Marketing Strategy Planning Resto Quick Chicken With Method Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) (In The Quick Chicken, Batu East Java)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

IV METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

Perencanaan Strategi Pengembangan Perusahaan Menggunakan Metode Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus KUD DAU Malang, Jawa Timur)

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

IV. METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura)

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

LAPORAN TUGAS AKHIR. Tugas Akhir untuk Skripsi S-1

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik Industri

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

Bab 3 Metodologi Penelitian

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

IV. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

Kim Noferian Hermanie Prodi S1 MBTI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom.

Transkripsi:

Perencanaan Strategi Pemasaran Resto Quick Chicken Dengan Metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus Di Resto Quick Chicken, Batu Jawa Timur) Marketing Strategy Planning Resto Quick Chicken With Method Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) (In The Quick Chicken, Batu East Java) Mohammad Bagus Aji Suartika 1), Panji Deoranto 2), Imam Santoso 3) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Jl. Veteran - Malang 65145 *email: bagus.rya@gmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh resto Quick Chicken. Strategi pemasaran yang tepat bagi resto Quick Chicken menggunakan metode Quantitave Strategic Planning Matrix (QSPM). Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pemilihan alternatif strategi menunjukkan tentang alternatif strategi yang paling diminati oleh responden ahli. Alternatif strategi dengan nilai Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi merupakan strategi yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu oleh perusahaan. kuesioner menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah strategi penetrasi pasar. Responden ahli memilih alternatif strategi penetrasi pasar tersebut menganggap bahwa perusahaan harus meningkatkan market share dari produk yang ada, seperti melakukan menambah tenaga penjualan, biaya iklan, survei konsumen, serta peningkatan promosi yang lainnya yang dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan perusahaan dengan nilai sebesar 6,78. Pada peringkat yang kedua tentang peninjauan kembali terhadap sistem manajemen didapat nilai 6,76 dan peringkat ke tiga dengan melaksanakan pelatihan karyawan secara rutin didapat nilai sebesar 6,72. Kata kunci: Strategi Pemasaran, Quick Chicken, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Abstract The purpose of this study was to measure the proper alternative marketing strategies to be implemented by the Quick Chicken restaurant. Marketing strategy for Quick Chicken restaurant using the Quantitative Strategic Planning Matrix ( QSPM ). From this study it can be seen that the selection of alternative strategies demonstrate an alternative strategy most preferred by the expert respondents. Alternative strategies with the highest value of Total Attractiveness Score (TAS) is a strategy that needs to be implemented first by the company. The results of the questionnaire showed that the highest is market penetration strategy. Expert respondents chose the alternative market penetration strategies assume that the company should increase the market share of existing products, as do the extended sales force, cost of advertising, consumer surveys, as well as increased promotion of others who can provide a positive impact on the development of the company with a total value of 6.78. In the second rank of the review of the management system obtained a total value of 6.76 and ranked three with implementing employee training routinely obtained total value of 6.72. Keywords: Marketing Strategy, Quick Chicken, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi persaingan yang ketat juga terjadi pada resto Quick Chicken, terdapat bermacam-macam resto yang telah hadir. Dengan persaingan dan perkembangan teknologi yang pesat resto Quick Chicken tersebut memiliki beberapa produk andalannya yang mampu bersaing dengan resto yang memiliki taraf global,

apalagi dengan semakin banyak munculnya pesaing-pesaing yang bergerak di bisnis serupa juga menjadi salah satu faktor dari berkurangnya pelanggan. Dalam bidang pemasaran, kondisi paling sulit adalah mempertahankan konsumen untuk selalu menggunakan produk dari penjual, atau sering disebut dengan loyalitas pelanggan, maka dari itu penggunaan strategi pemasaran sangat penting bagi usaha berjenis resto ini. Dimana dapat ditentukan dengan faktor internal yang mengacu kepada 4P yaitu product, price, place, promotion. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah suatu model acuan yang dirancang untuk menentukan kemenarikan relatif dan mengevaluasi pilihan-pilihan strategi alternatif yang dapat dilaksanakan secara objektif, berdasarkan faktor-faktor sukses internal dan eksternal yang telah diidentifikasikan pada matriks eksternal factor evaluation (EFE) dan internal factor evaluation (IFE). QSPM merupakan matriks tahap akhir dalam kerangka kerja analisis formulasi strategi. Teknik ini secara jelas menunjukkan strategi alternatif yang paling baik untuk dipilih. Metode QSPM sangat cocok digunakan pada resto Quick Chicken dikarenakan dapat digunakan sebagai alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Jadi secara konseptual QSPM untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi dan dipilih untuk menentukan mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. QSPM merupakan alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Beberapa keunggulan dari penggunaan metode QSPM adalah strategi yang dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan, tidak ada batas jumlah strategi yang akan dievaluasi, dan mengharuskan perencanaan pemasaran dapat memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dikaji mengenai perencanaan strategi pemasaran resto Quick Chicken yang memiliki tingkat kemenarikan dengan alternatif strategi. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Resto Quick Chicken Batu, yang terletak di Jalan Diponegoro no 18 kota Batu pada bulan Juni 2014 sampai dengan September 2014. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Aspek yang diteliti adalah aspek lingkungan internal dan eksternal Resto Quick Chicken Batu. Lingkungan internal yang dianalisis berkaitan dengan faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor tersebut meliputi fungsi manajemen, pemasaran, fungsi keuangan, fungsi produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Lingkungan eksternal yang dianalisis berkaitan dengan faktor peluang dan ancaman perusahaan. Faktor tersebut meliputi faktor lingkungan jauh/(makro) yang terdiri dari faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi, faktor lingkungan industri terdiri dari ancaman dari pendatang baru, pemasok, pembeli, produk substitusi, dan persaingan yang kompetitif) dan faktor lingkungan operasi terdiri dari pesaing, pelanggan, pemasok, kreditor, dan sumber daya manusia. Perencanaan strategi pengembangan perusahaan diperoleh dari data hasil pengisian dan pengolahan kuesioner. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat diketahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perencanaan strategi pengembangan tersebut. Analisis faktor internal digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Sementara analisis faktor eksternal digunakan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Setelah kedua analisis tersebut maka dilanjutkan dengan pengolahan hasil

menggunakan matriks internal-eksternal. Berikut merupakan tahapan pengolahan data yang akan dilakukan: a) Analisis lingkungan internal dan eksternal Bobot faktor internal dan eksternal dapat ditentukan dengan menggunakan KSF (key success facfor) yang telah ditentukan oleh para pakar. Setiap pakar diminta untuk memberikan bobot bagi setiap faktor kunci sukses yang telah didefinisikan sebelumnya dengan ketentuan bahwa setiap jawaban yang diperoleh dikelompokkan ke dalam rentang pembobotan yang bernilai 1-5 (Yoshida, 2006). Kriteria penilaian yang diberikan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu (Hermawan, 2005). Tabel pembobotan kuesioner sebagai berikut : Faktor Bobot 1 2 3 4 5 Rata - rata Bobot 1 X Y Z A a 2 B b Dst C c Jumlah R 1,00 Setelahnya, dilakukan perhitungan ratarata dari setiap faktor dengan rumus: A = {(1 * X) + (2 * Y) + (3 * Z) + (n * m)}..(1) / responden Dimana : N = faktor sukses kritis yang digunakan, M = tingkat kepentingan faktor sukses kritis X,Y,Z = nilai yang diberikan. perhitungan bobot untuk setiap faktor dengan rumus: rata rata a = ( ) (2) jumlah rata rata b) Pemberian nilai rating pada matriks lnternal Faktor Evaluation (IFE) dengan tabel matriks yang seperti di bawah ini : Faktor-Faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan : a A a x A Kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan Total 1,00 X c) Pemberian nilai rating pada matriks Eksternal Faktor Evaluation (EFE) dengan tabel matriks yang seperti di bawah ini Faktor-Faktor External Bobot Rating Skor Peluang yang dimiliki oleh perusahaan : b A b x A Ancaman yang dimiliki oleh perusahaan Total 1,00 Y Matriks Internal Eksternal (IE) Formulasi alternatif strategi berdasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu y tertimbang EFE 3,00-4,00 3,00-4.00 I build IV build VII (Hold and maintain II build V (Hold and maintain III (Hold and maintain VI (Harvest and divest VIII IX (Harvest and (Harvest and divest divest Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM adalah sebagai berikut (David, 2010): Membuat daftar berbagai peluang / ancaman eksternal dan kekuatan / kelemahan internal utama.

2. Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut. Bobot ini sama dengan bobot yang ada dalam matriks EFE dan matriks IFE. 3. Mencermati matriks - matriks pencocokan dan mengidentifikasi berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh organisasi. 4. Menentukan skor daya tarik didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap strategi di rangkaian alternatif tertentu. Skor daya tarik Attractiveness Score (AS) ditentukan dengan cara mengamati setiap faktor eksternal atau internal utama. Skor daya tarik pada saat tertentu tidak pula diisikan jika faktor utama yang bersangkutan tidak memiliki pengaruh terhadap pilihan spesifik yang dibuat. Kisaran untuk skor daya tarik adalah: 1 = tidak memiliki daya tarik 2 = daya tariknya rendah 3 = daya tariknya sedang 4 = daya tariknya tinggi 5. Menghitung skor daya tarik total. Skor daya tarik total Total Attractiveness Score (TAS) didefinisikan sebagai hasil kali antara bobot dengan skor daya tarik di setiap baris. Skor daya tarik total mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak faktor keberhasilan penting eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi skor daya tarik totalnya, semakin menarik pula strategi alternatif tersebut. 6. Menghitung jumlah keseluruhan daya tarik total. Skor daya tarik total di setiap kolom strategi dari QSPM dijumlahkan. Skor yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik. Besarnya selisih antara jumlah keseluruhan daya tarik total di rangkaian alternatif strategi tertentu menunjukkan ketertarikan relatif satu strategi terhadap strategi yang lain. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Quick Chicken Batu termasuk kategori waralaba yang berada pada area Jawa timur 1, karena pada area Jawa timur 1 tersebut terdiri dari berbagai kota yang mendirikan Quick Chicken seperti kota Wlingi, Srengat, dan Blitar. Daerah Jawa timur 1 tersebut pusat on store terdapat pada kota Wlingi, sedangkan untuk daerah Malang Raya yang masih berjalan hanya pada Quick Chicken Batu saja, karena di kota Batu tersebut pangsa pasar masih tinggi serta banyak pariwisata yang mengunjunginya dan kualitas produk baik serta memiliki harga yang relatif terjangkau. Quick Chicken Batu selama menjalankan usahanya mendapatkan beberapa penghargaan. Penghargaan tersebut diantaranya adalah pada tahun 2010 dimana penghargaan tersebut didapat dari tabloid lokal AGRINA Inspirasi Agribisnis Indonesia pada tahun 2010, sertifikat halal tahun 2011, dan penghargaan Asia Pacific Business And Company pada tahun 2011 dalam kategori As The Best Quality Product And Service Excellent Of The Year. Perumusan Alternatif Strategi Matriks IFE Setelah dilakukan pengisian kuesioner oleh responden ahli dilakukan perhitungan bobot dengan menggunakan rumus. perhitungan nilai skor dari bobot dan rating dari setiap faktor dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Faktor Internal (Kekuatan) 1 Kesesuaian penetapan harga oleh perusahaan. 2 Adanya pengumpulan pencatatan dan penganalisisan data. 3 Kemampu- an perusaha- an dalam melakukan penilaian biaya, manfaat resiko Faktor Internal (Kelemahan) 0.180 Belum sesuainya perencanaan jangka panjang maupun pendek. 0.210 Kurangnya pengadaan survey dan analisa konsumen. 0.120 0.120 0.195 Belum adanya fungsi badang litbang. 0.144

4 Kemampu- an dalam menentukan keputusan manajerial 5 Kelancaran proses produksi, kapasitas, persediaan dan kualitas produk. 6 Sesuainya penempatan pekerja dengan kemampuannya 0.210 Kurangnya penentuan keputusan manajerial yang dilakukan untuk mencari sumber modal. 0.208 Belum sesuainya perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dengan kegiatan yang berjalan. 0.024 Kurangnya pengadaan aktivitas pemasaran, promosi penjualan dan pemasang- an iklan. 0.204 Kurangnya peranan sistem informasi manajemen dalam perusahaan. 0.221 Belum adanya penjelasan dalam tugas dan wewenang. 0.288 0.156 0.154 0.112 7 Pengadaan aktivitas perencanaan 0.126 produk. 8. Kelancaran saluran distribusi yang 0.180 dimiliki perusahaan. 9. Adanya upaya yang dilakukan perusahaan untuk memotivasi pekerjanya. Total 920 112 Sumber: Data primer diolah (2014) Berdasarkan hasil pembobotan diketahui bahwa total skor yang didapat dari matriks IFE adalah 3.032. Total skor tersebut menunjukkan bahwa perusahaan di posisi yang kuat. Matriks EFE Pembobotan dilakukan dengan menggunakan penilaian responden ahli kemudian dihitung menggunakan rumus. Setelah dilakukan pembobotan maka dilakukan penilaian terhadap rating masing-masing faktor dan hasil keseluruhan skor dijumlahkan. tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Faktor Eksternal (peluang) 1 Adanya perubahan hukum dan undang-undang pemerintahan tentang pengembangan perusahaan. 2 Munculnya pengaruh perkemba-ngan perekono-mian Negara (tingginya nilai tukar rupiah). Faktor Eksternal (Ancaman) 0.114 Munculnya kepercayaan, penilaian, sikap, opini dan gaya hidup konsumen yang bersifat negatif. 0.124 Munculnya pendatang baru bagi pengembangan perusahaan. 3 Adanya harga yang ditetapkan oleh pemasok. 0.140 Pengaruh pengguna-an tekno-logi terkini. 4 Melaksana-kan penyu-sunan profil 0.171 Tingginya hubungan timbal balik yang pelanggan. terjadi antara perusahaan dengan lingkungan sekitar perusahaan. 5 Peranan banyaknya jumlah kreditor 0.217 Kompetisi yang terjadi antara dan usaha. perusahaan dengan pesaing produk sejenis. 6 Munculnya produk substitusi. 0.153 Perubahan perusahaan dalam menarik dan mempertahankan karyawan yang handal. 7 Adanya penawaran harga oleh pembeli terhadap penentuan harga. Sumber: Data primer diolah (2014) 0.185 0.140 0.149 0.182 0.159 0.243 0.162 Total 103 035 Pada tabel diatas dapat disimpulkan responden ahli telah memberikan rating pada matriks EFE peluang. Dimana perusahaan memiliki peluang dalam memperankan banyaknya jumlah kreditor dalam usaha pengembangan perusahaan dengan nilai 0.217. Pada matriks tersebut ancaman yang muncul di perusahaan adalah kepercayaan, penilaian, sikap, opini dan gaya hidup konsumen yang bersifat negatif yang memiliki nilai sebesar 0.140.

Matriks Internal Eksternal (IE) Berdasarkan hasil matriks menunjukkan posisi perusahaan saat ini dapat dikategorikan pada kuadran IV grow and build strategy. Matriks tersebut dapat dilihat di bawah ini. 3,00-4,00 3,00-4.00 I II III IV (IFE 3.032) (EFE 2.138) build V VI VII VIII IX Pada matriks nilai rata-rata IFE adalah sebesar 3.032 dan rata-rata nilai EFE sebesar 2.138. Perusahaan berada diposisi kuadran IV sehingga membutuhkan strategi untuk dapat tumbuh dan juga dapat mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik. Pemilihan Alternatif Strategi Tahapan terakhir dalam analisa perencanaan strategi pengembangan pada Quick Chicken Batu adalah pemilihan strategi yang sesuai dan dapat dijalankan oleh pihak perusahaan. dari bobot matriks dikalikan AS diperoleh nilai Total Attractiveness Score (TAS) dapat dilihat pada tabel berikut. No Alternatif Strategi TAS Peringkat Strategi eksploitasi pasar dan produk (meningkatkan 1 penjualan produk di pasar 6,40 VI saat ini). Penggunaan peralatan atau teknologi teknisi 2 untuk peningkatan kualitas. 6,21 VII 3 Strategi penetrasi pasar. 6,78 I 4 Peninjauan kembali terhadap sistem 6,74 II manajemen perusahaan. 5 Diversifikasi produk. 6,43 IV 6 Pengembangan produk. 6,41 V 7 Pelaksanaan pelatihan karyawan secara rutin oleh perusahaan 6,72 III Penyusunan badan litbang 8 pada perusahaan. 5,87 VIII Sumber: Data primer diolah (2014) kuesioner menunjukkan bahwa nilai TAS tertinggi adalah strategi penetrasi pasar. Responden ahli memilih alternatif strategi penetrasi pasar tersebut menganggap bahwa perusahaan harus meningkatkan market share dari produk yang ada, seperti melakukan menambah tenaga penjualan, biaya iklan, survei konsumen, serta peningkatan promosi yang lainnya yang dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan perusahaan. Perusahaan telah memberikan inovasi produk yang tidak ada di perusahaan lain dengan produk sejenis seperti chicken strip dan chicken steak. Produk tersebut menjadi unggulan dari perusahaan tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan pengembangan produk dan bersaing merebut pasar. Pada Quick Chicken Batu tersebut masih kurangnya interior/wallpaper pada tampilan agar terkesan menarik, neon box, harga penjualan rendah, dan service pelayanan kurang. Dengan meningkatkan market share tersebut perusahaan dituntut mampu melakukan perubahan dari product, place, promotion, price yang bertujuan pengembangan perusahaan. Alternatif strategi yang kedua yang memiliki nilai tertinggi adalah tentang peninjauan kembali terhadap sistem manajemen perusahaan. Alternatif strategi tersebut perlu dilakukan karena perusahaan dianggap memerlukan perbaikan terlebih dahulu terhadap manajemen yang ada kemudian melaksanakan strategi yang lainnya. Perusahaan yang mendapatkan pendapatan yang rendah dan belum mampu bersaing secara besar memerlukan perbaikan manajemen untuk mendapatkan laba yang lebih baik dalam jumlah yang signifikan (Kuncoro, 2006). Alternatif strategi yang memiliki nilai terkecil adalah penyusunan badan litbang pada perusahaan. Perusahaan beranggapan bahwa penyusunan badan litbang pada perusahaan penting diwujudkan dalam perusahaan untuk dapat membantu perusahaan melakukan inovasi maupun pengembanganpengembangan baik dalam hal pemasaran produk maupun pengembangan perusahaan.

David (2010) mengemukakan bahwa dengan adanya penyusunan badan litbang tersebut perusahaan mampu memberikan dampak positif dalam pengembangan perusahaan serta hal dalam pemasaran produk juga. KESIMPULAN Perumusan strategi pengembangan Quick Chicken Batu dilakukan dengan menganalisis faktor internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. 2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi penetrasi pasar merupakan prioritas alternatif strategi yang tepat untuk pngembangan perusahaan. 3. Peninjauan kembali terhadap sistem manajemen perusahaan merupakan urutan alternatif strategi kedua yang yang dapat diterapkan perusahaan agar mendapatkan keuntungan/laba yang lebih. SARAN Quick Chicken Batu diharapkan meningkatkan tenaga penjualan, iklan, serta promosi terhadap konsumen yang berdampak positif terhadap Quick Chicken Batu. 2. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan strategi pemasaran yang mempertimbangkan aspek people, proses, physical evidence agar peneliti mampu mengembangkan tentang bauran pemasaran. DAFTAR PUSTAKA Alma, B. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan Keenam. Alfabeta. Bandung. Andreani, F. 2007.Experiental Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran. 2(1). 91-120 Dahmiri.2009.Pengaruh Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix) Terhadap Citra Department Store.Jurnal Manajemen Pemasaran Modern 1(1).7-18. Hahn, W dan Powers, T. 2004. The Impact of Planning Sophistication and Implementation on Firm Perfomance. The journal of Business and Economic Studies, 5(1). Hariyadi, P. 2010. Penguatan Industri Penghasil Nilai Tambah Berbasis Potensi Lokal (Peranan Teknologi Pangan Untuk Kemandirian Pangan). Jurnal Pangan, Vol 19 No. 4 Desember 2010: 295-30 Kotler, P. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. PT Prenhalindo, Jakarta. Kurniawati, T dan Sari, D.K. 2009. Analisis dan Pilihan Strategi: Membangun Eksistensi Perusahaan di Masa Krisis. Jurnal Ekonomi Bisnis. 14(3). 179-190. Mustafid dan Gunawan. 2008. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kripik Pisang Kenali. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 4(2). Siavashan, F and Ali, K. Strategic Planning in Iran Milk Industries. World Applied Sciences Journal 17 (1): 66-74, 2012. Wardhana, R. A. 2012. Analisis Pengaruh Mutu Produk Reputasi Merek, dan Promosi terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Anti Karat Tuff Kote Dinol (Studi Kasus pada PT. Sarana Perdana Semarang). Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.