Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur Ferdiansyah Septyanto, dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 0 email : herijanto@ce.its.ac.id Abstrak Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat kemajuan kawasan barat Surabaya. Tugas akhir ini bertujuan untuk mencari tebal perkerasan konstruksi jalan, dimensi saluran drainase, mengontrol geometrik jalan, serta menghitung rencana anggaran biaya yang diperlukan. Metode yang digunakan pada perencanaan jalan ini meliputi perhitungan tebal perkerasan jalan pada ruas jalan dengan menggunakan Metode Analisa Komponen 9. Analisa kapasitas jalan dengan menggunakanprogram excel. Perencanaan drainase dengan menggunakan metode SNI-0--99. Perencanaan geometrik jalan dengan menggunakan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Rencana anggaran biaya menggunakan HSPK Kelompok IV (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang). Dari hasil perhitungan perencanaan pada Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya diperoleh lebar perkerasan total m, median m, bahu jalan m, dan saluran tepi m dengan tipe jalan / D. Untuk perencanaan tebal perkerasan jalan dengan umur rencana 0 tahun diperoleh tebal total cm dengan perincian lapisan pondasi bawah menggunakan Batu Pecah Kelas C (CBR 0%) setebal 0 cm, lapisan pondasi atas menggunakan Aggregat Kelas A (CBR 0%) setebal cm dan lapis permukaan menggunakan Laston (MS ) dengan tebal 0 cm. Perencanaan dimensi saluran tepi (drainase) berbentuk persegi empat dengan bahan terbuat dari batu kali dengan penyelesaiaannya. RAB yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan ini sebesar Rp 0...,- Terbilang : Enam Ratus Dua Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Dua Juta Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah. Dengan Pembangunan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya ini maka diharapkan dapat melancarkan aktifitas sosial ekonomi masyarakat serta pengembangan penataan lalu lintas anatr wilayah anatar Kabupaten Gresik, Kotamadya Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo. Kata Kunci : lingkar barat metropolitan surabaya, tebal perkerasan, drainase, geometrik P I. PENDAHULUAN ERTUMBUHAN ekonomi khususnya di Jawa Timur meningkat sangat signifikan, berdasarkan berita yang dimuat pada http://www.jatimprov.go.id, ekonomi Jawa Timur meningkat sebesar,%. Berbagai kegiatan ekonomi dan perindustrian berlangsung di kotakota besar Jawa Timur, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto. Hal ini berdampak pada meningkatnya pergerakan/perjalanan atau mobilitas manusia, barang dan jasa sehingga akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan jumlah kendaraan, yang pada akhirnya bertambah pula kebutuhan akan prasarana jaringan jalan dengan kapasitan jalan yang memadai. Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan jalan, terutama jalan nasional perkotaan metropolitan diantaranya adalah kurang memadainya sistem jaringan jalan primer dalam melayani arus lalu lintas menerus. Berdasarkan hal diatas, pemerintah mencanangkan program pembangunan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya yang pada saat ini dilakukan untuk memperlancar aktifitas sosial ekonomi masyarakat serta pengembangan penataan lalu-lintas antar wilayah. Seiring rencana pemerintah tersebut, guna mendukung lancarnya arus transportasi antar wilayah, maka diperlukan adanya prasarana transportasi berupa jalan lingkar yang memadai. Jalan lingkar tersebut menghubungkan Kabupaten Gresik, Kotamadya Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo. Dari data eksisting yang ada, kondisi tofografi yang akan dilalui jalan akses berupa daerah datar, yaitu kelandaian < %. Pada Tugas Akhir ini akan direncanakan Jalan Lingkar Metropolitan Surabaya sesuai dengan standar Bina Marga. II. METODE A. Tinjauan Pustaka Pustaka atau literatur yang digunakan sebagai acuan pada Tugas Akhir ini mengacu pada standar yang berlaku di, yaitu Standar Bina Marga. Literatur berupa tata cara perencanaan dan standar-standar perencanaan yang ditentukan oleh Bina Marga. Literatur perencanaan jalan meliputi perencanaan alinyemen vertikal dan horisontal, perencanaan perkerasan, perencanaan persimpangan, perencanaan drainase jalan dan rencana anggaran biaya konstruksi. Adapun beberapa literatur yang bersumber dari jurnal maupun buku-buku tentang perencanaan jalan, namun tetap relevan pada standar Bina Marga. B. Metodologi : Metodologi pada Tugas Akhir seperti dibawah ini : Tahapan perencanaan meliputi beberapa tahapan berikut - Tahap persiapan, terdiri atas pengumpulan dan studi literatur, pembuatan proposal Tugas Akhir, dan
perencanaan jadwal penyusunan Tugas Akhir. - Tahap identifikasi masalah, yaitu identifikasi permasalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini dan identifikasi data yang dibutuhkan. - Tahap Pengumpulan Data, terdapat dua jenis data yang dibutuhkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu data Sekunder. - Tahap Analisa Data, yaitu proses pengolahan data yang sudah diperoleh sebelumnya - Tahap Perencanaan, yaitu tahapan inti Tugas Akhir ini yang berupa perencanaan parameter-parameter jalan dan kelengkapannya. - Tahap Penggambaran, yaitu proses penggambaran hasil perencanaan. - Tahap Analisa Biaya, yaitu proses perhitungan biaya konstruksi sesuai dengan hasil perencanaan dan gambar perencanaan. C. Data Perencanaan Data yang digunakan pada perencanaan Tugas Akhir ini meliputi : peta kontur lokasi proyek, data geometrik jalan, data lalu lintas, data tanah, data hujan dan data harga satuan dasar. Tabel.. Hasil perhitungan sudut tikungan Nama Azimut Sudut No. Jarak Titik (dalam 0) A 0 (Start) B.00 9.9.0 C 9..09. D 0.9..09 E 9.90099. 0. F..099 9. G 9.09 9.. H.9.0 9.0 9 I 0.9 0..0 Sumber : Hasil perhitungan Jarak Komulatif 0.0.0.090 0.0 9.0. 9.0.0 setelah didapat nilai sudut tikungan, dilanjutkan dengan perhitungan kebutuhan superelevasi di masing-masing tikungan III. PEMBAHASAN Rumus perhitungan sudut azimuth : α = ( ) Rumus perhitungan sudut tikungan : Δ = (α P-P) - (α A-P) berikut hasil perhitungan sudut azimuth dan sudut tikungan dapat dilihat pada Tabel.. dan Tabel.. : Tabel.. Hasil perhitungan sudut azimuth No. Nama Titik Azimut (dalam 0) A (Start) B.00 C 9. D 0.9 E 9.90099 F. G 9.09 H.9 9 I 0.9 0 J 0. Sumber : Hasil perhitungan Gambar.. Konsep Perhitungan Super Elevasi berikut hasil perhitungan superelevasi rencana dapat dilihat pada Tabel.. : Tabel.. Hasil perehitungan superelevasi No Kode SCS SCS FC FC FC FC FC FC Sudut 9.9.09...099 9..0 0. R Desain D f kontrol.0..09 0. 9.. 9.0.0.. 0. 0.0 0.09 0. 0.9 0. e hitung 0.0 0.0 0.0 0.009 0.00 0.0 0.00 0.0 Keterangan Untuk maka digunakan hasil perhitungan f, sedangkan untuk D>Dp maka digunakan perhitungan f A. Perencanaan Geometrik Perencanaan geometrik meliputi alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal dan superelevasi, seperti berikut : Alinyemen Horisontal Perencanaan alinyemen horizontal dimulai dengan penentuan trase yang nantinya dipilih sebagai trase rencana. Proses selanjutnya adalah penentuan parameter tikungan, mulai dari sudut tikungan sampai pada perencanaan parameter tikungan. Selanjutnya adalah perhitungan parameter lengkung horisontal, konsep perhitungannya seperti gambar dibawah ini : Gambar.. Parameter lengkung horisontal Parameter lengkung horizontal mengacu pada standard Bina Marga Luar kota, dimana terdapat (tiga) jenis lengkung horizontal, diantaranya : Lengkung Full Circle, lengkung Spiral-Circle-Spiral dan lengkung Spiral-Spiral. dan berikut adalah hasil perhitungan parameter tikungan
dapat dilihat pada Tabel.. : Perhitungan Elevasi PLV dan PTV Tabel.. Hasil perehitungan parameter tikungan No Kode SCS - SCS - FC - FC - FC - FC - FC - FC - Sudut 9.9.09...0 9..0 0. Jenis S-C-S S-C-S Ls Tc E 9 9.. 90 0. Lc Ɵs P. 0. 0. 0. k Ts Xs 0. 0... 0. Proses selanjutnya adalah perhitungan alinyemen vertikal, berikut konsep perhitungan alinyemen vertikal : PTV PTV' EB PPV' Ys. 00. 0. 00 0. STA PLV = STA PPV (0,L) = +90 (0, x ) = +90 El. PLV = El. PPV (0,L x g) = +0,0 (, x 0, %) = +0,9 m STA PTV = STA PPV + (0,L) = +90 + (0, x ) = +9 PLV' PLV EA PPV L L Gambar.. Konsep Perhitungan lengkung vertikal Berikut perhitungan hasil perhitungan lengkung vertikal rencana : PV Diketahui : El. PPV = +,m VD = 0km/jam S = 0 m g = 0, % g = 0,0% A = g g = 0,9% (Cembung) + +90 Untuk L (S<L) +9 +9 PPV PLV PTV L = m Gambar.. Hasil perhitungan lengkung vertikal PV =,9 m Tabel.. Rekapitulasi perhitungan lengkung vertikal cembung = -, m L Keamanan Pengemudi (detik perjalanan) ( ) ( ) L = = = m Sehingga L yang dipakai adalah m Perhitungan Elevasi PLV dan PTV STA PLV = STA PPV (L/) = +90 (/) = + El. PLV = El. PPV (L/ x g) = +, (, x 0,%) = +0,0 m STA PTV +90 Hasil perhitungan lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal cekung dapat dilihat pada Tabel. dan Tabel.. Perhitungan L L = = Untuk L (S>L) L = = El. PTV = El. PPV (0,L x g) = +0, (0, x 0,0%) = + 0, = STA PPV + (L/) = +90 + (/) = +9 El. PTV = El. PPV (L/ x g) = +, (, x 0,0%) = +0, m Lanjutan Tabel.
Tabel.. Rekapitulasi perhitungan lengkung vertikal cekung Tabel.9.Angka ekivalensi kendaraan Lanjutan Tabel.. Rencana Perkerasan Lentur Rencana perkerasan lentur terbagi menjadi rencana jenis surface course, base course, dan subbase course. B. Perhitungan Perkerasan Untuk merencanakan jalan maka diperlukan data mengenai lalu lintas yang melalui jalan tersebut. Lalu lintas yang melalui jalan harus diperkirakan jumlahnya pada saat umur rencana dapat dilihat pada Tabel.. Tabel.. LHR Tahun 0 Gambar.. Rencana Perkerasan Lentur Perhitungan Tebal D (Surface Course) Perhitungan D menggunakan Laston MS dengan koefisien 0.. Perhitungan ketebalan D didasarkan pada CBR Base course yaitu 0%. Untuk perhitungan ketebalan D digunakan juga nomogram dengan dasar IPo > dan IPt =,0. Di dapat : perhitungan tebal perkerasan dibutuhkan pula LHR untuk tahun akhir umur rencana yaitu 0. Oleh karena itu dihitung juga LHR tahun 0 menggunakan persentase pertumbuhan yang telah ada dapat dilihat pada Tabel.. Tabel.. Angka pertumbuhan kendaraan Berikut hasil perhitungan angka ekivalensi kendaraan dapat dilihat pada Tabel.9. : Gambar.. Perhitungan ITP untuk Surface Course ITP = a x D, = 0. x D D = 9,0 cm dipakai 0 cm Perhitungan Tebal D (Base Course) Perhitungan D menggunakan batu pecah CBR 0% dengan koefisien 0.. Perhitungan ketebalan D didasarkan pada CBR subbase course yaitu 0%. Untuk perhitungan ketebalan D digunakan juga nomogram dengan dasar IPo > dan IPt =,0.
Saluran dari pasangan batu dengan penyelesaian Kecepatan aliran (V) =,0 Harga n (baik) = 0,00 Saluran tepi kanan dan kiri dianggap sama Untuk STA +00 +00 H = 0 cm B = 0 cm W = 0 cm Gambar.. Perhitungan ITP untuk Base Course Perhitungan Tebal D (Subbase Course) Perhitungan D menggunakan sirtu CBR 0% dengan koefisien 0.. Perhitungan ketebalan D didasarkan pada CBR subgrade yaitu %. Untuk perhitungan ketebalan D digunakan juga nomogram dengan dasar IPo > dan IPt =,0. Tabel.0. Rekapitulasi Dimensi Saluran Pada Perencanaan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya terdapat lokasi gorong-gorong, yaitu : Gambar.. Perhitungan ITP untuk Subbase Course C. Perhitungan Drainase Perhitungan drainase mengacu pada SNI 0--99. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan. Pada perencanaan saluran tepi ini menggunakan tipe segi empat yang terbuat dari pasangan batu dengan penyelesaian. Dengan data aktual : Perkerasan Aspal v = m/dt nd = 0,0 c = 0,0 Bahu jalan tanah berbutir kasar Tepi luar saluran Perbukitan v =, m/dt nd = 0, c = 0, v =, m/dt nd = 0. c = 0. Tabel.. Dimensi Gorong gorong rencana No. Saluran h (m) b (m) tebal (m) panjang keliling volume luas (m) (m) (m) (m) 0+0 0.0 0.0 0..00 0.. +0 0.0 0.0 0..00 0.. + 0.0 0.0 0..00 0.. +9 0.0 0.0 0..00 0.. +00 0.0 0.0 0..00 0.. 0+0 0.0 0.0 0..00 0.. 0+ 0.0 0.0 0..00 0.. 0+ 0.0 0.0 0..00 0.. 9 +0 0.0 0.0 0..00 0.. 0 +00 0.0 0.0 0..00 0.. + 0.0 0.0 0..00 0.. +0 0.0 0.0 0..00 0.. +00 0.0 0.0 0..00 0.. + 0.0 0.0 0..00 0.. + 0.0 0.0 0..00 0.. +0 0.0 0.0 0..00 0.. + 0.0 0.0 0..00 0.. 0+000 0.0 0.0 0..00 0.. Gambar.9. Tipikal Dimensi Gorong-gorong
D. Rencana Rambu Lalu Lintas Berikut rencana rambu-rambu lalu lintas Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya :. Biaya Konstruksi Berdasarkan perhitungan analisa biaya, diperoleh nilai total biaya adalah Rp 0...,- E. Analisa BiayaKonstruksi Perhitungan analisa biaya mengacu pada volume pekerjaan, meliputi : perkerjaan pembersihan lahan, galian, timbunan, lapis perkerasan, drainase, dan kelengkapan jalan (marka jalan), berikut hasil perhitungan biaya konstruksi : Dari perhitungan diatas diperoleh biaya konstruksi sebesar Rp 0...,- Terbilang : Enam Ratus Dua Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Dua Juta Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan yang dilakukan dalam tugas akhir diatas adalah sebagai berikut : Hasil perencananaan jalan akses yaitu :. Jalan direncanakan dengan tipe / D, dengan dimensi : - Lebar lajur =, meter - Lebar Jalur = meter - Lebar Median = meter - Lebar Bahu = meter - Kecepatan rencana : 0 km/jam. Geometrik jalan Alinyemen Horisontal : PI S-C-S; PI Alinyemen Vertikal : PVI (Cembung); PVI (Cekung) Superelevasi : Maksimum,%. Perkerasan jalan. Desain Drainase Pada desain drainase terdapat beberapa tipe dimensi saluran, yaitu : Saluran Tepi = (00cm x 00cm); Waking = 0cm (0cm x 0cm); Waking = 0cm Gorong-gorong = (0cm x 0cm) UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini DAFTAR PUSTAKA [] Departemen Pekerjaan Umum (99). Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya, dengan Metode Analisa Komponen (SNI 0-- 99). Direktorat Jenderal Bina Marga [] Departemen Pekerjaan Umum, 99, Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 0- -99), Direktorat Jenderal Bina Marga [] Departemen Pekerjaan Umum, 99, Manual Kapasitas Jalan (MKJI), Direktorat Jenderal Bina Marga. [] Departemen Pekerjaan Umum, 99, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota dan Jalan Perkotaan (No. 0/TBM/99), Direktorat Jenderal Bina Marga [] Sukirman, Silvia (99). Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung : Nova [] Undang-Undang Republik Nomor Tahun 00 [] http://www.jatimprov.go.id/site/genjot-pertumbuhanekonomi--persen-jatim-tetap-andalkan-umkm/ [] Departemen Pekerjaan Umum (00). Spesifikasi Umum 00 (revisi ). Direktorat Jenderal Bina Marga [9] Undang-Undang Republik Nomor Tahun 00 [0] Departemen Pekerjaan Umum (00). Data Lalu Lintas 00. Direktorat Jenderal Bina Marga [] Departemen Pekerjaan Umum (0). Data Lalu Lintas 0. Direktorat Jenderal Bina Marga [] Departemen Pekerjaan Umum (0). Data Lalu Lintas 0. Direktorat Jenderal Bina Marga [] Departemen Pekerjaan Umum (00). Data Penafsiran Biaya Penggantian Bangunan 00. Direktorat Jenderal Bina Marga [] Departemen Pekerjaan Umum (00). HSPK 0. Direktorat Jenderal Bina Marga. Rambu Lalu Lintas Rambu lalu lintas yang digunakan sesuai dengan kondisi di ruas jalan dan di sekitar ruas Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya ini sebagai berikut :