Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I INTEGRAL TAK TENTU

Hendra Gunawan. 16 Oktober 2013

Persamaan Diferensial

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

: Pramitha Surya Noerdyah NIM : A. Integral. ʃ f(x) dx =F(x) + c

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 3. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

INTEGRAL. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Integral tak tentu Fungsi aljabar Derivatif Antiderivatif A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM KOMPETENSI GANDA DEPAG S1 KEDUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Persamaan Diferensial: Pengertian, Asal Mula dan Penyelesaian

Himpunan dan Sistem Bilangan Real

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

KALKULUS MULTIVARIABEL II

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

DERIVATIVE Arum Handini primandari

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 4. Derivatif ALZ DANNY WOWOR

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

integral = 2 . Setiap fungsi ini memiliki turunan ( ) = adalah ( ) = 6 2.

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

bila limitnya ada. Dengan penggantian x = c+ h, jika x c h 0 dan x c h turunan fungsi f di c dapat dituliskan dalam bentuk: x c

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

MA3231 Analisis Real

BAB II LANDASAN TEORI

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Department of Mathematics FMIPAUNS

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA DIFFERENSIAL DAN INTEGRAL

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

= F (x)= f(x)untuk semua x dalam I. Misalnya F(x) =

Model Optimisasi dan Pemrograman Linear

Penggunaan Fungsi Non-Linear Dalam Ekonomi

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Persamaan Diferensial Orde Satu

Hendra Gunawan. 25 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 1 - I

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use

LAMPIRAN IV KARTU SOAL DAN JAWABAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA DAN FUNGSI NAIK DAN TURUN. Diketahui: g x = dan titik (, 0)

Rencana Pembelajaran

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

TINJAUAN PUSTAKA. Jika y = f(x) dengan f(x) adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap

INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) Tito Adi Dewanto S.TP

Matematika

Persamaan Diferensial Biasa

Penggunaan Aturan Trapezoidal (Aturan Trapesium), dan Aturan Simpson Sebagai Hampiran Dalam Integral Tentu

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Fungsi Non-Linear. Modul 5 PENDAHULUAN

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Jurusan Matematika FMIPA-IPB

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

16. INTEGRAL. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. a dx = a dx = ax + c. 3. x n dx = + c. cos ax + c. 4. sin ax dx = 1 a. 5.

Aljabar 1. Modul 1 PENDAHULUAN

Hendra Gunawan. 11 Oktober 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA ( ) ( ) ( ) Asalkan limit ini ada dan bukan atau. Jika limit ini memang ada, dikatakan ( ) ( ) ( ) ( )

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

APLIKASI INTEGRAL DALAM MENGHITUNG BANYAK POLUTAN YANG MASUK KE DALAM EKOSISTEM

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

Geometri di Bidang Euclid

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

KALKULUS INTEGRAL 2013

Transkripsi:

Modul 1 Integral Tak Tentu M PENDAHULUAN Drs. Hidayat Sardi, M.Si odul ini akan membahas operasi balikan dari penurunan (pendiferensialan) yang disebut anti turunan (antipendiferensialan). Dengan mengikuti notasi Leibniz istilah anti turunan kita ganti dengan istilah integral tak tentu. Secara umum, setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat: 1. memahami konsep integral tak tentu;. memahami sifat-sifat integral tak tentu. Secara khusus, setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat: 1. menentukan integral tak tentu suatu fungsi secara langsung;. menentukan integral tak tentu melalui substitusi sederhana;. menggunakan integral tak tentu untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan peubah terpisah, masalah gerak lurus dan masalah ekonomi.

1. Kalkulus II Kegiatan Belajar 1 Anti Turunan (Integral Tak Tentu) Definisi 1.1 Fungsi F disebut suatu anti turunan dari fungsi f di suatu selang I apabila F( x) f ( x). Sebagai ilustrasi perhatikan contoh-contoh berikut Contoh 1.1 Apabila diberikan fungsi Jadi apabila kita sebut F( x) 5x x 7, maka F( x) 15x 6 x. f ( x) 15x 6x maka f adalah turunan dari F, ini berarti F adalah anti turunan dari f. Namun demikian apabila G( x) F( x) C; C suatu konstanta sebarang maka G( x) F( x) f ( x). Ini berarti G(x) juga merupakan anti turunan dari f. Jadi anti turunan dari fungsi f sangat banyak. Contoh 1. Jika diberikan fungsi F(x) = C, C konstanta maka F( x) 0. Ini berarti anti turunan dari fungsi f(x) = 0 adalah fungsi konstan. Contoh 1. Misalkan dua fungsi f dan g memenuhi hubungan f ( x) g( x). Selisih fungsi f dan g kita sebut h( x) f ( x) g( x). Sehingga didapat h( x) f ( x) g( x) 0. Dari Contoh 1., hal ini berarti h(x) = C, C konstan dan C = f(x) g(x) atau f(x) = g(x) + C. Contoh ini memberi kesimpulan bahwa dua fungsi yang turunannya sama, maka kedua fungsi tersebut berbeda dalam konstanta.

MATA4111/MODUL 1 1. Pembahasan selanjutnya akan digunakan istilah integral tak tentu untuk anti turunan. Apabila F( x) f ( x), integral tak tentu dari fungsi f terhadap x adalah f ( x) dx F( x) C ; C kontanta sembarang f(x) disebut integran, dx disebut integrator dan, F(x) disebut fungsi primitif. Teorema 1.1 i. dx x C k f x dx k f x dx k konstan ii. ( ) ( ) ; iii. iv. f ( x) g( x) dx f ( x) dx g( x) dx n1 n x x dx c; n 1. n 1 Bukti: Semua bukti Teorema 1.1 dari nomor i sampai dengan iv berkaitan dengan rumus turunan. Sebagai contoh berikut ini bukti (iv). n1 n x ( n 1) x n d C dx x dx. n1 n1 Dengan demikian Teorema 1.1 bagian iv terbukti. Contoh 1.4 Hitunglah (x 7) dx. Dengan menggunakan (iii) dan (ii) (x 7) dx x dx 7dx

1.4 Kalkulus II x dx 7 1 x c 1 7( x c) x c1 7x 7 c. Karena c1 7c konstanta sebarang, hal tersebut dapat dinyatakan oleh C, sehingga diperoleh jawab 7 x x C dx Hasil ini dapat diperiksa dengan menurunkan d x 7x C x 7. dx Contoh 1.5 Tentukan 5 x dx. 5 1 5 x 5 x dx x dx C 1 5 5 8 5 5 5 x c x x C 8 8 Contoh 1.6 Hitunglah 1 1 dx x x x x 1 1 1 dx x x dx

MATA4111/MODUL 1 1.5 1 1 1 x x x x C C 1 1 1 1 x C x Dalam banyak hal untuk menentukan integral tak tentu tidak selalu bisa langsung diperoleh dengan menggunakan Teorema 1.1 di depan, tetapi terkadang dapat diusahakan dengan cara mengganti peubahnya. Sebagai contoh hitunglah integral berikut 4x 1 x dx. Substitusikan u1 x maka du xdx atau 4xdx du, sehingga 1 1 4x 1 x dx u ( du) u du 4 4 u C (1 x ) C Prosedur penyelesaian integral tersebut dapat dituangkan pada teorema berikut, yang analog dengan aturan rantai pada penurunan. Teorema 1. (Aturan rantai untuk integral tak tentu) Misalkan fungsi g dapat diturunkan terhadap x dan range dari fungsi g adalah selang I. Misalkan fungsi f terdefinisi di I dan F merupakan antiturunan dari f di I. Jika u = g(x), maka ( ) ( ) ( ) f g x g x dx C F g x C Bukti: Dengan menggunakan aturan rantai pada penurunan dan asumsi-asumsi yang ada pada Teorema diperoleh hal berikut df( u) df( u) du du f ( u). f g( x). g( x). dx du dx dx

1.6 Kalkulus II Dari sini dapat disimpulkan bahwa: f g( x) g( x) dx F( u) C F g( x) C atau lebih lengkap lagi ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) f g x g x dx f u du F u C F g x C Teorema 1. Jika g fungsi yang diferensiabel dan u = g(x), maka Bukti: Jelas! n1 n1 n n u gx ( ) g( x) g( x) dx u du C C apabila n 1. Contoh 1.7 Hitunglah 5x4 dx. Dengan menggunakan Teorema 1.. n1 n1 Misalkan u = 5x - 4 maka du = 5dx atau 1 du dx, 5 sehingga 1 1 1 1 5x4 dx u. du 5 5 u du 1. u C 5 (5 x 4) C 15 Contoh 1.8 Hitunglah 10 x(4 x ) dx.

MATA4111/MODUL 1 1.7 Karena d(4 x ) 6 x dx, maka dapat ditulis 10 1 10 x(4 x ) dx (4 ) (4 ) 6 x d x 1 1 11. (4 x ) C 6 11 1 (4 ) 11 x C 66 Contoh 1.9 Hitunglah x x dx. Misalkan u x; maka dx u du. Dengan substitusi ini didapat u x atau x x dx ( u ). u. u du 6 4 xu (u 1u 18 u ) du dan diperoleh 7 1 5 u u 6u C 7 5 7 1 5 ( x) ( x) 6( x) C 7 5 Coba Anda periksa dengan cara menurunkan hasil terakhir ini, maka akan didapat fungsi yang diintegralkan.

1.8 Kalkulus II LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! Tentukan integral tak tentu! 1) ) ) 4) 5) 6) 7) 8) ( x x ) dx 5 dx x x x x 1 dx t dt t 1 y dy ( y) 6 (5x 1)(5 x x8) dx x s ds s 4 x x 1 dx. Petunjuk Jawaban Latihan 1) ) ) 4) 1 x x x C 1 5x C x x ( 1) 9 x C 1 t 1 C

MATA4111/MODUL 1 1.9 5) 6) 7) 8) 4 4 1 ( ) 18( ) y y C 1 (5 8) 7 1 x x C 1 ( ) 6( ) s s C 1 1 x x x C RANGKUMAN Anti turunan integral tak tentu dari fungsi f adalah f ( x) dx F( x) C dengan F( x) f ( x) f( x ): disebut integran Fx ( ): disebut fungsi primitif dx : disebut integrator C : lambang integral : konstanta sebarang. Integral tak tentu bersifat linear, yaitu 1 1 k f ( x) k g( x) dx k f ( x) dx k g( x) dx k, k konstanta. 1 Sifat linear ini ekivalen dengan dan 1. k f ( x) dx k f ( x) dx f ( x) g( x) dx f ( x) dx g( x) dx.. Teorema-teorema sederhana yang selanjutnya dijadikan rumus 1. dx x C. n1 n x x dx c, n 1 n 1

1.10 Kalkulus II f g x g x dx F g x C. ( ) ( ) ( ) dengan F( x) f ( x) 4. n1 n gx ( ) g( x) g( x) dx C, n 1. n 1 Dalam beberapa hal tertentu untuk menentukan integral tak tentu dapat dibalik dari rumus turunan. Tetapi untuk beberapa hal lain harus menggunakan teknik-teknik pengintegralan yang selanjutnya akan dibahas pada Modul Teknik Pengintegralan. TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) ) x x 1 dx sama dengan. 5 A. 9x x x C 5 4 B. x x x C 5 5 4 C. x x x C 5 1 15 D. x x x C x (1 x ) dx sama dengan. A. 5 x x 5 C 7 B. x x C 7 4 5 7 C. x x x C 5 7 1 1 D. 5 x x C

MATA4111/MODUL 1 1.11 ) 4) 5) x x dx sama dengan. 7 1 5 A. ( x) ( x) 6( x) C 7 7 5 5 B. ( x) ( x) ( x) C 7 1 7 5 1 C. 7 1 ( x) ( x) 6( x) C 5 7 5 1 D. 7 5 ( x) ( x) ( x) C 1 x x 1 dx sama dengan. A. ( 1) x C 9 1 B. x x C 9 1 C. x x C D. ( 1) 9 x C ( x x) dx sama dengan. x x 1 1 A. ( x x 1) C 1 B. ( 1) x x C 1 C. ( 1) x x C 1 D. ( x x 1) C

1.1 Kalkulus II Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

MATA4111/MODUL 1 1.1 B Kegiatan Belajar Penggunaan Integral Tak Tentu eberapa penggunaan integral tak tentu akan dibahas pada Kegiatan Belajar ini. A. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL dy Persamaan diferensial f( x) dapat diubah menjadi ( ), dx dy f x dx yang merupakan persamaan diferensial dengan peubah dipisah. Apabila fungsi f merupakan turunan dari fungsi F, maka jika kedua ruas tersebut diintegralkan, yaitu dy f ( x) dx diperoleh y F( x) C; C konstanta sebarang. y = F(x) + C merupakan solusi persamaan diferensial di atas, yang merupakan keluarga (himpunan) fungsi dengan parameter C. Kurva fungsi-fungsi tersebut di bidang; masing-masing tidak ada yang berpotongan. Suatu titik tertentu ( x1, y 1) hanya dilalui oleh sebuah kurva dari anggota himpunan fungsi tersebut. Contoh 1.10 Tentukan semua solusi persamaan diferensial dy. x dx Kemudian gambarkan solusi tersebut! dy x dapat ditulis sebagai. dx dy x dx Apabila kedua ruas diintegralkan, yaitu dy x dx, maka didapat y C1 x C atau

1.14 Kalkulus II y x C, di mana C C C 1. Untuk menggambarkan solusi tersebut kita ambil beberapa nilai konstanta C, misalnya C, 1, 0, 1,. Maka diperoleh himpunan fungsi seperti yang terlihat pada Gambar 1.1. Y X 1 0-1 - Gambar 1.1 Gambar 1.1 Contoh 1.11 Tentukan solusi persamaan diferensial pada contoh 1.10, yang melalui titik (, 7). Dari Contoh 1.10, telah diperoleh solusi persamaan diferensial y x C Isikan koordinat titik (, 7) ke solusi tersebut C =. 7 C, maka didapat Jadi yx merupakan solusi khusus dari persamaan diferensial di contoh 1.10, yang melalui titik (, 7).

MATA4111/MODUL 1 1.15 Contoh 1.1 Gradien garis singgung pada suatu kurva di titik (x, y) adalah Tentukan persamaan kurva yang melalui titik (, 1). x y. Gradien garis singgung di sebarang titik (x, y) adalah turunan di titik tersebut, sehingga diperoleh dy x y dx atau dy x dx. y Jika diintegralkan masing-masing ruas, yaitu dy x dx, y maka didapat solusi umum persamaan diferensial 1 1 y x C Untuk memperoleh kurva yang melalui kurva titik (,1), isikan koordinat titik ini kedalam solusi umum 1 1. C atau 1 1 9 C, didapat C 10. Jadi persamaan kurva yang ditanyakan adalah 1 1 10. y x B. GERAK LURUS Persamaan gerak suatu partikel sepanjang garis lurus adalah s = f(t). s = panjang jalan yang ditempuh t = waktu. Kecepatan dari gerak lurus adalah ds v f () t dan dt percepatannya

1.16 Kalkulus II d s dv a f ( t). dt dt Contoh 1.1 Suatu partikel bergerak sepanjang garis lurus pada saat (waktu) t = 1, percepatannya adalah t 1, kecepatannya dan panjang jalan ditempuh 4. Nyatakan kecepatan dan panjang jalan yang ditempuh sebagai fungsi dari waktu. Misalkan s, v dan a berturut-turut menyatakan panjang jalan, kecepatan dan percepatan, sedangkan t menyatakan waktu. dv Karena a, maka dt dv t 1 dt atau dv (t 1) dt. sehingga Integralkan masing-masing ruas, yaitu dv (t 1) dt, diperoleh solusi v t t C 1. Pada saat t = 1, kecepatan v =. Isikan ke solusi tersebut 1 1 1C C. Jadi kecepatan gerak partikel adalah v t t. Selanjutnya, kita tahu bahwa: ds v, sehingga diperoleh dt ds t t dt atau ds ( t t ) dt. 1

MATA4111/MODUL 1 1.17 Integralkan ruas kiri dan ruas kanan, yaitu ds ( t t ) dt. Hasil integral ini adalah 1 1 s t t t C. Pada saat t = 1, diketahui s = 4. Isikan ke hasil integral tersebut, maka didapat 1 1 4. 1. 1. 1C 7 C. 6 Akhirnya didapat persamaan gerak partikel 1 1 7 s t t t. 6 C. DALAM MASALAH EKONOMI Dalam masalah ekonomi kita kenal beberapa istilah berikut. Misalkan x jumlah unit produksi pada suatu selang waktu tertentu. C(x) : ongkos produksi C ( x) : ongkos marginal R(x) : harga jual/pendapatan R ( x) : pendapatan marginal P(x) : keuntungan P ( x) : keuntungan marginal. Ongkos, pendapatan dan keuntungan rata-rata berturut-turut dan ( ). Px x Cx ( ), x Rx ( ) x

1.18 Kalkulus II Contoh 1.14 Ongkos marginal produksi x unit suatu barang adalah 4x 8. Apabila ongkos produksi untuk 5 unit barang tersebut Rp0.000,-. Tentukan total ongkos produksi x unit barang! C( x) 4x 8 atau dc( x) 4x 8 dx dc( x) (4x 8) dx Integralkan ruas kiri dan kanan, didapat C = 0.000 untuk x = 5 0.000 =. 5 8. 5 K. K 19.990 C( x) x 8x 19.990. C( x) x 8 x K; K konstanta Karena ongkos marginal tak negatif, maka 4x8 0 atau x. Jadi total ongkos produksi : C( x) x 8x 19.990 ; x. Contoh 1.15 Apabila pendapatan marginal untuk x unit barang adalah 71 x x. Tentukan persamaan untuk total pendapatan dan keuntungan marginal apabila ongkos produksi x untuk barang adalah 50 + 7x. R( x) 71x x R( x) (71 x x ) dx 1 7x6 x x K. Karena R(0) = 0, kenapa? maka K = 0. 1 Total pendapatan R( x) 7x6 x x. Diketahui ongkos produksi C( x) 50 7 x.

MATA4111/MODUL 1 1.19 Keuntungan P(x) = R(x) C(x) 1 7x6 x x (50 7 x) 1 50 0x6 x x. Jadi keuntungan marginal P( x) 01 x x ; x 0. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) dy x x4; y 6 untuk x =. dx Tentukan solusi persamaan diferensial tersebut! ) Gradien garis singgung suatu kurva di titik (x, y) adalah x. Tentukan persamaan kurva tersebut yang melalui titik (,)! ) Gerak partikel sepanjang garis lurus pada saat t = 0 jarak tempuh s = 0, kecepatan v =,dan percepatan a = 5 t. Tentukan persamaan gerak partikel tersebut! 4) Produksi x unit barang ongkos marginalnya adalah 0,x 11, dalam rupiah. Harga jual barang tersebut Rp19,- per unit dan total ongkosnya Rp100,- Tentukan keuntungan maksimum yang diperoleh dalam jangka waktu yang ditentukan. Petunjuk Jawaban Latihan 1) 1 y x x 4x 6

1.0 Kalkulus II ) ) y x x 5 1 s t t t 4) Rp1400,- RANGKUMAN Penggunaan integral tak tentu dalam pembahasan kegiatan belajar ini pada prinsipnya menyelesaikan persamaan diferensial dengan peubah dipisah. Solusi yang diperoleh merupakan himpunan kurva. Untuk mendapatkan sebuah kurva caranya mengisikan syarat yang diberikan pada solusi tersebut, sehingga diperoleh konstanta tertentu dari persamaan kurva solusi. TES FORMATIF Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Solusi persamaan diferensial adalah. A. 1 4 9 y ( x1) 4 4 B. 1 4 y ( x1) C. 1 4 7 y ( x1) 4 4 D. 1 4 y ( x1). dy ( x 1) ; y = untuk x = 0, dx ) Sebuah bola dilemparkan ke atas dari permukaan bumi dengan kecepatan awal 96 kaki per detik. Tinggi maksimum yang dicapainya adalah. (Gesekan dengan udara diabaikan, gaya gravitasi kaki/detik)

MATA4111/MODUL 1 1.1 A. 144 kaki B. 10 kaki C. 169 kaki D. 88 kaki. ) Apabila ongkos marginal untuk x unit barang adalah 6x 4x dan ongkos awal.000,-, maka fungsi ongkos untuk x unit barang adalah. A. B. C. D. c( x) x x 000 c( x) 6x 4x 000 c( x) 6x 4x 000 c( x) x x 000. Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan Modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar, terutama bagian yang belum dikuasai.

1. Kalkulus II Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1) B ) C ) A 4) D 5) C Tes Formatif 1) C ) A ) D

MATA4111/MODUL 1 1. Daftar Pustaka Edward, Penny. 1994. Calculus with Analytic Geometry. 4 th edition. Prentice- Hall. Leithold, L. 1976. Theory Calculus with Analutic Geometry. Harper and Row Publisher. Purcell, E.J. dan Dale Varberg. 1994. Calculus with Analytic Geometry. 5 th edition Prentice-Hall.