ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PELAYANAN KESEHATAN DI TIAP KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

dokumen-dokumen yang mirip
KOTA SE-JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Analisis Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

EVALUASI EFISIENSI TERMINAL BUS ANTAR KOTA DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALISIS

Gambar 1.1 Nilai tukar Rupiah terhadap $US dari tahun 1998 s/ d 2005 (Sumber: Bank of Canada 21 Agustus 2005)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus: Puskesmas Kota Surabaya)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

METODE SIMPLEKS. Fitriani A/09/2009 Jurusan Pendidikan Matematika UPI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDUGAAN PARAMETER MODEL HIDDEN MARKOV *

BAB 2 LANDASAN TEORI

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

PENENTUAN LOKASI GUDANG DISTRIBUSI PADA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK KONSUMSI PT X DI JAWA TIMUR

PENENTUAN HARGA OPSI UNTUK MODEL BLACK - SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV. Oleh: DEWI NOVIYANTI SARI G

Prinsip Dasar Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1982:131) mengemukakan bahwa metode adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

Bab 4 ANALISIS KORELASI

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

BAB IV HASIL ANALISIS

4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan Juli sampai

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Angka Buta Huruf di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Geographically Weighted t Regression

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

PELABELAN TOTAL BUSUR-AJAIB b-busur BERURUTAN

Penaksiran Parameter dari Variansi Vektor pada Pengujian Hipotesis Kesamaan Matriks Kovariansi

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

EVALUASI STATUS KETERTINGGALAN DAERAH DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN 6. Oleh : Anik Djuraidah

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN, KAPASITANSI DAN BEBAN PADA GENERATOR INDUKSI SATU FASA DENGAN MODEL RANGKAIAN EKIVALEN TIPE

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

Abstract. Keywords: Data Envelopment Analysis (DEA), Conventional Bank, Sharia Bank, Constant Return to Scale (CRS), Variable Return to Scale (VRS)

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

Perbandingan Masalah Optimasi TSP dengan Menggunakan Algoritma Ant Colony dan Jaringan Hopfield

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression

Perancangan, Pembuatan dan Pengujian Omnidirectional Vehicle

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB II PERPINDAHAN PANAS

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMAL CPO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT. XYZ

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka diperlukan suatu metode yang

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

Pemodelan Lintasan Komet pada Tata Surya dengan Variasi Massa dan Posisi Ria Ananda a, Joko Sampurno a*, Boni P. Lapanporo a

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi

DERET BALMER DARI ATOM HIDROGEN

Corresponding Author:

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman

BUPATI PACITAN I. ' PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor

Analisis Sensitivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PENENTUAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY MADM PADA BEASISWA RUTIN UKSW

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PELAYANAN KESEHATAN DI TIAP KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Rzqyant Ramadany (1), Dest Suslanngum (2) (1) Mahasswa Juusan Statsta FMIPA ITS, (2) Dosen Juusan Statsta FMIPA ITS emal : (1) z.zq@gmal.com, (2) dest_s@statsta.ts.ac.d Absta Dalam upaya memasmalan pelayanan esehatan, pementah abupaten/ota haus mencapa taget pelayanan. Kemampuan dasa dan pengelolaan sumbe daya dapat mencemnan tngat efsens pelayanan esehatan d abupaten/ota tesebut. Metode yang basa dgunaan dalam penguuan efsens suatu unt, salah satunya adalah metode Data Envelopment Analyss (DEA). Pada tugas ah n dlauan analss tngat efsens pelayanan esehatan d tap abupaten/ota se- Jawa Tmu menggunaan metode DEA- CCR yang beoentas nput. Data yang dgunaan adalah data jumlah unjungan pasen awat jalan dan awat nap sebaga output seta data sumbe daya esehatan sebaga nput. Data tesebut bedasaan Pofl Kesehatan Jawa Tmu Tahun 2009. Hasl analss menunjuan bahwa da 38 abupaten/ota, ada 18 abupaten/ota yang sudah efsen dalam pelayanan esehatan, aan tetap ssanya belum efsen. Bedasaan nla efsens tesebut dpetaan secaa vsual daeah yang sudah dan tda efsen aga pembuat ebjaan lebh mudah dalam melauan tdaan tehadap abupaten/ota d Jawa Tmu yang tda efsen dalam pelayanan esehatan. Selan tu dpoyesan daeah yang tda efsen aga menjad efsen. Hasl poyes menunjuan bahwa sumbe daya yang pelu doptmalan d tap abupaten/ota bebeda-beda. Kata unc: Data Envelopment Analyss (DEA), efsens, pelayanan esehatan, Jawa Tmu, DEA-CCR oentas nput 1. PENDAHULUAN Seja dbelauannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang penyelenggaaan otonom daeah, tap daeah meml wewenang yang luas untu mengatu daeah masng-masng. Pementah daeah haus beupaya untu menngatan pelayanannya d segala bdang. Tda teecual pada bdang esehatan. Sumbe daya yang memenuh sangat dpeluan supaya dapat membean pelayanan yang masmal. Dalam upaya memasmalan pelayanan tesebut, pementah abupaten/ota haus mencapa taget pelayanan. Kemampuan dasa dan pengelolaan sumbe daya dapat mencemnan tngat efsens pelayanan esehatan d abupaten/ota tesebut. Metode Data Envelopment Analyss (DEA) dgunaan dalam penguuan efsens suatu unt. Kelebhan DEA adalah mampu mengaomodas banya nput maupun output dalam banya dmens. Penguuan efsens yang ddapatan pun lebh auat. DEA telah daplasan secaa luas dalam evaluas pefomance pada bdang esehatan, penddan, peanan, pebanan, poducton plan dan lan-lan. Bebeapa peneltan tentang DEA dalam bdang esehatan sudah banya dlauan. Aan tetap, pada umumnya peneltan tesebut dpusatan pada neja anta umah sat, unt gawat dauat, maupun pusesmas. Bud (2010) melauan stud asus yang mengambl 29 pusesmas d Kabupaten Pat. Ose (2005) melauan stud asus d 17 Pusat Kesehatan Ghana. Selanjutnya peneltan Saputa (2004) mengambl stud asus d Unt Gawat Dauat RSUD D. Soetomo, RS. Ad Husana Undaan, RKZ, RS Ad Husada Kapasa, RS Haj, dan RS Al Isyad. Pada peneltan n muncul pemasalahan ngn mengetahu unt-unt abupaten/ota d Jawa Tmu yang efsen dan tda efsen dalam pelayanan esehatan. Tngat efsens n dcoba danalss dengan metode DEA. Melalu metode DEA, dengan mengetahu nput da unt yang tda efsen, maa dhaapan dapat menngatan efsens secaa beesnambungan. Kabupaten/ota yang sudah meml pelayanan esehatan efsen tda efsen aan dvsualsasan dalam sebuah peta. Selan tu, untu abupaten/ota yang tda efsen, aan dlauan poyes pebaan tehadap vaabel nput dan outputnya sehngga bsa menjad efsen. 1

Manfaat yang ngn dcapa adalah untu membean nfomas epada masyaaat dan membean masuan untu pengambl ebjaan tentang abupaten/ota d Jawa Tmu yang sudah dan belum efsen dalam hal pelayanan esehatan. Hal tesebut dapat dgunaan sebaga petmbangan dalam penyusunan encana stategs untu bebeapa tahun selanjutnya. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pofl Pelayanan Kesehatan Jawa Tmu Pada Pofl Kesehatan Povns Jawa Tmu 2009 dtulsan bahwa pelayanan esehatan tda telepas da sumbe daya esehatan dan pasen yang mengunjung saana esehatan. Sumbe daya esehatan melput halhal sebaga beut. 1. Saana esehatan Yang temasu dalam saana esehatan adalah Rumah Sat, Pusesmas, Pusesmas Pembantu, Pusesmas Kellng, Pos Kesehatan Desa (Posendes), Desa Saga, Pos Pelayanan Tepadu (Posyandu), Pos Besaln Desa (Polndes), Rumah Besaln, dan Bala Pengobatan Kln. 2. Tenaga esehatan Tenaga esehatan melput tenaga meds, peawat, bdan, famas, esehatan masyaaat, gz, eteapan fs, seta tens meds. 3. Pembayaan esehatan Anggaan pementah untu bdang esehatan. 2.2 Konsep Efsens Efsens pada dasanya adalah aso antaa output dan nput. Fael (1957) menyataan bahwa efsens meupaan salah satu paamete neja yang secaa teots mendasa seluuh neja suatu ogansas. Efsens juga ddefnsan sebaga esusesan dalam mengaomodas output semasmal mungn da sejumlah nput yang ada. Menuut Ozcan (2008) efsens dapat dtngatan dengan mempehatan hal-hal yang tecantum sebaga beut. a. Menngatan output b. Menguang nput c. Ja edua output dan nput dtngatan, maa tngat enaan untu output haus lebh besa dapada tngat enaan untu nput d. Ja edua output dan nput dtuunan, maa tngat penuunan untu output haus lebh endah dapada tngat penuunan untu nput 2.3 Data Envelopment Analyss (DEA) DEA meupaan pengembangan lne pogammng yang ddasaan pada penguuan neja elatf da suatu unt podus bedasaan bebeapa aso bobot da output tehadap nput untu suatu DMU. Yang dmasud DMU adalah sesuatu hal yang meml esamaan aatest opeasonal, msalnya saja sepet unt pelayanan esehatan, umah sat, ban, unvestas, seolah, dan lan-lan. DEA petama al dembangan secaa teot oleh Chanes, Coope dan Rhodes pada tahun 1978. DEA dembangan sebaga peluasan da metode aso ten las untu efsens. DEA menentuan aso masmal da jumlah output yang dbe bobot tehadap jumlah nput yang dbe bobot, dengan bobot yang dtentuan oleh model. Efsens elatf (θ ) da sebuah DMU dfomulasan sebaga beut. u y 1 m v x t 1 (2.1) Keteangan: u = bobot output, = 1,2,3,...,t v = bobot nput, = 1,2,3,...,m y = nla da output suatu unt e- x = nla da nput suatu unt e- = jens DMU, = 1, 2, 3,...,n 2.4 Model DEA-CCR (Chanes Coope Rhodes) Model DEA-CCR meupaan bentu ognal da metode Data Envelopment Analyss yang dembangan petama al oleh Chane, Coope, Rhodes (1978). Pada model DEA-CCR n juga denal sebaga model CRS (Constant Retun to Scale), yatu suatu model yang beasums bahwa tap DMU telah beopeas secaa optmal. Nla efsens da model DEA-CCR nput-oented ddefnan sebaga beut: mn dengan endala n y j j j y S 0 m S t S, = 1, 2,..., m 2

n x S x, = 1, 2,...,t j j j, S, S 0, j = 1, 2,..., n; j :obje yang dtelt (2.2) Pada dua model datas, S adalah vaabel slac untu nput e- dan S adalah vaabel slac untu output e-. adalah blangan eal dengan nla postf yang sangat ecl. Nla dalam DEA meupaan blangan postf teecl. Kehadan dalam fungs objetf tesebut, secaa efetf mengjnan untu mengoptmas θ telebh dahulu sebelum vaabel-vaabel slacnya. Dengan deman optmas vaabel-vaabel slac tda mempengauh hasl optmas θ. DMU dataan efsen pada model (2.2) ja dan hanya ja θ =1, dan semua slacnya nol ( S = 0, S = 0). 2.5 Penngatan Efsens Model DEA-CCR Bedasaan nla efsens dan slac metode untu menngatan nla efsens DMU yang tda efsen dapat dlauan. Besa pebaan nput x dan pebaan output y dapat dhtung da: x x x S ( 1 ) x S y S Rumus untu pebaan nla nput dan nla output yang dsebut dengan CCR poyecton yatu: xˆ x x x S x (2.3) yˆ y y y S y (2.4) (Coope, Sefod, Tone, 2007) 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumbe Data Data yang dgunaan pada peneltan n adalah data seunde tentang jumlah saana esehatan dan tenaga esehatan yang dpeoleh da Pofl Kesehatan Popns Jawa Tmu 2009 seta data jumlah pasen awat nap, awat jalan, dan jumlah anggaan esehatan bedasaan APBD tap abupaten/ota tahun 2009 d Jawa Tmu da Dnas Kesehatan Popns Jawa Tmu.Unt peneltan adalah 38 abupaten/ota d Jawa Tmu. 3.2 Vaabel Peneltan Vaabel yang dgunaan dalam peneltan n ted atas vaabel output dan vaabel nput. Vaabel output beupa data jumlah pasen awat nap dan pasen awat jalan yang dlayan. Sedangan vaabel nput beupa data saana pelayanan esehatan (umah sat, pusesmas, saana esehatan desa, saana pesalnan, bala pengobatan), tenaga esehatan (dote, assten meds, dan tenaga esehatan lan), dan anggaan pementah untu esehatan Pengelompoan vaabel tenaga esehatan yang dgunaan dalam peneltan n ddasaan pada peneltan Bud (2010). Tabel 1 Vaabel Peneltan No Nama Vaabel Keteangan 1 X 1 Rumah Sat (nput) % jumlah RS 2 X 2 Pusesmas (nput) 3 X 3 4 X 4 5 X 5 Saana Kesehatan Desa (nput) Saana Pesalnan (nput) Bala Pengobatan (nput) 6 X 6 Dote(nput) 7 X 7 Assten Meds (nput) 8 X 8 Tenaga Kesehatan Lannya(nput) 9 X 9 Baya(nput) 10 Y 1 11 Y 2 Pasen Rawat Jalan (output) Pasen Rawat Inap (output) % jumlah pusesmas, pusesmas pembantu, dan pusesmas ellng % jumlah desa saga, posesdes, dan posyandu % jumlah polndes dan umah sat % jumlah bala pengobatan/ln % jumlah dote (dote umum,gg,spesals) % jumlah bdan dan peawat % jumlah tenaga bdang efamasan, esmas, ahl gz, teap meds, dan tens fs % anggaan esehatan tehadap total APBD % pasen awat jalan d saana esehatan % pasen awat nap d saana esehatan 3.3 Langah Peneltan Secaa gas besa, langah-langah yang aan dlauan dalam peneltan n adalah sebaga beut. 1. Menentuan DMU, vaabel nput, dan output 2. Mengumpulan data 3. Melauan penguuan efsens tehadap pelayanan esehatan d abupaten/ota se- Jawa Tmu dengan DEA-CCR. 4. Membuat pemetaan abupaten/ota d Jawa Tmu bedasaan status efsens pelayanan esehatannya (efsen atau tda efsen). 5. Melauan poyes pebaan abupaten/ ota d Jawa Tmu yang tda efsen. 6. Mena esmpulan 3

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Kaatest Indato Pelayanan Kesehatan Indato pelayanan esehatan melput saana pelayanan esehatan (umah sat, pusesmas, saana esehatan desa, saana pesalnan, bala pengobatan), tenaga esehatan (dote, assten meds, tenaga esehatan lan), dan anggaan pementah untu esehatan. Povns Jawa Tmu ted da 29 Kabupaten dan 9 Kota. Pada tahun 2009, bedasaan hasl poyes BPS Povns Jawa Tmu, total jumlah pendudu Jawa Tmu sebanya 37.746.485 jwa. Tap abupaten/ ota d Jawa Tmu meml jumlah pendudu yang beagam, oleh aena tu, pada penghtungan vaabel nput dan output dgunaan data pesentase vaabel nput dan output tesebut tehadap jumlah pendudu d tap abupaten/ota. Saana pelayanan esehatan dpesapan untu membean pelayanan esehatan bag masyaaat. Sebagan besa saana pelayanan esehatan dpesapan untu menangan masyaaat yang aan beobat jalan. Aan tetap ada bebeapa saana esehatan yang dlengap bebaga fasltas untu dapat menangan unjungan pasen awat nap. D Povns Jawa Tmu, unjungan awat jalan mencapa 93% sedangan unjungan awat nap hanya 7%. Hal tesebut dsebaban aena tda semua saana esehatan menema unjungan pasen awat nap. Hanya Rumah Sat, Pusesmas, saana pesalnan, dan ln tetentu yang mempunya fasltas tesebut. Rumah Sat (RS) meupaan saana pelayanan esehatan masyaaat yang dapat menangan unjungan pasen awat jalan maupun awat n. Pada tahun 2009, ada sebanya 287 RS d Jawa Tmu. Melput 205 RS Umum, 3 RS Jwa, 56 RS Besaln, dan 23 RS husus lannya. Jumlah palng banya adalah Kota Suabaya yatu mencapa 48 RS. Pusesmas meupaan unt pelasana tens pelayanan esehatan yang beada d wlayah ecamatan. Untu melasanaan tugasnya, ada yang dnamaan Pusesmas (ted da Pusesmas Peawatan dan non Peawatan), Pusesmas Pembantu, dan Pusesmas Kellng. Kota Suabaya meml jumlah Pusesmas tebanya. Sedangan Kabupaten Jembe mempunya Jumlah Pusesmas Pembantu tebanya. Untu Kabupaten dengan jumlah Pusesmas Kellng tebanya adalah Kabupaten Ponoogo. Saana Pesalnan ada dua yatu Polndes dan Rumah Besaln. Polndes dbuat dalam anga mendeatan pelayanan ebdanan melalu penyedaan tempat petolongan melahan. Polndes hanya ada d abupaten. Sementaa Rumah besaln banya tedapat d Kota. Pada Tahun 2009, jumlah Polndes d Jawa Tmu sebanya 5775 buah. Hal tesebut mash jauh d bawah jumlah bdan yang mencapa 6439 buah. Atnya belum semua bdan mempunya Polndes. Sedangan jumlah Rumah Besaln hanya sebanya 242 buah. Kln atau bala pengobatan meupaan saana esehatan yang meupaan ml swasta. Pada tahun 2009, jumlah Kln d Jawa Tmu mencapa 843 buah. ada dua abupaten/ota yang tda meml ln, yatu Kabupaten Sampang dan Kota Mojoeto. Sedangan daeah dengan jumlah ln tebanya adalah Kota Suabaya. Sumbedaya manusa meupaan penggea utama dalam pelayanan esehatan. Khususnya adalah tenaga esehatan. Tenaga esehatan ted da tenaga meds, peawat, bdan, tenaga famas, tenaga esehatan masyaaat, ahl gz, tenaga teaps fs, dan tens meds. Jumlah total tenaga esehatan d Jawa Tmu tahun 2009 mencapa 50.380 tenaga esehatan. Rncan jumlah dan pesentase tenaga esehatan d Jawa Tmu tahun 2009 dapat dlhat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah dan Popos Tenaga Kesehatan d Jawa Tmu Tahun 2009 No Katego Jumlah % 1 Meds 8148 16.17% 2 Peawat 21922 43.51% 3 Bdan 12055 23.87% 4 Famas 3026 6.01% 5 Kesehatan Masyaaat 2141 4.25% 6 Gz 1394 2.77% 7 Keteapan Fs 273 0.54% 8 Tens Meds 1451 2.88% Jumlah 50380 100% Pembayaan pogam dan egatan esehatan tap abupaten/ota Jawa Tmu dpeoleh da bebaga sumbe. Dantaanya da dana APBD tap abupaten/ota. pesentase anggaan esehatan tehadap APBD d tap abupaten/ota bebeda-beda. Kabupaten Banyuwang meml pesentase anggaan esehatan teendah yatu sebesa 2.54% da total APBD abupaten tesebut. Sedangan Kota Blta meml pesentase tebesa, anggaan esehatan d Kota Blta 16.18% da total APBD Kota Blta. Pesentase tesebut 4

bebeda-beda aena tegantung da banyanya pendudu, banyanya saana esehatan seta tenaga esehatan. Selan tu memang ada abupaten/ota yang sedang fous dalam pengembangan d bdang lannya, sepet bdang penddan, atau pawsata, 4.2 Pehtungan Efsens Pelayan Kesehatan Menggunaan DEA Analss efsens yang dgunaan adalah metode DEA-CCR dengan pendeatan yang beoentas nput. Masud da oentas nput adalah ngn detahu tngat penggunaan optmal suatu sumbe daya pelayanan esehatan. Model DEA-CCR dgunaan untu menca nla efsens tens CRS (Constant Retun to Scale) yang ddefnsan sebaga θ. Hasl penguuan efsens pelayanan esehatan 38 abupaten/ota d Jawa Tmu dapat dlhat pada Gamba 1. Gamba 1 Nla Efsens Pelayanan Kesehatan 38 Kabupaten/Kota d Jawa Tmu Tahun 2009 Pada Gamba 1 dapat dlhat bahwa da 38 abupaten/ota tedapat 18 abupaten/ota yang efsen secaa tens dan 20 abupaten/ota lannya tda efsen secaa tens. Tedapat 18 abupaten/ota yang meml nla efsens 100%. Kabupaten/ota yang efsen secaa tens antaa lan Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Stubondo, Kabupaten Pasuuan, Kabupaten Sdoajo, Kabupaten Nganju, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ges, Kabupaten Bangalan, Kabupaten Sampang, Kota Blta, Kota Malang, Kota Pobolnggo, Kota Pasuuan, Kota Mojoeto, Kota Madun, dan Kota Batu. Kabupaten/ota yang tda efsen dalam pelayanan esehatan adalah abupaten/ota dengan nla efsens d bawah 100%, yatu Kabupaten Pactan, Kabupaten Ponoogo, Kabupaten Tenggale, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blta, Kabupaten Ked, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jembe, Kabupaten Pobolnggo, Kabupaten Mojoeto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Madun, Kabupaten Ngaw, Kabupaten Bojonegoo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pameasan, Kabupaten Sumenep, Ked Kota, dan Suabaya Kota. Pengat abupaten/ota bedasaan pesentase anggaan esehatan tehadap total APBD tap abupaten/ota d Jawa Tmu da yang meml pesentase anggaan yang teecl hngga tebesa dtunjuan d Tabel 3. Tabel 3 Pengat Kabupaten/Kota d Jawa Tmu Bedasaan Pengat Pesentase Anggaan Kesehatan Tehadap Total APBD Tahun 2009 Pengat DMU Efsens Pasen Rawat Jalan Pasen Rawat Inap 1 Banyuwang 100% 84.29 3.86 2 Batu 100% 104.59 6.21 3 Malang 100% 141.52 7.58 4 Malang 100% 52.34 9.93 5 Pasuuan 100% 142.62 6.37 6 Pobolnggo 100% 146.96 9.46 7 Bojonegoo 88.32% 55.13 3.14 8 Jembe 51% 24.67 2.23 9 Ked 23.54% 12.35 0.32 10 Ked 92% 111.43 0.40 11 Pameasan 96.83% 41.95 2.89 12 Blta 59.17% 53.78 1.73 13 Bangalan 100% 78.01 2.78 14 Suabaya 74.81% 43.42 3.66 15 Pobolnggo 87.09% 79.65 2.17 16 Sampang 100% 25.64 1.56 17 Jombang 81.56% 84.45 6.00 18 Mojoeto 72.64% 53.09 5.59 19 Stubondo 100% 107.60 3.77 20 Pactan 73.88% 57.89 1.86 21 Ponoogo 55.03% 62.58 4.92 22 Ges 100% 129.90 2.97 23 Tulungagung 47.84% 46.79 4.77 24 Magetan 100% 155.09 2.47 25 Madun 91.70% 118.20 2.41 26 Tenggale 56.90% 18.43 5.6 5

Tabel 3 Lanjutan Pengat DMU Efsens Pasen Rawat Jalan Pasen Rawat Inap 27 Bondowoso 100% 79.73 15.03 28 Mojoeto 100% 48.09 16.70 29 Sumenep 72.69% 37.82 4.02 30 Madun 100% 216.84 35.09 31 Ngaw 76.32% 48.97 6.77 32 Lumajang 68.81% 69.88 0.61 33 Nganju 100% 81.67 8.67 34 Pasuuan 100% 52.91 2.00 35 Sdoajo 100% 77.66 8.23 36 Lamongan 83.42% 99.54 3.74 37 Tuban 62.75% 61.56 3.71 38 Blta 100% 246.42 32.25 Pemengatan pada Tabel 3 bedasaan abupaten/ota d Jawa Tmu bedasaan pesentase anggaan esehatan tehadap total APBD yang teecl hngga tebesa. Pengat petama sampa eenam menunjuan bahwa abupaten/ota efsen dalam pelayanan esehatan dengan meml anggaan esehatan ecl yatu Kabupaten Banyuwang, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Pasuuan, dan Kota Pobolnggo. Aan tetap pada pengat etujuh yatu Kabupaten Bojonegoo tda efsen dalam pelayanan esehatan. Dapat dlhat pada Tabel 4.2 bahwa Kabupaten Banyuwang dengan anggaan esehatan hanya 2.54% da APBD mampu melayan pasen awat jalan sebanya 84.29% sedangan Kabupaten Bojonegoo dengan anggaan esehatan sebesa 4.36% da APBD hanya mampu melayan pasen awat jalan sebanya 55.13% saja jumlah pendudu yang ada. 4.3 Pemetaan Kabupaten/Kota d Jawa Tmu Bedasaan Efsens Pelayanan Kesehatan Análss efsens pelayanan esehatan tap abupaten/ota d Jawa Tmu menunjuan bahwa tedapat 18 abupaten/ota yang sudah efsen. Sedangan 20 abupaten/ota lannya tda efsen. Bedasaan status efsens tesebut, maa dlauan pemetaan untu vsualsas abupaten/ota mana sajaah yang sudah efsen dan belum efsen. Maa. dbuatlah pemetaan sepet pada Gamba 2. Pemetaan dtujuan aga pembuat ebjaan lebh mudah dalam melauan tdaan tehadap abupaten/ota d Jawa Tmu yang tda efsen dalam pelayanan esehatan. PA C I TA N NG A W I M AD I UN M AD I UN ( KO T A ) M AG E T A N PO N OR OG O TU B A N B O JON E G O R O NG A N JUK KE D IR I ( KO T A ) TU L U NG A G UN G TR E NG G A LE K B LI T A R LA M O NG A N KE D IR I B LI T A R ( KO T A) Tda efsen GR ES IK B A TU ( KO T A ) M AL A NG ( KO T A ) M AL A NG B A NG K AL A N SU R A B A Y A ( K OT A ) M OJO K E R T O (K OT A ) SID O A R JO JOM B A NG M OJO K E R T O PA SU R U A N (K OT A ) SA M PA N G PA SU R U A NPR O B O L IN G G O ( K OT A ) PR O B O L IN G G O LU M A JA NG PA M E KA SA N JE M B E R Efsen SU M E NE P SIT U B O N D O B O ND O W O SO B A NY U W A N G I Gamba 2 Pemetaan Povns Jawa Tmu Bedasaan Tngat Efsens Pelayanan Kesehatan Tahun 2009 4.4 Poyes DEA-CCR Oentas Input Efsen secaa tens beasums bahwa semua sumbe daya dalam pelayanan esehatan dgunaan secaa optmal. Pada peneltan n dgunaan metode optmas oentas nput. Suatu DMU dataan efsen secaa tens pada model ja θ =1 dan semua slacnya nol ( S = 0, S = 0). Nla slac dgunaan untu poyes pebaan vaabel nput dan vaabel output penyebab tda efsennya suatu pelayanan esehatan. Penngatan efsens pada abupaten/ ota dlauan dengan caa poyes menggunaan model DEA-CCR oentas nput. Hasl poyes ddapatan dengan melbatan nla nput dan output, nla efsens, slac nput, slac output. Pehtungan poyes menggunaan pesamaan 2.3 dan 2.4. Pesamaan tesebut dgunaan untu menghtung poyes da vaabel nput dan output da abupaten/ota yang tda efsen. Sesua dengan tujuan da model DEA-CCR oentas nput adalah untu mengetahu batas optmal penggunaan sumbe daya yang menjad ndato pelayanan esehatan. Data yang dgunaan untu analss adalah data pesentase. Aan tetap setelah ddapatan poyes vaabel nput dan output, maa dembalan pada data asl da masng-masng vaabel output dan nput. 6

Hasl poyes vaabel nput dan output dapat dlhat pada Tabel 4. Tabel 4 Data Asl dan Hasl Poyes Vaabel Indato Pelayanan Kesehatan dengan Metode CCR-I DMU Data X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 Y 1 Y 2 Pactan Asl 1 116 1101 106 4 80 507 114 5.22 312182 10010 Poyes 1 40 643 45 3 35 210 40 3.86 312182 11149 Ponoogo Asl 6 161 1745 248 16 124 1043 242 5.33 550159 43230 Poyes 2 84 960 95 4 68 487 133 2.93 550159 43230 Tenggale Asl 4 114 1157 111 2 96 625 227 5.62 128617 39089 Poyes 2 42 541 61 1 55 356 127 2.18 220396 39089 Tulungagung Asl 11 129 1775 183 19 182 1147 212 5.37 467451 47695 Poyes 3 62 849 60 8 87 478 101 2.32 467451 47695 Blta Asl 6 116 1955 159 14 134 698 101 4.68 611347 19649 Poyes 3 63 1104 74 8 79 335 60 2.19 611347 24347 Ked Asl 9 154 2387 249 21 83 675 79 4.41 189427 4969 Poyes 1 16 331 22 2 20 103 19 0.55 189427 7114 Lumajang Asl 5 118 1689 102 5 128 636 180 6.22 731222 6349 Poyes 2 58 1162 70 3 71 438 97 3.14 731222 25877 Jembe Asl 11 234 3294 118 35 249 1382 252 4.38 585689 53016 Poyes 3 80 1007 60 9 97 543 129 1.12 585689 53016 Pobolnggo Asl 5 153 1972 214 9 74 693 146 5.01 866398 23590 Poyes 2 54 1461 92 2 64 467 86 3.89 866398 30364 Mojoeto Asl 10 119 1829 236 20 163 818 94 5.2 535705 56432 Poyes 5 80 1218 96 14 87 426 68 2.52 535705 56432 Jombang Asl 10 142 2127 202 49 244 1162 243 5.12 1048887 74553 Poyes 5 112 1735 121 12 184 948 198 3.98 1048887 74553 Madun Asl 3 108 1272 126 6 99 746 162 5.57 791171 16126 Poyes 2 81 1166 84 5 91 522 149 4.72 791171 23961 Ngaw Asl 2 111 1602 180 13 99 903 286 6.09 419048 57917 Poyes 2 85 1150 123 8 59 468 90 4.36 419048 57917 Bojonegoo Asl 8 137 2435 328 8 179 1057 85 4.36 696890 39691 Poyes 3 63 1303 90 7 71 431 75 2.65 696890 39691 Tuban Asl 4 150 2065 274 9 94 778 134 10.95 709413 42784 Poyes 2 59 1296 94 3 59 463 84 3.63 709413 42784 Lamongan Asl 5 185 2680 399 42 131 1249 151 9.19 1266536 47601 Poyes 4 87 2171 138 6 104 694 126 4.75 1266536 47601 Pameasan Asl 1 102 1202 230 3 84 602 136 4.58 314524 21653 Poyes 1 58 730 55 3 40 271 51 3.13 314524 21653 Sumenep Asl 2 131 2017 228 9 57 1130 101 5.89 390242 41512 Poyes 1 56 885 83 4 41 349 65 2.59 390242 41512 Ked Asl 14 43 429 4 16 88 1028 325 4.54 293305 1066 Poyes 3 40 296 4 6 81 376 130 3.78 293305 18801 Suabaya Asl 48 175 3044 12 150 2655 2868 1240 4.95 1255464 105831 Poyes 19 107 846 9 19 502 2146 928 3.65 1255464 143066 Tabel 4 meupaan hasl poyes nput dan output e daeah efsen pada abupaten/ ota yang tda efsen dengan menggunaan DEA-CCR oentas nput. Pada Tabel 4 telhat setap nput masng-masng DMU mengalam penguangan tegantung pada nla efsens tens dan nla slac vaabel nput tesebut. Sedangan peubahan outputnya hanya tegantung pada nla slac vaabel output. Msalan saja Kabupaten Pactan dataan efsen apabla bsa melayan pasen awat jalan sejumlah 312182 dan pasen awat nap sejumlah 11149 dengan satu RS, 40 Pusesmas, 643 Saana Kesehatan Desa, 45 Saana Pesalnan, 3 Kln, 35 Tenaga Meds, 210 Assten Meds, 40 Tenaga Kesehatan Lannya seta pesentase anggaan esehatan sebesa 3.86% da total APBD Kabupaten Pactan. Da semblan sumbe daya esehatan, yang palng pelu doptmalan aena bepengauh besa dalam penyebab etdaefsenan adalah jumlah Pusesmas(X 2 ) dsusul oleh jumlah tenaga esehatan lannya(x 8 ). Begtu juga ntepetas untu abupaten/ota yang lan. Bedasaan Tabel 4 maa dapat danalss untu pesentase penuunan nput dan enaan output yang dtamplan sepet pada Tabel 5. 7

Tabel 5 Pesentase Penuunan Input dan Kenaan Output da DMU yang Tda Efsen DMU X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Y1 Y2 Pactan 26% 66% 42% 58% 26% 57% 58% 65% 26% 0% 11% Ponoogo 64% 48% 45% 62% 75% 45% 53% 45% 45% 0% 0% Tenggale 47% 63% 53% 45% 43% 43% 43% 44% 61% 71% 0% Tulungagung 73% 52% 52% 67% 60% 52% 58% 52% 57% 0% 0% Blta 47% 46% 44% 54% 41% 41% 52% 41% 54% 0% 24% Ked 91% 90% 86% 91% 92% 76% 85% 76% 88% 0% 43% Lumajang 57% 51% 31% 31% 35% 44% 31% 46% 50% 0% 308% Jembe 71% 66% 69% 49% 75% 61% 61% 49% 74% 0% 0% Pobolnggo 50% 64% 26% 57% 73% 13% 33% 41% 23% 0% 29% Mojoeto 52% 33% 33% 59% 31% 46% 48% 27% 52% 0% 0% Jombang 48% 21% 18% 40% 76% 24% 18% 18% 22% 0% 0% Madun 20% 25% 8% 34% 22% 8% 30% 8% 15% 0% 49% Ngaw 24% 24% 28% 32% 40% 40% 48% 69% 28% 0% 0% Bojonegoo 58% 54% 46% 73% 12% 60% 59% 12% 39% 0% 0% Tuban 39% 61% 37% 66% 66% 37% 40% 37% 71% 0% 0% Lamongan 17% 53% 19% 65% 86% 21% 44% 17% 48% 0% 0% Pameasan 3% 43% 39% 76% 3% 53% 55% 63% 32% 0% 0% Sumenep 27% 57% 56% 64% 58% 27% 69% 35% 56% 0% 0% Ked Kota 80% 8% 31% 8% 65% 8% 63% 60% 17% 0% 1664% Suabaya Kota 61% 39% 72% 25% 87% 81% 25% 25% 26% 0% 35% Bedasaan pada Tabel 5 dapat dlhat sumbe daya apa saja yang palng mempengauh etda efsenan masngmasng DMU. Sumbe daya tesebut adalah sumbe daya yang mempunya pesentase penuunan palng besa dbandungan dengan sumbe daya yang lan pada masng-masng DMU. a. Kabupaten Pactan: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah Pusesmas. b. Kabupaten Ponoogo: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah ln. c. Kabupaten Tenggale: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah Pusesmas. d. Kabupaten Tulungagung: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah RS. e. Kabupaten Blta: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah adalah pesentase anggaan baya esehatan. f. Kabupaten Ked: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah ln. g. Kabupaten Lumajang: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah RS. h. Kabupaten Jembe: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah ln.. Kabupaten Pobolnggo: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah ln. j. Kabupaten Mojoeto: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah saana pesalnan.. Kabupaten Jombang: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah ln. l. Kabupaten Madun: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah saana pesalnan. m. Kabupaten Ngaw: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah tenaga esehatan. n. Kabupaten Bojonegoo: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah saana pesalnan. o. Kabupaten Tuban: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah pesentase anggaan baya esehatan. p. Kabupaten Lamongan: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah ln. q. Kabupaten Pameasan: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan 8

pelayanan esehatan adalah jumlah saana pesalnan.. Kabupaten Sumenep: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah assten meds. s. Kota Ked: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah RS. t. Kota Suabaya: sumbe daya yang palng mempengauh etdaefsenan pelayanan esehatan adalah jumlah ln. 7. KESIMPULAN Bedasaan analss dan pembahasan yang telah dlauan tehadap 38 Kabupaten/Kota, esmpulan yang dapat dambl antaa lan : 1. Ada 18 abupaten/ota yang meml neja efsen untu pelayanan esehatan pada model DEA-CCR yatu Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Stubondo, Kabupaten Pasuuan, Kabupaten Sdoajo, Kabupaten Nganju, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ges, Kabupaten Bangalan, Kabupaten Sampang, Kota Blta, Kota Malang, Kota Pobolnggo, Kota Pasuuan, Kota Mojoeto, Kota Madun, dan Kota Batu. Atnya abupaten/ota tesebut dapat secaa optmal memanfaatan sumbe daya esehatan dan dapat menangan unjungan pasen awat jalan dan awat nap dengan optmal. Sedangan 20 abupaten/ota yang lan tda efsen dalam pelayanan esehatan. Atnya abupaten/ota tesebut belum dapat secaa optmal memanfaatan sumbe daya esehatan dan dapat menangan unjungan pasen awat jalan dan awat nap dengan optmal. 2. Pemetaan abupaten/ota d Jawa Tmu bedasaan tngat efsens pelayanan esehatan menunjuan bahwa ada 18 abupaten/ota yang temasu atego efsen dan 20 abupaten/ota yang tda efsen. 3. Poyes pebaan pada tap abupaten/ ota yang tda efsen menjad efsen dengan model CCR oentas nput umumnya pelu dlauan peubahan pada semua vaabel pelayanan esehatan. Aan tetap yang palng utama untu dpeba da tap abupaten/ota adalah sebaga beut. - Kabupaten Pactan : vaabel Pusesmas. - Kabupaten Ponoogo : vaabel ln - Kabupaten Tenggale : vaabel Pusesmas - Kabupaten Tulungagung: vaabel RS - Kabupaten Blta : vaabel baya - Kabupaten Ked : vaabel ln - Kabupaten Lumajang: vaabel RS - Kabupaten Jembe: vaabel ln - Kabupaten Pobolnggo: vaabel ln - Kabupaten Mojoeto: vaabel saana pesalnan - Kabupaten Jombang: vaabel ln - Kabupaten Madun: vaabel saana pesalnan - Kabupaten Ngaw: vaabel tenaga esehatan lannya - Kabupaten Bojonegoo: vaabel saana pesalnan - Kabupaten Tuban: vaabel baya - Kabupaten Lamongan: vaabel ln - Kabupaten Pameasan: vaabel saana pesalnan - Kabupaten Sumenep: vaabel assten meds - Kota Ked: vaabel RS - Kota Suabaya: vaabel ln 8. DAFTAR PUSTAKA Bud, D.S. 2010. Efsens Relatf Pusesmas- Pusesmas d Kabupaten Pat Tahun 2009[tess]. Jaata: Faultas Eonom, Unvestas Indonesa. Chanes, A., Coope, W.W., and Rhodes, E. 1978. Measung the Effcency of Decson Mang Unts. Euopean Jounal of Opeaton Reseach, Vol. 2, pp. 429-444. Coope,W.W., Sefod, L.M., Tone, K. 2002. A Compehensve Text wth Models, Aplcaton, Refeences, and DEA- Solve-Softwae. London: Kluwe Academc Publshe. Dnas Kesehatan. 2009. Pofl Kesehatan Popns Jawa Tmu. Suabaya. Fael, M.J. 1957. The Measuement of Poductve Effcency. Jounal of The Royal Statstcal Socety, Sees A, CXX, Pat 3, 253-290. Ose, D. 2008. Techncal Effcency of Publc Dstct Hosptal and Health Centes n Ghana. BoMed Cental Ltd.. Ozcan, Y.A. 2008. Health Cae Benchmang and Pefomance Evaluaton. New Yo: Spnge. 9

Ramanathan, R. 2003. An Intoducton To Data Envelopment Analyss: A Tool Fo Pefomance Measuement. New Delh: Sage Publcatons. Saputa, D. 2004. Peneapan Data Envelopment Analyss (DEA) untu Membandngan Efsens Unt Gawat Dauat (UGD) [sps]. Suabaya: Juusan Ten Indust, Insttut Tenolog Sepuluh Nopembe 10