PETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

PETA PETA KERJA. Nurjannah

STUDI WAKTU DAN PROSES PEMBUATAN TERALIS JENDELA DI PT X

BAB II KERANGKA TEORITIS

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM

PETA KERJA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS)

MODUL 4 PERENCANAAN PROSES

practicum apk industrial engineering 2012

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Program Studi Teknik Industri Page 1 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

BAB II LANDASAN TEORI. Toyota Production System atau yang biasa disingkat menjadi TPS. TPS adalah

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN ACARA II PETA KERJA UNTUK EVALUASI TATA LETAK AWAL

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri ( )

PERANCANGAN KERJA PETA-PETA KERJA

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Analisa Tata Letak Pabrik dan Perhitungan Waktu Baku Pabrik Helmet

BAB II LANDASAN TEORI

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbaikan Sistem Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas di Warung Sadikin. Farhan Mutaqin. Institut Teknologi Bandung

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA TIM PENYUSUN: ASISTEN LABORATORIUM

PETA RAKITAN, PETA PROSES OPERASI DAN DIAGRAM TALI PADA ANALISIS ALIRAN BAHAN PULLER JAWS

Analisis Perbaikan Sistem Kerja Untuk Peningkatan Kapasitas Produksi Dilihat dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Perakitan Rangka Kursi Rotan)

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Jumlah Operator pada Proses Pemintalan di Perusahaan Pembuat Sarung Tangan

BUKU AJAR ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA. Oleh : Tim Dosen Analisis Dan Pengukuran Kerja Program Studi Teknik Industri

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas ( Topik Study Kasus pada Perakitan Rangka Kursi Rotan )

BAB 3 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PROSES PRODUKSI KEPALA KEMUDI DAN KINERJA OPERATOR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR RANGKA SEPEDA MOTOR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN STANDAR PROSEDUR KERJA DALAM PROSES PERAKITAN SPEAKER TOWER DI PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI, KUDUS SKRIPSI

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Bagian Assembly Chart

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri

BAB II LANDASAN TEORI

Tujuan Instruksional

selama ini dilakukan berdasarkan jumlah permintaan dari konsumen sehingga dalam menentukan jumlah mesin, pekerja, dan ketersediaan bahan baku hanya be

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #5_ANALISA OPERASIONAL (PETA KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. KEMBANG BULAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

ANALISIS DAN USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi Kasus di Konveksi Pakaian XYZ ) Winda Halim 1*, Budiman 2

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

METODE KERJA MENGGUNAKAN MOST UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI MUKENA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Pabrik Kuliah ke-4 (Produk, Proses, dan Jadwal) PS Teknlogi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman 2017 Prof.

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1. Flow Process Chart. 2. Nilai Rating Factor. 3. Nilai Allowance. 4. Form Tugas Akhir. 5.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Perbaikan Metode Kerja Menggunakan Peta Kerja pada Proses Produksi Trafo

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MAN AND MACHINE CHART

PERANCANGAN PROSES 81

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 (AK043346) / 3 sks

Proces Design. Bentuk Mutu. Volume Type. Bentuk. Volume. Bahan. Mutu. Type. Bahan. Plant. Plant

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

Tabel 2.4 Penyesuaian menurut Westinghouse

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

USULAN PERBAIKAN STASIUN KERJA DI BAGIAN PACKING DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI ( Studi Kasus di PT. Nikkatsu Electric Work)

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS (Studi Kasus: UKM Sandal AMORITA S)

TLP 12 - Kebutuhan Mesin dan Peralatan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

Modul III: Analisis Sistem Manufaktur

PANDUAN PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 4. Nama : NPM : Kelas : Kelompok : Oleh: Asisten Laboratorium. Perancangan Teknik Industri 4

DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.

Transkripsi:

PETA-PETA KERJA Oke Sofyan,Ita Novita Sari Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta Kampus J Universitas Gunadarma Jl. KH. Noer Ali, kalimalang, Bekasi Telp: (021) 94122603 Email: brekele_bmc@yahoo.co.id, okeita-oke.blogspot.com Abstrak Analisis perancangan kerja dan ergonomi berusaha untuk menciptakan rancangan kerja yang baik. Salah satu alat analisis yang biasa digunakan adalah peta-peta kerja. Jurnal ini membahas tentang peta-peta kerja dari proses pembuatan kotak kado yang berbahan dasar hardboard. Peta-peta kerja tersebut antara lain peta proses operasi, peta aliran proses, diagram aliran, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Jumlah komponen dalam pembuatan kotak kado ini adalah sembilan buah. Melalui analisis peta-peta kerja tersebut dapat diketahui dengan jelas proses kerja, waktu pembuatan, serta halhal lainnya yang berkaitan dalam pembuatan kotak kado. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis perancangan kerja dan ergonomi bertujuan untuk mendapatkan rancangan kerja yang baik antara manusia, mesin, dan perlengkapan kerja lainnya. Peta-peta kerja merupakan alat analisis yang biasa digunakan pada analisis perancangan kerja dan ergonomi. Untuk membuat peta-peta kerja, maka dalam praktikum kali ini dibuatlah suatu produk berupa kotak kado. Urutan proses, waktu, serta hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan kotak kado tersebut dicatat dan kemudian akan digunakan untuk pembuatan peta-peta kerja.

1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam modul peta kerja ini adalah bagaimana cara membuat peta-peta kerja dari pembuatan sebuah kotak kado. Petapeta kerja yang dibuat disini, yaitu peta proses operasi, peta aliran proses, diagram aliran, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dilakukan agar permasalahan dapat diketahui dengan jelas. Berikut ini adalah tujuan penulisan jurnal modul peta-peta kerja. 1. Untuk mengetahui cara pembuatan kotak kado. 2. Untuk mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kotak kado. 3. Untuk mengetahui fungsi dari peta-peta kerja. 4. Untuk membuat peta kerja keseluruhan dan setempat. 2. LANDASAN TEORI Peta-peta kerja merupakan salah satu alat analisis yang biasa digunakan dalam analisis perancangan kerja dan ergonomi untuk mendapatkan rancangan kerja yang baik. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai peta-peta kerja. 2.1 Definisi Peta Kerja Peta-peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir (Wignjosoebroto, 1992). Contoh informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya (Wignjosoebroto, 1992).

2.2 Lambang-Lambang Yang Digunakan Pada tahun 1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambanglambang yang digunakan adalah sebagai berikut. OPERASI Kegiatan operasi terjadi apabila suatu obyek (material) akan mengalami perubahan sifat (baik fisik maupun kimiawi) dalam suatu proses transformasi. (Wignjosoebroto, 1992). PEMERIKSAAN / INSPEKSI Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh pekerjaannya memeriksa ukaran, memeriksa hasil solder, dan sebagainya (Sutalaksana, 2006). TRANSPORTASI Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya memindahkan bahan, memindahkan benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain (Sutalaksana, 2006). MENUNGGU Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator atau fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain menunggu. Kegiatan ini biasanya berlangsung temporer (sementara), dimana objek terpaksa menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat dikerjakan kembali (Wignjosoebroto, 1992). MENYIMPAN Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Contoh pekerjaannya bahan baku disimpan dalam gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan sebagainya (Sutalaksana, 2006). AKTIFITAS GABUNGAN Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja (Sutalaksana, 2006).

2.3 Macam-Macam Peta Kerja Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu: (Sutalaksana, 1979). 1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan 2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Peta-peta kerja yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain: (Sutalaksana, 2006). 1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan a. Peta Proses Operasi b. Peta Aliran Proses c. Peta Proses Kelompok Kerja d. Diagram Aliran 2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat a. Peta Pekerja dan Mesin b. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri 2.4. Peta Proses Operasi Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan (Sutalaksana, 2006). Jadi, dalam suatu peta proses operasi yang dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan saja. 2.4.1 Kegunaan Peta Proses Operasi Dengan adanya informasi-informasi yang dapat dicatat melalui peta proses operasi, diperoleh begitu banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah untuk mengetahui kebutuhan mesin dan pengarangannya, untuk memperkiraan kebutuhan akan bahan baku, sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik,

sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan saat ini, serta sebagai alat untuk melakukan pelatihan kerja (Sutalaksana, 1979). 2.5. Peta Aliran Proses Peta Aliran Proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutanurutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasiinformasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan (Sutalaksana, 2006). Peta aliran proses terbagi dalam 3 jenis, yaitu peta aliran proses tipe bahan, peta aliran proses tipe orang, dan peta aliran proses tipe kertas. Kegunaan dari peta aliran proses adalah untuk mengetahui aliran bahan mulai masuk proses hingga aktivitas berakhir, untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami oleh bahan selama proses sedang berlangsung, sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja, dan memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses (Sutalaksana, 2006). 2.5.1 Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses operasi Ada dua hal utama yang membedakan antara Peta Proses Operasi dengan Peta Aliran Proses, yaitu: (Sutalaksana, 2006). a. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk transportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada Peta Proses Operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan. b. Pada Peta Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibanding Peta Proses Operasi, dan memungkinkan untuk digunakan untuk setiap proses.

3. PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data untuk membuat peta-peta kerja adalah dengan cara membuat suatu produk yaitu kotak kado, sehingga urutan proses dan waktunya dapat diketahui. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai produk yang dibuat. 3.1. Deskripsi Produk yang dibuat dalam modul peta-peta kerja ini adalah sebuah kotak kado. Fungsi dari kotak kado ini adalah sebagai tempat menyimpan suatu benda. Biasanya, kotak kado ini digunakan sebagai pembungkus atau tempat penyimpanan dari suatu benda yang akan diberikan untuk orang lain. Kotak kado ini berbahan dasar hardboard dan kemudian dilapisi (dicover) dengan kertas kado bermotif batik. Kotak kado ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kotak (alas) dan bagian tutup. Jumlah komponen dalam pembuatan produk ini adalah sembilan buah, enam komponen berbahan dasar hardboard dan sisanya merupakan komponen untuk cover. Penjelasan lebih lanjut dari pembuatan produk ini adalah sebagai berikut. Bahan hardboard diukur dan dipotong dengan menggunakan cutter menjadi 6 komponen, yang terdiri dari 3 komponen untuk bagian kotak (alas) dan 3 komponen lainnya untuk bagian tutup. Keenam komponen tersebut kemudian dirakit dengan menggunakan lem, sehingga menjadi bagian kotak (al as) dan bagian tutup. Kertas kado bermotif batik diukur dan dipotong dengan cutter menjadi 3 komponen untuk bagian cover. Ketiga komponen tersebut ditempelkan ke bagian kotak (alas) dan bagian tutup, sehingga kedua bagian tersebut terlapisi kertas kado. Pada saat perakitan juga dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah setiap komponen telah dirakit dengan benar. 3.2. Peralatan dan Bahan yang digunakan Pembuatan kotak kado ini memerlukan beberapa bahan dan peralatan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kotak kado adalah sebagai berikut.

1. Hardboard, digunakan untuk membuat komponen untuk bagian kotak (alas) dan bagian tutup. 2. Kertas kado, digunakan untuk membuat komponen cover. Alat-alat yang digunakan untuk membuat kotak kado adalah sebagai berikut. 1. Penggaris atau meteran, untuk mengukur bahan. 2. Pensil, untuk menandai bahan yang telah diukur. 3. Cutter, digunakan untuk memotong bahan sesuai ukuran yang telah ditentukan. 4. Lem Fox serta double tape, digunakan dalam perakitan setiap komponen. 5. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu. 6. Lembar data, untuk mencatat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan peta-peta kerja. 3.3. Gambar Produk Gambar 3.1 Komponen Kertas Kado

Skala : 1 : 1 Satuan : cm Tanggal : 10 Maret 2009 Dibuat : Cipto, Oktoria, Nuridin Praktikum : APK 1 Diperiksa : Keterangan : UNIVERSITAS GUNADARMA KOTAK KADO 2 A4 Gambar 3.2 Kotak Kado 4. PEMBAHASAN DAN ANALISA Pembahasan dan analisa dari peta-peta kerja dalam pembuatan kotak kado adalah sebagai berikut. 4.1 Pembahasan Peta-peta kaerja yang dibahas dalam jurnal ini adalah peta proses operasi, peta aliran proses, diagram alir, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan lebih lanjut dari peta-peta tersebut adalah sebagai berikut. 4.1.1 Peta Proses Operasi Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan

operasi dan pemeriksaan. Berikut ini adalah gambar peta proses operasi dari pembuatan kotak kado. Gambar 4.1 Peta Proses Operasi 4.1.2 Peta Aliran Proses Peta aliran proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutanurutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses kerja berlangsung. Berikut ini adalah gambar peta aliran proses dari pembuatan kotak kado.

Gambar 4.2 Peta Aliran Proses Pembuatan Alas

Gambar 4.3 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Alas 1

Gambar 4.4 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Alas 2

Gambar 4.5 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Kotak

Gambar 4.6 Peta Aliran Proses Pembuatan Atas

Gambar 4.7 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Atas 1

Gambar 4.8 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Atas 2

Gambar 4.9 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Tutup 1

Gambar 4.10 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Tutup 2

4.2. ANALISA 4.2.1 Analisa Peta Proses Operasi Peta proses operasi menjelaskan tentang langkah-langkah yang dialami oleh bahan mengenai urutan operasi dan pemeriksaan hingga menjadi sebuah kotak kado. Komponen yang menjadi komponen utama adalah alas kotak kado. Oleh karena itu, diletakkan disebelah kanan kertas dilanjutkan dengan komponenkomponen selanjutnya yakni samping alas 1, samping alas 2, cover kotak, dan seterusnya. Disebelah kiri simbol terdapat waktu pengerjaan, dalam hal ini satuan waktu yang dipakai adalah detik. Berikut ini adalah penjelasan singkat peta proses operasi pembuatan kotak kado dimulai dari pembuatan alas kotak kado. Operasi 1 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan. Operasi 2 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan. Operasi selanjutnya adalah untuk komponen kedua, yaitu samping alas 1. Operasi 3 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan. Operasi 4 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan. Operasi selanjutnya adalah perakitan antara komponen pertama dengan kedua. Operasi 5 : Perakitan antara komponen alas dengan samping alas 1. Pemeriksaan 1 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik. Operasi selanjutnya adalah untuk komponen ketiga, yaitu samping alas 2. Operasi 6 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan. Operasi 7 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan. Operasi 8 : Operasi perakitan dengan komponen ketiga (samping alas 2). Pemeriksaan 2 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik. Operasi selanjutnya adalah untuk komponen keempat, yaitu cover kotak. Operasi 9 : Bahan diukur menggunakan meteran sesuai dengan ketentuan.

Operasi 10 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan. Operasi 11 : Operasi perakitan dengan komponen keempat (cover kotak). Pemeriksaan 3 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik. Operasi dan pemeriksaan selanjutnya adalah untuk bagian tutup, dan kemudian hasil rakitan bagian tutup dan bagian alas digabungkan dan disimpan. 4.2.2 Analisa Peta Aliran Proses Peta aliran proses menjelaskan langkah-langkah yang dialami oleh setiap komponen dari mulai bahan baku. Langkah-langkah tersebut dijelaskan secara terperinci sampai pada kegiatan transportasi, menunggu ataupun penyimpanan. Waktu delay (menunggu) komponen alas untuk dirakit dengan komponen lainnya tidak dicantumkan, karena waktu delay komponen tersebut sama dengan waktu pengerjaan satu komponen lainnya. Untuk menghilangkan waktu delay tersebut maka seharusnya ada pembagian kerja yang jelas. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan modul ini serta saran yang bisa diberikan adalah sebagai berikut. 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang bisa didapatkan yaitu jumlah komponen dalam proses pembuatan suatu kotak kado adalah 9 buah; waktu total pembuatan satu kotak kado adalah 7811 detik; pembuatannya mengalami 3 proses utama yaitu pengukuran, pemotongan, serta perakitan; penggunaan mesin harus dibawah kendali operator karena mesin tidak dapat bekerja sendiri. 5.2. Saran Saran yang bisa diberikan untuk perbaikan ke depan yaitu dalam pembuatan peta-peta kerja, urutan proses dan waktunya harus diketahui dengan benar agar tidak ada kesalahan dalam pembuatan peta.

6. DAFTAR PUSTAKA [1] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Sistem Kerja. Bandung : Institut Teknologi Bandung. 2006. [2] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Sistem Kerja. Bandung : Institut Teknologi Bandung. 1979. [3] Wignjosoebroto, Sritomo. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Surabaya : Guna Widya. 1992.