Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang"

Transkripsi

1 C463 Keterkaita Karakteristik di Kawasa Piggira Terhadap Kesediaa Megguaka BRT di Kota Palembag Dia Nur afalia, Ketut Dewi Martha Erli Hadayei Departeme Perecaaa Wilayah da Kota, Fakultas Tekologi Sipil da Perecaaa, Istitut Tekologi Sepuluh Nopember (ITS) Abstrak Kota Palembag merupaka salah satu kota berkembag de permasalaha trasportasi yag cukup besar. Salah satu wilayah de permasalaha trasportasi adalah Kecamata Alag-Alag Lebar. Kecamata Alag-Alag Lebar berdasarka fisik da lokasi diidetifikasi sebagai kawasa piggira Kota Palembag. Permasalaha trasportasi di wilayah piggira adalah peigkata pegguaa kedaraa pribadi meuju pusat Kota Palembag. Dari permasalaha tersebut terdapat potesi pegguaa BRT dari wilayah piggira. Utuk itu, perlu diketahui keterkaita atara potesi pegguaa BRT de karakteristik masyarakat yag megguaka kedaraa pribadi. Peelitia ii megguaka metode aalisis Crosstab de melihat keterkaita atara karakteristik pergeraka yaitu asal pergeraka, maksud pergeraka, jarak perjalaa da moda yag diguaka de kesediaa masyarakat megguaka BRT. peelitia meujuka bahwa bahwa tidak ada keterkaita atara asal pergeraka, maksud pergeraka da moda yag diguaka de kesediaa masyarakat megguaka BRT. Kesediaa megguaka BRT memiliki keterkaita yag sigifika de karakteristik lama perjalaa dari wilayah piggira meuju pusat kota. Kata kuci karakteristik pergeraka, Crosstab. K I. PENDAHULUAN OTA Palembag merupaka salah satu kota berkembag di Idoesia. Perkemba yag terjadi terlihat pembagua da perkemba jumlah peduduk. Seirig de perkemba yag terjadi, terdapat permasalaha perkotaa yaitu trasportasi. Permasalaha trasportasi yaitu kemaceta merupaka sebuah permasalaha yag serig terjadi di kota berkembag [1]. Agkuta umum yag diharapka mampu mejadi solusi bagi permasalaha trasportasi belum dapat mejalaka peraya de optl. Padahal, agkuta umum memiliki pera dalam melayai mobilitas masyarakat perkotaa utuk megatasi permasalaha trasportasi [1]. Pegemba agkuta massal telah terjadi di Kota Palembag sejak tahu Selajutya, pada awal tahu 2010 telah dilakuka dikembagka agkuta umum massal (BRT) de sebuta Bus Trasmusi amu peigkata pegguaa kedaraa pribadi terus meigkat. Tujua pegemba BRT sebagai agkuta utama di Palembag belum optl. Hal ii dapat dilihat pada studi yag telah dilakuka oleh Joi A (2013), bahwa 33% pelaku trasportasi megguaka motor sebagai kedaraa utama da 31% megguaka agkuta kota [2]. Hal ii dikareaka pergeraka lebih mudah da cepat de kedaraa pribadi [2]. Dari permasalaha tersebut, potesi permitaa aka BRT di Palembag cukup tiggi. Diketahui sebayak dari sampel pada Kecamata Gadus, atau 64% dari sampel peelitia merupaka potesi permitaa BRT [2]. Hal ii mejadi sebuah permasalaha ketika keigia masyarakat utuk megguaka BRT tiggi amu pada keyataaya peggua kedaraa pribadi di Kota Palembag masih tiggi. Peggua kedaraa pribadi yag cukup tiggi terjadi di piggira Kota Palembag. Hal ii dikareaka pertumbuha permuk yag cukup tiggi di wilayah piggira Kota Palembag, meyebabka agkuta umum belum dapat melayai keseluruha wilayah. Wilayah piggira de pegguaa kedaraa pribadi yag tiggi yaitu Kecamata Alag-Alag Lebar. Kecamata Alag-Alag Lebar memiliki potesi pergeraka meuju pusat kota da potesi perubaha moda trasportasi dari moda pribadi ke BRT sebesar pergeraka [3]. Utuk megatasi permasalaha tesebut dibutuhka pegemba trasportasi sehigga masyarakat dapat mejagkau agkuta umum. Namu, utuk megembagka sebuah kosep trasportasi dibutuhka idetifikasi karakteristik pergeraka terlebih dahulu da Keterkaitaya de tigkat kesediaa megguaka BRT meuju pusat kota. Idetifikasi ii bertujua utuk megetahui karakter masyarakat yag mempegaruhi kosep trasportasi yag aka dikembagka di Kecamata Alag-Alag Lebar. Dari karakteristik tersebut kemudia aka dilihat keterikata atar variabel yag mempegaruhi kesediaa masyarakat megguaka BRT. A. Variabel Peelitia II. METODOLOGI PENELITIAN Peelitia kali ii merupaka jeis peelitia deskriptif da eksperimetal yag meghubugka pegaruh variabel ke variabel laiya. Variabel peelitia adalah faktor yag dapat

2 C464 diukur, baik ukura yag bersifat kuatitatif maupu kualitatif. Peetua variabel peelitia berdasarka pada idetifikasi karakteristik hasil dari sitesa pustaka, sebagai Tabel 1. Variabel Peelitia No Idikator Variabel Defiisi Operasioal 1 Karakteristik pergeraka Asal perjalaa Lokasi rumah peggua kedaraa pribadi Maksud perjalaa Diyataka de masud perjalaa yag dilakuka oleh pelaku Moda yag diguaka Jarak perjalaa Kesediaa megguaka BRT B. Metode Pegambila Sampel pergeraka Diyataka de moda yag diguaka oleh Diyataka de jarak perjalaa pelaku pergeraka megguaka kedaraa pribadi meuju tujua perjalaa da halte BRT terdekat. Jarak tersebut juga aka dipegaruhi oleh litasa atau rute pergeraka masyarakat. Keigia masyarakat megguaka BRT jika terdapat jari feeder Pegambila sampel sebagai respode pada peelitia ii megguaka tekik Purposive samplig. Da peetua sampel dilakuka de megguaka kriteria sebagai 1. Peggua kedaraa pribadi di Kecamata Alag-Alag Lebar 2. adalah meuju pusat Kota Palembag 3. Tujua telah dilayai oleh BRT atau agkuta feeder laiya Pada perumusa sampel, peeliti megguaka pedekata proportioal radom samplig utuk meetuka jumlah dari sampel yag aka ditetuka utuk membatasi jumlah sampel peelitia di Kecamata Alag-Alag Lebar. Berikut merupaka perhitu jumlah sampel yag aka diguaka pada peelitia de megguaka metode slovi de rumus sebagai = N / ( 1 + N.(e) 2 ) (1) Ketera : = Jumlah Sampel N = Jumlah Total Populasi e = Batas Tolerasi Error, yag umumya diguaka 8% De jumlah sampel terjagkau yaitu de ilai eror sebesar 8%, maka jumlah sampel yag ditetuka adalah sebayak: = / ( (0.08) 2 ) (2) = 156 Sehigga diketahui jumlah sampel pada peelitia adalah 156 KK di Kecamata Alag-Alag Lebar de pembagia sampel utuk masig-masig keluraha adalah sebagai Tabel 2. Persebara Jumlah Sampel Berdaasarka Keluraha No. Nama Keluraha Jumlah KK Jumlah Sampel 1. Keluraha Srijaya Keluraha Karya Baru Keluraha Talag Kelapa Keluraha Alag-Alag Lebar Jumlah Dari 156 sampel KK yag didapat, terdapat 239 pergeraka yag terjadi. 239 sampel tersebut kemudia dijadika sebagai sampel pergeraka utuk diteliti karakteristik pergerakaya. Sampel diatas diaggap represetatif dalam mewakili populasi pada peelitia ii. Metode pegambila data dibedaka 2 yaitu pegambila data sekuder da pegambila data primer. Pegambila data primer aka dilakuka melalui observasi oleh peeliti da peyebara kuesioer. Data primer yag dibutuhka adalah berupa data karakteristik pelaku pergeraka yaitu asal pergeraka, maksud pergeraka, lama pergeraka da moda yag diguaka dalam melakuka pergeraka. Secara keseluruha, data, metode pegambila data dapat dilihat pada tabel Tabel 1. Metode Pegambila Data Primer Data Tekik Sumber Data Jarak perjalaa dari asal ke tujua Asal pergeraka Maksud perjalaa Kedaraa yag palig serig diguaka C. Tekik Aalisis Sampel peggua kedaraa pribadi di Kecamata Alag- Alag Lebar. terbetuk akibat adaya aktifitas yag dilakuka buka di tempat tiggalya. Artiya keterkaita atar wilayah ruag sagatlah berpera dalam meciptaka perjalaa da pola sebara tata gua laha sagat mempegaruhi pola perjalaa orag [1]. Dari pergeraka tersebut, masig-masig wilayah memiliki karakteristik yag berbeda da meetuka pola pergeraka yag aka meetuka recaa pegemba trasportasi pada suatu wilayah sehigga dibutuhka idetifikasi karakteristik pergeraka. Idetifikasi karakteristik pergeraka di Piggira Kota Palembag, yaitu di Kecamata Alag-Alag Lebar, bertujua utuk megetahui

3 C465 asal da tujua pergeraka pelaku perjalaa. Selai itu, idetifikasi ii juga diperluka utuk megetahui sebab terjadiya pergeraka, waktu terjadiya pergeraka da moda yag diguaka dalam pergeraka [1]. Utuk megidetifikasi karakteristik, metode yag diguaka adalah metode deskriptif kuatitatif. Metode deskriptif kuatitatif bertujua utuk mejelaska suatu feomea yag terjadi megguaka agka-agka, tabel, diagram atau kurva de jelas sehigga mucul peggambara data yag diharapka. Pada peelitia ii, metode aalisis deskriptif kuatitatif aka mejelaska terkait karakteristik pergeraka dari hasil kuesioer da observasi megguaka agka, diagram atau kurva sehigga tergambar de jelas karakteristik pergeraka yag dapat diguaka utuk sasara selajutya. Selajutya, dari karakteristik tersebut aka dicari keterkaita atar karakteristik de kesediaa masigmasig sampel utuk megguaka BRT. Metode Aalisis yag diguaka dalam tujua ii adalah megguaka aalisis Crosstab atau tabulasi silag de batua software SPSS 20. pu pegujia dalam aalisis ii adalah: uji chi square, uji koefisie kotigesi, da uji taraf sigifika. Ketiga pegujia tersebut diguaka utuk meguji masig-masig variabel utuk melihat pegaruhya terhadap kesediaa masyarakat megguaka BRT. Hipotesis yag diguaka dalam proses aalisis ii di ataraya berupa: Ho : ada hubu atara karakteristik pergeraka masyarakat de kesediaa megguaka BRT Hi : hubu atara karakteristik pergeraka masyarakat de kesediaa megguaka BRT. Nilai-ilai yag dihasilka dalam proses aalisis kemudia disimpulka berdasarka ketetua da dasar pegambila keputusa yag ada sesuai de ketiga uji yag dilakuka. III. HASIL DAN DISKUSI A. Idetifikasi Karakteristik Idetifikasi karakteristik pergeraka di Kecamata Alag- Alag Lebar didasarka pada variabel peelitia sebagai 1) Asal Setelah dilakuka proses aalisis hasil dari kuesioer terhadap sampel, didapat data asal pergeraka masyarakat. Berikut merupaka data asal pergeraka masyarakat: Tabel 4. Data Asal Keluraha Jumlah Presetase Karya Baru ,8 Talag Kelapa 72 30,1 AAL 10 4 Srijaya 57 23,8 Total Dari tabel diatas, dilihat bahwa dari 239 pergeraka sebesar 41,8% berasal dari Keluraha Karya Baru. Hasil ii meujuka bahwa permitaa aka agkuta umum palig besar berasal dari Keluraha Karya Baru. Gambar 1. Kecamata Alag-Alag Pada peta diatas, kawasa yag berwara biru muda merupaka asal pergeraka yaitu Kecamata Alag-Alag Lebar. Sedagka utuk wara biru tua merupaka pusat Kota Palembag atau tujua pergeraka yag dilalui oleh BRT atau agkuta umum laiya. Sehigga pada peta dapat dilihat, pergeraka palig besar terjadi dari piggira kota meuju pusat kota. 2) Moda Yag Pada peelitia ii, sampel yag dipilih merupaka masyarakat yag megguaka kedaraa pribadi. Sehigga utuk karakteristik moda yag diguaka dibagi mejadi motor atau mobil. Berikut merupaka data moda yag palig bayak diguaka oleh di Kecamata Alag-Alag Lebar: Tabel 5. Moda Yag Oleh Pelaku No. Moda Yag Jumlah Presetase 1. Motor Mobil Setelah dilakuka idetifikasi pegguaa moda kepada sampel masyarakat di Kecamata Alag-Alag Lebar, terjadi pegura sampel pergeraka. Data pergeraka awal adalah 239 pergeraka, amu 7 pergeraka megguaka kedaraa agkuta umum, sehigga sampel pergeraka tersebut diaggap tidak dapat dijadika sampel sampai akhir peelitia. Dari 233 sampel pergeraka, sebesar 69% merupaka peggua motor. Sedagka 31% merupaka peggua mobil. Mayoritas pegguaa motor dikareaka oleh waktu tempuh yag lebih cepat megguaka motor. Sehigga permitaa agkuta umum oleh masyarakat lebih kepada waktu pelayaa meuju tujua pergeraka yag cepat. Data asal pergeraka awal yag semula adalah 239 mejadi 233 dikareaka 7 pergeraka telah megguaka kedaraa umum.

4 C466 3) Maksud Dari data yag didapat oleh peeliti didapat maksud tujua pergeraka masyarakat dari piggira Kota Palembag meuju pusat Kota Palembag didomiasi oleh kegiata bekerja yaitu sebesar 72,5%. Berikut merupaka data maksud perjalaa masyarakat: Tabel 6. Data Variabel Maksud No. Maksud Jumlah 1. Bekerja Sekolah/kuliah Belaja Presetase Dari data diatas, pergeraka yag terjadi dari Kecamata Alag-Alag Lebar dibagi mejadi 3 yaitu berkerja, sekolah da belaja. Sehigga dapat disimpulka bahwa permitaa agkuta umum palig bayak terjadi ketika pagi hari saat igi bekerja da sore hari ketika pulag kerja. 4) Jarak Perjalaa Jarak perjalaa pergeraka dilihat dari jarak sampel pergeraka dari asal meuju tujua megguaka kedaraa pribadi. Dari data yag didapat, jarak mil pergeraka adalah 2 km, sedagka jarak perjalaa terpajag adalah 15 km. Jarak pergeraka sampel dikasifikasika mejadi 4 klasifikasi utuk megelompoka jarak pergeeraka sehigga dapat dilakuka proses aalisis. Berikut merupaka data jarak pergeraka: Tabel 7. Data Variabel Jarak Perjalaa No. Jarak Jumlah , Presetase Dari data diaas, dapat diketahui jumlah masig-masig sampel pergeraka pada klasifikasi jarak pergeraka. Da jarak perjalaa terbayak adalah pergeraka de jarak km dari wilayah piggira meuju pusat kota. 5) Kesediaa Megguaka BRT Selajutya, pada peelitia ii aka dilihat sejauh maa ketersediaa masyarakat mau megguaka kedaraa umum utuk meguragi pegguaa kedaraa pribadi di Kecamata Alag-Alag Lebar. Dari data didapat oleh peeliti, mayoritas peggua kedaraa pribadi bersedia megguaka kedaraa umum jika ketersediaa agkuta umum sesuai de permitaa masyarakat. Utuk lebih jelasya, berikut merupaka data masyarakat yag bersedia megguaka agkuta umum. Tabel 8. Kesediaa Megguaka BRT No. Yag Bersedia Jumlah Presetase 1. Ya Dari data diatas, dapat dilihat bahwa sebesar 85,4% masyarakat bersedia megguaka BRT. Aka tetapi masyarakat bersedia megguaka kedaraa umum jika kedaraa umum tersebut mampu melayai kebutuha masyarakat. Potesi tersebut dapat dijadika sebagai masuka bagi pemeritah utuk melakuka pegemba trasportasi khususya utuk pegemba agkuta umum di wilayah piggira Kota Palembag Khususya di Kecamata Alag-Alag Lebar. B. Keterkaita Karakteristik di Piggira de Kesediaa Megguaka BRT Dalam meetuka keterkaita atar variabel yag mempegaruhi kesediaa masyarakat megguaka BRT megguaka aalisis Crosstab dilakuka 3 uji yaitu uji chi square, uji taraf sigifikasi da uji koefisiesi kotigesi. Berikut merupaka hasil dari aalisis crosstab: 1) Uji Chi Square Uji chi square dilakuka utuk megetahui keterkaita atar variabel de pegaruhya terhadap kesediaa megguaka BRT megguaka ilai dari ilai pearso chi square. pu dasar pegambila keputusa dalam dalam uji chi square adalah sebagai - Nilai chi square hitug < ilai chi square tabel, maka Ho diter - Nilai chi square hitug > ilai chi square tabel, maka Ho ditolak Berikut ii adalah ilai chi square yag dihasilka berserta kesimpulaya setelah dilakuka aalisis Crosstab atara karakteristik de kesediaaya megguaka BRT: Atara Megguaka BRT Tabel 9. Hasil Dari Uji Chi Square Asal (Keluraha) Maksud Jarak Perjalaa Moda Yag Chi Squar e Hitu g D f α= 0,08 Chi Squar e Tabel 4, ,251 Ho 5, ,236 Ho 12, ,779 Ho Ditol ak 1, ,605 Ho Kesimpula Atar a

5 C467 Berdasarka ilai dari uji chi square diatas, diketahui bahwa variabel yag memiliki keterikata adalah variabel lama perjalaa. Maka, jarak pergeraka mempegaruhi kesediaa masyarakat megguaka BRT. 2) Uji Taraf sigifikasi Selai megetahui dari ilai Pearso pada uji chi square, keterkaita variabel juga dapat dilihat dari ilai taraf sigifikasi. Dasar yag diguaka dalam megambil keputusa pada ilai taraf sigifikasi adalah sebagai - Nilai Asymp. Sig > α (0,08), maka Ho diter - Nilai Asymp. Sig < α (0,08), maka Ho ditolak Berikut merupaka hasil dari ilai taraf sigifikasi terhadap keterkaita variabel de kesediaa megguaka BRT Variabel Megguaka BRT Tabel 10. Nilai Dari Uji Taraf Sigifikasi α=0,08 Asal Maksud Jarak Perjalaa Moda Yag 0,198 0,310 0,017 0,511 Ho Ho Ho Ho Ditolak Setelah dilakuka uji taraf sigifikasi, diketahui bahwa variabel yag mempegaruhi kesediaa masyarakat megguaka BRT adalah jarak pergeraka. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa hasil dari uji chi square da ilai taraf sigifikasi adalah sama. 3) Uji Koefisiesi Kotigesi Uji koefisie kotigesi dilakuka utuk megetahui keterkaita atar variabel berdasarka ilai koefisie kotigesi yag dihasilka dalam aalisis. Perbedaa de uji korelasi laiya adalah uji koefisie kotigesi dapat diguaka utuk megetahui sejauh maa keterkaita atar variabel yag diuji dalam peelitia. Pedoma utuk memberika iterpretasi koefisie kotigesi adalah sebagai berikut [4]: Tabel 11. Kriteria Iterpretasi Uji Koefisie Kotigesi Nilai Kriteria 0-0,199 Sagat Redah 0,2-0,399 Redah 0,4-0,599 Sedag 0,6-0,799 Kuat 0,8-1 Sagat Kuat Sumber : Sugiyoo, 2007 Dari tabel di atas diketahui bahwa koefisie kotigesi memiliki retag ilai dari 0 higga 1. Apabila koefisie kotigesi semaki medekati agka 1 maka hubu kedua variabel semaki kuat. Sedagka apabila koefisie kotigesi semaki medekati agka 0 maka hubu kedua variabel semaki redah. Berikut merupaka ilai dari uji koefisiesi kotigesi dari variabel karakteristik pergeraka masyarakat da keterkaitaya de kesediaa megguaka BRT : Variabel Megguaka BRT Tabel 12. Nilai Uji Koefisiesi Kotigesi Asal Maksud Jarak Pergeraka Pergeraka Perjalaa Moda Yag 0,138 0,156 0,219 0,075 Sagat Sagat Redah Sagat Redah Redah Redah Dari hasil uji koefisiesi kotigesi diatas maka diketahui keterkaita variabel asal pergeraka, maksud pergeraka da moda yag diguaka sagat redah. Sedagka utuk variabel jarak pergeraka memiliki keterkaita yag redah. IV. KESIMPULAN Dari peelitia yag telah dilakuka, dapat ditarik beberapa kesimpula sebagai 1. yag terjadi di Kecamata Alag-Alag Lebar palig bayak berasal dari Keluraha Karya Baru de presetase sebesar 41,8%. Sehigga permitaa agkuta umum palig besar berasal dari Keluraha Karya Baru 2. Maksud pergeraka utama dari adalah bekerja de presetase sebesar 72,5%. Sehigga waktu perjalaa palig bayak yaitu pagi hari da sore hari megikuti jadwal pergi da pulag bekerja pelaku pergeraka. 3. Moda yag palig bayak diguaka adalah kedaraa roda dua atau motor. Hal tersebut dikareaka oleh waktu yag lebih cepat jika megguaka motor meuju tujua pergeraka. 4. Dari 233 pergeraka yag megguaka kedaraa pribadi, sebesar 85,4% atau sebesar 199 pergeraka bersedia megguaka BRT jika terdapat jari feeder yag teritegrasi de BRT. 5. Kesediaa megguaka BRT memiliki keterkaita yag sigifika de vaiabel jarak perjalaa, de tigkat keterkaita yag redah. Sedagka variabel asal pergeraka, tujua pergeraka da moda yag diguaka tidak memiliki keterkaita yag sigifika. Sehigga dapat disimpulka bahwa dalam meetuka kesediaa megguaka BRT, masyarakat aka mempertimbagka jarak pergeraka yag ditempuh dari wilayah piggira meuju pusat kota. DAFTAR PUSTAKA [1] S. A. Adisasmita, Trasportasi da Pegemba Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu, [2] S. Joi Arliasyah, Aalisis Feeder system Meuju Halte II Trasmusi Koridor VI Kota Palembag, [Olie]. Available: dowload.portalgaruda.org/article.php?article=89923&val=4006. [3] R. Yudhaprawira, Studi Pegadaa Park ad Ride di Termial Alag-Alag Lebar Kota Palembag, [Olie]. Available: jural.uej.ac.id. [4] Sugiyoo, Statistika Utuk Peelitia. Jakarta: Alfabeta, 2015.

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-116 Keterkaitan Karakteristik di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang Dian Nur afalia, Ketut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peelitia Meurut Sugiyoo (2010, hlm. 3) pegertia dari obyek peelitia adalah sasara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu tetag sesuatu hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Kegiata dilakuka di Divisi Tresuri Bak XYZ dari bula Jauari - April 2011. Pegambila data dilakuka di beberapa wilayah pemasara yaitu di wilayah Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

JENIS PENDUGAAN STATISTIK ENDUGAAN STATISTIK ENDAHULUAN Kosep pedugaa statistik diperluka utuk membuat dugaa dari gambara populasi. ada pedugaa statistik dibutuhka pegambila sampel utuk diaalisis (statistik sampel) yag ati diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

Pengujian Normal Multivariat T 2 Hotteling pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IPM di Jawa Timur dan Jawa Barat Tahun 2007

Pengujian Normal Multivariat T 2 Hotteling pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IPM di Jawa Timur dan Jawa Barat Tahun 2007 1 Peguia Normal Multivariat T Hottelig pada Faktor-Faktor yag Mempegaruhi IPM di Jawa Timur da Jawa Barat Tahu 007 Dedi Setiawa, Zuy Iesa Pratiwi, Devi Lidasari, da Sati Puteri Rahayu Jurusa Statistika,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuha Sistem Sebelum melakuka deteksi da trackig obyek dibutuhka peragkat luak yag dapat meujag peelitia. Peragkat keras da luak yag diguaka dapat dilihat pada Tabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Peelitia 4.1.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula September sampai Desember 2009, bertempat di Laboratorium Terpadu IPB yag beralamat di Kampus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

Aplikasi Interpolasi Bilinier pada Pengolahan Citra Digital

Aplikasi Interpolasi Bilinier pada Pengolahan Citra Digital Aplikasi Iterpolasi Biliier pada Pegolaha Citra Digital Veriskt Mega Jaa - 35408 Program Studi Iformatika Sekolah Tekik Elektro da Iformatika Istitut Tekologi Badug, Jl. Gaesha 0 Badug 403, Idoesia veriskmj@s.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat Tegaga Ukura Berat : Lux meter dilegkapi sesor jarak berbasis arduio : 5 V (DC) : pajag 15,4 cm tiggi 5,4 cm lebar 8,7 cm : 657 gram 4.. Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis

Lebih terperinci

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) IV. METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di wilayah Kampus Istitut Pertaia Bogor (IPB) Dramaga. Peelitia ii merupaka survei terhadap kosume miuma supleme bereergi merek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB ENDAHULUAN. Latar Belakag Masalah Dalam kehidupa yata, hampir seluruh feomea alam megadug ketidak pastia atau bersifat probabilistik, misalya pergeraka lempega bumi yag meyebabka gempa, aik turuya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Salah satu pera da fugsi statistik dalam ilmu pegetahua adalah sebagai. alat aalisis da iterpretasi data kuatitatif ilmu pegetahua, sehigga didapatka suatu kesimpula

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran 24 III. METODE PENELITIN 3.1 Keragka Pemikira BMT l-fath IKMI melakuka fugsi meyalurka daa dega melakuka pembiayaa kepada UMKM. Produk pembiayaa yag dimiliki BMT l-fath IKMI adalah Murabahah da Iarah.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT Jural Sais da Tekologi Vol 7 o 2, Desember 27 ANALISIS SISTEM ANTRIAN ADA LOKET ENDAFTARAN ASIEN DI USKESMMAS ADANG ASIR KECAMATAN ADANG BARAT Ali Suta Nasutio, Seira Mutia 2 Tekik Idustri Sekolah Tiggi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar III. METODOLOGI PENELITIAN 3.. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii telah dilakuka di Desa Koto Perambaha Kecamata Kampar Timur Kabupate Kampar. Waktu pelaksaaa peelitia ii sekitar 3 bula yaki Bula Oktober-Desember

Lebih terperinci

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling Jural Gradie Vol No Juli 5 : -5 Perbadiga Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesia, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-vo Mises, da Uji Aderso-Darlig Dyah Setyo Rii, Fachri Faisal Jurusa Matematika,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

Kriteria Penentuan Lokasi Pedagang Kaki Lima berdasarkan Preferensi Pedagangnya di Kawasan Perkotaan Sidoarjo

Kriteria Penentuan Lokasi Pedagang Kaki Lima berdasarkan Preferensi Pedagangnya di Kawasan Perkotaan Sidoarjo JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prit) C-28 Kriteria Peetua Lokasi Pedagag Kaki Lima berdasarka Preferesi Pedagagya di Kawasa Adida Sukma Novelia da Sardjito Jurusa Perecaaa

Lebih terperinci

simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalankan, animasi akan muncul pada dijalankan, ProModel akan menyajikan hasil laporan statistik mengenai

simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalankan, animasi akan muncul pada dijalankan, ProModel akan menyajikan hasil laporan statistik mengenai 37 Gambar 4-3. Layout Model Awal Sistem Pelayaa Kedai Jamoer F. Aalisis Model Awal Model awal yag telah disusu kemudia disimulasika dega waktu simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalaka, aimasi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15

Lebih terperinci

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika Wed 6/0/3 ETIMAI (PENDUGAAN TATITIK) Ir. Tito Adi Dewato tatistika Deskriptif Iferesi Estimasi Uji Hipotesis Titik Retag Estimasi da Uji Hipotesis Dilakuka setelah peelitia dalam tahap pegambila suatu

Lebih terperinci