ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN TELLER PADA BANK PERMATA AREA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Sederhana.

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

ANALISIS KEPUASAN PELAYANAN KONSUMEN TERHADAP BUS PO. PAHALA KENCANA DIDIK YUNANTO DOSEN PEMBIMBING : SEPTI MARIANI,SE.MM

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TELLER DI PT BANK CENTRAL ASIA TBK, CABANG TIMES SQUARE CIBUBUR

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB V. Kesimpulan dan Saran

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BCA KCP ITC MANGGA DUA, JAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

LAMPIRAN A: KUESIONER PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menganalisa mengenaievaluasi Desain Operasi Pelayanan Front Liner Dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Tingkat Kepentingan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Pembiayaan Yang Mempengaruhi Kepuasan Mitra Usaha Pada PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB III METODE ANALISIS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

: Gina Ramadhani Sugiarto NPM :

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN BELI MASYARAKAT DI SFA TOSERBA KAMPUNG SEWU SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

Kuesioner Penelitian. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Sikap Konsumen dan. Loyalitas Nasabah di Bank Victoria (Cabang Green Garden)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TELLER TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAJAJARAN BOGOR. Megawati Syahril

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP ISLAM DALAM PRODUK BANK DAN KUALITAS PELAYANANTERHADAP KEPUTUSAN NASABAH WELLEM DIAN NORA

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BEBEK KALEYO CABANG KALIMALANG

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

ABSTRAK. Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank, maka setiap bank. dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

1 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN TELLER PADA BANK PERMATA AREA JAKARTA Nita Ambariki S.E Jl. Raya Bogor rt 002/rw 009 no 75 Jakarta Timur / niet_cnit@yahoo.co.uk Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepuasan dengan kepentingan nasabah pada pelayanan Teller Bank Permata, mengetahui tingkat kepuasan pelayanan Teller Bank Permata terhadap nasabah dan mengetahui unsur unsur pelayanan mana yang perlu mendapatkan prioritas untuk diperhatikan atau diperbaiki serta bagaimana tanggapan nasabah apakah unsur unsur pelayanan sudah sesuai dengan harapan nasabah. Data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari nasabah Bank Permata, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku antara tahun 1999 sampai dengan 2005. Berdasarkan perhitungan chi square diperoleh hasil secara keseluruhan nilai chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Terdapat hubungan yang signifikan antara kepentingan dengan kepuasan nasabah pada pelayanan Teller Bank Permata. Berdasarkan perhitungan skor servqual, diperoleh skor tertinggi pada dimensi tangibles adalah kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, pada dimensi responsiveness, atribut yang memiliki skor paling tinggi adalah Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi, pada dimensi assurance, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah keterampilan Teller, pada dimensi reliability, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah prosedur pelayanan Teller tidak berbelit belit serta pada dimensi empathy, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status. Kata Kunci : Kepentingan, Kepuasan, Pelayanan

2 PENDAHULUAN Di era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam berbagai sektor bisnis tidak dapat dihindari, termasuk dalam sektor perbankan yang semakin hari persaingan yang terjadi semakin ketat. Bank bank yang ada, baik itu bank BUMN, bank swasta nasional maupun bank asing harus saling bersaing untuk berlomba lomba dalam mencari nasabah baru maupun mempertahankan yang telah ada. Salah satu cara untuk menarik nasabah tersebut adalah dengan meningkatkan kepuasan nasabah dalam berhubungan dengan bank, sehingga bila nasabah merasa puas akan membeli produk bank berkali kali dan bahkan akan merekomendasikan pembelian produk bank tersebut kepada relasi relasinya maupun kepada saudara saudaranya. Karena itu setiap pimpinan bank harus mengetahui hal hal apa saja yang dianggap penting oleh nasabah dan berusaha untuk menghasilkan kinerja (Performance) sebaik mungkin sehingga dapat memuaskan nasabah. Mengingat pentingnya menjaga kualitas pelayanan bank terhadap nasabahnya dalam rangka menjawab tantangan dalam persaingan dewasa ini maka bank harus selalu mampu mengukur sejauh mana kualitas pelayanan yang mereka berikan, juga tingkat kepuasan nasabah atas hasil dari pelayanan yang telah diberikan. Dalam pelayanan yang diberikan kepada nasabah, pelayanan dari teller sebuah bank merupakan bagian yang sangat berpengaruh terhadap pelayanan keseluruhan, karena hampir sebagian besar nasabah perbankan yang mendatangi banking hall bertujuan untuk melakukan transaksi perbankan di counter teller. Sedangkan transaksi yang dapat dilakukan di counter teller antara lain : penyetoran dan penarikan tabungan, pencairan dan penempatan deposito, penarikan cek dan bilyet giro, transfer, kliring, pembayaran pembayaran tagihan, dan lain lain. Oleh karena itulah peranan Teller sangat penting terhadap reputasi pelayanan sebuah bank, sehubungan dengan sebagian besar nasabah mengunjungi counter teller untuk bertransaksi, maka bank harus selalu memperhatikan kualitas pelayanan dari tellernya agar tercapai kepuasan nasabah tanpa harus mengesampingkan aspek keamanan dan kehati hatian. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran bagi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Apabila suatu perusahaan tidak didukung oleh pemasaran yang baik dan memadai, maka perusahaan tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sekurang kurangnya sebuah perusahaan terdiri atas fungsi pemasaran, fungsi produksi, dan fungsi keuangan. Betapapun baiknya pelaksanaan fungsi yang ada, tetapi apabila pelaksanaan fungsi pemasaran mengalami gangguan, maka terganggulah semua fungsi yang ada. Ini berarti fungsi pemasaran merupakan barisan terdepan yang menjadikannya tumpuan harapan perusahaan,

3 dengan tidak meninggalkan fungsi lainnya, mengingat perusahaan merupakan satu kesatuan sistem yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Cakupan pemasaran meliputi semua kegiatan yang diarahkan untuk pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen, melalui pertukaran. Jadi cakupan pemasaran luas sekali, mulai dari riset pemasaran, proses pengenalan produk ke dalam pasar, promosi, penjualan, distribusi fisik, sampai pelayanan purna jual. Kualitas dalam pengertian sehari hari, menunjukkan baik buruknya sesuatu, misalnya : baik buruknya input atau output. Kualitas atau mutu mencakup : sifat, ciri, derajat, pangkat, standar atau penilaian yang membedakan sesuatu dari yang lainnya. Karena itu kualitas memiliki hubungan dengan sifat sifat umum dari barang jadi atau barang setengah jadi. Pada hakekatnya kualitas berhubungan dengan kemampuan bahan bahan untuk dipergunakan. Seperti pada tujuan akhir perusahaan, kualitas produknya pun tidak lepas dari tuntutan pelanggan, yang harus tercermin dalam suatu proses agar dapat memuaskan pelanggan tanpa merugikan perusahaan. Pelayanan yang baik membuat pelanggan senang dan memberikan rasa puas. Pelayanan dihasilkan oleh orang, bukan oleh mesin. Ia bukan keluar dari proses produksi, tetapi dialami ketika terjadi transaksi antara pelayan dengan yang dilayani. Pelayanan semakin penting artinya bagi kemajuan usaha. Suatu usaha tidak akan maju bila tidak didukung dengan pelayanan yang baik. Adapun ciri ciri pelayanan atau jasa adalah : Bersifat intangible dan immaterial, atau produknya tidak tampak dan tidak dapat dipegang atau diraba, produk jasa dilakukan dengan bersama konsumen pada waktu konsumen berhadapan dengan petugas, sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera. Oleh karena itu pengawasannya lebih sulit daripada pengawasan produksi pabrik. Interaksi antara petugas dan konsumen menjadi penting dalam mewujudkan produk yang dibentuk, dan hasilnya dapat berlainan atau berkurang dari standar. Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Hak hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar, terutama aspek keamanan dalam pemakaian barang atau produk jasa tertentu, apalagi sekarang banyak aktifitas kaum konsumeris yang memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis, serta kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Metode Kuadran adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepentingan faktor-faktor penentu kepuasan tersebut dalam memenuhi harapan nasabah yang diinginkan dan sejauh mana penilaian nasabah atas kinerja (pelaksanaan) dan usaha yang dilakukan Teller Permata Bank. Adapun rumus yang digunakan adalah ;

4 Dimana : Tki = Tingkat kesesuaian responden Xi = Skor penilaian kinerja pelayanan perusahaan Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dengan : Dimana : X = Skor rata rata tingkat kinerja pelayanan Y = Skor rata rata tingkat kepentingan N = Jumlah responden Uji Chi Square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi / yang benar benar terjadi / actual (Fo) dengan frekuensi harapan / ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesa tertentu. (Umar, 2002) Rumus : Dimana : χ 2 = Chi Square hitung Fo = Frekuensi data yang diperoleh dari observasi Fe = Frekuensi data yang diharapkan secara teoritis Rumus Fe : Fe = Pr x Pe x n Dimana: Pr = Proporsi baris Pe = Proporsi kolom n = Banyak data Dengan menggunakan tingkat signifikan / taraf nyata (α) = 5% = 0.05 METODE PENELITIAN Urutan prioritas pelayanan yang perlu mendapatkan perhatian Bank akan dilakukan dengan analisa kuadran, sedangkan untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana kualitas pelayanan diberikan akan dilakukan dengan analisis skor kualitas jasa pelayanan serta terakhir untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara kepentingan dan kepuasan nasabah atas pelayanan teller dilakukan secara statistik. Yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh nasabah Bank Permata pada Januari 2008. Untuk menentukan sampel, teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah probility sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik kuesioner dan teknik dokumentasi. Kuesioner adalah suatu teknik yang mengumpulkan data dengan menggunakan instrument pengumpul data dengan responden (sumber data) tidak terjadi wawancara dan tatap muka langsung, sedangkan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui bahan bahan tertulis. Dalam hal ini terutama berasal dari dokumen dan arsip yang dimiliki

5 Bank Permata. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data sendiri. Data Sekunder adalah data pendukung yang dapat dari luar yaitu berupa majalah, buku dan referensi lainnya. Analisa data kuadran, chi square diperoleh dengan menggunakan SPSS 16 dan mencari skor servqual dengan cara Skor tingkat kepentingan diperoleh dari tanggapan nasabah terhadap seberapa pentingnya 5 faktor penentu kualitas pelayanan sedangkan persepsi nasabah diperoleh dari kinerja atau pelaksanaan 5 faktor penentu kualitas berapa tingkat kepuasan nasabah. PEMBAHASAN Berdasarkan 500 responden yang diambil secara acak, dimana terdiri dari 237 nasabah pria dan 263 nasabah wanita, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.36 Tabel Silang Klasifikasi Analisa Kepuasan Nasabah Tanggapan Tingkat Kepuasan Responden Sangat Puas Cukup Kurang Tidak Jumlah Puas Puas Puas Puas 1 217 174 109 0 0 500 Tangibles 2 276 148 76 0 0 500 3 291 153 53 2 1 500 4 295 138 63 4 0 500 5 291 165 44 0 0 500 Responsiveness 6 289 146 60 5 0 500 7 272 157 71 0 0 500 8 264 160 76 0 0 500 Assurance 9 251 161 88 0 0 500 10 261 158 81 0 0 500 11 270 139 91 0 0 500 12 225 165 110 0 0 500 Reliability 13 219 172 105 4 0 500 14 225 164 111 0 0 500 15 233 165 102 0 0 500 Empathy 16 266 168 63 3 0 500 17 308 147 41 4 0 500 4453 2680 1344 22 1 8500 Tanggapan Responden Tangibles Tabel 4.38 Tabel Silang Klasifikasi Analisa Kepentingan Nasabah Tingkat Kepuasan Sangat Puas Cukup Kurang Tidak Jumlah Puas Puas Puas Puas 1 264 151 85 0 0 500 2 273 150 77 0 0 500 3 253 155 92 0 0 500

6 4 268 134 98 0 0 500 5 251 160 89 0 0 500 Responsiveness 6 286 154 60 0 0 500 7 276 150 74 0 0 500 8 291 165 44 0 0 500 Assurance 9 289 146 60 5 0 500 10 265 156 79 0 0 500 11 277 167 56 0 0 500 12 277 151 71 1 0 500 Reliability 13 288 154 57 1 0 500 14 267 153 78 1 1 500 15 273 163 64 0 0 500 Empathy 16 262 147 90 0 1 500 17 262 151 87 0 0 500 4622 2607 1261 8 2 8500 Tabel 4.40 Hasil Chi Square Tingkat Kepuasan Atribut Kepuasan Chi Square Hitung Chi Square Tabel Kebersihan, kerapihan dan kenyaman counter teller 35,476 5,991 Penataan peralatan operasional, eksterior, maupun interior disekitar counter teller 123,126 5,991 Kerapihan dan kebersihan Teller 609,040 9,488 Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang dipakai oleh Teller 380,432 7,0815 Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi 183,052 5,991 Teller memberikan informasi yang jelas, dan mudah dimengerti Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul 367,696 7,0815 122,044 5,991 Kesopanan dan keramahan Teller 106,432 5,991 Pengetahuan dan keramahan Teller dalam memproses transaksi keuangan 79,996 5,991 Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman 97,876 5,991 Ketrampilan Teller 103,012 5,991 Ketepatan Teller dalam menghitung uang 39,700 7,0815 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu 208,688 5,991

7 Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit belit 39,052 5,991 Teller mendengarkan baik baik ketika nasabah meminta 51,508 7,0815 pelayanan transaksi Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah 323,664 5,991 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status 445,360 7,0815 Tabel 4.41 Hasil Chi Square Tingkat Kepuasan Atribut Kepentingan Chi Square Hitung Chi Square Tabel Kebersihan, kerapihan dan kenyaman counter teller 98,332 5,991 Penataan peralatan operasional, eksterior, maupun interior disekitar counter teller 117,748 5,991 Kerapihan dan kebersihan Teller 78,988 5,991 Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang dipakai oleh Teller 96,304 5,991 Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi 79,132 5,991 Teller memberikan informasi yang jelas, dan mudah dimengerti Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul 154,672 5,991 124,912 5,991 Kesopanan dan keramahan Teller 183,052 5,991 Pengetahuan dan keramahan Teller dalam memproses transaksi keuangan 367,696 7,0815 Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman 104,812 5,991 Ketrampilan Teller 146,524 5,991 Ketepatan Teller dalam menghitung uang 336,576 7,0815 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu 379,280 7,0815 Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit belit 507,840 9,488 Teller mendengarkan baik baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi 131,164 5,991

8 No Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah 286,832 7,0815 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status 94,084 5,991 Berdasarkan perhitungan pada Tabel Kepuasan dan Tabel Kepentingan, secara keseluruhan nilai chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Terdapat hubungan yang signifikan antara kepentingan dengan kepuasan nasabah pada pelayanan Teller Bank Permata. Untuk mengetahui usaha usaha perbaikan kualitas pelayanan yang paling utama harus dilakukan dalam jangka pendek, dapat diketahui dengan menggunakan diagram kartesius, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.42 : Tabel 4.42 Perhitungan Rata rata dari nilai Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Nasabah terhadap Kualitas Pelayanan Atribut yang mempengaruhi Penilaian Kepuasan (a) Penilaian Kepentingan (b) X (a:500) Y (b:500) A TANGIBLES 1. Kebersihan, kerapihan dan kenyamanan counter Teller 2108 2179 4,21 4,36 2. Penataan peralatan operasional, eksterior maupun interior di sekitar counter Teller 2200 2191 4,40 4,38 3. Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller 2231 2161 4,46 4,32 4. Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang digunakan oleh Teller 2224 2170 4,45 4,34 B RESPONSIVENESS 5. Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi 2247 2162 4,49 4,32 Teller memberikan informasi yang jelas dan 6. mudah dimengerti 2219 2226 4,44 4,45 7 Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul 2201 2201 4,40 4,40 C ASSURANCE 8 Kesopanan dan keramahan Teller 2188 2247 4,38 4,49 9 Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam memproses transaksi keuangan 2163 2229 4,33 4,46 10 Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman 2180 2186 4,36 4,37 11 Keterampilan Teller 2179 2221 4,36 4,34 D RELIABILITY 12 Ketepatan Teller dalam menghitung uang nasabah 2115 2204 4,23 4,41 13 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu 2106 2229 4,21 4,46 14 Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit 2106 2184 4,21 4,37

9 belit E EMPATHY 15 Teller mendengarkan baik baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi 2131 2209 4,26 4,42 16 Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah 2197 2169 4,39 4,34 17 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang 2259 2175 4,52 4,35 status Rata rata X dan Y 4,36 4,39 Hasil pengukuran unsur unsur diatas bila dimasukkan ke dalam diagram kartesius akan terlihat seperti gambar 4.9. berikut : 4.5 8 Prioritas Utama A Pertahankan Prestasi B 13 9 6 4.4 12 15 7 KEPENTINGAN (y) 4.3 4.2 1 14 Prioritas Rendah C 4.3 10 11 2 16 4.4 4 3 5 4.5 17 Berlebihan D 4.6 KEPUASAN (x) Gambar 4.9 Diagram Kartesius Keterangan : Kuadran A Dianggap sangat mempengaruhi kepuasan nasabah, namun belum sesuai dengan keinginan nasabah sehingga mengecewakan. Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam memproses transaksi keuangan Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu Ketepatan Teller dalam menghitung uang Teller mendengarkan baik baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi

10 Kuadran B Telah wajib dilaksanakan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. Kesopanan dan keramahan Teller Teller memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul Kuadran C Faktor yang kurang kurang penting pengaruhnya bagi nasabah, pelaksanaannya biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman Keterampilan Teller Kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan counter Teller Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit belit Kuadran D Faktor yang mempengaruhi nasabah, tetapi kurang penting. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan. Penataan peralatan operasional, eksterior maupun interior di sekitar counter Teller Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang digunakan oleh Teller Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status Untuk analisis skor SERVQUAL antara rata rata kepentingan dengan rata rata persepsi nasabah dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.43 Skor antara Kualitas Jasa No Pertanyaan Persepsi Kepentingan Skor A TANGIBLES 1. Kebersihan, kerapihan dan kenyamanan counter Teller 4,21 4,36 96,56% 2. Penataan peralatan operasional, eksterior maupun interior di sekitar counter Teller 4,40 4,38 100,46% 3. Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller 4,46 4,32 103,24% 4. Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang digunakan oleh Teller 4,45 4,34 102,53% B RESPONSIVENESS 5. Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi 4,49 4,32 103,93% 6. Teller memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti 4,44 4,45 99,78% 7 Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul 4,40 4,40 100% C ASSURANCE 8 Kesopanan dan keramahan Teller 4,38 4,49 97,55% 9 Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam 4,33 4,46 97,09%

11 memproses transaksi keuangan 10 Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman 4,36 4,37 99,77% 11 Keterampilan Teller 4,36 4,34 100,46% D RELIABILITY 12 Ketepatan Teller dalam menghitung uang nasabah 4,23 4,41 95,92% 13 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu 4,21 4,46 94,39% 14 Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit belit 4,21 4,37 96,34% E EMPATHY 15 Teller mendengarkan baik baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi 4,26 4,42 96,38% 16 Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah 4,39 4,34 101,15% 17 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status 4,52 4,35 103,91% Dalam dimensi TANGIBLES atribut yang memiliki skor paling tinggi adalah kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, hal ini kemungkinan disebabkan karena salah satu misi Bank Permata adalah meningkatkan pelayanan. Dengan misi tersebut, Bank Permata berusaha meningkatkan dan memperbaiki semua faktor yang menunjang pelayanan tersebut, diantaranya dengan memberikan seragam, make up, dan stocking, yang akan digunakan oleh Teller di semua cabang Bank Permata, untuk menunjang penampilan menjadi lebih rapi dan baik untuk dipandang. Dalam dimensi RESPONSIVENESS, atribut yang memiliki skor paling tinggi adalah Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi. Hal ini sangat penting karena semakin cepat Teller menyelesaikan transaksi akan mengurangi jumlah antrean. Untuk menunjang faktor tersebut, disetiap counter Teller disediakan alat keypad, dimana alat tersebut berfungsi untuk mengukur seberama cepat Teller menyelesaikan transaksi, yang berdasarkan ketentuan Bank Permata, lama Teller menyelesaikan transaksi nasabah adalah maksimal 3 menit. Dalam dimensi ASSURANCE, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah keterampilan Teller. Misalnya menghitung uang dengan 3 jari. Hal ini sangat diperlukan karena untuk mempercepat Teller dalam menyelesaikan transaksi nasabah. Dalam dimensi RELIABILITY, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah prosedur pelayanan Teller tidak berbelit belit. Hal ini penting agar nasabah merasa mudah bertransaksi di Bank Permata dan lebih cepat. Dalam dimensi EMPATHY, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status, hal ini menunjukkan bahwa Teller memberikan pelayanan kepada segala kalangan dengan baik tanpa memandang status. Untuk keseluruhan atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah atribut Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi, Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status, diikuti dengan kerapihan dan kebersihan penampilan Teller. Tiga atribut ini memiliki nilai

12 tertinggi dibandingkan atribut lain secara keseluruhan yang menunjukkan kualitas jasa pelayanan dari ketiganya adalah yang paling baik. Sedangkan untuk atribut yang memiliki skor terendah adalah Jadwal buka dan tutup Counter Teller dijalankan dengan tepat waktu, yang menggambarkan bahwa atribut ini masih berkurang baik jika dibandingkan dengan atribut atribut lainnya. Banyak sekali cabang cabang Bank Permata yang buka dan tutup Teller tidak tepat waktu dikarenakan kurang disiplinnya dari karyawan yang datang telat sehingga jadwal buka counter teller lebih siang dan banyaknya nasabah yang masih ingin bertransaksi padahal waktu operasional sudah tutup. Analisis data kuantitatif adalah analisis yang didasarkan pada nilai kuantitatif tingkat kepentingan (variabel X1), nilai kuantitatif (variabel X2) serta nilai kepuasan keseluruhan pelayanan (variabel Y) secara statistik dengan analisa multivariate correlation yang juga merupakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen X1 dan X2 dengan variabel dependen Y. Analisis regresi berganda ini dihasilkan dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan variabel Validitas, pada pertanyaan kepentingan, setelah dilakukan uji reliabilitas setiap pertanyaan berdasarkan kelompok faktor-faktor pembentuk, maka pertanyaan kepentingan terhadap pertanyaan yang gugur karena alpha if item deleted > alpha semula, yaitu pertanyaan nomor lima (5) dengan nilai 0,2921 > 0,2735. Pada pertanyaan kepuasan, setelah dilakukan uji reliabilitas setiap pertanyaan berdasarkan kelompok faktor faktor pembentuk, maka pertanyaan kepentingan terhadap pertanyaan yang gugur karena alpha if item deleted > alpha semula, yaitu pertanyaan nomor dua belas (5) dengan nilai 0,2809 > 0,2655. Nilai rata rata tingkat kepentingan dari jumlah 500 responden adalah 4,41 dan standar deviasinya 0,771 dimana nilai ini termasuk dalam kategori kepentingan penting. Nilai rata rata tingkat kepuasan dari jumlah 500 responden adalah 4,52 dan standar deviasinya 0,680 dimana nilai ini termasuk dalam kategori kepuasan cukup puas. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Dari Analisis kuadran didapat bahwa Bank Permata masih mempunyai beberapa masalah yang menjadi prioritas utama untuk dibenahi. Hal ini dapat dilihat pada kuadran A yang merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh nasabah akan tetapi tidak atau belum memuaskan bagi nasabah, yaitu Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam memproses transaksi keuangan, Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu, Ketepatan Teller dalam menghitung uang, Teller mendengarkan baik baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi. Selain itu pada kuadran D Bank Permata juga masih memberikan perhatian yang berlebihan sehingga menimbulkan kepuasan padahal hal tersebut tidak begitu penting bagi nasabah.

13 2. Dari penelitian rata-rata nasabah Bank Permata merasa bahwa atribut Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi memiliki nilai tertinggi dibandingkan atribut lain secara keseluruhan yang menunjukkan kualitas jasa pelayanan atribut tersebut yang paling penting. 3. Berdasarkan perhitungan Chi Square, maka didapat χ 2 hitung tingkat kepuasan sebesar 70,27 dan χ 2 hitung tingkat kepentingan sebesar 50,04 lebih besar dari χ 2 tabel (0,05;16) = 26,296, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya nasabah Bank Permata merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan Teller. 4. Dari rata-rata skor kepuasan dapat dilihat bahwa kepuasan nasabah terhadap pelayanan Teller masih dikategorikan cukup puas dan kepentingan nasabah terhadap pelayanan Teller masih dikategorikan penting. SARAN 1. Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam memproses transaksi keuangan Perlu ditingkatkan dikarenakan sebagian besar cabang Bank Permata terdapat Teller yang masih baru bekerja, sehingga belum mengetahui produk produk perbankan dan juga masih membutuhkan waktu lama untuk memproses transaksi keuangan nasabah. Untuk dapat meningkatkan kemampuan Teller dalam memberikan pelayanan kepada nasabah di setiap cabang Bank Permata, perlu diadakan pelatihan pelatihan. 2. Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu Perlu dibenahi kerena banyak karyawan yang datang terlambat sehingga telat membuka counter Teller dan juga banyak cabang yang tidak disiplin menutup counter Teller lebih cepat dari waktunya serta banyak nasabah yang ingin bertransaksi melebihi jam operasional. Jadi disiplin karyawan perlu ditingkatkan dalam menjalankan peraturan Perusahaan. 3. Ketepatan Teller dalam menghitung uang Banyaknya antrean, setoran nasabah yang berjumlah banyak, adanya karyawan baru yang belum terlatih dalam menghitung uang, serta sedikitnya sumber daya Teller yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya selisih dalam menghitung uang. Untuk dapat mempercepat Teller dalam memberi pelayanan kepada nasabah, diharapkan untuk menambah jumlah karyawan (Teller) disetiap cabang serta mengup-date program kerja Teller menjadi lebih cepat sehingga nasabah tidak terlalu lama menunggu dan mengurangi tingkat antrean. 4. Teller mendengarkan baik baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi Terbatasnya waktu yang ditetapkan manajemen untuk Teller dalam melayani nasabah yang hanya maksimal 3 menit, merupakan sebab utama Teller terburu buru dalam melayani nasabah. Jadi ketetapan manajemen tersebut diharapkan dapat dikaji kembali agar sesuai dengan keadaan di cabang cabang.

14 5. Melakukan penyeimbangan dengan tingkat kepentingan nasabah agar biaya yang dikeluarkan untuk kepuasan tertentu tidak sia-sia, dan menjadi cenderung berlebihan sehingga tidak memberi dampak kepada nasabah karena kurang penting akan tetapi menyita waktu dan biaya. Variabel yang dapat dikatakan berlebihan dalam pelaksanaanya, diantaranya adalah Penataan peralatan operasional, eksterior maupun interior di sekitar counter Teller, Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang digunakan oleh Teller, Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi, Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah, serta Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofyan.1999. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, dan Strategi. Penerbit CV. Rajawali : Jakarta Balachandran, S.1999. Customer Service Management Respouse Books : New Delhi/Thomsonds Oak/London Christopher Levelock, Joehen Wirtz & Hean Tat Keh.2002. Service Marketing in Asia Prentice Hall : Singapore David A Aaker, V. Kumar & George S.2004. Day Service Marketing. John Wiley Kasmir, 2003, Dasar dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Lerbin R, Aritonang, 2005, Kepuasan Pelanggan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Peter, Paul J, dan Jerry C. Olson, 1999, Perilaku Konsumen dan Strategy Pemasaran, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta. (terjemahan) Tjiptono, Fandi, 2001, Manajemen Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta. Simamora, Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Website Bank Permata : www.permatabank.co.id