua batasan berisi dan koefisien batasan positif, maka pembulatan ke bawah akan menjamin feasible sehingga x1 = 2 dan x2 = 5. Diperoleh Z = $950. Cara ini mempunyai resiko, yaitu tidak ditemukan bilangan integer yang optimal. Perhatikan gambar berikut: 11 10 9 8 7 6 Anggaran 5 4 Tempat 3 2 1 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Perhatikan pada grafik x1 = 1 dan x2 = 6 menghasilkan Z = $1000, yang lebih besar dari Z yang dihasilkan oleh x1= 2 dan x2 = 5.

1. Metode Branch and Bound Metode ini untuk memecahkan persoalan program integer digabungkan bersama-sama dengan metode simpleks. Contoh : Model dengan batasan integer dilepaskan. Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x1, x2 0 Solusi Simpleks Relaxed/ batasan integer dilepaskan Optimal cj Variabel Dasar Kuantitas 100 150 0 0 x1 x2 s1 s2 100 x1 2,22 1 0 0,00016-0,022 150 x2 5,55 0 1-0,00008 0,044 zj 1.054,5 100 150 0,004 4,4 cj - zj 0 0-0,004-4,4 Node pertama dalam diagram branch and bound adalah sbb: 1 1.054,5

Node pertama berisi nilai optimal dari tabel simpleks relaxed. Node ini mempunyai batas atas dan batas bawah berikut: BA = 1.054,50 ( x1 = 2,22; x2 = 5,55 ) BB = 950 ( x1 = 2, x2 = 5 ) Hasil optimal tidak boleh kurang dari BB dan tidak akan lebih dari BA. Dari x1=2,22 dan x2=5,55 perhatikan peubah yang mempunyai pecahan paling besar. 0,55 dari 5,55 adalah pecahan yang paling besar sehingga x2 peubah yang diberi cabang. Mengingat x2 harus bernilai integer dalam solusi maka batasan berikut dapat dikembangkan. x2 5 dan x2 6 Solusi pada node 2 didapat dengan cara memecahkan model dengan batasan x2 5 berikut ini.

Subset solusi untuk x2 dan x3 1 1.054,5 x2 5 x2 6 2 3 Solusi pada node 2 didapat dengan memecahkan PL ditambahkan batasan x2 5. Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x2 5 x1, x2 0 Solusi Relaxed Optimal pada Node 2 cj Variabel Dasar Kuantitas 100 150 0 0 x1 x2 s1 s2 S3 100 x1 2,5 1 0 0,000125 0-0,5 0 s2 12,5 0 0 0,001875 1-22,5 150 x2 5 0 2 0 0 1 zj 1.000 100 150 0,0125 0 100 cj - zj 0 0-0,0125 0-100

Solusi pada node 3 didapat dengan memecahkan PL ditambahkan batasan x2 6. Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x2 6 x1, x2 0 Solusi Relaxed Optimal pada Node 3 cj Variabel Dasar Kuantitas 100 150 0 0 x1 x2 s1 s2 S3 0 s1 5,352 0 0 1-533,30 266,6 100 x1 1,33 1 0 0 0,067 2 150 x2 6 0 1 0 0-1 zj 1.033 100 150 0 6,7 50 cj - zj 0 0 0-6,7-50

Diagram branch and bound dengan batas bawah dan atas pada node 2 dan 3 1 1.054,5 BA=1.054,5 (x1=2,22; x2=5,55) BB=950 (x1=2, x2=5) 2 (1.000) BA=1.000 (x1=2,5; x2=5) BB=950 (x1=2, x2=5) 3 (1.033) BA=1.033 (x1=1,33; x2=6) BB=1000 (x1=1, x2=6)

Subset solusi untuk x1 1 1.054,5 BA=1.054,5 (x1=2,22; x2=5,55) BB=950 (x1=2, x2=5) x2 5 x2 6 BA=1.033 (x1=1,33; x2=6) BB=1000 (x1=1, x2=6) 2 (1.000) BA=1.000 (x1=2,5; x2=5) BB=950 (x1=2, x2=5) x1 1 3 (1.033) x1 2 4 5 Karena nilai maksimum node 3 lebih besar dibandingkan node 2 maka buat percabangan di node 3.

Solusi pada node 4 didapat dengan memecahkan PL pada node 3 ditambahkan batasan x1 1. Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x2 6 x1 1 x1, x2 0 Solusi Relaxed Optimal pada Node 4 cj Variabel Dasar Kuantitas 100 150 0 0 0 0 x1 x2 s1 s2 s3 s4 0 s1 7.333,33 0 0 1-133,3 0-6.000 0 s3 0,17 0 0 0 0,033 1-0,50 150 x2 6,17 0 1 0 0,033 0-0,50 100 x1 1 1 0 0 0 0 1 zj 1.033 100 150 0 5 0 25 cj - zj 0 0 0-5 0-25

Solusi pada node 5 didapat dengan memecahkan PL pada node 3 ditambahkan batasan x1 2 Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x2 6 x1 2 x1, x2 0 Solusi Relaxed Optimal pada Node 5 cj Variabel Dasar Kuantitas 100 150 0 0 0 0 x1 x2 s1 s2 s3 s4 0 s1 5.360 0 0 1-4.000 0 0 100 x1 1,33 1 0 0 2 0 0 150 x2 6 0 1 0-1 0 0 -M A2 0,77 0 0 0-2 -1 1 zj 900-0,77M 100 150 0 50+2M M -M cj - zj 0 0 0-50-2M -M 0 Karena masih terdapat peubah artifisial artinya solusi tersebut tidak feasibel maka pada node 5 tidak terdapat solusi.

Diagram branch and bound dengan batas atas dan bawah pada node 4 dan 5 1 1.054,5 BA=1.054,5 (x1=2,22; x2=5,55) BB=950 (x1=2, x2=5) x2 5 x2 6 BA=1.033 (x1=1,33; x2=6) BB=1000 (x1=1, x2=6) 2 (1.000) BA=1.000 (x1=2,5; x2=5) BB=950 (x1=2, x2=5) x1 1 3 (1.033) x1 2 4 (1.025,5) 5 (tdk layak) BA=1.025,5 (x1=1; x2=6,17) BB=1.000 (x1=1, x2=6)

Subset solusi untuk x2 1 1.054,5 BA=1.054,5 (x1=2,22; x2=5,55) BB=950 (x1=2, x2=5) x2 5 x2 6 BA=1.033 (x1=1,33; x2=6) BB=1000 (x1=1, x2=6) 2 (1.000) BA=1.000 (x1=2,5; x2=5) BB=950 (x1=2, x2=5) x1 1 3 (1.033) x1 2 BA=1.025,5 (x1=1; x2=6,17) BB=1.000 (x1=1, x2=6) 4 (1.025,5) 5 (tdk layak) x1 6 x1 7 6 7

Solusi pada node 6 didapat dengan memecahkan PL pada node 5 ditambahkan batasan x2 6 Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x2 6 x1 2 x2 6 x1, x2 0 Solusi Relaxed Optimal pada Node 6 cj Variabe l Dasar Kuantita s 100 150 0 0 0 0 x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 0 s1 8.000 0 0 1 0 0-8.000-4.000 0 s2 5 0 0 0 1 0-15 30 150 x2 6 0 1 0 0 0 0 1 100 x1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 s3 0 0 0 0 0 1 0 1 zj 1.000 100 150 0 0 0 100 150 cj - zj 0 0 0 0 0-100 -150

Solusi pada node 7 didapat dengan memecahkan PL pada node 5 ditambahkan batasan x2 7 Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2 Batasan 8000 x1 + 4000x2 40.000 15x1 + 30x2 200 x2 6 x1 2 x2 7 x1, x2 0 Solusi Relaxed Optimal pada Node 7 cj Vari abel Das ar Kuantit as 100 150 0 0 0 0 x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 A2 0 s1 13,33 6.000 0 1-133,33 0 0 0 0 0 s2 0,67 0,50 0 0 0,033 1 0 0 0 150 x2 6,67 0,50 1 0 0,033 0 0 0 0 0 s4 1 1 0 0 0 0 1 0 0 -M A2 0,33 0,50 0 0-0,033 0 0-1 1 zj 1.000,5 75+0,5M 150 0 49,5+0,033M 0 0 M -M cj - zj 25-0,5M 0 0-49,5-0,033M 0 0 -M 0

Diagram branch and bound dengan solusi optimal di node 6 1 1.054,5 BA=1.054,5 (x1=2,22; x2=5,55) BB=950 (x1=2, x2=5) x2 5 x2 6 BA=1.033 (x1=1,33; x2=6) BB=1000 (x1=1, x2=6) 2 (1.000) BA=1.000 (x1=2,5; x2=5) BB=950 (x1=2, x2=5) x1 1 3 (1.033) x1 2 BA=1.025,5 (x1=1; x2=6,17) BB=1.000 (x1=1, x2=6) 4 (1.025,5) 5 (tdk layak) BA=1.000 (x1=1; x2=6) BB=1.000 (x1=1, x2=6) x1 6 x1 7 6 7 (tdk layak)

Ringkasan langkah-langkah metode branch and bound dalam menentukan solusi integer optimal untuk model maksimisasi adalah sebagai berikut: a. Dapatkan solusi simpleks optimal dari model program linear dengan batasan integer yang dilepaskan. b. Tentukan solusi simpleks relaxed sebagai batas atas sedangkan solusi hasil pembulatan ke bawah sebagai batas bawah pada node 1. c. Pilih peubah dengan bagian pecahan yang terbesar untuk percabangan. Ciptakan dua batasan baru untuk peubah ini yang mencerminkan pembagian nilai integer. Hasilnya adalah sebuah batasan dan sebuah batasan. d. Ciptakan dengan node baru, satu dengan batasan dan satu dengan batasan e. Selesaikan model program linear relaxed dengan batasan baru yang ditambahkan pada tiap node f. Solusi simpleks relaxed adalah merupakan batas atas pada tiap node, dan solusi maksimum integer merupakan batas bawah dari node. g. Jika proses ini menghasilkan solusi integer feasibel dengan nilai batas atas terbesar pada akhir node mana saja, maka solusi integer optimal tercapai. Jika tidak muncul suatu solusi integer fisibel, lakukan percabangan dari node dengan batas atas terbesar. h. Ulangi langkah c.

Untuk model minimum, solusi relaxed merupakan solusi yang dibulatkan keatas, sedangkan batas atas dan bawahnya merupakan kebalikan dari model maksimumisasi. 2. Solusi Model Integer Campuran. Persoalan model integer campuran dapat diselesaikan menggunakan metode Branch and bound. Perbedaannya adalah (1) hanya variabel integer yang dibulatkan ke bawah untuk mendapatkan batas bawah. (2) dalam menentukan percabangan, dipilih pecahan terbesar hanya diantara variabel-variabel yang harus integer. Langkah lainnya sama. 3. Solusi Model Integer 0-1 Dapat dilakukan metode Branch and Bound dengan perubahan kecil. (1) batasan 0-1 untuk peubah-peubah dicantumkan sebagai batasan model x 1.