BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Utami Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini terpusat di departemen produksi 2 tempat berlangsungnya proses polishing. Dalam departemen produksi 2 terdapat empat line yaitu line rear view mirror, line painting plastik, line assembling mirror, dan line stay mirror,sedangkan proses polishing itu sendiri ada di line stay mirror. Mesin yang digunakan yaitu Centerless Grinding Machine Model CF-12 Merk Chenfu,produksi negara Taiwan dengan distributor di Indonesia PT.Intermesindo Raya Data Pengasahan Mesin Polisher Data yang diambil adalah data pengasahan tools yaitu pengasahan batu dan pengasahan karet mesin polisher pada bulan Januari sampai dengan November Th Data-data yang ada adalah sebagai berikut : GRAFIK PENGASAHAN MESIN POLISHER BULAN JANUARI - NOVEMBER 2004 WAKTU ( JAM ) Average batu gerinda Average batu 46.5 karet 0 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November BULAN Batu gerinda Batu karet
2 18 Grafik 4.1 Pengasahan Mesin Polisher Dari data yang ditampilkan diatas menunjukkan bahwa rata-rata pengasahan batu gerinda dan batu karet membutuhkan waktu yang lama. Rata-rata pengasahan batu gerinda adalah jam/bulan dan pengasahan batu karet adalah jam/bulan. Sebagai informasi bahwa pengasahan tools yaitu batu gerinda dan batu karet yang sudah kasar dilakukan secara bersamaan Data Pengambilan Sample Pengambilan data untuk sample part OK dan part NG dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan Januari 2005 untuk 5 hari kerja dalam satu minggu. Grafik Tingkat Kehalusan Sample Part OK Tingkat Kehalusan Average Tingkat Kehalusan Jumlah sample Tingkat kehalusan ( mm ) Grafik 4.2 Tingkat Kehalusan Sample Part OK Dari grafik diatas diketahui pengambilan sample part sebanyak 400 pcs, jumlah itu didapat dari pengambilan sample setiap hari sebanyak 20 pcs pada shift I. Dari data tersebut diambil nilai tengah untuk mengetahui tingkat kehalusan permukaan
3 19 rata-ratanya dan didapat tingkat kehalusan permukaan rata-rata 0,87 μm. Seperti yang sudah disampaikan pada bab sebelumnya bahwa output produksi mesin polisher adalah 559 pcs per jam. Grafik Tingkat Kehalusan Sample Part NG Tingkat Kehalusan Batas minimal tingkat kehalusan part NG Jumlah sample Tingkat kehalusan ( mm ) Grafik 4.3 Tingkat Kehalusan Sample Part NG Pengambilan sample diatas juga sebanyak 20 pcs setiap hari pada shift I sehingga total sample dalam satu bulan sebanyak 400 pcs. Dari grafik diatas dicari tingkat kehalusan minimal untuk mengetahui batasan minimal suatu sample sudah dikatakan NG secara visual oleh departemen Quality Control dan didapat tingkat kehalusan minimal adalah 1,42 μm. Sehingga,untuk tingkat kehalusan diatas 1,42 μm sudah bisa dinyatakan NG dan tingkat kehalusan diatas tingkat minimal dikarenakan tolls belum diasah lagi.tolls itu yaitu batu gerinda dan batu karet yang sudah aus karena pemakaian dalam proses produksi. 4.2 Analisa Data dan Pembahasan
4 Perbandingan Kualitas Surface Threatment Antara 2 Sample Dari hasil pengambilan sample pada langkah sebelumnya, sample tersebut dibandingkan diantara keduanya. Jumlah yang diambil sebanyak 40 pcs dengan pembagian 20 pcs sample part OK secara visual dan 20 pcs sample part NG secara visual. NO Tingkat Kehalusan (μm) Hasil Check Visual QC Sebelum chrome platting Ketebalan chrome platting Standard kualitas (μm) QC Result NG s/d 15 OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK NG OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK
5 OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK Tabel 4.3 Perbandingan Kualitas Surface Threatment 2 Sample Dari data diatas diketahui bahwa kualitas permukaan part setelah chrome platting masih dinyatakan OK walaupun secara visual hasil proses polisher dinyatakan NG oleh quality control line. Investigasi dari kualitas permukaan part ditemukan belum adanya standar kualitas yang terukur untuk hasil proses polisher. Yang ada hanya persepsi kualitas secara visual, yang notabene bahwa persepsi tersebut berbeda untuk setiap orang quality control line. Hal itu merupakan point pengukuran yang tidak bisa digunakan karena tidak ada batasan nilai yang dipakai oleh quality control line. Investigasi dari support quality terhadap proses produksi ditemukan bahwa kurang adanya support quality,dikarenakan tidak adanya alat untuk mengukur kehalusan permukaan. Sehingga tolak ukur kualitas yang dipakai hanya memakai visual penglihatan,sedangkan standar visual setiap man power quality line berbeda-beda. Dari data di lapangan menunjukkan bahwa pengasahan tools yaitu batu gerinda dan batu karet membutuhkan waktu yang lama, sehingga hal itu mengakibatkan lost time produksi yang tinggi dan dapat menurunkan produktifitas. Hal itu merupakan
6 22 sesuatu yang sangat merugikan karena adanya lost time yang cukup tinggi mengakibatkan produktifitas menjadi rendah dan hasil kerja departemen produksi menjadi tidak efisisen karena adanya waktu yang terbuang dan tidak menghasilkan output. Faktor manusia kurang memahami hubungan kekasaran permukaan part dengan kualitas chrome platting yang dihasilkan. Padahal hal itu merupakan sesuatu yang saling berkaitan satu sama lain yang notabene bahwa suatu tingkat kekasaran permukaan dengan nilai tertentu mempunyai pengaruh terhadap kualitas visual dari proses chrome platting Data Perbaikan dan Analisa Biaya Setelah adanya perbaikan, penulis membandingkannya dengan data sebelum perbaikan. Perbandingan data diambil mulai bulan Februari dikarenakan langkah trial perbaikan dimulai bulan Februari Adapun data yang ada adalah sebagai berikut Waktu Pengasahan (jam) Bulan / Jenis tools SEBELUM SESUDAH Batu Gerinda Batu Karet Batu Gerinda Batu Karet Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Total Rata-rata / bulan
7 23 Tabel 4.4 Data Sebelum dan Sesudah Perbaikan Dari data diatas dapat diketahui adanya perbedaan waktu lamanya pengasahan tools antara sebelum dan sesudah perbaikan, sebelum perbaikan ada waktu yang hilang untuk pengasahan batu gerinda selama 222,1 jam/bulan dan untuk batu karet selama 45,7 jam/bulan. Setelah ada perbaikan pengasahan batu gerinda selama 59,4 jam/bulan dan untuk batu karet selama 14,85 jam/bulan. Dari hasil perbaikan diatas, penulis menguraikan dari segi biaya yaitu meliputi biaya mesin, biaya dari harga produk yang dihasilkan, dan output produksi yang dapat dicapai setelah ada perbaikan.uraian yang dapat dijabarkan adalah sebagai berikut : a. Biaya mesin - Biaya operasional mesin polisher = Rp. 25,00 per detik - Waktu yang dihemat : ( 222,1 jam + 45,7 jam)-(59,4 jam + 14,85 jam) = 193,55 jam = detik. - Biaya yang dapat dihemat dari pemakaian mesin = Rp. 25,00 x = Rp ,00 b. Harga produk - Output per jam 559 pcs. - Waktu untuk produksi 193,55 jam - Harga per part Rp. 250,00. - Biaya yang dapat dihasilkan : (559 x 193,55) x Rp.250,00 = Rp ,50. c. Output produksi
8 24 - Waktu yang seharusnya untuk produksi = 193,55 jam - Output per jam 559 pcs - Output yang seharusnya dapat dihasilkan = 559 x 193,55 jam = pcs. - Output per jam menjadi = 559 +{( /22)/24}=763 pcs. Dari uraian biaya diatas dapat dilihat biaya atau cost yang dapat dihemat per bulan adalah biaya mesin + harga produk = Rp ,00 + Rp ,50 = Rp ,50. Sedangkan dari output produksi dapat dinaikkan menjadi pcs per bulan,out put produksi per jam naik menjadi 763 pcs. 4.3 Pengolahan Data Penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan metode 5W+1H, dengan penjelasan sebagai berikut : WHAT = penjelasan faktor penyebab dari suatu masalah dan akibat yang ditimbulkan. WHY = alasan dasar yang menyebabkan hubungan sebab akibat dapat terjadi. WHERE = tempat atau lokasi terjadinya suatu masalah. WHEN = target waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang ada. WHO = man power yang bertugas sebagai pic( process in control ) yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian faktor masalah yang ada. HOW = langkah yang diambil sebagai cara penyelesaian masalah yang timbul. WHAT NO FAKTOR sebab akibat 1 Metode Belum ada standard terukur Standar yang ada berdasarkan
9 25 kehalusan permukaan part 2 Alat Belum ada alat ukur kekasaran permukaan (roughness tester) Kurang memahami hubungan 3 Manusia kekasaran part dengan hasil chrome platting visual tiap anggota quality line saja. Hasil pengukuran diserahkan ke supplier. Output produksi yang dihasilkan belum optimal WHY WHERE HOW WHEN WHO Belum ada standar terukur Pengadaan alat ukur dianggap belum diperlukan. Belum ada training MCP(Manufacturing Control Point) Quality Control Quality Control Produksi Buat standar terukur Pengadaan alat ukur Diberikan training 3 Feb'05 Th Feb'05 Wahyu Didik Didik Wahyu Tabel 4.5 Problem Identification and Corective Action 4.4 Penanggulangan Dari hasil study kasus yang dilakukan yaitu dari mulai pengumpulan data sampai dengan pengolahan data menunjukkan hasil yang sangat mengembirakan. Hasil perbaikan menunjukkan peningkatan output produksi pada saat proses produksi berlangsung. Hasil yang ingin dicapai yaitu peningkatan efektifitas proses produksi dapat terlaksana dan adanya lost time pada proses produksi yang diakibatkan karena pemakaian tools dapat diurangi Metode Dilihat dari metode yang selama ini digunakan maka dilakukan perubahan ataupun penambahan sistem yang ada,yaitu pembuatan standar kehalusan permukaan yang terukur sehingga bisa dijadikan acuan yang pasti pada saat proses produksi berlangsung. Standar yang terukur merupakan hal yang sangat penting dalam
10 26 menjaga kualitas proses produksi, karena dasar yang dipakai merupakan sesuatu yang berupa angka dan terdapat batasan go / no go yang pasti Sistem Pengecekan Proses Polisher Dikarenakan adanya perubahan sistem pengecekan proses polisher yang sebelumnya hanya menggunakan visual penglihatan menjadi sistem yang terukur maka dari itu ada langkah langkah yang harus dilalui pada saat melakukan pengukuran proses polisher. Langkah langkah pelaksanaan sistem pengecekan tersebut merupakan hasil perbaikan sistem pengecekan polisher sebelumnya. Dibawah ini akan dijelaskan alur proses pengecekan proses polisher adalah sebagai berikut : PRODUKSI PENGECEKAN KEHALUSAN PERMUKAAN QUALITY CONTROL NG SETTING ULANG OK FINISH GOOD Gambar 4.1 Diagram Alur Pengecekan
11 27 Keterangan : 1. Produksi : operator melakukan proses produksi sesuai dengan jumlah lot kanban produksi yang dikeluarkan oleh departemen PPC, 1 lot kanban = 200 pcs. 2. Quality Control : quality control line melakukan pengecekan periodik untuk mengetahui kehalusan permukaan part stay mirror secara terukur yang nantinya menentukan apakah proses produksi layak dilanjutkan atau tidak. 3. Setting ulang : operator produksi melakukan pengasahan batu gerinda dan batu karet secara bersamaan untuk mengembalikan standar kualitas proses polisher. Aktifitas setting ulang oleh oleh produksi didasarkan pada informasi dari departemen quality bahwa hasil produksi sudah diluar standar kualitas. Jika pada saat pengecekan oleh departemen quality control belum ditemukan hasil proses polisher yang NG,maka tidak dilakukan setting ulang dan proses bisa dilakukan ke proses selanjutnya ( next process ). 4. Finish Good : part selesai proses polisher dalam kondisi OK yang diletakkan di area finish good yang akan dilanjutkan ke proses berikutnya Standar Kehalusan Proses Polisher
12 28 Seperti disebutkan pada pembahasan sebelumnya, sample part yang ada dibandingkan tingkat kehalusan permukaannya. Adapun datanya adalah sebagai berikut : No Tingkat kehalusan ( μm ) No Tingkat kehalusan ( μm ) Tabel 4.6 Tingkat Kehalusan Sample Part Chrome Platting
13 29 Tingkat kehalusan Grafik Tingkat Kehalusan Sample Part Chrome Platting Batas maksimal tingkat kehalusan part Jumlah sample Tingkat kehalusan ( mm ) Grafik 4.4 Tingkat Kehalusan Sample Part Chrome Platting Dari jumlah sample yaitu diambil yaitu sebanyak 40 pcs, diketahui bahwa tingkat kehalusan permukaan tertinggi yaitu sebesar 1,74 μm. Nilai itu yang digunakan sebagai standar tingkat kehalusan proses polisher pada proses produksi selanjutnya. Sehingga tingkat kehalusan permukaan diatas 1,74 μm dinyatakan sebagai part NG. Dibawah ini digambarkan part stay mirror dengan informasi gambar dua dimensi.
14 30 Gambar 4.2 Stay Mirror K = Diameter Stay Mirror L = Panjang Stay Mirror M = Panjang Ulir O = Ukuran Ulir P = Standar Kehalusan Permukaan = 1,74 Micron
ABSTRAK. PENGEMBANGAN STANDAR KUALITAS POLISHING MESIN POLISHER UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI PART STAY MIRROR PT. ASTRA OTOPARTS Tbk
ABSTRAK PENGEMBANGAN STANDAR KUALITAS POLISHING MESIN POLISHER UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI PART STAY MIRROR PT. ASTRA OTOPARTS Tbk Meningkatnya persaingan dalam industri yang semakin global kita
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Gambar 3.1 : Diagram Alir Metodologi Penelitian 25 3.1 Observasi Lapangan dan Indentifikasi
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa 5.1.1 Analisa Kondisi yang Ada Dari Target yang telah ditetapkan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan analisa terhadap kondisi-kondisi yang ada (genba lapangan) di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Proses Polishing Proses polishing dikerjakan dengan menggunakan mesin centerless grinding, yang terdiri dari grinding wheel,regulating wheel,dan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model dan Teknik Penyelesaian Masalah Model pengatasan masalah reject dapat digambarkan sebagai berikut: STUDI PUSTAKA TUJUAN PENELITIAN OBSERVASI PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK
L1 LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK L2 LAMPIRAN 2 Struktur Organisasi L3 LAMPIRAN 3 FOTO PROSES PRODUKSI DAN INSPEKSI 1. First process pemotongan awal material 2. Second process pengeboran diameter luar
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil Data Defect Fusstrebe Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis defect yang terjadi
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. tersebut dengan menggunakan semua tools yang ada di New Seven Tools
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Tahap Analisa Setelah mengetahui dan menemukan banyaknya kerusakan yang ditemukan pada proses produksi, maka anggota team perbaikan yang terdiri dari Industrial Enggineering, Quality
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Dharma Polimetal merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 27 maret 1989 yang didukung oleh afiliasi perusahaan dengan komitmen untuk selalu menjadi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini akan dilakukan pembahasan data yang sudah diperoleh untuk menganalisa pembuatan Value Stream Mapping di line Fr. Frame X. Pembahasan dan hasil analisa berdasarkan data
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Material dan Bahan Baku Material merupakan bagian yang penting dalam kegiatan produksi yang sedang berlangsung. Material yang digunakan oleh PT. Braja Mukti Cakra dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi P ustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan
Lebih terperinciSumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.
Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciMATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.
MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. LANGKAH PEMECAHAN MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH Sumber data diperoleh dari : a. Data historis dari catatan-catatan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pengamatan dan penelitian yang di lakukan di Pilot Line di Plant 2, menunjukkan data sebagaimana terlampir di bawah ini. Data tahun 2014 belum
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
38 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian akan digambarkan dalam bentuk flowchart, dimana alur penelitian ini berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dari awal penelitian
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data di dalam tulisan ini yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan di pengolahan dan analisis data terdiri dari : 1. Data Total
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Permasalahan yang Terjadi Sebelum improvement, di bagian produksi coklat compound terdapat permasalahan yang belum dapat diketahui. Proses grinding coklat compound
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menekan waktu proses pembuatan coklat compound yang digunakan untuk produksi produk X. Waktu pembuatan coklat compound saat ini adalah 150 menit,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
35 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data PT.Inti Pantja Press Industri memiliki flow process dalam penangan produk ( press part ) yang berlaku untuk semua produk sebelum dikirim
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilakukan di PT. Torabika Eka Semesta Jalan Raya Serang KM 12.5 Cikupa Tangerang di Divisi Instant
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang PT. Dharma Polimetal merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 27 maret 1989 yang didukung oleh afiliasi perusahaan dengan komitmen untuk selalu menjadi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa
Lebih terperinciUPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA
UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA Jonny Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data digunakan analisa manajemen strategi sebagai studi awal strategi yang harus dilakukan oleh organisasi atau
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT GERINDA SILINDRIS DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT GERINDA SILINDRIS DAN ANALISA 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah alat gerinda silindris dapat bekerja dengan baik sebagai mana yang diharapkan, maka diperlukan pengujian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Penulis melakukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan dan persaingan global di bidang industri manufaktur otomotif khususnya di seksi Die Design, adalah suatu analisa manajemen
Lebih terperinciPT. BRAJA MUKTICAKRA THE PRECISION'S VALUE
QCC LINK RISALAH QCC LINK NAMA PERUSAHAAN : PT BRAJA MUKTI CAKRA ALAMAT : JL. BRAJA MUKTI CAKRA NO.3B BEKASI UTARA 17124 NAMA CIRCLE : LINK TANGGAL DIBENTUK : Feb 2013 THEMA BANYAK PERTEMUAN : PRODUCTION
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Kualitas. Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain :
BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Kualitas Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain : a. Juran (1962) kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya b. Crosby (1979)
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. atribut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui CTW. Circumference RTD
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Pareto Chart Setelah dilakukan pengumpulan data pengolahan data pada bab sebelumnya, maka selanjutnya dilakukan analisa dan pembahasan. Analisa data atribut dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBUATAN EXHAUST MANIFOLD TYPE FR (FRONT) DI PT. BRAJA MUKTI CAKRA
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBUATAN EXHAUST MANIFOLD TYPE FR (FRONT) DI PT. BRAJA MUKTI CAKRA Disusun Oleh: Nama : Asep Darwis Zatnika NPM : 31412199 Kelas : 4ID05 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi
BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. X adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sepeda motor dan beberapa jenis spare part. Sepeda motor yang dihasilkan ialah sepeda motor
Lebih terperinciPenurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)
Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%)
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Pembahasan Analisa perhitungan Overal Equipment Effectiveness (OEE) dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil perhitungan availability
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Material dan Bahan Baku Material merupakan bagian yang penting dalam kegiatan produksi yang sedang berlangsung. Material yang digunakan oleh PT. BMC dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI
BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. XST adalah perusahaan PMA yang bergerak dibidang produksi komponen elektronik konektor & terminal yang berorientasi ekspor. Agar tetap eksis menghadapi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance
Lebih terperinciKesinambungan Daya Saing Dan Tanggung Jawab Perusahaan - SCORE - Presentasi hasil implementasi modul 1 (kerja sama di tempat kerja)
Kesinambungan Daya Saing Dan Tanggung Jawab Perusahaan - SCORE - Presentasi hasil implementasi modul 1 (kerja sama di tempat kerja) PT. TJOKRO BERSAUDARA PROFILE PERUSAHAAN PT.TJOKRO BERSAUDARA Nama Perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. General Assy. Stay Body Cover. Permanent 1. Permanent 2. Permanent 3. Permanent 4. Inspeksi. Repair.
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Diagram Proses Pembuatan Frame Body Comp Marking Front Frame Rear Frame General Assy Stay Body Cover Permanent 1 Permanent 2 Permanent 3 Permanent
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selama proses analisa perbaikan, antara lain adalah : penyelesaian masalah terhadap semua kasus klaim yang masuk.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Untuk mempermudah identifikasi masalah, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dan digunakan sebagai latar
Lebih terperinciVincent Gaspersz, 1997, Manajemen Kualitas, Gramedia, Jakarta. Wahyu Ariani D, 2004, Manajemen Kualitas, Andi, Yogyakarta.
75 Daftar Pustaka : A.V. Feigenbaum, 1996, Gugus Kendali Mutu, Erlangga, Jakarta Andhita, F. Indra. 24. Perancangan Prototipe tomasi Sistem Pengendalian Kualitas Proses Pengisian Minuman Ringan. ITB, Bandung.
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Kualitas Kualitas atau mutu adalah kata kunci suatu perusahaan yang harus dijaga oleh untuk dapat memberikan kepuasan pelayanan kepada customer.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dimasa perdagangan bebas pada saat ini membuat persaingan antara industri otomotif semakin sulit dalam memasarkan produknya. Pada sisi lain era perdagangan bebas telah
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil
BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil pencapain OEE setiap bulannya adalah tidak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Pada tahap analyze ini dilakukan analisa faktor faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram, diagram pareto dan yang terakhir teknik 5 why analysis.
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor
Lebih terperinciWaktu kerja dalam satu bulan = (( 60 x 7 x 5 ) + ( 60 x 5 x1 )) x 2 x 4 = menit. = detik.
BAB V HASIL DAN ANALISA Berdasarkan pengumpulan data dan pengukuran waktu yang sudah dilakukan pada tiap tiap proses, maka dapat dilakukan perhitungan kebutuhan mesin dan orang yang diperlukan untuk mencukupi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Informasi 3.1.1 Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. X perusahaan bergerak
Lebih terperinciANALISA PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI CACAT PADA HASIL PRODUKSI GENTENG KERAMIK BERGLAZUR DI PT. XYZ
ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI CACAT PADA HASIL PRODUKSI GENTENG KERAMIK BERGLAZUR DI PT. XYZ Tri Ngudi Wiyatno 1*, Rezha Adhitya Fachraji 2 1 Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa hasil data Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data maka akan dianalisa untuk menentukan prioritas perbaikan item dari problem sehingga akan diperoleh
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%
BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi
Lebih terperinciMENURUNKAN KLAIM MIS-DELIVERY PADA DELIVERY FINISH GOODS YAMAHA EKSPOR AKBT DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA
MENURUNKAN KLAIM MIS-DELIVERY PADA DELIVERY FINISH GOODS YAMAHA EKSPOR AKBT DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA Anas Rachman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstract Pada tahun 2010
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang PT. Dharma Polimetal merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 27 maret 1989 yang didukung oleh afiliasi perusahaan dengan komitmen untuk selalu menjadi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA 4.1 Proses Press Proses Press adalah proses pencetakan lempengan baja dengan memanfaatkan gaya tekan untuk merubah lempengan tersebut menjadi bentukan yang diinginkan
Lebih terperinciPROFIL PERUSAHAAN KEGIATAN CIRCLE CIRCLE DIBENTUK PERIODE JUMLAH THEMA UMUR RATA-RATA JUMLAH PERTEMUAN JAM PERTEMUAN KEHADIRAN RATA-RATA
/2 PROFIL PERUSAHAAN KEGIATAN CIRCLE PERUSAHAAN DEPARTEMEN SEKSI FASILITATOR KETUA CIRCLE SEKRETARIS JUMLAH ANGGOTA : PT. Takagi Sari Multi Utama : Quality Control : Quality Control : Iwan Muhdi : Sokhib
Lebih terperinciBAB 4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
44 BAB 4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat PT. TMMIN Casting Plant dalam Memproduksi Camshaft Casting plant merupakan pabrik pengecoran logam untuk memproduksi komponen-komponen mobil Toyota.
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PROSES EDIT PROGRAM PENGERJAAN MOULD: STUDI KASUS PT ASTRA HONDA MOTOR
PENGENDALIAN KUALITAS PROSES EDIT PROGRAM PENGERJAAN MOULD: STUDI KASUS PT ASTRA HONDA MOTOR Anggara Hayun A 1 ABSTRACT Time process to make molding is highly influenced by machining process. So to increase
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Mengapa Defect tidak tertangkap pada proses pengecekan kualitas di atas
BAB V ANALISA HASIL 5.1 ANALYZE 5.1.1 Clarify Problem Mengapa Defect tidak tertangkap pada proses pengecekan kualitas di atas konveyor output mesin? Gambar proses pengecekan kualitas surface part dapat
Lebih terperinciRahmat Hidayattullah, Gunawarman Hartono
PERBAIKAN KUALITAS HASIL PROSES PRE TREATMENT COATING ELECTRO DEPOSITION PAINT SETELAH TAKT TIME UP DENGAN MENGGUNAKAN METODE PDCA DAN 7QC TOOLS UNTUK MENGURANGI DEFECT SEED DI DEPARTEMEN PAINTING PT ASTRA
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendekatan Six Sigma yang digunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari 5 (lima) fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analize, Improve
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL
BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Analisa Permasalahan Yang Terjadi Sebelum perbaikan, permasalahan di bagian produksi khususnya dibagian enrobing coklat belum dapat diketahui. Jumlah reject yang banyak pasti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas,
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap-tahap yang harus dilalui terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas, sehingga pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PENGUMPULAN DATA : MENURUNKAN RATIO NG. HURT ON HEAD DI MESIN COLD FORGING 1
BAB IV HASIL DAN PENGUMPULAN DATA 4.1 Nama Qcc Berikut ini nama QCC dan Keterangan singkat di pabrik Denso Indonesia: DENSO INDONESIA CERIA 2 NAMA QCC : CERIA 2 TEMA : MENURUNKAN RATIO NG. HURT ON HEAD
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
97 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi heatsink yang merupakan salah satu supplier
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA. Untuk mengetahui faktor faktor yang kemungkinan bisa menyebabkan tingginya. Pengoperasian. Liner SOP.
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Masalah Untuk mengetahui faktor faktor yang kemungkinan bisa menyebabkan tingginya frekuensi kerusakan rubber piston, maka dilakukan analisa melalui
Lebih terperinciPROSES SURFACE FINISHING DAN MACHINING LEVER LEFT STRING HANDLE DI PT. PARTINDO KARYAGUNA SEJAHTERA
PROSES SURFACE FINISHING DAN MACHINING LEVER LEFT STRING HANDLE DI PT. PARTINDO KARYAGUNA SEJAHTERA NAMA NPM JURUSAN PEMBIMBING MT. : ABDUL ROHIM : 20412025 : TEKNIK MESIN : IRWANSYAH, ST., LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pemilihan Produk Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis memilih meneliti Botol Citra Lasting White 250 ml. Botol Citra 250 ml merupakan botol yang berisikan cairan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun mayor dan minor penyebab terjadinya produk cacat untuk part PH 031 pada tahun
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun 2015 Berdasarkan data produk cacat tahun 2015 yang tersaji pada bab sebelumnya, maka dibuat analisa data untuk lanjutan untuk mengetahui faktor
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Tujuan Untuk menjelaskan standar operasional umum di Mold Maintenance Group. Ruang Lingkup Mencakup mold issuing, mold returning, penerimaan mold problem,
Lebih terperinciLAPORAN PRODUKSI BULAN JANUARI - APRIL 2008
LAPORAN PRODUKSI BULAN JANUARI - APRIL 2008 PROSES No JENIS DEFECT JAN FEB MAR APR 1 Tidak Sempurna 5,614 5,582 5,839 6,397 2 Coating NG 1,903 2,141 1,943 2,538 3 Pinhole 892 901 289 3,548 4 Misrun (Bolong)
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL. Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang
BAB V ANALISA DAN HASIL Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab IV. Dimana ditemukannya adanya kemungkinan terjadinya penyebab khusus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Perbandingan Waktu Change Over Berdasarkan bab sebelumnya aktivitas change over pada mesin width grinding dibagi dan dibedakan menjadi aktivitas internal dan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN an, teknologi pencetakan tiga dimensi (3D) yang mencetak. benda dengan mengandalkan ekstrusi termoplastik untuk pembuatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Munculnya teknologi manufaktur aditif pada pertengahan 1980-an, teknologi pencetakan tiga dimensi (3D) yang mencetak benda dengan mengandalkan ekstrusi termoplastik
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah di kumpulkan layak untuk di olah dalam proses pengolahan data, dan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)
BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Temuan Utama dan Hasil Pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa temuan utama dalam penelitian ini adalah terjadinya pemborosan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner. mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka
BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analyze 5.1.1. Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka terlebih
Lebih terperinci