HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
(M.5) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

KAJIAN ANALISIS KONJOIN DALAM MENELAAH PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK FITRI CATUR LESTARI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG

4. HASIL DAN ANALISIS HASIL

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng

V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

Laki-laki Perempuan Jumlah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2014

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

BAB V PEMBAHASAN. dinyatakan bahwa pembahasan yang akan diuraikan meliputi: pembahasan hasil. penelitian, temuan teoritis dan keterbatasan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO

STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

BAB IV MINAT NASABAH TERHADAP PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DENGAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH DI BMT SM NU PEKALONGAN

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN. M. Jamal Muttaqin ( )

BAB V HASIL PENELITIAN

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai spesialistik dan mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Indeks Kebahagiaan Papua Tahun 2014

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mengetahui pengaruh literasi keuangan yang mempengaruhi terciptanya

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV INTEPRETASI DATA

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan

4. Komposisi penduduk menurut Mata pencaharian penduduk. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN


Validitas dan Reliabilitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis konjoin menghasilkan nilai kegunaan (utility) dan nilai kepentingan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Brand Usage

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN

Tabel 1. Data Profil Responden (n = 146) Profil responden Jumlah Persentase (%)

Indeks Kebahagiaan Bengkulu Tahun 2014

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya HASIL SURVEI. Gambar 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB VI PENUTUP. a. Berdasarkan jenis kelamin, responden yang menyatakan bahwa figur Tri

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosiodemografi Responden

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL. Faktor Internal

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Transkripsi:

15 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Sebanyak 125 mahasiswa STIS yang menjadi responden penelitian, 40 (32.00%) di antaranya laki-laki dan 85 (68.00%) lainnya perempuan. Rasio mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan sekitar 1:2. LAKI-LAKI 32,00% PEREMPUAN 68,00% Gambar 1 Sebaran responden menurut jenis kelamin Mahasiswa yang terpilih menjadi sampel pada penelitian ini terdiri dari mahasiswa tingkat I dan tingkat IV yang jumlahnya relatif seimbang pada tiap tingkat. Mahasiswa tingkat I sebanyak 63 orang (50.40%) dan mahasiswa tingkat IV sebanyak 62 orang (49.60%). TINGKAT IV 49,60% TINGKAT I 50,40% Gambar 2 Sebaran responden menurut tingkat Mahasiswa tingkat I dan IV dipilih secara purposif yang meliputi 3 (tiga) kelas pada masing-masing tingkat. Perincian mahasiswa yang terpilih yaitu dari kelas IG (17.60%), IF (21.60%), ID (11.2%), IVSE1 (20.00%), IVSK1 (17.60%), IVKS2 (12.00%).

16 1G 17,60% 4SE1 20,00% 1F 21,60% Other 49,60% 4SK1 17,60% 1D 11,20% 4KS2 12,00% Gambar 3 Sebaran responden menurut kelas Berdasarkan data respoonden dapat diketahui bahwa IPK mahasiswa yang menjadi sampel penelitian ini rata-ratanya 3.3022 dengan standar deviasi 0.2577. IPK berkisar pada angka 2.60 sampai 3.79. Prestasi mahasiswa terukur dari IPK yang terdistribusi menjadi kategori rendah (IPK<3.0) sebesar 13.60% (17 mahasiswa), kategori sedang (3.0<=IPK<=3.5) sebesar 61.60% (77 mahasiswa), kategori tinggi (IPK>3.5) sebesar 24.80% (31 mahasiswa). 61,60% 24,80% 13,60% IPK<3.0 3.0<=IPK<=3.5 IPK>=3.5 Gambar 4 Sebaran responden menurut IPK Jika ditinjau dari asal SMA-nya, maka responden dapat dikategorikan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mahasiswa yang berasal dari Jabodetabek (13.60%) dan dari luar Jabodetabek sebanyak 86.40%.

17 JABODETABEK 13,60% NON JABODETABEK 86,40% Gambar 5 Sebaran responden menurut asal SMA Proporsi responden yang aktif dalam organisasi dan yang pasif relatif seimbang. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi sebanyak 44.80% dan sisanya (55.20%) hanya pasif dalam berorganisasi. Aktif 44,80% Pasif 55,20% Gambar 6 Sebaran responden menurut keaktifan dalam organisasi Pendidikan ayah responden sebagian besar DIV/S1 yaitu 38% kemudian 30% berpendidikan SMA/sederajat. Tetapi sebaliknya, pendidikan ibu responden sebagian besar SMA/sederajat yaitu 41% kemudian 30% berpendidikan DIV/S1.

18 41% 38% Ayah Ibu 30% 30% 3% 5% 3% 4% 9% 6% 2% 3% 4% 6% 10% 6% Tidak/belum tamat SD SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat Diploma I/II Diploma III/Akademi Diploma IV/S1 Gambar 7 Sebaran responden menurut pendidikan orang tua S2/S3 Pekerjaan ayah paling banyak adalah PNS (42%) hampir seimbang dengan ibu reponden yaitu 35% bekerja sebagai PNS. Namun ibu responden paling banyak berstatus ibu rumah tangga (40%). Ayah Ibu 42% 35% 40% 19% 1% 0% 3% 4% 2% 8% 7% 13% 2% 3% 10% 0% 1% 0% 5% 6% Buruh Petani Pedagang Wiraswasta Pegawai swasta PNS TNI/Polri Pensiunan Ibu rumah tangga Gambar 8 Sebaran responden menurut pekerjaan orang tua Lainnya Pendapatan orang tua responden cukup bervariasi, namun paling banyak berkisar di kelompok 2 juta - 5 juta rupiah (48.00%). Sedangkan urutan berikutnya ada pada kelompok pendapatan 1.5 juta 1.99 juta rupiah (16.00%).

19 48,00% 11,20% 10,40% 16,00% 12,80% 1,60% <1.00 1.00-1.49 1.50-1.99 2.00-4.99 5.00-9.99 >10.00 (juta rupiah) Gambar 9 Sebaran responden menurut pendapatan orang tua Sebagian besar responden (38.40%) memiliki 2 (dua) saudara dalam keluarganya. Responden yang memiliki 1 (satu) saudara dalam keluarganya juga cukup banyak yaitu 31.20%. 31,20% 38,40% 15,20% 3,20% 6,40% 4,00% 0,80% 0,80% 0 1 2 3 4 5 7 11 Gambar 10 Sebaran responden menurut jumlah saudara Adapun tabel yang memuat data mengenai karakteristik reponden dapat dilihat pada lampiran 21.

20 Perbandingan Metode Perbandingan metode dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek pengumpulan data dan aspek hasil prosedur analisis. Perbandingan dari aspek pengumpulan data meliputi 3 (tiga) hal yaitu durasi (waktu), tingkat kemudahan dan tingkat keyakinan responden. Deskripsi perbandingan metode berdasarkan aspek pengumpulan data disajikan pada tabel berikut: Tabel 3 Deskripsi Ukuran Pembanding Tiap Metode Ukuran Pembanding Metode A B C Durasi (rata-rata waktu[menit]) 11,07 5,65 2,84 Tingkat kemudahan (rata-rata ranking) 2,71 2,04 1,25 Tingkat kemudahan (rata-rata ranking) 2,64 2,02 1,34 Berdasarkan tabel 3 dapat diperoleh gambaran durasi responden dalam mengevaluasi kartu stimuli. Pada metode A, rata-rata waktu yang diperlukan responden untuk mengevaluasi kartu adalah 11.072 menit. Pada metode B lamanya secara rata-rata 5.654 menit untuk mengevaluasi kartu stimuli. Sedangkan pada metode C hanya diperlukan rata-rata 2.839 menit saja untuk mengevaluasi kartu stimuli. Tabel 4 juga menunjukkan bahwa metode C memperoleh ranking terendah (1.25) dibandingkan metode lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode C dianggap metode yang paling mudah dikerjakan. Sedangkan metode A memperoleh ranking tertinggi yang artinya metode A dianggap paling sulit oleh responden. Sejalan dengan tingkat kemudahannya, tingkat keyakinan responden akan kebenaran jawaban yang diberikannya terdapat pada metode C dengan mean rank yang paling kecil 1,34. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat mengerjakan metode C, responden merasa yakin telah memberikan jawaban atau mengevaluasi kartu dengan benar. Sedangkan pada metode A, responden tidak yakin terhadap jawaban yang diberikannya dalam mengevaluasi kartu stimuli.

21 Uji inferensi perbedaan lamanya waktu, kemudahan dan keyakinan responden dalam mengevaluasi kartu stimuli dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Uji Perbedaan Durasi Responden dalam Mengevaluasi Kartu Stimuli Pembanding Statistik Hitung Derajat Bebas Tingkat Signifikansi 1. Durasi (Waktu) Pasangan Metode A & B 14,556* 124 0,000 A & C 24,893* 124 0,000 B & C 19,346* 124 0,000 2. Tingkat Kemudahan 134,256** 2 0,000 3. Tingkat Keyakinan 105,024** 2 0,000 Keterangan : * t hitung ** Chi-Square hitung Uji perbedaan rata-rata durasi responden dalam mengevaluasi kartu stimuli dilakukan pada tiga pasangan metode yaitu pada metode A dengan metode B, metode A dengan metode C, kemudian metode B dengan metode C. Berdasarkan pengujian tersebut disimpulkan secara signifikan terdapat perbedaan rata-rata durasi responden dalam mengevaluasi kartu stimuli pada metode A dan B, A dan C, serta B dan C dengan tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari alpha=5%) dan t hitung berturut-turut 14.556, 24.893, dan 19.346. Perbandingan metode berdasarkan tingkat kemudahan dan tingkat keyakinan diukur dengan menggunakan uji W Kendall secara bersama-sama pada ketiga metode. Berdasarkan tabel 4, dapat juga disimpulkan terdapat perbedaan tingkat kemudahan pada ketiga metode yang dikerjakan oleh responden. Hal ini didasarkan pada nilai signifikansinya 0,000 yang kurang dari alpha 5% dengan nilai Chi-Square 134.256. Tabel 5 menunjukkan pula bahwa tingkat signifikansi dari uji perbedaan tingkat keyakinan jawaban responden adalah 0,000 (kurang dari alpha 5%) dan nilai Chi-Square 105.024. Hal ini diartikan bahwa terdapat perbedaan tingkat keyakinan responden dalam mengevaluasi kartu stimuli dengan

22 benar pada ketiga metode. Selain diminta untuk menjawab urutan metode yang paling diyakini kebenaran jawabannya, responden juga diminta untuk memberi nilai dengan skala likert 1 (satu) sampai 4 (empat). Hasil dari pemberian nilai tersebut ditampilkan pada grafik di bawah ini: 54% 55% 50% 43% 36% 30% A B C 13% 4% 2% 0% 7% 6% Tidak yakin Kurang yakin Yakin Sangat Yakin Gambar 11 Perbandingan tingkat keyakinan responden pada tiap metode Grafik tersebut menunjukkan bahwa persentase responden yang sangat yakin benar dalam mengevaluasi kartu stimuli relatif rendah (6%) dan meningkat persentasenya sampai 54% pada opsi kurang yakin. Sehingga bisa disimpulkan bahwa tingkat keyakinan responden dalam mengevaluasi kartu pada metode A sangat rendah. Sebaliknya pada metode C, responden sangat yakin respon yang diberikannya benar. Hal ini ditunjukkan dari persentase responden yang sangat yakin adalah 50% dan menurun pada opsi kurang yakin yaitu hanya 7%. Setelah menelaah perbandingan metode dari aspek pengumpulan data, maka perbandingan selanjutnya adalah perbandingan dari aspek hasil prosedur analisis. Prosedur analisis pada metode A dapat dilihat hasilnya pada lampiran 5. Berdasarkan hasil tersebut, atribut yang paling mempengaruhi preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen adalah penguasaan materi kuliah dengan Nilai Relatif Penting (NRP) sebesar 31.05%. Atribut berikutnya adalah kemampuan memotivasi mahasiswa, pembawaan diri, penyampaian materi, dan metode

23 pembelajaran dengan NRP berturut-turut 21.01%, 20.29%, 17.44% dan 10.21%. Dosen yang paling disukai oleh mahasiswa adalah dosen yang menguasai materi kuliah karena Nilai Kegunaan Taraf (NKT) paling tinggi di antara taraf lainnya yaitu 9.20. Dosen berikutnya yang disukai secara berturut-turut adalah dosen yang mampu memberi motivasi kepada mahasiswanya (NKT=6.23), humoris (NKT=6.01), menyampaikan materi dengan komunikasi dua arah (NKT=5.17), dan metode pembelajarannya kreatif (NKT=3.03). Berikut ini tabel yang berkaitan dengan NKT dan NRP yang dihasilkan oleh metode A. Tabel 5 Hasil Prosedur Analisis pada Metode A Atribut Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa Nilai Taraf Kegunaan Taraf a. Komunikasi dua arah 5,17 b. Komunikasi satu arah -5,17 a. Kreatif 3,03 b. Monoton -3,03 a. Menguasai materi 9,20 b. Tidak menguasai -9,20 materi a. Humoris 6,01 b. Serius -6,01 a. Memotivasi mahasiswa 6,23 b. Tidak memotivasi -6,23 mahasiswa Keterangan: Urutan terkecil=paling disukai Jarak 10,34 6,05 18,40 12,03 12,45 Nilai Relatif Penting 17,44% 10,21% 31,05% 20,29% 21,01% Total 59,28 100% Urutan 4 5 1 3 2 Kemudian selanjutnya adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan prosedur analisis pada metode B yang dapat ditelusuri pada lampiran 6. Tabel 6 menunjukkan bahwa atribut penguasaan materi menjadi atribut yang paling penting dalam mempengaruhi preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen dengan NRP tertinggi yaitu 32.79%. Kemudian atribut pembawaan diri (NRP=17.82%) menjadi atribut kedua yang mempengaruhi kesukaan mahasiswa terhadap kualitas dosen. NRP 17.20% dimiliki oleh atribut penyampaian materi.

24 Sehingga bisa dikatakan NRP tertinggi ketiga ini menyebabkan atribut penyampaian materi adalah atribut terpenting ketiga penentu preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Sedangkan kemampuan memotivasi (NRP=16.75%) dan metode pembelajaran (15.44%) merupakan dua atribut terakhir yang menentukan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Ditinjau dari NKT pada tabel di bawah ini, profil dosen yang paling disukai mahasiswa berturut-turut adalah dosen yang menguasai materi (2.15), humoris (1.17), berkomunikasi secara dua arah (1.13), mampu memotivasi mahasiswa (1.10), dan metode pembelajarannya kreatif (1.01). Tabel 6 Hasil Prosedur Analisis pada Metode B Atribut Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Kemampuan memotivasi mahasiswa Nilai Taraf Kegunaan Taraf a. Komunikasi dua arah 1,13 b. Komunikasi satu arah -1,13 a. Kreatif 1,01 b. Monoton -1,01 a. Menguasai materi 2,15 b. Tidak menguasai -2,15 materi a. Humoris 1,17 b. Serius -1,17 a. Memotivasi mahasiswa 1,10 b. Tidak memotivasi -1,10 mahasiswa Jarak 2,26 Nilai Relatif Penting 17,20% 2,03 15,44% 4,30 32,79% Pembawaan diri 2,34 17,82% Keterangan: Urutan terkecil=paling disukai 2,20 16,75% Total 13,12 100% Urutan 3 5 1 2 4 SAS dan Microsoft Excel adalah software yang dipakai untuk melakukan prosedur analisis pada metode C. Prosedur tersebut meliputi langkah-langkah yang terdapat pada lampiran 7. Berdasarkan langkah 4 (hasil akhir), dapat dirangkum dalam tabel berikut:

25 Tabel 7 Hasil Prosedur Analisis pada Metode C No. Atribut Nilai Skala Urutan 1. Penyampaian materi 0,72 4 2. Metode pembelajaran 0,86 5 3. Penguasaan materi kuliah 0,00 1 4. Pembawaan diri 0,60 3 5. Kemampuan memotivasi mahasiswa 0,32 2 Keterangan: Urutan terkecil=paling disukai Tabel 7 menerangkan bahwa nilai skala terkecil hingga terbesar yaitu pada atribut penguasaan materi kuliah (0.00), kemampuan memotivasi mahasiswa (0.32), pembawaan diri (0.60), penyampaian materi (0.72) dan metode pembelajaran (0.86). Untuk memperjelas perbandingan metode dari aspek hasil prosedur analisis pada ketiga metode, berikut disajikan grafiknya: 6 Urutan Kepentingan 5 4 3 2 1 Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa 0 A B C Gambar 12 Perbandingan hasil prosedur analisis metode A, B dan C Berdasarkan uraian ketiga metode di atas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang perbandingan metode dari aspek pengumpulan data maupun aspek hasil prosedur analisis seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:

26 Tabel 8 Perbandingan Pengumpulan Data dan Hasil Prosedur Analisis Aspek Metode A B C 1. Pengumpulan data a. Durasi (waktu) Lama Sedang Singkat b. Tingkat kemudahan Susah Sedang Mudah c. Tingkat keyakinan Tidak Yakin Sedang Sangat Yakin 2. Hasil (urutan) 1. Penguasaan materi kuliah 1. Penguasaan materi kuliah 1. Penguasaan materi kuliah 2. Kemampuan memotivasi 2. Pembawaan diri 2. Kemampuan memotivasi 3. Pembawaan diri 3. Penyampaian materi 3. Pembawaan diri 4. Penyampaian materi 4. Kemampuan memotivasi 4. Penyampaian materi 5. Metode pembelajaran 5. Metode pembelajaran 5. Metode pembelajaran Keterangan: Urutan terkecil=paling disukai Metode A dianggap susah oleh responden pada saat evaluasi kartu-kartu stimulinya. Sehingga responden merasa tidak yakin dengan jawaban yang diberikannya pada metode ini. Waktu yang diperlukan dalam evaluasi juga lama. Sebaliknya, metode C dianggap mudah oleh responden dan responden yakin dengan jawabannya. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat. Adapun metode B berada di antara metode A dan C dari sisi waktu, tingkat kemudahan dan tingkat keyakinan responden dalam mengevaluasi kartu stimuli. Pada ketiga metode, terdapat kesimpulan yang sama yaitu atribut yang paling disukai adalah penguasaan materi kuliah dan atribut yang paling tidak disukai adalah metode pembelajaran. Metode A dan metode C menghasilkan urutan yang sama pada atribut yang paling disukai sampai dengan atribut yang paling tidak disukai. Karena dua metode (A dan C) memberikan hasil yang sama dan metode C merupakan metode yang paling efektif dan efisien dari aspek pengumpulan datanya (waktu, tingkat kemudahan dan tingkat keyakinan responden terhadap kebenaran respon yang diberikannya pada saat evaluasi kartu stimuli), maka dapat disimpulkan bahwa metode C merupakan metode terbaik dalam kajian analisis konjoin ini. Segmentasi Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen Segmentasi preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen ditinjau menurut IPK, tingkat/kelas, asal SMA, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi (pendapatan) orang tuanya. Karena metode A dan C memberikan hasil yang sama,

27 maka kedua metode dipilih untuk dasar segmentasi. Dalam penelitian ini, metode A yang terpilih sebagai dasar segmentasi prefernsi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Data tentang NRP dan NKT pada tiap segmen disajikan pada lampiran 11 sampai lampiran 20. Berikut ini grafik preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen pada tiap segmen. 6 Urutan Kepentingan 5 4 3 2 1 Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa 0 IPK RENDAH IPK TINGGI Gambar 13 Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen IPK Gambar 13 menunjukkan bahwa adanya kecenderungan mahasiswa yang mempunyai IPK tinggi paling menyukai dosen yang menguasai materi. Sedangkan mahasiswa yang mempunyai IPK rendah paling menyukai dosen yang pembawaan dirinya humoris. Bagi mahasiswa yang memiliki IPK tinggi, setelah penguasaan materi, dosen yang mampu memotivasi mahasiswa dan pembawaan diri yang humoris lebih disukai. Sedangkan mahasiswa yang memiliki IPK rendah, penguasaan materi dan kemampuan memotivasi mahasiswa adalah atribut terpenting kedua dan ketiga yang disukainya dari profil seorang dosen. Kemudian pada tingkat keempat dan kelima atribut yag disukai, baik mahasiswa yang IPKnya tinggi maupun rendah, sama-sama menyukai dosen yang penyampaian materinya dengan komunikasi dua arah dan metode pembelajarannya kreatif.

28 6 Urutan Kepentingan 5 4 3 2 1 Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa 0 TINGKAT I TINGKAT IV Gambar 14 Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen tingkat Preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen ternyata berbeda pada mahasiswa tingkat I dan tingkat IV terutama pada atribut kedua dan ketiga. Mahasiswa tingkat I lebih menyukai dosen yang memotivasi mahasiswanya daripada dosen yang humoris. Sebaliknya, mahasiswa tingkat IV lebih menyukai dosen yang humoris daripada dosen yang memotivasi mahasiswanya. Hal ini diduga dikarenakan mahasiswa tingkat I memang membutuhkan motivasi pada masa-masa awal proses belajarnya di perguruan tinggi sedangkan mahasiswa tingkat IV lebih memerlukan suasana belajar yang santai dengan pembawaan diri dosen yang humoris pada masa-masa akhir proses belajarnya di perguruan tinggi.

29 6 Urutan Kepentingan 5 4 3 2 1 Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa 0 LUAR JABODETABEK JABODETABEK Gambar 15 Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen asal SMA Pada grafik 14, dapat dideskripsikan bahwa mahasiswa yang asal SMAnya di wilayah Jabodetabek lebih menyukai dosen yang humoris, penyampaian materi komunikatif, serta memotivasi mahasiswanya. Sedangkan mahasiswa yang asal SMA-nya di luar wilayah Jabodetabek lebih menyukai dosen yang mampu memotivasi mahasiswanya, humoris dan penyampaian materinya komunikatif. Hal ini diperkirakan karena mahasiswa yang asalnya dari luar Jabodetabek lebih membutuhkan motivasi terutama akibat jauhnya mereka dari lingkungan keluarga. Demikian pula dengan mahasiswa yang asalnya dari Jabodetabek, karena sudah terbiasa dengan lingkungan perkotaan bertekanan jiwa serta sosial yang tinggi, maka dosen yang humoris lebih membawa suasana kelas yang dapat mengurangi tekanan tersebut terutama dalam proses belajar.

30 Urutan Kepentingan 6 5 4 3 2 1 0 LAKI-LAKI PEREMPUAN Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa Gambar 16 Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen jenis kelamin Hal menarik dari preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen ditinjau dari segmen jenis kelamin adalah mahasiswa laki-laki lebih menyukai dosen yang komunikatif (menyampaikan materi secara dua arah) daripada dosen yang suka memotivasi mahasiswanya. Sedangkan mahasiswa perempuan sebaliknya, lebih menyukai dosen yang suka memotivasi mahasiswanya daripada dosen yang komunikatif. Hal ini mungkin disebabkan karena mahasiswa perempuan lebih didominasi oleh perasaannya yang lebih membutuhkan motivasi daripada mahasiswa laki-laki yang didominasi oleh akal pikirannya.

31 Urutan Kepentingan 6 5 4 3 2 1 Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa 0 PENDAPATAN ORANG TUA RENDAH PENDAPATAN ORANG TUA TINGGI Gambar 17 Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen pendapatan orang tua Seperti halnya pada segmentasi sebelumnya, perbedaan preferensi juga tampak pada segmen pendapatan orang tua. Mahasiswa yang orang tuanya berpendapatan rendah lebih menyukai dosen yang memotivasi mahasiswanya, humoris dan komunikatif. Sedangkan mahasiswa yang orang tuanya berpendapatan tinggi tampaknya lebih menyukai dosen yang humoris, komunikatif, dan kemudian mampu memotivasi mahasiswanya. Hal ini diduga terjadi karena pada kondisi ekonomi yang sulit, mahasiswa lebih membutuhkan motivasi dari dosennya daripada pada kondisi ekonomi yang berkecukupan. Sedangkan pada kondisi ekonomi yang memadai, kecenderungan manusia ingin memenuhi kebutuhan tersiernya seperti hiburan, kenyamanan, dll.