EKOLOGI VEGETASI O R D I N A S I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

7. 5 METODE RADIUS VARIABEL BITTERLICH'S

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

Sistem Koordinat dalam 2 Dimensi Ruang Mengingat kembali sebelum belajar kalkulus

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) SEMESTER GASAL TAHUN

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB 2 PENGENALAN IRIS, PENENTUAN LOKASI IRIS, DAN PEMBUATAN VEKTOR MASUKAN

BAB III ALGORITMA PENAMBAHAN FEATURE DAN METODA PENCAHAYAAN

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

Soal Uji Kompetensi Guru Matematika SMA MA SMK, UKG Matematika

Kelas XI MIA Peminatan

fungsi Dan Grafik fungsi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode

Persamaan Lingkaran. Pusat Jari-jari Pusat. Jari-jari Menentukan persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran. Persamaan Lingkaran

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan dari sebuah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. diperhitungkan dalam menentukan metode deteksi tabrakan objek.

09. Mata Pelajaran Matematika

Jika t = π, maka P setengah C P(x,y) jalan mengelilingi ligkaran, t y. P(-1,0). t = 3/2π, maka P(0,-1) t>2π, perlu lebih 1 putaran t<2π, maka = t

GAMBARAN UMUM SMA/MA. Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS 1

GEOMETRI ANALITIK BIDANG & RUANG

IV. METODE PENELITIAN

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

09. Mata Pelajaran Matematika

Bab 3. Metodologi. Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi

DATA DAN METODE. Data

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P I SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR. Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB 4 EVALUASI DAN ANALISA DATA

Matematika Semester IV

Pertemuan 2 KOORDINAT CARTESIUS

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA SANGGAR 07 TAHUN 2014/2015

GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI. Gambar Teknik Proyeksi Isometri

8. Nilai x yang memenuhi 2 log 2 (4x -

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Prediksi US Mat Wajib log16 log9 =

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

SMA / MA Bahasa Mata Pelajaran : Matematika

HASIL DAN PEMBAHASAN

` SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

MATERI VII DIAGRAM PENCAR PETA KENDALI HISTOGRAM. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET II B KOTA SURABAYA

Korelasi Linier Berganda

= definit postif untuk konstanta p yang = 0 mempunyai dua akar postif,

BAHAN DAN METODE. Gambar 3 Lokasi penelitian ( ) Alat dan Bahan

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R}

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan

III. METODE PENELITIAN

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

10 Grafik Sudut Deviasi Bangun Datar

DESKRIPSI PEMELAJARAN

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

BAB IV METODE PENELITIAN. Beberapa peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 5.86GT/s, Cache 12MB, Quad-Core, Socket LGA1366 (No HSF)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

( ) ( ) ( ) ( ) maka ( ) ( ) Dikembalikan ke bentuk pertidaksamaan kuadrat

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

4, digunakan. metode P sedangkan jika δ maks

matematika KTSP & K-13 GARIS SINGGUNG LINGKARAN K e a s A. Definisi Garis Singgung Lingkaran Tujuan Pembelajaran

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan 28 Juni selesai di Taman Hutan. Raya Raden Soerjo Cangar yang terletak di Malang

BAB III PERANCANGAN. Fitur. Reduksi & Pengelompokan. Gambar 3.1. Alur Pengelompokan Dokumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Distribusi Input dan Output Produksi

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM ( K K M ) : Don Bosco Padang

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

PROYEKSI ISOMETRI PENDAHULUAN

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. dalam kawasan wisata alam Trinsing yang secara administratif termasuk ke dalam

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

Transkripsi:

O R D I N A S I Ordinasi mencoba untuk meringkas data sampling dalam suatu lebih sederhana, lebih sedikit cara pemakaian ruang dibanding metoda tabel. Bahkan suatu agak kecil perbedaan tabel, seperti ditunjukkan Tabel 9-2, berisi 285 sel atau bit data (19 letak X 15 perbedaan jenis). Suatu ordinasi data yang sama bisa menjadi satu grafik kecil yang menunjukan 19 poin-poin penyebaran ruang. Masing-Masing titik mewakili suatu letak, dan jarak antara poin-poin mewakili derajat tingkat perbedaan atau persamaannya. Sekilas, seseorang dapat melihat lihat jika ada pola dalam hubungan. Apakah beberapa poin-poin (letak) dibagi bersama-sama; apakah yang lain kelihatan membentuk perkembangan kontinue dari sesuatu ekstrim ke lain? Sasaran ordinasi bukanlah untuk menggambarkan bentuk di sekitar label dan letak mereka yang sama bagian dari suatu asosiasi; melainkan, untuk menunjukkan suatu pola hubungan kontinue. Sungguh, sebagian besar informasi memuat data asli yang hilang dalam ordinasi diagram, tetapi kehilangan ini akibat banyak bentuk dari reduksi data, tidak hanya ordinasi. Tahap ordinasi yang pertama adalah untuk menyatakan persamaan antara dua letak di dalam jumlah tunggal, disebut koefisien komunitas (CC). Ada beberapa jalan untuk menghitung CC, seperti diperlihatkan tabel 9-3. (lihat juga Goodall 1973), tetapi pada dasarnya semua formula menunjukan, dalam beberapa cara, jumlah jenis yang bersama dari dua kuadrat. Suatu CC 100 mewakili identitas, sedang suatu CC bila 0 mewakili perbedaan sempurna. Karena variasi di dalam vegetasi dari satu ke lain tempat, bahkan dua releves atau beberapa plot dalam satu letak akan berpeluang tidak mempunyai suatu CC dari 100. Diantara dua plot dari asosiasi yang sama akan, bagaimanapun, menunjukkan suatu CC 50 +. Ketika mengevaluasi data dengan metoda ordinasi, suatu matriks nilai-nilai CC disiapkan untuk tiap-tiap pasangan letak. Untuk letak n, akan menjadi (n) ( n- 1)/2 jumlah CC berbeda. Gambar 9-1(a) menunjukkan data hipotetis untuk tujuh letak, A-G; kisaran nilai-nilai CC dari 90 ( Letak A dan G) hingga 20 (Letak A dan B). Langkah yang kedua adalah menghitung suatu matriks perbedaan daripada persamaan. Masing-Masing pasangan letak mempunyai suatu index perbedaan UM yang sama sampai 100 - CC (Gambar 9-1(b)). Langkah yang ketiga adalah suatu transfer nilai ID ke suatu grafik. Ada beberapa jalan untuk membuat transfer dan beberapa memerlukan penggunaan komputer. http://www.irwantoshut.com 1

Tabel. 9-3. Four methods of calculating the community coefficient (CC) From presence and % cover data. Presence and % cover data Species Stand (quadrat) A Stand B No. 1 10 20 No. 2 4 12 No. 3-7 No. 4-15 No. 5 32 15 No. 6 15 - No. 7 2 - No. 8 1 1 Total % Cover 64 70 Calculatioan Methods Formula Calculation Community Coefesient Jaccard, presence only 50 Jaccard, Weighted by cover 22 Sorensen, presence only 75 Sorensen, Weighted by cover 45 Where A = total number of species in stand A B = total number of species in stand B C = total number of species in both stand A and stand B MA = total % cover of species in stand A MB = total % cover of species in stand B MA = total % cover of species in both stand A and stand B, Using the lower % figure for each species http://www.irwantoshut.com 2

Di dalam metoda yang paling sederhana, disebut Ordinasi Polar, dua letak yang sangat berlainan dipilih sebagai titik akhir pada sebuah axis horisontal. Gambar 9-1(c) menunjukkan suatu contoh hipotetis, dimana letak A dan B mempunyai suatu ID 80, yang paling tinggi dari semua pasangan untuk letak A-G. ID 80 menjadi 80 unit grafik pada axis 1. Semua letak kini ditempatkan pada axis yang sama dengan meletakan ID mereka dengan menyinggung untuk A dan B. Sebagai contoh, letak C mempunyai suatu ID 67 dengan A, dan suatu ID 63 dengan B. Suatu kompas dengan suatu radius 67 unit diarahkan dari A, dan suatu kompas dengan suatu radius 63 unit diarahkan dari B, membentuk dua busur lingkaran. Persimpangan dua busur lingkaran menggambarkan satu baris tegaklurus axis. Gambar 9-1. Penempatan letak dalam suatu gambar ordination. (a) Matriks Community Similarity untuk tujuh letak hipotetis, A-G, menunjukan Coefisien Comunity (CC). (b) Matriks Disimilarity Coefesien untuk tujuh letak, mempertunjukkan indeks perbedaan (ID). (c) Setelah titik-akhir letak A dan B telah ditempatkan pada axis I. Semua letak yang lain ditempatkan pada axis yang sama dengan menempatkan ID mereka bersinggungan dengan A dan B. Letak C, sebagai contoh, mempunyai suatu ID 63 dengan F3 dan suatu ID 67 dengan A. Busur memotong menggambarkan satu baris tegak lurus kepada axis; di mana garis memotong itu adalah penempatan letak C. Kemiskinan adalah jarak c, dari memotong busur kepada axis. (d) Bentukan suatu axis kedua menyajikan dorongan letak terbagi banyak lebih baik daripada axis yang pertama sendiri. Letak F, G dan D (di dalam garis putus-putus) nampak seperti cluster bersamasama pertengahan dan kehadiran mereka suatu unit yang homogen, kemungkinan suatu asosiasi. http://www.irwantoshut.com 3

Dimana garis memotong axis adalah posisi letak C pada axis itu. Panjang baris darimana busur memotong axis (e) adalah suatu ukuran kemiskinan untuk Letak C pada satu dimensional grafik ini. Penempatan letak pada axis dapat juga dihitung sebagai ganti penempatan. Penempatan tentang beberapa letak, sebagai contoh, C, dari akhir kiri axis ( titik A) adalah: Dimana x adalah jarak sepanjang axis dari akhir kiri, L adalah ID titik-akhir letak ( A dan B), dac adalah ID antara letak A dan C, dan dbc adalah ID antara letak B dan C. Kemiskinan, e, untuk letak C adalah: e bervariasi untuk masing-masing titik pada garis, yang rata-rata kualitas cocok untuk masingmasing titik bervariasi. Dua poin-poin mungkin hampir sama satu sama lain pada x axis sebab mereka mempunyai ID serupa dengan titik-akhir. Bagaimanapun, jika satu titik yang mempunyai suatu nilai tinggi e, tidak cocok baris dengan baik, dan oleh karena itu tidak benar-benar menjadi termasuk titik lain; dekatnya dua poin-poin adalah suatu artifact yang diciptakan oleh metoda ini. Suatu dua dimensional grafik akan menyediakan suatu analisa akurat data itu. Untuk meletakan poin-poin itu di dalam dua dimensi, axis lain harus dihasilkan dengan singgungan letaknya. Satu singgungan letak mungkin itu letak dengan nilai e yang tinggi, seperti dihitung diatas. Di dalam contoh yang hipotetis Gambar 9-1, Letak C mengisi ukuran itu. Acuan Singgungan letak lain kini letak itu yang mempunyai suatu nilai ID yang besar dengan letak C. Bagaimanapun, sasaran menciptakan suatu axis kedua adalah untuk ditentukan letak yang dekat bersama-sama pada axis 1 ( x axis), maka oleh persetujuan pencarian untuk letak singgungan lain terbatas pada ± 0.1L unit menjauh dari C pada axis 1. Dalam hal ini, L adalah panjang 80 unit, letak ± 8 unit dari C diuji. D kemudian menjadi titik singgungan lain axis 2. Sekarang semua yang lain letak, R, dapat ditempatkan sepanjang axis 2 menggunakan suatu rumusan yang serupa seperti yang digunakan untuk axis 1: http://www.irwantoshut.com 4

Dimana y adalah banyaknya unit sepanjang axis yang kedua dari letak D di dalam contoh, dcr adalah ID antara letak yang baru, R, dan letak C pada satu akhir, ddr adalah ID antara letak yang baru, R, dan letak D di akhir lain dan L' adalah ID antara singgungan letak, C dan D. Nilai-Nilai x dan y kemudian menjadi koordinat untuk menempatkan letak pada suatu dua dimensional grafik (Gambar 9-1(d)). Sepertiga axis boleh juga dibuat, biasanya pada sudut 90 derajat untuk dua axis pertama, tetapi sering dua dimensi menyajikan sebaran letak cukup memuaskan dan meliputi kebanyakan varisasi inter-stand. Setiap tahap prosedur untuk metoda ini dengan baik digambarkan dalam sebuah manual laboratorium oleh Cox (1976). http://www.irwantoshut.com 5

DAFTAR PUSTAKA Barbour, M.G, J.A.Burk and W. D. Pitts. (1980) TERRESTRIAL PLANT ECOLOGY. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California. (P.186 190) http://www.irwantoshut.com 6