BAB III VALUE AT RISK (VaR ) DAN PENDEKATAN COPULA

dokumen-dokumen yang mirip
Bab II Kajian Teori Copula

Korelasi Kendall (τ) untuk Estimasi Parameter Distribusi Clayton-copula Bivariat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi hal yang lumrah dilakukan dalam manajemen risiko. Salah satu strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula,

Estimasi Parameter Copula Dan Aplikasinya Pada Klimatologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ESTIMASI NILAI VaR PORTOFOLIO MENGGUNAKAN FUNGSI ARCHIMEDEAN COPULA

ABSTRAK. Kata Kunci : Portfolio, Value at Risk, Copula, Arhimedean Copula.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang agar mau menjadi pemegang polis pada perusahaan tersebut. Salah

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

SKRIPSI. Disusun Oleh : OKTAFIANI WIDYA NINGRUM

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

ESTIMASI NILAI CONDITIONAL VALUE AT RISK MENGGUNAKAN FUNGSI GAUSSIAN COPULA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esti Pertiwi, 2013

Value-at-Risk Pada Portofolio Berbasis Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedastik dan Copula

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ESTIMASI VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM LQ45 DENGAN METODE COPULA- GARCH

Peubah Acak, Fungsi Distribusi Bersama dan Copula

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukan. Dalam berinvestasi jika investor mengharapkan

SIMULASI MONTE CARLO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING

ANALISIS HUBUNGAN PRODUKSI PADI DAN INDIKATOR ENSO DI KABUPATEN TABANAN DENGAN PENDEKATAN COPULA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci : copula, produksi padi, ENSO, copula Archimedean, copula Frank

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO

BAB 2 PROGRAM STOKASTIK

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO

PENGGUNAAN VALUE-AT-RISK UNTUK MENGUKUR RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO YUNDA FITARI

ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM TUNGGAL SYARIAH DENGAN VALUE AT RISK (VAR) DAN EXPECTED SHORTFALL (ES) ABSTRACT

PERBANDINGAN ASURANSI LAST SURVIVOR DENGAN PENGEMBALIAN PREMI MENGGUNAKAN METODE COPULA FRANK, COPULA CLAYTON, DAN COPULA GUMBEL

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

ANALISIS PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN METODE HISTORIS DAN VARIANSI-KOVARIANSI SERTA PENERAPANNYA DALAM PORTOFOLIO

PERBANDINGAN METODE VARIANCE COVARIANCE DAN HISTORICAL SIMULATION UNTUK MENGUKUR RISIKO INVESTASI REKSA DANA

III PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

OPTIMASI VALUE AT RISK RETURN ASET TUNGGAL DAN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO DILENGKAPI GUI MATLAB SKRIPSI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

Value-at-Risk Pada Portofolio Berbasis Copula

BAB II LANDASAN TEORI

MA6281 Topik Lanjut dalam Statistika ANALISIS DATA DENGAN COPULA Dependency is not necessarily bad

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

PENGUKURAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SIMULASI BOOTSTRAPPING

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SIMULASI (KB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Value-at-Risk Pada Portofolio Berbasis Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedastik dan Copula

Estimasi Parameter Distribusi Marshall-Olkin Copula dengan Metode Maximum Likelihood

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM TUNGGAL SYARIAH DENGAN VALUE AT RISK (VAR) DAN EXPECTED SHORTFALL (ES) SKRIPSI

ANALISIS PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN METODE HISTORIS DAN VARIANSI-KOVARIANSI SERTA PENERAPANNYA DALAM PORTOFOLIO

ANALISIS RISIKO INVESTASI PASANGAN SAHAM SYARIAH DENGAN METODE FRANK COPULA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia. ABSTRACT ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STRESS TESTING VAR PADA RISIKO PASAR PORTOFOLIO EFEK PT DA TESIS

ESTIMASI VALUE AT RISK

PENGGUNAAN SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK

BAB III METODE THEIL. menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

Simulasi Monte Carlo

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS NILAI RISIKO (VALUE AT RISK) MENGGUNAKAN UJI KEJADIAN BERNOULLI (BERNOULLI COVERAGE TEST) (Studi Kasus pada Indeks Harga Saham Gabungan)

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

OPTIMASI VALUE AT RISK RETURN ASET TUNGGAL DAN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO DILENGKAPI GUI MATLAB

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI

Metode Resampled Efficient Frontier Mean Variance Simulasi Montecarlo Untuk Pemilihan Bobot Portofolio

BAB I PENDAHULUAN. (variables) seperti harga, volume instrumen, dan varian (variance) yang berubah

PEMBENTUKAN DISTRIBUSI TRANSMUTED EXPONENTIATED EXPONENTIAL MENGGUNAKAN METODE QUADRATIC RANK TRANSMUTATION MAP (QRTM)

BAB V PENUTUP ( ( ) )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Hampir semua fenomena di dunia ini memiliki beberapa ketidakpastian,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

STK 203 TEORI STATISTIKA I

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

Transkripsi:

BAB III VALUE AT RISK (VaR ) DAN PENDEKATAN COPULA 3.1 Value at Risk (VaR) Salah satu aspek yang sangat penting dalam analisis resiko adalah penghitungan Value at Risk atau yang selanjutnya disingkat dalam VaR. VaR adalah suatu metode yang cukup tepat dan banyak digunakan untuk mengukur resiko. Berikut merupakan beberapa definisi umum VaR. Menurut Brook (2008: 571) VaR didefinisikan sebagai berikut: is an estimation of the probability of likely losses which could arise from changes in market prices sedangkan menurut Manganeli (2001: 6) VaR adalah: the maximum potential loss in value of a portfolio of financial instruments with a given probability over a certain horizon. Maka dapat disimpulkan VaR adalah estimasi kerugian maksimum yang mungkin dialami suatu portofolio dalam interval waktu tertentu dengan tingkat kepercayaan tertentu. 3.2 Konsep Dasar VaR Pada dasarnya konsep dalam VaR sudah ada sejak lama, akan tetapi sistematis VaR untuk berbagai resiko finansial baru-baru ini dikembangkan. Dalam bahasa yang mudah dipahami VaR digunakan oleh investor untuk menghitung kerugian maksimum yang akan diperoleh dalam tingkat kepercayaan sebesar dalam kurun waktu atau periode tertentu. Roy (2011:7) mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk menghitung VaR yaitu, simulasi historical, variankovarian dan simulasi Monte Carlo. Akan tetapi, yang digunakan pada skripsi ini adalaha simulasi Monte Carlo. 23

24 Secara teknis VaR dengan tingkat kepercayaan ( )dinyatakan sebagai bentuk kuantil ke- dari distribusi return. VaR dapat ditentukan melalui fungsi kepadatan peluang dari nilai return di masa depan, yang dinotasikan dengan dengan adalah return. Pada tingkat kepercayaan akan ditentukan nilai kemungkinan terburuk return yaitu, sehingga peluang munculnya return melebihi adalah. Dapat dinyatakan sebagai berikut: (3.1) sedangkan peluang terdapatnya return yang kurang dari atau sama dengan atau yang dinotasikan dengan adalah sebesar. (3.2) Jika investasi awal kurs dinotasikan maka nilai kurs pada akhir suatu periode waktu dinotasikan dan jika nilai kurs paling rendah adalah pada tingkat kepercayaan, maka VaR pada tingkat kepercayaann dapat diformulasikan sebagai berikut: (3.3) Pada umumnya nilai adalah negatif, dan dapat dinotasikan dengan, selanjutnya nilai dapat dikaitkan dengan standar normal deviasi dengan formulasi: (3.4) 3.3 VaR dengan Simulasi Monte Carlo Penggunaan metode simulasi Monte Carlo untuk mengukur risiko telah dikenalkan oleh Boyle pada tahun 1977. Dalam mengestimasi nilai VaR baik pada aset tunggal maupun portofolio, simulasi Monte Carlo mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun pada intinya adalah melakukan simulasi dengan membangkitkan

25 bilangan random berdasarkan karakteristik dari data yang akan dibangkitkan, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai VaR-nya. 3.4 Teori Copula Copula merupakan metode dependensi yang akhir-akhir ini sering digunakan. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1959 oleh Sklar, tapi baru pertama kali digunakan dalam dunia keuangan pada tahun 1999 oleh Embrechts. Pada dasarnya copula merupakan suatu fungsi yang memungkinkan untuk menggabungkan struktur dependensi tertentu. Copula memberikan cara yang tepat untuk membentuk distribusi gabungan dari dua atau lebih variabel acak. (Solikha, 2012:15) Sebelum membahas mengenai copula lebih lanjut, maka akan dibahas beberapa definisi yang berhubungan dengan copula, yaitu sebagai berikut: Definisi 3.1 Persegi Panjang (Nelsen, 2006:8) Suatu persegi panjang atau interval di merupakan perkalian silang dari dua interval di dalam bentuk [ ] [ ] (3.5) dimana Himpunan dari semua persegi panjang di akan didefinisikan sebagai Titik ujung dari persegi panjang adalah.

26 Definisi 3.2 Volume-H (Nelsen, 2006:8) Misalkan dan merupakan fungsi dengan. Misal [ ] [ ] merupakan persegi panjang dimana Sehingga, volume-h diberikan oleh (3.6) Jika didefinisikan turunan pertama dari H pada persegi panjang sebagai (3.7) (3.8) Maka volum-h dari persegi panjang merupakan turunan kedua dari pada persegi panjang, yaitu (3.9) Definisi 3.3 fungsi 2-increasing (Nelsen, 2006:9) Misalkan fungs bernilai real. dikayakan 2-increasing jika untuk semua persegi panjang di dimana titik ujung dari ada di. Definisi 3.4 Fungsi Grounded (Nelsen, 2006:9) Mialkan merupakan subset tak kosong dari dan fungsi dengan. Kemudian memiliki elemen terkecil masing-masing. Maka dikatakan fungsi Grounded jika (3.10) Jika fungsi grounded, maka: (3.11) [ ] [ ]

27 Berikut akan diberikan definisi mengenai copula 2-dimensi yang kemudian akan diperumum menjadi copula n-dimensi: Definisi 3.5 Subcopula (Nelsen, 2006:10) Sebuah subcopula 2-dimensi merupakan fungsi yang memiliki sifat: 1. dimana merupakan subset dari [ ]. 2. grounded dan 2-increasing 3. Untuk setiap (3.12) Perhatikan bahwa untu setiap maka. Definisi 3.6 Copula Bivariat (Nelsen, 2006:10) Sebuah copula 2-dimensi (atau selanjutnya disebut dengan 2- copula atau hanya copula) merupakan sebuah 2-subcopula yang domainnnya adalah. Ekivalen dengan copula merupakan fungsi yang memenuhi sifat: 1. Untuk setiap maka (3.13) dan (3.14) 2. Untuk setiap dimana dan, 3.15 Selanjutnya pertidaksamaan 3.15 ini disebut dengan ketidaksamaan copula Teorema 3.1 Teorema Sklar (1959) Misalkan merupakan fungsi distribusi bersama 2-dimensi dengan distribusi marginal dan, dengan masing-masing merupakan fingsi distribusi marginal dari dan. Maka akan ada copula sedemikian sehingga untuk,

28 ( ) (3.16) Jika kontinu maka unik, jika dan tidak kontiny maka copula unik pada. Sebaliknya, jika adalah copula, merupakan fungsi distibusi marginal dari. Maka terdapat fungsi distribusi gabungan sedemikian sehinga untuk setiap berlaku ( ) Bukti: Terdapat pada Rhomah (2011:140 3.5 Copula Archimedean Pertama kali diperkenalkan oleh Ling pada tahun 1965 namun ditemukan pertama kali oleh Sklar dan Schweizer pada tahun 1961. Copula Archimedean merupakan salah satu kelas copula yang paling luas digunakan. Nelsen (2006: 109) mengatakan bahwa copula Archimedean sangat luas aplikasinya disebabkan oleh alasan berikut: 1. dapat dikonstruksi dengan mudah, 2. memiliki sub family yang besar dan bervariasi, 3. banyak sifat-sifat copula dipengaruhi oleh anggota-anggota dari kelas copula ini. Definisi 3.7 Pseudo-invers (Nelsen, 2006:110) Diberikan, dimana merupakan fungsi non-decreasing yang memetakan [ ] [ ] sehingga Pseudo-invers dari merupakan fungsi [ ] dengan dengan: [ ] [ ] dan [ ], [ ] [ ], didefinisikan (3.17)

29 [ ] merupakan fungsi kontinu dan tak naik pada [ ] dan fungsi tak turun pada [ ( [ )] maka ] ( ) pada dan ( [ ] ) { (3.18) Sehingga jika [ maka ] Definisi 3.8 Copula Archimedean Sebuah copula dinamakan Archimedean jika dapat ditulis kedalam bentuk: ( ) (3.19) Dimana merupakan fungsi generator. merupakan fungsi tidak turun yang memetakan [ ] ke [ ] sehingga dan. Generator yang berbeda-beda selanjutnya akan menghasilkan beberapa copula Archimedean yang berbeda pula, yaitu copula Clayton dan Gumbel. 3.5.1 Copula Clayton Generator untuk copula Clayton diberikan oleh (3.20) dengan. Kemudian, fungsi distribusi kumulatif dari copula Clayton 2-dimensi dinotasikan sebagai berikut: [ ] (3.21)

30 3.5.2 Copula Gumbel Generator dari copula Gumbel adalah (3.22) dengan. Kemudian, fungsi distribusi kumulatif dari copula Gumbel 2-dimensi adalah sebagai berikut: { [ ] } (3.23) 3.6 Dependensi Selanjutnya akan dibahas mengenai dependensi dari copula Archimedean. Gambar 3.1 menunjukkan perilaku tail dependensi yang berbeda dari keluarga copula Archimedean. Dapat dilihat bahwa copula Clayton memiliki tail di bagian bawah dan copula gumbel memiliki tail diatas.( Schölzel, 2008) (a) Gambar 3.1 (a) Perilaku tail dependensi dari Copula Clayton dan (b) Perilaku tail dependensi dari Copula Gumbel (Schölzel, 2008) (b) Kemudian akan dibahas mengenai metode pengukuran dependensi yang tepat untuk copula, yaitu Korelasi Kendall s Tau, dimana sebelumnya akan dibahas mengenai konkordan.

31 3.6.1 Konkordan Suatu pasangan variable acak adalah konkordan jika besar nilai salah satu cenderung berhubungan dengan besar nilai yang lain dan salah satu nilai yang kecil dengan nilai kecil lainnya. Definisi 3.9 Konkordan Diskordan (Nelsen, 2006:158) Misalkan adalah pengamatan dari dua variable acak kontinu. konkordan jika atau Untuk dan ) dikatakan diskordan jika atau Alternative formula: konkordan jika (3.24) dan sebaliknya, akan diskordan jika. 3.6.2 Korelasi Kendall s Tau Ukuran dependensi Korelasi Kendall s Tau untuk populasi dari dengan distribusi, dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara peluang dari konkordan dan peluang dari diskordan untuk dua vector acak yang ndependen dengan masing-masing berdistribusi, berlaku bahwa [ ] [ ] (3.25) Dalam praktiknya, ukuran dependensi Korelasi Kendall s Tau dapat dihitung dengan berdasarkan sampel saja. Misalkan terdapat sampel berukuran, yaitu { } dari vector acak. Setiap pasang sampel, { } adalah suatu konkordan

32 atau diskordan. Maka akan terdapat pasangan yang berbeda dari sampel yang ada. Misalkan menyatakan ukuran konkordan dan menyatakan diskordan, maka nilai Korelasi Kendall s Tau berdasarkan sampel dapat didefinisikan sebagai (3.26) (Nelsen, 2006:158) Teorema 3.2 (Nelsen, 2006:159) Diberikan dan adalah vector dari variable acak kontinu yang independen dengan fungsi distribusi gabungan dengan marginal untuk dan untuk. dinotasikan sebagai copula masing-masing dari. Maka ( ) ( ). Diberikan yang dinotasikan sebagao selisih dari peluang konkordan dan diskordan dari dimana [ ] [ ]. Maka, (3.27) 3.7 Estimasi Parameter Genest mengatakan bahwa untuk mengkonstruksi parameter dari copula Archimedean untuk kelas Clayton dan Gumbel dapat menggunakan nilai Korelasi Kendall s Tau. Khusus pada kasus copula Archimedean nilai Korelasi Kendall s Tau dapat dihitung dengan persamaan berikut: (3.28) dimana merupakan generator dari copula keluarga Archimedean.

33 3.7.1 Estimasi Parameter Copula Clayton Generator dari copula Clayton adalah dengan mensubstistusikannya kedalam persamaan 3.28, maka selanjutnya, (3.29) * +,[ ] [ ] - (3.30) Sehingga estimasi parameter dari copula Clayton berdasarkan persamaan 3.30 adalah (3.31)

34 3.7.2 Estimasi Parameter Copula Gumbel Generator dari copula Clayton adalah dengan mensubstistusikannya kedalam persamaan 3.28, maka Selanjutnya, (3.31) (3.32) Untuk menyelesaikain persamaan 3.32 maka harus menggunakan teknik integral parsial untuk menemukan nilai Misal:, yaitu: maka ( ) Sehingga diperoleh:

35 Kemudian persamaan ini disubtitusikan ke persamaan 3.32, sehingga akhirnya diperoleh: (3.33) Sehingga estimasi parameter dari copula Gumbel berdasarkan persamaan 3.33 adalah (3.34)