Hubuga Atara Pajag Atria Kedaraa dega Aktifitas Sampig Jala Frasiscus Mitar Ferry Sihotag Jurusa Tekik Sipil Fakultas Desai da Tekik Perecaaa Uiversitas Pelita Harapa. fmitarfs@yahoo.com, fmitarfs@uph.edu Abstrak Makalah ii meggambarka dampak dari aktifitas sampig dari suatu ruas jala. Dampak lagsug yag dapat diamati da diteliti adalah pajag atria kedaraa yag dapat terjadi di suatu ruas jala. Atria kedaraa yag dapat terjadi, dikareaka arus lalu-litas kedaraa yag melewati lajur dari ruas jala yag ada, tertaha oleh pergeraka masuk atau keluar ke daerah perparkira. Hubuga atara pajag atria kedaraa dega arus lalu-litas da waktu yag dibutuhka oleh setiap kedaraa utuk melakuka pergeraka masuk atau keluar ke daerah perparkira, mejadi perhatia di dalam makalah ii. Makalah ii juga memperhatika model atria yag kemugkia terjadi di ruas jala yag diteliti. Kata kuci: Atria Kedaraa, Model Atria, Pajag Atria, Pergeraka Kedaraa. I. Pedahulua Di daerah perkotaa, aktifitas sampig jala serig meimbulka koflik, dimaa dampak yag ditimbulka berpegaruh terhadap arus lalu-litas. Pegaruh hambata sampig yag serig dijumpai di daerah perkotaa, atara lai: pejala kaki, agkuta umum da kedaraaa pribadi yag berheti, kedaraa bermotor da kedaraa tak bermotor yag masuk-keluar dari daerah perparkira di sampig jala. Pada daerah perkotaa, serigkali ditemuka daerah bahu jala da trotoar, dijadika daerah perparkira. Aktifitas yag terjadi di daerah perparkira ii dapat meimbulka kemaceta lalu-litas (Ashley, 14). Kemaceta lalu-litas tersebut terjadi, sebagia besar diakibatka oleh keluar-masukya kedaraa dari daerah perparkira tersebut. Kemaceta lalu-litas di ruas jala tersebut aka meciptaka pajag atria kedaraa. Pajag atria yag terjadi pada suatu ruas jala yag megalami kemaceta lalu-litas berhubuga erat dega waktu kemaceta yag terjadi (Maerig, 18). Kemaceta lalu-litas yag ditimbulka oleh aktifitas sampig jala, aka meuruka arus kedaraa da kecepata kedaraa, yag melalui ruas jala tersebut. Peurua ii berdampak terhadap peurua kapasitas ruas jala tersebut. Dimaa, Sweroad (17) meyataka bahwa kapasitas ruas jala adalah arus kedaraa maksimum yag melalui suatu titik di jala yag dapat dipertahaka per satua jam pada kodisi tertetu. II. Jala Perkotaa. Jala Perkotaa adalah ruas jala yag berada di perkotaa yag megalami perkembaga secara permaet da meerus sepajag seluruh atau hampir seluruh jala, miimum pada satu sisi jala (Sweroad, 17). Jala perkotaa termasuk ke dalam sistem jariga jala sekuder (Hartom, 005). Jala perkotaa dapat diklasifikasi secara umum mejadi (dua), yaitu: 1. Jala Bebas Hambata, da. Jala No Bebas Hambata. Masig-masig klasifikasi jala perkotaa, memiliki spesifikasi atau ukura pelayaa yag berbeda-beda. Spesifikasi dari masig-masig jala perkotaa dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ii. Tabel 1. Spesifikasi Jala Bebas Hambata di Perkotaa Fugsi Jala Kecepata Recaa ( Km / Jam ) Jala Arteri 60, 80 Jural Tekik Sipil, Vol. 3, No. 1, Jauari 006 53
Tabel. Spesifikasi Jala No Bebas Hambata di Perkotaa Fugsi Jala Alira Lalulitas ( smp / jam ) Kecepata Recaa ( Km / Jam ) Jala Arteri > 0.000 60 < 0.000 40, 60 Jala Kolektor > 6.000 40, 60 < 6.000 0, 40 Jala Lokal > 500 0, 40 < 500 0 III. Atria Kedaraa. Di dalam suatu atria dikeal istilah Disipli Atria. Yag dimaksud dega Disipli Atria adalah atura pelayaa yag megacu kepada pemberia pelayaa (Kakiay, 004). Atura pelayaa tersebut dapat berupa: 1. Pertama Masuk Pertama Keluar ( FIFO). FIFO (First I First Out) merupaka suatu peratura dimaa yag dilayai terlebih dahulu adalah yag pertama kali datag.. Terakhir Masuk Pertama Keluar (LIFO) LIFO (Last I First Out) merupaka suatu peratura dimaa yag palig terakhir datag adalah yag dilayai palig awal. 3. Pelayaa Acak (SIRO). SIRO (Service I Radom Order) merupaka suatu peratura dimaa pelayaa dilakuka secara acak. Meurut Kakiay (004), betuk kombiasi proses kedataga dega keberagkata, pada umumya diyataka secara uiversal sebagai berikut: (a / b / c) : ( d / e / f ) a : meyataka Distribusi Kedataga. b : meyataka Distribusi Waktu Keberagkata. c : meyaka Jumlah Pitu Pelayaa. d : meyataka Disipli Pelayaa. e : meyataka Jumlah Maksimum yag diizika dalam system. f : meyataka Jumlah Kedaraa yag igi memasuki system. 1. Distribusi kedataga / keberagkata yag berubah-ubah terhadap waktu pegamata, atau dikeal dega Distribusi Ekspoesial atau Distribusi Poisso, da dilambagka dega M.. Distribusi kedataga / keberagkata yag relatif sama terhadap waktu pegamata, atau dikeal dega Distribusi Kostata, da dilambagka dega D. Utuk ruas jala, yag memiliki lajur da arah perjalaa, maka utuk setiap lajur atau setiap arah perjalaaya, memiliki beberapa kombiasi kedataga da keberagkata, atara lai : 1. D / D / 1 : FIFO / ~ / ~.. M / M / 1 : FIFO / ~ / ~. 3. M / D / 1 : FIFO / ~ / ~. Namu demikia, pegasumsia distribusi waktu kedataga kedaraa sebagai distribusi ekspoesial ( M ) aka memberika gambara yag lebih realistis terhadap alira lalu-litas di jala (Maerig, 18). Di dalam kombiasi kedataga da keberagkata: M / M / 1 : FIFO / ~ / ~, pajag atria rata-rata kedaraa di lajur lalu-litas dapat diperkiraka dega perumusa: ρ Q =... ( 1 ) (1 ρ) Da utuk kombiasi kedataga da keberagkata: M / D / 1 : FIFO / ~ / ~, pajag atria rata-rata kedaraa yag kemugkia terjadi di lajur lalulitas dapat diformulasika sebagai berikut: ρ Q =... ( ) (1 ρ) Q = pajag atria rata-rata (dalam satua kedaraa). ρ = ilai perbadiga atara waktu kedataga kedaraa ( λ ) dega waktu pemberhetia kedaraa di lajur lalu-litas yag dilalui ( µ ). Apabila pajag atria di lajur lalu-litas diyataka dalam smp (satua mobil peumpag), maka dimesi kedaraa yag mejadi acua pegukura adalah Dimesi Kedaraa Peumpag Recaa. Hartom (005), meyataka bahwa dimesi kedaraa peumpag recaa dalam tabel berikut ii Distribusi Kedataga da keberagkata, dikodisika mejadi: 54 Hubuga Atara Pajag Atria Kedaraa dega Aktifitas Sampig Jala (FX Mitar)
Pajag Total Tabel 3. Dimesi Kedaraa Peumpag Recaa Lebar Total Tiggi Tojola Depa Tojola Belakag Jarak Gadar Radius Putar 4,70 1,70,00 0,80 1,0,70 6,00 Pajag Atria Kedaraa yag terjadi dapat disebabka oleh beberapa faktor, atara lai: 1. Kodisi Arus Lalu-litas di Jalur atau Ruas Jala di sekitar daerah perparkira.. Waktu yag dibutuhka oleh setiap kedaraa utuk masuk atau keluar dari daerah perparkira. Di dalam Ilmu Statistik, hubuga liier atara dua variabel atau lebih dikeal dega Metoda Regresi Bergada (Motgomery, 003). Perumusa dari Metoda Regresi Bergada adalah sebagai berikut: Y = b1+ b X + b3 X3 +... + b X... ( 3 ) Sedagka utuk meyataka hubuga liier atara dua variabel, dapat diketahui dega Metoda Regresi Liier Sederhaa (Motgomery, 003). Metoda Regresi Liier Sederhaa dapat diyataka dega persamaa berikut ii: Y = a + b X... ( 4 ) Korelasi atau kekuata hubuga atara dua variable di dalam Metoda Regresi Liier Sederhaa dapat diketahui dega persamaa: Xi Yi Xi. Yi r = i = 1 i = 1 i = 1. Xi Yi Y i = 1 Xi = i = 1 i i 1 i= 1...( 5 ) IV. Data. Kodisi jala Barito yag mejadi obyek peelitia adalah sebagai berikut: 3. Pajag ruas jala, berkisar 513 meter. 4. Lebar jalur lalu-litas keseluruha : 6,50 meter. 5. Kemiriga melitag jala : %. 6. Lebar bahu jala yag diperguaka sebagai daerah perparkira, berkisar 4 meter. 7. Pajag bahu jala yag diperguaka sebagai daerah perparkira, berkisar 00 meter. Lajur jala yag mejadi obyek peelitia adalah lajur jala yag berdampiga dega bahu jala, yag diperguaka sebagai daerah perparkira, seperti terlihat pada gambar berikut ii. Gambar 1. Daerah di Jala Barito Hasil wawacara yag dilakuka Peeliti pada awal bula September 005, diketahui bahwa aktifitas di daerah perparkira bayak dilaksaaka pada hari kerja (Sei s/d Jum at) mulai dari jam 0:00 s/d 15:00 da pada hari Miggu dega periode waktu yag sama. Berdasarka hasil wawacara tersebut, maka Peeliti melakuka survai utuk medapatka data lapaga pada setiap hari Miggu selama bula Oktober 005, da dimulai pada pukul 0:00 sampai dega pukul 14:00. Seluruh data lapaga yag diperoleh selama survai disajika pada tabel di bawah ii. Tabel 4. Data Pertama. 3 Jam Arus Lalu-litas ( smp / jam ) Jumlah Kedaraa Masuk Perparkira Jumlah Kedaraa Keluar dari Perparkira 0:00 10:00 540 5 3 10:00 11:00 587 4 11:00 1:00 580 4 3 1:00 13:00 58 4 13:00 14:00 576 3 0:00 10:00 534 3 4 10:00 11:00 581 4 11:00 1:00 58 3 4 1:00 13:00 587 3 13:00 14:00 550 3 0:00 10:00 536 3 10:00 11:00 56 11:00 1:00 50 3 3 1:00 13:00 575 3 13:00 14:00 548 3 0:00 10:00 545 3 10:00 11:00 568 3 11:00 1:00 50 1:00 13:00 585 3 13:00 14:00 587 3 0:00 10:00 5 5 10:00 11:00 570 4 11:00 1:00 587 3 4 1:00 13:00 588 3 5 13:00 14:00 578 3 3 Jural Tekik Sipil, Vol. 3, No. 1, Jauari 006 55
Tabel 5. Data Kedua. Lamaya Parkir.(det.) Pajag Atria Parkir Rata-rata (smp) Masuk Keluar Masuk Keluar 5.80 5.80 4 4 5.40 5.40 5 5 5.34 5.36 4 4 5.46 5.45 6 5 5.45 5.50 5 5 5.85 5.78 5 4 5.45 5.45 6 5 5.45 5.45 6 5 5.4 5.4 5 5 5.70 5.75 5 5 5.80 5.78 4 4 5.50 5.60 5 5 5.40 5.40 6 5 5.40 5.55 4 5 5.66 5.65 4 4 5.66 5.65 4 4 5.50 5.55 5 5 3 5.40 5.40 6 6 5.40 5.45 5 6 5.40 5.44 5 6 5.8 5.8 4 4 5.46 5.47 4 4 5.43 5.37 5 5 5.43 5.43 6 6 5.46 5.46 5 5 IV. Aalisa Data. Tabel 6. Perbadiga Pajag Atria Kedaraa Hasil Survai dega Model Atria M / M / 1 : FIFO / ~ / ~ 3 Pajag Atria Rata-rata ke Perparkira (smp) Masuk Keluar Masuk Keluar Hasil Survai Hasi Aalisa dega Model 4 4 5.8 5.8 5 5 6.4 6.4 4 4 5. 5.47 6 5 6.64 6.53 5 5 5.4 6.45 5 4 5.6 5.15 6 5 6.4 6.4 6 5 6.53 6.53 5 5 6.7 6.7 5 5 5.87 6.35 4 4 5.47 5.31 5 5 5.78 6.8 6 5 6.81 6.81 4 5 5.41 6. 4 4 5.36 5. 4 4 5.13 5.06 5 5 5.70 6.17 6 6 6.81 6.81 5 6 6. 6.86 5 6 6.4 6.6 4 4 5.13 5.13 4 4 5.5 5.60 5 5 6.84 6. 6 6 6.5 6.5 5 5 6.3 6.3 Tabel 7. Perbadiga Pajag Atria Kedaraa Hasil Survai dega Model Atria M / D / 1 : FIFO / ~ / ~ 3 Pajag Atria Rata-rata ke Perparkira (smp) Masuk Keluar Masuk Keluar Hasil Survai Hasi Aalisa dega Model 4 4.1.1 5 5 3.4 3.4 4 4.65.73 6 5 3.3 3.6 5 5.7 3.3 5 4.85.58 6 5 3.1 3.1 6 5 3.6 3.6 5 5 3.36 3.36 5 5.4 3.18 4 4.73.66 5 5.8 3.41 6 5 3.41 3.41 4 5.71 3.46 4 4.68.64 4 4.56.53 5 5.85 3.08 6 6 3.41 3.41 5 6 3.14 3.43 5 6 3.4 3.48 4 4.56.56 4 4.76.80 5 5 3.4 3.08 6 6 3.48 3.48 5 5 3.11 3.11 Dari aalisa data peelitia diketahui bahwa: 1. Hubuga Liier atara Pajag Atria Ratarata pada Saat Kedaraa Masuk ke Perparkira dega Arus Lalu-litas da Lamaya Kedaraa Masuk ke Perparkira, diyataka dega persamaa: Y = 108,7 + 0,10 X + 10, X 3... ( 6 ) Y Pajag Atria Rata-rata pada Saat Kedaraa Masuk ke Perparkira. X Arus Lalu-litas. X 3 Lamaya Kedaraa Masuk ke Perparkira.. Hubuga Liier atara Pajag Atria Ratarata pada Saat Kedaraa Keluar dari Perparkira dega Arus Lalu-litas da Lamaya Kedaraa Keluar dari Perparkira, diyataka dega persamaa: Y = 88,68 + 0,084 X + 8,16 X 3.. ( 7 ) Y Pajag Atria Rata-rata pada Saat Kedaraa Keluar dari Perparkira. 56 Hubuga Atara Pajag Atria Kedaraa dega Aktifitas Sampig Jala (FX Mitar)
X Arus Lalu-litas. X 3 Lamaya Kedaraa Keluar dari Perparkira. 3. Korelasi Data atara Pajag Atria Rata-rata Masuk ke Perparkira () dega Hasil Permodela M / M / 1 : FIFO / ~ / ~ = 0,85. 4. Korelasi Data atara Pajag Atria Rata-rata Masuk ke Perparkira () dega Hasil Permodela M / D / 1 : FIFO / ~ / ~ = 0,85. 5. Korelasi Data atara Pajag Atria Rata-rata Keluar dari Perparkira () dega Hasil Permodela M / M / 1 : FIFO / ~ / ~ = 0,8. 6. Korelasi Data atara Pajag Atria Rata-rata Keluar dari Perparkira () dega Hasil Permodela M / D / 1 : FIFO / ~ / ~ = 0,8. Maerig, Fed L., Walter P. Kilareski. (18). Priciples of Highway Egieerig ad Traffic Aalysis, Joh Wiley & Sos, Ic. Motgomery, Douglas C., George C. Ruger. (003). Applied Statistics ad Probability for Egieer, Joh Wiley & Sos, Ic. Sweroad, PT. Bia Karya. (17). Maual Kapasitas Jala Idoesia, Direktorat Jederal Bia Marga,. Jakarta V. Kesimpula da Sara. Berdasarka aalisis yag dilakuka terhadap data survai di lokasi peelitia, diketahui bahwa: 1. Pajag atria rata-rata terpajag adalah 6 kedaraa peumpag recaa atau 6 smp (satua mobil peumpag).. Apabila jarak atar kedaraa yag berada di lajur atria diperkiraka sekitar 0,50 meter, maka pajag atria rata-rata terpajag yag dapat terjadi sekitar 3 meter. 3. Model atria lalu-litas yag kemugkia terjadi di lokasi peelitia, dapat berupa M / M / 1 : FIFO / ~ / ~ atau M / D / 1 : FIFO / ~ / ~, karea kedua model ii memiliki ilai korelasi yag sama. Berdasarka pajag atria rata-rata terpajag yag dapat terjadi di lokasi peelitia, sebaikya lokasi daerah perparkira yag dapat diperguaka, sebaikya memiliki jarak sebesar 3 (tigapuluh dua) meter dari ujug jala, dimaa arus lalu-litas datag. Hal ii disaraka, agar tidak terjadi atria kedaraa yag melewati pajag dari ruas jala yag ada. VI Daftar Pustaka: Ashley, C.A. (14). Traffic ad Highway Egieerig for Developmet, Blackwell Scietific Publicatios. Hartom. (005). Perecaaa Tekik Jala (Geometrik) 1, Peerbit UP Press, Jakarta Kakiay, Thomas J. (004). Dasar Teori Atria, Peerbit ANDI, Yogyakarta Jural Tekik Sipil, Vol. 3, No. 1, Jauari 006 57