L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

dokumen-dokumen yang mirip
L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

International Program on Science Education. Faculty of Mathematics and Sciences Education Indonesia University of Education

BAB II BESARAN VEKTOR

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

9.1. Skalar dan Vektor

VEKTOR Matematika Industri I

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

VEKTOR. Matematika Industri I

Vektor di Bidang dan di Ruang

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

Vektor Ruang 2D dan 3D

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

VEKTOR Matematika Industri I

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

DIKTAT MATEMATIKA II

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

BAB I ANALISIS VEKTOR

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

BESARAN VEKTOR B A B B A B

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Open Source. Not For Commercial Use. Vektor

Pentalogy BIOLOGI SMA

B a b 2. Vektor. Sumber:

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

ANALISA VEKTOR. Skalar dan Vektor

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

Aljabar Linear Elementer Part IV. Oleh : Yeni Susanti

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

A + ( B + C ) = ( A + B ) + C

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

Geometri pada Bidang, Vektor

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

DIKTAT MATEMATIKA II

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

BAB 2 PENJUMLAHAN VEKTOR

Perkalian Titik dan Silang

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

ujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B

2. Tiga Dimensi (R3) Persamaan Garis

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

FISIKA XI SMA 3

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Geometri pada Bidang, Vektor

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Transkripsi:

ANALISIS VEKTOR

Vektor dan Skalar Macam-macam macam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti disebut dengan skalar. Kuantitas yang lain seperti gaya, kecepatan, dan momentum memiliki spesifikasi arah dan besar. Kuantitas seperti itu disebut vektor.

Vektor dan Skalar Sebuah vektor direpresentasikan (dinyatakan) dengan sebuah anak panah atau bagian garis berarah yang mengindikasikan arahnya. Besar vektor ditentukan dengan panjang dari anak panah, menggunakan satuan yang tepat (sesuai).

Lambang dan notasi Vektor Vektor ditulis dengan huruf cetak tebal seperti A atau A v Besarnya ditunjukkan dengan A r atau A. Vektor digambarkan dengan anak panah. Ekor anak panah menunjukkan posisi titik tangkap sedangkan ujung anak panah menunjukkan titik terminal.

Penggambaran Vektor Terminal A Titik Tangkap

Definisi Kesamaan vektor A = B A B Vektor yang berlawanan A = - B B = - A A B

Definisi Perkalian vektor dengan skalar ma vektor A C C = 3A

Definisi Penjumlahan vektor C = A + B VEKTOR B A B C=A+B A A B C=A+B

Definisi Pengurangan vektor D = A - B = A + (-B) VEKTOR B D=A-B -B A A -B D=A-B A

Definisi Vektor satuan a=a/a (hanya penentu arah, besarnya 1 satuan) Sehingga suatu vektor biasa ditulis sbg : A = Aa

Hukum Aljabar Vektor Jika A, B, C adalah vektor dan m, n adalah skalar. 1. A+B=B+A Komutatif Penjumlahan 2. A+(B+C)=(A+B)+C Asosiatif penjumlahan 3. m(na)=mn( )=mn(a)=n(ma) Asosiatif perkalian skalar 4. (m+n)a =ma+n +na Distributif 5. m( m(a+b) =ma+mb Distributif

Komponen sebuah Vektor A = A 1 i + A 2 j + A 3 k z A 1 i = komponen vektor A dalam arah sumbu-x A 2 j = komponen vektor A dalam arah sumbu-y A 3 k = komponen vektor A dalam arah sumbu-z A 1 i k i j A A 3 k y x A 2 j

Penjumlahan Vektor A = A 1 i + A 2 j + A 3 k B = B 1 i + B 2 j + B 3 k C = A + B = (A 1 i + A 2 j + A 3 k) + (B 1 i + B 2 j + B 3 k) C = A + B = (A 1 +B 1 )i + (A 2 +B 2 )j + (A 3 +B 3 )k C = A - B = (A 1 i + A 2 j + A 3 k) - (B 1 i + B 2 j + B 3 k) C = A - B = (A 1 -B 1 )i + (A 2 -B 2 )j + (A 3 -B 3 )k

Cara menyatakan vektor dalam komponen-komponennyakomponennya y (2,2) A (7,4) A =??? (0,0) x

Cara menyatakan vektor dalam komponen-komponennyakomponennya y (2,2) A (7,4) r = r 0 + A r A = r - r 0 r 0 (0,0) x

y Cara menyatakan vektor dalam komponen-komponennyakomponennya A = (7i + 4j)-(2i +2j) A = (5i + 2j) (7,4) A atau (2,2) A = (5,2) r r 0 A = (7,4) (2,2) (0,0) x Jadi vektor A dapat ditentukan dengan cara mengurangkan koordinat terminal dengan koordinat titik tangkap.

Contoh Nyatakan dalam komponen-komponennya, sebah vektor C yang titik tangkapnya di (-1,2) dan terminalnya (4,3)

Jawab C = (4,3) (-1,2) = (5,1) = 5i + j

Penjumlahan vektor secara analitis sama dengan secara grafis y (4,4) A (6,2) B (0,0) x

Penjumlahan vektor secara analitis sama dengan secara grafis y (10,6) A (4,4) B C (6,2) C = A + B C = (10,6)-(0,0) = (10,6) B (0,0) x

Secara analitis A = 4i + 4j B = 6i + 2j C = A + B = (4i + 4j) + (6i + 2j) = 10i + 6j Sama!!!

Perkalian Vektor dengan skalar A = A 1 i + A 2 j + A 3 k B = B 1 i + B 2 j + B 3 k D = 3A = 3(A 1 i + A 2 j + A 3 k)

Besar Vektor Teorema Phytagoras : z (OP) 2 = (OQ) 2 + (QP) 2 tapi P (OQ) 2 = (OR) 2 + (RQ) 2 A Sehingga A 3 k (OP) 2 = (OR) 2 + (RQ) 2 + (QP) 2 Atau A 2 = A 12 + A 22 + A 2 3 x atau R A 1 i O A 2 j Q y A = A + 2 2 2 1 + A2 A3

Contoh soal Diketahui r 1 = 2i+ i+4j-5k dan r 2 = i+2j+ j+3k a. Tentukan resultan vektor r 1 dan r 2 b. Tentukan vektor satuan dalam arah resultan vektor tersebut Jawab : a. R = r 1 +r 2 =(2i+ i+4j-5k) + (i+ i+2j+ j+3k) = 3i i + 6j 2k b. R ( 3 i + 6 j 2 ) = 9+ 36+ 4 = 49 = 7 = k r = R R = 3i + 6 j 2k 7 Cek besar vektor satuan, r = 1

Perkalian Titik (Dot Product) Dot poduct antara A dan B Atau perkalian skalar didefinisikan : A. B = AB cos θ θ Adalah sudut terkecil yang diapit A dan B Secara fisis dot product adalah proyeksi suatu vektor terhadap vektor lainnya, sehingga sudut yang diambil adalah sudut yang terkecil

Perkalian Titik (Dot Product) A. B = (A 1 i + A 2 j + A 3 k).(b 1 i + B 2 j + B 3 k) = (A 1 i ).(B 1 i + B 2 j + B 3 k) + (A 2 j).(b 1 i + B 2 j + B 3 k) + (A 3 k).(b 1 i + B 2 j + B 3 k) = A 1 B 1 (i.i) + A 1 B 2 (i.j) + A 1 B 3 (i.k) 1 1 1 2 1 3 + A 2 B 1 (j.i) + A 2 B 2 (j.j) + A 2 B 3 (j.k) + A 3 B 1 (k.i) + A 3 B 2 (k.j) +A 3 B 3 (k.k) A.B = A 1 B 1 + A 2 B 2 + A 3 B 3 o o o i. i = i i cos0 = 1 j. j = j j cos0 = 1 k. k = k k cos0 = 1 o i. j = j. i = i j cos90 = 0 o o j. k = k. j = j k cos90 = 0 i. k = k. i = k i cos90 = 0

Contoh dot product dalam Fisika F F θ θ S θ F S W = FS cos θ = F. S W = usaha F = Vektor gaya S = Vektor perpindahan

Contoh dot product dalam Fisika na B na B θ θ φ = BA cos θ = B. A φ = Fluks magnetik B = Medan magnetik A = arah bidang Catatan : Bidang adalah vektor memiliki luas dan arah. Arah bidang adalah arah normal bidang di suatu titik. Normal = tegak lurus

Perkalian Silang (Cross Product) Cross poduct antara A dan B Atau perkalian vektor didefinisikan : A x B = AB sin θ u θ Adalah sudut terkecil yang diapit A dan B Hasil perkalian silang antara vektor A dan vektor B adalah sebuah vektor C yang arahnya tegak lurus bidang yang memuat vektor A dan B, sedemikian rupa sehingga A, B, dan C membentuk sistem tangan kanan (sistem skrup)

Perkalian Silang (Cross Product)

Perkalian Silang (Cross Product) B C B θ A θ A -C C = A x B -C = B x A Tidak memenuhi hukum komutatif perkalian

Pada sistem koordinat tegak lurus i i =0 j j = 0 k k = 0 i j = k j k = i k i = j j i = k k j = i i k = j j k i

Perkalian silang (Cross Product) A x B = (A 1 i + A 2 j + A 3 k) x (B 1 i + B 2 j + B 3 k) = (A 1 i )x(b 1 i + B 2 j + B 3 k) + (A 2 j)x(b 1 i + B 2 j + B 3 k) + (A 3 k)x(b 1 i + B 2 j + B 3 k) = A 1B 1(ixi) + A 1B 2(ixj) + A 1B 3 3(ixk) + A 2 B 1 (jxi) + A 2 B 2 (jxj) + A 2 B 3 (jxk) + A 3 B 1 (kxi) + A 3 B 2 (kxj) +A 3 B 3 (kxk) = A 1 B 1 (0) + A 1 B 2 (k) + A 1 B 3 (-j) + A 2 B 1 (-k) + A 2 B 2 (0) + A 2 B 3 (i) + A 3 B 1 (j) + A 3 B 2 (-i) +A 3 B 3 (0)

Perkalian silang (Cross Product) A x B = A 1 B 1 (0) + A 1 B 2 (k) + A 1 B 3 (-j) + A 2 B 1 (-k) + A 2 B 2 (0) + A 2 B 3 (i) + A 3 B 1 (j) + A 3 B 2 (-i) +A 3 B 3 (0) A x B = (A 1 B 2 - A 2 B 1 ) k + (A 3 B 1 -A 1 B 3 ) j + (A 2 B 3 - A 3 B 2 ) i i j k A B = A B 1 1 A B 2 2 A B 3 3

Contoh perkalian silang dalam Fisika F θ r O r r τ = F = r F sinθ = r r F

Contoh Soal Jika gaya F = 2i - j + 3k bekerja pada titik (2,-1,1), tentukan torsi dari F terhadap titik asal koordinat

Jawab F = 2i - j + 3k r = (2,-1,1) (0,0,0) = (2,-1,1) = 2i j + k i j k τ = r F = 2 1 1 2 1 3 = (-3i + 2j -2k) (-2k i -6j) = -2i + 8j

Gerak melingkar ω ω v r P v θ r r r r v = ω r

PERSAMAAN GARIS LURUS DAN PERSAMAAN BIDANG

Definisi Garis Dikatakan garis lurus Dikatakan garis lengkung Jadi apakah garis itu?

Definisi Garis Gabungan titik2 yang membentuk garis lurus Gabungan titik2 yang membentuk garis lengkung Garis adalah barisan titik-titik secara kontinu yang membentuk satu kesatuan segmen?

Definisi Garis Sebuah garis dalam bidang atau ruang dapat dinyatakan dalam suatu persamaan garis. Suatu garis lurus dapat dinyatakan dalam Suatu garis lurus dapat dinyatakan dalam persamaan garis lurus. Demikian juga untuk garis lengkung dapat dinyatakan dalam persamaan garis lengkung

Persamaan garis lurus y (x,y) garis (x 0,y 0 ) B Q (y-y 0 ) r 0 P r (x-x 0 ) A a b x

Persamaan garis lurus Dari gambar : B = r r 0 Karena vektor B sejajar dengan vektor A maka perbandingan setiap komponen vektor akan sama. B = (xi+yj)-(x 0 i+y 0 j) = (x-x 0 )i+(y-y 0 )j A = ai+bj

Persamaan garis lurus Maka x x a y y b 0 0 = 2D Disebut persamaan garis lurus simetrik dalam dua dimensi (x 0,y 0 ) adalah koordinat suatu titik dalam bidang yang dilalui oleh garis, dan a,b adalah komponen-komponen vektor arah dari garis.

x x a Persamaan garis lurus Jika diperluas dalam 3 Dimensi y y b z z c 0 0 0 = = 3D Disebut persamaan garis lurus simetrik dalam tiga dimensi (x 0,y 0,z o ) adalah koordinat suatu titik dalam ruang yang dilalui oleh garis, dan a,b,c adalah komponen-komponen vektor arah dari garis.

Persamaan garis lurus Jika b sama dengan nol, maka persamaan garis simetrik ditulis x a x z z 0 = 0, y = y0 c

Persamaan garis lurus y (x,y) garis (x 0,y 0 ) B Q (y-y 0 ) r 0 P r (x-x 0 ) A a b x

Persamaan garis lurus Dari gambar juga dapat dilihat : r = r 0 + B Tetapi B = ta t adalah faktor pengali (skalar) maka r = r 0 + At r = (x 0,y 0 ) + (a,b)t r = ix 0 + jy 0 + (ai+ i+bj) j)t Disebut persamaan garis parametrik dalam dua dimensi

Persamaan garis lurus Jika diperluas dalam 3 Dimensi (Ruang) r = r 0 + At r = (x 0,y 0,z 0 ) + (a,b,c)t r = ix 0 + jy 0 + kz 0 + (ai+ i+bj+ck)t Disebut persamaan garis parametrik dalam dua dimensi (x 0,y 0,z o ) adalah koordinat suatu titik dalam ruang yang dilalui oleh garis, dan a,b,c adalah komponen-komponen vektor arah dari garis.

Contoh: Cari persamaan garis lurus yang melalui titik (2,1,5) dan titik (3,3,1)! (2,1,5) x 0 =2 y 0 =1 z 0 =5 B (3,3,1)

Jawab : (Persamaan garis parametrik) Vektor arah garis ditentukan sbb : A = (3,3,1) (2,1,5) = (1,2,-4) A = i+2j-4k berarti : a = 1, b = 2, c = -4 Dan suatu titik yang dilalui garis memiliki koordinat: (2,1,5) Sehingga persamaan garis parametriknya: r = (2,1,5) + (1,2,-4)t atau r = 2i+j+5k+( +(i+2j-4k)t Vektor titik yang dilalui arah

Jawab : (Persamaan garis simetrik) karena : a = 1, b = 2, c = -4 Dan suatu titik yang dilalui garis memiliki koordinat: (x 0 =1,y 0 =2,z 0 =5) Maka persamaan garis simetriknya: x 2 1 = y 1 2 = z 5 4

Latihan Soal 1. Tentukan suatu persamaan garis lurus melalui (3,2,1) dan sejajar dengan vektor (3i-2j+6k)! 2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (3,0-5) dan sejajar dengan garis r = (2,1,-5) + (0,-5,1)t!

Persamaan Bidang Apa itu bidang????

Persamaan Bidang B(x,y,z) A(x 0,y 0,z 0 ) Tinjau dua titik dalam bidang, yaitu : A dan B

Persamaan Bidang z N = ai+bj+ck B(x,y,z) A(x 0,y 0,z 0 ) y x

Vektor AB=(B-A)=(x-x 0 )i+(y-y 0 )j+(z-z 0 )k, yaitu vektor yang menghubungkan titik A dan titik B N = ai + bj + ck adalah vektor tegak lurus bidang(disebut vektor normal bidang) yaitu vektor yang menunjukkan arah bidang di titik A. Lakukan dot product antara AB dan N N(AB) = N AB cos 90 o = 0 (ai+bj+zk)[(x-x 0 )i+(y-y 0 )j+(z-z 0 )k]=0 a(x-x 0 )+b(y-y 0 )+c(z-z 0 )=0 atau ax+by+cz=ax 0 +by 0 +cz 0 Persamaan terakhir ini disebut Persamaan Bidang

Untuk menentukan persamaan suatu bidang, minimal diperlukan 1. Vektor normal bidang (N) 2. Suatu titik pada bidang Atau Diketahui 3 titik pada bidang.

N Catatan: 1. Arah bidang di suatu titik selalu tegak lurus terhadap bidang 2. Untuk bidang datar arah garis normal di setiap titik adalah sejajar (satu arah bidang) 3. Untuk bidang lengkung tidak demikian

Contoh Soal: Tentukan persamaan bidang yang mencakup 3 titik : A=( =(0,1,1); B=( =(2,1,3); C=( =(4,2,1) C=(4,2,1) A=(0,1,1) B=(2,1,3)

Jawab N C=(4,2,1) AB=B-A AB=(2,1,3)-(0,1,1) AB=(2,0,2) θ A=(0,1,1) B=(2,1,3) AC=C-A AC=(4,2,1)-(0,1,1) AC=(4,1,0)

N=AB x AC N=(2,0,2) i x j (4,1,0) k N= 2 0 2 4 1 0 N=0+8j+2k+0-2i+0 N=-2i+8j+ j+2k, maka didapat a=-2, b=8, c=2

Lanjutan Solusi Tinjau titik A=(0,1,1) sehingga x 0 =0; y 0 =1; z 0 =1 Dengan demikian persamaan bidang tersebut adalah ax+by+cz= ax 0 +by 0 +cz 0-2x+8y+2z=8+2-2x+8y+2z=10

Latihan Soal 1. Tentukan persamaan bidang yang mencakup titik (1,-1,0) dan sejajar dengan garis : r=(5i+j-2k)+(2i-j+k)t

Perkalian tiga vektor r r B C r sinθ A r r r cosφ = B C A cosφ = r r A r ( B C)

Aplikasi Perkalian Skalar Tiga Vektor n F L r Komponen torsi terhadap garis L : τ II r = nˆ τ = nˆ O ( r r ) r F

Contoh Soal Jika gaya F = i + 3j k bekerja pada titik (1,1,1), tentukan komponen torsi dari F terhadap garis L = 3i + 2k + (2i - 2j + k)t.

Solusi: Pertama kita tentukan vektor torsi terhadap sebuah titik pada garis yaitu titik (3,0,2). Torsi tersebut adalah τ = r x F dimana r adalah vektor berasal dari titik pada garis ke titik dimana F bekerja, yaitu dari (3,0,2) ke (1,1,1), sehingga r = (1,1,1) - (3,0,2) = (-2,1,-1). Dengan demikian vektor torsi τ : r τ = r r F τ r = i j k 2 1 1 = 2i 3 j 7k 1 3 1

Solusi...lanjutan 2i 2 j + k 2i 2 j + k 2 2 nˆ = = = i j + 2i 2 j + k 9 3 3 1 3 k