pangkatnya dari bilangan 10 yang dipangkatkan ( 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

Pecahan. mendapatkan setengah sehingga = 1. 2

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

BAB V BILANGAN PECAHAN

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal:

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

BAB VI BILANGAN REAL

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

Mengenal Bilangan Bulat

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

Dalam konvensi tersebut dijumpai bahwa suatu bilangan yang tidak disertai indeks berarti bilangan tersebut dinyatakan dalam desimal atau basis-10.

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

1. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Persen

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

Mengenal Bilangan Bulat

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

Operasi pada Bilangan Pecahan

BAB PECAHAN. Tujuan Pembelajaran

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Bilangan Bulat. A. Pengenalan Bilangan Bulat Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif.

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB II KAJIAN TEORITIS. (1983:425) menyatakan bahwa penjumlahan adalah hal menjumlahkan. Glover

Ringkasan Materi Contoh Soal dan Pembahasan. Matematika.

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

BAB III SISTEM NUMERASI

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 4. PECAHANLatihan Soal 4.2

BAB IV ALOGARITMA DALAM OPERASI ARITMATIKA PENDAHULUAN

SISTEM BILANGAN BULAT

Topik: Tipe Bilangan dan Sistem Bilangan

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

PERHITUNGAN HARGA SETELMEN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA. Cara perhitungan Harga Setelmen per unit SBSN adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Hakekat Kemampuan Siswa Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Desimal Pengertian Pecahan Biasa dan Pecahan Desimal

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

BILANGAN PECAHAN. Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b

BAB 1. Sistem Bilangan. 1.1 Pendahuluan

Perpangkatan dan Akar

Operasi Hitung Bilangan 1

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

1. Nilai Tempat Bilangan s.d Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Aep Saepudin Babudin Dedi Mulyadi Adang. Gemar Belajar. Matematika. untuk Siswa SD/MI Kelas V

BAB I SISTEM BILANGAN OLEH : GANTI DEPARI JPTE FPTK UPI BANDUNG

BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan

BAB V BILANGAN BULAT

SISTEM BILANGAN REAL

Matematika 5 SD dan MI Kelas 5

MATEMATIKA EKONOMI 1. Oleh : Muhammad Imron H

Selamat Belajar dan Bekerja!

Bilangan Biner. Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah : Biner Desimal

Golden Ratio (Rasio Emas) +

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PECAHAN DESIMAL DAN OPERASINYA

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

SISTEM BILANGAN REPRESENTASI DATA

. MEMOTIVASI SISWA BELAJAR MELALUI PERMAINAN MENEBAK TANGGAL LAHIR Oleh Dra Theresia Widyantini, M.Si. PPPPTK Matematika

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

BIDANG STUDI : MATEMATIKA

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

2 PECAHAN. Kata-Kata Kunci: jenis pecahan pengurangan pecahan bentuk pecahan perkalian pecahan penjumlahan pecahan pembagian pecahan

KELAS 8 NASKAH SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA ANAK BANGSA HOTEL MERDEKA, 16 JANUARI 2011

NASKAH SOAL MATEMATIKA HIMSO Tingkat SD/MI 2017

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 BARISAN BILANGAN

PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL BILANGAN

BAB I SISTEM BILANGAN

Berdasarkan kurikulum yang berlaku MATEMATIKA. Untuk SMP / MTS. Semester gasal. Nama :... Kelas :... Sekolah:...

Bab I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Materi Ke_2 (dua) Himpunan

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

BUKTI PENERIMAAN NEGARA

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

Persiapan UN SMP Matematika

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

RSNI2. Pertukaran data lintang, bujur, dan tinggi lokasi geografis. Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

METODE NUMERIK. MODUL 1 Galat dalam Komputasi Numerik 1. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 年 09 月 21 日 ( 日 )

Transkripsi:

Desimal A. Pendahuluan Desimal dapat digunakan untuk menyatakan bilangan yang sangat besarataupun bilangan yang sangat kecil, yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan bulat ataupun rasional. Misalnya diameter atom yang sangat kecil yaitu 0,000000027 cm atau diameter elektron 0,0000000000056354 cm. Selain untuk menyatakan bilangan yang sangat kecil, desimal juga dapat digunakan untuk menyatakan bilangan yang sangat besar. Misalnya GNP (Gros National Product) atau National Income. Buku yang pertama berisi tentang desimal ditulis oleh Simon Stevin berkebangsaan Belanda pada tahun 1585 yang berjudul La Disme yaitu buku pertama penggunaan desimal yang meliputi aturan penulisan desimal dan aplikasi praktisnya. Pada periode sebelum saat itu, perhitungan bisnis hanya menggunakan bilangan cacah. Stevin mengusulkna kepada pemerintah untuk menggunakan sistem desimal. Desimal sudah dapat diterima pada abad ke-16 dan ke-17 dalam berbagai notai yang digunakan. Bilangan 27,847dinotasikan dengan berbagai notasi. Sedangkan dari segi terminologi desimal berasal dari bahasa latin decem yang artinya sepuluh. Secara teknis desimal ditulis dalam basis 10, dengan sistem angka yang disebut desimal. Namun seringkali hanya digunakan untuk menyatakan bilangan 17,38 dan 0,45 dimana desimal ditunjukkan dengan tanda koma. Gabungan bilangan cacah dan desimal seperti 17,38 disebut desimal campuran. Adapun saat ini penggunaan notasi desimal ada beberapa perbedaan pada beberapa daerah. Misalnya di Inggris digunakan titik yang agak naik dari garis bila dibandingkan dengan Amerika Serikat. Di Eropa titik diganti dengan koma untuk menyatakan desimal. Koma dan angka yang dinaikkan digunakan di

negara-negara Skandinavia. Cara penulisan desimal di Indonesia sama dengan cara penulisan desimal di Eropa. B. Nilai Tempat Desimal Bilangan pada digit sebelah kanan koma pada desimal disebut bilangan tempat desimal. Ada 2 tempat desimal pada 7,08 dan satu tempat desimal pada 104,5. Posisi di sebelah kiri koma pada desimal menyatakan nilai tempat yang meningkat dari bilangan 10 yang dipangkatkan (1, 10, 10 2, 10 3,...). Posisi di sebelah kanan koma pada desimal menyatakan nilai tempat yang menurun pangkatnya dari bilangan 10 yang dipangkatkan ( 1 10, 1 10, 1 10 2 10 100 3, ). Pada desimal 5473,286 angka 2 menyatakan 2 8, angka 8 menyatakan, dan 6 menyatakan 6 1000. C. Membaca dan Menulis Desimal Digit sebelah kiri koma pada bilangan desimal dibaca ssebagaimana bilangan cacah, dan koma tidak dibaca. Di sebelah kanan koma dibaca sebagaiman bilangan cacah dengan nama nilai tempat digit terakhir. Sebagai contoh 1208,0925 dibaca seribu dua ratus delapan sembilan ratus dua puluh lima persepuluh ribu. D. Operasi Pada Desimal 1. Penjumlahan Konsep penjumlahan pada desimal sama dengan konsep penjumlahan pada bilangan cacah dan pecahan. Hal itu meliputi mengambil bersama, mengumpulkan, dua banyaknya. 2. Pengurangan

Pengurangan pada desimal sama seperti pengurangan pada bilangan cacah dan pecahan. 3. Perkalian Perkalian bilangan cacah dan desimal dapat diilustrasikan dengan penjumlahan berulang. Perkalian desimal dengan desimal, sebagaimana 0,2 x 0,3 dapat diinterpretasikan sebagai 0,2 dari 0,3. 4. Pembagian Dua konsep pembagian adalah konsep pengukuran (pengurangan) dan konsep berbagi (partisi). Kedua konsep digunakan untuk mengilustrasikan pembagian desimal. Konsep pengukuran merupakan pengurangan berulang satu banyaknya dari yang lain. Sebagai contoh menghitung 0,90 : 0,15 ditentukan dengan berapa kali 0,15 dikurangkan dari 0,90. 5. Persen, Rasio, dan Proporsi a. Persen Kata persen berasal dari bahasa latin per cantum yang artinya per seratus. Persen mulai digunakan pada abad ke-15. Persen digunakan untuk menghitug keuntungan maupun kerugian. Cara untuk menyatakan persen adalah dengan menyatakan suatu pecahan dalam bentuk per seratusan. Contoh 20 persen ditulis 20%, yang artinya 20 per 100. b. Rasio (perbandingan) Rasio (perbandingan) merupakan suatu pasangan bilangan positif yang digunakan untuk membandingkan dua himpunan. Ide tentang rasio dapat diilustrasikan sebagai berikut: setiap ada 3 anak putri di kelas maka

ada 4 anak putra di kelas. Maka pernyataan tersebut dapat dinayatakan rasio anak putri dan anak putra di kelas adalah 3 : 4 atau ¾. Untuk dua bilangan bulat a dan b, rasio (perbandingan) a dan b merupakan pecahan ¾ yang dapat dinyatakan sebagai a : b. c. Proporsi Membandingkan ukuran yang relatif besar menggunakan perbandingan bilangan-bilangan yang lebih kecil. Contoh: ada dua kardus, kardus kecil dan kardus besar. Kardus kecil berisi 20 pensil sedangkan kardus besar berisi 100 pensil. Perbandingan banyaknya pensil pada kardus kecil dan pada kardus besar adalah 20 : 100 atau 20/100 atau 1/5. Untuk setiap dua perbandingan berbentuk a/b dan c/d; a/b = c/d, maka perbandingan tersebut disebut proporsi.

DAFTAR PUSTAKA Musrikah. 2010. Diktat: Matematika MI-1. Tulungagung: STAIN Tulungagung.