DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Penggabungan dan Pemecahan. Proses Poisson Independen

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

PENENTUAN PROBABILITAS ABSORPSI DAN EKSPEKTASI DURASI PADA MASALAH KEBANGKRUTAN PENJUDI

PROSES POISSON MAJEMUK. 1. Pendahuluan

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

Penentuan Probabilitas Absorpsi dan Ekspektasi Durasi pada Masalah Kebangkrutan Penjudi

PEMODELAN KELAHIRAN MURNI DAN KEMATIAN MURNI DENGAN DUA JENIS KELAMIN DENGAN PROSES STOKASTIK

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

Pengantar Proses Stokastik

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

Dwi Lestari, M.Sc: Konvergensi Deret 1. KONVERGENSI DERET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEKUATAN KONVERGENSI DALAM PROBABILITAS DAN KONVERGENSI ALMOST SURELY

HUKUM ITERASI LOGARITMA. TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains SORTA PURNAWANTI NIM.

Pemodelan Sistem Antrian Satu Server Dengan Vacation Queueing Model Pada Pola Kedatangan Berkelompok

Mela Arnani, Isnandar Slamet, Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN STUDI PEMBENTUKAN PROSES TITIK MELALUI PENDEKATAN UKURAN MENGHITUNG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

SISTEM ANTRIAN MODEL GEO/G/1 DENGAN VACATION

KETERBAGIAN TAK HINGGA SEBARAN RIEMANN ZETA

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

PENAKSIR MAKSIMUM LIKELIHOOD DENGAN METODE ITERASI NEWTON - RAPHSON

KONSISTENSI ESTIMATOR

PROSIDING ISBN :

MA5181 PROSES STOKASTIK

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

DISTRIBUSI FREKUENSI KEKERAPAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK PRATAMA

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

PENGANTAR ANALISIS REAL

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN PASIEN (STUDI KASUS: KLINIK BIDAN LIA JALAN MT. HARYONO NO. 52 BINJAI)

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI POISSON

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI

HUBUNGAN LIMIT FUNGSI DAN LIMIT BARISAN PADA TOPOLOGI REAL

KONVOLUSI DARI PEUBAH ACAK BINOMIAL NEGATIF

PENENTUAN KLASIFIKASI STATE PADA RANTAI MARKOV DENGAN MENGGUNAKAN NILAI EIGEN DARI MATRIKS PELUANG TRANSISI

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Penentuan Daerah Kritis Terbaik dengan Teorema Neyman- Pearson

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN

PENERAPAN PROSES POISSON NON-HOMOGEN UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS KEDATANGAN NASABAH DI BNI BANJARBARU

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM DOKTOR STATISTIKA (STK) DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

BAB III MODEL ANTRIAN MULTISERVER DENGAN VACATION

Catatan Kuliah. MA4181 Pengantar Proses Stokastik Stochastics: Precise and Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N DENGAN RETENSI PELANGGAN YANG MEMBATALKAN ANTRIAN

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

SILABUS. 5. Evaluasi a. Kehadiran = 10% b. Tugas = 20% c. UTS = 30% d. UAS = 40%

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

pada Definisi 2.28 ada dan nilainya sama dengan ( ) ( ) Untuk memperoleh hasil di atas, ruas kiri persamaan (25) ditulis sebagai berikut ( )

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

ANALISIS REAL 2 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT. Oleh : Budi Setiawan

Beberapa Peubah Acak Diskret (1) Kuliah 8 Pengantar Hitung Peluang

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DISTRIBUSI SAMPLING. Berdistribusi normal dengan rataan. Dan variasi

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN TBK

PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

MINGGU KE-9 MACAM-MACAM KONVERGENSI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN KERETA API DI STASIUN BESAR CIREBON DAN STASIUN CIREBON PRUJAKAN. Sugito 1, Marissa Fauzia 2

APLIKASI MODEL ANTRIAN MULTISERVER DENGAN VACATION PADA SISTEM ANTRIAN DI BANK BCA CABANG UJUNG BERUNG

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

Aplikasi Matriks Circulant Untuk Menentukan Nilai Eigen Dari Graf Sikel (Cn)

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 5 Proses Poisson

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Dalam proses stokhastik yang mana kejadian dapat muncul kembali membentuk proses pembahauruan. Proses pembaharuan adalah proses menghitung dengan variabel acaknya bernilai intejer dan kejadiannya dapat terulang lagi. Pada proses pembaharuan akan muncul waktu berhenti, yaitu waktu suatu proses selesai dan disambung dengan proses yang baru berikutnya. Distribusi waktu berhenti merupakan selisih konvolusi dari distribusinya. Menurut persamaan Wald bahwa nilai harapan waktu berhenti sama dengan ekspektasi waktu tunggu dibagi dengan rataannya. Sedangkan persamaan Wald dapat dipakai bilamana rataannya berhingga. Kata kunci : Proses pembaharuan, Waktu berhenti, Persamaan Wald. 1. PENDAHULUAN Sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adanya proses antrian. Contohnya pada Bank, Jalan Tol, Swalayan, dan sebagainya. Dalam proses antrian terdapat orang yang mengantri. Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam proses antrian dan khususnya yang berhubungan dengan proses pembaharuan adalah waktu antar kedatangan dan waktu tunggu pengantri. Dalam Ross (1997), dikatakan bahwa waktu antar kedatangan merupakan variabel acak berdistribusi identik eksponensial dan saling bebas yang mempunyai rataan 1/(. Sedangkan waktu tunggu adalah berdistribusi gamma dengan parameter n dan (. Pada proses Poisson dinyatakan bahwa waktu antar kedatangan merupakan variabel acak saling bebas dan berdistribusi identik eksponensial (Ross, 1996). Masalah ini akan dikembangkan untuk proses pembaharuan, yaitu proses menghitung dengan waktu antar kedatangan saling bebas dan berdistribusi identik, tetapi untuk sembarang distribusi. Proses pembaharuan merupakan proses stokhastik yang mana distribusinya sembarang dan terdapat pembaharuan setelah terjadi waktu berhenti. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui distribusi waktu berhenti dan nilai harapan waktu berhenti untuk suatu proses stokhastik. Sehingga waktu berhenti dari suatu proses stokhastik akan dapat ditaksir. 2. HUKUM KUAT BILANGAN BESAR DAN KONVOLUSI Hukum kuat bilangan besar merupakan teorema peluang, yang menyatakan bahwa ratarata barisan dari variabel acak yang berdistribusi sama, dengan peluang 1 akan konvergen ke rataan dari distribusi tersebut. Secara formal ditulis sebagai berikut: Jika adalah barisan variabel acak berdistribusi identik dan saling bebas dengan rataan (, maka

Sedangkan misal X dan Y adalah variabel random yang saling bebas, masing-masing berdistribusi F dan G. Maka distribusi X + Y yang dinyatakan dengan F*G, disebut konvolusi dari F dan G diberikan dengan Notasi F*F ditulis dengan F 2, sehingga secara umum dapat dinyatakan bahwa F*F n-1 = F n yang merupakan konvolusi n kali dari F dengan dirinya sendiri, yaitu distribusi jumlah dari n variabel random saling bebas masing-masing berdistribusi F. 3. DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI Misal merupakan barisan variabel acak nonnegatif saling bebas berdistribusi F. Anggap Diinterpretasikan bahwa X n sebagai waktu antara kejadian ke-(n-1) dan ke-n. Misal menyatakan rataan waktu antar kejadian yang berturutan dan diasumsikan bahwa dan maka Dengan mengambil maka S n adalah waktu kejadian ke-n. Karena banyaknya kejadian sampai waktu t akan sama dengan nilai terbesar n sedemikian hingga kejadian ke-n terjadi sebelum atau pada waktu t, maka N(t) yaitu banyaknya kejadian sampai waktu t, diberikan dengan Definisi 1 (1) Proses menghitung disebut proses pembaharuan. Dalam proses menghitung, istilah kejadian sama dengan pembaharuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembaharuan ke-n terjadi pada waktu S n. Apakah tak hingga banyak pembaharuan dapat terjadi dalam waktu yang berhingga? Untuk menunjukkan bahwa ini tidak

mungkin terjadi, dengan menggunakan hukum kuat bilangan besar, bahwa dengan peluang 1, untuk Tetapi karena, ini berarti bahwa S n harus menuju tak hingga untuk n menuju tak hingga. Dengan demikian S n dapat kurang dari atau sama dengan t untuk paling banyak sejumlah berhingga nilai dari n. Makanya, menurut (1), N(t) harus berhingga, dan dapat ditulis Distribusi N(t) dapat diperoleh dengan memperhatikan hubungan bahwa banyaknya pembaharuan sampai dengan waktu t lebih besar atau sama dengan n jika dan hanya jika pembaharuan ke-n terjadi sebelum atau pada waktu t. Pernyataan ini dapat ditulis dengan Menurut (2) diperoleh (2) (3) Karena variabel acak adalah saling bebas dan berdistribusi F, maka adalah berdistribusi F n, yang merupakan konvolusi n-kali F dengan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, menurut (3) didapat Jika maka m(t) disebut fungsi pembaharuan. Hubungan antara m(t) dan F diberikan oleh proposisi berikut ini. Proposisi 1 Bukti : Ambil dengan Sehingga,

Karena I n adalah nonnegatif. Untuk proposisi berikut ini menunjukkan bahwa N(t) mempunyai nilai harapan yang berhingga. Proposisi 2 Bukti : Karena maka menurut sifat kontinuitas dari peluang bahwa terdapat sedemikian hingga Selanjutnya didefinisikan proses pembaharuan yang berhubungan dengan masalah ini, yaitu dengan dan misal Maka untuk proses tersebut, pembaharuan hanya terjadi pada waktu dan juga banyaknya pembaharuan pada tiap-tiap waktu merupakan variabel acak berdistribusi geometrik yang saling bebas dengan rataan Sehingga karena yang berarti Jika diambil harga ekspektasinya, maka Selanjutnya akan dibahas teorema limit tentang intensitas proses pembaharuan dan persamaan Wald. Misal menyatakan banyaknya keseluruhan pembaharuan yang terjadi, maka dengan peluang 1. Karena banyaknya keseluruhan pembaharuan yang terjadi dapat berhingga untuk waktu antar

kedatangan tak hingga. Oleh karena itu, Dengan demikian N(t) nenuju tak hingga untuk t menuju tak hingga. Akan dicari intensitas dari proses pembaharuan pada saat N(t) menuju tak hingga, yaitu dalam proposisi berikut. Proposisi 3 Dengan peluang 1, Bukti : Karena maka (4) Karena adalah rataan N(t) waktu antar kedatangan pertama, maka menurut hukum kuat bilangan besar bahwa untuk Karena bila, maka Lebih lanjut, dengan menulis, dengan alasan yang sama didapat Sehingga menurut (4), t/n(t) diapit oleh dua bilangan yang konvergen ke ( untuk t((. Maka Contoh 1 Suatu kotak berisi tak hingga koin. Setiap koin jika dilemparkan mempunyai peluang untuk muncul gambar. Nilai dari peluang merupakan variabel acak yang saling bebas berdistribusi seragam atas (0,1). Jika koin-koin tersebut dilemparkan terus-menerus, bagaimana prosesnya memaksimalkan peluang muncul gambar, untuk waktu yang lama?

Penyelesaian : Misal N(n) menyatakan banyaknya muncul angka dalam n lemparan pertama. Sehingga peluang jangka panjang muncul gambar, disebut P h, diberikan dengan Caranya dengan mengambil koin terus dilemparkan, demikian seterusnya sampai muncul angka. Jika sudah demikian, maka koin-koin itu dibuang dan untuk proses selanjutnya dengan mengambil koin-koin yang baru. Proses diulang terus-menerus. Untuk menentukan P h dengan cara ini, maka waktu koin dilemparkan sampai muncul angka akan membentuk pembaharuan. Sehingga, menurut Proposisi 3, Jika diberikan peluang muncul gambar adalah p, maka banyaknya lemparan koin sampai muncul angka merupakan distribusi geometric dengan rataan 1/(1-p). Jadi, E[banyaknya lemparan diantara muncul angka yang berurutan] = yang berarti, dengan peluang 1, Sehingga peluang untuk jangka panjang muncul gambar sama dengan 1. Dengan demikian Proposisi 3 menyatakan bahwa dengan peluang 1, intensitas jangka panjang yang mana pembaharuan terjadi akan sama dengan 1/(. Untuk alasan ini 1/( disebut intensitas proses pembaharuan. Misal menyatakan barisan variabel acak saling bebas. Akan disajikan definisi berikut ini. Definisi 2 Variabel acak bernilai intejer N disebut waktu berhenti untuk barisan jika kejadian adalah saling bebas dari untuk semua. Secara intuitif, memperlihatkan barisan terurut X n dan N menyatakan banyaknya pengamatan sebelum proses berhenti. Jika N = n, maka proses berhenti sesudah pengamatan dan sebelum pengamatan. Teorema 1 (Persamaan Wald) Jika adalah variabel acak saling bebas dan berdistribusi identik yang mempunyai ekspektasi

berhingga, dan jika N adalah waktu berhenti untuk sedemikian hingga maka Bukti : Dengan mengambil didapat. Sehingga (5) Tetapi, I n = 1 jika dan hanya jika proses belum berhenti sesudah pengamatan berurutan Oleh sebab itu, I n ditentukan dengan dan dengan demikian saling bebas dari X n. Menurut (5), diperoleh Contoh 2 Misal adalah saling bebas sedemikian hingga. Jika diambil maka N adalah waktu berhenti. N dapat dipandang sebagai waktu berhenti dari suatu percobaan melempar koin secara jujur dan berhenti bilamana jumlah gambar yang muncul telah mencapai 10. Menurut Persamaan Wald didapat Tetapi,, menurut definisi dari N. Sehingga E[N] = 20. Contoh 3

Misal adalah saling bebas sedemikian hingga Maka adalah waktu berhenti. Ini dapat dipandang sebagai waktu berhenti untuk pemain yang tiap-tiap pemain berkemungkinan sama untuk menang atau kalah 1 unit dan memutuskan berhenti bermain bilamana menang 1 unit. Menurut Persamaan Wald menghasilkan Tetapi, dan E[X] = 0. Sehingga kontradiksi. Dengan demikian Persamaan Wald tidak berlaku, untuk E[N] = (. 4. KESIMPULAN Distribusi waktu berhenti merupakan selisih konvolusi dari distribusinya. Fungsi pembaharuan berhingga untuk waktu yang berhingga. Sedangkan intensitas proses pembaharuan akan konvergen berbanding terbalik dengan ratannya untuk waktu jangka panjang. Menurut persamaan Wald bahwa nilai harapan waktu berhenti sama dengan ekspektasi waktu tunggu dibagi dengan rataannya. Sedangkan persamaan Wald dapat dipakai bilamana rataannya berhingga. DAFTAR PUSTAKA 1. Feller, S., An Introduction to Probability Theory and Its Applications, Volume II, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1966. 2. Karlin, S. and H. Taylor, A First Course in Stochastic Processes, Second Edition, Academic, New York, 1975. 3. Ross, S.M., Introduction to Probability Models, Sixth Edition, Academic Press, New York, 1997. 4. Ross, S.M., Stochastic Processes, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1996. 5. Tijms, H.C., Stochastic Models, An Algorithmic Approach, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1994.