Sesuai Belum Tentu Efektif

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT?

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

Metode Training Sentral-Sistem

Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI

Sharing Experienced : Control Shipping; Solusi Alternatif Untuk Mempercepat Penurunan Customer Claim

Bab 5. Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan untuk penulisan thesis ini adalah sebagai berikut :

Metode Training ISO/TS Sentral Sistem TAPI MENJELASKAN

Sharing Experienced Evaluasi Efektifitas Proses Bisnis

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

Analisa Kegagalan Pada Proses. dan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta merupakan harta yang sangat sensitif terhadap waktu, kerusakan, tempat

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Tubuh manusia adalah sistem yang terus beroperasi, sejauh apa sistem efektif berjalan? perlu check kesehatan regular

Kelemahan Sistem Sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Memberikan pengetahuan tentang:

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

PROSEDUR MUTU SISTEM Universitas Nusa Cendana TINJAUAN MANAJEMEN (02)

QCC, BEDAKAN TAHAPAN ANALISA VS ALAT ANALISA

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

SPC Copyright Sentral Sistem March09 - For Trisakti University. Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur

ANALISA PROSES BISNIS

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB II HASIL SURVEY. penjualan busana muslim, yang menawarkan bermacam-macam desain pakaian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB V HASIL DAN ANALISIS

Notulensi Pelatihan ISO : Oktober 2014

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MENURUNKAN KLAIM MIS-DELIVERY PADA DELIVERY FINISH GOODS YAMAHA EKSPOR AKBT DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum CV. Queena Batik Nusantara. dengan ciri khas batik yang tersebar di seluruh nusantara ini.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia)

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi (Jurusan Teknologi Industri Pertanian)

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

Laporan Penjualan Mingguan FBL

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

BAB II LANDASAN TEORI

Corrective Action, Preventive Action and Continuous Improvement

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB 2 LANDASAN TEORI

(FORM KP-A) DATA PENUGASAN SELAMA KERJA PRAKTIK

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

BAB I. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Kelancaran dan keakuratan data penjualan dan data tagihan. fax, dan mengejar agar seluruh data ( minimal hingga H-2 ) dapat diterima.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II HASIL SURVEY. bermotif busana muslim. Butik Muslim Az-Zahro ini terletak di jalan Ki Mangun

Bisnis Proses Mapping Perusahaan Target Tiap Proses Ruang Lingkup Perusahaan

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2)

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROSES AUDIT. Titien S. Sukamto

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengendalian. Pengendalian juga membantu memelihara kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan organisasi.

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. yang dikelolah, maka tidak sedikit instansi maupun badan usaha yang ada

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

PERBAIKAN UNSTRUCTURED DATABASE SISTEM PEMBELIAN PT. X UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PERUSAHAAN

QUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PELAKSANAAN IMPLEMENTASI DAN POTENSI PENGEMBANGAN ALLEGRO

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

Transkripsi:

EMUN UD DK B DJDKN LK UKUR EFEKF YEM eringkali perusahaan menetapkan jumlah temuan audit sebagai tolak ukur keberhasilan sistem: Jika temuan audit sedikit, maka dianggap sistem sudah berjalan efektif. 00 pada perusahaan dianggap berhasil jika temuan audit badan sertifikasi hanya sedikit. Jika temuan audit banyak, maka dianggap sistem tidak berjalan efektif. 00 pada perusahaan dianggap kurang berhasil jika temuan audit badan sertifikasi banyak. o Padahal jumlah temuan audit tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan sistem. eringkali kita menemukan kondisi sistem sudah compliance (sesuai) namun masih belum efektif, dan atau perusahaan sudah memiliki sertifikasi 00, tetapi performancenya masih kurang baik esuai Belum entu Efektif Persyaratan 00, 00, H 800 (berisi aturan regulasi) Pelanggaran esuai (compliance) Efektif idak efektif Persyaratan mplementasi Pelanggaran Harus memiliki asaran mutu P : on time delivery 75% sasaran mutu (perusahaan sejenis sasaran mutu nya 00%) Harus ada pengecekan Pengecekan difokuskan pada pengecekan produk, produk reject terdeteksi, namun reject tetap tinggi Dimanakah posisi perusahaan nda?? esuai efektif esuai tidak efektif x x emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman dari 8

esuai tapi kurang efektif a saran mutu produksi Reject 0,5 % Rencana vs aktual 0% asaran mutu jalan tol : transaksi pembayaran 0 detik esuai Belum entu Efektif (Case : asaran Mutu) Efektif Untuk sasaran rencana vs aktual kurang efektif, karena Pencapaian : Rencana 200, aktual 0, plan vs aktual 5% Pencapaian 2 : Rencana 50, aktual 5, plan vs aktual % ecara prosentase; pencapaian 2 lebih baik, padahal secara kecepatan pencapaian lebih baik (output 0 vs output 5) untutan Customer : tidak macet di gerbang tol Jika volume kendaraan dan jumlah gerbang kurang, walaupun sasaran tercapai tetap terjadi antrian yang panjang ebaiknya : asaran mutu panjang antrian 7 esuai Belum entu Efektif Persyaratan mplementasi Pelanggaran Harus melakukan nternal udit Pelaksanaan corrective action eleksi supplier nternal audit dilakukan untuk persiapan sebelum diaudit Customer atau badan sertifikasi. Walaupun banyak masalah disalah satu area, audit tetap dilakukan bulan sekali Problem : Part salah kirim Corrective action : Part yang salah kirim ditarik dan diganti dengan part yang benar eleksi hanya berdasarkan questionare, banyak supplier yang nilainya bagus, kenyataannya tidak bisa mengirim produk tepat waktu dan kualitasnya tidak baik esuai efektif esuai tidak efektif emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman 2 dari 8

leh karena itu kita tidak bisa menjadikan temuan audit sebagai tolak ukur keberhasilan sistem. olak ukur keberhasilan sistem adalah :. Pencapaian performa. a. Jika sistem produksi sudah baik, maka seharusnya Customer claim dan reject internal perusahaan rendah b. Jika sistem penjualan sudah baik, seharusnya target performa penjualan bisa tercapai c. Jika sistem purchasing sudah baik, seharusnya performa keterlambatan kedatangan barang dan kualitas barang akan baik. d. Dst 2. Berkurangnya masalah pada perusahaan. Jika perusahan telah memiliki sistem (telah memiliki 00) namun performa perusahaan tidak membaik, dan atau masih banyak masalah pada perusahaan, hal tersebut mengindikasikan sistem manajemen pada perusahaan masih belum efektif dan perlu diperbaiki. Kondisi perusahaan yang telah memiliki sistem namun performa tidak membaik dan atau masih banyak masalah yang tidak terselesaikan, mendasari kami (entral istem) mengembangkan sistem audit improvement, dimana audit tidak difokuskan untuk memeriksa kesesuaian tetapi difokuskan untuk melihat kefektifan sistem manajemen. udit Compliance istem Manajemen (kendaraan bagi perusahaan) Persyaratan 00,, 00, H 800 (berisi aturan regulasi) Pelanggaran esuai (compliance) Memeriksa kesesuaian antara sistem vs standard vs penerapan, jarang melihat pencapaian performa Efektif idak efektif 20 emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman 3 dari 8

udit mprovement Persyaratan 00,, 00, H 800 (berisi aturan regulasi) Pelanggaran esuai (compliance) Efektif idak efektif Memeriksa Efektifitas istem Ukuran Efektifitas adalah pencapaian performa 23 pa Ukuran Efektifitas dari uatu Proses?. uatu proses dikatakan efektif bila sasaran (objectives prosesnya tercapai) Proses Manajemen review bjectives proses : Mereview pencapaian performa perusahaan sehingga ketika terjadi penyimpangan terhadap performa tindakan perbaikan bisa segera dilakukan Contoh ketidakefektifan : Performa claim cenderung naik tetapi tidak ada tindakan untuk mengatasi masalah tersebut Proses Corrective ction bjectives proses : Menganalisa masalah hingga ke akar masalah, sehingga masalah tidak terulang Contoh ketidakefektifan : Masalah yang sama masih sering terulang 2 emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman dari 8

Perbedaan mendasar antara audit compliance (audit yang biasa dilakukan oleh perusahaan yang telah 00) dengan audit improvement terletak pada Evaluasi pencapaian performa dan atau masalah pada perusahaan. Pada audit improvement kita tidak langsung melakukan audit, tetapi terlebih dahulu mereview pencapaian performa dan atau masalah pada perusahaan. Berdasarkan input permasalahan inilah kita kemudian melakukan investigasi kelemahan sistem manajemen pada perusahaan. No Pembuatan check list berdasarkan inputan pencapaian performa dan atau permasalahan ahapan udit improvement Case dentifikasi problem Performa delivery rendah 2 nvestigasi Kemungkinan asal prosespenyebab problem 3 Penyusunan check list investigasi Kemungkinan asal proses penyebab problem:. Proses perencanaan produksi (scheduling dan monitoring produksi kurang baik) 2. Penjualan(menerima order tanpa memperhatikan kapasitas lead time produksi) 3. Proses produksi (down time yang tak terduga tinggi). Possibility penyebab problem:. Permasalahan pada input 2. Permasalahan pada proses 75 emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman 5 dari 8

udit mprovement (problem identifikasi kemungkinan asal proses penyebab problem) istem Manajemen (kendaraan bagi perusahaan) 2 Possibility kelemahan sistem ada diproses apa? -Perencanaan produksi istem Manajemen, adalah alat bantu untuk mencapai sasaran perusahaan asaran perusahaan asaran keuangan asaran mutu asaran Lingkungan asaran delivery dll Performa delivery rendah, sering kirim terlambat lur proses audit 7 Berikut contoh studi kasus audit improvement : tudi Kasus : Pengarahan udit pada perusahaan asuransi kendaraan P BC Berdasarkan laporan manajemen review, dalam waktu 3 bulan terakhir terjadi lonjakan customer claim yang cukup besar, dari ratarata kasus minggu, menjadi 3 - kasus per minggu. Bahkan terdapat 3 keluhan yang berasal dari pelanggan yang berbeda di koran Kompas, Media ndonesia dan empo. Berdasarkan rincian data claim, diketahui bahwa claim banyak terjadi pada: Kurang lebih 70% customer claim terjadi pada produk (produk baru), yang baru saja dipasarkan oleh P BC, yaitu asuransi mobil plus jaminan derek gratis Dalam 3 bulan terakhir, terdapat 3 kasus yang terulang sampai kali, kasus terulang 3 kali, 3 kasus terulang 2 kali 72 emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman dari 8

Jawaban tudi Kasus : nvestigasi kelemahan pada perusahaan asuransi kendaraan Performa perusahaan Customer claim tinggi Dugaan kelemahan Customer claim Design produk Corrective action Detil Dugaan permasalahan Penanganan claim lambat, tidak tertangani dengan tuntas, claim customer tersumbat??, sehingga customer menyalurkan claimnya ke surat kabar idak dilakukan atau terdapat kelemahan pada proses evaluasi review validasi produk baru, sebelum produk baru diluncurkan. idak mereview kesiapan infrastuktur dengan adanya tambahan servis derek gratis. kibatnya muncul banyak masalah dari produk baru. nalisis kurang detil sampai ke akar masalah. ehingga masalah yang sama terulang hingga 3 sampai kali 8 Contoh Cek List udit Nama Process Performance Process arget vs ctual Customer claim Rata-rata claim 3 bulan terakhir naik dari ratarat a cl aim minggu menjadi 3 claim minggu Persyaratan terkait 7.2.3; 8.2.; 8.5.2 Cek List. pakah semua claim yang masuk di follow up hingga tuntas? Untuk memastikan customer sudah setuju dengan penanganan yang dilakukan oleh perusahaan 2. pa ka h co rre ctive ac ti on di la ku ka n dengan baik atas semua claim yang masuk, tidak hanya sekedar m em berik an kompensasi atau menjawab claim dari customer? 3. pakah ada tindakan khusus dari manajemen untuk menyikapi trend customer claim yang naik? --> cek tin d aka n p a da ma na je me n re vi ew ata u re co rd m ee tin g m em ba ha s cu stom er claim. C e k efektifitas co rrec ti ve action ata s claim produk (claim yang sering terulang) Uraian Hasil emuan audit, potensi penyimpangan dan aktual penyimpangan Klasifikasi : - Butuh nvestigasi lanjut - Peluang Peningkatan - Penyimpangan (NC) 85 emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman 7 dari 8

Metode audit improvement sudah kami terapkan dalam beberapa kesempatan training. Feedback (umpan balik) dari peserta yang telah mempraktekkan metode ini juga cukup memuaskan. udit menjadi lebih tajam. Karena audit berawal dari ketidaktercapaian performa dan atau permasalahan, kelemahan sistem menjadi lebih terlihat. Hanya saja setelah kelemahan sistem terungkap, temuan audit menjadi semakin banyak. Pada perusahaan yang menjadikan temuan audit sebagai salah satu item penilaian dan atau pada perusahaan yang menganggap audit sebagai suatu kegiatan yang mencari-cari kesalahan, kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan. leh karena itulah saya menyarankan untuk tidak menjadikan temuan audit sebagai item penilaian performa. eharusnya Manajemen tidak terfokus pada temuan audit (departemen dianggap tidak baik jika temuannya banyak), tetapi harus lebih terfokus pada perbaikan sistem, bagaimana untuk menjadi lebih baik. Kita tidak bisa merubah masa lalu tapi bisa menciptakan masa depan manuel man emuan udit idak Bisa dijadikan olak ukur Efektifitas ystem halaman 8 dari 8