BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan dan pemberdayaan.(david, Hopkins.2011)

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB. III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK PADA SISWA USIA 4-5 TAHUN DI TK KANDANGAN 2 PURWODADI SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < ,36 Belum Tuntas 59, ,64 Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan guru untuk meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I tahun pelajaran yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di TK Kandangan 2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Kelompok A Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 dengan subjek penelitian seluruh anak kelompok A berjumlah 25 anak dengan 12 anak laki-laki dan 13 anak perempuan.. Kondisi prasiklus atau kondisi awal merupakan keadaan anak sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, hasil keterampilan motorik halus di kelompok A TK Kandangan 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 anak terlihat masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari data hasil evaluasi peserta didik pada keterampilan motorik halus. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.3. 24

Tabel 4.3 Distribusi Keterampilan Motorik Halus pada Prasiklus No. Kategori Jumlah anak Presentase 1. Kurang (K) 8 32% 2. Cukup (C) 7 28% 3. Baik (B) 10 40% Jumlah 25 100% Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 25 anak yang mencapai kategori Baik (B) sebanyak 10 anak (40%), kategori Cukup (C) sebanyak 7 anak (28%), sedangkan untuk kategori Kurang (K) sebanyak 8 anak atau (32%). Kondisi tesebut dapat digambarkan pada diagram sebagai beikut. PraSiklus PraSiklus 32% 28% 40% Kurang Cukup Baik Gambar 4.3. Persentase Keterampilan Motorik halus Prasiklus Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa peningkatkan keterampilan motorik halus anak masih rendah. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya, strategi pembelajaran yang digunakan guru monoton. Guru masih menerapkan pembelajaran yang kurang memunculkan minat anak dan masih kurangnya sarana dan prasarana 25

pembelajaran media yang digunakan kurang kreatif sehingga proses pembelajarannya membosankan bagi anak. Pembelajaran berpusat pada guru, sehingga anak tidak aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan kondisi seperti tersebut, peneliti mengambil tindakan kelas seperti yang telah direncanakan pada bab sebelumnya. 4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Dalam siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan perencanaan tindakan berupa mengidentifikasi masalah, mendiagnosis dan kemudian mengembangkan pemecahan masalah. Setelah itu peneliti menentukan indikator yang akan dicapai pada proses pembelajaran. Dari indikator tersebut kemudian dituangkan pada RKH siklus I yang terdiri dari tiga kali pertemuan (terlampir). Kemudian peneliti menyiapkan alat peraga, bahan maupun lembar kegiatan anak yang akan digunakan selama proses penelitian siklus I. Alat peraga maupun bahan yang digunakan sebagai media pembelajaran di sini adalah gambar alat komunikasi, potongan-potongan kardus, majalah, plastic snack dan lem. Selain itu, peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan selama proses pembelajaran dilaksanakan berupa lembar observasi guru dan lembar observasi anak. 26

4.1.2.2 Tindakan dan Observasi 4.1.2.2.1 Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal (Pendahulan) Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 9 Juni 2014 pada pukul 07.00. Pelaksanaan kegiatan awal upacara bendera selanjutnya untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan kegiatan fisik motorik yaitu dengan berjalan ke depan dengan berjinjit. Kemudian melakukan apersepsi berupa Tanya jawab tentang macam-macam alat komunikasi, dengan menyebutkan jenis alat komunikasi. Peneliti memperlihatkan benda dan anak menyebutkan nama benda tersebut. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari pertama kegiatan dilakukan yaitu tentang meniru membuat garis tegak datar menjadi televisi, kemudian membuat mozaik televisi dengan potonganpotongan kardus bekas beserta lem yang akan digunakan dan membilang dengan angka benda sampai 10. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk membuat mozaik tersebut selama 60 menit. 27

3. Kegiatan Akhir Pada RKH kegiatan akhir dilakukan Tanya jawab dengan menyebutkan benda yang diperlihatkan. Selanjutnya anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang. 4.1.2.2.2 Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal (Pendahulan) Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 11 Juni 2014 pada pukul 07.00. Sebagai kegiatan awal untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan melakukan apersepsi. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari kedua kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik telephone dengan potongan-potongan plastic snack beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk membuat mozaik tersebut selama 60 menit. 3. Kegiatan Akhir 28

Pada RKH kegiatan akhir dilakukan Tanya jawab tentang cara menggunakan alat komunikasi selanjutnya anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang. 4.1.2.2.3 Pertemuan Ketiga 1. Kegiatan Awal (Pendahulan) Pertemuan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari Jum at 13 Juni 2014 pada pukul 07.00. Sebagai kegiatan awal untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan melakukan apersepsi. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari ketiga kegiatan dilakukan yaitu melipat kertas origami menjadi amplop selanjutnya dilakukan kegiatan membuat mozaik Radio dengan potonganpotongan majalah bekas beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut. Selanjutnya anak melakukan kegiatan tersebut. 3. Kegiatan Akhir Pada RKH kegiatan akhir dilakukan Tanya jawab guna alat komunikasi selanjutnya anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari. Peneliti memberi 29

pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang. 4.1.2.3 Hasil Tindakan dan Observasi 4.1.2.3.1 Hasil Tindakan Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I maka diperoleh data secara Diskriptif kuantitatif melalui penilaian nontes atau observasi. Data nilai anak siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Distribusi Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus I Penilaian Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III keterampilan Jumlah anak % Jumlah anak % Jumlah anak % Kurang (K) 6 24% 5 20% 3 12% Cukup (C) 11 44% 12 48% 9 36% Baik (B) 8 32% 8 32% 13 52% Dari hasil observasi siklus I pada tabel 4.4 yang diperoleh, kenaikan presentase terletak pada Kategori Kurang (K), Cukup (C), dan Baik (B). gambar 4.4. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.4 dapat di buat diagram seperti 30

Kurang Cukup Baik 44% 48% 32% 32% 24% 20% 12% 36% 52% P I P II P III Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Dari diagram diatas persentase keterampilan motorik halus anak dari siklus I pertemuan III anak yang mencapai kriteria Kurang (K) adalah sebanyak 3 anak atau 12%, sedangkan anak yang mencapai kriteria Cukup (C) adalah sebanyak 9 anak atau 36% dan anak yang mendapat Kriteria Baik (B) sebanyak 13 anak atau 52%. Hasil tindakan pada siklus I sudah mengalami peningkatan namun belum mencapai indikator yang di tentukan. 4.1.2.3.2 Observasi Hasil observasi kinerja guru dilihat dari Lembar Observasi Guru yang telah diisi oleh observer guru kelas dan diperoleh hasil pada siklus I yaitu kategori baik dengan jumlah 11 point atau 44% dan kategori sangat baik dengan jumlah 14 point atau 56%. Adapun distribusi pengukuran kompetensi guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. 31

Tabel 4.5 Distribusi Kompetensi Guru Siklus I No. Kategori Jumlah Presentase 1. Sangat Baik 14 56% 2. Baik 11 44% 3. Cukup - - 4. Kurang - - Jumlah 25 100% Dalam tabel 4.5 di atas, maka dapatdilihat bahwa 14 point dari jumlah total 25 point atau dengan presentase 56% sudah dilakukan dengan kategori sangat baik pada siklus I. 4.1.2.4 Refleksi Refleksi dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer pada siklus I masih ada beberapa anak yang masih mendapat kriteria Kurang sebanyak 3 anak dan Kriteria Cukup sebanyak 9 anak, sehingga perlu dilakukan perbaikan agar hasil belajar anak mencapai katagori Baik yang diharapkan yaitu 75% anak tuntas. Dari hasil observasi kegiatan anak selama siklus I, masih ada sebagian anak yang masih malas dalam mengerjakan kegiatan mozaik. Selain itu anak juga masih terburu-buru dalam menempel potongan- potongan mozaik, maka peneliti perlu mengadakan perbaikan pada pembelajaran siklus II agar ada peningkatan pada keterampilan motorik halus anak bisa mencapai hasil yang optimal yaitu 75 % anak mendapat kategori Baik (B). Hal yang dapat dilakukan sebagai perbaikan pada siklus II, antara lain: 32

1. Guru meningkatkan penguasaan kelas supaya kelas tak lagi gaduh dengan cara mengeraskan volume suara dan memberi aktifitas disela kegiatan seperti bernyanyi. 2. Menggunakan apersepsi berupa permainan, agar anak selalu mendapat hal yang baru dan selalu antusias. 3. Guru lebih efektif dalam membagi waktu agar semua yang tercantum dalam RKH dapat dilaksanakan. 4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I dengan melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya. Dalam siklus II ini, terdapat tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 4.1.3.1 Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti merancang rencana pembelajaran yang sudah dikembangkan sesuai dari hasil refleksi pada siklus I. 4.1.3.2 Tindakan dan Observasi 4.1.3.1.1 Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal (Pendahuluan) Pertemuan pertama pada siklua II dilaksanakan pada hari Senin, 16 Juni 2014 pada pukul 07.00. Pelaksanaan kegiatan awal upacara bendera selanjutnya untuk 33

memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan apersepsi berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan berikutnya. Memberi kesempatan kepada anak untuk menjawab dan bertanya mengenai materi yang belum jelas pada pertemuan berikutnya. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari pertama kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik televisi dan memperlihatkan potongan-potongan kardus bekas dengan potongan kombinasi dari siklus I dan kertas origami beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk membuat mozaik tersebut selama 60 menit. Kemudian untuk kegiatan berikutnya finger-painting atau melukis dengan jari untuk membentuk televisi. 3. Kegiatan Akhir Pada RKH kegiatan akhir anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang. 4.1.3.1.2 Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal (Pendahulan) 34

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 18 Juni 2014 dimulai pada pukul 07.00. Untuk mengawali pembelajaran, guru mengucapkan salam dan kemudian dilanjutkan dengan berdoa dan bernyanyi sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya guru melakukan presensi, apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menunjukkan sebuah alat komunikasi dan kemudian dilanjutkan serangkaian pertanyaan kepada anak seperti anak-anak coba perhatikan, ibu guru membawa gambar apa ini?, coba kelompokkan mana yang termasuk alat komunikasi?, Siapa yang tahu? Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang Alat komunikasi. Peneliti memperlihatkan benda dan anak menyebutkan nama benda tersebut. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari kedua kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik Radio dengan potongan-potongan majalah bekas kombinasi dari siklus I dan kertas origami beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut. 3. Kegiatan Akhir Pada RKH kegiatan akhir anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang. 35

4.1.3.1.3 Pertemuan Ketiga 1. Kegiatan Awal (Pendahulan) Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis 19 Juni 2014 pada pukul 07.00. Sebagai kegiatan awal untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan melakukan apersepsi. Selanjutnya dilakukan kegiatan fisik motorik yaitu bermain bola basket. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari ketiga kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik Telephone dengan potongan-potongan plastik snack beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan kegiatan mewarnai gambar telephone. Untuk melakukan pengamatan ini peneliti dibantu oleh guru kelompok A sebagai obsever dan teman sejawt sabagai dokumentator. 3. Kegiatan Akhir Pada RKH kegiatan akhir anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang. 36

4.1.3.3 Hasil Tindakan dan Observasi 4.1.3.3.1 Hasil Tindakan Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus II maka diperoleh data Diskripstif kuantitatif melalui penilaian nontes atau observasi. Data nilai anak siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Distribusi Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus II Penilaian Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Keterampilan Jumlah % Jumlah % Jumlah % anak anak anak Kurang (K) 2 8% 0 0% 0 0% Cukup (C) 11 44% 9 36% 4 16% Baik (B) 12 48% 17 68% 21 84% Dari hasil perbaikan siklus II pada tabel 4.6 yang diperoleh, kenaikan presentase terletak pada kriteria Cukup (C) dan criteria Baik (B). Dalam siklus II masih terdapat 4 siswa. Berikut disajikan mengenai distribusi hasil peningkatan keterampilan motorik halus siklus II pada tabel 4.5. 37

8% 44% 48% Kurang Cukup Baik 68% 36% 0% 0% 16% 84% P I P II P III Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Berdasarkan gambar 4.5 hasil pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi anak dari siklus II pertemuan III anak yang mendapat kriteria Kurang (K) 0 anak atau 0%, sedangkan anak yang masih mendapat kriteria Cukup (C) adalah 4 anak atau 16% dan anak yang mencapai kriteria Baik (B) adalah sebanyak 84%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator keberhasilan sebesar 84%. 4.1.3.3.2 Observasi Hasil observasi kinerja guru dilihat dari Lembar Observasi Guru yang telah diisi oleh obsever guru kelas dan diperoleh hasil pada siklus II yaitu kategori baik dengan jumlah 3 point atau 12% dan kategori sangat baik dengan jumlah 22 point atau 88%. Adapun distribusi pengukuran kompetensi guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7. 38

Tabel 4.7 Distribusi Kompetensi Guru Siklus II No. Kategori Jumlah Presentase 1. Sangat Baik 22 88% 2. Baik 3 12% 3. Cukup - - 4. Kurang - - Jumlah 25 100% Dalam tabel 4.7 di atas maka dapat dilihat bahwa kompetensi guru sudah mencapai 80% pada siklus II ini. 4.1.3.4 Refleksi Berdasarkan refleksi dan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus II seluruh anak sudah mencapai ketuntasan dalam belajar. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II menjukkan terjadinya peningkatan keterampilan motorik halus dengan menggunakan media mozaik. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja yang diharapkan telah tercapai. 39

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Analisi penelitian tindakan kelas pasa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II setelah menggunakan kegiatan mozaik diperoleh hasil belajar seperti tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Tahap Awal Pra Siklus Siklus I Siklus II Kurang Cukup Baik f % f % f % 8 32% 7 28% 10 40% 3 12% 9 36% 13 52% 0 0% 4 16% 21 84% Berdasarkan tabel 4.8 anak yang mencapai keterampilan motorik halus pada Prasiklus dengan Kriteria Baik (B) meningkat sebanyak 10 anak atau 40%, Kriteria Cukup (C) sebanyak 7 anak atau 28%, Kriteria Kurang (K) sebanyak 8 anak atau 32%. Siklus I dengan Kriteria Baik (B) meningkat sebanyak 13 anak atau sebesar 52%, untuk kriteria Cukup (C) menurun menjadi 9 anak atau 36%, kriteria Kurang (K) menurun menjadi 3 anak atau 12%. Selanjutnya pada siklus II Kriteria Baik (B) meningkat sebanyak 21 anak atau 84 %, untuk Kriteria Cukup (C) menurun menjadi 4 anak atau 16%, untuk Kriteria Kurang (K) menurun menjadi 0 anak atau 0 %. 40

seperti pada gambar 4.6 Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.8 dapat dibuat diagram Kurang Cukup Baik 84% 32% 28% 40% 12% 36% 52% 0% 16% Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.6 Diagram Persentase Perbandingan PraSiklus, Siklus I, dan Siklus II Diagram di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada ketuntasan hasil belajar anak TK A Kandangan 2 Purwodadi keterampilan motorik halus antara prasiklus dengan kriteria Kurang (K) sebanyak 8 anak atau 32%, kriteria Cukup (C) sebanyak 7 anak atau 28 % dan kriteria Baik (B) sebanyak 10 anak atau 40%. Siklus I dengan kriteria Kurang (K) sebanyak 3 anak atau 12%, kriteria Cukup (C) sebanyak 9 anak atau 36% dan kriteria Baik (B) sebanyak 13 anak atau 52%. Selanjutnya siklus II dengan kriteria Kurang (K) sebanyak 0 anak atau 0%, kategori Cukup (C) sebanyak 4 anak 16%, dan kategori Baik (B) sebanyak 21 anak atau 84%. 41

Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi prasiklus, siklus I dan siklus II membuktikan bahwa kegiatan mozaik membantu guru untuk peningkatan keterampilan motorik halus yang menarik dan bervariatif. Hasil penelitian peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mozaik ini mendukung penelitian yang relevan sebelumnya yaitu penelitian dari Lolita Indraswari (2011) yang sama-sama meneliti motorik halus dengan menggunakan media mozaik. Berdasarkan hasil observasi penelitian dari peneliti diatas, kegiatan mozaik telah meningkatkan keterampilan motorik halus. 42