APLIKASI DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA KOMPRESI UKURAN FILE GAMBAR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REDUKSI DATA CITRA MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

STABILISASI SISTEM KONTROL LINIER DENGAN PENEMPATAN NILAI EIGEN

REDUKSI RANK PADA MATRIKS-MATRIKS TERTENTU

SOLUSI POSITIF DARI SISTEM SINGULAR DISKRIT

Reduksi Rank pada Matriks-Matriks Tertentu

Aljabar Linear Elementer

SOLUSI POSITIF DARI PERSAMAAN LEONTIEF DISKRIT

SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

WARP PADA SEBUAH SEGITIGA

REALISASI SISTEM LINIER INVARIANT WAKTU

METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

GRUP ALJABAR DAN -MODUL REGULAR SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: FITRIA EKA PUSPITA

HIMPUNAN KUBIK ASIKLIK DAN KUBUS DASAR

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT

Kompresi Citra Menggunakan Truncated Singular Value Decomposition (TSVD), Sebuah Eksplorasi Numerik

HOMOLOGI DARI HIMPUNAN KUBIK YANG DIREDUKSI (ELEMENTARY COLLAPSE)

DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS

KETEROBSERVASIAN SISTEM LINIER DISKRIT

STABILISASI SISTEM DESKRIPTOR LINIER KONTINU

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks

REALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK DARI SISTEM LINIER DISKRIT

ORDER UNSUR DARI GRUP S 4

ANALISA STEADY STATE ERROR SISTEM KONTROL LINIER INVARIANT WAKTU

HUBUNGAN ANTARA HIMPUNAN KUBIK ASIKLIK DENGAN RECTANGLE

BAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP. Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 1970-an

STABILISASI SISTEM KONTROL LINIER INVARIANT WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACKERMANN

METODE PANGKAT DAN METODE DEFLASI DALAM MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS

PENGKONSTRUKSIAN BILANGAN TIDAK KONGRUEN

BAB V DIAGONALISASI DAN DEKOMPOSISI MATRIKS. Sub bab ini membahas tentang faktorisasi matriks A berorde nxn ke dalam hasil

A 10 Diagonalisasi Matriks Atas Ring Komutatif

FAKTORISASI LDU PADA MATRIKS NONPOSITIF TOTAL NONSINGULAR

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

PEMBUKTIAN RUMUS BENTUK TUTUP BEDA MUNDUR BERDASARKAN DERET TAYLOR

MODEL DINAMIKA CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

MINIMISASI STASIUN PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA PADANG

7. NILAI-NILAI VEKTOR EIGEN. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Diagonalisasi Diagonalisasi Ortogonal

SIFAT-SIFAT KESETARAAN PADA MATRIKS SECONDARY NORMAL ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS

KARAKTERISTIK G-HOMOMORFISMA SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH MEGA PARAMITASARI

BAB II MATRIKS POSITIF. Pada bab ini akan dibahas mengenai Teorema Perron, yaitu teori hasil kontribusi

KAITAN SPEKTRUM KETETANGGAAN DARI GRAF SEKAWAN

MODUL IV SISTEM PERSAMAAN LINEAR

SIFAT-SIFAT DINAMIK DARI MODEL INTERAKSI CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN

Menentukan Nilai Eigen Tak Dominan Suatu Matriks Definit Negatif Menggunakan Metode Kuasa Invers dengan Shift

SISTEM PERSAMAAN LINEAR ( BAGIAN II )

Menentukan Nilai Eigen Tak Dominan Suatu Matriks Semi Definit dan Indefinit Menggunakan Metode Kuasa Invers dengan Shift

METODE PSEUDOSPEKTRAL CHEBYSHEV PADA APROKSIMASI TURUNAN FUNGSI

SUMMARY ALJABAR LINEAR

KETEROBSERVASIAN SISTEM DESKRIPTOR DISKRIT LINIER

Pertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINIER BILANGAN BULAT MURNI DENGAN METODE REDUKSI VARIABEL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

Konstruksi Matriks NonNegatif Simetri dengan Spektrum Bilangan Real

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

Ruang Vektor Euclid R n

STABILISASI SISTEM DESKRIPTOR DISKRIT LINIER POSITIF

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL) Dengan Dekomposisi QR

DIAGONALISASI MATRIKS HILBERT

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENJADWALAN KULIAH DENGAN ALGORITMA WELSH-POWELL (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND)

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

ANALISIS LAX PAIR DAN PENERAPANNYA PADA PERSAMAAN KORTEWEG-DE VRIES

BAB 2 LANDASAN TEORI

Ruang Baris, Ruang Kolom, dan Ruang Null (Kernel)

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN disebut vektor eigen dari matriks A =

REALISASI UNTUK SISTEM DESKRIPTOR LINIER INVARIANT WAKTU

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

1.1. Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 1.2. Susunan Koordinat Ruang R n 1.3. Vektor di dalam R n 1.4. Persamaan garis lurus dan bidang rata

Generalized Inverse Pada Matriks Atas

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MODUL V EIGENVALUE DAN EIGENVEKTOR

OBSERVER UNTUK SISTEM KONTROL LINIER KONTINU

PEMBUKTIAN BENTUK TUTUP RUMUS BEDA MAJU BERDASARKAN DERET TAYLOR

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB III MATRIKS HERMITIAN. dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan matriks Hermitian. Matriks

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI DOOLITTLE

EKSISTENSI DAN KONSTRUKSI GENERALISASI

MATRIKS UNITER, SIMILARITAS UNITER DAN MATRIKS NORMAL. Anis Fitri Lestari. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

STRUKTUR SEMILATTICE PADA PRA A -ALJABAR

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

DEKOMPOSISI PRA A*-ALJABAR

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

Analisis Matriks. Ahmad Muchlis

KESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 31 39 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND APLIKASI DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA KOMPRESI UKURAN FILE GAMBAR AMANATUL FIRDAUSI, MAHDHIVAN SYAFWAN, NOVA NOLIZA BAKAR Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia. Abstrak. Salah satu isu yang sering menjadi kendala dalam pengolahan gambar digital adalah bagaimana cara memperkecil (kompresi) ukuran file gambar tanpa mengurangi kualitas gambar tersebut. Sebuah gambar sejatinya merupakan representasi dari suatu matriks. Dengan menggunakan metode dekomposisi nilai singular (tereduksi), dapat dibuat taksiran terhadap matriks tersebut, sehingga matriks yang dihasilkan dapat merepresentasikan gambar yang sama dengan ukuran file yang lebih kecil. Aplikasi metode dekomposisi nilai singular ini dalam kompresi gambar diimplementsikan dalam pemrograman MATLAB. Kata Kunci: Dekomposisi nilai singular, kompresi gambar 1. Pendahuluan Misalkan terdapat sebuah gambar hitam putih berukuran 9 megapixel, yaitu 3000 3000 pixel (matriks 3000 3000). Setiap pixel memiliki tingkatan abu-abu yang nilainya diberikan dalam bilangan bulat dari 0 sampai 55 (0 berarti hitam, 55 berarti putih). Masing-masing pixel membutuhkan kira-kira 1 byte untuk menyimpan, sehingga gambar tersebut membutuhkan ruang penyimpanan sekitar 8, megabyte. Lebih lanjut, sebuah gambar berwarna biasanya mempunyai tiga komponen: red, green, blue [RGB]. Masing-masing dari warna ini diwakili oleh satu matriks, sehingga gambar berwarna berukuran 9 megapixel membutuhkan ruang penyimpanan tiga kali lebih besar dari gambar hitam putih (yaitu sekitar 5, 8 megabyte) [4]. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkompresi ukuran file gambar adalah dengan menerapkan teknik dekomposisi nilai singular. Dekomposisi nilai singular, salah satu alat yang sering dipakai pada aljabar linier, adalah faktorisasi dan teknik aproksimasi yang secara efektif dapat mereduksi setiap matriks menjadi matriks persegi yang dapat dibalik dengan ukuran yang lebih kecil. Kajian teoritis dari dekomposisi nilai singular ini telah dibahas oleh Devina Amalia [5]. Selanjutnya penulis membahas aplikasi dekomposisi nilai singular pada masalah kompresi ukuran file gambar digital.. Dekomposisi Nilai Singular Secara umum, dekomposisi nilai singular adalah penyusunan kembali suatu matriks atas beberapa matriks baru yang berhubungan dengan nilai singularnya. Berikut 31

3 Amanatul Firdausi dkk. diberikan teorema tentang dekomposisi nilai singular tersebut. Teorema.1. [1] Jika A adalah matriks m n dengan rank k, maka A dapat difaktorkan menjadi A = UΣV t = [u 1 u u k u k+1 u m ] σ 1 0 0 0 σ 0 0 k (n k)........ 0 0 σ k 0 (m k) k 0 (m k) (n k) v t 1 v t. v t k v t k+1 dimana U, Σ, V berturut-turut mempunyai ukuran m m, m n dan n n, dan. v t n (.1) (a) V = [v 1 v v n ] mendiagonalkan A t A secara ortogonal. (b) Entri diagonal taknol dari Σ adalah σ 1 = λ 1, σ = λ,, σ k = λ k dimana λ 1, λ,, λ k adalah nilai eigen taknol dari A t A yang bersesuaian dengan vektor-vektor kolom V. (c) Vektor-vektor kolom V diurutkan sedemikian sehingga λ 1 λ λ k > 0. (d) u i = Avi Av = 1 i σ i Av i (i = 1,,, k). (e) {u 1, u,, u k } adalah basis ortonormal untuk col(a). (f) {u 1, u,, u k, u k+1,, u m } adalah perluasan dari {u 1, u,, u k } terhadap suatu basis ortonormal untuk R m. Bukti. Teorema ini akan dibuktikan dengan menggunakan matriks n n. Untuk kasus matriks m n hanya perlu dimodifikasi dengan menyesuaikan notasi yang diperlukan untuk memperhitungkan kemungkinan m > n atau n > m. Perhatikan bahwa matriks A t A adalah simetris, sehingga ia mempunyai dekomposisi nilai eigen dimana vektor-vektor kolom dari A t A = V DV t V = [v 1 v v n ] adalah vektor-vektor eigen satuan dari A t A, dan D adalah matriks diagonal yang entri-entri diagonal utamanya, berturut-turut merupakan nilai-nilai eigen dari A t A yang bersesuaian dengan vektor-vektor kolom dari V, misalkan λ 1, λ,, λ n. Selanjutnya karena A diasumsikan memiliki rank k, maka A t A juga memiliki rank k. Akibatnya D juga mempunyai rank k. Jadi D dapat dinyatakan dengan λ 1 0 λ... D = λ k (.) 0... 0 0

dimana λ 1 λ λ k > 0. Sekarang perhatikan himpunan vektor Aplikasi Dekomposisi Nilai Singular Pada Kompresi Gambar 33 {Av 1, Av,, Av n }, (.3) yang merupakan himpunan ortogonal. Karena ortogonalitas dari v i dan v j untuk i j, maka Av i Av j = v i A t Av j = v i λ j v j = λ j (v i v j ) = 0. Lebih lanjut, k vektor pertama di (.3) adalah taknol karena Jadi Av i = Av i Av i = v i A t Av i = v i λ i v i = λ i (v i v i ) = λ i v i untuk i = 1,,, k. S = {Av 1, Av,, Av k } adalah himpunan ortogonal dari vektor-vektor taknol di ruang kolom A. Meskipun begitu, ruang kolom A memiliki dimensi k karena rank(a) = rank(a t A) = k, dan karenanya S, yang merupakan himpunan bebas linier dari k vektor, mestilah menjadi basis ortogonal untuk col(a). Oleh karena itu, dengan menormalkan vektorvektor di S akan diperoleh basis ortonormal {u 1, u,, u k } untuk col(a) dimana atau u i = Av i Av i = 1 Av i λi (1 i k), Av 1 = λ 1 u 1 = σ 1 u 1, Av = λ u = σ u,, Av k = λ k u k = σ k u k.(.4) Basis ortonormal tersebut dapat diperluas menjadi {u 1, u,, u k, u k+1,, u n } untuk R n. Selanjutnya misalkan U matriks ortogonal, yaitu U = [u 1 u u k u k+1 u n ] (.5) dan misalkan Σ adalah matriks diagonal σ 1 0 σ... Σ = σ k. 0... 0 0

34 Amanatul Firdausi dkk. Dari (.4) dan fakta bahwa Av i = 0 untuk i > k, maka UΣ = [σ 1 u 1 σ u σ k u k 0 0] = [Av 1 Av Av k Av k+1 Av n ] = AV. Dengan menggunakan ortogonalitas V, bentuk terakhir dapat ditulis kembali menjadi A = UΣV t. 3. Dekomposisi Nilai Singular Tereduksi Secara aljabar, baris nol dan kolom nol dari matriks Σ pada Teorema 1 dinilai mubazir dan dapat dihilangkan dengan melakukan perkalian blok dan partisi matriks pada bentuk UΣV t seperti yang ditunjukkan pada rumus. Hasil perkalian matriks tersebut akan memuat blok nol sebagai faktor yang dapat dikeluarkan, dan menyisakan σ 1 0 0 v t 1 0 σ 0 v t A = [u 1 u u k ]........ (3.1) 0 0 σ k Persamaan (3.1) disebut dekomposisi nilai singular tereduksi dari A. Selanjutnya matriks-matriks pada ruas kanan persamaan (3.1) berturut-turut dinotasikan dengan U 1, Σ 1, dan V t 1, sehingga persamaan tersebut dapat ditulis A = U 1 Σ 1 V t 1. Perhatikan bahwa ukuran U 1, Σ 1, dan V t 1 masing-masing adalah m k, k k, dan k n. Perhatikan juga bahwa matriks Σ 1 dapat dibalik karena entri-entri diagonalnya positif. Jika perkalian pada ruas kanan persamaan (3.1) dilakukan dengan menggunakan aturan kolom-baris, maka diperoleh v t k A = σ 1 u 1 v t 1 + σ u v t + + σ k u k v t k, yang disebut ekspansi nilai singular tereduksi dari A. Hasil ini berlaku untuk semua jenis matriks (baik simetris maupun tak-simetris). Sebagai contoh, misalkan ingin ditentukan dekomposisi nilai singular tereduksi 1 1 dan ekspansi nilai singular tereduksi dari matriks A = 0 1. 1 0 Dekomposisi nilai singular dari A, diberikan oleh 1 1 0 1 = 1 0 3 0 1 3 3 0 1 3 0 1 0 0 1 3 ( ). (3.)

Aplikasi Dekomposisi Nilai Singular Pada Kompresi Gambar 35 Karena A memiliki rank, maka dekomposisi nilai singular tereduksi dari A yang berkorespondensi dengan (3.) adalah 1 1 3 0 ( ) ( ) 0 1 = 3 0 0 1 1 0. Ini menghasilkan ekspansi nilai singular tereduksi 1 1 0 1 = σ 1 u 1 v t 1 + σ u v t 1 0 = 3 ( 3 ) + (1) = 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 0 0 0 + (1). ( Sekarang misalkan nilai-nilai singular σ r+1,, σ k cukup kecil sedemikian sehingga dengan mengabaikan nilai-nilai singular tersebut diperoleh aproksimasi A r = σ 1 u 1 v t 1 + σ u v t + + σ r u r v t r (3.3) yang dapat diterima untuk A. Untuk selanjutnya persamaan (3.3) disebut aproksimasi rank r dari A. ) 4. Implementasi Kompresi Ukuran File Gambar pada MATLAB 4.1. Proses Input Gambar Gambar yang akan dikompresi pada program MATLAB ini adalah gambar berwarna (dengan komponen RGB [Red, Green, Blue]). Sebagai contoh ilustrasi pada simulasi ini, gambar yang digunakan adalah gambar baboon (lihat Gambar 1(a)). Potongan dari Gambar 1(a) di pojok kiri atas yang berukuran 8 8 pixel ditunjukkan pada Gambar 1(b). 4.. Algoritma Pemrograman Algoritma pemrograman dari kompresi ukuran file gambar dengan menggunakan dekomposisi nilai singular adalah sebagai berikut: Masukan: Gambar yang akan dikompresi r banyak rank dalam aproksimasi matriks Keluaran: Gambar hasil kompresi Langkah-Langkah: 1. Gambar dibaca sebagai tiga buah matriks. Definisikan secara terpisah matriks penyusun merah, hijau, dan biru (RGB)

3 Amanatul Firdausi dkk. Gambar 1. (a) Gambar yang akan dikompresi. (b) Potongan Gambar (a) di pojok kiri atas. 3. Konversi entri matriks antara 0 dan 1 4. Lakukan dekomposisi nilai singular untuk setiap matriks penyusun RGB (dalam hal ini digunakan function svd.m yang sudah built-in pada MATLAB) 5. Rekonstruksi matriks aproksimasi rank r untuk setiap komponen RGB [gunakan persamaan (3.3)]. Gabung matriks penyusun RGB hasil dari langkah 5 7. Tampilkan gambar hasil kompresi 4.3. Proses Simulasi Berikut dijelaskan proses simulasi program pada setiap langkah Langkah 1. Membaca file gambar. Untuk membaca Gambar 1(a) pada MATLAB, digunakan perintah >> Gambar1=imread( Gambar1.bmp ) Perintah di atas mengkonversi Gambar 1(a) menjadi data angka yang tersimpan dalam tiga buah matriks yang masing-masing menyusun warna merah, hijau, dan biru untuk setiap pixel. Setiap entri matriks menandakan kepekatan warna. Langkah. Definisikan matriks penyusun warna merah, hijau dan biru. Misalkan matriks yang merepresentasikan warna merah adalah matriks Ar. Dengan menuliskan perintah berikut: >> Ar=Gambar1(:,:,1) diperoleh matriks Ar yang membangun warna merah untuk Gambar 1(a). Hal yang sama dapat dilakukan untuk mendefinisikan Ag sebagai matriks penyusun warna hijau dan Ab sebagai matriks penyusun warna biru, dengan menuliskan perintah >> Ag=Gambar1(:,:,) >> Ab=Gambar1(:,:,3)

Aplikasi Dekomposisi Nilai Singular Pada Kompresi Gambar 37 Langkah 3. Konversi entri matriks antara 0 dan 1. Sebelum menghitung dekomposisi nilai singular dari masing-masing matriks penyusun warna, nilai entri-entri matriks dikonversi antara 0 dan 1. Hal ini dilakukan agar perhitungan nantinya menjadi lebih efisien (tidak melibatkan bilangan besar). Jika x ij adalah elemen matriks awal yang bernilai bilangan bulat antara 0 dan 55, maka elemen matriks hasil konversi y ij adalah y ij = x ij 55. Pada MATLAB, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan perintah: >> AR=imdouble(Ar) >> AG=imdouble(Ag) >> AB=imdouble(Ab) Langkah 4. Menghitung dekomposisi nilai singular matriks penyusun warna. Untuk menghitung dekomposisi nilai singular dari matriks AR, AG dan AB, digunakan function svd.m, yaitu dengan menuliskan perintah berikut: >> [UR,SR,VR]=svd(AR) output UR, SR, dan VR berturut-turut menyatakan matriks U, Σ, dan V pada persamaan (.1). Langkah 5. Bentuk matriks aproksimasi rank r untuk penyusun warna merah, hijau, dan biru. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, aproksimasi rank r dari matriks A mengikuti persamaan A r = σ 1 u 1 v t 1 + σ u v t + + σ r u r v t r. Kemudian untuk mencari matriks aproksimasi rank r (misalkan r = 5) dari matriks AR, ditulis perintah >> C=zeros(size(AR)) >> r=5; >> for j=1:r C=C+SR(j,j)*UR(:,j)*VR(:,j). ; end Dengan melakukan hal yang sama, definisikan juga E sebagai matriks aproksimasi penyusun warna hijau dengan rank r = 5 dan F sebagai matriks aproksimasi penyusun warna biru dengan rank r = 5. Langkah. Susun kembali matriks aproksimasi penyusun warna. Untuk menyimpan kembali matriks penyusun warna ke dalam suatu matriks dituliskan perintah >> Anew=cat(3,C,E,F); Kemudian diperoleh matriks Anew sebagai matriks hasil kompresi dari A. Langkah 7. Tampilkan hasil. Untuk menampilkan gambar hasil kompresi, digunakan perintah berikut:

38 Amanatul Firdausi dkk. >> imshow(anew) >> print -dbitmap babon400.bmp 4.4. Hasil Sebagai ilustrasi, misalkan Gambar 1(a) akan dikompresi. Gambar tersebut berukuran 51 51 pixel dengan ukuran file sebesar 79 KB. Dengan menggunakan perintah imread, gambar tersebut terbaca sebagai tiga buah matriks (matriks penyusun merah, hijau, dan biru) yang berukuran 51 51. Pada Gambar ditampilkan hasil kompresi dengan aproksimasi rank r = 1, 10, 50, 100. Dari gambar dapat dilihat bahwa gambar hasil kompresi semakin mendekati gambar asli untuk nilai r yang semakin besar. Untuk gambar hasil kompresi dengan aproksimasi rank 100 dapat dilihat bahwa kualitasnya tidak begitu jauh berbeda jika dibandingkan dengan gambar asli, padahal file gambar hasil kompresi tersebut hanya berukuran sebesar 39 KB atau sekitar 51, 5% lebih kecil dari ukuran file gambar asli. Gambar. Gambar hasil kompresi dengan aproksimasi rank r = 1 (kiri atas), 10 (kanan atas), 50 (kiri bawah), dan 100 (kanan bawah). 5. Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Narwen, M.Si, Bapak Dr. Admi Nazra dan Bapak Zulakmal, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan baik.

Daftar Pustaka Aplikasi Dekomposisi Nilai Singular Pada Kompresi Gambar 39 [1] Anton, H and Chris R. 013. Elementary Linear Algebra 11 th edition. Wiley, New Jersey [] Jacob, Bill. 1990. Linear Algebra. W.H. Freeman and Company. New York [3] Leon, Steven. J. 001. Aljabar Linear dan Aplikasinya. Edisi ke-5. Erlangga, Jakarta [4] Dostert, Paul. 009. An Application of Linear Algebra to Image Compression. (http://math.arizona.edu/brio/vigre/thursdaytalk.pdf, diakses 1 Januari 015) [5] Amelia, Devina. 00. Faktorisasi Matriks dengan Menggunakan Metode Dekomposisi Nilai Singular. Skripsi Sarjana Matematika Universitas Andalas (tidak diterbitkan)