Pembuktian Tidak Langsung

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL MATEMATIKA KELAS 8 MARET 2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEMBAHASAN. Teorema 1. Tidak ada bilangan asli N yang lebih besar dari semua bilangan bulat lainnya.

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Menemukan Dalil Pythagoras

SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMP PART 2. Departemen Matematika - Wardaya College MMXVIII-XII

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

Kumpulan Soal dan Pembahasan Himpunan. Oleh: Angga Yudhistira

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI. (Minggu ke-5 dan 6)

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 196 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 LEMBAR SOAL

MATEMATIKA SMP/MTs 1 C Hasil dari adalah... adalah... C. 31 D. 31 A. 21 B Hasil dari. b adalah D. 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

SOLUSI OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI TAHUN 2004

LINGKARAN SMP KELAS VIII

LINGKARAN SMP KELAS VIII

1 SISTEM BILANGAN REAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

= 100 km/jam [1] 0,1 jam. Jawab: Berdasarkan kesebangunan ABE dengan ACD didapat hubungan CD EB = AB AC [1.5] AC = 4 AB

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

DEDUKSI ATAU PENALARAN DEDUKTIF: KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA. Fadjar Shadiq

didapat !!! BAGIAN Disusun oleh :

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Contoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMP Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

BAB I TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMP Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

SMP kelas 9 - MATEMATIKA BAB 20. PYTHAGORASLatihan Soal km. 225 km. 250 km. 280 km

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2012

BAGAIMANA MENENTUKAN BENAR TIDAKNYA SUATU PERNYATAAN?

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012 Bidang Matematika

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

Diktat. Edisi v15. Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B. Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2004 TINGKAT PROVINSI

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N)

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

Bagaimana Mengintegrasikan Kegiatan Eksplorasi di Kelas? Belajar dari Olimpiade Matematika SD

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan

b = dan a b= 22. Jika sudut antara a dan b adalah a, maka

SOAL PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN: MATEMATIKA (KODE: P18) 1. Alas sebuah limas berbentuk segi-6. Banyak rusuk dan sisi limas berturutturut

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

P2 KODE : 01. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Pembahasan Latihan Soal Ujian Nasional 2010

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

HIMPUNAN (I)

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA

SOAL LATIHAN UKK MATEMATIKA KELAS VIII

LOGIKA. Fadjar Shadiq, M.App.Sc. JENJANG LANJUT

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2003 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

SMP kelas 8 - MATEMATIKA BAB 9. GARIS SINGGUNG LINGKARANLATIHAN SOAL BAB 9. 4 cm. 8 cm. 12 cm. 16 cm

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit

BELAJAR MEMECAHKAN MASALAH YUK Fadjar Shadiq, M.App.Sc ( & fadjar_p3g.yahoo.com)

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

MAKALAH TELAAH KURIKULUM MATEMATIKA SMP DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 OKTI ANGGUN PASESI (A1C013010) NISA SETIAWATI (A1C013012) MAISYAH RAHMA (A1C013030)

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah geometri selain aksioma diperlukan juga unsur-unsur tak terdefinisi. Untuk. 2. Himpunan titik-titik yang dinamakan garis.

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

1 SISTEM BILANGAN REAL

SOAL DAN PEMBAHASAN OSN 2018 KABUPATEN SUMBA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Transkripsi:

Pembuktian Tidak Langsung Fadjar Shadiq, M.App.Sc (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com) Bukti (proof) adalah argumen dari suatu premis ke suatu kesimpulan yang dapat meyakinkan orang lain agar dapat menerima kesimpulan baru tersebut. Pembuktian dalam matematika harus didasarkan pada dua hal yang sangat penting. Yang pertama pembuktian itu harus didasarkan pada pernyataan serta definisi yang jelas. Yang kedua, pembuktian tersebut harus didasarkan pada prosedur penarikan kesimpulan yang valid. Dikenal dua prosedur pembuktian, yaitu bukti langsung (direct proof) dan bukti tak langsung (indirect proof). Contoh Pembuktian Langsung dan Tidak Langsung Perhatikan contoh soal berikut ini. Dengan memperhatikan Gambar 1. Buktikan bahwa besar setiap sudut dalam segi-5 beraturan adalah 108. Sebagai contoh, A = 108. Cara 1 (Dengan Pembuktian Langsung) Perhatikan Gambar 2. Karena segi-5 ABCDE adalah segi-5 beraturan maka besar AOB = 1/5 360 = 72 dengan mengingat bahwa AB = BC = CD = DE = EA dan OA = OB = OC = OD = OE. Karena Δ ABO sama kaki (OA = OB) maka OAB = OBA = ½ (180 72) = 54. Jadi, besar setiap sudut dalam segi-5 beraturan adalah BAE = 2 54 = 108. Cara 2 (Dengan Pembuktian Langsung) Alternatif lain untuk menentukan besar setiap sudut dalam segi-5 beraturan adalah sebagai berikut. Perhatikan Gambar 3 di sebelah kanan ini. Sudah diketahui bahwa jumlah besar sudut-sudut segitiga adalah 180, sehingga pada Δ ABC, A1 + B + C2 = 180, pada Δ ACD, A2 + C1 + D2 = 180, dan pada Δ ADE, A3 + D1 + E = 180. Dengan menambahkan ketiga persamaan di atas akan didapat: A3 + A2 + A1 + B + C2 + C1 + D2 + D1 + E = 3 180 = 540. Karena segi-5 ABCDE adalah segi-5 beraturan maka A = B = C = D = E = 1/5 540 = 108. Cara 3 (Dengan Pembuktian tidak Langsung) 1

Dimisalkan bahwa besar setiap sudut dalam segi-5 beraturan bukan 108. Perhatikan bahwa pemisalannya adalah dengan mengingkari yang akan dibuktikan. Perhatikan Gambar 4 di samping kanan ini. Karena segi-5 ABCDE adalah segi-5 beraturan maka Δ ABO dan empat segitiga yang lain adalah segitiga sama kaki. Karena sudah dimisalkan bahwa besar sudut dalam segi-5 beraturan bukan 108 maka OAB = OBA ½ 108. Akibat selanjutnya, besar AOB (180 108). AOB 72, sehingga O 5 72. Kesimpulan terakhir bahwa O 360 merupakan keadaan yang bertentangan dengan teorema bahwa satu putaran penuh besarnya 360. Suatu keadaan yang kontradiktif ( absurd ) terjadi. Karena langkah-langkah yang dilakukan adalah valid, maka sampailah kita pada kesimpulan bahwa keadaan yang kontradiktif ( absurd ) itu terjadi disebabkan oleh pemisalan bahwa besar setiap sudut dalam segi-5 beraturan bukan 108, sehingga pemisalan tersebut harus diingkari. Jadi kesimpulannya besar setiap sudut dalam segi-5 beraturan adalah108. Pembuktian Tak Langsung Cara 3 di atas menujukkan contoh dari pembuktian tidak langsung ( indirect proof ). Didalam kehidupan nyata sehari-hari pemanfaatan pembuktian tak langsung ( indirect proof ) sering digunakan meskipun tidak disadari sebagai pembuktian tidak langsung. Jika pada pembuktian langsung dilakukan untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran suatu pernyataan dan pembuktiannya biasanya menggunakan sillogisma berbentuk p q, q r, r s,, y z sehingga disimpulkan p z seperti yang harus dibuktikan. Namun pada pembuktian tidak langsung, sebagaimana contoh di atas, dimulai dengan pemisalan bahwa besar setiap sudut dalam segi-5 beraturan bukan 108. Artinya, pemisalan awalnya adalah lawan atau ingkaran dari pernyataan yang akan dibuktikan. Menurut Cooney, Davis, dan Henderson (1975:313), pembuktian tak langsung adalah strategi yang sangat hebat karena penalaran tersebut dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran hampir semua pernyataan. Ketiganya (1975:313) juga menyatakan: A special form of indirect proof is reductio ad absurdum. Borrowski dan Borwein (1989:289) menyatakan bahwa : Indirect proof is a common mathematical term for reductio ad absurdum. Bentuk reductio ad absordum ini dikenal juga sebagai penalaran melalui kontradiksi. Artinya, untuk membuktikan kebenarannya pernyataan p, maka dimisalkan negasi atau ingkaran tersebut yang terjadi yaitu ~p yang berlaku. Lalu dibuktikan bahwa ~p ini mengarah kepada suatu kontradiksi. Karena ~p mengarah kesuatu keadaan yang kontradiksi, maka pemisalan ~p dianggap salah. Jadi, kesimpulan bahwa p benar seperti yang akan dibuktikan. 2

Sebagai contoh ketika Anda sedang asyik membaca lalu tiba-tiba saja listrik mati. Jika Anda ingin menentukan sumber matinya listrik tersebut, apa yang akan Anda lakukan? Yang terpikir pertama kali terpikir adalah, penyebab matinya listrik tersebut terletak di gardu dengan alasan: jika listrik di gardu mati maka listrik di rumah dan listrik tetangga akan mati juga namun dengan melihat listrik tetangga-tetangga yang masih hidup maka Anda akan menyimpulkan bahwa pemisalan bahwa penyebabnya adalah listrik di gardu yang mati adalah salah. Dengan demikian penyebab matinya listrik tersebut adalah bukan di gardu listriknya. Jadi sumber matinya listrik terletak di rumah sendiri. Berikut ini adalah beberapa contoh pembuktian tidak langsung yang sering digunakan. 1. Buktikan φ A Bukti: Karena yang akan dibuktikan adalah φ A maka pemisalan awalnya adalah φ A. Perhatikan bahwa langkah awal ini adalah dengan memisalkan ingkaran atau negasi dari yang akan dibuktikan, sehingga disebut pembuktian tak langsung. Apa yang dapat Anda katakan tentang φ A? Pernyataan φ A, mengandung arti bahwa ada anggota himpunan kosong φ yang tidak menjadi anggota himpunan A. Bagaimana komentar Anda dengan pernyataan itu? Suatu keadaan yang tidak mungkin terjadi bukan? Alasannya adalah karena φ tidak mempunyai anggota. Bagaimna nalar kita akan menerima suatu pernyataan bahwa ada anggota himpunan kosong φ yang tidak menjadi anggota himpunan A. Suatu keadaan yang kontradiktif ( absurd ). Dengan keadaan yang kontradiktif ini, dapat disimpulkan bahwa pemisalan tadi bernilai salah. Artinya pernyataan φ A bernilai salah, yang benar adalah φ A. 2. Buktikan 2 bukan bilangan rasional Bukti: Misalkan 2 adalah bilangan rasional. Perhatikan bahwa yang akan dibuktikan adalah 2 bukan bilangan rasional namun pemisalannya adalah 2 adalah bilangan rasional. Sebagai akibatnya, berdasar definisi dapat disimpulkan bahwa 2 =. Sebagai akibatnya baik p maupun q merupakan bilangan asli dan keduanya tidak memiliki faktor persekutuan selain 1. Dengan mengkuadratkan 2 = sebagai langkah yang valid, akan didapat: 2 = p 2 =2q 2. Karena 2q 2 adalah bilangan genap, maka p 2 nya juga genap. Karena p telah dinyatakan sebagai bilangan asli maka didapat p sebagai bilangan asli genap. Dengan demikian, p memiliki faktor 2. Jika sekarang dimisalkan p = 2r (2r) 2 = 2q 2 4r 2 = 2q 2 q 2 = 2p 2 3

Dengan argumen yang sama dengan yang diatas tadi dapatlah disimpulkan bahwa q adalah bilangan asli genap, yang memiliki faktor 2 juga seperti p. Suatu keadaan yang tidak masuk di akal sehat kita. Suatu keadaan yang kontradiktif. p dan q pada tahap awal pembuktian dinyatakan tidak memiliki faktor persekutuan selain 1, namun pada akhir pembuktian p dan q dinyatakan sama-sama memiliki faktor persekutuan 2. Keadaan yang tidak masuk akal ini pada akhirnya menunjukkan tentang salahnya pemisalan 2 sebagai bilangan rasional. Kesimpulannya 2 bukan bilangan rasional atau 2 merupakan bilangan irrasional. Dengan contoh di atas, jelaslah kiranya bahwa pembuktian tak langsung (terbalik) adalah pembuktian dengan pemisalan ingkaran pernyataan yang akan dibuktikan tadi sebagai hal yang benar, namun dengan langkah-langkah yang logis, pemisalan ini mengarah ke suatu keadaan yang kontradiktif, sehingga pemisalan tersebut dinyatakan sebagai hal yang salah. Artinya negasi dari negasi pernyataan tersebut sebagai hal yang benar. Kesimpulan akhirnya, pernyataan yang akan dibuktikan tersebut merupakan pernyataan yang benar. 3. Dengan mengandaikan bahwa siswa sudah tahu kebenaran teorema Pythagoras; buktikan kebenaran kebalikan teorema Pythagoras, yaitu jika a, b, dan c merupakan ukuran sisi-sisi suatu segitiga ABC yang memenuhi BC 2 + AC 2 = AB 2, maka segitiga ABC tersebut adalah segitiga siku-siku di C. Bukti: Dimisalkan bahwa segitiga ABC tersebut bukan segitiga siku-siku di C. Dengan demikian, C < 90 o atau C > 90 o seperti terlihat pada dua gambar di bawah ini. Tarik segmen garis CD = CA dan CD CB seperti terlihat pada gambar di atas. Berdasar terorema Pythagoras akan didapat: BD 2 = BC 2 + CD 2. Padahal diketahui bahwa BC 2 + AC 2 = AB 2. Dengan demikian BD = AB. Sehingga didapat dua segitiga yang samakaki, yaitu Δ ACD dan Δ ABD. Akibatnya: CDA = CAD... 1) BDA = DAB... 2) 4

Pernyataan 1) dan 2) saling bertentangan karena jika dilihat pada gambar sebelah kiri, yaitu CDA = CAD pada pernyataan 1) akan mengakibatkan BDA < CDA sedangkan DAB > CAD, sehingga tidaklah mungkin BDA = DAB seperti dinyatakan pada pernyataan 2). Kesimpulannya, pemisalan bahwa segitiga ABC bukan segitiga siku-siku di C adalah salah, sehingga didapat segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku di C. Tugas dan Latihan 1. Buktikan dengan cara tidak langsung bahwa: a. (a + b) 2 = a 2 + 2ab + b 2 b. Tidak ada pasangan bilangan (x, y) dengan x dan y merupakan bilangan asli yang memenuhi a 2 b 2 = 10 c. Garis-garis p, q, dan r merupakan tiga garis yang berbeda; p//q; dan q//r. Buktikan bahwa p//r. 2. Buktikan dengan cara langsung dan tidak langsung bahwa: Jika ab = 0 maka paling tidak salah satu dari a atau b bernilai 0 3. Buktikan: a. Pada segitiga ABC siku-siku di A, maka diameter lingkaran dalam segitiga ABC = b + c a b. Jika dua garis a dan b sejajar dan dipotong garis p maka sudut-sudut sehadapnya sama besar. c. Besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling. d. Jika pada segitiga ABC, A = 90 dan C = 30 maka A = 2C. e. Banyaknya bilangan prima tidak terbatas. 4. Dimisalkan bahwa hogog selalu berbohong dan guru berkata benar. A. Kita bertiga hogog B. Diantara tiga orang ini, hanya seorang saja yang guru C. Diam saja tidak berkomentar. Petunjuk: Dari ketiga orang tersebut, tentukan yang menjadi hogog dan yang menjadi guru. Jelaskan. 5. Ada tiga orang anak kembar, yaitu: Sari, Susi, dan Seli. Yang tertua adalah Sari. Ia selalu berkata benar. Anak kedua adalah Susi yang selalu berbohong. Sedangkan Seli, gadis termuda kadangkala berkata benar namun kadangkala ia berbohong. Rupa dan perawakan mereka sangat mirip sehingga Fikra yang menemui ketiga gadis tersebut kesulitan menentukan nama ketiganya. Ia hanya mengetahui sifat ketiganya dan mengajukan tiga pertanyan berikut: a. Kepada anak yang duduk paling kiri, Fikra bertanya: Siapa yang merupakan anak tertua kedua? Jawaban anak terkiri adalah: Oh, dia itu Sari. b. Kepada anak yang duduk di tengah, Fikra bertanya: Siapa namamu? Jawaban anak tersebut adalah: Oh, aku Seli. c. Kepada anak yang duduk paling kanan Fikra bertanya: Siapa nama anak yang duduk di tengah? Jawaban anak tersebut adalah: Oh, dia itu Susi. 5

Tentukan yang mana dari ketiga anak tersebut yang bernama Sari, Susi, dan Seli. Jelaskan mengapa begitu. Petunjuk: Tentukan lebih dahulu anak yang bernama Sari. 6. Salah seorang di antara Alfan, Bravo, Charlie, atau Deltawan mencuri uang Profesor Pythagoras. Sang Profesor mengetahui pencurinya. Meskipun demikian, asistennya diberi tugas untuk menemukan sang pencuri. Di depan sang professor dan asistennya, keempat anak menyatakan hal-hal berikut: Alfan: Bukan saya pencurinya. Bravo: Alfan berbohong. Charlie: Bravo berbohong, Pak. Deltawan: Bravo pencurinya. Profesor Pythagoras membisikkan pada asistennya bahwa hanya satu pernyataan saja yang benar dari empat pernyataan itu. Berdasar bisikan tersebut dan setelah berpikir agak lama, sang asisten dapat menentukan pencurinya dengan tepat. Tentukan pencuri tersebut. Jelaskan mengapa begitu. Petunjuk: Jika dimisalkan Bravo pencurinya, apa yang terjadi dengan nilai kebenaran empat pernyataan di atas? Apa kesimpulannya? Daftar Pustaka Borowski, E.J.; Borwein, J.M. (1989). Dictionary of Mathematics. London: Collins Cooney, T.J.; Davis, E.J.; Henderson, K.B. (1975). Dynamics of Teaching Secondary School Mathematics. Boston: Houghton Mifflin Company. 6