Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan Bonus Karyawan Berprestas pada PT.Deltomed Laboratores (Pujastut, 2010). Dalam peneltan n djelaskan bahwa bagamana sstem melakukan perhtungan pemberan bonus karyawan dengan metode TOPSIS. Adapun penelt sebelumnya yatu dengan judul Usulan Pemlhan Suppler Bahan Baku Dengan menggunakan metode TOPSIS Stud Kasus Pada Perusahaan Kayu CV.88 Samarnda (Utomo, 2007). Dalam peneltan tersebut djelaskan bahwa bagamana sstem pendukung keputusan membantu d dalam proses pemlhan suppler bahan baku dengan metode TOPSIS. Sehngga perusahaan dapat menentukan suppler mana yang sesua dengan kebutuhan dan mana yang bsa membantu dalam pengolahan bahan produks. Dar penelt yang sebelumnya, maka penuls mencoba mengembangkan aplkas agar dapat lebh membantu user dalam penggunaanya yatu sstem yang dbangun n dapat mengolah penggajan karyawan yang dlakukan secara komputersas tanpa pengguna harus melakukan secara manual dalam penyusunan laporan karena semua perhtungan dlakukan oleh aplkas. 5
6 Dalam penlaan tngkat knerja karyawan untuk pemberan bonus, user juga dmudahkan dalam penggunaannya yatu pengguna dapat melakukan nputan faktor pendukung yang telah dtentukan untuk perhtungan tngkat knerja karyawan. Selan tu sstem juga dapat mengolah laporan tngkat knerja untuk pemberan bonus karyawan tap bulannya. 2.2 Sstem Informas Untuk memaham pengertan sstem nformas harus dlhat hubungan antara data dan sebaga enttas pentng pembentuk sstem nformas. Data merupakan nla, keadaan, atau sfat berdr sendr lepas dar konteks apapun. Sementara nformas adalah data yang telah d kelola menjad sebuah bentuk yang berart bag penermanya dan bermanfaat dalam pengamblan keputusan saat n atau yang akan mendatang. Tujuannya adalah untuk menyajkan nformas guna pengamblan keputusan pada perencanaan, pemrakasaan, pengorgansasan, pengendalan kegatan operas subsstem suatu perusahaan, dan menyajkan suatu snerg organsas pada proses (Hanf, 2007). 2.3 Penlaan Perngkat Knerja Karyawan Penlaan knerja karyawan adalah suatu proses penlaan prestas knerja pegawa yang dlakukan pemmpn perusahaan secara sstematk berdasarkan pekerjaan yang dtugaskan kepadanya. Penlaan prestas kerja adalah suatu alat yang berfaedah tdak hanya untuk mengevaluas kerja dar para karyawan, tetap juga untuk
7 mengembangkan dan memotvas kalangan karyawan (Nurmanto, 2006). Penlaan knerja karyawan basanya menggunakan bobot dalam setap ndkator yang terkat dengan derajat kepentngan dar tem tersebut. Beberapa contoh dar metode penlaan karyawan adalah pendekatan daftar perksa, metode plhan, dan metode pendekatan. Pada setap metode dfokuskan pada hubungan faktorfaktor potens ndvdu karyawan (mutu SDM) dengan knerjanya yang kemudan dlakukan pembobotan sesua dengan besar kepentngannya. Manfaat penlaan knerja karyawan adalah perbakan prestas kerja, penyesuaan kompensas, keputusan penempatan, kebutuhan lathan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karer, memperbak penympangan proses staffng, mengurang ketdak-akuratan nformas, memperbak kesalahan desan pekerjaan, dan kesempatan kerja yang adl. (Nurmanto, 2006). Sstem penlaan knerja karyawan nantnya akan menghaslkan output penlaan knerja karyawan dalam bentuk tertentu. Bentuk tersebut msalnya adalah score penlaan yang terdr dar angka-angka yang menunjukkan kualtas kerja karyawan atau perngkat (ratng performance).konsep perangkngan/perngkat nla dapat menjad salah satu alternatf pemlhan. Perangkngan dapat dlhat dar jumlah nla penlaan. Dmana karyawan dengan jumlah nla penlaan tertngg dapat dasumskan sebaga karyawan dengan knerja yang bak. Demkan juga sebalknya karyawan yang mempunya penlaan rendah dapat dasumskan mempunya knerja yang buruk.
8 2.4 Absens Absens adalah daftar admnstras ketdakhadran seorang pegawa. Absen adalah bukt kehadran pegawa d tempat kerja, karyawan dwajbkan melakukan absens bak pada saat masuk dan pada saat mennggalkan tempat kerja. Absens merupakan pencacatan daftar kehadran seseorang yang nantnya akan menghaslkan laporan-laporan terkat, ketdakhadran dan kerja lembur (Istjanto, 2005). 2.5 Penggajan Penggajan adalah salah satu proses hal yang pentng bag setap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaj yang dperoleh seseorang dapat memenuh kebutuhan hdupnya. Istjanto menyatakan bahwa gaj adalah balas jasa yang dbayar secara perodk kepada karyawan tetap serta mempunya jamnan yang past, pemberan pembayaran fnansal kepada karyawan sebaga balas jasa untuk pekerjaan yang dlaksanakan dan sebaga motvas pelaksanaan kegatan d waktu yang akan datang (Istjanto, 2005). 2.6 Metode TOPSIS TOPSIS adalah salah satu metode pengamblan keputusan multkrtera yang pertama kal dperkenalkan oleh Yoon dan Hwang. TOPSIS menggunakan prnsp bahwa alternatf yang terplh harus mempunya jarak terdekat dar solus deal postf dan terjauh dar solus deal negatf dar sudut pandang geometrs dengan
9 menggunakan jarak untuk menentukan kedekatan relatf dar suatu alternatf dengan solus optmal. Metode n banyak dgunakan untuk menyelesakan pengamblan keputusan secara prakts. Hal n dsebabkan konsepnya sederhana dan mudah dpaham, komputasnya efsen, dan memlk kemampuan mengukur knerja relatf dar alternatfalternatf keputusan (Badryah, 2010). 2.6.1 Tahapan Dalam Metode TOPSIS Langkah-langkah dalam penyelesaan masalah dengan metode TOPSIS adalah: 1. Membuat matrks keputusan yang ternormalsas. 2. Membuat matrks keputusan yang ternormalsas terbobot. 3. Menentukan matrks solus deal postf dan matrks solus deal negatf. 4. Menentukan jarak antara nla setap alternatf dengan matrks solus deal postf dan negatf. 5. Menentukan nla preferens untuk setap alternatf. 2.6.2 Matrk Keputusan Ternormalsas Dalam membuat matrk keputusan yang ternormalsas harus dtentukan bobot preferens dan matrk keputusan terlebh dahulu. Bobot krtera untuk setap krtera dan matrk keputusan yang dbentuk dar perkalan dengan bobot krtera. Matrk keputusan ternormalsas (r j ) dtentukan sebaga berkut:
10 r j = x j m 2 x j = 1 Gambar 2.1 Rumus Matrk Keputusan Ternormalsas r j x j j : Matrks ternormalsas [] [j] : Matrks keputusan [] [j] : 1,2, m : 1,2, n 2.6.3 Matrk Keputusan Ternormalsas Terbobot Matrk Keputusan ternormalsas terbobot dengan mengkalkan bobot w dengan ratng kerja r j yang akan menghaslkan matrk y j dengan rumus sebaga berkut: y j = w r j Gambar 2.2 Rumus Matrk Terrnormalsas Terbobot y j w r j : Matrk keputusan ternormalsas terbobot : Bobot preferens : Matrks ternormalsas 2.6..4 Solus Ideal Postf dan Negatf Solus deal postf A dan solus deal negatf A- dapat dtentukan berdasarkan rankng bobot ternormalsas (yj) sebaga berkut:
11 ( ( A = y 1, y2,l, A = y 1, y2,l, ) ) y ) n ) y n Gambar 2.3 Rumus Solus Ideal Postf dan Negatf Dengan ketentuan sebaga berkut: y j y j max yj ; = mn yj ; mn yj ; = max yj ; j Gambar 2.4 Ketentuan Dalam Solus Ideal Postf dan Negatf y j y j - y j w r j A - A j : Solus deal postf : Solus deal negatf : Matrk keputusan ternormalsas terbobot : Bobot preferens : Matrks ternormalsas : Solus mnmal deal negatf : Solus maksmal deal postf : 1,2, m : 1,2, n 2.6..5 Jarak dengan Solus Ideal Jarak antara alternatf dengan solus deal postf drumuskan sebaga berkut:
12 D = n ( j= 1 ) y y 2 j Gambar 2.5 Rumus Jarak Solus Ideal Postf D y y j : Jarak alternatf A dengan solus deal postf : Solus deal postf : Matrks ternormalsasa terbobot Jarak antara alternatf dengan solus deal negatf drumuskan sebaga berkut: D = n ( j= 1 y j y ) 2 Gambar 2.6 Rumus Jarak Solus Ideal Negatf D - y - y j : Jarak alternatf A dengan solus deal negatf : Solus deal negatf : Matrks ternormalsasa terbobot 2.6..6 Nla Preferens Untuk Setap Alternatf Nla preferens untuk setap alternatf (V ) dberkan sebaga berkut: V = D D D Gambar 2.7 Rumus Nla Preferens
13 V - D D : Kedekatan tap alternatf terhadap solus deal : Jarak alternatf A dengan solus deal negatf : Jarak alternatf A dengan solus deal postf Nla V yang lebh besar dar nla lannya menunjukkan bahwa alternatf A lebh d plh.