III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

3. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

L A T I H A N S O A L A N R E G 1 Muhamad Ferdiansyah, S. Stat.

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III. METODELOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

Makalah ANALISIS REGRESI DAN REGRESI GANDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

STATISTIK PERTEMUAN VIII

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

MATERI DAN METODE. Penelitianinidimulaipadabulan November - Februari 2015, di Kabupaten

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODE PENELITIAN

Rancangan Pengamatan Berulang. Repeated Measurement Design

BAB III MENENTUKAN MODEL KERUSAKAN DAN INTERVAL WAKTU PREVENTIVE MAINTENANCE OPTIMUM SISTEM AXIS PADA MESIN CINCINNATI MILACRON DOUBLE GANTRY TIPE-F

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

B a b 1 I s y a r a t

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB 2 TINJAUAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2013 sampai dengan Mei 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465)

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

Bab III Metoda Taguchi

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014.

BAB 3 METODE PENELITIAN

REGRESI LINIER SEDERHANA

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

Uji apakah ada perbedaan signifikan antara mean masing-masing laboratorium. Gunakan α=0.05.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

x = μ...? 2 2 s = σ...? x x s = σ...?

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Madiun, untuk mendapatkan gambaran kondisi tempat penelitian secara umum,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

UKURAN PEMUSATAN DATA

REGRESI LINIER GANDA

Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS. Probability and Random Process. Topik 10. Regresi

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

Probabilitas dan Statistika Korelasi dan Regresi. Adam Hendra Brata

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di

BAB 3 METODE PENELITIAN

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula September sampai dega November 2014 di Fasilitas Karatia Marie Research Ceter (MRC), PT. Cetral Pertiwi Bahari (CPB) Hatchery Suak, Lampug Selata. 3.2. Alat da Baha pada Tabel 1. Adapu alat da baha yag diguaka selama peelitia dapat dilihat Tabel 1. Alat da Baha yag diguaka dalam Peelitia No Alat Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Toples 2,5 L Box bioassay dega air lift Batu aerasi Heater Pipet mikro + tip P1000 Fish et Baskom plastik Beur Udag vaamei ukura PL 9 Baha pestisida iklosamida Air laut 20 buah 2 buah 20 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2000 ekor 1000ppm 3.3. Hewa Uji Hewa uji yag diguaka dalam peelitia ii adalah beur udag pada stage PL9 yag diaalogika sebagai hama crustacea (mycid). Hal ii dikareaka mycid da udag vaamei dari klasifikasiya berasal dari kelas yag

sama yaitu crustacea serta mempuyai kesamaa ukura atara mycid da PL9 udag vaamei. Setiap perlakua megguaka toples 2,5 liter dega diisi beur ± 20 ekor (desitas 10 ekor/liter). Total beur yag diguaka utuk semua perlakua ± 400 ekor. Pada saat aka diguaka hewa uji dalam kodisi sehat ditadai dega aktif bereag da tidak cacat. Sistem pemeliharaa hewa uji selama peelitia dilakuka sebagai berikut : 1. Larva udag dikultur dalam toples 2,5 L tapa sirkulasi/gati air. 2. Setiap toples megguaka 1 batu aerasi, ditempatka dalam box bioassay (10 toples /box) yag diberi airlift da heater (pemaas). 3. Toples teredam air sebatas vol. 2 liter. 3.4. Cara Kerja 3.4.1. Persiapa Alat da Baha Alat da baha yag disiapka utuk peelitia uji toksisitas iklosamida ii adalah toples volume 2,5 L sebayak 20 buah yag sudah dibersihka da disterilka megguaka ove dega suhu 50 o C, batu da selag aerasi sebayak 20 buah (1 batu aerasi/toples) yag sudah dibersihka da distrerilka megguaka autoklaf dega suhu 121 o C, box bioassay dega air lift 2 buah, heater 2 buah heater 300 W (1 heater/box), beur udag L. vaamei PL9 20 ekor/toples (desitas 10 ekor/l), pipet mikro + tip P1000, baskom plastik 3 buah, seser 1 buah, pestisida iklosamida dibuat dalam stok 1.000 ppm. 15

3.4.2.Pelaksaaa Uji Peelitia ii melakuka 3 kali pegujia utuk medapatka ilai LC 50-24 jam, uji yag dilakuka sebagai berikut : 1. Uji peetua kisara 2. Uji defiitif (uji toksisitas baha uji) 3. Uji detoksifikasi 3.4.2.1. Uji Peetua Nilai Kisara Uji peetua ilai kisara dilakuka utuk meetuka ilai ambag daya racu letal moluskisida iklosamida terhadap hewa uji dega cara meetuka kosetrasi ambag batas (LC 100-24) (N) da ambag bawah (LC 0-24) (). Kosetrasi iklosamida yag diaplikasika ditetuka berdasarka deret agka sebagai berikut :0 ppm (kotrol), 1 ppm, 4 ppm, 7 ppm da 10 ppm, masig-masig dega ulaga empat kali. Cara meformulasi tigkata kosetrasi laruta uji adalah membuat laruta stok kemudia dilakuka pegecera. Laruta stok dibuat dega melarutka 1 mg baha aktif iklosamida kedalam 1 liter aquades. Hewa uji dimasukka sebayak 20 ekor pada setiap wadah secara acak dega waktu yag relatif bersamaa. Pegamata mortalitas da pegaruh fisiologis hewa uji dilakuka pada jam ke-0, 1, 6, 12 da 24 jam. Peetua kosetrasi laruta uji ditetuka dega megacu pada persamaa berikut : V 1.N 1 = V 2.N 2...(1) Keteraga : V1 = Volume laruta stok yag aka diambil N1 = kosetrasi (mg/ L) iklosamida dalam laruta stok V2 = Volume media air peelitia yag diigika N2 = kosetrasi (mg/ L) iklosamida yag diigika dalam media air. 16

3.4.2.2. Uji Defiitif (Toksisitas Baha Uji) Uji Defiitif (Toksisitas Baha Uji) yaitu utuk meetuka ilai Media Lethal Cocetratio (LC 50 ) 24 jam iklosamida pada hewa uji yag besarya berada atara ilai ambag atas da ambag bawah yag dapat ditetuka dega persamaa meurut (Fiey, 1971) sebagai berikut: N Log a b a k log c b d c a....(2)....(3) Keteraga: N : Kosetrasi ambag atas : Kosetrasi ambag bawah a : Kosetrasi yag dikehedaki setelah ambag batas bawah k : Jumlah kosetrasi yag diuji (mis. 4; a, b, c, d, ) a, b, c, d, adalah kosetrasi yag diuji dega ilai a sebagai kosetrasi terkecil. Hewa uji dimasukka sebayak 20 ekor ke dalam setiap wadah dalam waktu yag bersamaa. Pegamata mortalitas da tigkah laku hewa uji dilakuka pada jam ke- 1,6, 12, da 24. Nilai LC 50 pada waktu eksposure 24 jam ditetuka dega aalisis probit. Perhituga aalisis probit megacu pada Hubert (1979). Nilai LC 50-24 jam diperoleh dari hubuga ilai logaritma kosetrasi baha uji da ilai probit dari persetase mortalitas hewa uji merupaka fugsi liear dega persamaa : Y = a + bx...(4) Keteraga : Y : Nilai Probit Mortalitas a : kostata b : slope/ kemiriga X : Logaritma kosetrasi baha uji 17

Nilai LC 50-24 diperoleh dari ati log m, dimaa m merupaka logaritma kosetrasi baha toksik pada Y = 5, yaitu ilai Probit 50 % hewa uji, sehigga persamaa regresi mejadi : m = 5 a b (5) Dega ilai a da b diperoleh berdasarka persamaafiey (1971) sebagai berikut : b = ΣXY 1 Keteraga: : bayakya perlakua m : ilai X pada Y = 5 (ΣX ΣY) ΣX 2 1 (ΣX)2...(6) a = 1 ( Y b X)... (7) 3.4.2.3. Uji Detoksifikasi Pegujia ii bertujua utuk megetahui tigkat peluruha kosetrasi iklosamida dalam air berdasarka pada kematia hewa uji. Pegujia dilakuka dega megaplikasika semua tigkat kosetrasi dega waktu pegamata setiap 24 jam sampai semua hewa uji tidak megalami kematia (SR 100%). Peetua kosetrasi laruta uji ditetuka dega megacu pada Persamaa 1. Selama uji detoksifikasi tidak dilakuka pergatia air. Diagram alir utuk uji detoksifikasi dapat dilihat pada diagram di bawah ii : 18

Toples 2,5 L & media air pada eksperime A (uji toksisitas) diguaka pada pegujia detoksifikasi, semua perlakua sama dega uji defiitif Masuka 20 beur PL9 baru yag sehat pada setiap perlakua Amati kematia setelah 24 jam (Ukur ph, saliitas da suhu) Apabila ada kematia pada setiap pegamata, gati semua media hidup (beur udag) dega yag baru Lakuka hal tersebut setiap hari sampai tidak ada kematia Gambar 3. Diagram Alir Uji Detoksifikasi. 3.5. Desai Peelitia Metode yag diguaka pada peelitia ii adalah Racaga Acak Legkap (RAL). Setiap uji megguaka 5 tigkat kosetrasi yag berbeda da diulag sebayak 4 kali. Desai peelitia dapat dilihat pada Gambar 4. Perlakua Dosis (T) = 5 1. A = kosetrasi_1 (cotrol) 2. B = kosetrasi_2 3. C = kosetrasi_3 4. D = kosetrasi_4 5. E = kosetrasi_5 19

Ulaga (R) = 4 1. R1 = ulaga1 2. R2 = ulaga2 3. R3 = ulaga3 4. R4 = ulaga4 Total Uit Percobaa = 20 5 17 7 20 13 11 19 6 9 14 2 10 15 3 8 12 1 18 4 16 Gambar 4. Tata Letak Desai Peelitia AR1 = 1 AR2 = 2 AR3 = 3 AR4 = 4 BR1 = 5 BR2 = 6 BR3 = 7 BR4 = 8 CR1 = 9 CR2 = 10 CR3 = 11 CR4 = 12 DR1 = 13 DR2 = 14 DR3 = 15 DR4 = 16 ER1 = 17 ER2 = 18 ER3 = 19 ER4 = 20 20