BAB III PEMBAHASAN. linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN Masalah Fuzzy Linear Programming (FLP) merupakan masalah program linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki parameter fuzzy dan ketidaksamaan fuzzy ( Rivelson Purba, 2012). Pada tulisan ini, metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah Fuzzy Linear Programming adalah dengan menggunakan metode Mehar. Metode Mehar merupakan metode baru yang digunakan untuk menyelesaikan masalah FLP. Metode ini dipilih karena lebih mudah digunakan dengan catatan bahwa bilangan fuzzy yang digunakan adalah bilangan fuzzy trapesium simetris. Sedangkan masalah FLP yang akan dibahas pada bab ini adalah masalah FLP dengan seluruh parameter-parameter keputusan dan variabelvariabel keputusan yang berupa bilangan fuzzy trapesium simetris. Pada dasarnya, proses menyelesaikan masalah FLP berdasarkan metode Mehar yaitu dengan membawa masalah FLP menjadi masalah progam linear. Kemudian masalah program linear tersebut akan diselesaikan dengan menggunakan metode yang ada, yaitu dengan metode Simpleks sehingga diperoleh solusi yang optimal. Berikut ini akan dibahas mengenai metode Mehar serta penerapannya pada industri Camilan Rajikan Mbah Rajak Sragen. 49

2 A. Metode Mehar Penyelesaian masalah Fuzzy Linear Programming (FLP) dengan metode Mehar dilakukan dengan cara membawa masalah tersebut menjadi masalah program linear. Adapun langkah-langkah penyelesaian FLP dengan metode Mehar yaitu sebagai berikut (Sidhu, S.K dkk, 2014): 1. Merumuskan masalah yang dipilih ke dalam bentuk masalah FLP Pada bab ini masalah yang akan dibahas adalah masalah FLP dengan keseluruhan parameter-parameter keputusan dan variabel-variabel keputusan berupa bilangan fuzzy. Model umum dari FLP yaitu sebagai berikut: Memaksimumkan Terhadap kendala (3.1) Keterangan : fungsi tujuan fuzzy : koefisien ongkos fuzzy : variabel keputusan fuzzy : koefisien teknis fuzzy dengan adalah bilangan fuzzy trapesum simetris nol, dan untuk,,, dan berupa bilangan fuzzy trapesium simetris. 50

3 2. Masalah dirubah menjadi masalah seperti berikut: Memaksimumkan Terhadap kendala ( ) ( ) ) 3. Menggunakan aturan dan, masalah dapat dirubah menjadi masalah : Memaksimumkan Terhadap kendala ( ) ) 4. Karena adalah sebuah bilangan real, asumsikan, ( ), ( ), ( ), dan ( ) dan menempatkan ) = 0, masalah dapat dirubah menjadi Memaksimumkan Terhadap kendala 51

4 5. Selesaikan masalah di atas dengan menggunakan metode simpleks Masalah merupakan masalah program linear, pada bab ini masalah tersebut akan diselesaikan dengan metode simpleks. Penyelesaian dilakukan dengan mencari solusi optimal dari masalah. B. Profil Camilan Rajikan Mbah Rajak Sragen Camilan Rajikan Mbah Rajak merupakan industri rumahan yang memproduksi makanan tradisional seperti Krasikan, Jenang dan Wajik. Mbah Rajak sudah memulai usaha ini sekitar tahun 1968 di Sragen. Pada awalnya Mbah Rajak hanya menjual dagangannya secara berkeliling karena belum memiliki tempat yang tetap. Karena usahanya yang semakin berkembang, kini Mbah Rajak berjualan di Pasar Bunder Sragen dan melayani pembelian secara langsung di rumahnya di Jl. Kampar No. 7 Cantel Wetan, Kelurahan Sragen Tengah. Camilan Rajikan Mbah Rajak sudah memiliki banyak pelanggan, setiap hari warung mbah Rajak di pasar tidak pernah sepi pembeli. Mulai pagi sampai sore makanannya selalu diserbu pembeli dan jarang sekali makanan tersebut sampai sisa. Bahkan tidak jarang pembeli yang datang berasal dari luar daerah dan menjadikan makanan khas Sragen buatan mbah Rajak ini sebagai oleh-oleh. Makanan yang diproduksi mbah Rajak sudah menjadi makanan khas Sragen yang banyak diminati semua kalangan 52

5 masyarakat karena selain rasanya enak dan lezat, juga khas dilidah, harganya juga terjangkau ( Kondisi perekonomian dan gaya konsumtif masyarakat yang sering berubah pada akhirnya dapat mempengaruhi kegiatan produksi Camilan Rajikan Mbah Rajak. Misalnya pada hari-hari tertentu seperti Wage dan Legi (hari dengan penamaan jawa), kegiatan produksi akan ditingkatkan. Kemudian jika kondisi pasar Bunder Sragen dirasa sepi, maka kegiatan produksi akan dikurangi. Maka dari itu, penggunaan bahan baku setiap harinya dapat berubah sesuai kondisi pada saat itu. Bahan baku yang digunakan untuk ketiga jenis makanan tradisional (Jenang, Wajik, Krasikan) yaitu beras ketan, kelapa dan gula merah. Produksi dilakukan satu kali setiap hari dengan total tenaga kerja 10 orang. Untuk satu kali produksi Jenang menghasilkan 18 sampai 24 kg, Wajik menghasilkan 25 sampai 29 kg, dan Krasikan 21 sampai 25 kg. Ketersediaan bahan baku beras ketan setiap harinya sekitar 40 Kg sampai 50 Kg, kelapa sekitar 55 sampai 65 buah, dan gula merah sekitar 50 Kg sampai 60 Kg. Keuntungan untuk masing-masing produk untuk satu kali produksi Jenang kira-kira berkisar antara Rp ,- sampai Rp ,-, Wajik antara Rp ,- sampai Rp ,-, sedangkan untuk Krasikan antara Rp ,- sampai Rp ,-. Keuntungan yang tidak tetap terjadi karena kondisi perekonomian yang tidak stabil yang bisa mengakibatkan biaya bahan baku meningkat. Sehingga daya beli konsumen cenderung rendah. Informasi kebutuhan dan 53

6 ketersediaan bahan baku serta keuntungan untuk satu kali produksi ditampilkan dalam Tabel 3.1 di bawah ini, Tabel 3. 1 Kebutuhan dan ketersediaan bahan baku serta keuntungan satu kali produksi Beras ketan (Kg) Bahan Baku Keuntungan untuk Kelapa (butir) Gula merah (Kg) satu kali produksi (ribuan Rupiah) Jenang Wajik Krasikan Ketersediaan Kemudian masalah yang muncul yaitu berapa kali Jenang, Wajik dan Krasikan yang harus diproduksi agar diperoleh keuntungan yang maksimal dengan mempertimbangkan beberapa kenyataan kendala-kendala serta tujuan yang tidak tegas, seperti koefisien teknis, koefisien ongkos dan suku tetap pada Tabel 3.1.Permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan PL, maka digunakan FLP dengan cara membentuk bilangan-bilangan fuzzy. Keseluruhan data yang ditampilkan pada Tabel 3.1 di atas dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan bilangan fuzzy dengan fungsi keanggotaannya. Salah satu contoh pendefinisian bilangan fuzzy untuk masalah optimasi Camilan Rajikan Mbah Rajak yaitu mendefinisikan bilangan fuzzy, dimana menyatakan jumlah beras ketan yang dibutuhkan untuk satu 54

7 kali pembuatan Jenang. Satu kali pembuatan Jenang membutuhkan beras ketan sebanyak 4-6 Kg. Batas penggunaan beras ketan paling rendah adalah 3 Kg, sedangkan batas tertinggi adalah 7 Kg. Berdasarkan definisi 2.5 diperoleh bilangan fuzzy trapesium dan karena jarak sisi kiri sama dengan sisi kanan yaitu 4-3=7-6=1 sehingga diperoleh, sehingga adalah bilangan fuzzy trapesium simetris. Berdasarkan definisi 2.7 maka dapat dinotasikan menjadi =(4,6,1,1). Fungsi keanggotaan dinyatakan sebagai berikut: (3.5) { Fungsi keanggotaan ditunjukkan oleh Gambar 3.1 berikut ini. Gambar 3. 1 Fungsi keanggotaan Dengan cara yang sama, maka keseluruhan data dapat dinyatakan sebagai bilangan fuzzy trapesium simetris yang dapat dilihat pada lampiran 1-4. Secara rinci ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut: 55

8 Tabel 3. 2 Data dalam bentuk bilangan fuzzy trapesium simetris Bahan Baku Kelapa (butir) Keuntungan untuk satu kali produksi (ribuan Rupiah) Beras ketan (Kg) Gula merah (Kg) Jenang (4,6,1,1) (13,17,2,2) (11,13,2,2) (350,410,40,40) Wajik (15,17,2,2) (10,12,2,2) (12,16,3,3) (420,480,20,20) Krasikan (8,12,2,2) (12,14,3,3) (9,11,1,1) (300,380,50,50) Ketersediaan (40,50,5,5) (55,65,6,6) (50,60,4,4) C. Langkah-langkah Formulasi Model Fuzzy Linear Programming Permasalahan di atas dapat dirumuskan ke dalam model matematika. Adapun tahapan dalam membuat model Fuzzy Linear Programming sama dengan tahapan dalam membuat model untuk masalah program linear yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan Variabel Keputusan. Pada kasus di atas, variabel keputusan yang dipilih berupa bilangan fuzzy trapesium simetris, yaitu: : 2. Menentukan batasan Untuk memperoleh jumlah produksi harian dari ketiga jenis makanan tradisional tersebut dibatasi oleh bahan baku yang tersedia yang dapat dilihat pada Tabel 3.2. Batasan untuk masingmasing bahan baku yaitu sebagai berikut: 56

9 Beras Ketan Kelapa Gula merah 3. Menentukan tujuan yang akan dicapai Tujuan yang ingin dipenuhi adalah untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dari penjualan 3 jenis makanan tradisional, sehingga koefisien fungsi tujuan dibentuk dari keuntungan penjualan dari setiap jenis makanan tradisional. Fungsi tujuan adalah sebagai berikut: Memaksimumkan Dari ketiga langkah di atas, diperoleh rumusan model Fuzzy Linear Programming masalah maksimasi industri Camilan Rajikan Mbah Rajak sebagai berikut: Memaksimumkan Dengan kendala 57

10 D. Penerapannya pada Industri Camilan Rajikan Mbah Rajak Sragen Permasalahan pada industri Camilan Rajikan Mbah Rajak Sragen merupakan masalah Fuzzy Linear Programming dengan koefisien ongkos, koefisien teknis, suku tetap dan variabel-variabel keputusan berupa bilangan fuzzy trapesium simetris. Masalah tersebut akan diselesaikan dengan metode Mehar. Adapun langkah-langkah penyelesaiannya yaitu sebagai berikut: 1. Menggunakan langkah pertama pada metode Mehar, rumusan masalah pada industri Camilan Rajikan Mbah Rajak Sragen dinyatakan dalam masalah : Memaksimumkan dengan kendala 58

11 2. Menggunakan langkah kedua pada metode Mehar, masalah dapat dirubah menjadi masalah : Memaksimumkan dengan kendala 3. Menggunakan langkah 3 pada metode Mehar, masalah dapat dirubah menjadi masalah : Memaksimumkan dengan kendala 59

12 ( ) ( ) 4. Menggunakan langkah 4 pada metode Mehar, masalah dapat dirubah menjadi masalah : Memaksimumkan dengan kendala,, 5. Menggunakan langkah 5 pada metode Mehar, masalah akan diselesaikan dengan metode simpleks. Langkah-langkah pengerjaan dengan metode simpleks yaitu sebagai berikut: 1) Merubah persoalan ke dalam bentuk kanonik Merubah persoalan ke dalam bentuk kanonik dilakukan dengan menambahkan slack variable pada kendala pertama, menambahkan pada kendala kedua dan menambahkan pada kendala ketiga. 60

13 Diperoleh bentuk kanonik dari masalah yaitu: Memaksimumkan dengan kendala,,,,, 2) Masukkan semua nilai pada fungsi kendala ke dalam tabel simpleks Setelah diperoleh bentuk kanonik dari masalah (3.9), maka langkah selanjutnya yaitu memasukkan semua nilai pada fungsi kendala ke dalam tabel simpleks. Tabel 3. 3 Tabel Awal Simpleks dari Masalah (3.9)

14 3) Melakukan Uji Optimalisasi Masalah (3.9) di atas merupakan masalah maksimasi keuntungan pada industri Camilan Rajikan Mbah Rajak. Kondisi optimal tercapai bila nilai pada baris atas terlihat bahwa pada baris. Pada Tabel 3.3 di masih ada yang bernilai negatif, maka kondisi optimal belum terpenuhi, sehingga perlu dilakukan perbaikan tabel. 4) Memperbaiki Tabel Memperbaiki tabel dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) Menentukan kolom kunci atau variabel basis yang akan masuk yaitu karena memiliki nilai terkecil yaitu. (2) Menentukan baris kunci atau variabel basis yang akan keluar yaitu yang memiliki nilai terkecil yaitu. (3) Melakukan operasi baris elementer untuk memasukkan variabel basis baru, 62

15 setelah tahapan-tahapan di atas selesai, maka dibuat tabel simpleks yang baru dengan mengganti salah satu variabel basis. Berikut merupakan tabel simpleks yang telah diperbaiki: Tabel 3. 4 Tabel Simpleks Iterasi ke-1 dari Masalah (3.9) Tabel 3.4 di atas belum optimal karena pada baris masih ada yang bernilai negatif yaitu pada kolom dan, sehingga perlu dilakukan perbaikan tabel kembali agar kondisi optimal dapat terpenuhi. Dengan mengulangi langkah ke empat, maka dibuat tabel simpleks yang baru, yaitu seperti berikut. 63

16 Tabel 3. 5 Tabel Simpleks Iterasi ke-2 dari Masalah (3.9) , , Tabel 3.5 di atas belum optimal karena pada baris masih ada yang bernilai negatif yaitu pada kolom, maka perlu dilakukan perbaikan tabel kembali. Dengan mengulangi langkah ke empat, maka dibuat tabel baru seperti berikut: Tabel 3. 6 Tabel Simpleks Iterasi ke-3 dari Masalah (3.9) , ,911 64

17 Pada Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa seluruh nilai pada baris, sehingga kondisi optimal telah tercapai dan proses pengerjaan dengan metode simpleks berhenti. Nilai variabel keputusan dari penyelesaian optimal tersebut adalah: Dengan nilai fungsi tujuan. Karena mewakili ribuan rupiah, maka. Untuk mendukung perhitungan dengan metode Simpleks, maka dilakukan perhitungan dengan program Matlab. Proses pengerjaan dengan Matlab yaitu dengan memodelkan masalah dengan cara tulis matriks. Kemudian matriks inilah yang akan digunakan pada Matlab untuk mencari solusi optimal. Dengan cara tulis matriks, masalah dapat ditulis: Memaksimumkan [ ] dengan kendala [ ] [ ] [ ] 65

18 [ ] Koefisien ongkos pada fungsi tujuan dirubah menjadi negatif karena program pada matlab adalah meminimumkan. Sedangkan masalah pada Camilan Rajikan Mbah Rajak adalah memaksimumkan. Tampilan pada program Matlab adalah sebagai berikut: >> A= [ ; ; ]; >> b= [45; 60; 55]; >> f= [ -380; -450; -340] >> x= linprog(f,a,b) Optimization terminated. x = Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan dengan metode Simpleks maupun dengan program Matlab diperoleh hasil yang sama untuk variabel keputusan,, dan. 66

19 Namun pada kenyataannya, kegiatan produksi pada Camilan Rajikan Mbah Rajak tidak dapat dinyatakan dengan bilangan pecahan. Sehingga dilakukan pembulatan pada hasil perhitungan dengan Integer Programming. Penyelesaian model Integer Programming dilakukan dengan metode Branch and Bound dengan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah pertama: melakukan percabangan atau branching. Setelah menghitung solusi optimal dari masalah (3.9), solusi optimal yang diperoleh berdasarkan metode simpleks yaitu dan dengan nilai fungsi tujuan. terlihat bahwa semua variabel keputusan berupa pecahan, maka dilakukan percabangan dengan membuat dua sub permasalahan: Penambah an kendala Penambahan kendala pada masalah (3.9) diberi nama P.1 dan pada masalah (3.9) diberi nama P.2. Langkah kedua: melakukan bounding atau pembatasan dengan menetapkan batas atas, bawah bawah. Batas atas=, sedangkan batas bawah= Langkah ketiga: melakukan fathoming atau pengukuran dengan melihat solusi yang diperoleh dari P.1 dan P.2. Solusi optimal untuk P.1 yaitu dan, dengan nilai fungsi tujuan sebesar , sedangkan solusi optimal untuk P.2 yaitu dan 67

20 dengan nilai fungsi tujuan sebesar P.2 memberikan solusi yang lebih baik dibandingkan P.1, namun solusi yang dihasilkan sebagian masih berupa pecahan, maka dari itu perlu dilakukan percabangan kembali. Karena proses penyelesaian model Integer Programming dilakukan secara berulang dan sulit dilakukan secara manual, maka pencarian solusi optimal dilakukan dengan excel solver. Langkah-langkah penyelesaian model Integer Programming dengan excel solver dapat di lihat pada Lampiran 5. Dengan menggunakan excel solver, diperoleh solusi optimal bulatnya yaitu dan Interpretasi dari penyelesaian optimal tersebut pada Camilan Rajikan Mbah Rajak Sragen adalah hasil optimal akan diperoleh jika Jenang ( ) diproduksi sebanyak 2 kali, Wajik ( ) diproduksi sebanyak 2 kali dan Krasikan ( ) diproduksi sebanyak 0 kali atau tidak melakukan produksi untuk Krasikan dengan menghasilkan dengan keuntungan optimal yang diperoleh = Rp ,-. Sementara itu, bahan baku Beras Ketan yang dibtuhkan untuk pembuatan Jenang ( ) sebanyak Kg, Wajik ( ) membutuhkan Kg dan total bahan baku Beras Ketan yang dibutuhkan sebanyak 42 Kg. Bahan baku Kelapa yang dibutuhkan untuk pembuatan Jenang ( ) sebanyak 30 butir, Wajik ( ) membutuhkan 22 butir 68

21 dan total bahan baku Kelapa yang dibutuhkan sebanyak 52 butir. Bahan baku Gula Merah yang pembuatan Jenang ( ) sebanyak 24 Kg, Wajik ( ) membutuhkan 28 Kg dan total bahan baku Gula Merah yang dibutuhkan sebanyak 52 Kg. Data secara rinci mengenai kebutuhan bahan baku untuk ketiga jenis produk dan keuntungan yang dicapai berdasarkan perhitungan dengan metode Mehar disajikan dalam Tabel 3.8 berikut: Tabel 3. 7 Hasil Perhitungan dengan Metode Mehar Beras ketan (Kg) Bahan Baku Kelapa (butir) Gula merah (Kg) Jenang Wajik Jumlah total Total Keuntungan ketiga jenis produk Rp

BAB I PENDAHULUAN. industri dan lain-lain. Seiring dengan adanya perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. industri dan lain-lain. Seiring dengan adanya perkembangan di berbagai bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan di berbagai bidang yang semakin pesat, mendorong manusia untuk berfikir lebih kritis. Baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, industri dan lain-lain. Seiring

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai program linear, konsep himpunan fuzzy, program linear fuzzy dan metode Mehar untuk membahas penyelesaian masalah fuzzy linear programming untuk

Lebih terperinci

FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP)

FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEHAR DAN APLIKASINYA UNTUK OPTIMASI HASIL PRODUKSI PADA INDUSTRI CAMILAN RAJIKAN MBAH RAJAK SRAGEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika

Lebih terperinci

fungsi keanggotaan dinyatakan sebagai berikut:

fungsi keanggotaan dinyatakan sebagai berikut: LAMPIRAN 74 Lampiran 1 Fungsi Keanggotaan Bahan Baku Beras Ketan Berikut ini merupakan fungsi keanggotaan bahan baku beras ketan 1) Misal bilangan fuzzy menyatakan bahan baku beras ketan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program linear, metode simpleks, dan program linear fuzzy untuk membahas penyelesaian masalah menggunakan metode fuzzy

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier digunakan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa definisi dan teori yang akan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa definisi dan teori yang akan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa definisi dan teori yang akan digunakan pada pembahasan berdasarkan literatur yang relevan. A. Program Linear Model Program Linear (MPL) merupakan

Lebih terperinci

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R Metode Simpleks M U H L I S T A H I R PENDAHULUAN Metode Simpleks adalah metode penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka pada bab ini akan membahas tentang pengertian dan penjelasan yang berkaitan dengan fungsi, turunan parsial, pemrograman linear, pemrograman nonlinear, fungsi konveks

Lebih terperinci

Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan

Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan mempunyai variabel surplus, tidak ada variabel slack.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pemrograman Linear Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimum atau minimum) dengan menggunakan persamaan dan

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,. II LANDASAN TEORI Pada pembuatan model penjadwalan pertandingan sepak bola babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 Zona Amerika Selatan, diperlukan pemahaman beberapa teori yang digunakan di dalam penyelesaiannya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier

Lebih terperinci

Model umum metode simpleks

Model umum metode simpleks Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan metode-metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Simpleks dan Metode Branch

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Menurut kamus ilmiah popular, efektivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi Lecture 4: (B) Supaya terdapat penyelesaian basis awal yang fisibel, pada kendala berbentuk = dan perlu ditambahkan variabel semu (artificial variable) pada ruas kiri bentuk standarnya, untuk siap ke tabel

Lebih terperinci

Teknik Riset Operasi. Oleh : A. AfrinaRamadhani H. Teknik Riset Operasi

Teknik Riset Operasi. Oleh : A. AfrinaRamadhani H. Teknik Riset Operasi Oleh : A. AfrinaRamadhani H. 1 PERTEMUAN 7 2 METODE BIG M Sering kita menemukan bahwa fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tapi juga oleh pertidakasamaan dan/atau persamaan (=). Fungsi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) Ai Nurhayati 1, Sri Setyaningsih 2,dan Embay Rohaeti 2. Program Studi Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Linear Programming Linear Programming (LP) merupakan metode yang digunakan untuk mencapai hasil terbaik (optimal) seperti keuntungan maksimum atau biaya minimum dalam model matematika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Pengertian Matriks Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan bilangan. Bilanganbilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton,

Lebih terperinci

PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR

PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR T-11 RIVELSON PURBA 1 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE etong_extreme@yahoo.com ABSTRAK Purba, Rivelson. 01. Penerapan Logika

Lebih terperinci

BAB II METODE SIMPLEKS

BAB II METODE SIMPLEKS BAB II METODE SIMPLEKS 2.1 Pengantar Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan, BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan, pemrograman linear, metode simpleks, teorema dualitas, pemrograman nonlinear, persyaratan karush kuhn

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah penentuan rute bus karyawan mendapat perhatian dari para peneliti selama lebih kurang 30 tahun belakangan ini. Masalah optimisasi rute bus karyawan secara matematis

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS KASUS MEMAKSIMUMKAN

METODE SIMPLEKS KASUS MEMAKSIMUMKAN TUGAS KELOMPOK RISET OPERASI METODE SIMPLEKS KASUS MEMAKSIMUMKAN KELOMPOK RINI ANGGRAINI S (H ) NURUL MUTHIAH (H 5) RAINA DIAH GRAHANI (H 68) FATIMAH ASHARA (H 78) PRODI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimalkan atau meminimalkan)

Lebih terperinci

BAB III. METODE SIMPLEKS

BAB III. METODE SIMPLEKS BAB III. METODE SIMPLEKS 3.1. PENGANTAR Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program linier merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan, seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS Merupakan metode yang biasanya digunakan untuk memecahkan setiap permasalahan pada pemrogramman linear yang kombinasi variabelnya terdiri dari tiga variabel atau lebih. Metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode-metode ilmiah dari teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian persoalan untuk menentukan model program linier dalam produksi.. 2.1 Teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Teori Himpunan Fuzzy Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam himpunan A, yang sering ditulis dengan memiliki dua kemungkinan, yaitu: 1 Nol (0), yang berarti

Lebih terperinci

PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1

PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1 PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1 Programa linier integer (integer linear programming/ilp) pada intinya berkaitan dengan program-program linier dimana beberapa atau semua variabel memiliki nilai-nilai integer

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tingginya mobilitas penduduk di suatu negara terutama di kota besar tentulah memiliki banyak permasalahan, mulai dari kemacetan yang tak terselesaikan hingga moda

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Menurut Sitorus, Parlin (1997), Program Linier merupakan suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu suatu

Lebih terperinci

MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI BATIK DENGAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING PADA BATIK HANA

MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI BATIK DENGAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING PADA BATIK HANA MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI BATIK DENGAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING PADA BATIK HANA Indrayanti, S.T, M.Kom 1 Program Studi Manajemen Informatika,STMIK Widya Pratama Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS POSTOPTIMAL/SENSITIVITAS

ANALISIS POSTOPTIMAL/SENSITIVITAS ANALISIS POSTOPTIMAL/SENSITIVITAS Dalam sub bab ini kita akan mempelajari apakah solusi optimal akan berubah jika terjadi perubahan parameter model awal. Jika solusi optimal berubah, dapatkah kita menghitung

Lebih terperinci

BAB IV. METODE SIMPLEKS

BAB IV. METODE SIMPLEKS BAB IV. METODE SIMPLEKS Penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim (ingat kembali solusi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang Sepak bola merupakan olahraga yang populer di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sepak bola sebenarnya memiliki perangkat-perangkat penting yang harus ada dalam penyelenggaraannya,

Lebih terperinci

Metode Simpleks Minimum

Metode Simpleks Minimum Metode Simpleks Minimum Perhatian Untuk menyelesaikan Persoalan Program Linier dengan Metode Simpleks untuk fungsi tujuan memaksimumkan dan meminimumkan caranya BERBEDA. Perhatian Model matematika dari

Lebih terperinci

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat Muhlis Tahir Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat kelayakan tidak pernah dapat terpenuhi. Adakalanya

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kamar darurat (Emergency Room/ER) adalah tempat yang sangat penting peranannya pada rumah sakit. Aktivitas yang cukup padat mengharuskan kamar darurat selalu dijaga oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Perencanaan Produksi Produksi yang dalam bahasa inggris disebut production adalah keseluruhan proses yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa Produk yang dihasilkan sebagai

Lebih terperinci

FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN

FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN Zulfikar Sembiring 1* 1 Fakultas Teknik, Universitas Medan Area * Email : zoelsembiring@gmail.com

Lebih terperinci

Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007 2 PENDAHULUAN Salah

Lebih terperinci

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 12~20 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 12 Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks Rizal Rachman STMIK Nusa Mandiri Jakarta

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Staf Gunadarma Gunadarma University METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN POLA PEMOTONGAN SATU DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKIT KOLOM (COLUMN GENERATION TECHNIQUE) SKRIPSI

OPTIMASI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN POLA PEMOTONGAN SATU DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKIT KOLOM (COLUMN GENERATION TECHNIQUE) SKRIPSI OPTIMASI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN POLA PEMOTONGAN SATU DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKIT KOLOM (COLUMN GENERATION TECHNIQUE) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND

PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND βeta p-issn: 2085-5893 / e-issn: 2541-0458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 5 No. 2 (Nopember) 2012, Hal. 99-107 βeta 2012 PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahn yang berhubungan

Lebih terperinci

SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA

SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA PENGERTIAN LINDO LINDO (Linear Interaktive Discrete Optimizer) merupakan software yang dapat digunakan untuk mencari penyelesaian dari masalah pemrograman linear. Prinsip

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik Bab 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai pengantar proses stokastik dan rantai Markov, yang akan digunakan untuk analisis pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Pengantar Proses

Lebih terperinci

PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND

PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND Siti Rahmatullah, Mamika Ujianita Romdhini, Marwan, Lailia Awalushaumi (Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume, Nomor, Oktober 05 PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL)

ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL) ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL) Artificial Variable Algoritma Simpleks Metode M (Method of penalty) Metode dua fase Tabel Simpleks dalam bentuk matriks Artificial Variable (AV) Apabila terdapat satu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 65 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Kebutuhan Komponen Dalam pembuatan cat, diperlukan beberapa komponen yang menyusun terbentuknya cat tersebut menjadi produk jadi. Data

Lebih terperinci

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT Danang Triagus Setiyawan ST.,MT Metode ini didasari atas gagasan pergerakan dari satu titik ekstrim ke titik ekstrim yang lain pada satu susunan konvek yang dibentuk oleh set fungsi kendala dan kondisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perencanaan Produksi 1. Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pemotongan kayu sering dialami oleh industri yang memproduksi batangan-batangan kayu menjadi persediaan kayu dalam potonganpotongan yang lebih

Lebih terperinci

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan Metode Simpleks (Simplex Method) Kuliah 03 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Rumusan Pemrograman linier dalam bentuk baku 2 Pemecahan sistem persamaan linier 3 Prinsip-prinsip metode simpleks

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maupun kronik, penulis akan menguraikan perencanaan diet DM di RS PKU

BAB II KAJIAN TEORI. maupun kronik, penulis akan menguraikan perencanaan diet DM di RS PKU BAB II KAJIAN TEORI A. Perencanaan Menu Diet 1. Pengertian Perencanaan Menu Diet. Mengingat bahwa diet merupakan obat utama yang dapat menekan timbulnya diabetes mellitus (DM) dan dapat menekan kemungkinan

Lebih terperinci

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1 METODE BIG M Sering kita menemukan bahwa fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tapi juga oleh pertidakasamaan dan/atau persamaan (=). Fungsi kendala dengan pertidaksamaan mempunyai surplus

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan

Lebih terperinci

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : KK023311/ 2 SKS] METODE SIMPLEKS Pengubahan ke dalam bentuk baku Untuk menyempurnakan metode grafik. Diperkenalkan oleh : George B Dantzig Ciri ciri : 1. Semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep program linier ditemukan dan diperkenalkan pertamakali oleh George Dantzig yang berupa metode mencari solusi masalah program linier dengan banyak variabel keputusan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linier digunakan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX PENDAHULUAN Metode simpleks ini adalah suatu prosedur aljabar yang bukan secara grafik untuk mencari nilai optimal dari fungsi tujuan dalam masalah-masalah optimisasi

Lebih terperinci

METODE dan TABEL SIMPLEX

METODE dan TABEL SIMPLEX METODE dan TABEL SIMPLEX Mengubah bentuk baku model LP ke dalam bentuk tabel akan memudahkan proses perhitungan simplex. Langkah-langkah perhitungan dalam algoritma simplex adalah :. Berdasarkan bentuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sukarelawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya tanpa mengharapkan imbalan. Sukarelawan

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS] MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian tersebut. BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai kajian teori yang digunakan sebagai dasar penulisan tugas akhir ini berdasarkan literatur yang relevan. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian

Lebih terperinci

Penyelesaian Program Linier Menggunakan Algoritma Interior Point dan Metode Simpleks

Penyelesaian Program Linier Menggunakan Algoritma Interior Point dan Metode Simpleks Penyelesaian Program Linier Menggunakan Algoritma Interior Point dan Metode Simpleks Sri Basriati, Elfira Safitri 2,2) Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau ) sribasriati@hotmail.com

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa

Lebih terperinci

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm IMPLEMENTASI ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA 0-1 KNAPSACK PROBLEM UNTUK MENGOPTIMALKAN MUATAN BARANG Arum Pratiwi,

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management 6s-1 LP Metode Simpleks Operations Management MANAJEMEN SAINS William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 LP Metode Simpleks Bentuk Matematis Maksimumkan Z = 3X 1 + 5X 2 Batasan (constrain) (1) 2X 1 8 (2) 3X

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Linier Para ahli mendefinisikan program linier sebagai sebuah teknik analisa yang digunakan untuk memecahkan segala persoalan atau masalah-masalah keputusan yang ada

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI 0 I PEDAHULUA. Latar Belakang Peternakan didefinisikan sebagai suatu usaha untuk membudidayakan hewan ternak. Jika dilihat dari enis hewan yang diternakkan, terdapat berbagai enis peternakan, salah satunya

Lebih terperinci

Integer Programming (Pemrograman Bulat)

Integer Programming (Pemrograman Bulat) Integer Programming (Pemrograman Bulat) Pemrograman bulat dibutuhkan ketika keputusan harus dilakukan dalam bentuk bilangan bulat (bukan pecahan yang sering terjadi bila kita gunakan metode simpleks).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian ini diberikan beberapa konsep dasar yang menjadi landasan berpikir dalam penelitian ini, seperti pengertian persediaan, metode program linier. 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN)

PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN) PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN) Beby Sundary (1011297) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIV PEMODELAN (Modeling) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pemodelan dalam RO Outline:

Lebih terperinci

METODE URUTAN PARSIAL UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PROGRAM LINIER FUZZY TIDAK PENUH

METODE URUTAN PARSIAL UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PROGRAM LINIER FUZZY TIDAK PENUH METODE URUTAN PARSIAL UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PROGRAM LINIER FUZZY TIDAK PENUH Sesar Sukma Jiwangga 1, Bambang Irawanto 2, Djuwandi 3 1 Program Studi S1, Matematika, Departemen Matematika FSM Universitas

Lebih terperinci

1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara

1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara 1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara kolom-kolom variabel yang ada, yaitu kolom yang mengandung

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SOLVER EXCEL UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PEMANFAATAN SOLVER EXCEL UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN PEMANFAATAN SOLVER EXCEL UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN Erika Eka Santi Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : erikapmatumpo@gmail.com ABSTRAK Penyusunan jadwal pelajaran merupakan

Lebih terperinci

APLIKASI OPTIMALISASI PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN GARMENT HANDUK ABSTRAK

APLIKASI OPTIMALISASI PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN GARMENT HANDUK ABSTRAK APLIKASI OPTIMALISASI PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN GARMENT HANDUK SYARIEF HIDAYAT Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-114 Bandung 40132 syarief1010610@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 148-155 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI Gede Suryawan 1, Ni Ketut Tari Tastrawati 2, Kartika Sari

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Model Pengambilan Keputusan dikaitkan Informasi yang dimiliki : Ada 3 (tiga) Model Pengambilan keputusan. 1. Model Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. digunakan untuk membentuk fungsi tujuan dari masalah pemrograman nonlinear

BAB III PEMBAHASAN. digunakan untuk membentuk fungsi tujuan dari masalah pemrograman nonlinear BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar metode kuadrat terkecil yang digunakan untuk membentuk fungsi tujuan dari masalah pemrograman nonlinear dan langkah-langkah penyelesaiannya

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS 5.1 Metode Simpleks Metode simpleks ialah suatu cara penyelesaian masalah programa linier yang diperkenalkan pertama kali oleh Dantzig pada tahun 1947, yakni suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riset Operasi Masalah pengoptimalan timbul sejak adanya usaha untuk menggunakan pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah manajemen suatu organisasi. Sebenarnya kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, pembelian didefinisikan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, pembelian didefinisikan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi 2.1.1 Pembelian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, pembelian didefinisikan sebagai proses, pembuatan, atau cara membeli. Sedangkan Philip Kotler (2000,

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi

Lebih terperinci

BAB 2 PROGRAM INTEGER. Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber

BAB 2 PROGRAM INTEGER. Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber BAB 2 PROGRAM INTEGER 2.1 Program Linear Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber daya yang biasanya terbatas supaya mencapai hasil yang optimal, misalnya memaksimumkan keuntungan

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Metode simpleks merupakan sebuah prosedur matematis berulang untuk menemukan penyelesaian optimal soal programa

Lebih terperinci

Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium

Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium Hikmah *1, Nusyafitri Amin 2 *1 Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat, 2 Program Studi

Lebih terperinci