60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka Kecamata Warugkodag Kabupate Ciajur Provisi Jawa Barat. Peetua lokasi ii dilakuka secara segaja (purposive). Dega mempertimbagka bahwa kota Ciajur merupaka salah satu setra produksi padi di Jawa Barat, selai itu Kabupate Ciajur memiliki komoditi uggula spesifik padi yag telah mejadi produk uggula dari Kabupate tersebut, yaitu padi Varietas Pada Wagi. Peelitia dilakuka pada beberapa lokasi setra produksi padi Pada Wagi yaitu di Kecamata Warugkodag, yag terdiri dari empat Desa yaitu, Desa Buikasih, Buisari, Tegallega, da Mekar Wagi. Pegumpula data dilokasi peelitia dilakuka pada bula Agustus-September 2008. 4.2 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data primer da data sekuder. Data primer diperoleh melalui kuisoer yag dilakuka dega mewawacarai para petai da peagkar beih padi Pada Wagi secara lagsug. Sedagka data sekuder diperoleh dari baha pustaka yag bersumber pada buku-buku, hasil peelitia, Website serta lembaga-lembaga atau istasi pemeritah. 4.3 Metode Pegambila Sampel Metode pegambila sampel yag diguaka dalam peelitia ii adalah sowball samplig, yaitu sampel dipilih berdasarka iformasi yag di peroleh dari petugas peyuluh lapag (PPL) da petai yag releva utuk meujuk
61 calo respode. Data diperoleh melalui metode wawacara yag dilegkapi dega kuisoer yag telah disiapka. Jumlah respode pada peelitia ii adalah sebayak 60 orag yaitu 30 orag petai yag megguaka beih bersertifikat da 30 orag petai yag megguaka beih sediri. 30 orag ii diambil berdasarka data statistik meyebar secara ormal. Petai yag mejadi respode ii adalah petai yag berpegalama meaam padi Pada Wagi. 4.4 Metode Aalisis Data Metode aalisis yag diguaka dalam peelitia ii adalah: aalisis keputusa pembelia kosume, Importat Performace Aalysis (IPA), Customers Satisfactio Idex (CSI) da Aalisis Diagoal (Suharjo Split). Semua alat aalisis diolah dega megguaka Microsoft excel da Miitab 14. 4.4.1 Aalisis Keputusa Pembelia Kosume Aalisis keputusa pembelia kosume diguaka utuk megetahui perilaku kosume dalam melakuka pembelia dimaa dapat dilihat preferesi petai terhadap beih padi Pada Wagi. Adapu tahapa dalam pegambila keputusa pembelia yaitu pegeala kebutuha, pecaria iformasi, evaluasi alteratif, keputusa pembelia, da hasil. Data diperoleh dari daftar pertayaa melalui kuesioer da disajika dalam betuk tabulasi. 4.4.2 Importat Performace Aalysis (IPA) Meurut Suprato dalam Maullug 2008, Importat Performace Aalysis adalah suatu metode yag megaalisis sejauh maa tigkat kepuasa seseorag terhadap kierja suatu perusahaa. Importat megacu pada tigkat kepetiga meurut persepsi pelagga. Dari berbagai persepsi tigkat kepetiga pelagga dapat merumuska tigkat kepetiga yag palig
62 domia. Pegguaa kosep tigkat kepetiga ii dapat meagkap persepsi yag lebih jelas megeai petigya variabel (atribut) dimata pelagga. Sebagai idikator skala ukura kuatitatif utuk tigkat kepetiga meurut persepsi pelagga da tigkat kierja secara yata dari suatu produk diyataka dalam betuk taggapa kosume terhadap kepuasa diguaka skala Likert (Simamora, 2002). Skala likert diguaka utuk megukur tigkat kepetiga atau harapa da tigkat kepuasa kosume terhadap atribut-atribut yag ditayaka. Skala Likert dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Skala utuk Tigkat Kepetiga da Tigkat Kepuasa Terhadap Atribut Nilai Skala Arti Dalam Tigkat Kepetiga Arti Dalam Tigkat Kepuasa 1 Tidak Petig Tidak Puas 2 Kurag Petig Kurag Puas 3 Cukup Petig Cukup Puas 4 Petig Puas 5 Sagat Petig Sagat Puas Sumber : Suprato, 2003 Hasil dari perhituga pembobota yag dihasilka kemudia di ratarataka da formulasika dalam diagram kartesius. Masig-masig atribut diposisika dalam sebuah diagram. Skor rata-rata peilaia terhadap tigkat kierja ( ) meujuka posisi atribut pada sumbu, semetara posisi atribut pada sumbu ditujuka oleh skor rata-rata tigkat kepetiga kosume terhadap atribut ( ). Diagram kartesius i dapat dilihat pada Gambar 5. i = i i = i Dimaa : i = Nilai rata-rata tigkat kierja atribut ke i i = Nilai rata-rata kepetiga atribut ke i i = Total skor Tigkat Kierja Atribut ke i
63 i = Total Skor Tigkat Kepetiga Atriut ke i = jumlah data kosume Diagram kartesius merupaka suatu baga yag di bagi mejadi empat bagia da di batasi oleh dua batas garis yag berpotoga tegak lurus pada titiktitik (, ). Nilai da diguaka sebagai pasaga koordiat titik atribut yag memposisika suatu atribut terletak pada diagram kartesius, titik tersebut diperoleh dari rumus : Dimaa : = = k k = Skor rata-rata dari rata-rata tigkat kierja seluruh atribut = Skor rata-rata dari rata tigkat kepetiga seluruh atribut k = Bayakya atribut yag diteliti Selajutya setiap atribut-atribut tersebut dijabarka dalam diagram kartesius pada Gambar 5 (kepetiga) Prioritas Utama Pertahaka Posisi Prioritas Redah Prioritas Berlebih Gambar 5. Diagram Kartesius Sumber : Suprato, 2003 (Kierja)
64 Keteraga : 1. Kuadra I (Prioritas Utama) : Kierja suatu faktor/variabel adalah lebih redah dari keigia kosume sehigga perusahaa harus meigkatka kierjaya agar optimal. 2. Kuadra II (Pertahaka Prestasi) : Kierja da keigia kosume pada suatu faktor/variabel berada pada tigkat tiggi da sesuai, sehigga perusahaa cukup mempertahaka kierja variabel tersebut. 3. Kuadra III (Priorotas Redah) : Kierja da keigia kosume pada suatu faktor/variabel berada pada tigkat redah, sehigga perusahaa belum perlu melakuka perbaika. 4. Kuadra IV (Berlebiha) : Kierja produk berada pada tigkat tiggi tetapi keigia kosume aka kierja dari faktor/variabel tersebut redah, sehigga perusahaa perlu meguragi hasil yag dicapai agar dapat megefisieka. 4.4.3 Customers Satisfactio Idex (CSI) Customers Satisfactio Idex atau Ideks Kepuasa Kosume (IKK) merupaka metode yag megguaka ideks utuk megukur tigkat kepuasa kosume berdasarka atribut-atribut tertetu. Atribut-atribut yag diukur dapat berbeda-beda utuk masig-masig perusahaa, hal ii tergatug pada kebutuha iformasi yag igi didapatka perusahaa terhadap kosume (Massick, 1997 dalam Afifi, 2007). Ada empat lagkah dalam perhituga Customers Satisfactio Idex, yaitu :
65 1. Meetuka Meas Importat Score (MIS) da Mea Satisfactio Score (MSS). Nilai ii didapat dari ilai rata-rata tigkat kepetiga da ilai rata-rata kierja tiap respode. MIS = i=1 i MSS = i=1 i Dimaa : = Jumlah respode i = ilai kepetiga atribut ke i i = ilai kierja atribut ke i 2. Membuat Weight Faktors (WF), bobot ii merupaka persetase ilai MIS peratribut terhadap total MIS seluruh atribut. WF i = p i= 1 MISi MISi x 100% Dimaa : P = Jumlah atribut kepetiga i = Atribut ke i 3. Membuat Weight Score (WS), bobot ii merupaka perkalia atara Weight Factor (WF) dega Mea Satificatio Score (MSS) WS i = WF i x MSS i 4. Meetuka ilai CSI CSI = p i=1 WSi HS Dimaa : p = Atribut ke p HS = Skala maksimum yag diguaka Kriteria ideks kepuasa megguaka kisara 0.00 higga 1.00 (tidak puas higga sagat puas) yag dapat dilihat pada Tabel 5
66 Table 5. Kriteria Nilai Customers Satificatio Idex Nilai CSI Kriteria CSI 0,81-1,00 Sagat Puas 0,66-0,80 Puas 0,51-0,65 Cukup Puas 0,35-0,50 Kurag Puas 0,00-0,34 Tidak Puas Sumber : Amiliyah, 2006 dalam Afifi, 2007 4.4.4 Aalisis Diagoal (Suharjo Split) Meurut Suharjo dalam Maullag (2008), aalisis diagoal diguaka utuk melihat tigkat kepetiga da tigkat kepuasa terhadap suatu produk dikaitka dega efisiesi pelayaaya. Efisiesi tersebut dapat dilihat dega diguakaya garis efisiesi berupa garis liear melalui dua titik ol yag memotog secara diagoal diatara sumbu kepetiga da sumbu kepuasa. Sedagka dalam pegukura tiap-tiap atribut diguaka skala likert dimaa kierja suatu atribut dapat diyataka sebagai berikut : a. Apabila tigkat kepetiga dikuragi tigkat kepuasa suatu atribut (-) meghasilka ilai ol, maka atribut tersebut berada tepat pada garis efficiet service atau atribut layaa yag efisie. b. Apabila tigkat kepetiga dikuragi tigkat kepuasa suatu atribut (-) meghasilka ilai egatif, maka atribut tersebut berada diatas garis efficiet service atau disebut layaa yag berlebiha (over service). c. Apabila tigkat kepetiga dikuragi tigkat kepuasa suatu atribut (-) meghasilka ilai positif, maka atribut tersebut berda dibawah garis efficiet service atau layaa yag tidak memadai (Uder Service)
67 d. Pegembaga atau peurua (reduksi) terhadap suatu atribut dapat diidetifikasi dari hasil peguraga ilai da. utuk atribut dega ilai positif, maka dega atribut tersebut perlu dikembagka atau ditigkatka. Sedagka apabila hasilya egatif maka atribut tersebut perlu dituruka atau direduksi. e. Prioritas pegembaga atribut mulai dari uruta da berilai positif terbesar higga terkecil. Tigkat Kepuasa ESL 3 3 Tigkat Kepetiga 4.5 Defiisi Operasioal Gambar 6. Diagram Kartesius Suharjo Split Sumber : Maullug, 2008 1. Viabilitas beih adalahdaya hidup beih yag dapat diidikasi oleh pertumbuhaaya ataupu gejala metabolismeya. 2. Vigor beih adalah kemampua beih tumbuh ormal dalam keadaa lapag produksi suboptimum atau kemampua beih utuk disimpa dalam kodisi simpa suboptimum (terbuka). Dalam keadaa lapag ataupu kodisi simpa optimum, beih memiliki kemampua tumbuh maupu simpa melebihi ormal.
68 3. Sertifikasi beih adalah suatu sistem atau mekaisme pegujia beih berkala utuk megarahka, megedalika da megorgaisasi perbayaka da produksi beih. Sertifikasi merupaka trasaksi resmi utuk perbayaka da produksi beih terkotrol