Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen, Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala

dokumen-dokumen yang mirip
FISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI

Bab 8 Fisika Inti dan Radioaktivitas

STRUKTUR INTI. Isoton : Nuklida-nuklida yang memiliki selisih nomor massa dengan nomor atom sama. Contoh : - 6C 12 dengan 5B 11

RINGKASAN INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

D. RADIOAKTIFITAS. 1. Zat Radioaktif

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

Fisika EBTANAS Tahun 1988

Fisika EBTANAS Tahun 1995

SUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR

Kedua nuklida tersebut mempunyai nomor massa (A) yang sama dengan demikian nuklida-nuklida tersebut merupakan isobar.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Runusan Masalah

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti

Radioaktivitas Henry Becquerel Piere Curie Marie Curie

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

CHAPTER III INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

KINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA. Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB VI SUHU DAN KALOR

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

B a b 1 I s y a r a t

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

B a b 1 I s y a r a t

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

BAB II TEORI DASAR ANTENA

PELURUHAN RADIOAKTIF. NANIK DWI NURHAYATI,S.Si,M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

KISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran

FISIKA ATOM & RADIASI

Inti atom Radioaktivitas. Purwanti Widhy H, M.Pd

Integral dan Persamaan Diferensial

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

U Th He 2

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

PENENTUAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK LAJU DOSIS AKTIVITAS Ar-41 PADA KOLOM TERMAL REAK- TOR KARTINI

SOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

KEGIATAN BELAJAR 1 : KARAKTERISTIK INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

Fisika Proyek Perintis I Tahun 1979

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kimia Inti dan Radiokimia

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

III. METODE PENELITIAN

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB III POWER MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK PROSES PENEKUKAN ACRYLIC

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

Analisis Model dan Contoh Numerik

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron.

MATERI POKOK PERPINDAHAN KALOR

Darpublic Nopember 2013

Bab IV Pengembangan Model

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KESTABILAN REAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN LIAPUNOV. Hasan, Didi Gayani, Sudjatmi, Deden *

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

RADIOKIMIA Kinetika dan waktu paro peluruhan. Drs. Iqmal Tahir, M.Si.

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

Transkripsi:

Berdasarkan hasil peneliian W.C Rongen, Henry Becquerel pada ahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, eapi secara kebeulan ia menemukan gejala keradioakifan. Pada peneliiannya ia menemukan bahwa garam-garam uranium dapa merusak film foo meskipun diuup rapa dengan keras hiam. Menuru Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium ersebu dapa memancarkan suau sinar dengan sponan. Perisiwa ini dinamakan radio akivias sponan.

Marie Curie merasa erarik dengan emuan Becquerel, selanjunya dengan banuan suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa on bijih uranium. Unsur ersebu diberi nama radium. Pasangan Currie melanjukan peneliiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang diemukannya ersebu elah erurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kua yang disebu radioakif. Ilmuwan Inggris, Ernes Ruherford menjelaskan bahwa ini aom yang idak sabil (radionuklida) mengalami peluruhan radioakif. Parikelparikel kecil dengan kecepaan inggi dan sinar-sinar menyebar dari ini aom ke segala arah. Para ahli kimia memisahkan sinar-sinar ersebu ke dalam aliran yang berbeda dengan menggunakan medan magne. Dan ernyaa diemukan iga ipe radiasi nuklir yang berbeda yaiu sinar alfa, bea, dan gamma. Semua radionuklida secara alami memancarkan salah sau aau lebih dari keiga jenis radiasi ersebu.

UNSUR radioakif Isilah dan Pengerian Sinar radioakif : sinar yang secara sponan dipancarkan oleh unsur radioakif Unsur radioakif : unsur yang dapa memancarkan sinar radioakif Gejala keradioakifan: gejala pemancaran sinar / radiasi secara sponan. Radioisoop : isoop yang bersifa radioakif Isoop : pasangan aom-aom yang mempunyai nomor aom sama eapi nomor massa berbeda C dengan C. Isobar : pasangan aom-aom yang mempunyai nomor massa sama eapi nomor aom berbeda C dengan B. Isoon : pasangan aom-aom yang mempunyai jumlah neuron sama eapi nomor aom berbeda C dengan O. Waku paro (T½ ) : waku yang diperlukan oleh suau nuklida radioakif unuk meluruh menjadi separohnya

Penemuan Wilhelm Rongen : sinar X Henry Becquerel : gejala keradioakifan Pierre Curie dan Marie Curie : radioisoop Ra (dari bijih uranium aau pichblende) dan Po Paul Vilard : sinar gamma (γ) Ernes Ruherford : sinar α dan β James Chadwick : neuron JJ. Thomson : elekron Goldsein : proon

Sifa Sinar Radioakif 1) dapa menghiamkan pla film 2) dapa menembus lempeng logam ipis 3) dalam medan magne dapa erurai menjadi sinar α, β dan γ 4) dapa mengionkan za khususnya gas yang dilewai 5) dapa memendarkan za (bersifa fluorosensi) khususnya yang berlapis ZnS

Parikel Sinar yang Dipancarkan oleh Unsur Radioakif

Reaksi Ini Pemancaran radiasi oleh unsur radioakif disebu peluruhan (disinegrasi). Reaksi ini = reaksi yang menyangku perubahan ini aom. Jenis-jenis reaksi ini : 1. Reaksi Penembakan / ransmuasi buaan Merupakan reaksi penembakan nuklida dengan parikel-parikel ringan (, proon, neron) Conoh : 27 30 13 Al 15P 27 aau 13 Al 30,n P 15 1 0 n

2. Reaksi Fisi Merupakan reaksi pembelahan ini bera menjadi dua ini sedang yang lebih sabil diserai pelepasan energi Conoh : Reaksi fisi buaan Cf-252 mengalami fisi sponan: 1 139 94 92U 0n 56Ba 36Kr 235 3. 1 0 n Tidak semua ini bera dapa membelah. Dianara yang dapa ialah U-235, Cf- 252 dan Pu-239. Fisi dapa berlangsung sponan dapa juga karena induksi. Reaksi fisi dapa erjadi secara beranai diserai dengan energi yang sanga besar. Reaksi beranai yang ak erkendali dalam waku yang sanga singka dihasilkan energi yang sanga dasya (ini merupakan prinsip kerja bom Aom). Sedangkan reaksi ranai yang erkendali dilakukan dalam reakor aom.

3. Reaksi Fusi Reaksi fusi ialah reaksi penggabungan beberapa ini ringan manjadi ini yang lebih bera diserai dengan pemancaran energi. Conoh : 2 1 H 3 1 H 4 2 He 1 0 n energi Reaksi Fusi hanya berlangsung pada suhu yang sanga inggi. Energi nuklir juga dapa diperoleh dari proses fusi nuklir,yaiu proses penggabungan dua aau beberapa ini ringan menjadi sau ini yang lebih bera.

PITA KESTABILAN ISOTOP

Tipe-ipe peluruhan Berdasarkan pia kesabilan maka peluruhan radioisoop dibedakan 3 ype: 1) Radioisoop diaas pia memancarkan radiasi bea (β) 2) Radioisoop dibawah pia memancarkan posiron aau angkapan elekron. 3) Radioisoop dengan proon > 83 memancarkan alfa (α)

Penangkapan elekron pada kuli K elekron yang erdapa pada kuli K (kuli erdalam) dapa diangkap oleh ini aom. Pada penangkapan elekron dari kuli K erjadi proses pembenukan neuron dan penggabungan anara sau proon dengan sau elekron. Apabila nuklida mengalami proses penangkapan elekron dari kuli K unuk membenuk nuklida sabil maka akan dihasilkan nuklida lain dengan nomor aom berkurang sau dibandingkan nuklida semula. conoh: 7 0 4 Be -1e 7 3 Li 90 0 42Mo -1e 90 41 Nb

Pemancar gamma () sinar gamma dipancarkan oleh ini yang ereksiasi. Pada berbagai peluruhan, ini yang dihasilkan dalam keadaan ereksiasi keadaan yang lebih sabil dicapai dengan pancaran sinar gamma.

Sauan akivias (laju peluruhan) 1. Disinegrasi per deik (dps) : banyaknya aom yang mengalami peluruhan seiap deik. 2. Bequerel (Bq) : banyaknya aom rafioisoop yang meluruh seiap deik. Sauan ini sama dengan dps (1 dps = 1 Bq). 3. Curie (Ci) menyaakan akivias suau radioisoope yang seara dengan akivias 1 gram isoop radium ( 88 Ba 226 ) dengan waku paro 1,62 x 10 3 ahun. Sehingga 1 Ci = 3,7 x 10 10 aom/s aau 1 Ci = 3,7 x 10 10 dps

dn. d N 2,303log ( 0) N dn d laju 0 N peluruhan eapan peluruhan N = jumlah radioisoop seelah meluruh N o = jumlah radioisoop mula-mula

dn. N d dn. N d dn d N N ln.( N 0 2,303log N N 0 0 ) ( 0 )

Waku Paruh ( ½ ) = waku yang diperlukan za radioakif menjadi seengahnya dari semula. Pada saa = ½, maka N = ½ No sehingga 1/ 2 0,693 2 N N 0 1 2 1/

0,693. 0,693. 0,301) 2,303.(. 2 1 2,303log.. 2 1 2,303log ) ( 2,303log 2 1/ 2 1/ 2 1/ 2 1/ 2 1/ 0 0 0 0 N N N N