Indeks Kebahagiaan Papua Tahun 2014
|
|
- Sukarno Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Indeks Kebahagiaan Papua Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN PAPUA TAHUN 2014 SEBESAR 60,97 PADA SKALA Indeks Kebahagiaan Papua tahun 2014 sebesar 60,97 pada skala Indeks kebahagiaan merupakan rata-rata dari angka indeks yang dimiliki oleh setiap individu di Papua pada tahun Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia. Indeks Kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan yang meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. 1. Pendahuluan Keterbatasan indikator ekonomi dalam merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat telah meningkatkan perhatian dunia terhadap aspek sosial dalam pembangunan. Kemajuan pembangunan yang selama ini lebih banyak dilihat dari indikator ekonomi, seperti: pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan dinilai belum cukup untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan yang sesungguhnya. Indikator ekonomi tersebut pada umumnya diukur secara obyektif dengan pendekatan berbasis uang (monetary-based indicators). Tingkat kesejahteraan masyarakat sebenarnya dapat diukur dengan dua cara, yaitu 1) menggunakan standar yang sama (indikator obyektif) dan 2) menggunakan standar yang tidak sama (indikator subyektif). Salah satu indikator kesejahteraan yang mengukur capaian berdasarkan standar yang tidak sama untuk masing- 1
2 masing individu adalah indeks kebahagiaan. Pengukuran indeks kebahagiaan dikenal sebagai pengukuran yang bersifat beyond GDP. Kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap orang, karena itu pengukuran kebahagiaan merupakan hal yang subyektif. Dalam hal ini, kebahagiaan menggambarkan indikator kesejahteraan subyektif yang digunakan untuk melengkapi indikator obyektif. Berbagai penelitian tentang indeks kebahagiaan mengaitkan kebahagiaan sebagai bagian dari kesejahteraan subyektif dengan komponen kepuasan hidup dan emosi positif. Dalam konteks pemanfaatan indeks kebahagiaan sebagai salah satu bahan pengambilan kebijakan publik, maka komponen kebahagiaan yang digunakan adalah kepuasan hidup. Pengembangan indikator untuk mengukur tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Indeks Kebahagiaan Indonesia dirilis pertama kali pada tahun 2013 berdasarkan hasil studi dengan representasi estimasi tingkat nasional. Pada tahun 2014, BPS kembali melaksanakan pengukuran tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi. Responden SPTK 2014 adalah kepala rumah tangga atau pasangannya. Untuk Provinsi Papua, jumlah sampel sebesar rumah tangga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Menurut wilayah, komposisi responden di perdesaan lebih besar dibanding perkotaan, masing-masing 81,63 persen dan 18,37 persen. Sebanyak persen responden adalah kepala rumah tangga, sedangkan lainnya adalah pasangan kepala rumah tangga (istri/suami). Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki lebih banyak dibanding responden perempuan, yaitu masing-masing 79,56 persen dan 20,44 persen. Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan SD kebawah (61,04%) dan hanya sekitar 7,06 persen responden yang tamat perguruan tinggi. SPTK 2014 dilaksanakan untuk menghasilkan indikator kebahagiaan penduduk Indonesia dengan pendekatan kepuasan hidup. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek kehidupan tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi 2
3 keamanan. Penilaian terhadap tingkat kepuasan hidup didasarkan pada evaluasi terhadap kondisi obyektif (faktual) yang dialami oleh responden. 2. Indeks Kebahagiaan Papua Tahun 2014 Indeks kebahagiaan Papua tahun 2014 sebesar 60,97 pada skala Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Setiap aspek kehidupan memiliki besaran kontribusi yang berbeda-beda terhadap indeks kebahagiaan. Hal ini terjadi karena perbedaan penilaian mengenai derajat pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan secara keseluruhan. Semakin besar kontribusi suatu aspek kehidupan, menunjukkan semakin penting aspek tersebut bagi indeks kebahagiaan. Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah Pekerjaan (16,81%), pendapatan rumah tangga (17,57%), serta kondisi rumah dan aset (17,45%). Tingkat kepuasan penduduk Papua terhadap keharmonisan keluarga adalah paling tinggi (71,48). Sementara itu, tingkat kepuasan yang paling rendah terjadi pada aspek pendidikan (50,91). Secara lengkap, tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Tingkat Kepuasan Hidup Terhadap 10 Aspek Kehidupan, 2014 Kondisi keamanan Kesehatan Pendidikan Keadaan lingkungan Pekerjaan 0.00 Kondisi rumah dan aset Pendapatan rumah tangga Hubungan sosial Keharmonisan keluarga Ketersediaan waktu luang 3
4 3. Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi Beberapa temuan menarik yang dihasilkan dari indeks kebahagiaan Papua berdasarkan karakteristik demografi dan ekonomi, yaitu: a. Indeks kebahagaian penduduk di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di perdesaan (71,86 banding 57,36). b. Penduduk berstatus belum menikah memiliki indeks kebahagiaan lebih tinggi dari penduduk yang sudah menikah (65,61 dan 61,53). Mereka yang berstatus cerai lebih rendah indeks kebahagiaannya, yaitu cerai mati (55,26) dan cerai hidup (54,01). c. Penduduk umur tahun memiliki indeks kebahagiaan tertinggi (61,89), sementara, penduduk usia muda (kelompok umur tahun) mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah (56,20). d. Ada kecenderungan dengan makin banyak anggota rumah tangga, maka indeks kebahagiaan cenderung semakin tinggi. Namun hal ini hanya berlaku pada jumlah anggota rumah tangga 2-4 orang, indeks kebahagiaan tertinggi ada pada jumlah anggota rumah tangga 4 orang, sedang indeks kebahagiaan terendah ada pada jumlah anggota rumah tangga 2 orang. e. Namun hal ini hanya berlaku hingga anggota rumah tangga sebanyak 3 orang. Ketika jumlah anggota rumah tangga meningkat menjadi 4 atau lebih, maka indeks kebahagiaan cenderung menurun. f. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula indeks kebahagiaan. Penduduk yang tidak/belum pernah sekolah mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah (55,01), sementara indeks kebahagiaan tertinggi pada penduduk dengan tingkat pendidikan S2 atau S3 (79,47). g. Semakin tinggi rata-rata pendapatan rumah tangga, semakin tinggi pula indeks kebahagiaannya. Pada tingkat pendapatan lebih dari 7,2 juta rupiah per bulan, indeks kebahagiaannya mencapai 79,25, sementara pada tingkat pendapatan 1,8 juta rupiah ke bawah maka indeks kebahagiannya hanya 55,59. 4
5 Tabel 1. Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi, 2014 Karakteristik Demografi dan Ekonomi 2014 Klasifikasi Wilayah: Perkotaan 71,86 Perdesaan 57,36 Jenis Kelamin: Laki-Laki 59,58 Perempuan 65,10 Status Perkawinan: Belum Menikah 65,61 Menikah 61,53 Cerai Hidup 54,01 Cerai Mati 55,26 Kelompok Umur: Tahun 56, Tahun 60, Tahun 61,89 65 Tahun Ke Atas 58,88 Kedudukan Dalam Rumah Tangga: Kepala Rumah Tangga 59,72 Pasangan Kepala Rumah Tangga 67,24 Banyaknya Anggota Rumah Tangga: 1 Orang 62,66 2 Orang 58,50 3 Orang 61,16 4 Orang 62,74 5 Orang 60,42 6 Orang 59,56 7 Orang Atau Lebih 61,16 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan: Tidak/Belum Pernah Sekolah 55,01 Tidak Tamat SD/MI/SDLB/Paket A 55,36 SD/MI/SDLB/Paket A 57,36 SMP/MTs/SMPLB/Paket B 61,52 SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C 68,77 Diploma I/II/III 72,05 Diploma IV/S1 74,93 S2 Atau S3 79,47 Pendapatan Rumah Tangga: Hingga Rp ,59 Rp Rp ,06 Rp Rp ,50 Rp Rp ,45 Lebih Dari Rp ,25 Papua 60,97 5
Indeks Kebahagiaan Jawa Tengah 2014
No. 15/02/33/Th. IX, 5 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Jawa Tengah 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN JAWA TENGAH TAHUN 2014 SEBESAR 67,81 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 67,81
Lebih terperinciIndeks Kebahagiaan Jawa Timur Tahun 2014
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 15/02/35/Th. XIII, 5 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Jawa Timur Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN JAWA TIMUR TAHUN 2014 SEBESAR 68,70 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Jawa Timur
Lebih terperinciIndeks Kebahagiaan Bengkulu Tahun 2014
No. 13/02/XVII/I, 05 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Bengkulu Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN BENGKULU TAHUN 2014 SEBESAR 67,43 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Bengkulu tahun 2014 sebesar 67,43 pada
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN JAMBI TAHUN 2014
INDEKS KEBAHAGIAAN JAMBI TAHUN 2014 No.13/02/15/Th.IX, 5 Februari 2015 INDEKS KEBAHAGIAAN JAMBI TAHUN 2014 SEBESAR 70,10 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Jambi tahun 2014 sebesar 70,10 pada skala 0-100.
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2014
Nomor : 013/02/63/Th. XIX, 05 Februari 2015 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 SEBESAR 70,11 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Kalimantan
Lebih terperinciIndeks Kebahagiaan Kalimantan Barat Tahun 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 14/02/61/Th.XVIII, 5 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Kalimantan Barat Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014 SEBESAR 67,97 PADA SKALA 0 100 Indeks
Lebih terperinciIndeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah Tahun 2014
No. 24/02/62/Th. I, 5 Pebruari 2015 Indeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah Tahun 2014 Indeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah Tahun 2014 Sebesar 70,01 Pada Skala 0 100 Indeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah tahun
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 12/02/52//Th. I, 5 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Nusa Tenggara Barat, Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 SEBESAR 69,28 PADA
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 12/02/64/XVIII/Th/5-2-2015 Indeks Kebahagiaan Kalimantan Timur (Termasuk Kalimantan Utara) Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN
Lebih terperinciIndeks Kebahagiaan Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014
No.15/02//19/Th.I, 5 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014 SEBESAR 68,45 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI UTARA TAHUN 2014
No. 13/02/71/Th. IX, 5 Februari 2015 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI UTARA TAHUN 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI UTARA TAHUN 2014 SEBESAR 70,79 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Sulawesi Utara tahun 2014
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2014
No. 11/02/31/Th.XVII, 5 Februari 2015 INDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2014 SEBESAR 69,21 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Provinsi DKI Jakarta tahun 2014
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU No. 03/02/81/Th. I, 5 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Maluku Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN MALUKU TAHUN 2014 SEBESAR 72,12 PADA SKALA 0 100
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI SELATAN TAHUN 2017
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No.48 /08/73/Th. II, 15 Agsutus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI SELATAN TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI SELATAN TAHUN 2017 SEBESAR 71,91 PADA SKALA 0-100 Sulawesi
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2017
BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 52/09/Th. XIX, 4 September 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI UTARA TAHUN 2017
No. 77/08/71/Th. XI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI UTARA TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI UTARA TAHUN 2017 SEBESAR 73,69 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Sulawesi Utara tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN JAWA TENGAH TAHUN 2017
No. 59/08/33/Th. XI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN JAWA TENGAH TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN JAWA TENGAH TAHUN 2017 SEBESAR 70,92 PADA SKALA 0-100 Indeks Kebahagiaan Jawa Tengah tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 69/08/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Kebahagiaan Kalimantan Timur tahun 2017 berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 51/09/Th. XX, 4 September 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2017 SEBESAR 70,08 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 47/08/16/Th. XIX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMSEL TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMSEL TAHUN 2017 SEBESAR 71,98 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 05/09/5300/Th. XX, 4 September 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN NTT TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN NTT TAHUN 2017 SEBESAR 68,98 PADA SKALA 0-100 Indeks
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA BARAT No. 46/08/13/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMATERA BARAT TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMBAR TAHUN 2017 SEBESAR 72,43 PADA SKALA 0-100
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 70/08/64/Th.XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017 Penghitungan Kebahagiaan Kalimantan Utara tahun 2017 merupakan yang pertama berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN MALUKU UTARA TAHUN 2017
No. 48/08/82/Th XVI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN MALUKU UTARA TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN MALUKU UTARA TAHUN 2017 SEBESAR 75,38 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Maluku Utara tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2017
No. 56/08/19/Th.II, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KEP. BABEL TAHUN 2017 SEBESAR 71,75 PADA SKALA 0-100 Indeks Kebahagiaan Provinsi Kepulauan Bangka
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 17/08/62/Th. II, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 SEBESAR 70,85
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2017
No. 48/08/94/Th.III 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2017 SEBESAR 67,52 PADA SKALA 0-100 Indeks Kebahagiaan Provinsi Papua pada tahun
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017
BADAN PUSAT STATISTIK INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017 No. 79/08/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017 SEBESAR 70,69 PADA SKALA 0 100 Kebahagiaan Indonesia tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2017
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 62/08/21/Th. XII, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2017 SEBESAR 73,11 PADA SKALA 0-100
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2017
Indeks Kebahagiaan DKI Jakarta Tahun 2017 No. 44/09/31/Th.XIX, 4 September 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2017 Indeks Kebahagiaan DKI Jakarta tahun 2017 sebesar 71,33 yang merupakan indeks komposit
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN BANTEN TAHUN 2017
No. 49/08/36/Th. XI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN BANTEN TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN BANTEN TAHUN 2017 SEBESAR 69,83 PADA SKALA 0-100 Indeks Kebahagiaan Banten tahun 2017 berdasarkan hasil Survei
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 SEBESAR 71,92 PADA SKALA 0-100
No. 48/08/72/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 SEBESAR 71,92 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Sulawesi Tengah tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN SUMATERA UTARA TAHUN 2017
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 49/08/12/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMATERA UTARA TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMATERA UTARA TAHUN 2017 SEBESAR 68,41 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Sumatera
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROV BENGKULU TAHUN 2017 SEBESAR 70,61 PADA SKALA 0-100
No. 51/09/17/II, 04 September 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROV BENGKULU TAHUN 2017 SEBESAR 70,61 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Provinsi Bengkulu tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN JAWA BARAT TAHUN 2017
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 51/09/32/Th.XVII, 4 September 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN JAWA BARAT TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN JAWA BARAT TAHUN 2017 SEBESAR 69,58 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Jawa Barat tahun
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI BARAT TAHUN 2017
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 79/08/Th. XX, 15 Agustus 2017 No. 51/08/76/Th.XI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI BARAT TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI BARAT TAHUN 2017 SEBESAR 70,02
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 47/08/Th. XX, 04 September 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 Kebahagiaan Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Sebesar 71,22 Pada Skala 0-100
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI BALI TAHUN 2017
No. 54/08/51/Th. II, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI BALI TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI BALI TAHUN 2017 SEBESAR 72,48 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Provinsi Bali tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN PAPUA BARAT TAHUN 2017
INDEKS KEBAHAGIAAN PAPUA BARAT TAHUN 2017 No. 43/08/91 Th. XI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PAPUA BARAT TAHUN 2017 SEBESAR 71,73 PADA SKALA 0-100 Indeks Kebahagiaan Papua Barat tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN RIAU TAHUN 2017
No. 39/08/14/Th.XVIII, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN RIAU TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN RIAU TAHUN 2017 SEBESAR 71,89 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Riau Tahun 2017 berdasarkan hasil Survei Pengukuran
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN LAMPUNG TAHUN 2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 17/08/Th. II, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN LAMPUNG TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN LAMPUNG TAHUN 2017 SEBESAR 69,51 PADA SKALA 0-100 Indeks Kebahagiaan Lampung tahun 2017 berdasarkan
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017
Nomor : 048/08/63/Th.XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 SEBESAR 71,99 (SKALA 0-100) Kebahagiaan Kalimantan Selatan tahun
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2017 SEBESAR 70,45 PADA SKALA 0-100
No. 47/08/15/Th.XI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2017 SEBESAR 70,45 PADA SKALA 0-100 Indeks Kebahagiaan Provinsi Jambi tahun 2017
Lebih terperinciDATA STRATEGIS KOTA BANDUNG 2015
DATA STRATEGIS KOTA BANDUNG 2015 INFLASI KETENAGAKERJAAN KEPENDUDUKAN IPM TINGKAT KEBAHAGIAAN PDRB BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG 1 Angka Inflasi Data Strategis BPS Kota Bandung 2015 1 Konsep dan Definisi
Lebih terperinciSurvei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2017
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2017 ABSTRAKSI Keterbatasan indikator ekonomi dalam merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat telah meningkatkan perhatian dunia terhadap
Lebih terperinciBoleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya
INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT No. 30/05/76 Th.XI, 5 Mei 2017 TRIWULAN I TAHUN 2017 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciPENDUDUK LANJUT USIA
PENDUDUK LANJUT USIA Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk
Lebih terperinciPEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN
PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN HASIL SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN TAHUN 2014 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN DENGAN BPS KABUPATEN KARIMUN PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciIndonesia - Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan 2014;
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan 2014; Laporan ditulis pada: March 23, 2018 Kunjungi data katalog kami di: http://mikrodata.bps.go.id/mikrodata/index.php
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan Indonesia memiliki peranan dan kedudukan sangat penting sepanjang perjalanan sejarah. Kiprah perempuan di atas panggung sejarah tidak diragukan lagi. Pada tahun
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014
No. 66/11/13/Th XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Agustus mencapai 2,33 juta orang, naik 110 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 13/02/76 Th.XI, 6 Februari 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2016 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 50/08/76 Th.XI, 7 Agustus 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT TRIWULAN II TAHUN 2017 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017
Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 68/11/76/Th. X, 7 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT TRIWULAN III TAHUN 2016 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI
Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 21 Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang mempunyai wilayah seluas 632,26 Km 2 yang pada tahun 2002
Lebih terperinciSTATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015
No. 16/07/33/16/Th.I, 16 Juli 2017 STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 Pemuda adalah bagian dari penduduk usia produktif yaitu berumur 16-30 tahun. Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis maupun secara sosial. Seseorang dengan melangsungkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan bagi manusia merupakan hal yang penting karena dengan pernikahan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara
Lebih terperinciDATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN DISAMPAIKAN OLEH: ASISTEN DEPUTI INFORMASI GENDER DALAM PERTEMUAN KOORDINASI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang begitu besar di Negara yang sedang berkembang seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Dalam Wicaksono
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN
No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pernikahan adalah salah satu proses penting dalam kehidupan sosial manusia. Pernikahan merupakan kunci bagi individu untuk memasuki dunia keluarga, yang di dalamnya terdapat
Lebih terperinciPenambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah
Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Erisman, M.Si, Kabid Statistik Sosial, BPS Provinsi Jawa Tengah Data Penduduk Yang Digunakan Mulai tahun 2014 angka penduduk yang digunakan adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu wilayah akan berkembang sesuai dengan cara alokasi pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut adalah sumber daya manusi (SDM) dan sumber daya modal,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciDistribusi Variabel Berdasarkan Tingkat Analisis, Jenis data, Variabel, dan Skala Pengukuran
Distribusi Variabel Berdasarkan, Jenis data, Variabel, dan Skala Pengukuran No 1. Individu Umur Umur dihitung berdasarkan ulang tahun Demografi yang terakhir (berdasarkan konsep demografi). Pencatatan
Lebih terperinciDalam rangka evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan penanaman modal Pelayanan Terpadu
HASIL SURVEI KUALITAS PELAYANAN PENANAMAN MODAL Dalam rangka evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan penanaman modal Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat pada kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sesuai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014
No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dan tercatat sebagai kota terbesar ke-4 di Indonesia setelah Jakarta, Medan, dan Surabaya dengan luas 167,67 hektar.
Lebih terperinciSTATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA 2011 ISSN. 2086 1036 No Publikasi : 04220.1202 Katalog BPS : 4104001 Ukuran Buku : 28 Cm x 21 Cm Jumlah Halaman : xviii + 148 Halaman Naskah : Subdirektorat Statistik Pendidikan
Lebih terperinciDATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA
DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA Drs. Razali Ritonga, MA (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI) Disampaikan di Lokakarya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciMengukur Indeks Kebahagiaan Penduduk Kota Bandung
Mengukur Indeks Kebahagiaan Penduduk Kota Bandung Yuyun Hidayat*, Titi Purwandari, Achmad Bachrudin Departement of Statistics, Faculty of Mathematics and Natural Sciencies, Universitas Padjadjaran *E-mail:
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016
No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)
58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini akan membahas Kelurahan Setiamanah secara umum sebagai wilayah studi. Kelurahan Setiamanah merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Cimahi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011
BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2011 SEBESAR 10,83 PERSEN No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 Jumlah angkatan kerja pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017
No. 23/05/91/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,52 PERSEN Keadaan Angkatan Kerja Februari 2017 dibanding Februari
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciSTATISTIK KOMUTER KOTA BEKASI 2014 HASIL SURVEI KOMUTER JABODETABEK 2014
No. 1/0/32/Th. XVII, 15 Januari 2015 STATISTIK KOMUTER KOTA BEKASI 2014 HASIL SURVEI KOMUTER JABODETABEK 2014 A. Penjelasan Umum Salah satu bentuk mobilitas nonpermanen yang mengalami perkembangan pesat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan
Lebih terperinci